Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Evolusi adalah proses perubahan struktur tubuh makhluk hidup yang


berlangsung sangat lambat dan dalam waktu yang sangat lama. Evolusi juga
merupakan perkembangan makhluk hidup yang berlangsung secara perlahan-
lahan dalam jangka waktu yang lama dari bentuk sederhana ke arah bentuk yang
komplek. Evolusi juga dapat diartikan proses perubahan yang berlangsung sedikit
demi sedikit dan memakan waktu yang lama.

Selama kehidupanmasih tetap berlangsung, kejadian-kejadian alam akan


terus menyertai aktifitas kehidupan setiap organisme yang ada didunia. Setiap saat
berlangsung peristiwa-peristiwa alam yang erat hubungannya dengan
kelangsungan hidup organisme yang ada di dalam nya, seperti banjir, gunung
meletus, wabah penyakit, tanah longsor, badai, angin topan, gempa bumi dan
sebagainya. Keadaan ini dapat diartikan bahwa alam telah melakukan seleksi
terhadap organism yang ada di dalamnya.

Apabila organism tersebut mampu beradaptasi, maka organism tersebut


akan dapat bertahan hidup, tetapi bagi organisme yang tidak mampu beradaptasi,
maka organisme tersebut akan bertahan hidup, tetapi bagi organisme yang tidak
mampu beradaptasi akan mati dan akhirnya punah. Peristiwa inilah yang disebut
dengan seleksi alam yang erat kaitannya dengan jenis (spesies), macam (varian),
rantai makanan, perkembangbiakan secara kawin, genetika dan adaptasi.

1.2 Rumusan Masalah


 Apa pengertian seleksi alam?
 Teori apa saja yang mendukung adanya proses seleksi alam?
 Apa saja contoh-contoh yang mendukung prosesseleksi alam?
 Bagaimana peran kreatif seleksi alam?
 Apa saja macam-macam dari seleksi alam?

1.3 Tujuan
 Untuk mengertahui apa pengertian seleksi alam.
 Untuk mengetahuiteori apa saja yang mendukung proses seleksi alam.
 Untuk mengetahui contoh-contoh yang mendukung seleksi alam.
 Untuk mengetahui bagaimana peran kreatif seleksi alam.
 Apa saja macam-macam dari seleksi alam.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1    Pengertian genetika dan evolusi


Gen adalah dasar dari hereditas, yang terletak dalam kromosom dan juga
merupakan unit dasar dari keturunan yang tersusun atas DNA dan menentukan
struktur protein-protein. Genetika adalah ilmu yamg mempelajari tentang sifat
atau karakter yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya secara
turun temurun. Penurunan sifat dan karakter itu melalui gen yang terdapat dalam
kromosom di dalam inti sel. Bahan dasar inti sel (nukleus) adalah protein khas
yang disebut proteininti atau nucleoprotein. Nucleoprotein dibangun oleh
senyawa protein dan asaminti atau Asam Dioksiribo Nukleat (DNA) dan Asam
Ribo Nukleat (RNA).
evolusi merupakan kata umum yang menunjukkan suatu perubahan atau
pertumbuhan, secara berangsur-angsur dalam jangka waktu yang cukup lama.
Perubahan tersebut dapat terjadi karena alam maupun rekayasa manusia.
Evolusi mengacu pada proses yang telah mengubah bentuk kehidupan di
atas bumi sejak bentuknya yang paling awal sampai membentuk keanekaragaman
yang sangat luas seperti apa yang bisa ditemui saat ini.

2.2. Hubungan Genetika dengan Evolusi Genetika


Hubungan Genetika dengan Evolusi Genetika adalah sebuah ilmu tentang
penurunan sifat yang di perkenalkan pertama kali oleh Gregory Mendel
mambantu para ilmuan untuk mengidentifikasi tentang kebenaran terjadinya
evolusi. Dalam genetika di bahas variasi genetic sebagai salah satu faktor
penyebab evolusi. Variasi genetic dalam populasi yang merupakan gambaran dari
adanya perbedaan respon individual terhadap lingkungan adalah bahan dasar dari
perubahan adaptif. Suatu populasi terdiri dari sejumlah individu. Dengan suatu
kekecualian, maka tidak ada dua individu yang serupa. Pada populasi manusia
dapat kita lihat dengan mudah adanya perbedaan individu semisal ciri-ciri
anatomi, fisiologi dan kelakuan yang khusus. Dengan demikian, populasi terdiri
dari sejumlah individu yang memiliki sifat penting tetapi berbeda satu sama lain
di dalam berbagai hal. Hubungan evolusi antara spesis di cerminkan dalam DNA
dan proteinnya. Jika dua spesis memiliki pustaka gen dan protein dengan urutan
monomer yang sangat bersesuaian, urutan itu pasti di salin dari nenek moyang
yang sama.

