Anda di halaman 1dari 27

Pancasila

Pancasila  sansekerta  Panca (lima), Sila (prinsip/asas)

M. Yamin Peri kebangsaan; kemanusiaan; ketuhanan; kerakyatan; dan kesejahteraan rakyat

usulan kebangsaan; internasionalisme; mufakat, dasar perwakilan, dasar permusyawaratan;


Soekarno
Pancasila kesejahteraan; ketuhanan

Soepomo persatuan; kekeluargaan; keseimbangan lahir batin; musyawarah; keadilan rakyat

Rumusan Dokumen Penetapan Pancasila tanggal


hari peringatan
1 Piagam Jakarta (Jakarta charter) 22 Juni 1945 30 Sept 1965
G30SPKI
2 Pembukaan UUD 45 18 agustus 1945
3 Pembukaan UUD RIS 27 desember 1949
4 UUDS 15 agustus 1950 Hari kesaktian
5 Rumusan ke-2 yang dijiwai oleh 5 juli 1959 1 October
pancasila
rumusan ke-1

UUD 1945
Jenis pemerintahan Pengesahan Tanggal Sebelum Setelah
konstitusi amandemen amandemen
Semi parlementer UUD 45 18 agustus 1945 Pembukaan Pembukaan
Parlementer UUD RIS 27 desember 1949 Batang tubuh Batang tubuh
Parlementer UUDS 17 agustus 1950 16 bab, 37 psal, 65 20 bab, 73 pasal, 194
Dekrit Presiden 5 Juli 1959 ayat, 4 peralihan, 2 ayat, 3 peralihan, 2
tambahan tambahan
presidensial UUD 45 22 juli 1959 Penutup Penutup

Tujuan amandemen UUD 45 : Menyempurnakan aturan dasar (tatanan Negara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian
kekuasaan, eksis tensi Negara demokrasi dan Negara hukum, dll )

pembukaan UUD
non
amandemen
susunan kenagaraan NKRI
Lambang Negara
Garuda ditetapkan sebagai lambing Negara di Per. Pem. No 66 tahun 1951 tanggal 17 oktober 1951. Penggunaan
lambing Negara ditetapkan dalam Per. Pem. No 43 tahun 1958.

Bahasa Negara : bahasa Indonesia

Lagu kebangsaan : Indonesia Raya oleh WR Soepratman pada 1942. Diperdengarkan pertama kali pada kongres
Pemuda Indonesia II di Jakarta 28 oktober 1928.

45

17

Khatulistiwa

19
8

Kitab Sutasoma (Mpu Tantular)

Sistem Politik
Sistem poitik di Indonesia : Pembagian Kekuasaan (Distribution of Power)

System pemerintahan Presidensial dengan sifat Parlementer.

Presiden dapat

legislatif yudikatif mengeluarkan :

Amnesti dan abolisi


Presiden dapat (pertimbangan DPR)
mengeluarkan Perpu dan
Grasi dan Rehabilitasi
Per. Pem
(pertimbangan MA)
eksekutif
Susunan Lembaga Negara Republik Indonesia

(sebelum amandemen)

MPR
UUD 1945

BPK DPR Presiden MA DPA

(setelah amandemen)

UUD 1945

MPR
BPK Presiden MA/MK/KY
(DPR+DPD)

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)


MPR : lembaga tinggi negara , terdiri atas anggota DPR dan DPD.
ketua
Dasar Anggota MPR 2009-2014
Pimpinan
DPR 550 560 4 wakil
DPD 130 132 MPR Panitia Ad hoc
Pofesi 15 0
Total 695 692 BK MPR

mengubah dan menetapkan UUD


mengajukan usul perubahan UUD

tugas dan melantik dan memberhentikan


wewenang pres/wapres menentukan sikap dan pilihan dalam
hak
mengambil putusan

memilih pres/wapres apabila berhenti


sblum habis masa jabatan hak imunitas dan protokoler

Sahnya sidang MPR : dihadiri oleh Sahnya putusan MPR : disetujui oleh
Mengubah & menetapkan UUD 2/3 jumlah anggota MPR 50%+1 anggota MPR
Memberhentikan pres/wapres ¾ jumlah anggota MPR 2/3 yg hadir sidang
lainnya 50%+1 anggota MPR 50%+1 anggota MPR
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
DPR : lembaga tinggi Negara yang merupakan lembaga perwakilan rakyat dan berkuasa membentuk UU.

ketua
Pimpinan
4 wakil
11 Komisi

DPR panitia anggaran

Badan-badan lain

BK DPR

Dewan Perwakilan Daerah (DPD)


DPD : lembaga tinggi Negara yang anggotanya merupakan perwakilan tiap provinsi

Anggota DPD tiap provinsi 4 orang @ 33 provinsi = 132 orang

ketua
Pimpinan
2 wakil
panitia Ad Hoc
DPD
panitia lain

BK DPD

Lembaga Eksekutif

Presiden

Dewan
pemda kementrian LPND LES TNI / POLRI
Pertimbangan

Kementrian : lembaga Negara yang membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan. Berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada presiden.

Landasan : Bab V pasal 17 UUD 1945 dan UU No 39 Tahun 2008

“kementrian dibentuk paling lama 14 hari kerja sejak presiden mengucapkan sumpah/janji. Max 34 kementrian”
“urusan pemerintahan yang nomenklatur kementriannya disebutkan secara tegas dalam UUD 1945 harus dibentuk
satu kementrian tersendiri. Untuk kepentingan sinkronisasi dan koordinasi urusan kementrian, presiden dapat
membentuk kementrian koordinasi”

3 kementrian untuk sinkronisasi dan koordinasi urusan kementrian yg


koordinator berada dlm lingkup tugasnya

Bentuk membidangi urusan pemerintahan yang


20 departemen
kementrian nomenklaturnya disebutkan UUD 1945

untuk urusan penajaman, koordinasi dan sinkronisasi


10 kementrian negara
program pemerintah

Lembaga Pemerintah Non Departemen : lembaga Negara yang dibentuk untuk melaksanakan tugas tertentu dari
presiden (ada 26 LPND)

Lembaga ekstra structural (LES) : lembaga Negara untuk memberi pertimbangan kepada presiden/mentri dalam
rangka koordinasi/pelaksanaan kegiatan tertentu/membantu tugas tertentu dari
suatu departemen.

Ekstra structural : tidak termasuk dalam struktur organisasi kementrian,


departemen, maupun LPND
Kekuasaan Kehakiman
Kekuasaan kehakiman : kekuasaan Negara yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan, guna menegakkan
hukum dan keadilan berdasarkan pancasila demi tegaknya NKRI.

Landasan : UU No 4 tahun 2004

peradilan TUN dan umum


MK
(31 maret 2004)

Kekuasaan
kehakiman
MA peradilan agama (30 juni 2004)

KY peradilan militer (1 september 2004)

Badan Pemeriksa Keuangan


BPK : Lembaga Tinggi Negara yang berwenang memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab pengelolaan keuangan
Negara secara Bebas dan Mandiri.

