Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Human Chorionic Gonadotropin merupakan hormon yang salah satunya dihasilkan
selama kehamilan dalam plasenta manusia dan bertanggung jawab atas pemeliharaan
kehamilan sehingga sering disebut hormon khas kehamilan. Human Chorionic Gonadotropin
(hcg) dapat dideteksi pada sekitar 26 hari setelah konsepsi dan peningkatan ekskresinya
sebanding meningkatnya usia kehamilan diantara 30-60 hari. Produksi puncaknya adalah pada
usia kehamilan 60-70 hari dan kemudian menurun secara bertahap dan menetap hingga akhir
kehamilan setelah usia kehamilan 100-130 hari.
Pemeriksaan laboratorium sebagai salah satu penunjang untuk penentuan uji kehamilan
dapat dilakukan dengan pemeriksaan imunoserologi. Terdapat bermacam- macam test
kehamilan secara imunologik yang dapat dilakukan, salah satunya adalah pemeriksaan untuk
mengetahui kehadiran hormon hcg didalam sampel pasien (serum atau urine) . Pemeriksaan
ini dapat dilakukan dengan dua metode pemeriksaan secara imunologik yaitu test lateks dan
tes dengan metode imunokromatografi dengan test strip.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian HCG
2. Untuk mengetahui pemeriksaan HCG termasuk terkait kehamilan
3. Untuk mengetahui hal-hal yang dapat menyebabkan positif atau negatif palsu pada
pemeriksaan

1|HCG
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian HCG


Hormon hCG (bahasa Inggris: Human chorionic gonadotropin, hCG)
adalah hormon glikoprotein dari keluarga gonadotropin yang awalnya disintesis
oleh embrio manusia, dan kemudian dilanjutkan oleh syncytiotrophoblast, bagian
dari plasenta, selama masa kehamilan. Keduanya merupakan sel trofoblastik yang
menstimulasi sekresi steroid dariovarium untuk kestabilan kandungan.[1]

hCG memiliki dua berkas genetik CGA dan CGB. Ekspresi genetik CGA berupa sub-
unit alfa sepanjang 92 AA merupakan protein yang identik dengan sub-unit alfa dari
hormonLH, FSH dan TSH. Sedangkan ekspresi genetik CGB hanya dimiliki oleh hCG berupa
sub-unit beta sepanjang 145 AA.
Human Chorionic Gonadotropin merupakan hormon yang salah satunya dihasilkan
selama kehamilan dalam plasenta manusia dan bertanggung jawab atas pemeliharaan
kehamilan sehingga sering disebut hormon khas kehamilan. Human Chorionic Gonadotropin
(hcg) dapat dideteksi pada sekitar 26 hari setelah konsepsi dan peningkatan ekskresinya
sebanding meningkatnya usia kehamilan diantara 30-60 hari. Produksi puncaknya adalah pada
usia kehamilan 60-70 hari dan kemudian menurun secara bertahap dan menetap hingga akhir
kehamilan setelah usia kehamilan 100-130 hari.
 Pembentukan HCG ( Human Chorionik Gonadotrofin)
Pembentukan HCG maksimal pada 60---90 hari, kemudian turun ke kadar rendah yang
menetap selama kehamilan. Kadar hcG yang terus menerus rendah berkaitan dengan gangguan
perkembangan plasenta atau kehamilan. Kadar hCG memiliki struktur yang sangat mirip
dengan yang bekerja pada reseptor LH sehingga usia korpus luteum memanjang.
 Dari mana hcG diproduksi dan kapan hcG dapat di deteksi
HCG mula-mula di produksi oleh sel lapisan luar blastokista.sel in berdiperensiasi
menjadi sel trofoblash, sinsitiotrofoblash,yang berkembang dari trofoblash,terus menghasilkan
hcg disekresikan dapat dideteksi disekresi vagina sebelum inflantasi. biasanya hcg dapat

2|HCG
dideteksi didarah ibu 8-10minggu. Di urin saat ini dapat di ukur dalam dua minggu stelah
pembuahan.