2.3 Pengertian Seleksi Alam

Seleksi alam adalah pemilihan yang dilakukan oleh alam untuk memilih
makhluk hidup yang dapat terus bertahan hidup dan makhluk hidup yang tidak
dapat terus bertahan hidup. Makhluk hidup yang terus dapat bertahan hidup  akan
tetap hidup sedangkan makhluk hidup yang tidak dapat bertahan hidup akan mati.
Selama kehidupan di bumi ini terus berlangsung, peristiwa alam juga akan terus
berlangsung menyertai aktivitas kehidupan makhluk hidup. Peristiwa alam
tersebut dapat berlangsung setiap saat dan setiap waktu tanpa adanya kesiapan
dari makhluk hidup yang ada di alam ini. Peristiwa alam tersebut erat
hubungannya dengan kelangsungan hidup makhluk hidup seperti banjir, tanah
longsor, gunung meletus, gempa bumi, dan bencana alam lain.
Keadaan tersebut dapat di artikan bahwa alam telah melakukan seleksi
terhadap mahluk hidup yang ada di dalamnya. Mahluk hidup yang mampu
bertahan hidup akan dapat bertahan hidup, sedangkan mahluk hidup yang tidak
bertahan hidup akan mati dan mengalami kepunahan. Seleksi alam erat kaitannya
dengan jenis (spesies), macam (varian), rantai makanan, jaring-jaring makanan,
perkembangbiakan secara kawin, genetika dan adptasi. Proses perubahan karena
seleksi alam tersebut berlangsung secara perlahan, sedikit demi sedikit, dan dalam
jangka waktu yang relatif sangat lama (ratusan, ribuan bahkan jutaan tahun).
Seleksi alam adalah keberhasilan yang berbeda dalam reproduksi
(kemampuan individu yang tidak sama untuk bertahan hidup dan reproduksi),
seleksi alam terjadi melalui suatu interaksi antara lingkungan dan
keanekaragaman yang melekat diantara individu organisme yang menyusun suatu
populasi. Produk seleksi alam adalah adaptasi pepoulasi organisme dengan
lingkungannya. Seleksi alam yang dimaksud dalam teori evolusi adalah teori
bahwa makhluk hidup yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya lama
kelamaan akan punah. Yang tertinggal hanyalah mereka yang mampu beradaptasi
dengan lingkungannya. Dan sesama makhluk hidup akan saling bersaing untuk
mempertahankan hidupnya.
Teori seleksi alam bersandar pada tiga prinsip utama :
1. Pada setiap generasi dihasilkan keturunan yang jumlahnya banyak, lebih
banyak daripada yang apat didukung oleh sumber-sumber terbats
(makanan, air, tempat teduh dan pasangan kawin)
2. Terdapat variasi yang dapat diwariskan dalam populasi keturunan yang
terlalu besar.
3. Terjadi kompetisi demi kesintasan, yang menyebabkan varian-varian yang
teradaptasi denga lebih baik terhadap lingkungan tertentulah yang akan
berhasil dan menghasilkan keturunan yang mewarisi sifat-sifat adaptif
tersebut.
Seleksi Alam merupakan suatu populasi memiliki kemampuan yang sama
untuk bertahan hidup dan menghasilkan keturunan. Populasi terdiri dari individu
yang bervariasi dan rata-rata beberapa varian menghasilkan lebih banyak
keturunan dibandingkan yang lain. Keberhasilan yang berbeda dalam reproduksi
ini adalah seleksi alam dan alel akan diturunkan ke generasi berikutnya.
Seluk-beluk seleksi alami adalah pentingnya populasi dalam evolusi.
Suatu populasi adalah satuan terkecil yang dapat berkembang. Evolusi dapat
diukur sebagai peruahan dalam pembagian relative variasi dalam suatu populasi
selama beberapa generasi. Contoh kerja seleksi alam adalah kegiatan para saintis
menguji hipotesis Darwin bahwa paruh burung Finch Galapagus merupakan
adaptasi evolusioner terhadap sumber makanan yang berbeda.
Masih jelas teringat di benak kita tentang teori evolusinya yang
menceritakan bahwa awalnya jerapah ada yang berleher pendek dan ada yang
berleher panjang. Lalu jerapah yang berleher panjang lebih mudah menjangkau
daun-daun muda yang tempatnya memang lebih tinggi dibandingkan dengan
jerapah berleher pendek. Akhirnya, jerapah berleher panjang dapat bertahan hidup
dan jerapah berleher pendek perlahan-lahan akan punah. Ini yang disebut Charles
Darwin sebagai “Seleksi Alam”.
Seleksi alam adalah proses dimana mutasi genetika yang meningkatkan
reproduksi menjadi (dan tetap) lebih umum dari generasi yang satu ke generasi
yang lain pada sebuah populasi. Ia sering disebut sebagai mekanisme yang
“terbukti sendiri” karena:
a) Variasi terwariskan terdapat dalam populasi organisme.
b) Organisme menghasilkan keturunan lebih dari yang dapat bertahan hidup.
c) Keturunan-keturunan ini bervariasi dalam kemampuannya bertahan hidup
dan bereproduksi.
Kondisi-kondisi ini menghasilkan kompetisi antar organisme untuk
bertahan hidup dan bereproduksi. Oleh sebab itu, organisme dengan sifat-sifat
yang lebih menguntungkan akan lebih berkemungkinan mewariskan sifatnya,
sedangkan yang tidak menguntungkan cenderung tidak akan diwariskan ke
generasi selanjutnya.

