Anda di halaman 1dari 4

PEMERIKSAAN JUMLAH TROMBOSIT MENGGUNAKAN

HEMATOLOGI ANALYZER DENGAN PEMBERIAN EDTA


VACUTAINER DAN ANTIKOAGULAN EDTA (PIPET MIKRO)
DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA JAYAPURA
Wimbadi Sigit1), Nur’Aini2)
1)
Dosen Program Studi Analis Kesehatan
2)
Mahasiswa Jurusan Analis Kesehatan
Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan
Universitas Sains dan Teknologi Jayapura
Email : wimsgfpapua@yahoo.co.id

ABSTRAK
Pemeriksaan trombosit merupakan pemeriksaan yang paling banyak di minta di
Laboratorium Klinik karena hasil dari pemeriksaan ini dapat mendeteksi kondisi pasien dan
menentukan diagnosis serta pemberian terapi terhadap pasien. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif yang dilakukan pada tanggal 22 Mei 2013-28 Mei 2013 di Rumah Sakit
Bhayangkara Jayapura. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah trombosit dengan
menggunakan alat Hematologi Analyzer Mindray OL-3800 yang diberikan EDTA vacutainer
yaitu terendah 78.000/mm³, tertinggi 322.000/mm³, dan rata-rata 201.428,57/mm³,
sedangkan jumlah trombosit dengan pemberian EDTA konvensional (pipet mikro) jumlah
terendah 73.000/mm³, tertinggi 316.000/mm³, dan rata-rata 194.971,43/mm³, dan simpang
baku sebesar 62.611,541/mm³. Dari hasil Uji Statistik diperoleh nilai p= 0,00 yang berarti
terdapat perbedaan yang bermakna antara hasil pemeriksaan jumlah trombosit EDTA
Vacutainer dan jumlah trombosit EDTA Konvesional.

Kata Kunci: Jumlah trombosit, EDTA vacutainer dan EDTA konvensional pipet mikro.

1. PENDAHULUAN pemeriksaan laboratorium yang meliputi


Trombosit (platelet) adalah jenis sel darah preanalitik, analitik, dan post analitik merupakan
yang bertanggung jawab untuk penggumpalan tahapan yang penting pada penentuan hasil
darah normal. Produksi trombosit dikendalikan yang terpercaya. Tahapan preanalitik
oleh hormon yang merangsang produksi dan pemeriksaan laboratorium yang diantaranya
pematangan megakariosit yang akhirnya meliputi pengambilan spesimen dan
menghasilkan trombosit yaitu thrombopoiemtin. penanganannya termasuk pemberian
Trombosit yang lebih muda berukuran lebih antikoagulan merupakan hal yang mutlak harus
besar di bandingkan yang lebih tua (Kiswari, diperhatikan untuk mendapatkan hasil yang baik
2012). (Nurracmat, 2005).
Hitung trombosit sangat penting untuk Cara menghitung jumlah trombosit dapat
menunjang diagnosa gangguan pendarahan. dilakukan dengan metode otomatis dengan alat
Untuk menghitung jumlah trombosit, pungsi penghitung elektronik. Tes cara otomatik
vena harus berhati-hati tanpa menimbulkan akurasinya jauh lebih baik di bandingkan
trauma dan darah harus di hisap segera cepat perhitungan cara manual. Namun mempunyai
dan dengan segera di campur dengan keterbatasan bila ada trombosit yang tidak
antikoagulan. Hindari pengocokan berlebihan dapat di hitung oleh alat sehingga hasil
karena akan menyebabkan perlekatan- penghitungan trombosit menurun yang disebut
perlekatan trombosit sehingga hasil perhitungan sebagai psudotrombositopenia (Perkins, 1998).
tidak tepat (Boedina, 1988). Spesimen untuk pemeriksaan hitung
Pemeriksaan trombosit merupakan jumlah trombosit paling baik diambil dari darah
pemeriksaan yang paling banyak di minta di vena dengan pemberian antikoagulan EDTA
laboratorium klinik karena hasil dari agar tidak membeku. Takaran optimum EDTA
pemeriksaan ini dapat mendeteksi kondisi konvensional adalah 1,5 mg EDTA/ml darah.
pasien dan menentukan diagnosis serta Pipet yang lazim digunakan adalah pipet
pemberian terapi terhadap pasien. Rangkaian Pasteur. Hal ini menyebabkan ada pemakaian

