Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

BIOTEKNOLOGI TANAH (MIKORIZA)

OLEH:

KELOMPOK 2

1. Iren Tamara :A0320513


2. Anita :A0320514
3. Sitti Rahma :A3020515
4. Nasria :A0320506
5. Nursabani Muin :A0320507
6. Sahabuddin :A0320511
7. Muamar :A0320510
8. Muhammad Rifai :A0320512
9. Muhammad Rafly :A0320509
10. Gugun :A0320516

PROGRAM STUDI S-I AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai,kami mengucapkan terima kasih kepada
Ibu NURMARANTY ALIM S.P.M.SI.selaku Dosen bioteknologi tanah,yang telah
memberikan tugas makalah ini, tak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini baik yang telah memberikan
sumbangan pemikirannya maupun materinya.kami sangat berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.

Kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Majene 10 april 2022

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................II

DAFTAR ISI.........................................................................................................................III

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG..............................................................................................1
B. RUMUSAN MASLAH.............................................................................................3
C. TUJUAN...................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................3

A. AP ITU MIKORIZA?..............................................................................................4
B. KEANEKARAGAMAN MIKORIZA...................................................................5
C. JENIS JENIS MIKORIZA.....................................................................................6
D. PERANAN MIKORIZA.........................................................................................7

BAB III PENUTUP..............................................................................................................12

KESIMPULAN....................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mikoriza yakni berasal dari bahasa Yunani dan berarti “jamur akar” (Mykos =
miko = jamur dan Rhiza = root) atau “jamur tanah” karena dalam hifa dan spora
dikatakan ada di tanah, terutama di area tanaman rhizofatik.
Mikoriza merupakan simbiosis asosiasi antara jamur dan tanaman yang
mengkolonisasi jaringan korteks akar tanaman, yang terjadi selama masa
pertumbuhan aktif tanaman tersebut. Penggunaan jamur mikoriza telah dimanfaatkan
oleh beberapa petani dan peneliti di Indonesia. Jamur mikoriza yang banyak diteliti
ialah golongan endomikoriza yaitu Vesikular Arbuskular Mikoriza (VAM). Jenis
jamur ini sering ditemukan berasosiasi dengan tanaman di alam misalnya pada
tanaman tomat, padi gogo, gandum, kelapa sawit, cabe dan melon.
Fosfor (P) ialah unsur hara esensial yang dibutuhkan oleh tanaman. Tanaman
memperoleh unsur P seluruhnya dari tanah atau dari pemupukan dan hasil
dekomposisi serta mineralisasi bahan organik.Semua faktor yang berperan dalam
menentukan kecepatan difusi P ke akar dan perkembangan akar di dalam tanah akan
menentukan ketersediaan P bagi tanaman. Faktor tersebut antara lain ialah faktor
tanah (kelembaban, kapasitas menyangga, suhu) dan faktor tanaman (panjang akar,
kerapatan akar, dan infeksi akar). Dimana miselium VAM dapat berperan dalam
penyerapan hara terutama P menjadi lebih besar.
Tanaman dalam pertumbuhannya membutuhkan unsur hara yang cukup, baik
unsur hara makro maupun unsur hara mikro. Unsur hara adalah suatu zat yang dapat
memberi pengaruh terhadap pertumbuhan dan juga perkembangan fisik pada tanaman.
Ketersediaan unsur hara makro seperti N, P, dan K sangat dibutuhkan untuk tanaman
dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Unsur hara tak bisa digantikan dengan
unsur lainnya karena termasuk unsur essensial yang harus ada dalam jumlah tertentu
dengan takaran yang pas bagi masing-masing tanaman.
Mikoriza adalah jamur yang hidup di dalam tanah dan dapat berasosiasi
dengan tumbuhan. Mikoriza yang terbentuk pada tumbuhan dapat dibedakan berdasar
struktur tumbuh dan cara infeksinya pada sistem perakaran inang yang
dikelompokkan ke dalam tiga golongan besar yaitu ektomikoriza (ECM),
endomikoriza (VMA atau FMA) dan ektendomikoriza. Jika dibandingkan dengan