2.4 Teori-teori tentang seleksi alam


1. J.B Lamarck

Jean Baptiste Lamarck (1774-1829) adalah seorang ahli biologi dari


Perancis yang membuat suatu teori mengenai makhluk hidup yang sederhana
dengan yang modern mamiliki suatu hubungan asal-muasal. Teori Lamarck
dikenal dengan paham "use and disuse" dari buku Philosophie Zoologique yang
sudah tidak dapat diterima alias gagal.

Dalam bukunya lamarck menjelaskan teorinya dengan inti sari sebagai


berikut di bawah ini :
1. Makhluk hidup sederhana adalah nenek moyang dari makhluk hidup yang
sempurna / modern dengan tingkat kompleksitas yang tinggi.
2. Makhluk hidup akan senantiasa beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan
lingkungan sekitarnya dengan menggunakan organ tubuhnya.
3. Organ tubuh yang sering dipakai atau digunakan akan berkembang ke taraf
yang lebih baik, sedangkan organ yang jarang ataupun yang tidak pernah
digunakan akan menghilang.
4. Perubahan organ tubuh akan diwariskan dan diturunkan ke generasi
berikutnya atau keturunannya.
2. Charles Darwin
Charles Darwin (1809-1882) memiliki nama panjang Charles Robert
Darwin adalah ilmuwan asal negara Inggris yang menemukan hasil penelitian di
pulau galapagos untuk menunjang teori evolusi. Charles Darwin disebut sebgai
bapak evolusi karena memiliki data yang lebih lengkap untuk menguatkan teori
evolusi. Charles Darwin mengeluarkan dua buah buku yang memberikan andil
yang cukup penting bagi perkembangan teori evolusi, yakni :
1. On the origin of species by means of natural selections - tahun 1859
2. The descent of man - tahun 1857
Dua inti pokok dari teori darwin :
1. Spesies yang hidup di masa sekarang berasal dari makhluk hidup yang
berasal dari masa lampau.
2. Evolusi terjadi karena adanya proses seleksi alam (natural selections)
3. Teori evolusi Count de Buffon (1707-1788). Buffon berpendapat bahwa
variasi-variasi yang terjadi karena pengaruh alam sekitar diwariskan sehingga
terjadi penimbunan variasi.
4. Alfred Russel Wallace (1823-1913) mengadakan pengamatan tentang
adanya penyebaran flora dan fauna di wilayah oriental yaitu Sumatera, Jawa,
dan Kalimantan yang ternyata mempunyai banyak persamaan dengan wilayah
Australia dan Maluku serta Sulawesi sebagai daerah transisi. Dengan gagasan
dan teori kedua tokoh yaitu, Malthus dan Wallace, maka Darwin
menggunakan teori evolusinya lebih lanjut. Ide-ide Darwin berdasarkan hasil
observasinya antara lain seperti berikut.
1. Tidak ada individu yang sama. Antara individu satu dengan yang lainnya
mempunyai perbedaan atau variasi walaupun dalam satu spesies dan
variasi tersebut bersifat menurun.
2. Setiap populasi cenderung bertambah banyak karena mempunyai
kemampuan untuk bereproduksi.
3. Bertambahnya populasi tidak akan berjalan terus-menerus, tetapi kenaikan
populasi akan dipengaruhi oleh faktor-faktor pembatas.
4. Jumlah individu yang dilahirkan lebih banyak daripada individu yang
dapat bertahan hidup.
5. Individu-individu akan mengadakan persaingan untuk mendapatkan
makanan agar dapat mempertahankan hidupnya.
6. Adanya seleksi alam akan mengakibatkan individu harus beradaptasi
dengan lingkungannya. Individu yang dapat beradaptasi akan dapat terus
hidup dan akan mewariskan sifat-sifatnya pada keturunannya.
Pertentangan antar teori
1. Lamarck versusDarwin
Menurut teori Lamarck, jika leher jerapa terus-menerus digunakan untuk
menjangkau dahan yang tinggi, maka leher itu akan memanjang. Keturunan
berikutnya memiliki leher yang lebih panjang, demikian seterusnya. Menurut teori
ini baik jerapah berleher pendek maupun berleher panjang memiliki jumlah ruas
tulang leher yang sama. Perbedaannya terletak pada panjang pendeknya tulang
leher. Sedangkan menurut teori Darwin, ada berbagai variasi jerapah yakni
jerapah berleher pendek dan jerapah berleher panjang yang dapat menggapai daun
di tempat yang tinggi. Jerapah yang berleher pendek tidak mendapat makanan dan
akhirnya akan mati. Dengan demikian jerapah yang berleher pendek terkena
seleksi alam, sedangkan jerapah yang berleher panjang tetap lestari.
2. Lamarck Versus Weismann
Menurut Lamarck, lingkungan berpengaruh terhadap makhluk hidup.
Secara alami, kondisi lingkungan senantiasa berubah. Agar tetap lestari, makhluk
hidup harus beradaptasi. Artinya makhluk hidup juga mengalami perubahan.
Perubahan tersebut diwariskan kepada keturunannya dari generasi ke generasi.
Sedangkan menurut August Weismann, perubahan jaringan tubuh karena faktor
lingkungan tidak diwariskankepada keturunannya. Perubahan yang diwariskan
kepada keturunannya adalah perubahan tingkat gen pada sel-sel germinal dan sel-
sel gamet. Jadi makhluk hidup dapat berubah jika gen sel-sel germinal dan sel
gamet yang dikandungnya mengalami perubahan. Perubahan gen akan diwariskan
kepada keturunannya. Perubahan lingkungan yang tidak mempengaruhi gen, tidak
akan berpengaruh kepada keturunannya.
3. Darwin Versus Weismann
Dari uraian diatas tampak bahwa Weismann lebih cenderung kepandangan
Darwin tentang seleksi alam. Evolusi menyangkut cara pewarisan gen-gen melalui
sel-sel kelamin, dengan kata lain, evolusi adalah gejala seleksi alam terhadap
faktor-faktor genetik.
Konsep pusat seleksi alam adalah kebugaran evolusi organisme.
Kebugaran evolusi mengukur kontribusi genetika organisme pada generasi
selanjutnya. Namun, ini tidaklah sama dengan jumlah total keturunan, melainkan
kebugaran mengukur proporsi generasi tersebut untuk membawa gen sebuah
organisme. Karena itu, jika sebuah alel meningkatkan kebugaran lebih daripada
alel-alel lainnya, maka pada tiap generasi alel tersebut menjadi lebih umum dalam
popualasi. Contoh-contoh sifat yang dapat meningkatkan kebugaran adalah
peningkatan keberlangsungan dan fekunditas. Sebaliknya, kebugaran yang lebih
rendah yang disebabkan oleh alel yang kurang menguntungkan atau merugikan
mengakibatkan alel ini menjadi lebih langka. Adalah penting untuk diperhatikan
bahwa kebugaran sebuah alel bukanlah karakteristik yang tetap. Jika lingkungan
berubah, sifat-sifat yang sebelumnya bersifat netral atau merugikan bisa menjadi
menguntungkan dan yang sebelumnya menguntungkan bisa menjadi merugikan.