Anggota BPK  dipilih oleh DPR  disahkan oleh Presiden Dasar Pemeriksaan BPK

DPR 17 thn 2003 (keuangan


negara)

hasil pemeriksaan DPD


Paket UU Keuangan 1 thn 2004
ICW dan IAR
Negara (perbendaharaan negara)
DPRD

sesuai kewenangan masing-masing 15 thn 2004 (pengelolaan


dan tanggung jawab
keuangan negara)

6 Nov 48 1973
•magelang •Bogor
• UU No 5 tahun 1973 tentang
•diketuai oleh R •yogyakarta •diketuai oleh R BPK
Soerasno Soerasno • Tap MPR No VI/MPR/2002
•diwakilkan oleh • Amandemen UUD 45 (satu
R Kasirman ayat "23 ayat 5" menjadi 1
bab "VIII A")

1 jan 1947 14 dec 49


RINGKASAN PAKET HAFALAN
UUD 1945
Amandemen
PASAL AYAT ISI
ke- Kata Kunci

BAB 1
BENTUK DAN KEDAULATAN Bentuk
1 (1) RI > Kesatuan > Republik Kedaulatan
1 (2) Kedaulatan > di tangan Rakyat > dilaksanakan mnrt UU *3
1 (3) RI > Negara Hukum *3

BAB 2
MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT MPR
2 (1) MPR = DPR + DPD -> PEMILU *4 Anggota MPR
2 (2) Sidang MPR min.1x /5thn di Jkt Sidang
2 (3) Putusan MPR -> Voting (suara terbanyak) Voting

3 (1) MPR Mengubah & Menetapkan UUD *3


3 (2) MPR melantik Pres & Wapres *3/*4
3 (3) MPR memberhentikan Pres/WP dlm masa jabatan mnrt UUD *3/*4

BAB 3
KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA Presiden
4 (1) Presiden -> Kekuasaan Pemerintahan Wewenang
4 (2) Pres dibantu 1 Wapres

5 (1) Presiden -> ajukan RUU ke DPR *1 RUU


5 (2) Presiden -> Peraturan Pemerintah

6 (1) Calon Pres/WP -> WNI asli, =/ khianati negara, sehat rohani jasmani *3 CaPres
6 (2) Syarat Pres/WP -> diatur UU *3 CaWaPres
6A (1) Pres -> dipilih 1pasangan o/ rakyat *3 Syarat
6A (2) Capres diusulkan parpol/koalisi *3
6A (3) Capres >50% dgn min.20% perprovinsi > dilantik Pres *3
6A (4) Klo gak ada, 2calon terunggul -> putaran ke2 *4
6A (5) Tata cara pemilu pres -> UU *3

7 - Pres/WP -> masa jabtn 5th; dpt dipilih 1x lg *1


7A - Pres/WP dpt diberhentikan MPR atas usul DPR *3
7B (1) Usul pemberhentian dr DPR -> diperiksa MK dulu *3 Pemberhentian
7B (2) Usul DPR -> Fungsi Pengawasan *3 Presiden
7B (3) Usul DPR -> MK -> min dihadiri 2/3 DPR + disetujui 2/3 YANG hadir *3
ex: total 100, hadir 90, setuju minimal 60
7B (4) MK meriksa usul maks.90 hari *3
7B (5) Hasil MK (+) -> DPR sidang paripurna *3
7B (6) MPR -> Sidang min.30 hari sejak nerima usul DPR *3

Putusan MPR->Paripurna;hadirmin.3/4 anggota+ setuju2/3drYANGhadir


7B (7) *3
7C - Presiden TIDAK DAPAT membubarkan DPR *3

8 (1) Pres berhenti -> diganti WaPres *3


8 (2) WaPres kosong -> MPR sidang milih Wapres (min.60hari) *3
8 (3) Jika Pres + Wapres berhenti -> MenLu + MenDaGri + MenHan *4

9 (1) Sumpah & Janji Presiden -> dihadapan MPR atau DPR *1 Sumpah
9 (2) Jika tdk bisa -> dihadapan pimpinan MPR, disaksikan pimpinan MA *1 Presiden

10 - Presiden memegang Kekuasaan tertinggi atas TNI AD AL AU

11 (1) Pres -> menyatakan Perang, Perdamaian & Persetujuan -> persetujuan DPR *4 Perang
11 (2) Pres -> Perjanjian Internasional -> prsetujuan DPR *3 Perdamaian
11 (3) lebih lanjut diatur UU *3 Perjanjian Itsl

12 - Presiden menyatakan Keadaan Bahaya Keadaan Bahaya

13 (1) Presiden mengangkat DUTA & KONSUL Duta


13 (2) dgn pertimbangan DPR *1 Konsul
13 (3) Menerima duta negara lain -> pertimbangan DPR *1

14 (1) Presiden -> Grasi & Rehabilitasi -> pertimbangan MA *1 Grasi, Rehabilitasi
14 (2) Presiden -> Amnesti & Abolisi -> pertimbangan DPR *1 Amnesti, Abolisi

15 - Presiden -> Gelar, Tanda Jasa, Tanda Kehormatan *1 Gelar


Tanda Jasa
16 - Presiden membentuk Dewan Pertimbangan *4 Dewan
Pertimbangan
BAB 4
DEWAN PERTIMBANGAN AGUNG DPA
DIHAPUS

BAB 5
KEMENTERIAN NEGARA
17 (1) Presiden dibantu Menteri Menteri
17 (2) Menteri -> diangkat & diberhentikan Pres *1
17 (3) Menteri membidangi urusan tertentu *1
17 (4) Pembentukan, P'ubahan, P'bubaran Menteri -> diatur UU *3

BAB 6
PEMERINTAHAN DAERAH
18 (1) NKRI dibagi atas daerah prov, kab/kota -> Pemda *2 Pemda
18 (2) Asas otonomi dan tugas pembantuan *2 Otoda
18 (3) DPRD dipilih melalui pemilu *2
18 (4) Kepala daerah (Gubernur, Bupati, Walikota) dipilih scr demokratis *2
18 (5) Otonomi Daerah seluas-luasnya dengan kecuali *2
18 (6) Pemda -> peraturan daerah *2
18 (7) lebih lanjut diatur UU *2
18A (1) Hubungan Wewenang Pemerintah Pusat-Daerah-> diatur UU *2
Wewenang brdasarkn kekhususan/keragaman, keuangan dll secara adil dan
18A (2) selaras *2
18B (1) Negara mengakui daerah khusus/istimewa *2
Negara mengakui/menghormati Hukum adat & Hak tradisional (sesuai dg
18B (2) prinsip NKRI) *2

BAB 7
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
19 (1) DPR dipilih -> Pemilu *2 DPR
19 (2) Susunan DPR -> UU *2
19 (3) DPR bersidang min.1x /tahun *2
20 (1) DPR (kekuasaan membuat UU) *1 RUU
20 (2) RUU dibahas antara Presiden dan DPR *1
20 (3) Jika ditolak, tidak bisa diajukan lagi pada masa itu *1
20 (4) Presiden mengesahkan RUU yang disetujui *1
20 (5) Jika Presiden tidak mengesahkan, dalam 30 hari RUU sah menjadi UU *2
20A (1) DPR -> fungsi anggaran, legislasi, dan pengawasan *2 Hak DPR
20A (2) Hak DPR -> Interpelasi, angket, menanyakan pendapat *2 Interpelasi
Hak anggota DPR -> hak mengajukan pertanyaan, hak menyatakan pendapat,
20A (3) hak imunitas *2 Angket
20A (4) lebih lanjut diatur UU *2 Imunitas

