Anda di halaman 1dari 5

PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN HITUNG JUNLAH TROMBOSIT

MENGGUNAKAN SAMPLE DARAH K2EDTA VOLUME 2ML DAN 0,5ML


DENGAN TABUNG MIKRO EDTA 0,5 ML

SKRIPSI

Oleh :
Oppie Ruliani
2134013

PROGRAM STUDI DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


FAKULTAS ILMU KEESHATAN
UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS
PALEMBANG
2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemeriksaan laboratorium hematologi merupakan pemeriksaan cairan darah yang


berhubungan dengan sel-sel darah dan biokimiawi yang terkandung di dalamnya
(Riswanto, 2013). Pemeriksaan hematologi ini digunakan oleh klinisi sebagai dasar untuk
penanganan penderita. Oleh karena itu pemeriksaan Hematologi ini harus dikerjakan
dengan baik dan benar sehingga memberikan hasil yang teliti dan akurat dengan validasi
yang baik. (Nurzanah, 2016).
Tujuan pemeriksaan laboratorium adalah untuk mendapatkan hasil yang tepat
sehingga dapat membantu dokter dalam menentukan diagnosa yang tepat dan tindak
lanjut pengobatan. Pemeriksaan laboratorium terdiri atas tiga tahap, yaitu tahap pra-
analitik, tahap analitik dan tahap pasca-analitik. Pra-analitik mengacu pada semua
langkah yang harus dilakukan sebelum sampel dapat dianalisis (Kiswari, 2014). Tahap
analitik adalah tahap mulai dari persiapan reagen, mengkalibrasi dan memelihara alat
laboratorium, uji ketepatan dan ketelitian dengan menggunakan bahan control dan
pemeriksaan spesimen. Tahap pasca-analitik adalah tahap dari mencatat hasil
pemeriksaan sampai dengan pelaporan (Permenkes no.37, 2012). (Malau, 2016). Salah
satu faktor pra analitik yang berpengaruh terhadap hasil pemeriksaan yaitu pemberian
antikoagulan (Malau, 2016).
Antikoagulan yang banyak digunakan pada pemeriksaan hematologi adalah
EDTA (Ethylene Diamine Tetra Acetic Acid). Antikoagulan EDTA ini yang biasa
digunakan di laboratorium ada 3 macam, dipotassium EDTA (K2EDTA), tripotassium
EDTA (K3EDTA) dan dinatrium EDTA (Na2EDTA) (Riswanto,2013). K2EDTA adalah
yang paling baik dan dianjurkan oleh ICSH (International Council for Standardization in
Hematology) dan CLSI (Clinical and Laboratory Standards Institute ). Tabung EDTA
tersedia 3 dalam bentuk tabung hampa udara (vacutainer tube) dengan tutup lavender
(purple) (Pratama, 2017). K2EDTA tidak menyebabkan peningkatan volume sel seperti
K3EDTA (1,6% kenaikan setelah 4 jam), K3EDTA adalah cairan aditif, karena itu akan
mengakibatkan dilusi spesimen atau penurunan jumlah sampel (Sodikin. 2015).
Efek yang akan terjadi bila volume darah yang dimasukkan ke dalam tabung
vacutainer kurang dari jumlah antikoagulan yang terdapat didalam tabung vacutainer
tersebut akan mengakibatkan terjadi hipertonisitas terhadap darah. (Novel dkk, 2016).
Hipertonisitas yang tinggi akan menyebabkan cairan yang terdapat dalam sel akan keluar
untuk mempertahankan tekanan osmotik. Akibat cairan yang keluar menyebabkan sel
darah mengalami pengerutan (krenasi) dan terjadi hemodilusi yang mengakibatkan
konsentrasi cairan plasma lebih tinggi dibandingkan konsentrasi sel darah sehingga kadar
leukosit mengalami penurunan (Victoria, 2016). Apabila volume darah berlebih
dibandingkan dengan jumlah antikoagulan dalam tabung dapat menyebabkan darah
mengalami koagulasi (membeku) karena darah tidak seluruhnya dihambat dari faktor
pembekuan (Patel, 2009; Becton Dickinson, 2011; Riswanto, 2013).
Pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan jumlah trombosit diusahakan
dilakukan dengan benar tanpa menimbulkan trauma dan darah harus dihisap dengan cepat
dan segera dengan antikoagulan. Hindari pengocokan yang berlebihan karena akan
menyebabkan perlekatan trombosit sehingga hasil perhitungan tidak tepat (Riswanto,
2013). Agar darah yang diperiksa tidak segera membeku dapat dipakai bermacam-macam
antikoagulan dan tidak semua macam antikoagulan dapat dipakai karena ada yang terlalu
berpengaruh terhadap jumlah trombosit (Pangastuti D, 2013). Pemeriksaan jumlah
trombosit sangat dipengaruhi ketepatan perbandingan pemberian dosis EDTA dengan
volume darah, bila perbandingan pemberian EDTA dengan darah tidak tepat maka akan
memberikan hasil tidak sesuai dengan kenyataan. (Gandasoebrata, R. 2011)
Di Puskesmas masih banyak ditemukan plebotomis yang mengalami kesulitan
dalam memperoleh volume darah yang dibutuhkan untuk pemeriksaan darah lengkap
khususnya pengambilan darah pada bayi. Selain itu Puskesmas juga memiliki kendala
tidak adanya microtube untuk pengambilan darah pada bayi, dan tetap menggunakan
vacutainer untuk dewasa sehingga volume darah kurang dari jumlah yang telah
ditentukan. Hal inilah yang dapat menyebabkan kesalahan hasil sehingga dapat
mempengaruhi dalam proses penegakan diagnosa.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian untuk
mengetahui perbandingan jumlah trombosit pada sampel darah volume 2ml, 0,5ml
dengan antikoagulan K2EDTA dan tabung mikro EDTA 0,5 ml.

