Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Labora Medika Vol 3 No 1 (2019) 10-14

Journal Homepage: http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JLabMed


e-ISSN: 2549-9939

Pengaruh Getaran Centrifuge terhadap Hasil Pemeriksaan Laju


Endap Darah (LED)

Muhammad Nazarudin1*, Ria Maulida1, Muhammad Haitami2


1,2
Program Diploma III Analis Kesehatan Akademi Analis Kesehatan Banjarbaru
3
Program Diploma III Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Info Artikel Abstrak


Diterima 18 Juni 2019 The Erythrocyte Sedimentation Rate (LED) is a hematological
Direvisi 10 Juli 2019 examination which is a preliminary examination in establishing a
Disetujui 12 Juli 2019 patient's diagnosis. Many LED tests have factors that can affect the
Tersedia Online 12 Juli 2019 results, one of them is vibration. In some health service units, LED
checks are carried out close to the Centrifuge, which has vibrations,
Keywords for reasons of room efficiency. This study aims to determine the
effect of Centrifuge vibration on the results of the Westergren
Erythrocyte method LED examination. The study was conducted with 6
Sedimentation Rate, repetitions. This type of research used is quasi-experimental with
Centrifuge vibration, static group comparison design. The research obtained is presented
variation in distance in table form, followed by ANOVA test. ANOVA test gives a
significant value of 0.305 which indicates that there is no significant
effect by the vibration of the Centrifuge on the LED results with
variations in the distance of 0.5m, 1m, and 1.5m

Pendahuluan dan plsma. Darah dimasukkan dalam


Pemeriksaan hematologi merupakan tabung berlumen kecil dan diletakkan
salah satu pemeriksaaan yang dapat tegak lurus. Nilai LED pada keadaan
dipakai sebagai penunjang diagnosis yang normal relatif lebih kecil karena gravitasi
berkaitan dengan terapi dan pronogosis. diimbangi oleh tekanan keatas
Pemeriksaan hematologi sendiri (Ibrahim,2006).
merupakan kumpulan dari beberapa LED merupakan pemeriksaan tertua
pemeriksaan salah satu pemeriksaan yang dalam dunia kedokteran klinis, murah,
dilakukan adalah pemeriksaan laju endap sederhana dan bermanfaat merupakan
darah (LED). Laju endap darah adalah indikator non spesifik bagi penyakit atau
pemeriksaan yang bertujuan mengukur pemantawaan yang bermanfaat bagi
laju sel darah merah mengendap dalam perkembangan penyakit. Pengukuran Laju
darah yang belum membeku, dengan Endap Darh dapat dipengaruhi oleh faktor
satuan milimeter per jam (mm/jam) eritrosit, faktor plasma dan faktor teknik.
(Kee,2007). (Ibrahim, 2006). Pengukuran Laju Endap
LED menggambarkan komposisi Darah (LED) banyak menggunakan
plasma dan perbandingan antara eritrosit metode Westergren. Hal ini karena

10
Nazarudin et al.,/Jlabmed Vol 3 No 1 (2019) 10-14

metode Westergren sangat sederhana dan pada cara westergren nilai rujukan untuk
Internasional Commite Standarization In Pria 0-10 mm/jam dan untuk nilai rujukan
Hematology (ICSH) telah merekomendasi Wanita 0-15 mm/jam. (Kemenkes, 2011)
sebagai metode dasar (Sadikin,,2009). Centrifuge menggunakan prinsip
Laju Endap Darah (LED) rotasi atau perputaran tabung yang berisi
dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu internal larutan agar dapat dipisahkan berdasarkan
dan eksternal. Faktor - faktor yang massa jenisnya. Hasil pemutaran tersebut
mempengaruhi pemeriksaan Laju Endap dapat menimbulkan getaran pada
Darah yaitu faktor internal adalah faktor lingkungan sekitar tempat Centrifuge
dalam darah itu sendiri yaitu Fibrinogen, tersebut. Centrifuge menggunakan prinsip
eritrosit, dan globulin sedangkan faktor rotasi atau perputaran tabung yang berisi
eksternal yaitu letak tabung (pipet), larutan agar dapat dipisahkan berdasarkan
diameter tabung (pipet), suhu ruangan, massa jenisnya. Hasil pemutaran tersebut
dan getaran. (Pohan, 2004) dapat menimbulkan getaran pada
Peningkatan hasil pemeriksaan LED dilingkungan sekitar tempat Centrifuge
juga di pengaruhi beberapa faktor tersebut. Getaran pada dasar tabung
viskositas darah, jumlah eritrosit, muatan memberi pengaruh pada jalannya
eritrosit, berat eritrosit, waktu, luas sedementasi. Sehingga getaran pada
permukaan tabung, letak posisi tabung, Centrifuge dapat berpengaruh terhadap
suhu dan getaran. Pada dasarnya suhu pemeriksaan LED, sehingga tidak
optimum yang dianjurkan untuk disarankan melakukan pemeriksaan LED
pemeriksaan LED adalah 200C, berdekatan dengan Centrifuge untuk
dikarenakan pada suhu yang tinggi akan menghindari hasil yang bias.
mempercepat pengendapan sehingga hasil Beberapa laboratorium klinik, yang
yang didapat akan meningkat (Pohan, berhasil dilakukan survey sebelumnya,
2004). Pemeriksaan LED perlu melakukan pemeriksaan Laju Endap
memperhatikan letak pipet dalam posisi Darah berdekatan dengan Centrifuge
tegak lurus, selisih kecil dari garis vertikel diatas meja yang sama.. Hal ini dikarekan
dapat berpengaruh terhadap hasil alasan efisiensi ruangan yang kecil dan
pemriksaan LED (Gandasoebrata, 2013). menganggap ketebalan meja yang
Faktor yang mempercepat LED mencapai 15 cm dengan bahan beton
adalah pembentukan rouleaux, kadar digunakan untuk pemeriksaan dianggap
globulin, fibrinogen naik dan eritrosit sudah bisa meredam getaran.
yang tinggi. Sedangkan faktor-faktor yang
menghabat LED adalah Poliglobuli, kadar Bahan dan Metode
albumin tinggi, viskositas tinggi dan Penelitian ini menggunakan metode
eritrosit turun (Kosasih, 2008). quasi experiment dengan rancangan static
Proses pengendapan darah terjadi group comparison. Spesimen yang
dalam 3 tahap yaitu tahap pembentukkan digunakan adalah darah vena yang dibagi
rouleaux, tahap pengendapat dan tahap menjadi 3 treatment dan 1 kontrol. Setiap
pemadatan. Di laboratorium cara untuk kelompok diperlakukan 6 kali
pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) pengulangan berdasar dengan hasil
yang sering dipakai adalah cara Wintrobe perhitungan uji Federer. Bahan-bahan
dan Westergreen. Pada cara Wintrobe nilai yang digunakan merupakan bahan yang
rujukan untuk Pria 0-10 mm/jam dan digunakan untuk pemeriksaan LED
untuk Wanita 0- 20 mm/jam, sedangkan berupa NaCL 0,9 %, dan anticoagulant