iv
tumbuhan yang tidak memiliki mikoriza, akar tumbuhan yang memiliki mikoriza
ternyata lebih efisien karena penyerapan air dan hara dibantu jamur. Benang-benang
hifa jamur memiliki akses dan jangkauan lebih luas dalam mengeksploitasi nutrisi
pada suatu area.
Mikoriza berpotensi besar sebagai pupuk hayati karena salah satu sumber
mikroorganisme. Mikroorganisme tersebut dapat memfasilitasi penyerapan hara
dalam tanah sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman. Akan tetapi
adakalanya asosiasi mikoriza tidak selalu menguntungkan tanaman inangnya
tergantung pada faktor lingkungan.Dengan demikian hanya beberapa atau tidak semua
mikoriza bermanfaat bagi tanaman inangnya. karena terdapat perbedaan kemampuan
spesies mikoriza dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman, maka perlu dilakukan
identifikasi mikoriza dari beberapa family tumbuhan yang akan di jadikan sebagai
sumber Mikoriza. Dari berbagai hasil penelitian yang telah dilakukan membuktikan
bahwa bobot buah tomat yang diinokulasikan dengan fungi mikoriza dapat meningkat
masing-masing sebesar 76,1% dan 85% dibandingkan kontrol. 2 Beberapa manfaat
mikoriza bagi pertumbuhan tanaman antara lain:
1. meningkatkan penyerapan unsur hara tanaman dari dalam tanah. Hal
ini disebabkan mikoriza secara efektif dapat meningkatkan penyerapan
unsur hara makro dan beberapa unsur hara mikro. Eksplorasi hifa pada
media tumbuh juga lebih luas dibandingkan dengan akar tanaman.
2. Meningkatkan ketahanan terhadap kekeringan. Pada akar bermikoriza
kerusakan jaringan kortek tidak akan bersifat permanen. Akar
bermikoriza akan cepat pulih, karena hifanya masih mampu menyerap
air pada pori tanah, dan penyebaran hifa yang luas akan dapat
menyerap air lebih banyak.
3. Meningkatkan ketahanan terhadap serangan patogen. Mikoriza dapat
berfungsi sebagai pelindung biologi bagi terjadinya infeksipatogen
akar, perlindungan ini terjadi karena adanya lapisan hifa sebagai
pelindung fisik dan antibiotika yang dikeluarkan oleh mikoriza.
4. Menghasilkan beberapa zat pengatur tumbuh. Fungi mikoriza dapat
menghasilkan hormon auksin, sitokinin, gibberelin, dan vitamin yang
bermanfaat untuk inangnya.Auksin dapat berfungsi untuk mencegah
atau menghambat proses penuaan dan suberinasi akar sehingga umur
dan fungsi akar dapat diperpanjang.
v
5. Beberapa fungi ektomikoriza menghasilkan tubuh buah yang dapat
dimakan/dikonsumsi oleh manusia, sehingga memberikan hasil hutan
non kayu yang bernilai ekonomi dan gizi yang tinggi, dari hasil
penelitian ini diharapkan akan ditemukan beberapa sumber Jamur
Mikoriza Vesikular Albuskular dari lahan gambut
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian mikoriza?
2. Apa jenis-jenis mikoriza
3. Apa peran mikoriza bagi tumbuhan?
C. Tujuan
Agar dapat menegrtahui apa iyu mikoriza dan tau apa peran mikoriza bgi
pertumbuhan tanaman,dan juga mengetahui jenis –jenis dari kiroriza apa saja.

vi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Apa Itu Mikoriza?


