NIM : 2134013P
Jurusan : DIV TLM Transisi
Tanggal : 11-12-2021
Praktikum ke : 8 (Kimia Klinik)
Judul : Pemeriksaan CKMB (CREATINE KINASE-MB)
Tujuan : 1. Memastikan keberadaan penyakit miokardium.
2. Membandingkan temuan uji dengan kadar SGOT dan LDH, guna
memastikan keberadaan kerusakan miokardium
Metode : Kinetik – IFCC.
Prinsip : Aktivitas kreatin kinase diukur dengan adanya antibodi terhadap monomer
kreatin kinase-M yang benar-benar menghambat kreatin kinease-MM namun
tidak mempengaruhi aktivitas monomer B dari kreatin kinase-MB atau kreatin
kinase-BB. Karena kreatine kinase-MB terdiri dari subunit M dan B yang
sama, aktivitas terukurnya adalah 50 persen yang ditemukan tanpa adanya
antibodi. Aktivitas monomer kreatine kinase-B kemudian ditentukan dalam
urutan reaksi berikut. Dalam reaksi, kreatin kinase-B mengkatalisis transfer
gugus fosfat dari substrat kreatin fosfat ke ADP. Pembentukan ATP
selanjutnya diukur melalui penggunaan dua reaksi gabungan yang dikatalisis
oleh heksokinase (HK) dan glukosa-6-fosfat dehidrogenase dari NADP. Laju
absorbensi meningkat pada 450 nm berbanding lurus dengan aktivitas kreatin
kinase-B.
Alat : Cobas e 311
Reagen : Reagen CK-MB
No. Lot : 00548208
ED : 01/22
Bahan Control: 1. Precicontrol Clinchem Multi 1
2. Precicontrol Clinchem Multi 2
Sampel : Serum
Keterangan sampel
Cara kerja:
a. Menyalakan Instrumen c 311
1. Pastikan UPS bekerja dengan baik dank ran air RO telah terbuka.
2. Lakukan maintenance membersihkan probe sampel, probe reagen, rising probe,
daerah sekitar incubator dengan menggunkan alcohol swab.
3. Nyalakan alat (tombol power di samping kanan alat).
4. Nyalakan computer control unit.
5. Isi Operator ID dan Password.
6. Instrumen akan melakukan inisialisasi dan manintenance rutin (power up pipe)
secara otomatis, tunggu sampai Standby.
7. Cek konsumabel alat c 311 : Cell wash solution 1 ( NaOh-D 1,8 L), Cell wash
solution II (SMS 70 ml), Ecotergen (Eco-D) cassete (minimal2 kit di dalam alat),
Hasil pemeriksaan:
Interpretasi Hasil:
Dari hasil pemeriksaan pasien didapatkan hasil CK-MB pasien masih dalam keadaan normal
Pembahasan:
Kreatin kinase-MB merupakan isoenzim dari CK. CK merupakan enzim dimer yang
terdiri dari dua sub-unit yang dapat dipisahkan menjadi tiga bentuk molekul yang berbeda.
Ketiga enzim tersebut adalah CK-BB (tipe otak), CK-MB (tipe hibrida) dan CK-MM (tipe
otot). Lokasi isoenzim masing-masing CK berbeda, otot skeletal kaya akan CK-MM. CK-BB
terdapat pada otak, usus, paru dan kandung kemih. CK-MB hanya terdapat pada otot jantung,
sehingga pemeriksaan CK-MB membantu diagnosis kecurigaan infark miokard akut (AMI).
Pemeriksaan CK-MB dapat dilakukan menggunakan elektroforesis, tetapi metode yang sering
diterapkan pada laboratorium klinik menggunakan metode imunoasai dan fotometrik
(Nugraha,g, dkk ,2018)
Preanalitik:
Sebelum pengambilan spesimen, periksa form permintaan laboratorium, permintaan
test yang jelas sangatlah penting agar sesuai dengan apa yang diminta dokter pengirim
untuk membantu menegakkan diagnose .