21 - Anggota DPR berhak mengajukan RUU *1

22 (1) Presiden -> PERPU (jika genting/memaksa) PERPU


22 (2) Perpu persetujuan DPR
22 (3) DPR tidak disetuju -> harus dicabut
22A - Perpu lebih lanjut diatur UU *2
22B - Anggota DPR dapat diberhentikan *2

BAB 7-A *3
DEWAN PERWAKILAN DAERAH
22C (1) DPD dipilih (tiap prov) -> Pemilu *3 DPD
22C (2) Jumlah DPD tiap prov sama; jumlah seluruh prov < 1/3 x jumlah DPR *3
22C (3) bersidang min 1x setahun *3
22C (4) lebih lanjut diatur UU *3
22D (1) DPD Mengajukan RUU tentang daerah ke DPR *3
22D (2) DPD ikut membahas RUU *3
22D (3) DPD mengawasi pelaksanaan UU tentang daerah *3
22D (4) DPD dapat diberhentikan *3
[fyi] RUU berkaitan dgn daerah: Otoda, Hub.Pusat-Daerah, P'Bentukn P'Mekarn
P'HabunganDaerah, P'KelolaanSDA,Perimbangan KEUPusat-Daerah
BAB 7-B *3
PEMILIHAN UMUM
22E (1) Asas Pemilu: LUBeR JurDil (5th sekali) *3 Pemilu
22E (2) Memilih -> DPR, DPD, Pres/Wapres, DPRD *3 Parpol
22E (3) Peserta Pemilu DPR & DPRD -> Parpol *3 Luber JurdiL
22E (4) Peserta Pemilu DPD -> Perseorangan *3
22E (5) Pemilu diselenggarakan oleh KPU *3
22E (6) lebih lanjut diatur UU *3

BAB 8
HAL KEUANGAN
23 (1) APBN ditetapkan tiap tahun dengan terbuka dan bertanggung jawab *3 Keuangan
23 (2) RAPBN diajukan Presiden, dibahas bersama DPR, dgn pertimbangan DPD *3 APBN
23 (3) RAPBN tidak disetujui DPR -> APBN thn lalu *3
23A - Pajak dan pungutan lain -> diatur UU *3 Pajak
23B - Macam & Harga -> Mata Uang -> UU *4 Mata Uang
23C - Hal lain ttg Keu Neg -> UU *3
23D - Negara memiliki Bank Sentral *4 Bank Sentral

BAB 8-A *3
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
23E (1) BPK bebas dan mandiri -> memeriksa pengelolaan & tgjwb KN *3 BPK
23E (2) Hasil Audit diserahkan kpd DPR, DPD, DPRD sesuai kewenangan *3 Pemeriksaan
23E (3) Hasil Audit -> Tindak Lanjuti o/ lembaga/badan sesuai UU *3 Audit
23F (1) Anngota BPK dipilih DPR, pertimbangan DPD, diresmikan Presiden *3
23F (2) Pimpinan BPK dipilih dari & oleh anggota BPK *3
23G (1) BPK -> di Ibu Kota Negara + perwakilan tiap Prov *3
23G (2) lebih lanjut diatur UU *3

BAB 9
KEKUASAAN KEHAKIMAN
24 (1) Kekuasaan kehakiman merdeka U/ menegakkan hukum & keadilan *3 Kehakiman
24 (2) Kekuasaan kehakiman -> MA + MK *3 MA
[fyi] badan peradilan dibawah MA: PU, PA, PM, PTUN MK
24 (3) Badan lain fungsi kehakiman -> diatur UU *4
24A (1) Kewenangan MA: mengadili tk. KASASI, menguji peraturan dbwh UU *3 Kasasi
24A (2) Hakim Agung: integritas, terpuji, adil, profesional, pengalaman Hukum *3 Hakim Agung
24A (3) Calon Hakim Agung -> diusulkan KY ke DPR -> ditetapkan Presiden *3
24A (4) Ketua/Wakil MA -> dipilih Hakim Agung *3
24A (5) lebih lanjut diatur UU *3
24B (1) Komisi Yudisial (KY) -> mandiri *3 Komisi Yudisial
24B (2) Anggota KY: cakap Hukum, integritas, tdk tercela *3
24B (3) Anggota KY -> diangkat & diberhentikan Presiden, persetujuan DPR *3
24B (4) lebih lanjut diatur UU *3
Wewenang MK: mengadili tingkat pertama & terakhir, memutus sengketa
24C (1) lembaga negara, pembubaran parpol, mmutus perselisihan hasil Pemilu *3
24C (2) MK: Putusan ats dugaan Pelanggaran Presiden *3 Hakim Konstitusi
MK -> 9 anggota HakimKonstitusi ->ditetapkan Presiden -> diusulkano/ MA,
24C (3) DPR, Pres *3
24C (4) Ketua/Wakil MK -> dipilih o/ Hakim Konstitusi *3
24C (5) Syarat Hakim Konstitusi *3
24C (6) lebih lanjut diatur UU *3

25 - Syarat menjadi & diberhentikan -> sbg Hakim -> UU

BAB 9-A *2
WILAYAH NEGARA Wilayah
NKRI -> Negara Kepulauan -> berciri Nusantara -> batas wilayah & haknya ->
25A - UU *2 Nusantara

BAB 10
WARGA NEGARA DAN PENDUDUK
26 (1) Warga Negara = Orang Indo asli + bangsa lain yang DiSAHkan UU Warga Negara
26 (2) Penduduk = WNI + Orang Asing yg berTEMPAT TINGGAL di Indo *2 Penduduk
26 (3) lebih lanjut diatur UU *2

27 (1) Segala WN kedudukan SAMA dlm Hukum & Pemerintahan Hukum


27 (2) Tiap2 WN -> berHAK ats Pekerjaan & Hidup Layak Hidup Layak
27 (3) Setiap WN -> berhak & wajib ikut serta -> Pembelaan Negara *2 Bela Negara

28 - Kemerdekaan Berserikat;Berkumpul; Mengeluarkan pikiran berserikat

BAB 10-A *2
HAK ASASI MANUSIA HAM
28A - Hak Hidup, m'pertahankan Hidup & Kehidupan *2 hak
28B (1) Hak berKeluarga; melanjutkn keturunan melalui Perkawinan Sah *2