2.2 Pemeriksaan HCG


Pemeriksaan laboratorium sebagai salah satu penunjang untuk penentuan uji kehamilan
dapat dilakukan dengan pemeriksaan imunoserologi. Terdapat bermacam- macam test
kehamilan secara imunologik yang dapat dilakukan, salah satunya adalah pemeriksaan untuk
mengetahui kehadiran hormon hcg didalam sampel pasien (serum atau urine) .
2.2.1. Tes Kit
 Tujuan
Mengukur kadar hCG (Human Chorionic Gonadotropin) Hormon di dalam urin
manusisa, Deteksi dini kehamilan, Test mandiri tipe cassette
 Dasar teori :
1. Azas : β HCG dalam urin wanita hamil (sebagai Ag) bereaksi terhadap Ab anti HCG
yang berasal dari kelinci yang disensitasi dengan HCG & dilakukan kompetisi antara
latex yang diselubungi dengan HCG serta β HCG dalam urin.
2. Sensitivitas tes berkisar 2-3 unit β HCG /ml urin.
3. Umumnya hasil tes negatif palsu pada awal kehamilan (<10 hr) dari saat haid terlambat
karena kadar β HCG masih rendah.
4. Hasil tes positif tetapi bukan kehamilan :
- Mola hydatidosa
- Choriocarcinoma
- Tumor testis
 Cara kerja
1. Siapkan spesimen dan Reagent dan biarkan pada suhu ruangan 37° C sebelum
digunakan
2. Campurkan keduanya pada latex reagent untuk membuat suspensi pada partikel lateks
3. Kocok dan disuspensikan pada Pregnancy latex reagent, tambahkan 1 tetes
menggunakan vial dropper (40ul) untuk setiap lingkaran pada aglutination slide
4. Teteskan 1 tetes Kontrol Negatif ke dalam lingkaran agglutination slide
5. Teteskan 1 tetes Kontrol Positif ke dalam lingkaran agglutination slide
6. Dengan memakai pipet-stirer teteskan spesiemn urin pada lingkaran tersebut

3|HCG
7. Aduk secara merata pada area lingkaran tersebut (agglutination slide)

 Interpretasi Hasil :
Positif : apabila terbentuk aglutinasi dalam waktu 2 menit
Negatif : apabila tidak terbentuk aglutinasi dalam waktu 2 menit

positif

negatif

2.2.2. Direct test


 Tujuan :
Untuk mengetahui Kehamilan dengan menggunakan tes Serologi
 Prinsip :
Reaksi hambatan aglutinasi (aglutinasi – inhibisi) antara hormone human chorionic
gonadotropoin (HCG) dalam urin selama proses kehamilan berlangsung dengan lateks yang
secara kimiawi dikatakan dengan HCG dan diaglutinasi oleh antibody HCG.dengan adanya
HCG bebas dalam urin maka antibody akan dinetralkan sehingga tidak terjadi penggupalan.
 Alat dan bahan :
- Pipet
- Plat
- Urin
- Larutan lateks
 Cara kerja :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Ambil 1 tetes urin sebanyak 40µl
3. Tambahkan 1 tetes larutan lateks sebanyak 40µl
4. Goyangkan plat secara perlahan-lahan selama 2 menit
5. Baca langsung hasilnya
 Interprestasi hasil :

4|HCG
Negatif : bila tidak terjadi aglutinasi (tidak terjadi penggumpalan)
Positif : bila terjadi aglutinasi (gumpalan)

2.2.3. Pemeriksaan kuantitatif

 Tujuan :

Untuk Mengetahui Kehamilan dengan Menggunakan tes serologi


 Prinsip :
reaksi hambatan aglutinasi (aglutinasi – inhibisi) antara hormone human chorionic
gonadotropoin (HCG) dalam urin selama proses kehamilan berlangsung dengan lateks yang
secara kimiawi dikatakan dengan HCG dan diaglutinasi oleh antibody HCG.dengan adanya
HCG bebas dalam urin maka antibody akan dinetralkan sehingga tidak terjadi penggupalan.

