TINJAUAN PUSTAKA
A. LED
1. Definisi LED
2.PROSES
Pada fase ini terjadi rouleaux formasi yaitu eritrosit mulai saling
menyatukan diri. Waktu yang dibutuhkan adalah dari beberapa menit
hingga 30 menit. Adanya makromolekul dengan konsentrasi tinggi di dalam
plasma, dapat mengurangi sifat saling menolak di antara sel eritrosit, dan
mengakibatkan eritrosit lebih mudah melekat satu dengan yang lain,
sehingga memudahkan terbentuknya rouleaux. Rouleaux adalah gumpalan
eritrosit yang terjadi bukan karena antibodi atau ikatan konvalen, tetapi
karena saling tarik-menarik di antara permukaan sel. Bila perbandingan
globulin terhadap albumin meningkat atau kadar fibrinogen sangat tinggi,
pembentukan rouleaux dipermudah hingga LED meningkat.
. Fase kedua (fase pengendapan cepat)
Fase ini disebut juga fase pengendapan maksimal, karena telah terjadi
agregasi atau pembentukan rouleaux atau dengan kata lain partikel-
partikel eritrosit menjadi lebih besar dengan permukaan yang lebih kecil
sehingga menjadi lebih cepat pula pengendapannya. Kecepatan
pengendapan pada fase ini adalah konstan. Waktunya 30 menit sampai 120
menit.
3. ETIOLOGI
Faktor eritrosit.
Faktor terpenting yang menentukan kecepatan endapan eritrosit
adalah ukuran atau masa dari partikel endapan. Pada beberapa
penyakit dengan gangguan fibrinogen plasama dan globulin, dapat
menyebabkan perubahan permukaan eritrosit dan peningkatan LED,
LED berbanding terbalik dengan vikositas plasma.
Faktor plasma
Beberapa protein plasma mempunyai muatan positif dan
mengakibatkan muatan permukaan eritrosit menjadi netral, hal ini
menyebabkan gaya menolak eritrosit menurun dan mempercepat
terjadinya agregasi atau endapan eritrosit. Beberapa protein fase
akut memberikan kontribusi terjadinya agregasi.
4.PATOFISIOLOGI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laju Endap Darah ( LED ) atau dalam bahasa inggris disebut
Erythrocyte Sedimentation Rate ( ESR ) adalah kecepatan
mengendapnya eritrosit dari satu sampel darah yang diperiksa
dengan alat tertentu dinyatakan dalam mm/jam yang merupakan
salah satu pemeriksaan rutin untuk darah untuk mengetahui tingkat
peradangan dalam tubuh seseorang.Proses pemeriksaan sedimentasi
(pengendapan) darah ini diukur dengan memasukkan darah ke dalam
tabung khusus LED dalam posisi tegak lurus selama satu jam. Sel
darah merah akan mengendap ke dasar tabung sementara plasma
darah akan mengambang di permukaan. Kecepatan pengendapan sel
darah merah inilah yang disebut LED.
Pemeriksaan ini guna mengukur kecepatan pengendapan
eritrosit dalam plasma dengan sifat pemeriksaan LED: sensitif tetapi
tidak spesifik
1. Menunjang diagnosis
Infeksi akut
Inflamasi menahun pada fase aktif
Kerusakan jaringan
2. Memantau perjalanan penyakit
3. Respons terhadap pengobatan
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Laju Endap Darah?
2. Bagaimana sifat dari pemeriksaan Laju Endap Darah?
3. Apa saja manfaat dari pemeriksaan Laju Endap Darah?
4. Apa saja tahapan dalam proses Laju Endap Darah?
5. Bagaimana cara pemeriksaan Laju Endap Darah?
6. Berapa nilai normal hasil pemeriksaan Laju Endap Darah?
7. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan Laju
Endap Darah?
8. Apa saja hal-hal yang harus diperhatikan saat pemeriksaan Laju
Endap Darah?
9. Apa saja faktor kesalahan dalam pemeriksaan Laju Endap Darah?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Menunjang diagnosis
Infeksi akut
Inflamasi menahun pada fase aktif
Kerusakan jaringan
CARA PEMERIKSAAN
A. Metode Wintrobe
Pemeriksaan LED metode Wintrobe ini sudah jarang
dilakukan
- Alat pemeriksaan
Panjang tabung : 110 mm
Diameter tabung : 2,5 mm
Skala tabung : 0 – 100
- Bahan pemeriksaan
Darah Na2EDTA
Atau
Darah Oksalat seimbang.
- Prinsip Pemeriksaan
Pengenceran darah : 1kali (tidak diencerkan)
Nilai normal : pria :0-10 mm/jam , wanita : 0-20 mm/jam
1. Perolehlah darah oxalat atau darah EDTA
2. Dnegan memaki pipet wintrobe,masukkanlah darah itu
ke dalam tabung wintrobe setinggi garis tanda 0
mm.Jagalah jangan sampai terjadi gelembung hawa atau
busa.
3. Biarkan tabung wintrobe itu dalam sikap tegak lurus
pada satu tempat yang tak banyak angin selama 60 menit
4. Bacalah tingginya lapisan plasma dengan milimeter dan
laporkanlah angka itu sebagai laju endap darah
B. Metode Westergren
Metode rujukan LED yang telah diterima oleh WHO
adalah metode Westergen
- Alat pemeriksaan
Pipet Westergren : Terbuat dari kaca
Panjang alat : 300.0 ± 0.5
Diameter pipet : 2,65 ± 0.15
Skala pipet : 0 – 200
- Bahan Pemeriksaan
1. Darah EDTA
Stabilitas : Suhu kamar : 4 jam
Suhu 4*C : 6 jam
2. Darah sitrat
Stabilitas : Suhu kamar : 4 jam
Suhu 4*C : 24 jam
- Reagensia
Larutan natrium sitrat 3.2% (0.109 M)
atau
Larutan NaCI 0.9%
- Prinsip Pemeriksaan
1. Darah K3EDTA diencerkan dengan NaCI0.9% dengan
perbandingan 4:1
2. Darah lengkap diencerkan dengan antikoagulan
larutan natrium sitrat 0.109 M dengan perbandingan
4:1
Tahap praanalitik
Bendungan terlalu lama hemolisis
Antikoagulan tidak tepat (heparin)
Darah EDTA ditunda > 4 jam suhu kamar dan >6 jam suhu 4 *C
Pengenceran darah tidak tepat
Pipet westergren kotor.
Tahap analitik
Bukan pipet westergren standar
Letak pipet tidak vertikal
Ada getaran, sinar matahari, suhu tidak 18*C h– 25*C
Waktu pembacaan hasil tidak tepat
Darah EDTA tidak tercampur dengan baik sebelum pengerjaan
Tahap pasca analitik
Salah membaca hasil pemeriksaan
Salah melaporkan hasil pemeriksaan
Salah menulis hasil pemeriksaan