hubungan timbal balik antara kelompok jamur dan akar tanaman yang lebih
tinggi. Mikoriza telah menarik banyak perhatian karena kemampuannya untuk
membentuk simbiosis dengan cara hampir kurang lebih 80% terhadap spesies
tanaman.Simbiosis tersebut yakni telah bermanfaat bagi kedua belah pihak. Jamur
menyerap karbohidrat dan unsur pertumbuhan lainnya dari tanaman inang.Sedangkan
jamur menguntungkan tanaman inang dan membantu tanaman menyerap nutrisi,
terutama P. Karena dalam struktur pertumbuhan dan infeksi mereka, mikoriza dapat
dibagi menjadi dua kelompok utama. Ectomycorrhizae dan endomicoriza.CMA
(Cendawan Mikoriza Arbuskula) ialah salah satu dari beberapa jenis jamur mikoriza
yang baru-baru ini menarik perhatian para pakar lingkungan dan bio untuk
dikembangkan untuk pupuk hayati atau pupuk hayati. CMA adalah sumber daya alam
yang terjadi secara alami dan terjadi di hampir setiap ekosistem. Jamur ini dapat
membentuk simbiosis dengan sebagian besar tanaman darat (97%).enelitian mengenai
jenis-jenis CMA dapat dilakukan di berbagai ekosistem yang masih ada atau telah
dihancurkan sehingga kegiatan ini dapat diidentifikasi dan dipetakan ke spesies CMA
dominan yang spesifik untuk suatu daerah.
Kegiatan tersebut yakni begitu sangat penting karena tidak hanya mengetahui
pola distribusi tipe CMA potensial dan beradaptasi dengan kondisi setempat.
Mikoriza ini bisa diisolasi, dimurnikan dan dikembangkan untuk agen biologis
melalui beberapa dalam jumlah penelitian.

Penggunaan CMA yakni tidak dapat memerlukan dalam biaya tinggi karena:

 Teknologi produksi begitu sangat murah.


 Semua bahan telah tersedia di dalam suatu negeri.
 Bisa dengan mudah dalam diproduksi di tempat lapangan.
 Dapat memberikan sebuah kehidupan pada tanaman dan mendapat manfaat dari
rotasi tanaman tersebut.
 Tidak menyebabkan polusi.
 Tidak dapat merusak struktur lantai.

vii
B. Keanekaragaman Mikoriza
Mikoriza yakni telah membutuhkan akar tanaman untuk menyelesaikan siklus
hidup. Sebaliknya, beberapa tanaman bahkan bergantung pada pertumbuhan mikoriza.
Beberapa jenis tanaman tidak tumbuh atau berhenti tanpa mikoriza.Sebagai contoh,
bibit pinus biasanya tidak tumbuh setelah transplantasi jika tidak ada jaringan
mikoriza di sekitar akar. Beberapa kelompok tanaman tidak simbolis, misalnya
Brassicaceae, Juncaceae, Commelinaceae, Proteaceae, Cyperaceae, Capparaceae,
Polygonaceae, Urticaceae, Resedaceae, dan Caryophyllales.Mikoriza yakni bisa
divaksinasi secara artifisial. Namun, inokulasi mikoriza asing membutuhkan
dukungan mikoriza lokal, misalnya dengan memperbesar tanah dari suatu tanah
tanaman.Dua kelompok mikoriza terbesar adalah ectomycorrhiza (EcM) dan
endomycorrhiza (EM).
Endomicoriza terutama didominasi oleh arbuscular arcafhizae (AM), selain
kelompok mikoriza ericoid dan kelompok mikoriza arbutoid yang telah menginfeksi
dalam kalangan atau kelompok ericoidae.Semua endomycorrhizas yakni terhadap
jenis Glomeromycota, contoh Gigaspora, Acaulospora, Scultellospora, Glomus,
Entrophospora, dan Sclerocystis.. Sekitar 150 spora telah dijelaskan. AM
diklasifikasikan sebagai kelompok mikoriza-spesifik yang sebagian besar menjajah
rhizosmos di akarnya, permukaan akar dan di daerah sekitarnya.Hifa eksternal yang
terkait dengan struktur tanah dan akar seperti arbuscules di akar memperluas
penyerapan nutrisi dari tanah dan meningkatkan transfer nutrisi (terutama fosfor) ke
tanaman sementara jamur menyerap karbon organik dari tanaman inang.