 Alat Dan Bahan :


- Mikropipet 100 µl
- Tabung reaksi
- Rak tabung
- Larutan Nacl
 Cara Kerja :
1. Siapkan 6 buah tabung
2. Tabung I masukan 100 mikro urine + larutan Nacl 100 µl
3. Tabung II - V masukan larutan Nacl sebanyak 100 µl
4. Dari tabung I yang sudah tercampur urine dan larutan Nacl pipet sebanyak 100 µl, lalu
pindahkan kedalam tabung II
5. Lakukan perlakuan diatas pada tabung III,IV dan V
 Interprestasi Hasil :
Titer 1/2, 1/4, 1/6, 1/16, 1/32

5|HCG
2.2.4 Pemeriksaan Widal
 Tujuan :
Untuk mengetahui adanya antibody spesifik terhadap bakteri Salmonella
 Prinsip Pemeriksaan :
Reaksi aglutinasi yang terjadi bila serum penderita dicampur dengan suspensi antigen
Salmonella typhosa. Pemeriksaan yang positif ialah bila terjadi reaksi aglutinasi antara
antigen dan antibodi (agglutinin).
Pada pemeriksaan uji widal dikenal beberapa antigen yang dipakai sebagai parameter
penilaian hasil uji Widal. Berikut ini penjelasan macam antigen tersebut :
- Antigen O
Antigen O merupakan somatik yang terletak di lapisan luar tubuh kuman.
Struktur kimianya terdiri dari lipopolisakarida. Antigen ini tahan terhadap pemanasan
100°C selama 2–5 jam, alkohol dan asam yang encer.
- Antigen H
Antigen H merupakan antigen yang terletak di flagela, fimbriae atau fili S. typhi
dan berstruktur kimia protein. S. typhi mempunyai antigen H phase-1 tunggal yang juga
dimiliki beberapa Salmonella lain. Antigen ini tidak aktif pada pemanasan di atas suhu
60°C dan pada pemberian alkohol atau asam.
- Antigen Vi
Antigen Vi terletak di lapisan terluar S. typhi (kapsul) yang melindungi kuman
dari fagositosis dengan struktur kimia glikolipid, akan rusak bila dipanaskan selama 1
jam pada suhu 60°C, dengan pemberian asam dan fenol. Antigen ini digunakan untuk
mengetahui adanya karier.
- Outer Membrane Protein (OMP)
Antigen OMP S typhi merupakan bagian dinding sel yang terletak di luar
membran sitoplasma dan lapisan peptidoglikan yang membatasi sel terhadap
lingkungan sekitarnya. OMP ini terdiri dari 2 bagian yaitu protein porin dan protein
nonporin. Porin merupakan komponen utama OMP, terdiri atas protein OMP C, OMP
D, OMP F dan merupakan saluran hidrofilik yang berfungsi untuk difusi solut dengan
BM < 6000.
 Alat dan Bahan :
- Tabung reaksi
6|HCG
- Rak tabung
- Mikropipet 10µl, 5µl
- Larutan tidal,
- Papan Slide Test
 Cara kerja :
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Ditetesi 20 µl serum dan 1 tetes larutan tydal pada slide test, jika hasilnya positif,
lanjutkan pada pengenceran 10 µl
3. Ditetesi 10 µl serum dan 1 tetes larutan tydal
4. Jika masih positif pada pengenceran 10µl, maka dilanjutkan seperti perlakuan diatas
dengan pengenceran 5 µl
5. Kemudian baca hasilnya
 Interprestasi Hasil :
- Pengenceran 20 µl = 1/80
- Pengenceran 10 µl = 1/60
- Pengenceran 5 µl = 1/320

