Anda di halaman 1dari 32

Skip to content

MENU

Pengertian Seleksi Alam Dan Seleksi Seksual


Dalam Biologi
Oleh samhis setiawanDiposting pada 11/11/2019
Lihat Daftar Inti Pelajaran :

Pengertian Seleksi Alam


Seleksi alam adalah pemilihan yang dilakukan oleh alam untuk memilih
makhluk hidup yang dapat terus bertahan hidup dan makhluk hidup
yang tidak dapat terus bertahan hidup. Makhluk hidup yang terus dapat
bertahan hidup akan tetap hidup sedangkan makhluk hidup yang tidak
dapat bertahan hidup akan mati. Selama kehidupan di bumi ini terus
berlangsung, peristiwa alam juga akan terus berlangsung menyertai
aktivitas kehidupan makhluk hidup. Peristiwa alam tersebut dapat
berlangsung setiap saat dan setiap waktu tanpa adanya kesiapan dari
makhluk hidup yang ada di alam ini. Peristiwa alam tersebut erat
hubungannya dengan kelangsungan hidup makhluk hidup seperti
banjir, tanah longsor, gunung meletus, gempa bumi, dan bencana alam
lain.

Keadaan tersebut dapat di artikan bahwa alam telah melakukan seleksi


terhadap mahluk hidup yang ada di dalamnya. Mahluk hidup yang
mampu bertahan hidup akan dapat bertahan hidup, sedangkan mahluk
hidup yang tidak bertahan hidup akan mati dan mengalami
kepunahan. Seleksi alam erat kaitannya dengan jenis (spesies), macam
(varian), rantai makanan, jaring-jaring makanan, perkembangbiakan
secara kawin, genetika dan adptasi. Proses perubahan karena seleksi
alam tersebut berlangsung secara perlahan, sedikit demi sedikit, dan
dalam jangka waktu yang relatif sangat lama (ratusan, ribuan bahkan
jutaan tahun).

Seleksi alam adalah keberhasilan yang berbeda dalam reproduksi


(kemampuan individu yang tidak sama untuk bertahan hidup dan
reproduksi), seleksi alam terjadi melalui suatu interaksi antara
lingkungan dan keanekaragaman yang melekat diantara individu
organisme yang menyusun suatu populasi. Produk seleksi alam adalah
adaptasi pepoulasi organisme dengan lingkungannya. Seleksi alam yang
dimaksud dalam teori evolusi adalah teori bahwa makhluk hidup yang
tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya lama kelamaan akan
punah. Yang tertinggal hanyalah mereka yang mampu beradaptasi
dengan lingkungannya. Dan sesama makhluk hidup akan saling
bersaing untuk mempertahankan hidupnya.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Definisi Komponen


Biotik Dalam Ekosistem Dan Contohnya
Pengertian Seleksi Seksual
Seleksi generatif ialah jenis lain dari seleksi yang melibatkan pemilihan
sifat yang berdasarkan peran mereka dalam proses pacaran dan kawin.
Dengan kata lain itu ialah keberhasilan kawin antar individu dalam
suatu populasi tertentu. Mereka yang kawin berhasil dapat meneruskan
sifat mereka kepada generasi berikutnya dan itu akan meningkatkan
keberhasilan perkawinan.

yang dalam perjuangan antara individu dari satu jenis kelamin untuk
kepemilikian dari jensi kelamin lain atau lawan jenis menghasilkan
proses seleksi generatif. Yang menurut Darwin, dalam konsep seleksi
generatif dapat dibagi menjadi dua aspek yaitu seleksi intrvegetatif dan
seleksi intergeneratif. Seleksi intrvegetatif melibatkan persaingan
antara anggota jenis kelamin yang sama bagi individu dari lawan jenis.
Seleksi intergeneratif ialah pilihan preferensial pasangan dengan satu
jensi kelamin relatif terhadap jenis kelamin lain.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Jaringan


