Si
Disusun Oleh:
Nama : Windri Ratna Sari
NIM : 2184205027
Kelompok : 3 (Tiga)
Anggota : Resty 2184205039
Nindy 2184205042
Mahdalena 2184205031
Nuriman 2184205027
PENDAHULUAN
Jika kita mengamati sifat-sifat yang ada pada makhluk hidup baik pada
hewan maupun tumbuhan akan kita dapati adanya persamaan dan perbedaan.
Hal ini terjadi akibat adanya sifat-sifat yang menurun ataupun pengaruh
lingkungan. Hewan dan tumbuhan juga memiliki variasi antara lain bentuk,
warna, dan ukuran.
Tidak ada dua manusia yang tepat sama, individu satu dengan lainnya
mempunyai persamaan dan perbedaan, sifat yang menurun baik sifat kualitatif
maupun genetik dan faktor lingkungan. Akibatnya adanya pengaruh
lingkungan ini, maka individu yang bergenotip berbeda kemungkinan akan
mempunyai fenotip yang sama adanya pewaris sifat, dalam populasi dapat kita
lihat adanya sifat yang sangat bervariasi sehingga kecil kemungkinan adanya
persamaannya. Berbagai sifat diwariskan secara poligenik sehingga variasinya
cukup luas seperti warna kulit, tinggi badan, kecerdasan, sidik jari, refraksi
mata dll.
Bisa kita cermati dilingkungan kita tersebut, bahwa ada perbedaan pada
masing-masing spesies. Keanekaragaman itu meliputi berbagai variasi bentuk,
warna, dan sifat-sifat lain dari makhluk hidup. Sedangkan di dalam spesies
yang sama terdapat keseragaman. Setiap lingkungan memiliki
keanekaragaman hayati masing-masing. Keanekaragaman hayati sangat
penting bagi kelangsungan dan kelestarian makhluk hidup.
Kekayaan aneka flora dan fauna sudah sejak lama dimanfaatkan untuk
pengembangan ilmu pengetahuan. Hingga saat ini masih banyak jenis hewan
dan tumbuhan yang belum dipelajari dan belum diketahui manfaatnya. Dengan
demikian keadaan ini masih dapat dimanfaatkan sebagai sarana pengembangan
pengetahuan dan penelitian bagi berbagai bidan pengetahuan. Misalnya
penelitian mengenai sumber makanan dan obat-obatan yang berasal dari
tumbuhan.
LANDASAN TEORI
a) Perkawinan (persilangan)
Perkawinan dapat menghasilkan keanekaragaman. Perkawinan yang
dimaksud adalah perkawinan antar individu berbeda sifat, tetapi tergolong
dalam jenis (spesies) yang sama. Perkawinan antara spesies yang berbeda
mungkin dapat menghasilkan keturunan, tetapi keturunannya itu tidak
mampu menghasilkan keturunan yang baru. Yang mana keturunan yang
baru itu, merupakan keturunan yang steril.
b) Keadaan lingkungan
Keadaan lingkungan dapat mempengaruhi keanekaragaman
makhluk hidup yang ada. Berikut akan diberi contohnya:
o Biasanya jenis makhluk yang ada di daerah subur lebih banyak
dibandingkan dengan didaerah gersang. Jadi, keanekaragaman
makhluk hidup di daerah subur lebih tinggi daripada didaerah gersang.
Indonesia termasuk daerah Negara yang subur dan memiliki
keanekaragaman makhluk hidup yang tinggi.
Keanekaragaman hayati yang ada di bumi kita ini merupakan hasil proses
evolusi yang sangat lama, sehingga melahirkan bermacam-macam makhluk
hidup. Keanekaragaman hayati dapat dikelompokkan atas keanekaraman gen,
jenis dan ekosistem (Weinchester, 1958).
a) Keanekaragaman Ekosistem
Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya
variasi dari ekosistem di biosfir. Misalnya: ekosistem gurun di dalamnya
ada unta, kaktus, dan ekosistem hutan tropis di dalamnya ada harimau. Di
dalam ekosistem, seluruh makhluk hidup yang terdapat di dalamnya selalu
melakukan hubungan timbal balik, baik antar makhluk hidup maupun
makhluk tak hidup dengan lingkungnnya atau komponen abiotiknya.
Hubungan timbal balik ini menimbulkan keserasian hidup di dalam
suatuekosistem (Agus Susanto, 2011).
b) Keanekaragaman Gen
Susunan perangkat gen menentukan ciri dan sifat pada individu yang
bersangkutan. Keanekaragaman susunan perangkat gen menentukan
keanekaragaman individu. Setiap individu mempunyai susunan gen yang
berbeda dengan individu lainnya. Walaupun termasuk kedalam jenis yang
sama. Variasi susunan gen pada individu-individu yang termasuk dalam
jenis sama akan mengakibatkan adanya variasi bentuk, penampilan, dan
sifat yang tampak akan berbeda. Variasi tersebut adalah sebagai
keanekaragaman gen atau individu. Variasi bentuk, penampilan dan sifat
antar individu tanaman padi merupakan contoh keanekaragaman gen. pada
tumbuhan. Keanekaragaman warna bunga pada tanaman mawar, bentuk,
rasa, warna pada buah jambu biji (Fadhilah, Annisa. 2018).
c) Keanekaragaman Jenis
Variasi bentuk, penampilaan dan sifat yang terlihat pada berbagai
jenis organisme disebut keanekaragaman jenis. Sebagai contoh
keanekaragaman jenis pada tumbuhan adalah variasi bentuk, penampilaan
dan sifat antara tanaman padi, jagung dan tebu.