2.5Contoh-contoh seleksi alam


1. Contoh peristiwa seleksi alam adalah pada kupu-kupu biston betularia
Contoh kupu-kupu Biston betulariadi inggris. Kupu-kupu biston betularia
terdapat dua jenis, yaitu yang bersayap terang cerah dengan yang bersapap gelap.
Awal mulanya lingkungan inggris yang bersih sangat baik untuk adaptasi
kupukupu yang bersayap cerah. Namun karena limbah jelaga industri di inggris
yang semakin banyak dan mengotori pepohonan sehingga pohon menjadi gelap
yang akhirnya menjadi lebih adaptif untuk kupu-kupu yang bersapap gelap
daripada yang terang. Hasilnya perkembangan kupu-kupu bersayap gelap
meningkat tajam dan sayap cerah berkurang drastis.

Pada saat sebelum terjadinya revolusi di Inggris, udara di Inggris masih


bebas dari asap industri, sehingga populasi ngengat biston betularia hitam
menurun karena tidak dapat beradaptsi dengan lingkungannya. namun setelah
revolusi industri, udara di Inggris menjadi gelap oleh asap dan debu industri,
sehingga populasi ngengat biston betularia putih menurun karena tidak dapat
beradaptasi dengan lingkungan, akibatnya mudah ditangkap oleh pemangsanya.
Kettlewell’s seorang dari Oxford University pada tahun 1966 telah menyelidiki
kupu hitam dan putih Biston betularia (di Inggris). Kupu hitam banyak ditemui di
daerah industri (tercemar) dan sedikit di daerah yang tidak tercemar, dan kupu
putih sebaliknya.
Untuk mengecek adanya perbedaan yang dikaitkan dengan penambahan
lingkungan maka Kettlewell’s mempelajari perkembangan populasi kupu ini
dengan cara “Marking recapture” yaitu menandai sejumlah kupu dari dua warna
itu, kemudian dilepas di daerah tercemar (Birminghan) dan di daerah yang tidak
tercemar (Dorset), setelah beberapa waktu ditangkap kembali, hasilnya sebagai
berikut:

Birminghan (tercemar)  Dilepas Ditangkap


kembali
Hitam 477 19%
Putih 137 40%
Dorset(tak tercemar)
Hitam 437 6%
Putih 496 12,5%

Kesimpulan dari tabel diatas adalah:


1. Penyebaran kupu hitam berkorelasi dengan derajat pencemaran.
2. Ada mutasi putih ke hitam.
Demikian pula yang diperlihatkan dalam penggunaan DDT terhadap
serangga. Peningkatan penggunaan DDT mengakibatkan berkurang kekebalannya
terhadap serangga.

2. Terjadinya spesies baru burung Finch di Kepulauan Galapagos


Kepulauan Galapagos berada di kawasan Amerika Selatan. Pada waktu
melakukan ekspedisi di Kepulauan Galapagos, Darwin menemukan berbagai jenis
burung yang sebelumnya tidak pernah dikenal. Burung-burung memiliki paruh
dan kebiasaan makan yang berbeda-beda. Darwin memeperkirakan burung-
burung tersebut merupakan keturunan burung Finch yang berasal dari daratan
Amerika Selatan. Pada mulanya lingkungan dan makanannya yang baru. Lama-
kelamaan muncullah berbagai spesies burung Finch yang baru. Berung Finch
yang tidak dapat beradaptasi akan terseleksi, sehingga hanya burung-burung Finch
yang mampu beradaptasi saja yang dapat bertahan hidup.
b. Zarafah yang berleher panjang

Menurut Darwin, pada mulanya tidak semua zarafah berleher panjang. Oleh
karena sumber makanan mereka yang berupa daun-daun muda di pucuk-pucuk
pohon yang tinggi, hanya zarafah berleher panjang saja yang dapat bertahan
hidup. Zarafah-zarafah berleher pendek punah terseleksi oleh alam.
c. Punahnya dinosaurus dan reptil-reptil raksasa

Punahnya dinosaurus dan reptil-reptil raksasa lainnya diduga karena tidak


dapat beradaptasi terhadap perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi pada
zaman Mesozoikum 180 juta tahun yang lalu. Para peneliti menduga bahwa pada
saat itu terjadi tabrakan antara bumi dan meteor. Tabrakan tersebut menyebabkan
bumi tertutup debu. Akibatnya, sinar matahari tidak sampai ke permukaan bumi.
Hal ini menyebabkan tumbuhan tidak dapat melakukan fotosintesis dan akhirnya
mati. Matinya tumbuhan diikuti dengan matinya dinosaurus pemakan rumbuh-
tumbuhan dan akhirnya dinosaurus pemakan daging juga mati.
e. Contoh seleksi alam pada manusia