Hak anak: hidup tumbuh, berkembang, p'lindungan dr kekerasan & diskriminasi


28B (2) *2
Hakmgembangkn diri -> pmenuhan kbthn dasar: pendidikan, IPTEK, seni
28C (1) budaya *2
28C (2) Hak memajukan diri dlm prjuangkn hak scr kolektif *2
28D (1) Hak PERLAKUAN YG SAMA dihadapan hukum *2
28D (2) Hak bkrja, dpt imbalan, dberlakukan adil & layak dlm hub krja *2
28D (3) Hak ksmptn yg sama dlm pemerintahan *2
28D (4) Hak status KWN *2
28E (1) Bebas memeluk agama &bribadah *2
28E (2) Hak ats k'bebasan meyakini k'percayaan *2
28E (3) bebas b'serikat, brkumpul &b'pendapat *2
28F - Hak b'komunikasi &m'peroleh informasi *2
28G (1) Hak p'lindungn diri, kelrga, khormatn, mrtabat &hrta milikny *2
28G (2) Hak bebas p'siksaan; m'oleh suaka politik dr neg lain *2 suaka
28H (1) Hak hidup sejahtera -> layanan kesehatan *2
28H (2) Hak kemudahn &prlakuan khusus *2
28H (3) Hak Jaminan sosial *2
28H (4) Hak milik pribadi *2
Hak yg tdk dpt dikurangi: hidup, tdk disiksa, merdeka, agama, diakui dpn
28i (1) hukum, tdk dituntut hukum berlaku surut *2
28i (2) Bebas dr pelakuan diskriminatif *2
28i (3) Menghormati identitas budaya & hak masy tradisional *2
28i (4) ttg HAM -> tg jawab Negara *2
28i (5) pelaksanaan HAM diatur UU *2
28J (1) menghormati HAM org lain *2
28J (2) melaksanakan HAM wajib tunduk pembatasan UU *2

BAB 11
AGAMA
29 (1) Negara berdasar ats Ketuhanan YME Agama
29 (2) Kemerdekaan memeluk agama & beribadah Beribadah

BAB 12
PERRTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA *2
30 (1) WN -> berhak & wajib -> usaha HANKAM *2 TNI
30 (2) TNI dan POLRI -> Kekuatan Utama; Rakyat -> Kekuatan Pendukung *2 Polri
30 (3) TNI: AD AL AU -> melindungi keutuhan Neg *2 Hankam
30 (4) POLRI: keamanan, melindungi, melayani MASYarakat, penegakan Hukum *2
30 (5) lebih lanjut diatur UU *2

BAB 13
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN *4
31 (1) Setiap WN berhak mdpt Pendidikan *4 Pendidikan
31 (2) WN -> wajib pend.dasar -> pemerintah wajib membiayai *4 Sisdiknas
31 (3) Sistem Pendidikan Nasional *4
31 (4) Anggaran Pendidikan min.20% dr APBN *4 20%
31 (5) memajukn Iptek dgn menjunjung agama & persatuan bgs *4

32 (1) Kebudayaan Nasional *4 Kebudayaan


32 (2) Bahasa Daerah -> Kekayaan budaya Nasional *4 Bahasa Daerah

BAB 14
PEREKONOMIAN NASIONAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL *4
33 (1) Perekonomian -> usaha bersama -> asas Kekeluargaan Perekonomian
33 (2) Cabang produksi penting, hajat bnyk org -> dikuasai Negara Hajat
33 (3) Bumi, air, kekayaan alam -> dikuasai Negara -> kemakmuran rakyat Bumi, Air
33 (4) Perekonomian Nas -> brdasar Demokrasi Ekonomi *4 Demokrasi
33 (5) lebih lanjut diatur UU *4 Ekonomi

34 (1) Fakir Miskin, anak terlantar -> dipelihara Negara *4 Fakir Miskin
34 (2) Sistem Jaminan Sosial *4 Jaminan Sosial
34 (3) Fasilitas Kesehatan, Pelayanan Umum -> tg jwb Negara *4 Pelayanan
34 (4) lebih lanjut diatur UU *4 Kesehatan

BAB 15
BENDERA, BAHASA, DAN LAMBANG NEGARA SERTA LAGU KEBANGSAAN *2
35 - Bendera RI -> Sang Merah Putih Bendera

36 - Bahasa Negara -> Bahasa Indonesia Bahasa


36A - Lambang Negara -> Garuda Pancasila; Semboyan: Bhineka Tunggal Ika *2 Lambang
36B - Lagu Kebangsaan -> Indonesia Raya *2 Lagu
36C - lebih lanjut diatur UU *2

BAB 16
PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR
37 (1) Usul perubahan pasal -> min. 1/3 anggota MPR *4 perubahan UUD
37 (2) Usul -> diajukan tertulis + alasannya *4 1/3
37 (3) Sidang MPR utk mengubah -> dihadiri min. 2/3 anggota MPR *4 2/3
37 (4) Putusan -> persetujuan min 50% + 1 dr SELURUH anggota MPR *4 50% + 1
37 (5) Bentuk Kesatuan NKRI -> tidak dapat dirubah *4

ATURAN PERALIHAN
Pasal 1 Peraturan UU -> tetap berlaku selama blm diadakan baru mnrt UUD ini *4
Pasal 2 Semua Lembaga Neg -> masih berfungsi slm belum diadakan baru *4
Pasal 3 Pembentukan MK maks.17/8/2003 *4