Pada Hewan Dan Tumbuhan (Termasuk Manusia) Dalam Biologi

Sejarah Seleksi Alam


Charles Darwin (1809-1882) memiliki nama panjang Charles Robert
Darwin adalah ilmuwan asal negara Inggris yang menemukan hasil
penelitian di pulau galapagos untuk menunjang teori evolusi. Charles
Darwin disebut sebgai bapak evolusi karena memiliki data yang lebih
lengkap untuk menguatkan teori evolusi. Charles Darwin mengeluarkan
dua buah buku yang memberikan andil yang cukup penting bagi
perkembangan teori evolusi, yakni :
1. On the origin of species by means of natural selections – tahun
1859. Darwin menelusuri asal-usul manusia berdasarkan bukti
sisa-sisa kehidupan masa lalu. Sayangnya, ia tidak menemukan
jawabannya, karena saat itu belum ditemukan fosil hominid yang
menunjukkan evolusi ke arah manusia. Ia hanya menyimpulkan
makhluk hidup saat ini merupakan hasil proses evolusi yang
sangat panjang, dari makhluk bersel satu yang membelah menjadi
makhluk bersel banyak. Ia pun yakin bahwa umur bumi sangat tua
dan manusia sudah sangat panjang riwayatnya. Namun, baginya,
asal-usul manusia tetap masih menjadi tanda Tanya (Aziz, 2013).

2.

The descent of man – tahun 1857


Dua inti pokok dari teori darwin :

 Spesies yang hidup di masa sekarang berasal dari makhluk hidup


yang berasal dari masa lampau.
 Evolusi terjadi karena adanya proses seleksi alam (natural
selections)

Persamaan teori lamack dengan tori darwin adalah evolisi sama-sama


terjadi karena pengaruh faktor lingkungan. Sedangkan perbedaannya
adalah pada yang menyebabkan perubahan makhluk hidup, di mana
lamarck disebabkan oleh kuantitas penggunaan organ tubuh, sedangkan
darwin pada seleksi alam (Nusantari, 2013).

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Penjelasan


Karakteristik Reptil Dalam Biologi

Teori Seleksi Alam


Teori seleksi alam bersandar pada tiga prinsip utama :
 Pada setiap generasi dihasilkan keturunan yang jumlahnya
banyak, lebih banyak daripada yang apat didukung oleh sumber-
sumber terbats (makanan, air, tempat teduh dan pasangan kawin)
 Terdapat variasi yang dapat diwariskan dalam populasi keturunan
yang terlalu besar.
 Terjadi kompetisi demi kesintasan, yang menyebabkan varian-
varian yang teradaptasi denga lebih baik terhadap lingkungan
tertentulah yang akan berhasil dan menghasilkan keturunan yang
mewarisi sifat-sifat adaptif tersebut.

Seleksi Alam merupakan suatu populasi memiliki kemampuan yang


sama untuk bertahan hidup dan menghasilkan keturunan. Populasi
terdiri dari individu yang bervariasi dan rata-rata beberapa varian
menghasilkan lebih banyak keturunan dibandingkan yang lain.
Keberhasilan yang berbeda dalam reproduksi ini adalah seleksi alam
dan alel akan diturunkan ke generasi berikutnya.

Seluk-beluk seleksi alami adalah pentingnya populasi dalam evolusi.


Suatu populasi adalah satuan terkecil yang dapat berkembang. Evolusi
dapat diukur sebagai peruahan dalam pembagian relative variasi dalam
suatu populasi selama beberapa generasi. Contoh kerja seleksi alam
adalah kegiatan para saintis menguji hipotesis Darwin bahwa paruh
burung Finch Galapagus merupakan adaptasi evolusioner terhadap
sumber makanan yang berbeda.

