Anda di halaman 1dari 10

Nama : Oppie Ruliani

NIM : 2134013 P
Jurusan : DIV TLM Transisi

Tanggal : 15-01-2021
Praktikum ke : 9 (Kimia Klinik)
Judul : Pemeriksaan Albumin
Tujuan : Untuk mengetahui kadar albumin di dalam darah
Metode : Turbidimetri
Prinsip : Pemeriksaan imunoturbidimetri.
Antibodi anti-albumin bereaksi dengan antigen dalam sampel untuk
membentuk kompleks antigen/antibodi yang, setelah aglutinasi, diukur secara
turbidimetr
Alat : Cobas e 311
Reagen : ALBT2
No. Lot : 00556859
ED : 08020222
Bahan control: 1. Precicontrol Clinchem Multi 1
2. Precicontrol Clinchem Multi 2
Sampel : Serum
Identitas pasien:
 No. Lab : 21154770
 NIK/ID : 00293095
 Nama : Tn B. S
 Alamat : Palembang
 Jenis Kelamin : Laki – Laki
 Usia : 54 th (13 – 10-1967)
 Bangsal/Poli : MCU
 Dokter Pengirim : dr. Hesty Dwi Handayani
 Keterangan Klinis : Tidak Ada
 Obat-obatan : Tidak ada
 Puasa : 11 Jam
 Tanggal Order : 15 Des 2021

Buku Praktikum Patologi Klinik – Kimia Klinik Page 1


 Tanggal Terima : 15 Des 2021
 Tanggal Selesai : 15 Des 2021
Keterangan Sampel:
 Jenis specimen : 1 tabung darah tutup merah (tanpa anti koagulan)
 Volume specimen : 3 ml
 Identitas spesimen : Tabung darah sudah ditempel barcode identitas pasien

Cara kerja:
a. Menyalakan Instrumen c 311
1. Pastikan UPS bekerja dengan baik dan kran air RO telah terbuka.
2. Lakukan maintenance membersihkan probe sampel, probe reagen, rising probe,
daerah sekitar incubator dengan menggunkan alcohol swab.
3. Nyalakan alat (tombol power di samping kanan alat).
4. Nyalakan computer control unit.
5. Isi Operator ID dan Password.
6. Instrumen akan melakukan inisialisasi dan manintenance rutin (power up pipe)
secara otomatis, tunggu sampai Standby.
7. Cek konsumabel alat c 311 : Cell wash solution 1 ( NaOh-D 1,8 L), Cell wash
solution II (SMS 70 ml), Ecotergen (Eco-D) cassete (minimal2 kit di dalam alat),
NaOH –D cassete (minimal 2 kit di dalam alat), check limbah air dan buang
harian.
b. Memasukkan reagen cassette ke reagent disk c 311
1. Keluarkan reagent cassette dari kulkas, buka kemasan plastiknya, pastikan
barcode reagent tidak basah atau rusak.
2. Menu reagent → Setting → Loading → Execute → tunggu sampai kunci pintu
reagentdisk terbuka dan masukkan reagent ke dalam reagent disk C 311dengan
cara dislidingmelewati barcode reader yang menyala dan posisi barcode reagent
menghadap ke barcode reader. Tunggu sampai informasi reagent terbaca dan
ditampilkan di alat. Masukkan reagent cassette ke reagen disk dengan posisi yang
telah ditentukan oleh alat, tutup pintu reagent disk. Jika sudah semua reagent
masuk maka klik → End.
Alat akan secara otomatis melakukan proses piercing reagent, tunggu sampai
dengan Standby.