B. Rumusan Masalah

Pemeriksaan jumlah trombosit sangat dipengaruhi ketepatan perbandingan


pemberian dosis EDTA dengan volume darah, bila perbandingan pemberian EDTA
dengan darah tidak tepat maka akan memberikan hasil tidak sesuai dengan kenyataan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang diajukan pada
penelitian ini adalah apakah terdapat perbandingan jumlah trombosit pada sampel darah
volume 2ml, 0,5ml dengan antikoagulan K2EDTA dan tabung mikro EDTA 0,5 ml.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum
Mengetahui apakah ada perbedaan jumlah trombosit pada sampel darah volume 2ml,
0,5ml dengan antikoagulan K2EDTA dan tabung mikro EDTA 0,5 ml.

2. Tujuan Khusus
1. Menghitung jumlah trombosit pada sampel darah volume 2ml dengan
antikoagulan K2EDTA,
2. Menghitung jumlah trombosit pada sampel darah 0,5ml dengan antikoagulan
K2EDTA
3. Menghitung jumlah trombosit pada sampel darah tabung mikro EDTA 0,5 ml.
4. Menganalisa ada tidaknya perbedaan volume darah 2ml, 0,5 ml dengan
antikoagulan K2EDTA dan tabung mikro EDTA 0,5ml terhadap jumlah trombosit
D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai pengetahuan tentang Hasil
pemeriksaan jumlah trombosit dari sampel darah berbagai volume perbedaan volume darah
2ml, 0,5 ml dengan antikoagulan K2EDTA dan tabung mikro EDTA 0,5ml terhadap
jumlah trombosit.

2. Manfaat Aplikatif
Hasil pemeriksaan jumlah trombosit yang menurun apabila ada korelsinya
dengan jumlah volume darah pada tabung antikoagulan K2EDTA dan tabung mikro
EDTA 0,5ml maka dapat digunakan sebagai informasi kepada flebotomis sehingga
lebih memperhatikan aspek pra-analitik terutama pada proses pengumpulan sampel.

E. Penelitian Terkait

Table 1

Anda mungkin juga menyukai