Masih jelas teringat di benak kita tentang teori evolusinya yang


menceritakan bahwa awalnya jerapah ada yang berleher pendek dan ada
yang berleher panjang. Lalu jerapah yang berleher panjang lebih mudah
menjangkau daun-daun muda yang tempatnya memang lebih tinggi
dibandingkan dengan jerapah berleher pendek. Akhirnya, jerapah
berleher panjang dapat bertahan hidup dan jerapah berleher pendek
perlahan-lahan akan punah. Ini yang disebut Charles Darwin sebagai
“Seleksi Alam”.
Seleksi alam adalah proses dimana mutasi genetika yang meningkatkan
reproduksi menjadi (dan tetap) lebih umum dari generasi yang satu ke
generasi yang lain pada sebuah populasi. Ia sering disebut sebagai
mekanisme yang “terbukti sendiri” karena:

1. Variasi terwariskan terdapat dalam populasi organisme.


2. Organisme menghasilkan keturunan lebih dari yang dapat
bertahan hidup.
3. Keturunan-keturunan ini bervariasi dalam kemampuannya
bertahan hidup dan bereproduksi.

Kondisi-kondisi ini menghasilkan kompetisi antar organisme untuk


bertahan hidup dan bereproduksi. Oleh sebab itu, organisme dengan
sifat-sifat yang lebih menguntungkan akan lebih berkemungkinan
mewariskan sifatnya, sedangkan yang tidak menguntungkan cenderung
tidak akan diwariskan ke generasi selanjutnya.

1. J.B Lamarck
Jean Baptiste Lamarck (1774-1829) adalah seorang ahli biologi dari
Perancis yang membuat suatu teori mengenai makhluk hidup yang
sederhana dengan yang modern mamiliki suatu hubungan asal-muasal.
Teori Lamarck dikenal dengan paham “use and disuse” dari buku
Philosophie Zoologique yang sudah tidak dapat diterima alias gagal.
Dalam bukunya lamarck menjelaskan teorinya dengan inti sari sebagai
berikut di bawah ini :

 Makhluk hidup sederhana adalah nenek moyang dari makhluk


hidup yang sempurna / modern dengan tingkat kompleksitas yang
tinggi.
 Makhluk hidup akan senantiasa beradaptasi dan menyesuaikan
diri dengan lingkungan sekitarnya dengan menggunakan organ
tubuhnya.
 Organ tubuh yang sering dipakai atau digunakan akan
berkembang ke taraf yang lebih baik, sedangkan organ yang jarang
ataupun yang tidak pernah digunakan akan menghilang.
 Perubahan organ tubuh akan diwariskan dan diturunkan ke
generasi berikutnya atau keturunannya.

2. Charles Darwin
Charles Darwin (1809-1882) memiliki nama panjang Charles Robert
Darwin adalah ilmuwan asal negara Inggris yang menemukan hasil
penelitian di pulau galapagos untuk menunjang teori evolusi. Charles
Darwin disebut sebgai bapak evolusi karena memiliki data yang lebih
lengkap untuk menguatkan teori evolusi. Charles Darwin mengeluarkan
dua buah buku yang memberikan andil yang cukup penting bagi
perkembangan teori evolusi, yakni :

 On the origin of species by means of natural selections – tahun


1859
 The descent of man – tahun 1857

Dua inti pokok dari teori darwin :

1. Spesies yang hidup di masa sekarang berasal dari makhluk hidup


yang berasal dari masa lampau.
2. Evolusi terjadi karena adanya proses seleksi alam (natural
selections)
3. Teori evolusi Count de Buffon (1707-1788). Buffon berpendapat
bahwa variasi-variasi yang terjadi karena pengaruh alam sekitar
diwariskan sehingga terjadi penimbunan variasi.
4. Alfred Russel Wallace (1823-1913) mengadakan pengamatan
tentang adanya penyebaran flora dan fauna di wilayah oriental
yaitu Sumatera, Jawa, dan Kalimantan yang ternyata mempunyai
banyak persamaan dengan wilayah Australia dan Maluku serta
Sulawesi sebagai daerah transisi.