viii
C. Jenis -Jenis Mikoriza
Dalam sebuah struktur hifa, Mycoriiza yakni dapat dibagi menjadi
endomikoriza dan ektomikoriza. Hifa adalah benang halus yang dapat membentuk
tubuh.
Ectomycorrhizas memiliki hifa yang membungkus di sekitar akar sementara
endomycorrhizas menembus dinding sel akar. Penjelasan lebih rinci dari keduanya
diberikan di bawah ini:
a. Endomikoriza
Endomikoriza mempunyai suatu jaringan hifa yang sulit dilihat dengan
mata telanjang karena tidak memiliki pembungkus akar. Hipnote
menyebar ke tanah dan ke akar tanaman. Dari 90% dalam suatu spesies
Endomycoriza ditemukan di tanaman dan umumnya dibandingkan
dengan Ectomycoriza.
b. Ektomikoriza
Ektomikoriza mempunyai miselium (hifa kumulatif) yang menutupi
akar untuk membentuk mantel. Kemudian hifa yang membungkus akar
dapat memperbesar area permukaan akar untuk menyerap air di bagian
sekitarnya.

Kemudian akar yang dibungkus ectomycorrhiza biasanya tidak memiliki


rambut akar karena peran rambut akar telah digantikan oleh hifa jamur. Buah di
ectomycorrhizae umumnya lebih pendek untuk cabang lain daripada untuk akar tanpa
ectomycorrhizae.Ectomycorrhizas terjadi pada keluarga tanaman pinus. Dengan
beberapa ectomycorrhizas, tubuh buah juga dapat dibentuk di tanah, yang dapat
digunakan sebagai makanan manusia.

Mamfaat Mikoriza/Fungsi Mikoriza Pada Tanaman

 Dengan pertumbuhan tanaman, sebenarnya ada peneliti yang mengatakan


bahwa tanaman tahunan tertentu pada akar mikoriza dapat tumbuh 6-15 kali
lebih besar dalam 2 tahun.
 Meningkatkan penyerapan nutrisi, terutama P, N, Ca, Mn, Cu, K dan Mg.
Kemudian simbiosis dapat dicapai dengan memberikan karbohidrat dan gula

ix
yang tidak digunakan untuk mikoriza dan oleh Micoriiza dengan P-, N-, Ca-,
Mn, Cu -, K dan elemen Mg dipertukarkan.
 Meningkatkan dalam ketahanan tanaman terhadap penyakit akar, penyakit
tanah, dan serangan nematoda. Dengan menyediakan mikoriza, tanaman
biasanya lebih tahan terhadap serangan oleh Fusariumsp, Phytopthora sp,
Pytium sp.
 Mikoriza yakni dapat menghasilkan ZPT di tanaman hingga tanaman bisa
menjadi lebih subur.
 Mengurangi stres terhadap tanaman terhadap suatu kondisi kekeringan karena
akar tanaman Myikoriza membantu menyerap air sehingga akarnya bertahan
lama.
 Mikoriza bisa meningkatkan penyerapan nutrisi oleh akar karena didukung
dengan miselium luar dengan meningkatkan dalam suatu penyerapan dalam
permukaan akar.
 Spesialisasi mikroba mikrofisika non-patogen di sekitar akar untuk membuat
tanaman lebih sehat dan lebih subur.
 Mikoriza bisa meningkatkan dalam penyembuhan lantai karena mikoriza dapat
meningkatkan agregat terhadap tanah tersebut.
D. Peranan Mikoriza Secara Umum
Mikoriza pada tanaman mampu meningkatkan penyerapan nutrisi dan air yang
ada di dalam tanah. Beberapa manfaat dari mikoriza ialah:
a. Serapan Air dan Hara
Jaringan hipa eksternal dari mikoriza akan memperluas bidang
serapan air dan hara. Disamping itu ukuran hifa yang lebih halus dari
bulu-bulu akar memungkinkan hifa dapat menyusup ke pori-pori tanah
yang paling kecil (mikro) sehingga hipa bisa menyerap air pada
kondisi kadar air tanah yang sangat rendah. Serapan air yang lebih
besar oleh tanaman bermikoriza, juga membawa unsur hara yang
mudah larut dan terbawa oleh aliran masa seperti N, K dan S. sehingga
serapan unsur tersebut juga makin meningkat. Disamping serapan hara
melalui aliran masa, serapan P yang tinggi juga disebabkan karena hipa
cendawan juga mengeluarkan enzim phosphatase yang mampu
melepaskan P dari ikatan-ikatan spesifik, sehingga tersedia bagi
tanaman.
x
Mikoriza juga diketahui berinteraksi sinergis dengan bakteri
pelarut fosfat atau bakteri pengikat N. Inokulasi bakteri pelarut fosfat
(PSB) dan mikorisa dapat meningkatkan serapan P oleh tanaman tomat
dan pada tanaman gandum. Adanya interaksi sinergis antara VAM dan
bakteri penambat N2, pembentukan bintil akar meningkat bila tanaman
alfalfa diinokulasi dengan Glomus moseae. Sebaliknya kolonisasi oleh
jamur mikoriza meningkat bila tanaman kedelai juga diinokulasi
dengan bakteri penambat N, B. japonicum.
b. Meningkatkan ketahanan tanaman terhadap kekeringan
Rusaknya jaringan kortek akibat kekeringan dan matinya akar
tidak permanen pengaruhnya pada akar yang bermikoriza. Setelah
periode kekurangan air, akar akan cepat kembali normal. Hal ini
disebabkan karena hifa jamur mampu menyerap air yang ada pada
pori-pori tanah saat akar tanaman tidak mampu lagi menyerap air.
Penyerapan hifa yang sangat luas di dalam tanah menyebabkan jumlah
air yang diambil akan meningkat.
c. Proteksi Dari Patogen dan Unsur Toksik
Mikoriza dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman melalui
perlindungan tanaman dari patogen akar dan unsur toksik. Struktur
mikoriza dapat berfungsi sebagai pelindung biologi bagi terjadinya
patogen akar. Jamur mikoriza dapat melepaskan antibiotik yang dapat
mematikan patogen. Mekanisme perlindungan dapat diterangkan
sebagai berikut :
1. Adanya selaput hipa (mantel) dapat berfungsi sebagai barier
masuknya patogen.
2. Mikoriza menggunakan hampir semua kelebihan karbohidrat
dan eksudat lainnya, sehingga tercipta lingkungan yang tidak
cocok untuk patogen.
3. Adanya selaput hipa (mantel) dapat berfungsi sebagai barier
masuknya patogen.
4. Mikoriza menggunakan hampir semua kelebihan karbohidrat
dan eksudat lainnya, sehingga tercipta lingkungan yang tidak
cocok untuk patogen.