ATURAN TAAMBAHAN
Pasal 1 MPR meninjau TAP MPR/S -> sidang MPR 2003 *4
Pasal 2 UUD 45 -> Pembukaan & Pasal-pasal *4
A. Perjanjian yang pernah terjadi di luar negeri
 Perjanjian Versailles
Perjanjian ini dilakukan antara pihak sekutu dan Jerman pada
tanggal 18 Juni 1919. Perjanjian Versailles dibentuk oleh
Woodrow Wilson (USA), Clemenceau (Perancis), Lloyd George
(Inggris), V.E. Orlando (Italia). isi Perjanjian Versailles antara
lain :
1) Jerman harus menyerahkan :
Ø Daerah Elzas-Lotaringen kepada Perancis
Ø Daerah Eupen, Malmedy, dan Meresnet kepada Belgia
Ø Daerah Prusia Barat dan Posen kepada Polandia
Ø Danzig sebagai kota merdeka di bawah naungan Liga Bangsa-
Bangsa
2) Jerman harus menyerahkan daerah Saar kepada LBB selama
15 tahun dan kemudian akan diadakan plebisit untuk
menentukan apakah rakyat memilih bergabung dengan Jerman
atau Perancis.
3) Jerman harus menyerahkan daerah jajahannya kepada Inggris,
Perancis, dan Jepang.
4)Jerman harus membayar ganti kerugian perang kepada
Negara-negara sekutu sebesar 132 bilyun mata uang emas.
5) Jerman harus menyerahkan semua kapal dagangnya kepada
Inggris.
6) Angkatan perang Jerman diperkecil dan dilarang mengadakan
wajib militer.
7) Daerah Rhein diduduki oleh sekutu untuk mengawasi apakah
Jerman mentaati Perjanjian Versailles ataukah tidak.
 Perjajian Sevres dilakukan pada tanggal 20 Agustus 1920
antara sekutu dan Turki. Isi perjanjian Sevres antara lain :
1) Daerah Turki diperkecil hanya meliputi Konstantinopel dan
sekitarnya serta Anatolia.
2) Yunani menduduki Smyrna dan Tharcia
3) Dardanella, Laut Armora, Bosporus harus dibuka untuk kapal
dari semua bangsa.
1
4) Armenia merdeka.
Diterimanya perjanjian ini oleh pemerintah Turki menimbulkan
pemberontakan dari kelompok nasionalis yang dipimpin oleh
Mustafa Kemal Pasha. Pemberontakan berhasil menurunkan
Sultan Muhammad VI dari tahtanya dan menjadikan Turki
sebagai Republik dengan Mustafa Kemal Pasha menjadi
presiden, dan tidak mengakui perjanjian tersebut. Oleh karena
itu sekutu menyerang Turki, tetapi Turki dapat mempertahankan
diri. Akhirnya, perjanjian Sevres diperbarui dengan Perjanjian
Lausanne pada tanggal 24 Juli 1923, yang isinya tidak terlalu
memberatkan Turki.
 Perjanjian St. Germain dilakukan pada tanggal 10 September
1919 di St. Germain antara Sekutu dan Austria yang isinya :
1) Tidak diperkenankan adanya persekutuan Jerman-Austria
2) Tirol Selatan dan Istria diberikan kepada Italia dan Bohemia
3) Moravia diberkan kepada Cekoslovakia
 Perjanjian Neulilly
Perjanjian antara Sekutu dan Bulgaria pada tanggal 27
November 1919 dengan syarat Bulgaria harus menyerahkan
daerah pantai Laut Aegea.
 Perjanjian Trianon
Perjanjian antara Sekutu dan Hongaria pada tanggal 4 Juni 1920
yang berisi daerah Hongaria diperkecil, dan keluarga Napsburg
tidak boleh menjadi raja Hongaria.
 Perjanjian Postdam
Perjanjian ini menandai akhir dari perang antara Sekutu dengan
Jerman. Perjanjian Postdam ini sendiri dihadiri oleh Harry S.
Truman (Presiden Amerika Serikat), Josep Stalin (Presiden
Uni Soviet), dan Clement Richard Attlee (Perdana Menteri
Inggris) pada tanggal 2 Agustus 1945. Keputusan yang
dihasilkan adalah sebagai berikut :

2
1. Jerman dibagi dalam 2 daerah pendudukan yakni bagian timur
oleh Uni Soviet, bagian barat oleh Amerika Serikat, Inggris,
dan Perancis.
2. Kota Berlin yang terletak di tengah-tengah daerah
pendudukan Uni Soviet, dibagi 2 bagian yakni Berlin Barat
(Amerika Serikat, Inggris, Perancis) Berlin Timur (Uni
Soviet).
3. Danzig dan daerah Jerman sebelah timur Sungai Oder dan
Neisse diserahkan kepada Polandia.
4. Jumlah tentara dan peralatan militer Jerman harus dikurangi.
5. Penjahat perang, yakni tokoh-tokoh NAZI harus dihukum di
bawah pengawasan internasional.
6. Jerman harus membayar ganti rugi perang kepada Sekutu.
 Perjanjian Paris
adalah perjanjian antara Sekutu dengan Italia yang
ditandatangani pada tanggal 10 Februari 1947. Keputusan yang
dihasilkan dalam perjanjian tersebut adalah:
1. Seluruh jajahan Italia di Afrika Utara diambil alih oleh
Inggris.
2. Wilayah Italia diperkecil.
3. Italia harus membayar kerugian perang.
4. Abessynia dan Albania mendapatkan kemerdekaannya.
5. Trieste menjadi negara merdeka di bawah PBB.
 Perjanjian San Fransisco
Pada tanggal 2 September 1945, di atas kapal Missouri
diadakanlah pertemuan antara Jepang dan Sekutu (Amerika
Serikat) yang hasilnya menyatakan bahwa Jepang menyerah
tanpa syarat kepada Sekutu. Perjanjian yang awalnya hanya
bersifat sementara ini kemudian disahkan pada Perjanjian San
Fransisco tanggal 8 September 1951. Rusia tidak ikut
menandatangani perjanjian ini sehingga tidak mengakuinya.
Perjanjian San Fransisco berisi:
1. Kepulauan Jepang di bawah pengawasan Amerika Serikat.