Jurnal DINAMIS Vol 2. No. 12 Desember 2013 ( Wimbadi Sigit, Nur’Aini 1 - 4) 1


sejumlah EDTA yang berlebih karena 1 tetes 2. METODE PENELITIAN
pipet Pasteur = 50 µl sedangkan untuk darah Penelitian ini berlangsung selama satu
sebanyak 3 ml hanya dibutuhkan 4,5 mg serbuk minggu yaitu di mulai dari tanggal 22 Mei 2013
EDTA atau 45 µl dalam bentuk larutan 10%. sampai dengan 28 Mei 2013 di Rumah Sakit
Sementara itu cara pemipetan yang seharusnya Bhayangkara. Jenis penelitian ini adalah
tegak lurus dan dalam keadaan kosong masih penelitian deskriptif untuk mengetahui hasil
sering diabaikan oleh petugas laboratorium pemeriksaan jumlah trombosit menggunakan
serta ketepatan takaran (Wirawan, 1996). Hematologi Analyzer dengan pemberian
Dewasa ini tersedia tabung vacutainer antikoagulan EDTA vacutainer dan EDTA
yang sudah berisi antikoagulan EDTA. Tabung konvensional (pipetmikro). Populasi dalam
EDTA tersedia dalam bentuk tabung hampa penelitian ini adalah semua pasien yang akan
udara (vacutainer tube) dengan tutup lavender melakukan pemeriksaan hematologi darah di
(purple) atau pink. EDTA pada tabung vakum Laboratorium Klinik Rumah Sakit Bhayangkara.
biasanya berupa K3EDTA yang mempunyai Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah
stabilitas yang lebih baik daripada garam EDTA total pasien yang melakukan pemeriksaan
yang lain karena mempunyai pH mendekati pH trombosit di Rumah Sakit Bhayangkara dari
darah (Wirawan, 2004). tanggal 20 Mei 2013 sampai dengan 28 Mei
EDTA dan volume darah sangat tergantung 2013 yaitu sebanyak 35 orang.
keterampilan dan ketelitian petugas Sampel darah pasien yang diambil secara
laboratorium sehingga variasi hasil yang langsung dari pasien sebanyak 6 ml
ditimbulkan akibat, ketidaktepatan takaran dimasukan perlahan ke dalam tabung EDTA
EDTA dan volume darah sangat mungkin konvensional sebanyak 3 ml dan 3 ml sisanya
terjadi. Kelebihan EDTA menyebabkan di masukkan ke dalam tabung vacutainer. Lalu,
trombosit membengkak sehingga tampak sampel ditempatkan pada selang tempat
adanya trombosit raksasa yang pada akhirnya sampel pada alat Auto Hematology Analyzer
mengalami fragmentasi membentuk fragmen- Mindray OL-3800. Kemudian, sampel akan
fragmen yang masih dalam rentang pengukuran terhisap oleh selang dan alat mulai melakukan
trombosit oleh alat hitung sel otomatis sehingga perhitungan. Hasil akan ditampilkan pada layar
dapat menyebabkan peningkatan atau monitor dan akan dikeluarkan dalam bentuk
penurunan palsu jumlah trombosit. print out.