xi
Mikoriza juga dapat melindungi tanaman dari ekses unsur tertentu
yang bersifat racun seperti logam berat. Mekanisme perlindungan
terhadap logam berat dan unsur beracun yang diberikan mikorisa dapat
melalui efek filtrasi, menonaktifkan secara kimiawi atau penimbunan
unsur tersebut dalam hipa cendawan. VAM dapat terjadi secara alami
pada tanaman pioneer di lahan buangan limbah industri, tailing
tambang batubara, atau lahan terpolusi lainnya. Inokulasi dengan
inokulan yang cocok dapat mempercepat usaha penghijauan kembali
tanah tercemar unsur toksik.
d. Memproduksi senyawa-senyawa peransang pertumbuhan
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa jamur mikoriza
dapat menghasilkan hormon seperti sitokinin, giberalin dan vitamin.
e. Merangsang aktivitas beberapa organisme
yang menguntungkan Jamur mikoriza berinteraksi dengan
berbagai organisme di rhizosfer, misalnya Rhizobium pada tanaman
legum. Jamur berasosiasi pada tanaman legum dapat meningkatkan
serapan fosfor, sehingga meningkatkan aktivitas nitrogenase yang
selanjutnya memperbaiki pertumbuhan akar dan mikoriza.
f. Memperbaiki struktur dan agregasi tanah
Cendawan mikoriza melalui jaringan hipa eksternal dapat
memperbaiki dan memantapkan struktur tanah. Sekresi senyawa-
senyawa polisakarida, asam organik dan lendir oleh jaringan hipa
eksternal yang mampu mengikat butir-butir primer menjadi agregat
mikro. "Organic binding agent" ini sangat penting artinya dalam
stabilisasi agregat mikro. Kemudian agregat mikro melalui proses
"mechanical binding action" oleh hipa eksternal akan membentuk
agregat makro yang mantap. Cendawan VAM mengasilkan senyawa
glycoprotein glomalin yang sangat berkorelasi dengan peningkatan
kemantapan agregat. Konsentrasi glomalin lebih tinggi ditemukan pada
tanah-tanah yang tidak diolah dibandingkan dengan yang diolah.
Glomalin dihasilkan dari sekresi hipa eksternal bersama enzim-enzim
dan senyawa polisakarida lainnya. Pengolahan tanah menyebabkan
rusaknya jaringan hipa sehingga sekresi yang dihasilkan sangat sedikit.