3
2. Kepulauan Kurile dan Sakhalin Selatan diserahkan kepada
Uni Soviet. Sedangkan Manchuria dan Taiwan diberikan
kepada Tiongkok.
3. Tokoh-tokoh fasis diadili sebagai penjahat perang dan harus
dihukum di bawah pengawasan internasional.
4. Jepang harus membayar kerugian perang kepada Sekutu.
 Perjanjian Laussane (24 Juli 1923) terjadi antara Turki dengan
sekutu. Isi dari perjanjian ini antara lain:
1. Turki tidak membayar perang
2. Turki tidak mengurangi angkatan perangnya.
 Perjanjian Camp David adalah perjanjian antara Israel dengan
Mesir dan yang menjadi Penengah adalah Amerika Serikat.
Dalam perjanjian Camp david Israel di wakili oleh perdana
Menteri Manachem Begin sedangkan Mesir di wakili oleh
Presiden Anwar Sadat dan Amerika serikat di wakili oleh
Presiden Jimmy Carter. Perjanjian Camp David di tanda
tangani di Amerika serikat tanggal 26 maret 1979. Hasil-hasil
yang di capai dalam Perjanjian Camp david Menghasilkan :
1. Menghentikan perang antara Israel dengan Mesir
2. Israel menarik pasukannya dari wilayah Mesir
3. Amerika serikat akan memberikan bantuan kepada Mesir dan
Israel
 Perjanjian Westfalen
Westphalia sering dikenal juga sebagai tempat berlangsungnya
Perjanjian Damai Westphalia (Peace of Westphalia) pada tahun
1648 yang menandai berakhirnya Perang Tiga Puluh Tahun
(1618–1648) di Kekaisaran Romawi Suci yang menjadi salah
satu masalah besar di wilayah Eropa. Perjanjian ini adalah hasil
dari kongres diplomatik besar, sehingga menciptakan sistem
tatanan politik modern di dunia khususnya Eropa Tengah pada
waktu itu. menghasilkan beberapa perjanjian lainnya seperti :
1. Semua pihak mengakui Perdamaian Augsburg tahun 1555
yang isinya setiap pangeran berhak menentukan agama
negaranya sendiri. Pilihannya adalah Katolikisme,
4
Lutheranisme, dan sekarang Calvinisme (prinsip cuius regio,
eius religio).
2. Umat Kristen di kepangeranan yang denominasinya bukan
aliran resmi diberi hak mempraktikkan keyakinannya secara
terbuka pada waktu tertentu dan secara tertutup atas keinginan
sendiri.
3. Pengakuan luas terhadap kedaulatan tanah, rakyat, dan agen
asing masing-masing pihak secara eksklusif, serta pengakuan
terhadap setiap atau sebagian tanggung jawab serangan oleh
warga negaranya maupun agen-agennya. Larangan penerbitan
surat marka dan pembalasan tanpa batas kepada tentara
bayaran.
 Perjanjian Brest-Litovsk
Perjanjian ini menyerahkan banyak sekali teritori, termasuk
Finlandia, provinsi-provinsi Baltik, sebagian Polandia dan
Ukraina ke Blok Sentral. Meski Jerman tampak sukses besar,
sumber daya manusia yang dibutuhkan Jerman untuk menduduki
bekas teritori Rusia mungkin turut berkontribusi pada kegagalan
Serangan Musim Semi dan mengamankan sedikit bahan pangan
ataumaterial lainnya. Melalui adopsi Perjanjian Brest-Litovsk,
Entente tidak lagi berdiri. Pasukan Sekutu memimpin invasi
kecil ke Rusia, pertama untuk menghentikan Jerman
mengeksploitasi sumber daya alam Rusia, dan kedua untuk
mendukung "Kaum Putih" (lawan dari "Kaum Merah") pada
Perang Saudara Rusia.Tentara Sekutu mendarat diArkhangelsk
dan Vladivostok. Isi perjanjian Brest Litovsk :
“Tanenburg dan Danau Mantsuri jatuh ke tangan Jerman,
Tanenburg dan Danau Mantsuri diincar karena banyak
tambang batu bara”
Yang menandatangani Perjanjian Brest-Litovsk (9 Februari
1918):
Count Ottokar von Czernin, Richard von Kühlmann, dan Vasil
Radoslavov
 Persetujuan Amiens
5
Persetujuan Amiens adalah salah satu perjanjian damai pada
yang ditandatangani di Amiens, Perancis pada tanggal 27 Maret
1802 antara Perancis dan Britania Raya, yang untuk sementara
mengakhiri ketegangan antarkedua belah pihak. Dalam
penandatanganan tersebut, Perancis diwakili oleh Joseph
Bonaparte dan Britania Raya diwakili oleh Charles
Cornwallis, 1st Marquess Cornwallis.
Syarat perjanjian:
Perjanjian itu, dengan menyatakan "perdamaian,
persahabatan, dan pemahaman yang baik", memuat syarat-
syarat sebagai berikut:
1. Menyusun pemulihan tahanan dan sandera.
2. Britania Raya mengembalikan Koloni Tanjung kepada
Republik Batavia.
3. Britania Raya mengembalikan sebagian besar kepulauan
Hindia Barat yang ditaklukkannya kepada Bataafse
Republiek.
4. Britania Raya menarik pasukannya dari Mesir.
5. Britania Raya fiserahi Trinidad, Tobago, dan Sailan.
6. Perancis menarik pasukannya dari Negara Kepausan.
7. Perbatasan Guyana Perancis ditentukan.
8. Malta, Gozo, dan Comino dikembalikan ke Ksatria Rumah
Sakit dan pulau-pulau itu dinyatakan netral.
 Perjanjian Utrecht, adalah sebuah seri perjanjian yang
ditandatangani pada 23 Januari 1713, membantu mengakhiri
Perang Suksesi Spanyol. Dalam perjanjian ini tertulis bahwa
cucu dari Louis XIV, Philips V diakui sebagai Raja Spanyol.
Kerajaan Eropa Spanyol pada saat itu dibagi-bagi: Savoy
menerima Sisilia dan sebagian Lombardia, sedangkan Kaesar
Charles VI akan menerima Spanyol Belanda, Napoli, Sardinia,
dan sebagian Kadipaten Milano. Sebagai tambahan, Spanyol
harus meyerahkan Gibraltar dan Minorca kepada Britania, dan
menyetujui untuk memberikan Asiento( kontrak perdagangan-
budak yang berharga), kepada Britania.
6
 Perjanjian Tordesillas
Bangsa portugal dan spanyol sama-sama ingin menguasai dunia.
Hal ini membuat Paus Yulis II turun tangan untuk
menyeleseikan perseteruanportugis dan spanyol.
Akhirnya,tercapailah suatu kesepakatan yang dinamakan
perjanjian Tordesillas pada tahun 1494.
Isi perjanjian tordesillas adalah “membagi dunia dua
wilayah kekuasaan yang dibatasi oleh garis tordesillas yang
membentang dari kutub utara ke kutub selatan melalui
kepulauan verde di sebelah barat Benua Afrika.” Spanyol
diberi hak untuk nmelayari dan menguasai negeri-negeri di
sebelah barat, sedangkan portugis menguasai negeri-negeri di
sebelah timur.

B. Perjanjian yg pernah terjadi di Nusantara


 Perjanjian Bongaya adalah perjanjian antara Kerajaan
Makassar dengan VOC pada tanggal 18 November 1667.
Perjanjian Bongaya dapat terjadi atau latar belakangnya adalah
VOC yang mengalahkan Sultan Hasanuddin dari Kerajaan
Makassar, dimana pada waktu itu VOC memperalat Raja Bone
Arung Palaka untuk mengalahkan Kerajaan Makassar, yang
akhirnya menyebabkan Kerajaan Makassar kalah dengan
terpaksa melakukan perjanjian Bongaya dan menandatangan
perjanjian tersebut. Jadi dari cerita diatas dapat disimpulkan
bahwa perjanjian bongaya dapat terjadi akibat dari VOC, yang
memberikan dampak yang membuat Makassar mengalami
kemunduran dan akhirnya jatuh ke tangan VOC.
Isi Perjanjian Bongaya, antara lain sebagai berikut..
1. Makassar harus mengakui kedaulatan VOC.
2. Makassar harus menyerahkan daerah, Bone, Flores, dan
Sumbawa kepada VOC.
3. Benteng-benteng Makassar harus dihancurkan, kecuali
Benteng Rotterdam.
4. VOC mempunyai hak memonopoli perdagangan.
7
5. Makassar harus membayar ongkos perang.
6. VOC bebas dari bea pemasukan dan pengeluaran barang-
barang.
7. Makassar tidak boleh berdagang dengan maluku.
8. Aru Palaka dikembalikan lagi kedudukanya sebagai Raja
Bone oleh VOC.
 Perjanjian Jepara
Kerajaan yang membuat Perjanjian itu adalah Kerajaan
Mataram yang di pimpin oleh Sultan Amangkurat II
Perjanjian ini karna di dasari dengan adanya pemberontakan
TrunoJoyo,terhadap pemerintahan Kerajaan Mataram,Dengan
adanya pembrontakan ini Sultan Amangkurat II meminta
bantuan kepada pihak pemerintahan VOC (Belanda) untuk
menangkap TrunoJoyo dengan kesepakatan bila berhasil dan
memenangkan,Pembrontakan yang dilakukan oleh
TrunoJoyo,Pemerintah atau Kerajaan Mataram bersedia
memberikan apa saja kepada pihak pemerintah VOC
(Belanda),Nah dengan itu Pemerintah VOC (Belanda) membuat
perjanjian secara tertulis yang di saksikan oleh Raja Mataram
yaitu Sultan Amangkurat II dengan isi perjanjian sebagai
berikut:
1. Pihak Kerajaan Mataram meminta bantuan kepada pihak
VOC (Belanda)
2. Pihak VOC (belanda) meminta Pesisir Utara Pulau Jawa di
pegang oleh VOC
3. Untuk imbalan sebagai penumpasan atau penangkapan
TrunoJoyo
 Perjanjian Giyanti
Perjanjian Giyanti terjadi karena adanya perlawanan
Mangkubumi dan Mas Said. Dalam sejarah disebutkan bahwa
pasukan Mangkubumi terpecah ketika melawan kompeni
Belanda (VOC) karena pasukan Mas Said tiba-tiba memisahkan
diri dari komando bersama. Hal tersebut dapat terjadi karena
Mas Said sendiri bertahan di daerah Sukawati (Sragen) dan ingin
8
menjadi raja. Akhirnya perlawanan tersebut diakhiri dengan
Perjanjian Giyanti.
Isi Perjanjian Giyanti
Dalam perkembangan selanjutnya, Perjanjian Giyanti
ditandatangai oleh VOC, Pakubuwana III, dan Pengeran
Mangkubumi pada tahun 1755. Adapun isi dari Perjanjian
Giyanti adalah sebagai berikut:

“Pemecahan kerajaan Mataram menjadi dua wilayah, yaitu


Yogyakarta untuk Pangeran Mangkubumi sebagai Sultan
Hamengku Buwono I dan Surakarta untuk Pakubuwana
III.”
 Perjanjian Salatiga
Perjanjian ini merupakan upaya penyelesaian dari serangkaian
konflik perebutan kekuasaan yang mengakhiri Kesultanan
Mataram. Dengan berat hati Hamengku Buwono I dan Paku
Buwono III akhirnya merelakan beberapa wilayahnya untuk
Raden Mas Said (Pangeran Sambernyawa). Ngawen di wilayah
Yogyakarta dan sebagian Surakarta menjadi daerah kekuasaan
dari Pangeran Sambernyawa.

Perjanjian ini ditandatangani oleh Raden Mas Said (Pangeran


Sambernyawa), Sultan Paku Buwono III, Sultan Hamengku
Buwono I , dan VOC di gedung VOC yang sekarang menjadi
kantor Walikota Salatiga.
Perjanjian ini membuat Pangeran Sambernyawa mendapatkan
separuh wilayah Surakarta (4000 karya, mencakup beberapa
daerah yang sekarang termasuk dalam Kabupaten Wonogiri dan
Kabupaten Karanganyar, eksklave di wilayah Yogyakarta i
Ngawen dan menjadi penguasa Kadipaten Mangkunegaran
menggunakan gelar Mangkunegara I.

9
Namun Penguasa dari wilayah Mangkunegaran tidak berhak
mendapat gelar Sunan atau Sultan, dan hanya berhak atas gelar
Pangeran Adipati.
 Perjanjian Kalijati
Perjanjian Kalijati adalah salah satu kesepakatan diplomasi yang
penting sepanjang sejarah tanah air. Perjanjian tersebut
dilakukan oleh Jepang dan Belanda ketika berada di Indonesia,
tepatnya di Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang, Provinsi
Jawa Barat. Isi peranjian Kalijati:
“Belanda menyerahkan wilayah jajahan atas Indonesia
kepada Jepang tanpa syarat”
 Perjanjian Linggarjati
Isi perjanjian Linggarjati:
1. Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik
Indonesia atas Jawa, Madura, dan Sumatra.
2. Akan dibentuk negara federal dengan nama Indonesia Serikat
yang salah satu negara bagiannya adalah Republik Indonesia
3. Dibentuk Uni Indonesia-Belanda dengan ratu Belanda sebagai
kepala uni
4. Pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Uni
Indonesia-Belanda sebelum tanggal 1 Januari 1949
 Perjanjian Renville
diambil dari nama sebutan kapal perang milik Amerika Serikat
yang dipakai sebagai tempat perundingan antara pemerintah
Indonesia dengan pihak Belanda, dan KTN sebagai
perantaranya. Dalam perundingan itu, delegasi Indonesia
diketuai oleh Perdana Menteri Amir Syarifuddin dan pihak
Belanda menempatkan seorang Indonesia yang bernama
Abdulkadir Wijoyoatmojo sebagai ketua delegasinya.
Penempatan Abdulkadir Wijoyoatmojo ini merupakan siasat
pihak Belanda dengan menyatakan bahwa pertikaian yang
terjadi antara Indonesia dengan Belanda merupakan masalah
dalam negeri Indonesia dan bukan menjadi masalah

10
intemasional yang perlu adanya campur tangan negara lain. Isi
Perjanjian Renville dari persetujuan itu adalah sebagai berikut:
1. Belanda tetap berdaulat sampai terbentuknya Republik
Indonesia Serikat (RIS).
2. Republik Indonesia sejajar kedudukannya dalam Uni
Indonesiaa Belanda.
3. Sebelum Republik Indonesia Serikat terbentuk, Belanda dapat
menyerahkan kekuasaannya kepada pemerintah federal
sementara.
4. Republik Indonesia menjadi negara bagian dari Republik
Indonesia Serikat.
5. Antara enam bulan sampai satu tahun akan diselenggarakan
pemilihan umum untuk membentuk Konstituante RIS.
6. Tentara Indonesia di daerah pendudukan Belanda (daerah
kantong) harus dipindahkan ke daerah Republik Indonesia.
 Perundingan Roem-Royen
Dalam perundingan Roem Royen, pihak Republik Indonesia
tetap berpendirian bahwa pengembalian pemerintahan Republik
Indonesia ke Yogyakarta merupakan kunci pembuka untuk
perundingan selanjutnya. Sebaliknya, pihak Belanda menuntut
penghentian perang gerilya oleh Republik Indonesia. Akhirnya,
pada tanggal 7 Mei 1949 berhasil dicapai persetujuan antara
pihak Belanda dengan pihak Indonesia. Kemudian disepakati
kesanggupan kedua belah pihak untuk melaksanakan Resolusi
Dewan Keamanan PBB tertanggal 28 Januari 1949 dan
persetujuan pada tanggal 23 Maret 1949. Pernyataan pemerintah
Republik Indonesia dibacakan oleh Ketua Delegasi Indonesia
Mr. Mohammad Roem yang berisi antara lain sebagai berikut:
1. Pemerintah Republik Indonesia akan mengeluarkan perintah
penghentian perang gerilya.
2. Kedua belah pihak bekerja sama dalam hai mengembalikan
perdamaian dan menjaga keamanan serta ketertiban.
3. Belanda turut serta dalam Konferensi Meja Bundar (KMB)
yang bertujuan mempercepat penyerahan kedaulatan lengkap
11
dan tidak bersyarat kepada negara Republik Indonesia
Serikat.
Pernyataan Delegasi Belanda dibacakan oleh Dr. J.H. van
Royen, yang berisi antara lain sebagai berikut:
1. Pemerintah Belanda menyetujui bahwa pemerintah Republik
Indonesia harus bebas dan leluasa melakukan kewajiban
dalam satu daerah yang meliputi Karesidenan Yogyakarta.
2. Pemerintah Belanda membebaskan secara tidak bersyarat para
pemimpin Republik Indonesia dan tahanan politik yang
ditawan sejak tanggal 19 Desember 1948.
3. Pemerintah Belanda menyetujui bahwa Republik Indo-nesia
akan menjadi bagian dari Republik Indonesia Serikat (RIS).
4. Konferensi Meja Bundar (KMB) akan diadakan secepatnya di
Den Haag sesudah pemerintah Republik Indonesia kembali ke
Yogyakarta.
 Konferensi Meja Bundar (KMB)
Konferensi Meja Bundar dilaksanakan di Den Haag, Belanda
pada tanggal 23 Agustus - 2 November 1949. Konferensi Meja
Bundar dilaksanakan sebagai kelanjutan dari konflik Indonesia-
Belanda setelah Kemerdekaan Indonesia. Tokoh Konferensi
Meja Bundar
Delegasi yang hadir dalam KMB:
a. Delegasi RI : Drs. Moh. Hatta
b. Delegasi BFO : Sultan Hamid
c. Delegasi Belanda : Mr. Van Maarseven
d. Wakil UNCI : Chritchley