Dengan gagasan dan teori kedua tokoh yaitu, Malthus dan Wallace,
maka Darwin menggunakan teori evolusinya lebih lanjut. Ide-ide
Darwin berdasarkan hasil observasinya antara lain seperti berikut.
1. Tidak ada individu yang sama. Antara individu satu dengan yang
lainnya mempunyai perbedaan atau variasi walaupun dalam satu
spesies dan variasi tersebut bersifat menurun.
2. Setiap populasi cenderung bertambah banyak karena mempunyai
kemampuan untuk bereproduksi.
3. Bertambahnya populasi tidak akan berjalan terus-menerus, tetapi
kenaikan populasi akan dipengaruhi oleh faktor-faktor pembatas.
4. Jumlah individu yang dilahirkan lebih banyak daripada individu
yang dapat bertahan hidup.
5. Individu-individu akan mengadakan persaingan untuk
mendapatkan makanan agar dapat mempertahankan hidupnya.
6. Adanya seleksi alam akan mengakibatkan individu harus
beradaptasi dengan lingkungannya. Individu yang dapat
beradaptasi akan dapat terus hidup dan akan mewariskan sifat-
sifatnya pada keturunannya.

Pertentangan antar teori


1. Lamarck versusDarwin
Menurut teori Lamarck, jika leher jerapa terus-menerus digunakan
untuk menjangkau dahan yang tinggi, maka leher itu akan memanjang.
Keturunan berikutnya memiliki leher yang lebih panjang, demikian
seterusnya. Menurut teori ini baik jerapah berleher pendek maupun
berleher panjang memiliki jumlah ruas tulang leher yang sama.
Perbedaannya terletak pada panjang pendeknya tulang leher.
Sedangkan menurut teori Darwin, ada berbagai variasi jerapah yakni
jerapah berleher pendek dan jerapah berleher panjang yang dapat
menggapai daun di tempat yang tinggi. Jerapah yang berleher pendek
tidak mendapat makanan dan akhirnya akan mati. Dengan demikian
jerapah yang berleher pendek terkena seleksi alam, sedangkan jerapah
yang berleher panjang tetap lestari.

2. Lamarck Versus Weismann


Menurut Lamarck, lingkungan berpengaruh terhadap makhluk hidup.
Secara alami, kondisi lingkungan senantiasa berubah. Agar tetap lestari,
makhluk hidup harus beradaptasi. Artinya makhluk hidup juga
mengalami perubahan. Perubahan tersebut diwariskan kepada
keturunannya dari generasi ke generasi. Sedangkan menurut August
Weismann, perubahan jaringan tubuh karena faktor lingkungan tidak
diwariskankepada keturunannya. Perubahan yang diwariskan kepada
keturunannya adalah perubahan tingkat gen pada sel-sel germinal dan
sel-sel gamet. Jadi makhluk hidup dapat berubah jika gen sel-sel
germinal dan sel gamet yang dikandungnya mengalami perubahan.
Perubahan gen akan diwariskan kepada keturunannya. Perubahan
lingkungan yang tidak mempengaruhi gen, tidak akan berpengaruh
kepada keturunannya.

3. Darwin Versus Weismann


Dari uraian diatas tampak bahwa Weismann lebih cenderung
kepandangan Darwin tentang seleksi alam. Evolusi menyangkut cara
pewarisan gen-gen melalui sel-sel kelamin, dengan kata lain, evolusi
adalah gejala seleksi alam terhadap faktor-faktor genetik.

Konsep pusat seleksi alam adalah kebugaran evolusi organisme.