Tabel 1. Rata-Rata Jumlah Trombosit Menggunakan Hematologi Analyzer dengan Antikoagulan EDTA
Vacutainer dan EDTA Konvensional (pipet mikro)

Jumlah Terendah Jumlah Tertinggi Rata-Rata Simpang Baku


3 3 3 3
(/mm ) (/mm ) (/mm ) (/mm )
Jumlah Trombosit pada
Pemberian EDTA Vacutainer 78.000 322.000 201.428,57 63.120,932

Jumlah Trombosit pada


Pemberian EDTA
73.000 194.971,43 62.611,541
Konvensional (pipet mikro) 316.000

Tabel 2. Uji statistik paired sampel test

Paired Differences

95% confidence interval


Std. of the Difference Df Sig (2-tailed
Std. t
Mean Error
Deviation Lower Upper
Mean
Pair
trombosit 1-
6.457E3 2368.207 400.300 5643.635 7270.650 16.131 35 .000
trombosit 2-

Jurnal DINAMIS Vol 2. No. 12 Desember 2013 ( Wimbadi Sigit, Nur’Aini 1 - 4) 2


3. HASIL DAN PEMBAHASAN volume EDTA berlebihan atau kurang dari
takaran yang di tentukan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Menurut Nurracmat (2005) penurunan
jumlah trombosit pada pemberian EDTA jumlah trombosit EDTA konvensional
vacutainer, jumlah terendah 78.000/mm³, kemungkinan juga di sebabkan oleh volume
tertinggi 322.000/mm³, rata-rata EDTA berlebihan yang menyebabkan trombosit
201.428,57/mm³ dan simpang baku membengkak kemudian terjadinya disintegrasi
63.120,932/mm³, sedangkan jumlah trombosit yang membentuk fragmen dalam ukuran yang
pada pemberian EDTA konvensional (pipet lebih kecil dari ukuran trombosit sehingga tidak
mikro) jumlah terendah 73.000/mm³, jumlah terhitung oleh alat, sehingga terjadinya
tertinggi 316.000/mm³, rata-rata penurunan jumlah trombosit.
194.971,43/mm³, simpang baku Menurut Wirawan (2004) pemakaian
62.611,541/mm³ (Tabel 1). Na₂EDTA maupun K₃EDTA kurang dari yang
Dari Tabel 1, dapat dilihat bahwa ada dibutuhkan akan menyebabkan hitung
perbedaan jumlah trombosit menggunakan trombosit menurun karena
Hematologi Analyzer pada pemberian terjadimikrotrombi di dalam penampung yang
antikoagulan EDTA konvensional (pipet mikro) dapat menyumbat alat, sedangkan bila
dengan EDTA vacutainer. Dimana, nilai rata- berlebihan akan mennyebabkan sel
rata jumlah trombosit pada pemberian EDTA membengkak, membentuk fragmen dalam
konvensional (pipet mikro) lebih rendah ukuran yang sama dengan trombosit sehingga
dibandingkan dengan nilai rata-rata jumlah terhitung oleh alat penghitung
trombosit pada pemberian EDTA vacutainer, elektronik,berakibat peningkatan palsu hitung
hal ini disebabkan oleh karena takaran EDTA trombosit, bila disentergrasi membentu fragmen
konvensional yang kurang. dalam ukuran yang berbeda dengan ukuran
Hasil penelitian ini sesuai dengan trombosit akan menyebabkan penurunan palsu
pendapat Nurracmat (2005), yaitu hasil rendah hitung trombosit.
jumlah trombosit terjadi apabila darah yang Menurut Nurrachmat (2005) mendapatkan
ditampung lebih banyak dari yang seharusnya perbedaan jumlah trombosit yang bermakna
atau antikoagulan yang kurang sehingga pada pemberian antikoagulan EDTA
menyebabkan darah membeku sehingga konvensional (pipet Pasteur) dengan EDTA
terbentuk mikrotrombi yang berakibat vacutainer. Salah satu cara mengurangi
penurunan palsu jumlah trombosit. Kelebihan kemungkinan terjadinya kesalahan dengan
darah seharusnya tidak mungkin terjadi oleh tetap mempertahankan penggunaan EDTA
karena menggunakan spuit yang takarannya konvensional adalah dengan menggunakan
pasti. Jadi hasil yang lebih rendah pipet yang volume tetesannya tepat sesuai
kemungkinan besar disebabkan oleh takaran dengan takaran EDTA yang diperlukan. Pipet
EDTA yang kurang. Namun demikian mikro adalah salah satu solusinya. Tabung
kemungkinan human error masih mungkin vacutainer merupakan tabung yang
terjadi baik pada EDTA konvensional (pipet direkomendasikan oleh National Committee for
mikro) maupun EDTA vacutainer oleh karena Clinical Laboratory Standards (NCCLS) untuk
penghitungan jumlah trombosit keduanya pemeriksaan hematologi karena mempunyai
memakai cara otomatis, sehingga perlu kehati- ketepatan perbandingan antikoagulan dan
hatian dalam melakukan interpretasi hasil. darah yang tepat dibandingkan cara
Hasil lainnya dengan menggunakan hasil konvensional, namun demikian memerlukan
uji statistik (Tabel 2) di dapatkan nilai t=16,131 biaya yang lebih mahal (Wirawan, 2004).
p=0,00. Karena nilai sig <0,05 maka dapat
disimpulkan ada perbedaan yang signifikan 4. KESIMPULAN
antara jumlah trombosit EDTA vacutainer dan
EDTA konvensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Dari hasil Uji Statistik pada Tabel 2 terdapat perbedaan yang signifikan antara
dengan taraf kepercayaan 0,05 dengan nilai EDTA vacutainer dan EDTA konvensional,
p=0,00 menunjukan hasil yang signifikan. Hal dimana pemeriksaan jumlah trombosit EDTA
ini kemungkinan di akibatkan perbandingan vacutainer, jumlah terendah 78.000/mm³,
volume EDTA dengan darah yang tidak tepat. jumlah tertinggi 322.000/mm³, rata-rata
Hasil rendah jumlah trombosit akibat 201.428,57/mm³ dan simpang baku
ketidaktepatan perbandingan volume EDTA 63.120,932/mm³. Sedangkan, Pemeriksaan
dengan darah dan dapat di sebabkan karena jumlah trombosit pada pemberian EDTA

