MAKALAH MIKORIZA
OLEH:
SULISTYA NINGSIH
F1D1 17 019
Penulis
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menyebabkan hilangnya unsur hara pada tanah. Sedikitnya kandungan unsur hara
tanaman yang kurang baik, juga pencemaran tanah. Penyelesaian masalah lahan
kritis yang tidak kunjung usai, juga penggunaan pupuk kimiawi untuk
menyediakan unsur hara bagi tanaman ternyata bukan menjadi solusi yang solutif
lama akan menimbulkan efek samping bagi tanah. Hal ini menimbulkan ide untuk
tumbuhan tingkat tinggi. Dari hubungan yang saling menguntungkan ini tanaman
akan mendapatkan hara lebih banyak dari tanah, sedang cendawan mendapatkan
tertentu dengan satu atau lebih galur mikobion dalam ruang dan waktu.
terhadap kekeringan serta membantu penyerapan hara dan air melalui jaringan
untuk mengatasi masalah pada tanah andisol karena fungi mikoriza berpotensi
hara dan juga berpotensi sebagai pengendali hayati (bioprotektor). Tanaman yang
B. Rumusan Masalah
tumbuhnya?
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut :
infeksinya.
D. Manfaat
sebagai berikut :
infeksinya.
A. Mikoriza
P, Ca, N,Cu, Mn, K dan Mg. Hal ini disebabkan oleh kolonisasi mikoriza pada
akar tanaman dapat memperluas bidang serapan akar dengan adanya hifa eksternal
Mikoriza adalah suatu struktur yang dibentuk oleh akar tanaman dan
sebagai alat infeksi, dimana infeksinya biasa terjadi pada zona elongasi. Proses ini
dipengaruhi oleh anatomi akar dan umur tanaman yang terinfeksi. Hifa yang
terbentuk pada akar yaitu interseluler dan intraseluler dan terbatas pada lapisan
korteks, dan tidak sampai pada stele. Hifa yang berkembang diluar jaringan akar
berperan terhadap penyerapan unsur hara tertentu dan air (Anastasia, 2014).
akan mendapatkan hara lebih banyak dari tanah, sedang cendawan mendapatkan
tertentu dengan satu atau lebih galur mikobion dalam ruang dan waktu (Masria,
2014).
B. Jenis-Jenis Mikoriza
yang menyelimuti akar dan infasi cendawan secara intersellular pada jaringan
eksternal dalam tanah dan tumbuh secara intensif dalam sel korteks. Secara
ditutupi oleh mycelia yang disebut fungal sheat (mantel), terdapat rhizomorph
yaitu hifa yang menjorok keluar dan berfungsi sebagai alat yang efektif untuk
penyerapan hara dan air, mycelium cendawan ini membentuk selubung pada
permukaan akar yang sering mencapai ketebalan tertentu diantara dinding sel-sel
jaringan korteks yang disebut hartignet, serta hifa tidak masuk ke dalam sel, tetapi
terinfeksi tidak membesar, hifa masuk ke dalam individu sel jaringan korteks,
adanya struktur khusus berbentuk oval yang disebut vesicles, sistem percabangan
dalam sel akar tanaman dan hanya berkembang diantara dinding sel jaringan
yang menginfeksi masuk ke dalam jaringan sel korteks dan akar yang terinfeksi
1. Ektomikoriza
beberapa cabang-cabang akar dan adakalanya masuk ke dalam sel tetapi tidak
seperti payung, bola atau bulat, hifanya hanya menembus lapisan epidermis
dinding-dinding sel jaringan korteks) tanpa merusak struktur dinding sel dan
memiliki miselium (bagian jamur yang dibentuk oleh sekumpulan hifa) yang
tanaman inang memperoleh air dan unsur hara yang lebih banyak. Jenis fungi
2018).