2.2.5 Pemeriksaan Kualitatif


a. Tes HCG Secarang langsung
1. Menempatkan seluruh reagen dan specimen pada temperature kamar sebelum
digunakan
2. Meletakkan masing_masing satu tetes:Control positif HCG, urine sample,control
negatif,HCG pada slide gelas yang telah bersih.
3. Menambahkan masing-masing satu tetes anti Serum P-HCG-lateks dan campur
baik-baik dengan pengaduk masing-masing.
4. Putar/goyanglah slide pelan dan tunggu 2 menit sebelum di baca hasilnya.
b. Tes HCG secara tak langsung
1. Menempatkan seluruh reagen dan specimen pada temperature kamar sebelum
digunakan.
2. Meletakkan masing-masing satu tetes :control positif HCG,urine sample,control
negative HCG,pada slide gelas yang telah bersih.
3. Menambahkan masing-masing satu tetes anti serum p-HCG-lateks dan campur
baik- baik dengan pengaduk masing-masing.
7|HCG
4. Putar/goyanglah slide pelan –pelan 30 detik.
5. Tambahkan masinga-masing satu tetess antigen-lateks (HCG-lateks)dan aduk
kembali.
6. Putar/goyanglah slide pelan –pelan selama 2 menit segera dibaca hasilnya
7. Hasilnya tes supaya dibaca sebelum 3 menit.
c. Hasil Untuk one step cassette pregnancy test urine
1. Wanita hamil menghasilkan 2 garis merah muda yang menandakan bahwa dia
positif hamil
2. Wanita tidak hamil menghasilkan 1 garis merah muda yang menandakan bahwa
dia negative.
d. Tes HCG secara langsung
Percobaan
1. control negative+antiserum lateks tidak menghasilkan
penggumpalan yang berarti hamil
2. Urine+Antiserum lateks menhasilkan penggumpalan yang berarti hamil
3. control positif+Anti serum lateks Hasilnya menggumpal yang berarti tidak hamil.
e. Pembahasan
Setelah kami melakukan tes hcg dengan menggunakan dua urin sampel.
Diperoleh hasil yang berbeda .hasil pemeriksaan dikatakan positif,karna pada tes hcg
secara langsung dengan menggunakan lateks yang di campur pada urine terjadi
aglutinasi (penggumpalan).hal ini menandakan adanyareaksi antara anti body dan
hormone hcg atau terjadi pendeteksian hormone hcg sehingga dikatakan positif hamil.
Data pemeriksaan urin yang negative terlihat satu garis yang menandakan hcg
dalam urin tidak terdeteksi Pada wanita hamil hormone hcg dapat terdeteksi karna hcg
di produksi oleh plasen hcg. Hcg berfungsi :
- Merangsang pembentukan progesterone
- Meransang pembentukan corpus loteum
- Mencegah menstruasi
- Menjaga atau memprtahankan endometrium tetap tumbuh

2.3 Terdapat 3 Antibodi Anti HCG Pada Strip


Antibodi tersebut adalah antibodi anti HCG yang pertama (kita sebut saja anti HCG-1),
antibodi anti HCG yang kedua (anti HCG-2) dan anti-anti HCG-1 (antibodi dengan anti HCG-
8|HCG
1 sebagai antigen). Ketiga antibodi itu terletak di lokasi yang berbeda dengan sifat yang
berbeda pula. Anti HCG-1 bersifat mobile sehingga bisa ikut berpindah ke area Test (T) dan
Control (C) melalui gerakan kapilaritas. Anti HCG-1 merupakan antibodi monoklonal
sedangkan anti HCG-2 bersifat poliklonal. Anti HCG-2 di area T dan anti-anti HCG-1 di area
C bersifat fixed atau tertanam, artinya tidak dapat berpindah sehingga tidak ikut
mengalir/berpindah tempat.

2.4 Bila Urin Mengandung HCG


HCG sebagai antigen, akan berikatan dengan anti HCG. Gaya kapilaritas membawa
senyawa ikatan HCG dan anti HCG-1 menuju daerah T. Di daerah T, anti HCG-2 akan
berikatan dengan HCG yang telah berikatan dengan anti HCG-1 namun pada epitop yang
berbeda. Terbentuklah kompleks anti HCG-1, HCG, dan anti HCG-2. Enzim menjadi aktif dan
daerah T berwarna merah. Selanjutnya, sisa anti HCG-1 yang belum berikatan dengan HCG
akan menuju daerah C dan berikatan dengan anti-anti HCG-1. Kompleks ini akan mengaktifkan
enzin sehingga daerah T berwarna merah. Pada akhirnya, akan terlihat dua strip merah yaitu
pada daerah T dan daerah C dan diintepretasikan sebagai hasil positif hamil.