Manusia merupakan organisme paling maju di bumi. Manusia, organisme


yang tidak mempunyai senjata untuk membela diri, merupakan satu-satunya
organisme yang kemudian menggunakan kemampuan otak untuk dapat bertahan
hidup. Secara umum terlihat bahwa evolusi memberikan kecenderungan
penyempurnaan. Hal-hal baik dipertahankan, sedangkan hal yang buruk terseleksi
dan punah. Salah satu hal baik yang selalu kita jumpai adalah pertambahan ukuran
yang berarti evolusi menuju kepada komponen tersier.

Seleksi alam dalam sebuah populasi untuk sebuah sifat yang nilainya
bervariasi, misalnya tinggi badan, dapat dikategorikan menjadi tiga jenis. Yang
pertama adalah seleksi berarah (directional selection), yang merupakan geseran
nilai rata-rata sifat dalam selang waktu tertentu, misalnya organisme cenderung
menjadi lebih tinggi. Kedua, seleksi pemutus (disruptive selection), merupakan
seleksi nilai ekstrem, dan sering mengakibatkan dua nilai yang berbeda menjadi
lebih umum (dengan menyeleksi keluar nilai rata-rata). Hal ini terjadi apabila baik
organisme yang pendek ataupun panjang menguntungkan, sedangkan organisme
dengan tinggi menengah tidak. Ketiga, seleksi pemantap (stabilizing selection),
yaitu seleksi terhadap nilai-nilai ektrem, menyebabkan penurunan variasi di
sekitar nilai rata-rata. Hal ini dapat menyebabkan organisme secara pelahan
memiliki tinggi badan yang sama.

Gen manusia berevolusi dengan cepat di benua Eropa, Asia dan Afrika.
Namun perubahan tersebut berbeda-beda sesuai dengan benua asalnya. Akibatnya,
manusia secara genetik menjadi semakin berbeda satu dengan lainnya. Contoh
karakter yang semakin muncul adalah mata biru dan kulit putih di Eropa Utara
serta ketahanan terhadap malaria di Afrika. Hal itu terjadi karena turunnya tingkat
kawin mawin antar benua dibanding pada masa nenek moyang manusia modern
meninggalkan Afrika untuk menyebar ke seluruh dunia Lima ribu tahun
merupakan waktu yang sangat singkat bila menyangkut sebuah proses evolusi.
Namun dalam evolusi manusia ini, hanya dalam 100 sampai 200 generasi, gen
yang menguntungkan dan terseleksi telah dimiliki oleh 30%-40% populasi
manusia. Salah satu faktor yang menyebabkan evolusi cepat ini adalah perubahan
lingkungan. Pola dan bahan makanan kita berubah dengan cepat, demikian juga
dengan timbulnya berbagai penyakit. Ini semua memaksa spesies manusia untuk
’berubah’, agar dapat terus bertahan hidup walau apa pun yang terjadi.