xii
Pembentukan struktur yang mantap sangat penting artinya terutama
pada tanah dengan tekstur berliat atau berpasir. Cendawan VAM pada
tanaman bawang di tanah bertekstur lempung liat berpasir secara nyata
menyebabkan agregat tanah menjadi lebih baik, lebih berpori dan
memiliki permeabilitas yang tinggi, namun tetap memiliki kemampuan
memegang air yang cukup untuk menjaga kelembaban tanah.. Struktur
tanah yang baik akan meningkatkan aerasi dan laju infiltrasi serta
mengurangi erosi tanah, yang pada akhirnya akan meningkatkan
pertumbuhan tanaman. Dengan demikian mereka beranggapan bahwa
cendawan mikoriza bukan hanya simbion bagi tanaman, tapi juga bagi
tanah.
g. Membantu siklus mineral
Pada beberapa mikoriza, hifa menghasilkan enzim hidrolitik
seperti protease dan fosfatase yang penting dalam mineralisasi bahan
organik dan meningkatkan agregasi tanah.

Peran Mikoriza Bagi Perbaikan Lahan Kritis

1. Lahan yang ditumbuhi tanaman alang-alang


Padang alang-alang tersebar luas di Sumatera,Kalimantan,Sulawesi
dan pulau besar lainnya. Lahan alang-alang pada umunya adalah tanah mineral
masam,miskin hara dan bahan organik,kejenuhan Al tinggi. Disamping itu
padang alang-alang juga memiliki sifat fisik yang kuramg baik sehingga
kurang menguntungkan kalau diusahakan untuk lahan pertanian. Alang-alang
dikenal sebagai tanaman yang sangat toleran terhadap kondisi yang sangat
ekstrim. Diketahui bahwa alang-alang berasosiasi dengan berbagai cendawan
mikoriza arbuscular seperti Glomus sp,Acaulospora,dan Gigaspora.
Kemasaman dan Al-dd tinggi bukan merupakan faktor pembatas bagi
cendawan mikoriza tersebut,tapi merupakan masalah besar bagi
tanaman/tumbuhan.
Dengan demikian cendawan mikoriza ini dapat dimanfaatkan untuk
pengembangan tanaman pangan. Inokulasi MVA mampu meningkatkan
pertumbuhan,serapan hara dan hasil kedelai pada tanah podsolik dan latosol.
2. Lahan dengan salinitas tinggi

xiii
Cendawan VAM seperti Glomus spp mampu hidup dan berkembang
dibawah kondisi salinitas yang tinggi dan menunjukkan pengaruh yang nyata
terhadap penurunan kehilangan hasil karena salinitas.
3. Bioremediasi tanah tercemar
Cendawan ektomikoriza dapat meningkatkan toleransi tanaman
terhadap logam beracun dengan melalui akumulasi logam-logam dalam hifa
ekstramatrik dan “extrahyphae slime” sehingga mengurangi serapannya
kedalam tanaman inang. Namun demikian,tidak semua mikoriza dapat
meningkatkan toleransi tanaman inang terhadap logam beracun,karena
masing-masing mikoriza memiliki pengaruh berbeda. Pemanfaatan cendawan
mikoriza dalam bioremediasi tanah tercemar,disamping dengan akumulasi
bahan tersebut dalam hifa,juga dapat melalui mekanisme pengklompekan
logam tersebut oleh sekresi hifa ekternal.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Mikoriza
 Suhu
 Kadar air tanah
 pH tanah
 Bahan organik
 Cahaya dan ketersediaan cahaya
 Logam barat dan unsur lain
 Fungisida
Cara Aplikasi Mikoriza Vesikular Arbuskular
Pupuk mikoriza umumnya berupa spora dan potongan akar yang terinfeksi
jamur dan dicampur dengan zeolit sebagai media pembawa. Penggunaan mikoriza
efektif digunakan pada saat tanaman masih di persemaian dimana akarnya belum
mengalami penebalan. Pada kondisi seperti ini peluang mikoriza akan lebih besar
untuk menginfeksi akar tanaman. Pemberian mikoriza diberikan dengan cara
menaburkannya pada lubang sebelum penanaman,menempelkan pupuk/akar terinfeksi
pada akar tanaman muda atau mencampur mikoriza pada tanah untuk pembibitan
tanaman. Karena mikoriza merupakan mahluk hidup maka sejak berasosiasi dengan
akar tanaman akan terus berkembang dan selama ini berfungsi pada tanaman dalam
peningkatan penyerapan unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman
sampai dewasa.

