Anda di halaman 1dari 5

KAJIAN MIKROBIOLOGI UNTUK PSP BIOLOGI

“Artikel Unity & Diversity”

Oleh :

Kelompok 9
Naila Fira Roudlatul Janah (B/22325251028)
Jeklin Hutagaol (B/22325251033)

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2022
“Unity & Diversity Genetik Fungi”

Unity in Diversity merupakan suatu konsep yang menandakan persatuan


diantara individu yang memiliki keragaman tertentu. Fungi adalah organisme
yang sangat sederhana berinti, berspora, tidak berklorofil, berupa sel atau benang
bercabang-cabang dengan dinding dari selulosa umumnya berkembang biak
secara seksual dan seksual. Berdasarkan ukurannya fungi terbagi menjadi dua
golongan, yaitu mikrofungi dan makrofungi. Mikrofungi adalah fungi yang hanya
dapat dilihat dengan mikroskop. Makrofungi adalah fungi yang menbentuk tubuh
buah yang dapat dilihat tanpa alat bantu
Fungi dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, yaitu sebagai
berikut:
1. Ascomycota
Ascomycota merupakan kelompok terbesar yang terdiri dari 3.250 genera dan
mencakup 32.2500 spesies yang Sebagian besarnya adalah mikrofungi.
2. Deuteromycota
Deuteromycota disebut juga fungi anamorf, fungi kanidial, fungi imperfekti,
fungi mitosprik dan mencakup 2.600 genera serta 15.000 spesies.
3. Basidiomycota
Basidiomycota adalah kelompok fungi yang Sebagian besarnya merupakan
fungi mikroskopik yang meliputi 1.400 genera dann 22.250 spesies.
4. Zygomycota
Fungi yang termasuk ke dalam kelompok Zygomycota tidak memiliki septa
dalam hifanya yang meliputi 56 genera dan kurang lebih 3.000 spesies.
5. Chytridiomycota
Chytrdiomycota adalah kelompok fungi yang dikenal sebagai kelompok fungi
akuatik dan meliputi 112 genera serta 793 spesies.
Fungi memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi.
Keanekaragaman merupakan keseluruhan gen, jenis dan ekosistem dalam suatu
wilayah atau Kawasan. Keanaekaragaman hayati adalah kajian yang sangat
penting karena akan berkaitan dengan kehidupan manusia dan salah satu bagian
sistem kehidupan manusia. Keanekaragaman hayati dibedakan berdasarkan tiga
tingkatan, yaitu tingkat gen, jenis dan ekosistem (Devy & Sastra, 2006).
Keanakaragaman juga dapat terjadi dalam satu spesies hal ini
dikarenakan adanya variasi genetik dalam setiap individu. Contoh
keanekaragaman tingkat genetik adalah spesies dari Trichoderma. Spesies
Trichoderma memiliki konidiofor beberapa Trichoderma ada yang tegak dan
bercabang dan ada juga yang hanya bercabang. Beberapa Trichoderma juga
memiliki flalid yang pendek dan tebal dan ada juga yang beberapa yang kecil dan
lancip. Adanya kergaman konidiofot dan flalid Trichoderma disebabkan adanya
variasi genetik yang diekspresikan oleh masing-masing Trichoderma (Hs et al.,
2014).
Trichoderma memiliki karakteristik yang membedakannya dengan fungi
lainnya, berikut adlah karakteristik yang dimiliki oleh Trichoderma:
a) Genus Trichoderma bersifat cosmopolitan di tanah, lahan pertanian dan
substrat organic
b) Spesies Trichoderma merupakan komponen dominan dari microflora tanah di
habitat yang sangat bervariasi
c) Bersifat kompetitif dan agresif
d) Memiliki ciri morfologi koloni berwarna hijau muda hingga hijau tua, hifa
bersekat dan percabangan hifa membentuk sudut siku pada cabang utama
e) Konidium berbentuk bulat, agak bulat sampai bulat telur pendek dan
berdinding halus
f) Konidiofor bercabang mendukung fialid
Berikut adalah klasifikasi ilmiah jamur Trichoderma sp. Menurut Mycobank
(2019) adalah sebagai berikut:
Kingdom : Fungi
Subkingdom : Dikarya
Super Divisi : Ascomycota
Divisi : Pezizomycotina
Kelas : Sordariomycetes
Subkelas : Hypocreomyceticetidae
Ordo : Hypocreales
Famili : Hypocreaceae
Genus : Trichoderma
Spesies : Trichoderma spp.
REFERENSI
Devy, L., & Sastra, D. R. (2006). Pengaruh Radiasi Sinar Gamma terhadap Kultur In
Vitro Tanaman Jahe. Jurnal Sains Dan Teknologi Indonesia, 8(1), 7–14.
Hs, G., Taufik, M., Trana, L., & Asniah. (2014). Karakterisasi Morfologis Ttichoderma
spp. Indigenus Sulawesi Tenggara. Jurnal Agroteknos, 4(2), 88–94.
 

Anda mungkin juga menyukai