KONSTITUSI
A. Konstitusi adalah seperangkat aturan dasar yg dijadikan pedoman dlm penyelenggaraan negara
B. Fungsi konstitusi
1. Membatasi kekuasaan penguasa agar tidak bertindak sewenang – wenang
2. Melindungi HAM.
3. Pedoman penyelenggaraan negara
C. Bentuk konstitusi
1. Tertulis contohnya UUD 1945
2. Tidak tertulis contohnya Konvensi
D. Sifat konstitusi menurut cara perubahanya:
1. Konstitusi rigit / kaku adalah konstitusi yang sulit diubah, membutuhkan cara khusu untuk mengubahnya.
2. Konstitusi fleksibel /luwes adalah mudah diubah
E. KONVENSI Adalah: Kebiasaan-kebiasaan dalam kehidupan ketatanegaraan.
F. CONTOH KONVENSI
1. Praktik dilembaga tinggi negara, Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
2. Pidato presiden setiap tanggal 16 Agustus di depan sidang paripurna DPR.
3. Pada setiap minggu pertama bulan Januari, Presiden memberi penjelasan terhadap RUU tentanng APBN dihadapan DPR.
G. PERBEDAAN PRESIDENSIL DAN PARLEMENTER
PRESIDENSIAL PARLEMENTER
1. Presiden sebagai kepala negara sekaligus kepala 1. Presiden sebagai kepala negara, Perdana menteri kepala
pemerintahan. pemerintahan.
2. Kabinet (Menteri-menteri) bertanggung jawab kepada 2. Presiden tidak dapat diganggu gugat.
Presiden. 3. Kabinet bertanggung jawab kepada Parlemen (DPR)
BAB III
TATA URUTAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
A. PENGERTIAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN: Peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat secara
umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang melalui prosedur yang ditetapkan dalam
Peraturan Perundang-undangan.
B. Dasar Hukum Peraturan Perundang-undangan
1. UUD NRI 1945 Pasal 1 Ayat 3 “Negara Indoensia adalah Negara Hukum”
2. UUD NRI 1945 Pasal 22 A “ Ketentuan lebih lanjut tentang tata cara pembentukan Undang-Undang diatur denngan Undang-
undang”
3. UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang pembentukan peraturan perundang-undangan.
C. Kedudukan Pancasila dalam Peraturan perundang-undangan : Sebagai sumber dari segala sumber hukum negara (UU No 12
Tahun 2011 pasal 2).
D. Tata urutan peraturan perundang-undnagan menurut UU No 12 Tahun 2011