Anda di halaman 1dari 2

A.

Pengertian Kompos
 Kompos adalah hasil penguraian yang tidak lengkap (parsial) dari bahan-bahan organik yang
kemudian dipercepat oleh beberapa jenis bakteri atau mikroba dalam kondisi tertentu.
 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kompos adala pupuk campuran yang terdiri dari
bahan organik, seperti daun atau jerami yang telah membusuh dan bercampur dengan kotoran hewan.
 Sedangkan menurutu Wield (2014), pupuk organik adalah pupuk yang dibuat dari bahan-bahan hijau
atau organik lainnya yang dengan sengaja ditambah bahan tertentu agar proses pembusukan terjadi
lebih cepat.
B.Manfaat Pupuk Kompos
Berikut ini beberapa poin yang dapat menjelaskan secara singkat mengenai kegunaan kompos:
 meningkatkan kesuburan tanah.
 membantu memperbaiki karakteristik dan struktur tanah.
 membantu meningkatkan aktivitas mikroba pada tanah.
 membantu meningkatkan daya serap air tanah.
 membantu meningkatkan kualitas hasil panen.
 membantu menyediakan unsur hara pada tanah.
 membuat tanah menjadi lebih gembur dan tidak keras.
 menekan pertumbuhan penyakit tanaman.
 menyediakan vitamin dan juga hormon yang dibutuhkan oleh tanaman.
kompos bermanfaat bagi sektor ekonomi, lingkungan, tumbuhan dan tanah sebagai berikut:
1. Manfaat Ekonomi
Penggunaan bahan alami sebagai pupuk tentunya akan menghemat biaya petani untuk menyuburkan lahan
pertanian maupun perkebunan.
2. Manfaat Lingkungan
Menggunakan pupuk kompos lebih ramah terhadap lingkungan dan mengurangi pencemaran air
maupun tanah. Sampah-sampah organik yang berserakan dapat dikumpulkan untuk diolah menjadi pupuk
sehingga tidak menyumbat aliran sungai yang dapat menimbulkan banjir
Banyaknya tumpukan sampah juga berpotensi mengganggu kesehatan. Sampah dapat menjadi
tempat berkembangbiak bagi bakteri maupun organisme lain yang memberikan dampak negatif bagi
lingkungan dan kesehatan.
3. Manfaat Bagi Tanaman
Kompos memberikan kesuburan bagi tanah karena menyediakan unusr-unsur hara dan mineral yang
diperlukan tanaman. Pengguanaan kompos dalam bidang pertanian maupun perkebunan tentu akan
menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi serta hasil tanaman yang lebih sehat.
4. Manfaat Bagi Tanah
Pupuk alami juga dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki lahan-lahan kritis. Struktur tanah yang telah
terdegradasi dapat diperbaiki, selain itu kompos juga dapat memperbaiki drainase, tata udara tanah, serta
memperkuat daya serap air.
Kandungan kompos dalam tanah juga menjadi sumber makanan bagi berbagai mikroorganisme,
menurunkan aktivitas mikroba yang merugikan serta membantu proses pelapukan mineral tanah.
C.Jenis Pupuk Kompos
Sampah organik itu bebeda-beda jenisnya, sehingga menghasilkan jenis kompos yang berbeda juga.
Berikut beberapa di antaranya:
1. Pupuk Kompos Hijau
Pupuk kompos hijau adalah jenis pupuk alami yang terbuat dari bahan baku sampah organik hijau.
Biasanya sampah organik hijau ini berupa sisa sayuran, rerumputan, dedaunan, sisa buah-buahan, sampah
dari dapur, ampas kopi atau teh, hingga kotoran hewan ternak (pupuk kandang).
Sampah organik hijau mengandung zat nitrogen. Nitrogen adalah unsur ini dibutuhkan oleh tanaman
pada siklus nitrogen. Tugasnya adalah untuk membentuk asam amino.
2. Pupuk Kompos Cokelat
Adapun pupuk kompos cokelat merupakan pupuk organik yang dibuat dari bahan baku sampah organik
cokelat. Beberapa contoh sampah organik cokelat antara lain daun kering, rumput kering, jerami, sekam,
kulit jagung, sisa serutan atau gergaji kayu, dan semisalnya.
Sampah organik cokelat mengandung zat karbon yang dibutuhkan sebagai sumber makanan bagi
mikroorganisme.
3. Kompos Cacing
Kompos cacing adalah kompos yang dihasilkan dari proses timbal balik mikroorganisme dan cacing tanah
dalam mengurai limbah-limbah organik. Kompos cacing adalah salah satu produksi kompos melalui cara
vermikompos.
4. Kompos Bagase
Kompos Bagase adalah pupuk organik yang berasal dari ampas tebu dari limbah padat industri gula.
Limbah bagase umumnya terdapat dalam jumlah melimpah dan memiliki potensi untuk dikembangkan
guna menyuburkan tanah.
5. Kompos Bokashi
Kompos bokashi merupakan pupuk alami dari bahan-bahan organik yang melalui proses fermentasi dengan
teknologi Effective Microorganisms 4 (EM4). EM4 mengandung beberapa mikroorganisme
seperti Lactobacillus sp., Actinomycetes, Khamir, dan Streptomyces.
6. Kompos Aerob
Pupuk kompos aerob adalah pembuatan pupuk melalui proses biokimia dengan melibatkan oksigen. Bahan
baku utama jenis kompos in adalah sisa tanaman dan kotoran hewan atau campuran keduanya.
7. Kompos Cair
Kompos cair adalah pupuk organik yang dibuat melalui pengomposan basah. Proses ini melewati tahap
aerob dan anaerob. Pupuk organik cair dianggap lebih mudah terserap oleh akar tanaman.
D.Bahan Kompos
Berikut ini adalah jenis bahan organik yang dapat dioleh menjadi pupuk kompos, antara lain:
 limbah dan residu tanaman, pupuk hijau, limbah dan residu ternak, sekam padi, gulma, penambat
nitrogen seperti jerami, seluruh bagian vegetatif tumbuhan, kotoran padat hewan, sisa pakan ternak,
limbah ternak cair, mikroorganisme, mikoriza dan rhizobium
.
E.Syarat Pembuatan
Pembuatan kompos membutuhkan beberapa persyaratan agar berjalan baik, di antaranya:
1. Tempat dan Bangunan Layak –
2. Kadar Air 60% –
3. Suplai Oksigen –.
4. pH Kompos (Basa) –
5. Tinggi Tumpukan Kompos
F. Kualitas Kompos Terbaik
Kualitas pupuk kompos yang baik ditentukan oleh kematangan kompos. Kompos yang berkualitas
memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
1. tidak berbau
2. tekstur remah
3. warna kehitaman karena kandungan hara tinggi
4. pH > 5
5. rasio C/N < 20
6. rendah toksik
7. tinggi kandungan mikroba yang menguntungkan, seperti termofiliki dan aktinomucetes sebagai
pengendali penyakit tumbuhan

G. Membuat pupuk kompos di sekolah


1. Hijauan daun dan rumput liar dikumpulkan di taruh diatas terpal
2. Rumput dan ranting daun yang masih terlalu panjang dipotong kecil dan pendek menjadi sekitar 5-10
cm, sehingga ketika diaduk dengan dekomposer menjadi lebih mudah
3. Sedikit demi sedikit bahan dimasukkan ke dalam komposter sambil ditaburi bekatul, air gula plus
dekomposer EM4. Bekatul dan gula berfungsi sebagai nutrisi bagi bakteri, sehingga ketika bakteri
pindah ke lingkungan yang baru, maka bisa beradaptasi dengan baik.
4. Isi dekomposter lapis demi lapis antara bahan baku rumput dan hijauan, bekatul dan air gula plus
dekomposer sampai penuh lalu ditutup rapat. Sebenarnya bisa juga semua bahan diaduk diatas terpal,
baru setelah tercampur merata dimasukan ke dalam ember dekomposter. Namun hal ini akan terlihat
lebih berantakan.
5. Dekomposer akan merombak semua bahan organik menjadi kompos yang akan berlangsung kurang
lebih selama sebulan.
6. Sebaiknya tutup jangan dibuka selama proses fermentasi berlangsung. Hal itu bertujuan supaya suhu
dalam media meningkat yang bisa mencapai 60 OC. Suhu yang tinggi bisa dimanfaatkan untuk
menghancurkan media, bisa juga dimanfaatkan untuk mematikan jamur, bakteri merugikan bahkan biji
rumput.
7. Setelah kompos jadi, bisa digunakan sebagai campuran media tanam maupun untuk memupuk tanaman
di sekitar lingkungan sekolah.

Anda mungkin juga menyukai