pengertian dari lahan kering yang kami pelajari dari jurnal adalah merupakan salah satu agroekosistem yang potensial untuk usaha pertanian, baik tanaman pangan, hortikultura maupun tanaman tahunan dan peternakan.dimana lahan merupakan hal terpenting dalam kegiatan budidaya tanaman. Maka dari itu Lahan kering merupakan salah satu lahan yang potensial untuk pengembangan jagung, tetapi umumnya petani jagung menggunakannya tanpa menerapkan teknik konservasi tanah, sehingga erosi tanah sukar dikendalikan dan produktifitasnya menurun.jadi disini kita akan mebahas sifat-sifat tanah, Pengaruh Kombinasi Teknik KonservasiTanah terhadap Hasil Jagung dan juga sdikit cara pencegahan erosi tanah. 2. Sifat sifat tanah Sifat fisik tanah adalah sifat-sifat tanah yang ditentukan oleh bahan penyusunnya. Sifat fisika tanah mencakup tekstur, struktur, porositas dan warna tanah. Tekstur tanah merupakan besar kecilnya ukuran partikel yang menyusun tanah. Sifat fisik tanah mempengaruhi pertumbuhan akar tanaman untuk mencari air dan unsur hara. Perkembangan akar tanaman membutuhkan kondisi tanah yang gembur. Akar tanaman tidak dapat berkembang dengan baik apabila tanah mengalami pemadatan, sehingga tanaman akan terganggu dalam menyerap air dan unsur hara. 3. Pengaruh Kombinasi Teknik Konservasi Tanah terhadap Hasil Jagung adapun fungsi dan peran penting konservasi lahan pertanian adalah (1) Mencegah kerusakan tanah oleh erosi, (2) Memperbaiki tanah yang rusak. (3) Memelihara serta meningkatkan produktivitas tanah agar dapat dipergunakan. 4. Mulsa merupakan suatu material penutup tanaman budidaya untuk menjaga kelembaban tanah serta menekan pertumbuhan gulma dan penyakit sehingga membuat tanaman tersebut tumbuh dengan baik. Mulsa dapat digolongkan menjadi dua berdasarkan materialnya yaitu mulsa organik dan mulsa anorganik. 5. Tujuan pemberian mulsa; Dibandingkan dengan budidaya konvensional, penggunaan mulsa bermanfaat untuk (1) menjaga kelembaban tanah, (2) mengurangi evapotranspirasi, (3) menekan perkembangan gulma, (4) mengurangi kehilangan pupuk akibat penguapan, (5) menekan perkembangan OPT, (6) memperbanyak intensitas sinar matahari, (7) mengurangi aliran 6. Jenis jenis mulsa: Ada dua jenis mulsa, organik dan anorganik. Mulsa organik dibuat dari bahan-bahan alami seperti kulit kayu, kayu, kompos, daun, potongan rumput, jerami, dan serbuk gergaji. Mulsa in-organik, atau sintetis, adalah buatan manusia. Jenis mulsa anorganik yang umum adalah kain lanskap, plastik, karet, batu, dan kerikil. 7. contoh mulsa organik adalah alang-alang/ jerami, ataupun cacahan batang dan daun dari tanaman jenis rumput-rumputan lainnya. Kompos bisa digunakan sebagai mulsa di permukaan lahan. Mulsa anorganik terbuat dari bahan-bahan sintetis yang sukar/tidak dapat terurai. 8. Penanaman menurut strip (strip cropping) dilakukan dalam satu bidang lahan yang ditanami tanaman dengan jarak tanam tertentu dan berselang-seling dengan jenis tanaman lainnya searah kontur.