Buku Praktikum Patologi Klinik – Kimia Klinik Page 2


3. Masukkan semua reaget yang membutuhkan backup/ jumlah tes atau volume
tinggal sedikit.
c. Pengerjaan control
Pembacaan bahan control dilakukan setiap hari sebelum melakukan pemeriksaan
pasien, dipastikan bahwa nilai control baik dan sesuai dengan ketentuan PMI.
d. Pengukuran kalibrator
Pembacaan bahan kalibrator dilakukan saat bahan control atau reagen
menggunakan lot baru, hasil control harian tidak baik, stabilitas kalibrasi telah
habis dan jika terjadi pemindahan alat
e. Pengerjaan sampel
1. Bila anda kerja dengan sampel barcode, gunakan barcode scanner untuk scan
barcode
2. Bila anda kerja tanpa barcode atau barcode tidak bisa dibaca lakukan
1) Pilih “Workplace, Test Selection, Barcode Read Error”
2) Pilih “Disk Po” kemudian isikan nomor posisi sample pada sample disk
3) Pilih “Sample ID” masukkan identitas sample lalu tekan “Add”
4). Kerjakan langkah 2 – 3 untuk sampel berikutnya
5) jika sudah selesai tekan “Ok”
6) pada menu “Test Selection” pilih “Sample ID”
7) isikan identitas sample sesuai dengan yang di input pada “Barcode Read
Error” ( RS Siloam, 2018

Hasil pemeriksaan:
Test Result Unit
Albumin 4,7 g/dl

Nilai Rujukan: 3,5 – 5,2 g/dl

Interpretasi Hasil:
Dari hasil pemeriksaan pasien didapatkan hasil Albumin di batas Abnormal, lebih rendah dari
nilai rujukan.

Buku Praktikum Patologi Klinik – Kimia Klinik Page 3


Pembahasan:
Albumin adalah bagian utama dari protein plasma yang berfungsi mempertahankan
tekanan osmotic dalam darah, membawa beberapa bahan seperti bilirubin, asam lemak,
kalsium dan obat dalam darah. Albumin merupakan protein yang paling banyak ditemukan
dalam plasma (55-65% dari total protein), sumber nutrisi, dan bagian dari suatu system buffer
kompleks. Albumin digunakan untuk evaluasi status nutrisi, albumin hilang pada penyakit
akut, penyakit hati, penyakit ginjal dengan proteinuria, pendarahan, luka bakar, eksudat dan
pendarahan saluran cerna dan penyakit kronik lainnya, (Kmk no 1792, 2010)
Albumin adalah protein non-glikosilasi dengan berat molekul 66000 dalton. Ini
disintesis di sel parenkim hati dengan kecepatan 14 g/hari. Secara kuantitatif, albumin
biasanya merupakan komponen protein yang paling penting (>50%) dalam plasma, CSF dan
urin. Ekskresi albumin yang kecil tetapi abnormal dalam urin dikenal sebagai
mikroalbuminuria. Penyebab mikroalbuminuria bisa glomerulus (misalnya karena
mikroangiopati diabetik, hipertensi, lesi glomerulus minor), tubulus (penghambatan
reabsorpsi) atau postrenal. Albumin juga merupakan protein penanda untuk berbagai bentuk
proteinuria.
Pada proteinuria glomerulus selektif, 100-3000 mg albumin/g kreatinin diekskresikan
dalam urin. Proteinuria glomerulus nonselektif ditandai dengan peningkatan ekskresi protein
dengan berat molekul tinggi (IgG lebih dari 10% dari nilai albumin). Proteinuria prerenal
dikenali oleh perbedaan antara albumin dan protein total (albumin terhitung kurang dari 30%,
dengan peningkatan protein total secara bersamaan). Peningkatan albumin dan mikroprotein
secara bersamaan ditemukan pada proteinuria glomerulotubular yang terjadi karena kelebihan
reabsorpsi tubulus pada glomerulopati (misalnya sindrom nefrotik), gabungan nefropati
tubulointerstisial glomerulus atau pada gagal ginjal setelah nefropati diabetik atau penyebab
lain (proteinuria overflow). Albumin memiliki dua fungsi utama dalam plasma:
mempertahankan tekanan onkotik (80% karena albumin dalam plasma) dan transportasi. Ini
adalah protein transpor yang paling penting untuk zat yang memiliki kelarutan air yang
rendah (seperti asam lemak bebas, bilirubin, ion logam, hormon dan obat-obatan),(Insert kit
ALBT2 )

 Preanalitik:
- Sebelum pengambilan spesimen, periksa form permintaan laboratorium, permintaan
test yang jelas sangatlah penting agar sesuai dengan apa yang diminta dokter

Buku Praktikum Patologi Klinik – Kimia Klinik Page 4


pengirim untuk membantu menegakkan diagnose . Identitas pasien harus ditulis
dengan benar (nama, umur, jenis kelamin, nomor rekam medis, dsb) disertai
diagnosis atau keterangan klinis. Periksa apakah identitas telah ditulis dengan benar
sesuai dengan pasien yang akan diambil spesimen. Tanyakan persiapan yang telah
dilakukan oleh pasien, misalnya, puasa. Tanyakan juga mengenai obat-obatan yang
dikonsumsi, dsb.
- Catat apabila pasien telah mengkonsumsi obat-obatan tertentu, merokok, minum
alkohol, pasca transfusi, dsb. Catatan ini nantinya harus disertakan pada lembar hasil
laboratorium.