Identitas pasien harus ditulis dengan benar (nama, umur, jenis kelamin, nomor rekam
medis, dsb) disertai diagnosis atau keterangan klinis. Periksa apakah identitas telah
ditulis dengan benar sesuai dengan pasien yang akan diambil spesimen. Tanyakan
persiapan yang telah dilakukan oleh pasien, misalnya diet, puasa. Tanyakan juga
mengenai obat-obatan yang dikonsumsi, minum alkohol, merokok, dsb.
Identitas
Yang harus ada Temuan
Pasien
Nama Ada
Jenis Kelamin Ada
Tanggal Lahir/Usia Ada
Alamat Ada
Nomor RS Ada
Asal rujukan pasien/Bangsal Ada
Jam Puasa 11 Jam
Konsumsi Obat Tidak
Peminta Pemeriksaan
Nama Dokter Ada
Spesimen
Syarat keberterimaan specimen untuk Temuan
pemeriksaan :
Jenis Spesimen Darah dengan tanpa anti koagulan
Volume/Jumlah 1 tabung (3 ml)
Kondisi/Kelayakan Layak (Ikterik/Lipemik/Hemolisis)
Anti Koagulan Tidak ada
Wadah Sesuai
Ada Bekuan/Tidak -
Stabilitas Sesuai
Kesimpulan : Dari syarat keberterimaan spesimen, disimpulkan bahwa spesimen
dengan nomor order 21152844 layak untuk diperiksa.
Analitik:
Tahap analitik meliputi mulai dari spesimen yang siap diperiksa dengan instrumen
laboratorium sampai didapatkan hasil pemeriksaannya. Menyiapkan reagen, melakukan
perawatan peralatan laboratorium secara teratur, melakukan pemantapan mutu internal
secara rutin, menggunakan metode pemeriksaan yang andal dan teknisi laboratorium
yang kompeten akan mengurangi kesalahan yang dapat terjadi pada tahap analitik
Dalam pemeriksaan CK-MB ini menggunakan metode Kinetik – IFCC. Metode ini
merupakan metode yang telah direkomendasikan oleh lembaga resmi.
Pada praktikum ini metode yang digunakan telah sesuai dengan prosedur atau instruksi
kerja sehingga pemeriksaan CK-MB telah terverifikasi dengan baik
b. Sumber variabilitas
1) adenilat kinase: Adenilat kinase menyebabkan interferensi positif
2) Obat Kalsium dobesilate (menyebabkan rendah palsu)
3) penderita Gammopathy lgM (Waldenstrom's Macroglobulinemia).
(Kemenkes RI, 2011)
Verifikasi Analitik
Yang Harus Ada Temuan
Persiapan reagen Sesuai prosedur/intruksi kerja
Pasca analitik:
a. Dilakukan verifikasi hasil
Verifikasi hasil adalah upaya pencegahan terjadinya kesalahan dalam melakukan
kegiatan laboratorium mulai dari tahap pra analitik sampai pasca analitik dengan
melakukan pengecekan setiap tindakan/proses pemeriksaan.
Validasi
Interferensi Temuan
Penyakit Tidak
Kesimpulan : Tidak ada yang mempengaruhi hasil pemeriksaan
Sumber Variabilitas
Obat-obatan Tidak
Merokok Tidak
Serum Lipemik, icteric, Lipemik Tidak
Kesimpulan : Validasi telah dilakukan, tidak ada yang mempengaruhi hasil
pemeriksaan dan kesesuaian hasil pemeriksaan pasien telah sesuai sehingga hasil
dapat dikeluarkan
Kesimpulan:
Dari kegiatan praktek pemeriksaan CK-MB , telah dilakukan kegiatan untuk menjaminan
mutu hasil pemeriksaan, dimulai dari tahap pra analitik, analitik hingga pasca analitik telah
dilakukan sesuai prosedur/instruksi kerja yang telah ditetapkan. Hasil pemeriksaan CK-MB
dinyatakan benar dan valid, maka hasil pemeriksaan CK-MB pasien dapat dikeluarkan
Oppie Ruliani
Nugraha,G dan Imaduddin B ,2018 pedoman Teknik pemeriksaan laboratorium klinik Untuk
Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik
Siregar, M., dkk. Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medik Kendali Mutu. 2018. Pusat
Pendidikan Sumber Daya Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia