Anda di halaman 1dari 6

Makalah

Perbandingan pupuk kompos sekam padi dan pupuk kompos


dari daun

Oleh:
Anita
A0320514
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan
organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikrob dalam
kondisi lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik atau anaerobik. Pupuk kompos adalah
jenis pupuk organik yang berasal dari penguraian sampah organik seperti dedaunan.
Jenis dan Sumber Bahan Pupuk Kompos
1. Sisa tanaman
Kandungan hara beberapa tanaman pertanian cukup tinggi sehingga berguna sebagai
sumber energy untuk mikroorganisme tanah.Hara yang terdapat dalam sisa tanaman
bisa dimanfaatkan untuk dekomposi.
Jika digunakan sebagai mulas,sisa tanaman ini dapat menjaga kehilangan air
dipermukaan tanah dan mencegah erosi.
2. Kotoran hewan
Sumber pupuk kompos lainnya yaitu kotoran hewan. Komposis hara yang ada dikotoran
hewan tergantung dari jumlah dan jenis makanan yang dikomsumsi hewan tersebut.
Msekipun demikian unsur hara dikotoran hewan lebih rendah dibandingkan pupuk kimia.
Maka dari itu,aplikasi kotoran hewan untuk pupuk harus lebih banyak.
3. Sampah kota
Sampah kota yang dapat digunakan sebagai sumber kompos yaitu sampah organik.
Selama ini banyak sampah organic dari perkotaan misalnya dari hotel dan restoran yang
dibuang begitu saja. Padahal jika diolah,sampah tersebut bisa menjadi pupuk yang
bermanfaat bagi tanaman.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pupuk Kompos Jerami padi
Tanaman Padi adalah merupakan salah satu komoditas andalan nasional yang
mempunyai peran penting dalam perekonomian di Indonesia juga merupakan komoditas
tanaman andalan di Sulawesi Barat. Pada umumnya pada saat panen padi diangkat
ketempat lain sedangkan jerami sisa-sisa penen umumnya dibakar.
pemanfaatan jerami padi merupakan salah satu alternatif untuk substitusi penggunaan
pupuk kimia. Kandungan hara jerami pada saat panen bergantung pada kesuburan
tanah, kualitas dan kuantitas air irigasi, jumlah pupuk yang diberikan, dan musim/iklim.
Jerami padi dapat memperbaiki sifat fisik tanah atau disebut sebagai pembenah tanah.
Tuherkih et al. (1994) melaporkan bahwa pembenaman jerami padi ke tanaman kedelai
dapat memperbaiki kondisi tanah, mengurangi kekerasan tanah dan penetrasi lebih
ringan.

Kesuburan tanah di lahan kita dapat dipertahankan dengan memanfaatkan limbah


pertanian yang ada disekitar kita khususnya jerami padi yang merupakan potensi bahan
lokal yang dapat diolah menjadi pupuk organik dan kompos. Pada saat panen limbah ini
sangat berlimpah dan belum dimanfaatkan secara optimal. Sebagaimana diketahui
bahwa manfaat pupuk organik adalah Meningkatkan struktur tanah, mengurangi erosi,
Menahan pemadatan, meningkatkan Mengatur dan menstabilkan pH, menyehatkan
tanah dan menekan perkembangan penyakit tanaman.

Waktu pengomposan sebaiknya segera dilakukan setelah panen, yaitu sehingga kompos
tersebut dapat digunakan pada saat persemaian atau pada saat penyiapan bibit.
Kompos selain dibuat dari jerami dapat juga dibuat dari seresah atau sisa-sisa tanaman
lainnya misalnya rumput-rumputan, sisa-sisa daun ataupun tanaman lainnya.Lokasi
pengomposan dilakukan di petak sawah yang akan diaplikasi atau dipetak dimana jerami
tersebut disimpan. Lokasi sebaiknya dipilih dekat dengan sumber air, karena pembuatan
kompos membutuhkan banyak air. Lokasi juga dipikirkan untuk kemudahan saat aplikasi.
Jika petak sawah cukup luas sebaiknya di buat di beberapa tempat yang terpisah.