2.6Macam-macam Seleksi Alam


Seleksi alam dalam sebuah populasi untuk sebuah sifat yang nilainya
bervariasi, misalnya tinggi badan, dapat dikategorikan menjadi tiga jenis. Yang
pertama adalah seleksi berarah (directional selection), yang merupakan geseran
nilai rata-rata sifat dalam selang waktu tertentu, misalnya organisme cenderung
menjadi lebih tinggi. Kedua, seleksi pemutus (disruptive selection), merupakan
seleksi nilai ekstrem, dan sering mengakibatkan dua nilai yang berbeda menjadi
lebih umum (dengan menyeleksi keluar nilai rata-rata). Hal ini terjadi apabila baik
organisme yang pendek ataupun panjang menguntungkan, sedangkan organisme
dengan tinggi sedang tidak. Ketiga, seleksi pemantap (stabilizing selection), yaitu
seleksi terhadap nilai-nilai ektrem, menyebabkan penurunan variasi di sekitar nilai
rata-rata. Hal ini dapat menyebabkan organisme secara pelahan memiliki tinggi
badan yang sama.
1) Seleksi Penstabilan
Seleksi alamiah sering bekerja untuk menyingkirkan individu dari kedua
fenotip ekstrim tersebut,di samping meningkatkan keberhasilan reproduksi fenotip
yang mendekati nilai rata-rata. Dalam hal yang demikian, seleksi alamiah
merupakan kekuatan yang bekerja untuk memelihara suatu keadaan tetap pada
saat tertentu. Misalnya, ekor panjang dan ekor pendek itu keduanya tidak
menguntungkan bagi tikus. Faktor-faktor yang mungkin melibatkan seperti halnya
daya tarik pada lawan jenis, kemudahan gerak, kerugian karena pemangsa. Pada
manusia misalnya, insiden mortalitas bayi itu lebih tinggi baik pada bayi dengan
bobot sangat berat maupun dengan bobot yang sangat ringan. Jadi bayi dengan
bobot rata-rata pada waktu lahir terseleksi,dan yang bobotnya pada kedua ekstrim
itu tersingkir. Polimorfisme berimbang yang terjadi karena kemampuan superior
heterozigot merupakan contoh yang lain.
2) Seleksi Berarah
Suatu populasi mungkin dapat berada dalam keadaan dimana individu-
individu yang menempati satu ekstrim dari kisaran fenotiplebih disukai daripada
yang lain-lain. Hal ini terjadi akibat perubahan pada lingkungan fisiknya. Polusi
udara yang disebabkan oleh revolusi industri di Britania Raya berakibat evolusi
populasi berwarna lebih gelap pada banyak sekali spesies ngengat-melanisme
industri. Pergeseran fenotip ini biasa disebut penggantian ciri. Ini adalah akibat
dari seleksi berarah. Jadi seleksi berarah adalah kekuatan dinamis yang
menyebabkan perubahan progressif dalm genotip dan oleh karena itu perubahan
evolusioner.
Gambar diatas menunjukkan bahwa ada tiga cara seleksi alamiah yang
dapat mengubah distribusi fenotipe populasi. Pada setiap kasus, sumbu X
merupakan kisaran variasi sifat yang dipertimbangkan sedangkan sumbu Y
merupakan kisaran jumlah individu dalam populasi di tempat tersebut.
Grafik sebelah kiri menunjukkan seleksi penstabilan bekerja melawan
individu yang ekstrim dari sifat yang terseleksi. Polimorfisme berimbang
merupakan salah satu contoh seleksi penstabilan. Grafik tengah menunjukkan
seleksi berarah menguntungkan fenotipe pada stu ujung kisaran tersebut, sehingga
menimbulkan pergeseran bertahap dalam distribusi fenotipe pada populasi tadi.
Grafik kanan menunjukkan seleksi distruptif menguntungkan tipe ekstrim di ats
tipe intermediate. Hal ini dapat menyebabkan pemisahan populasi itu menjadi dua
subpopulasi.
3) Seleksi Disruptif
Tampaknya ada keadaan tertentu dimana individu pada kedua ekstrim dar
kisaran fenotipnya lebih sesuai dari pada yang terdapat di tengah-tengah. Hal ini
dinamakan seleksi disruptif atau seleksi terganggu. Arti penting evulisionermya
terdapat pada kenyataan bahwa seleksi disruptif itu dapat menimbulkan