Genotip ialah seluruh gen yang dimiliki suatu individu. Genotip yang
terekpresikan menampakan fenotip pada suatu individu. Genotip yang
melibatkan alel-alel pada suatu lokus tunggal dapat menghasilkan genotip
yang homozigot. Keturunan homozigot dapat dihasilkan dari galur murni.
Perpaduan heterozigot dihasilkan dari alel yang berbeda (Tjan kwiauw, 1990).
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
a) Bahan-bahan:
✓ Allamanda cathartica
✓ Bougenvile glabra
✓ Ixora Javanica
✓ Hibiscus rosa-sinensis
✓ Rosa sp.
b) Alat-alat
✓ Pensil/ pena
✓ Buku praktikum
✓ Diagram Cakram
✓ Pensil warna
4.1 Hasil
a) Keanekaragaman Tumbuhan
Allamanda
cathartica
Bougenvile glabra
Ixora Javanica
4. Lembaran Merah Besar Tunggal
Hibiscus rosa-
sinensis
Lembaran
5. Putih Kecil Tunggal
menumpuk
Rosa sp.
Jenis
Perempua Perempua Perempua Perempua Laki-
Kelami
n n n n laki
n
Tinggi
158 cm 163 cm 165 cm 154 cm 170 cm
Badan
Meleka
Daun Melekat Melekat Melekat Melekat t
Telinga (Resesif) (Resesif) (Resesif) (Resesif) (Resesi
f)
Tidak
Tidak Tidak Tidak Tidak
Lekuk Lekuk
Lekuk Lekuk Lekuk Lekuk
Pipi (Resesi
(Resesif) (Resesif) (Resesif) (Resesif)
f)
Lurus
Lurus Keriting Lurus Lurus
Rambut (Resesi
(Resesif) (Dominan) (Resesif) (Resesif)
f)
Bengko
Tidak Tidak Tidak
Ibu Jari Bengkok k
Bengkok Bengkok Bengkok
Tangan (Dominan) (Domin
(Resesif) (Resesif) (Resesif)
an)
Hitam
Warna Hitam Hitam Hitam Hitam
(Domin
Rambut (Dominan) (Dominan) (Dominan) (Dominan)
an)
Arah Kanan
Kanan Kanan Kanan Kanan
Kisaran (Domin
(Dominan) (Dominan) (Dominan) (Dominan)
Rambut an)
A+
Gol. B
O (resesif) O (resesif) O (resesif) (Domin
Darah (Dominan)
an)
4.2 Pembahasan
Cakram genetika yang kami pakai berisi enam sifat. Sifat pertama yang
kami masukkan adalah bentuk rambut. Pada cakram bentuk rambut keriting
ada di belahan atas dan rambut lurus ada di belahan bawah. Lingkaran pertama
ini terletak di pusat cakram. Lingkaran kedua kami isi dengan arah kisaran
rambut. Sifat ini memiliki dua variasi dibagi dua yakni kisaran rambut ke kiri
atau kisaran rambut ke kanan. Lingkaran ketiga kami isi dengan sifat ada
tidaknya lesung pipi. Sifat ini memiliki dua variasi yaitu yang berlesung pipi
dan yang tidak berlesung pipi. Lingkaran keempat kami isi dengan sifat bentuk
daun telinga. Sifat ini memiliki dua variasi yakni yang berdaun telinga melekat
dan yang tidak atau bebas. Lingkaran kelima kami masukkan sifat dapat
menggulung atau tidaknya lidah. Sifat ini memiliki dua variasi yaitu dapat
menggulung dan tidak dapat menggulung. Lingkaran keenam kami isi dengan
sifat golongan darah. Sifat ini memiliki empat variasi yaitu A, B, AB, dan O.
Tiap-tiap sifat memiliki variasi yang ada salah satu variasi yang dominan dan
ada salah satu yang resesif. Karena ada 6 sifat dan sifat terakhir adalah
golongan darah maka indeks genetika tertinggi yang bisa didapatkan adalah
128 dari rumus 2n-1 x 4 dimana n adalah banyaknya sifat yang digunakan dalam
cakram genetika.
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
a) Praktikan menjadi lebih paham terkait praktikum ini melalui arahan asisten
dosen sehingga pada saat praktikum tidak terjadi kesalahan.
c) Berharap sekali kepada rekan praktikum untuk memahami apa yang telah
kita lakukan di dalam praktikum agar memudahkan kita juga nantinya.
d) Dan juga laporan yang saya buat ini mungkin masih banyak kesalahan
maupun kekeliruan dalam penulisan, saya mohon bantuannya untuk kritik
dan sarannya.
DAFTAR PUSTAKA
DeLong Jr., D.C., (1996). Defining Biodiversity. Wildlife Society Bulletin 24, 738-
749.