Tipe fungi mikoriza dicirikan oleh pola atau karakter morfologinya. Salah
yang dapat dilihat pada ektomikoriza adalah akar yang terkena infeksi biasanya
membesar dan bercabang serta rambut-rambut akar tidak ada. Permukaan akar
pada suatu penampang melintang secara lengkap ditutupi oleh miselia yang
biasa disebut dengan fungal sheat (mantel). Terlihat beberapa hifa yang
menjorok keluar yang disebut sebagai rhizomorphs. Hifa ini berfungsi sebagai
alat yang efektif untuk penyerapan unsur hara dan air. Nampak hifa yang
membentuk struktur seperti net (jala) diantara dinding sel-sel jaringan korteks,
biasa disebut sebagai hartig net. Hifa tidak menyerang (masuk) ke dalam sel,
tetapi hanya berkembang diantara dinding-dinding sel jaringan korteks
(Fitriasari, 2011).
2. Endomikoriza
tertentu dengan akar tanaman, dimana jamur tumbuh sebagian besar di dalam
korteks akar dan menembus akar tanaman inang. Endomikoriza dibedakan atas
korteks dan dinding sel tanaman tanpa menembus membran sel dan
sel tanaman tersebut. Hifa yang menembus dinding sel akan bercabang banyak
dan halus, dimana struktur ini disebut arbuskular, sehingga endomikoriza juga
merupakan struktur jamur yang berasal dari pembengkakan hifa internal yang
3. Ektendomikoriza
endomikoriza. Ciri-cirinya antara lain adanya selubung akar yang tipis berupa
jaringan hartiq, hifa dapat menginfeksi dinding sel korteks dan juga sel-sel
korteksnya. Penyebarannya terbatas dalam tanah-tanah hutan sehingga
ditemukan antara cendawan (Zygomycetes) dan akar. VAM masuk ke dalam kelas
Zygomycetes yang hanya memiliki satu ordo yaitu ordo Glomales. Ordo ini
hifa yang struktur dan fungsinya sama dengan houstria dan terletak dalam sel
tanaman. Bagian penting pada VAM adalah hypa eksternal yang dibentuk di luar
akar tanaman. Hypa cendawan ini menyebar dalam akar tanaman dalam bentuk
hypa linear atau gulungan hypa. Hypa eksternal adalah struktur filamentous
houstoria dengan cabang yang ruwet yang dibentuk di dalam korteks akar.
plasmolema akar, dan dapat digunakan untuk memindahkan nutrien antara jamur
dan tanaman. Arbuskular terbentuk 2-3 hari setelah infeksi (Junita, 2015).
kepada jamur dan pemberian unsur hara, terutama P dari jamur ke tanaman.
jamur VAM. Senyawa tersebut berupa flavonoid yang disebut eupalitin yang
terminar dan interkalar, berbentuk bulat telur, berisi banyak senyawa lemak
sehingga merupakan organ penyimpanan makanan dan pada kondisi tertentu dapat
Jika korteks sobek, vesikel dibebaskan ke dalam tanah, dan selanjutnya dapat
terjadi pada akar-akar baru tumbuh dan berkembang dan munculnya vesikular
hanya pada unit-unit kolonisasi yang paling tua. Karena vesikel tidak selalu
ditemukan maka asosiasi cendawan diperkirakan hanya berdasarkan keberadaan
eksternal dan hifa internal, hifa gulung, arbuskul dan vesikula. Hifa mikoriza tidak