terpecahnya lungkang (pool) gen tungal menjadi dua lungkang gen yang berbeda.
Hal ini dapat merupakan suatu cara pembentukan spesies baru.
Residu dari operasi pertambahan sering kali mengandung ion metal
toksik dalam konsentrasi sangat tinggi, sehingga sebagian besar tumbuhan tak
dapat tumbuhan ditempat tersebut. Akan tetapi, beberapa spesies yang kuat,
misalnya rumput tertentu, mampu mentebar dari tanah sekitarnya yang tak
terkontaminasi sampai diatas timbunan limbah tersebut. Pemeriksaan pada
tumbuhan ini memperlihatkan bahwa mereka telah mengembangkan daya tahan
yang tinggi terhadap ion-ion toksik, disamping itu pada saat yang sama
mengembangkan pula kekurangmampuan tumbuh pada tanah yang tak
terkontaminasi. Karena penyerbukan pada rumput terjadi oleh angin, maka terjadi
persilangan antara populasi yang resisten dan tak resisten, namun akhirnya terjadi
seleksi disruptif. Laju kematian yang lebih tinggi pada tumbuhan yang kurang
resisten yang tumbuh pada tanah yang terkontaminasi, dibandingkan dengan laju
kematian yang lebih tinggi pada tumbuhan yang lebih resisten yang tumbuh pada
tanah yang tak terkontaminasi, menyebabkan divergensi meningkat dan
populasinya terbagi menjadi dua sub populasi dengan perwujudan ekstrim sifat
ini.
Kasus khusus seleksi alam adalah seleksi seksual, yang merupakan seleksi
untuk sifat-sifat yang meningkatkan keberhasilan perkawinan dengan
meningkatkan daya tarik suatu organisme. Sifat-sifat yang berevolusi melalui
seleksi seksual utamanya terdapat pada pejantan beberapa spesies hewan.
Walaupun sifat ini dapat menurunkan keberlangsungan hidup individu jantan
tersebut (misalnya pada tanduk rusa yang besar dan warna yang cerah dapat
menarik predator). Ketidakuntungan keberlangsungan hidup ini diseimbangkan
oleh keberhasilan reproduksi yang lebih tinggi pada penjantan.
Bidang riset yang aktif pada saat ini adalah satuan seleksi, dengan seleksi
alam diajukan bekerja pada tingkat gen, sel, organisme individu, kelompok
organisme, dan bahkan spesies. Dari model-model ini, tiada yang eksklusif, dan
seleksi dapat bekerja pada beberapa tingkatan secara serentak. Di bawah tingkat
individu, gen yang disebut transposon berusaha menkopi dirinya di seluruh
genom. Seleksi pada tingkat di atas individu, seperti seleksi kelompok, dapat
mengijinkan evolusi ko-operasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Gen adalah dasar dari hereditas, yang terletak dalam kromosom dan
juga merupakan unit dasar dari keturunan yang tersusun atas DNA dan
menentukan struktur protein-protein
2. Hubungan Genetika dengan Evolusi Genetika adalah sebuah ilmu
tentang penurunan sifat yang di perkenalkan pertama kali oleh Gregory
Mendel mambantu para ilmuan untuk mengidentifikasi tentang
kebenaran terjadinya evolusi
3. Seleksi alam adalah pemilihan yang dilakukan oleh alam untuk memilih
makhluk hidup yang dapat terus bertahan hidup dan makhluk hidup
yang stidak dapat terus bertahan hidup.
4. Teori yang mendukung adanya proses terjadinya seleksi alam:
 J.B. Lamarck
 Charles Robert Darwin
 Count de Buffon
 Alfred Russel Wallace
5. Contoh-contoh seleksi alam:
 Kupu-kupu Biston betularia
 Jerapah berleher panjang dan pendek
 Burung Finch di kepulauan Galapagos
 Punahnya dinasaurus
 Variasi gen pada manusia.
6. Macam-macam seleksi alam
 Seleksi penstabilan
 Seleksi berarah
 Seleksi disruptif
3.2 Saran
Setelah kita mengetahui pengertian, contoh-contoh, dan bukti-bukti
tentang seleksi alam diatas, maka disarankan bagi para pembaca yang memiliki
pengetahuan lebih dapat menambahkan pengetahuannya dalam pembuatan
makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://budisma.web.id/materi/sma/biologi-kelas-xii/evolusi/

