Dasar Teori : Human chorionic gonadotropin (HCG) adalah suatu substansi protein pada wanita yang diproduksi segera setelah terjadinya fertilisasi (pembuahan). Dengan adanya HCG, maka sangat membantu dalam penentuan diagnosis kehamilan yang baru terjadi pada tingkat permulaan dan lebih dini. Kemungkinan hasil tes urin menjadi lebih besar bila menggunakan urin pertama pagi hari yang pekat, sebab mengandung lebih banyak HCG. Konsentrasi protein urin yang tinggi dapat mengganggu penilaian hasil. Substansi lain yang juga diproduksi oleh wanita hamil adalah Follicle stimulating hormone (FSH) yang berperan menjaga perkembangan ovum sebelum ovulasi dan luteinizing hormone (LH), bertanggung jawab dalam pelepasan ovum dari ovarium untuk siap dibuahi.
Struktur HCG secara kimia sama dengan FSH maupun LH. Masing-masing hormone ini mempunyai beberapa submit yang sama dan sedikit perbedaan. Uji kehamilan pada seorang wanita dapat dilakukan dengan dua metode yaitu; metode biologis dan metode serologi. Pada metode biologis, dilakukan dengan
menggunakan hewan percobaan. Pecobaan biologis ada 4 cara: Ascheim Zondex (Tikus putih immatur), Frank
Bergmann (Tikus betina), Friedman (Kleinsi betina), Galli Mainini (Kodok jantan). Sedangkan pada metode serologis dilakukan dengan mereaksikan hormon HCG dalam urin yang positif dengan anti HCG. Uji serologi ini dapat berupa reaksi aglutinasi (Direk/Indirek), ELISA maupun gabungan
antara kromatografi dengan ELISA. Dari kedua metode tersebut diatas, metode serologi lebih banyak
keuntungannya dibandingkan dengan metode biologis. Keuntungannnya antara lain waktu yang diperlukan dalam melakukan pengujian lebih cepat, caranya mudah dan tidak perlu menggunakan hewan percobaan.
Metode Ascheim Zondex Test kehamilan ini merupakan test yang bersifat
konvensional (kuno), namun dari metode inilah lahir metode-metode pemeriksaan kehamilan yg lebih praktis dan mudah seperti test pack dan kertas strip. Uji
kehamilan didasarkan pada adanya Hormon Chorionic Gonadotropin (HCG) dalam urin . Hormon ini disekresi oleh wanita hamil dan disintesa oleh sel-sel sintitio tropoblas dari placenta. Hormon HCG mempunyai dua rangkaian rantai peptide yaitu yang mengandung 92 asam amino dan mengandung 145 asam amin. Hormon Chorionic Gonadotropin (HCG) mempertahankan
korpus luteum yang terbentuk ketika sel telur dibuahi yang dilanjutkan dengan terjadinya ovulasi. Hormon HCG berdampak pada meningkatnya produksi progesterone oleh indung telur sehingga menekan menstruasi dan menjaga kehamilan. HCG dapat dideteksi pada sekitar hari ke-26 setelah konsepsi. Produksi hormon HCG akan meningkat pada usia kehamilan sekitar 60-70 hari dan kemudian menurun secara bertahap dan menetap
hingga akhir kehamilan setelah usia kehamilan 100-130 hari. Hormon ini di ekskresikan melalui urin dan juga terdapat dalam serum.
I.
Tujuan Mendeteksi adanya hormon HCG pada urine wanita hamil : Spesimen Urin pagi : Prinsip : Tes ini berdasarkan bahwa bila urin wanita hamil yang mengandung HCG disuntikkan dibawah kulit (subkutan) pada punggung dalam waktu 2 hari. Setelah 5 hari tikus dimatikan (dibius dengan eter), maka pada ovarium terdapat noda-noda perdarahan (hemorrhagik) Alat & Bahan Alat : Jarum dan spuit Wadah penampung urine
Kertas lakmus Pipet tetes Bahan : Eter HCl 1N 1. Disiapkan 5 ekor tikus putih betina immatur 2. Disuntikkan 0,4 ml urine pagi sebanyak enam kali dalam 2 hari pada bagian subkutan (masukkan jarum suntik secara paralel dari arah depan menembus kulit) urine. kandang jangan terbuat dari kayu karena tikus adalah binatang pengerat dapat digunakan bahan dari kawat, besi lubang atau bak plastik 3. Lima hari (100 jam) sesudah penyuntikkan sehingga setiap ekor tikus menerima 2,4 ml Alat bedah Tikus putih immatur
Prosedur
pertama tikus dimatikan (dibius dengan eter). 4. Kemudian diperiksa ada tidaknya korpora rubra Interpretasi Hasil : atau lutea. Positif : Adanya kedua atau salah satu korpora (korpora rubra atau lutea) pada sekurang-kurangnya seekor tikus Negatif :
Tidak adanya kedua atau salah satu korpora (korpora rubra atau lutea). Catatan Catatan : : Jika adanya keraguan dapat dibuat bagi pada
pemeriksaan mikroskopik ovarium. Pemeriksaan kuantitatif HCG cukup kehamilan. Kadar HCG yang
bermakna
rendah,ditemui
kehamilan ektopik dan abortus iminens. Kadar yang tinggi dapat dijumpai pada kehamilan majemuk, mola hidatidosa atau korio karsinoma.
- Ascheim Zondex tidak digunakan lagi karena: Banyaknya tahapan yang harus dikerjakan Waktu menunggu yang lama sebelum
mendapatkan hasil dari reaksi Sulitnya immatur Tidak spesifik dan tidak sensitif karena mendapatkan tikus-tikus putih yang
pemeriksaan baru dapat dilakukan setelah 14-28 hari setelah terlambat menstruasi Memerlukan biaya mahal karena harus
membeli/memelihara binatang percobaan terlebih dahulu Kadang binatang percobaan tidak tahan setelah disuntikkan dengan urin wanita hamil
Daftar Pustaka :
1. Tinjauan
Klinis
atas
Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium, Frances K. Widmann, EGC, Jakarta, 1989 2. Immunilogi, Siti Boediana Kresna, dkk, Jakarta. 3. Petunjuk Pemeriksaan Imunologi, Puslabkes
Oleh : Aas Suhaebatul Aslamiah Faishal Fanani Maryam Susy Maiyanti Yuliheria S. Abdullah
2010