xiv
Kondisi lingkungan tanah yang cocok untuk perkecambahan biji akan
mendukung pula untuk perkecambahan spora mikoriza. Jamur mikoriza mempenetrasi
epidermis akara melalui tanaman mekanis dan aktivitas enzim dan selanjutnya
tumbuh menuju korteks. Pertumbuhan hifa secara eksternal terjadi jika hifa internal
tumbuh dari korteks melalui epidermis. Pertumbuhan hifa secara eksternal tersebut
terus berlangsung sampai tidak memungkinnya untuk terjadi pertumbuhan lagi. Bagi
jamur mikoriza,hifa eksternal berfungsi mendukung fungsi reproduksi serta untuk
transportasi karbon serta hara lainnya kedalam spora. Suhu yang relatif tinggi dapat
meningkatkan aktivitas mikoriza. Pada daerah tropika basah seperti Indonesia,hal ini
menguntungkan. Suhu optimum untuk perkecambahan spora sangat beragam
tergantung jenisnya. Pada umumnya infeksi oleh cendawan mikoriza meningkat
dengan naiknya suhu. Suhu yang tinggi pada siang hari tidak menghambat
perkembangan dan aktivitas fisiologis mikoriza. Jadi suhu bukan merupakan faktor
pembatas utama dari aktivitas mikoriza,justru sebaliknya suhu yang sangat tinggi
akan berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman inang.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Mikoriza merupakan simbiosis asosiasi antara jamur dan tanaman yang
mengkolonisasi jaringan korteks akar tanaman, yang terjadi selama masa
pertumbuhan aktif tanaman tersebut. Penggunaan jamur mikoriza telah dimanfaatkan
oleh beberapa petani dan peneliti di Indonesia. Jamur mikoriza yang banyak diteliti
ialah golongan endomikoriza yaitu Vesikular Arbuskular Mikoriza (VAM).
Mikoriza berpotensi besar sebagai pupuk hayati karena salah satu sumber
mikroorganisme. Mikroorganis me tersebut dapat memfasilitasi penyerapan hara
dalam tanah sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman. Akan tetapi
adakalanya asosiasi mikoriza tidak selalu menguntungkan tanaman inangnya
tergantung pada faktor lingkungan.Dengan demikian hanya beberapa atau tidak semua
mikoriza bermanfaat bagi tanaman inangnya. karena terdapat perbedaan kemampuan
spesies mikoriza dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman, maka perlu dilakukan
identifikasi mikoriza dari beberapa family tumbuhan yang akan di jadikan sebagai
sumber Mikoriza.

xv
DAFTAR PUSTAKA

https://www.polbangtanmedan.ac.id/upload/upload/jurnal/Vol%2012-2/11%20Arie
%20Mikoriza.pdf (diakses 09 apr 2022)

https://tipspetani.com/pengertian-jenis-jenis-contoh-dan-pengaruh-mikoriza-terhadap-
tanaman-pertanian/(diakses (diakses 09 apr 2022)

https://dinpertanpangan.demakkab.go.id/?p=3082 (diakses 09 apr 2022)

https://ruangguru.co/pengertian-mikoriza/ (diakses 09 apr 2022)

https://fikaanjani808.wordpress.com/2013/01/03/makalah-tentang-mikoriza/ (diakses 10 apr


2022)

xvi

Anda mungkin juga menyukai