Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH VARIASI VOLUME DARAH DENGAN ANTIKOAGULAN

K3EDTA TERHADAP JUMLAH TROMBOSIT DI RS DR HAFIZ CIANJUR

TAHUN 2022

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

RISMA PUTRI MUNGGARAN

E622022

PROGRAM STUDI D4 ALIH JENJANG TLM

FAKULTAS KESEHATAN

INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI

BANDUNG

2022
BAB I

A. Latar Belakang

Trombosit atau kepingan darah (platelet) adalah fragmen atau


potongan-potongan kecil dari sitoplasma megakariosit, jumlah pada orang
dewasa antara 150.000-400.000 keping/mm3 . Trombosit merupakan
komponen yang sangat penting dalam respon hemostasis yang berkaitan
dengan komponen hemostasis lainnya. Ukuran trombosit sangat kecil 2-4 μm
berbentuk lonjong. Trombosit dapat bergerak aktif karena mengandung
protein rangka sel yang dapat menunjang perpindahan trombosit secara cepat
dari keadaan tenang menjadi aktif, jika terjadi kerusakan pembuluh darah.
(Nugraha, 2015)

Hitung jumlah trombosit adalah pemeriksaan untuk menentukan


jumlah trombosit yang terdapat dalam 1 uL darah. Satuan hitung jumlah
trombosit dapat dinyatakan dalam sel/mm3 , sel/uL, x 103 sel/ml, x 106 sel/L.
Satuan yang lebih sering digunakan dalam hitung jumlah leukosit adalah
sel/mm3 atau sel/uL (Nugraha, 2015). Pemeriksaan jumlah trombosit dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu secara langsung menggunakan metode Rees
Ecker atau metode Breacher Cronkite menggunakan bilik hitung dan cara
tidak langsung dengan metode Fonio menggunkan sediaan apus darah tepi
(Nugraha, 2015). Pada cara tidak langsung jumlah trombosit dibandingkan
dengan jumlah eritrosit, sedangkan jumlah trombosit itulah yang sebenarnya
dihitung (Gandasoebrata, 2010). Trombosit dihitung dengan prinsip sama
seperti eritrosit dan leukosit. Hitung trombosit dilakukan dengan menghitung
sel dengan menggunakan mikroskop dan kamar hitung kaca. Saat ini,
pemeriksaan tersebut dilakukan menggunkan alat otomatis yang dapat
mendeteksi setiap sel yang mengalir melewati suatu sensor. Pengenalan setiap
sel dapat dilakukan karena sel tersebut menghalangi berkas sinar atau karena
sel tersebut mengubah arus listrik yang mengalir diantara dua elektroda.
Trombosit dapat dibedakan dari eritrosit dan leukosit karena ukurannya yang
lebih kecil (Bain, 2016).

Dalam pemeriksaan hematologi antikoagulan yang dianjurkan adalah


Ethylene Diamine Tetraacetic Acid (EDTA), karena memiliki keunggulan
yaitu tidak mempengaruhi sel-sel darah dan mempunyai pH yang mendekati
pH darah. Pemakaian EDTA kering sebesar 1-1,5 mg/ml darah, untuk EDTA
cair sebanyak 10 µl/ml darah . K3EDTA merupakan antikoagulan yang sering
digunakan pada pemeriksaan hematologi. Fungsi pemberian K3EDTA agar
tidak terjadinya pembekuan pada darah. K3EDTA cair dengan konsentrasi
10% menggunakan 10 µL K3EDTA dan 1mL darah. Kelebihan penggunaan
K3EDTA dikarenakan adanya zat adiktifnya yang menghambat agregasi
trombosit dengan lebih baik dari antikoagulan lainnya (Nugraha, 2015). Dan
trombosit akan mengalami pembengkakan sehingga tampak adanya trombosit
raksasa yang pada akhirnya mengalami fragmentasi membentuk fragmen-
fragmen yang masih dalam pengukuran trombosit sehingga dapat
menyebabkan peningkatan palsu jumlah trombosit. Pada pemberian K 3EDTA
yang kurang akan menyebabkan terjadinya gumpalan sehingga terjadi
penurunan pada trombosit yang terhitung. Oleh sebab itu K3EDTA lebih
sering digunakan dalam laboratorium karena kelarutannya sangat tinggi
sehingga menghasilkan spesimen yang memiliki gumpalan lebih sedikit.
Selain itu juga menyebabkan trombosit dapat meningkat ataupun turun
dikarenakan sel membengkak kemudian disintegrasi membentuk fragmen
dalam ukuran yang sama dengan trombosit kemudian dibaca oleh alat hitung
otomatis sehingga menyebabkan peningkatan palsu hitung jumlah trombosit,
namun bila disintegrasi membentuk fragmen dalam ukuran yang berbeda
dengan ukuran trombosit akan menyebabkan penurunan palsu hitung jumlah
trombosit. Untuk itu ketepatan dalam perbandingan pemberian takaran
antikoagulan K3EDTA dengan volume darah harus benar-benar diperhatikan
(Wirawan, 2014).

Di RSDH Cianjur dalam waktu seminggu terdapat kurang lebih 100


pasien yang melakukan pemeriksaan darah lengkap yang diantaranya terdapat
pemeriksaan trombosit .Berdasarkan data tersebut perlu dilakukan penelitian
terhadap pengaruh volume antikoagulan terhadap nilai trombosit dengan
menggunakan metode otomatis atau melalui alat hematology agar tidak ada
keraguan atau hasil yang tidak valid terhadap pemeriksaan pasien.

B. Identifikasi Masalah
Pengaruh variasi volume darah dengan antikoagulan K 3EDTA terhadap
jumlah trombosit
C. Rumusan masalah
Bagaimana pengaruh variasi volume darah dengan antikoagulan K3EDTA
terhadap jumlah trombosit ?
D. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh variasi volume darah dengan antikoagulan
K3EDTA terhadap jumlah trombosit
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Untuk memberikan informasi kepada para medis mengenai pengaruh
variasi volume darah dengan antikoagulan K3EDTA terhadap jumlah
trombosit
2. Manfaat praktis
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan akan
timbulnya kelainan hasil pemeriksaan pasien yang tinggi palsu atau rendah
palsu pada nilai trombosit.

Anda mungkin juga menyukai