tersebut. VAM membentuk arvuskul dan vesikel didalam akar. Pada jaringanyang
struktur ini akan nampak sebagai massa protoplasma yang berbutir-butir dan
bercabang halus, yang dapat meningkatkan 2-3 kali luas permukaan plasmolema
akar dan berperan sebagai pemindah unsur hara antara jamur dengan tanaman
inang. Arbuskul dapat dibentuk 2-3 hari setelah infeksi jamur terjadi pada
perakaran. Apabila sel korteks rusak, vesikula dapat dibebaskan ke dalam tanah
struktur dinding, isi dan jumlah vesikel didalam akar ditentukan oleh jenis VAM
pada bagian korteks akar. Perakaran yang terinfeksi VAM tidak menunjukkan
perubahan nyata secara fisik, sehingga hanya dapat dideteksi dengan teknik
pewarnaan pada akar dan diamati menggunakan mikroskop. Mikoriza dalam tanah
Entrophospora. Bagian penting pada VAM adalah hifa eksternal yang tumbuh
1. Glomus sp.
berawal dari ujung hifa yang membesar hingga ukuran maksimal dan terbentuk
spora. Spora Glomus sp. berasal dari perkembangan hifa, sehingga disebut
spora terdiri atas lebih dari satu lapis. Spora Glomus dapat ditemukan dalam
bentuk tunggal atau agregat lepas, sporokarp tidak seperti pada Sclerocyst dan
spookarp terdiri dari spora dengan dinding lateral yang saling melekat satu
sama lain. Spora Glomus umumnya berbentuk bulat hingga bulat lonjong,
memiliki dinding spora relatif halus dan memiliki dinding spora yang tipis
2. Acaulospora sp.
membesar seperti spora yang disebut hyphal terminus, dimana diantara hyphal
terminus dan subtending hyphae akan muncul bulatan kecil yang akan terus
membesar dan membentuk spora. Hifa terminus kemudian akan rusak dan
isinya akan masuk dalam spora. Rusaknya hifa terminus akan meninggalkan
spora tunggal didalam sporokarp, spora melekat secra lateral pada hifa yang
3. Gigaspora sp.
relatif kasar dan dindingnya yang berwarna hitam. Proses perkembangan spora
Gigaspora dimulai dari ujung hifa yang membulat disebut bulbous suspensor,
yang diatasnya timbul bulatan kecil dan akan tumbuh membesar hingga
besar, berbentuk globos atau subgloos, spora tidak memiliki lapisan dinding
dalam, tabung kecmbah dihasilkan secara langsung dari dinding spora, sel
meningkatkan penyerapan air dan unsur hara, dan bahkan akar tanaman yang
mempunyai daya jelajah volume tanah sampai mencapai 100 kali akar tanaman
yang sama tetapi tanpa mikoriza. FMA (Fungi Mikoriza Arbuskula) yang
dalam menyerap hara yang dibutuhkan tanaman. Penyerapan hara ini berlangsung
waktu yang relatif cukup lama, dimana FMA (Fungi Mikoriza Arbuskula) yang
merupakan salah satu pupuk hayati yang didefenisikan sebagai inokulan berbahan
aktif organisme hidup yang berfungsi untuk menambat hara tertentu atau
memfasilitasi tersedianya hara dalam tanah bagi tanaman. Penyediaan hara ini
terutama meliputi bakteri bintil akar dan cendawan mikoriza (Masria, 2014).
diketahui dengan ada tidaknya infeksi yang terjadi. Infeksi FMA dapat diketahui
dengan adanya struktur-struktur yang dihasilkan oleh FMA, yaitu hifa, miselia,
vesikula, arbuskula, maupun spora. Hifa adalah salah satu struktur dari FMA
hara dari luar. Miselia merupakan kumpulan dari hifa. Arbuskula adalah unit
kolonisasi yang telah mencapai sel korteks yang lebih dalam letaknya dan
menembus dinding sel serta membentuk sistem percabangan hifa yang kompleks,
agregasi tanah akan berdampak positif terhadap pergerakan udara dan air sehingga
secara tidak langsung juga dapat menekan terjadinya erosi. Keberadaan simbiosis
tanah, sehingga meningkatkan daerah penyerapan akar hingga 47 kali lipat, yang
tidak hanya meningkatkan laju transfer nutrisi di akar tanaman inang, tetapi juga
dalam gelas beaker 1000 ml dengan menambahkan 1L air dan diaduk merata
satu set penyaringan dengan ukuran diameter lubang 1 mm, 500 μm, 212 μm, 106
μm dan 53 μm secara berurutan dari diameter lubang besar ke kecil (prosedur ini
diulang sebanyak 4-5 kali). Tanah yang tersisa pada saringan 500 μm, 212 μm,
sebanyak 25-40 ml, kemudian disentrifuse dengan kecepatan 2000 rpm selama 5
60% dan disentrifugasi dengan kecepatan 2000 rpm selama 1 menit. Hasil
menggunakan air pada saringan dengan diameter lubang 53 μm. Hasil bilasan
diletakan di cawan petri kemudian diamati di bawah mikroskop jumlah dan ciri-
mengamati susunan spora, bentuk hifa, ukuran, warna dan bentuk spora (Diputra,
dkk., 2018).