Bahan pembuatan pupuk kompos

 Jerami padi
 Kotoran ternak (Sapi, Ayam, atau Domab) sebanyak 10% dari berat jerami
 Larutan UREA 10%
 Plastik cover

Cara pembuatan pupuk kompos jerami padi

Jerami padi kering dicelupka/dipercikkan larutan UREA 10%.


Jerami basah dihamparkan dilantai atau pematang sawah dengan ukuran panjang ± 3
m, lebar ± 0,8, tebal ± 0,3 m.
Permukaan atas tumpukan jerami basah ditaburi kotoran ternak.
Langkah ke 2 dan 3 diulangi sampai ketinggian 1,80 m.
Tutup bagian atas jerami denga plastik cover atau jerami kering yang berfungsi untuk
menahan panas.
Setelah 2 minggu, jerami dibalik, kemudian tumpukan jerami ditutup kembali dan
diperkirakan 1 bulan setelah itu jerami sudah menjadi kompos.
B. Pupuk kompos kotoran sapi
Kotoran sapi sebenarnya bisa dijadikan sebagai pupuk kompos. Panitia kurban bisa
membawa sisa-sisa limbah sapi ke tempat pembuatan kompos yang ada di dekatnya.Sebagai
pupuk organik, kompos dikenal sebagai pembenah tanah yang paling baik dan alami
dibandingkan bahan sintetis.Pada umumnya, pupuk kompos mengandung unsur hara makro
N,P,K rendah. Namun, jumlah kandungan unsur hara mikro di dalamnya sangat diperlukan
untuk pertumbuhan tanaman.

Kotoran sapi mengandung beberapa unsur hara, yakni 0,33 persen nitrogen; 0,11 persen
fosfor; 0,13 persen kalium; 0,26 persen kalsium. Dilansir dari laman resmi Badan Pengkajian
Teknologi Pertanian Bengkulu, 20 Juli 2021, berikut adalah beberapa hal yang perlu
disiapkan dan dilakukan untuk mengolah kotoran sapi menjadi pupuk kompos:

Bahan

Kotoran sapi: 800 kg


Molases: 2,5 liter
Sekam padi : 200 kg
Dekomposer (stardec): 2,5 kg
Air: secukupnya

Alat yang diperlukan

Gudang untuk menyimpan kompos.


Ember 2 buah untuk mengambil air dan mengencerkan molases.
Karung untuk mengemas kompos.
Dua buah cangkul dan sekop untuk mengaduk bahan kompos
Terpal untuk menutupi adukan kompos
Tempat teduh dari sinar matahari dan hujan untuk proses pembuatan kompos dibagi
menjadi 4 bagian.

Bagian I proses pengadukan


Bagian II adukan umur 1 minggu
Bagian III adukan umur 2 minggu
Bagian IV kompos sudah jadi dan pengemasan kompos.

Cara pembuatan

Siapkan bahan kompos


Taruh sekam padi di atas kotoran sapi.
Taburkan stardec secara merata.
Molasses diencerkan dan disiramkan merata di atas adukan.
Aduk bahan kompos sampai rata.
Atur kelembaban 60 persen dengan ciri bila digenggam tidak pecah, tidak ada tetesan
air dan tangan tidak basah.
Apabila kurang lembab ditambah air secukupnya.
Bahan yang sudah diaduk ditutup dengan terpal.
Pembalikan dilakukan setiap minggu.
Pengecekan proses pengomposan dilakukan pada hari ketiga, apabila terasa panas,
maka terjadi proses pengomposan.
Proses pengomposan berlangsung selama 3 minggu.
Setelah 3 minggu kompos sudah jadi ditandai dengan bahan kompos tidak panas dan
tidak bau.

Ciri-ciri kompos sudah jadi dan baik adalah

Warna kompos coklat kehitaman


Aroma kompos yang baik tidak menyengat, tetapi mengeluarkan aroma seperti bau
tanah atau bau humus hutan
Apabila dipegang dan dikepal, kompos dari kotoran sapi akan menggumpal. Apabila
ditekan dengan lunak, gumpalan kompos akan hancur dengan mudah.

Anda mungkin juga menyukai