11
Nazarudin et al.,/Jlabmed Vol 3 No 1 (2019) 10-14

K3EDTA sedangkan peralatan yang Hasil


digunakan berupa tabung reaksi, rak dan Setelah dilakukan pemeriksaan
tabung Westergreen serta propipet dan terhadap specimen dan pengulangan
bola isap dengan meja yang digunakan sebanyak 6 kali untuk tiap kelompok,
sebagai alas adalah meja berbahan utama yang mana kelompok pertama
beton dengan ketebalan meja 18 cm. dipergunakan sebagai kelompok kontrol
Penelitian dilakukan di laboratorium dengan pemeriksaan LED dilakukan di
Patologi Klinik Akademi Analis meja yang berbeda dari meja pemeriksaan
Kesehatan selama periode bulan treatment lain. Adapun data yang didapat
September 2018. berupa rerata masing kelompok adalah 7,4
Data yang diperoleh dengan mm/jam untuk kelompok kontrol, 6,7
melakukan pemeriksaan LED pada mm/jam untuk kelompok dengan jarak
specimen darah yang diambil dari 1 1,5 m dari centrifuge, 6,6 mm/jam untuk
responden sebanyak 30 ml untuk jarak 1 m dan 6,5 mm/jam untuk jarak 0,5
menghindari bias kondisi metabolisme m. Secara rinci deskriptif hasil
dan kondisi darah responden. Spesimen pemeriksaan adalah (Tabel 1).
dibagi menjadi 4 kelompok untuk Sebagai syarat uji ANOVA, Data
dilakukan 6 pemeriksaan. Kelompok harus diuji normalitas yang dalam hal ini
pertama dimanfaatkan sebagai kelompok dilakukan uji One Sample kolmogorov-
kontrol diletakkan d meja berbeda dan Smirnov Test dan didapat hasil yang
berjarak 3 m dari meja yang digunakan menunjukkan bahwa data yang dimiliki
untuk uji. Sedangkan 3 kelompok lain berdistribusi normal ditandai dengan nilai
dilakukan uji dan didiamkan dengan jarak signifikan yang melebihi nilai alfa 0,05
0,5 m, 1 m, dan 1,5 m. Centrifuge sebagai yaitu sebesar 0,975 untuk kelompok
sumber getaran dinyalakan dengan kontrol, 0,914 untuk kelompok 1,5 m,
kecepatan 1.500 rpm dan dioperasikan 0,886 untuk kelompok 1 m dan 0,857
terus menerus selama uji LED. untuk kelompok 0,5 m (Tabel 1).
Hasil yang didapat dari skala Setelah dinyatakan data
pemeriksaan merupakan data yang siap berdistribusi normal maka dilanjutkan
dioleh dengan satuan mm/jam. Data dengan uji ANOVA untuk melihat
dengan skala data ratio diolah dengan kemungkinan perbedaan antara tiap
tabulasi perkelompok dan disajikan secara kelompok. Hasil uji ANOVA
deskriptif untuk mengetahui sebaran data. menunjukkan data hasil pemeriksaan tidak
Pengujian berikutnya dilakukan uji memiliki perbedaan ditandai dengan nilai
ANOVA dengan memenuhi persyaratan signifikansi 0,305 yang lebih besar dari
normalitas data sebelumnya, untuk nilai alfa 0,05.
mendapatkan nilai perbedaan antara
kelompok data.