salah satu teknik akan sangat ditentukan oleh jenis inokulasi yang dipakai,
biakan murni miselia, suspensi spora, kapsul mikoriza dan tablet mikoriza
(Fitriasari, 2011).
pada media buatan. Fungi pembentuk mikoriza dapat diisolasi dari potongan akar
seperti gula d-glukosa sebagai sumber karbon. Selain itu, juga dapat
untuk pertumbuhan ektomikoriza, baik untuk media sintetik maupun semi sintetik
radikal (radical shape network) dengan diameter 2.5 mm. Kontak pertama antara
mycelium dan akar terjadi pada 1-3 hari setelah perkecambahan. Tujuh hari
seperti vesikel terlihat sama dengan spora sebenarnya kecuali pada ukuran
(diameter 20-30 μm). Spora asli yang pertama terbentuk adalah 25 hari setelah
terjadi kontak dan jumlah spora akan meningkat secara eksponensial. Spora ini
tanaman tanpa merusak ekosistem tanah. Selain itu aplikasi jamur mikoriza dapat
salin antara lain membantu pertumbuhan tanaman dalam hal memperbaiki nutrisi
(Hadijah, 2014).
terhadap kekeringan serta membantu penyerapan hara dan air melalui jaringan
cekaman hayati dan non hayati. Mikoriza merupakan salah satu cara yang dipakai
untuk mengatasi masalah pada tanah andisol karena fungi mikoriza berpotensi
hara dan juga berpotensi sebagai pengendali hayati (bioprotektor). Tanaman yang
Mikoriza dapat meningkatkan serapan unsur hara dalam bentuk terikat dan
tidak tersedia bagi tanaman. Selain fosfor, unsur hara makro lain yang dapat
diserap oleh adanya mikoriza adalah N, K dan Ca. Pemupukan melalui tanah
maupun terikat oleh liat tanah. Pemberian pupuk melalui daun nampaknya lebih
efektif dan efisien karena langsung mengenai organ tempat berlangsungnya proses
menjadi inangnya, yaitu meningkatkan absorbsi hara dari dalam tanah, sebagai
lainnya) untuk keperluan hidupnya dari akar tanaman (Prasasti, dkk., 2013).
sering meningkat pula. Manfaat mikoriza yang paling besar yaitu dalam
NH4+, K+ dan NO3-. Penyerapan hara ini dilakukan oleh akar (Prasasti, dkk.,
2013).
dapat meningkatkan serapan air, hara dan melindungi tanaman dari patogen
akar dan unsur toksik. Ada 5 hal yang dapat membantu perkembangan tanaman
dari adanya mikoriza ini, yaitu dapat meningkatkan absorpsi hara dari dalam
2015).
binding agent ini sangat penting, artinya dalam stabilisasi agregat mikro.