Jurnal DINAMIS Vol 2. No. 12 Desember 2013 ( Wimbadi Sigit, Nur’Aini 1 - 4) 3


konvensional (pipet mikro) jumlah terendah
73.000/mm³, jumlah tertinggi 316.000/mm³,
rata-rata 194.971,43/mm³ dan simpang baku
62.611,541/mm³.

5. DAFTAR PUSTAKA

Boedina SK, 1988. Pengantar Hematologi dan


Imunoserologi. Jakarta: BP FKUI.
Kiswari, R. 2012. Hematologi & Tranfusi.
Jakarta: Erlangga.
Nurracmat, H. 2005. Perbedaan Jumlah
Eritrosit, Lekosit, Dan Trombosit Pada
Pemberian Antikoagulan EDTA
Konvensional Dengan EDTA
Vacutainer. http://.eprints.
undip.co.id/1238/12/321_charles.pdf.
diakses 10 april 2013.
Perkins, SL. 1998. Hematologi Klinik.
http://eprints.undip.co.id/2005/fk/3603/.
Harun pdf. diakses 14 april 2013.
Wirawan, R. 1996. Pemeriksaan Laboratorium
Hematologi.Jakarta.
http://.eprints.undip.co.id/1238/12/321
_charles.pdf 10 april.
Wirawan, R. 2004. Pemantapan Kualitas
Hematologi Dan Ilmu Patologi klinik.
Jakarta.

Jurnal DINAMIS Vol 2. No. 12 Desember 2013 ( Wimbadi Sigit, Nur’Aini 1 - 4) 4

Anda mungkin juga menyukai