12
Nazarudin et al.,/Jlabmed Vol 3 No 1 (2019) 10-14

Tabel 1. Deskripsi Data Hasil Pemeriksaan Tiap Treatment


Kontrol 1,5 m 1m 0,5 m
N = Banyak Sampel 6 6 6 6
Parameter Normala,,b Rata-rata 7.383 6.667 6.567 6.483
Std. Deviasi .7468 .9993 .8892 .9020
Perbedaan Paling Ekstrim Absolut .196 .228 .238 .247
Positif .196 .130 .238 .247
Negatif -.196 -.228 -.186 -.179
Kolmogorov-Smirnov Z .481 .559 .583 .606
Asymp. Sig. (2-tailed) .975 .914 .886 .857

Tabel 2. Hasil Uji ANOVA


Rata-rata
Jumlah Kuadrat df F Sig
Kuadrat
Antara Kelompok 3.062 3 1.021 1.292 .305
Dalam Kelompok 15.803 20 .790
Total 18.865 23

Berdasar hasil pemeriksaan ANOVA tadi, dari dan redaman meja juga tidak sekuat
terlihat bahwa getaran centrifuge tidak ini akan sangat memungkinkan akan
memberikan pengaruh berarti pada jarak memberikan pengaruh yang berarti.
0,5 m, 1 m dan 1,5 m. Sehingga uji tidak Berbeda dari hasil penelitian
perlu dilanjutkan pada uji regresi yang Darmayanti (2014) yang menunjukkan
tujuannya untuk mengetahui besaran ada pengaruh getaran Centrifuge terhadap
pengaruh yang diberikan oleh tiap pengukuran LED. Hal ini dimungkinkan
perlakuan. karena penelitian ini menggunakan jenis
Centrifuge yang berbeda dan kecepatan
Diskusi yang berbeda, terlebih penelitian yang
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Darmayanti ini
telah dilakukan bahwa getaran centrifuge menggunakan meja kayu sebagai alas.
tidak mempengaruhi hasil pemeriksaan Berdasar penelitian ini dapat
LED. Hal ini terjadi karena kekuatan disimpulkan bahwa pemeriksaan LED
getaran dari centrifuge dengan kecepatan dapat dilakukan di meja yang sama
1.500 rpm tersebut tidak terlalu kuat, dengan centrifuge selama menggunakan
terlebih meja yang digunakan juga setebal kecepatan 1.500 rpm dan meja berbahan
18 cm, cukup tebal untuk memberikan beton yang tebal sehingga meminimalisir
efek redaman getaran. Semakin jauh getaran yang dimunculkan oleh centrifuge.
dengan sumber getaran centrifuge maka Penelitian ini juga bisa dilanjutkan dengan
semakin sedikit pengaruh getaran melakukan uji pada centrifuge yang
centrifuge. Terlihat dari hasil rata-rata berbeda, kecepatan yang berbeda maupun
yang menunjukkan bahwa pada jarak 0,5 ketebalan meja yang berbeda, sehingga
m memiliki beda sebesar 0,9 poin, laboratorium yang berada pelayanan
dibandingkan dengan jarak 1,5 m yang kesehatan perifer dan dapat
memiliki beda hanya 0,7 poin. Hal ini memaksimalkan ruangan.
berarti jika getaran centrifuge lebih kuat

13
Nazarudin et al.,/Jlabmed Vol 3 No 1 (2019) 10-14

Ucapan Terimakasih
Ucapan terimakasih kepada
Yayasan Borneo Lestari, Direktur
Akademi Analis Kesehatan Borneo
Lestari serta setiap pihak yang terlibat
dalam penelitian ini sehingga penelitian
ini dapat rampung dan terlaksana dengan
maksimal.

Referensi
Gandasoebrata, R. (2013). Penuntun
Laboratorium Klinik (15th ed.).
Jakarta: Dian Rakyat.
Ibrahim, N. (2006). Hasil Laju Endap
Darah Cara Manual dan Automatik.
Indonesian Journal of Clinical
Pathology And Medical Laboratory,
Vol.12(No.2), 45–48.
Kee, J. L. (2008). Pedoman Pemeriksaan
Laboratorium & Diagnostik (6th
ed.). Penerj. Sari Kurnian Ningsih
Palupi Widya Tuti, Rohana Cahyani
Nangrum. Sri. Wahyuni. Jakarta:
EGC.
Kemenkes. (2011). Pedoman Interpretasi
Data Klinik. Jakarta : Kemenkes.
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Kosasih, E. N. (2008). Tafsiran Hasil
Pemeriksaan Laboratorium Klinik.
Jakarta: Karisma Publishing Group.
Pohan, H. T. (2004). Manfaat Klinis
Pemeriksaan LED (Bunga Ramp).
Jakarta: Pusat Informasi dan
Penerbit Departemen Ilmu Penyakit
Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.

14

Anda mungkin juga menyukai