 Isi Konferensi Meja Bundar adalah sebagai berikut.


a. Indonesia menjadi negara federal dengan nama Republik
Indonesia Serikat (RIS).
b. Hutang bekas pemerintah Hindia Belanda ditanggung oleh
RIS.
c. RIS dan kerajaan Belanda bergabung yang merupakan Uni
Indonesia-Belanda di bawah Ratu Belanda sebagai Kepala Uni.
12
d. Pengakuan kedaulatan dilaksanakan akhir tahun 1949.
e. Penyerahan Irian Barat dilaksanakan satu tahun setelah KMB.

Hasil Konferensi Meja Bundar


 Serah terima kedaulatan dari pemerintah kolonial Belanda
kepada Republik Indonesia Serikat, kecuali Papua bagian barat.
Indonesia ingin agar semua bekas daerah Hindia Belanda
menjadi daerah Indonesia, sedangkan Belanda ingin menjadikan
Papua bagian barat negara terpisah karena perbedaan etnis.
Konferensi ditutup tanpa keputusan mengenai hal ini. Karena itu
pasal 2 menyebutkan bahwa Papua bagian barat bukan bagian
dari serahterima, dan bahwa masalah ini akan diselesaikan
dalam waktu satu tahun.
 Dibentuknya sebuah persekutuan Belanda-Indonesia, dengan
monarch Belanda sebagai kepala negara
 Pengambil alihan hutang Hindia Belanda oleh Republik
Indonesia Serikat

 Perjanjian New York


Ketegangan antara Indonesia dan Belanda terjadi pada fase
infiltrasi. Oleh sebab itu untuk mencegah meletusnya
pertempuran, atas prakarsa seorang diplomat Amerika Serikat
bernama Ellsworth Bunker mengusulkan adanya penyelesaian
damai. Karena diusulkan oleh Bunker, maka disebut sebagai
Rencana Bunker. Adapun isi Rencana Bunker, antara lain:
1. Penyerahan pemerintahan Irian Barat kepada Indonesia
melalui badan PBB yang disebut United Nations Temporary
Executive Authority (UNTEA).
2. Adanya Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) di Irian Barat.
Sebagai tindak lanjut Rencana Bunker pada tanggal 15 Agustus
1962 di New York diselenggarakan perjanjian antara Indonesia
dan Belanda yang disebut Persetujuan New York.

Isi Persetujuan (Perjanjian) New York 15 Agustus 1962


13
a. Sesudah disahkannya persetujuan Belanda-Indonesia, paling
lambat pada tanggal 1 Oktober 1962 UNTEA akan berada di
Irian Barat.
b. Pasukan Indonesia yang sudah berada di Irian Barat tetap
tinggal di Irian Barat, tetapi di bawah kekuasaan UNTEA.
c. Angkatan perang Belanda secara berangsur-angsur
dipulangkan.
d. Antara Irian Barat dan daerah Indonesia lainnya berlaku lalu
lintas bebas.
e. Mulai tanggal 31 Desember 1962 bendera Indonesia berkibar
di samping bendera PBB.
f. Paling lambat tanggal 1 Mei 1963 UNTEA harus
menyerahkan Irian Barat kepada Republik Indonesia.
 Perjanjian Bangkok
Perjanjian ini dilakukan untuk menormalisasi hubungan kedua
belah pihak antara Indonesia dan Malaysia yang sedang
berseteru. Hal ini dikarenakan Malaysia membentuk negara
federasi yang dianggap sebagai proyek Neokolonialisme Inggris
dan Malaysia yang bertolak belakang dengan perjanjian Manila.
Dengan adanya hal tersebut, Indonesia yang masih berda di
naungan Orde Lama memutuskan hubungan diplomatik pada 17
September 1963. Hubungan diantara kedua belah bejalan tidak
sehat lagi, dengan Malaysia yang di Back Up Inggris. Bahkan
penguasa Indonesia saat itu, IR Soekarno dituding akan
membuat negara kesatuan yang terdiri dari Indonesia, Malaysia,
dan Filiphina yang lebih dikenal sebagai MALINDO. Isi
perjanjian:
1. Rakyat Sabah dan Serawak diberi kesempatan mengenai
kedudukan mereka dalam Malaysia
2. Indonesia dan Malaysia menyetujui pemulihan hubungan
diplomatik
3. Penghentian permusuhan diantara kedua negara
Perjanjian Bangkok ini juga dikenal sebagai awal mula
terbentuknya ASEAN.
14
 Perjanjian Saragosa
Tanggal 22 April 1529 M merupakan waktu dibentuknya
Perjanjian Saragosa yang diadakan di kota Saragosa, Spanyol
yang diprakarsai oleh Paus. Perjanjian Saragosa ditandatangani
oleh Raja John III dan Kaisar Charles V. Perjanjian Saragosa
atau Perjanjian Zaragosa merupakan perjanjian yang
menentukan kegiatan bagian timur milik Spanyol dan Selatan
milik Maluku, dengan batas garis bujur dari 297,5 marine
leagues atau 17 derajat sebelah timur Kepulauan Maluku.
Isi Perjanjian Saragosa:
1. Bumi dibagi atas dua pengaruh, yaitu pengaruh bangsa
Spanyol dan Portugis.
2. Wilayah kekuasaan Spanyol membentang dari Meksiko ke
arah barat sampai kepulauan Filipina dan wilayah kekuasaan
Portugis membentang dari Brazil ke arah timur sampai
kepulauan Maluku. Daerah di sebelah barat garis saragosa
adalah penguasaan Portugis.
 Kesimpulan Isi Perjanjian Saragosa:
Spanyol harus meninggalkan Maluku dan menempati daerah
kegiatannya di Filipina.
Maluku menjadi daerah kegiatan Portugis.
 Kesimpulan: Tujuan Perjanjian Saragosa
Agar pasukan portugis dan spanyol tidak saling bersaing dalam
memperebutkan kerajaan dan koloni antara portugis dan spanyol
sehingga dibuatlah perjanjian dari dua belah pihak, Spanyol dan
Portugis yang di sepakati

15

Anda mungkin juga menyukai