hifa eksternal akan membentuk agregat makro yang mantap. FMA (Fungi
serapan air dan hara. Disamping itu ukuran hifa yang lebih halus dari bulu-
bulu akar memungkinkan hifa bisa menyusup ke pori-pori tanah yang paling
kecil (mikro) sehingga hifa bisa menyerap air pada kondisi kadar air tanah
yang sangat rendah. Serapan air yang lebih besar oleh tanaman bermikoriza,
juga membawa unsur hara yang mudah larut dan terbawa oleh aliran masa
Disamping serapan hara melalui aliran masa, serapan P yang tinggi juga
fosfat atau bakteri pengikat N. Inokulasi bakteri pelarut fosfat (PSB) dan
perlindungan tanaman dari patogen akar dan unsur toksik. Struktur mikoriza
secara alami pada tanaman pioneer di lahan buangan limbah industri, tailing
1. Lahan Alang-Alang
miskin hara dan bahan organik, kejenuhan Al tinggi. Disamping itu padang
alang-alang juga memiliki sifat fisik yang kurang baik sehingga kurang
dikenal sebagai tanaman yang sangat toleran terhadap kondisi yang sangat
persediaan air bawah tanah menjadi masalah utama karena tanahnya padat,
infiltrasi air hujan rendah, sehingga walaupun curah hujan tinggi tapi
cadangan air bawah permukaan tetap sangat terbatas. Kondisi ini merupakan
(khususnya tanaman pangan) sering gagal panen karena stres air. Tanaman
yang bermikoriza terbukti mampu bertahan pada kondisi stress air yang
hebat. Hal ini disebabkan karena jaringan hifa eksternal akan memperluas
2. Lahan Salin
beriklim kering, dimana curah hujan jauh lebih rendah dari laju
pantai dimana air pasang laut secara periodik akan menggenangi lahan
kondisi salinitas tinggi, jarang ada tanaman yang dapat tumbuh dengan baik,
karena keracunan NaCl atau potensial osmotik yang rendah dalam sel
2016).
3. Bioremediasi Tanah Tercemar
2011).
pertumbuhan bibit tanaman hutan. Hal semacam ini sangat sering terjadi
limbah industri (polutan organik, sedimen pH tinggi atau rendah pada jalur
secara gradual dalam jangka waktu yang pendek. Hal ini dapat dijadikan
strategi pengelolaan lahan terpolusi (phytostabilisation) dengan
A. Simpulan
1. Mikoriza adalah suatu struktur yang dibentuk oleh akar tanaman dan
dimana sumber isolat dapat diperoleh dari spora mikoriza, tanah dan akar
sehingga dapat memperoleh unsur hara yang lebih banyak untuk tanaman.
B. Saran
Makalah ini jauh dari kesempurnaan, sehingga kritik dan saran dari
Damanik, M. M. B., Hasibuan, B. E., Fauzi, Sarifuddin, dan Hanum, H., 2011,
Kesuburan Tanah dan Pemupukan, USU Press, Medan.
Diputra, I. M. M., Rai, I. N. dan Dharma, I. P., 2018, Isolasi dan Identifikasi
Endomikoriza Indigenus pada Perakaran Salak di Kabupaten Karangasem
dan Perbanyakannya, Jurnal Agrotop, 8(1): 56-58
Junita, E., 2015, Pengaruh Media Tanam dan Fungi Mikoriza Arbuskular terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L.),
Skripsi, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Rahmi, N., Dewi, R., Maretalina, R. dan Hidayat, M., 2017, Keanekaragaman
Fungi Mikoriza di Kawasan Hutan Desa Lamteuba Droe Kecamatan
Seulimum Kabupaten Aceh Besar, Prosiding Seminar Nasional, Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh.
Setiadi, A. A. dan Purwantisari, S., 2019, Viabilitas dan jumlah produk mikoriza
Kelompok Tani Ngudi Makmur di Desa Kataan Kecamatan Ngadirejo
Temanggung, Jurnal Biologi Tropika, 2(2): 1-2
Suryati, T., 2017, Studi Fungi Mikoriza Arbuskula di Lahan Pasca Tambang
Timah Kabupaten Bangka Tengah, Jurnal Teknologi Lingkungan, 18(1):
45-50