 Pada pemeriksaan ini, identitas pasien seperti nama, jenis kelamin, tanggal
lahir/usia, no RS dan keterangan klinis dokter terdapat dengan lengkap.
Sedangkan untuk konsumsi obat tidak adanya konsumsi obat pada pasien.
- Spesimen untuk pemeriksaan albumin jenis sampel bisa serum atau plasma (EDTA
dan heparin), wadah yang digunakan bisa tabung darah biasa, Volume sampel darah
disesuaikan dengan tabung yang dipakai, Tanggal pemeriksaan dan identitas pasien
terdapat dalam tabung spesimen. Sampel yang diperoleh dibekukan terlebih dahulu
selama 30 menit kemudian disentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm selama 10
menit. albumin dapat stabil dalam spesimen selama: 3 hari pada suhu 2-8 0C, 6 bulan
pada
Suhu (-15)-(-25) °C

 Pada Pemeriksaan ini, keberterimaan spesimen sudah sesuai dengan prosedur


dan persyaratan spesimen yang telah ditetapkan.

Identitas
Yang harus ada Temuan
Pasien
Nama Ada
Jenis Kelamin Ada
Tanggal Lahir/Usia Ada
Alamat Ada

Buku Praktikum Patologi Klinik – Kimia Klinik Page 5


Nomor RS Ada
Asal rujukan pasien/Bangsal Ada
Jam Puasa 11 jam
Konsumsi Obat Tidak ada
Peminta Pemeriksaan
Nama Dokter Ada
Keterangan Klinis Ada (Medical Check UP /MCU)
Pemeriksaan yang diminta Ada
Tanda tangan Dokter Ada
Kesimpulan : Dari data identitas pasien yang diterima, disimpulkan data pasien dengan
nomor order 21154770 sesuai untuk dilakukan pemeriksaan.

Spesimen
Syarat keberterimaan specimen untuk Temuan
pemeriksaan :
Jenis Spesimen Darah dengan tanpa anti koagulan
Volume/Jumlah 1 tabung (3 ml)
Kondisi/Kelayakan Layak (Ikterik/Lipemik/Hemolisis)
Anti Koagulan Tidak ada
Wadah Sesuai
Ada Bekuan/Tidak -
Stabilitas Sesuai
Kesimpulan : Dari syarat keberterimaan spesimen, disimpulkan bahwa spesimen
dengan nomor order 21154770 layak untuk diperiksa.

 Analitik:
Dalam pemeriksaan Allbumin ini menggunakan metode Turbidimetri. Metode ini
merupakan metode yang telah direkomendasikan oleh lembaga resmi.

 Pada pemeriksaan ini metode yang digunakan telah sesuai dengan prosedur atau
instruksi kerja sehingga pemeriksaan kreatinin telah terverifikasi dengan baik

Buku Praktikum Patologi Klinik – Kimia Klinik Page 6


Interferensi
Liminitas
- Ikterus: Tidak ada gangguan signifikan hingga konsentrasi bilirubin terkonjugasi
855 mol/L atau 50 mg/dL. 
- Hemolisis: Tidak ada gangguan signifikan hingga konsentrasi hemoglobin 248
mol/L atau 400 mg/dL.

Sumber variabilitas
- Suhu inkubasi
- Arus listrik
- Diet
- Stres berat

Implikasi Klinis:
- Nilai meningkat pada keadaan dehidrasi
- Nilai menurun pada keadaaan; malnutrisi, sindroma absorbs, hipertiroid,
kehamilan, gangguan fungsi hati, infeksi kronik, luka bakar, edema, asites,
sirosis, nefrotik sindrom, SIADH, dan pendarahan.