2.5 Bila urin tidak mengandung HCG


Urin tidak mengandung HCG sehingga tidak terjadi kompleks anti HCG-1 dengan
HCG. anti HCG-1 yang bebas kemudian menuju ke area T tempat anti HCG-2. Karena tidak
ada HCG maka tidak akan terjadi interaksi antara anti HCG1 dan anti HCG-2 melalui
perlekatan dengan HCG pada epitop berbeda.Enzim pada anti HCG-1 tetap inaktif dan reaksi
enzimatis pembentukan warna tidak terjadi. Akibatnya anti HCG-1 akan terus ikut gaya
kapilaritas menuju daerah C. Di daerah ini terjadi kompleks antigen antibodi yaitu anti HCG-
1 (sebagai antigen) dengan anti anti HCG-1 (sebagai antibodi terhadap anti-HCG-1). Kompleks
ini membuat enzim aktif sehingga terbentuk warna merah. Warna merah hanya pada area C
sehingga hanya ada satu garis dan diintepretasikan sebagai hasil negatif hamil (tidak hamil).
Pada praktikum uji kehamilan (direct latex agglutination)kita menguji urin untuk
menunjukkan pada urin wanita hamil tekandung hormon hCG (Human Chorionic
Gonadtropine) dan menunjukkan tidak terkandung (negative) hCG (Human Chorionic
Gonadtropine) pada urin wanita tidak hamil dan urin pria. Dengan menggunakan metode
aglutinasi lateks. Hormon Chorionic Gonadotropin (hCG) adalah hormon gonadotropin yang
disekresi oleh wanita hamil dan disintesa oleh sel-sel sintitio tropoblas dari placenta.
9|HCG
Hormon hCG mempunyai dua rangkaian rantai peptide yaitu α yang mengandung 92
asam amino dan β mengandung 145 asam amin. Hormon Chorionic Gonadotropin (hCG)
mempertahankan korpus luteum yang terbentuk ketika sel telur dibuahi yang dilanjutkan
dengan terjadinya ovulasi. Hormon hCG berdampak pada meningkatnya produksi progesterone
oleh indung telur sehingga menekan menstruasi dan menjaga kehamilan. Produksi hormon
hCG akan meningkat hingga hari ke 70 dan akan menurun selama sisa kehamilan. Hormon ini
di ekskresikan melalui urin juga terdapat dalam serum. Kali ini kta akan mendeteksi hormon
hormon hCG di urin wanita hamil.

2.6 Hasil Negatif dan Positif Palsu


2.6.1 Negatif Palsu :
 Pemeriksaan dikerjakan terlalu dini
 Urine sangat encer
 Obat-obatan seperti carbamazeine dan antikonvulsan
2.6.2 Positif Palsu :
 Proteinuria ( konfirmasi dengan pemeriksaan CG plasma )
 Infeksi saluran air seni
 Penggunaan obat-obatan tertentu seperti methadone, chlordiazepoxide, atau
promethazine.
 Bisa juga pada ibu yang tengah mengonsumsi obat-obatan yang mengandung hcg,
seperti Humegon
 Hamil kimia

Waktu Pemeriksaan
Tes kehamilan dilakukan di luar standar yang ditemukan oleh pembuat test, misalnya
terlalu lama. Hal ini akan menyebabkan tes menjadi positif Adanya tumor dalam tubuh yang
menghasilkan hcg seperti tumor jaringan plasenta (trofoblastik), tumor indung telur yang
menghasilkan hcg, dll.
BAB III
PENUTUP

10 | H C G
3.1 Kesimpulan
Human Chorionic Gonadotropin merupakan hormon yang salah satunya dihasilkan
selama kehamilan dalam plasenta manusia dan bertanggung jawab atas pemeliharaan
kehamilan sehingga sering disebut hormon khas kehamilan.
Pemeriksaan laboratorium sebagai salah satu penunjang untuk penentuan uji kehamilan
dapat dilakukan dengan pemeriksaan imunoserologi. Terdapat bermacam- macam test
kehamilan secara imunologik yang dapat dilakukan, salah satunya adalah pemeriksaan
untuk mengetahui kehadiran hormon hcg didalam sampel pasien (serum atau urine) .
Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan dua metode pemeriksaan secara imunologik yaitu
test lateks dan tes dengan metode imunokromatografi dengan test strip.

DAFTAR PUSTAKA

Hefta,R.M. Sardina.Amiruddin,T.Buku ajar Biologi Reproduksi.2009

11 | H C G
Hefta,R.M.Sardina.Buku ajar dan Penuntun Praktikum Fisiologi 2010.
w.patricia ladewig.L.Marcia London.B salli olds.Buku saku asuhan ibu dan bayi baru lahir)

Internet :
http:hackvermont.space.live.com/?Cii
http://bundahilmy.multiply.com/journal/item/161/infokenalihormon-hormonkehamilan.

12 | H C G

Anda mungkin juga menyukai