http://old.kaskus.co.id/showthread.php?t=15127345

Douglas J Futuyma. 1942. Evolutionary Biologi. USA: Sinauer


Associates.

Iskandar, dkk. 1980 / 1994. EVOLUSI. Bandung : Jurusan Biologi FMIPA


ITB.

George H fried. 2006. BIOLOGI. Jakarta: Penerbit Erlangga.

http:\\evolusi\Adaptasi - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia


bebas.htm

http:\\evolusi\Charles Darwin - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia


bebas.htm

http:\\evolusi\Evolusi - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia


bebas.htm

http:\\evolusi\Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup Melalui Adaptasi,


Seleksi Alam Dan Perkembangbiakan 9_1 - Crayonpedia.htm

http:\\evolusi\Macam & Jenis Adaptasi Makhluk Hidup - Morfologi,


Fisiologi Dan Tingkah Laku Untuk Menyesuaikan Diri
Organisasi_Org.htm

http:\\evolusi\Seleksi alam - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia


bebas.htm

http:\\evolusi\Teori Evolusi Charles Darwin Tentang Seleksi Alam Dari


Inggris Dgn Buku On the Origin of Species by Means of Natural
Selections Organisasi_Org.htm

https://www.academia.edu/6274831/SELEKSI_ALAM_FIX

http://id.wikipedia.org/wiki/Genetika

Anda mungkin juga menyukai