 Pasca analitik:
Dilakukan verifikasi hasil
Verifikasi hasil adalah upaya pencegahan terjadinya kesalahan dalam melakukan
kegiatan laboratorium mulai dari tahap pra analitik sampai pasca analitik dengan
melakukan pengecekan setiap tindakan/proses pemeriksaan.
Tahap pasca analitik meliputi pelaporan hasil. Dalam pelaporan hasil harus diamati
apakah hasil print out dari alat tidak salah tempel, hasil harus terbaca dengan jelas, nilai
rujukan telah sesuai dengan metode yang digunakan, pemberian tanda untuk hasil yang
berada diluar nilai rujukan dan catatan bila diperlukan.
Verifikasi
Interferensi Temuan
Tahap Pra analitik
Formulir permintaan Ada

Buku Praktikum Patologi Klinik – Kimia Klinik Page 7


Persiapan pasien Sesuai prosedur/intruksi kerja
Pengambilan dan penerimaan specimen Sesuai prosedur/intruksi kerja
Penanganan specimen Sesuai prosedur/intruksi kerja
Persiapan sampel Sesuai prosedur/intruksi kerja
Tahap Analitik
Persiapan reagen Sesuai prosedur/intruksi kerja
Pipetasi reagen dan persiapan sampel Sesuai prosedur/intruksi kerja
Inkubasi Sesuai prosedur/intruksi kerja
Pemeriksaan Sesuai prosedur/intruksi kerja
Pembacaan hasil Sesuai prosedur/intruksi kerja
Tahap Pasca Analitik/ Pelaporan hasil
Hasil harus terbaca dengan jelas Jelas
Nilai rujukan sesuai metode Ada
Pemberian tanda untuk nilai diluar rentang Ada
nilai rujukan
Catatan / komentar bila perlu Ada/Tidak ada
Kesimpulan : Verifikasi telah sesuai dilakukan dari tahapan praanalitik, analitik
sampai pasca analitik

 Dilakukan Validasi hasil


Validasi hasil meliputi kegiatan evaluasi atau melakukan kesesuaian hasil dengan
keterangan klinis pasien, dan sumber variabilitas pasien (biologi), juga kesesuai
dengan pengaruh variabilitas non biologi

Validasi
Interferensi Temuan
Penyakit Tidak Ada
Kesimpulan : Hasil kemungkinan dipengaruhi oleh penyakit
Sumber Variabilitas
Obat-obatan Tidak ada

Buku Praktikum Patologi Klinik – Kimia Klinik Page 8


Alkohol Tidak
Stres Tidak
Serum Hemolisis /Icteric Tidak
Suhu Stabil
Arus Listrik Stabil
Kesimpulan : Validasi telah dilakukan, kemungkinan ada penyakit yang
mempengaruhi hasil pemeriksaan dan kesesuaian hasil pemeriksaan pasien telah
sesuai sehingga hasil dapat dikeluarkan

Kesimpulan:
Dari kegiatan praktek pemeriksaan Albumin, telah dilakukan kegiatan untuk menjaminan
mutu hasil pemeriksaan, dimulai dari tahap pra analitik, analitik hingga pasca analitik telah
dilakukan sesuai prosedur/instruksi kerja yang telah ditetapkan maka hasil pemeriksaan
Albumin pasien dapat dikeluarkan

Siswa Praktikum

Oppie Ruliani

Buku Praktikum Patologi Klinik – Kimia Klinik Page 9


Referensi

Insert Kit ALBT2 Roche, 2014


Gilang,dkk,2018 pedoman Teknik pemeriksaan laboratorium klinik Untuk Mahasiswa
Teknologi Laboratorium Medik .

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Praktik Laboratorium Kesehatan Yang


Benar.. 2013. Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1792 tahun 2010 Tentang
Pedoman Pemeriksaan Kimia Klinik
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Interpretasi Data Klinik, 2011

RS Siloam. 2020. Standar Operasional Prosedur Alat Cobas e-311. Palembang : Rs Siloam

Siregar, M., dkk. Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medik Kendali Mutu. 2018. Pusat
Pendidikan Sumber Daya Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Buku Praktikum Patologi Klinik – Kimia KlinikPage 10

Anda mungkin juga menyukai