Kebugaran evolusi mengukur kontribusi genetika organisme pada
generasi selanjutnya. Namun, ini tidaklah sama dengan jumlah total
keturunan, melainkan kebugaran mengukur proporsi generasi tersebut
untuk membawa gen sebuah organisme. Karena itu, jika sebuah alel
meningkatkan kebugaran lebih daripada alel-alel lainnya, maka pada
tiap generasi alel tersebut menjadi lebih umum dalam popualasi.

Contoh-contoh sifat yang dapat meningkatkan kebugaran adalah


peningkatan keberlangsungan dan fekunditas. Sebaliknya, kebugaran
yang lebih rendah yang disebabkan oleh alel yang kurang
menguntungkan atau merugikan mengakibatkan alel ini menjadi lebih
langka. Adalah penting untuk diperhatikan bahwa kebugaran sebuah
alel bukanlah karakteristik yang tetap. Jika lingkungan berubah, sifat-
sifat yang sebelumnya bersifat netral atau merugikan bisa menjadi
menguntungkan dan yang sebelumnya menguntungkan bisa menjadi
merugikan.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Penjelasan
Karakteristik Kingdom Plantae Dalam Biologi

Latar Belakang Hukum Seleksi Alam


Pemikiran Darwin menyatakan bahwa bentuk mahluk hidup dengan
struktur baru yang disebutnya sebagai bentuk modern, adalah diperoleh
dari makhluk hidup dari warisan makhluk hidup yang telah ada
sebelumnya tetapi dengan suatu modifikasi. Modifikasi makhluk
individu merupakan adaptasi terhadap lingkungannya. Individu yang
mempunyai kecocokan yang lebih besar dengan lingkungannyalah yang
mampu bertahan, karena itu lingkungannya berperan sebagai
penyeleksi terhadap kelestarian makhluk hidup dari generasi
kegenerasi, sehingga kemudian disebut dengan istilah seleksi alam.
Seleksi alam menyatakan bahwa makhluk-makhluk hidup yang lebih
mampu menyesuaikan diri dengan kondisi alam habitatnya akan
mendominasi dengan cara memiliki keturunan yang mampu bertahan
hidup, sebaliknya yang tidak mampu akan punah.

Sebagai contoh, dalam sekelompok rusa yang hidup di bawah ancaman


hewan pemangsa, secara alamiah rusa-rusa yang mampu berlari lebih
kencang akan bertahan hidup. Itu memang benar. Akan tetapi, hingga
kapan pun proses ini berlangsung, tidak akan membuat rusa-rusa
tersebut menjadi spesies lain. Rusa akan tetap menjadi rusa.
Maka pengertian seleksi alam menurut Darwin dapat dideskripsikan
sebagai barikut :

1. Di alam, individu-individu berbeda dengan sesamanya,


2. perbedaan ini meskipun hanya sebagian kecil saja, ditentukan oleh
faktor yang diteruskan melalui pewarisan sifat, dan
3. kapanpun perbedaan-perbedaan ini menyangkut ketahanan, yaitu
keberhasilan bertahan sampai usia reproduksi, sehingga makhluk
hidup mampu memberikan keturunan.

Seleksi alam berperan sebagai mekanisme pengeliminasi individu-


individu lemah dalam suatu spesies. Ini adalah kekuatan konservasi
yang menjaga spesies yang ada dari kepunahan. Namun mekanisme ini
tidak memiliki kemampuan mengubah satu spesies ke spesies lain.
Seleksi alam hanya mengeliminir individu-individu suatu spesies yang
cacat, lemah atau tidak mampu beradaptasi dengan habitatnya.
Mekanisme ini tidak dapat menghasilkan spesies baru, informasi genetis
baru, atau organ-organ baru. Dengan demikian, seleksi alam tidak
mampu menyebabkan apa pun berevolusi. Darwin menerima kenyataan
ini dengan mengatakan: “Seleksi alam tidak dapat melakukan apa pun
sampai variasi-variasi menguntungkan berkebetulan terjadi”.Karena
itulah neo-Darwinisme harus mengangkat mutasi sejajar dengan seleksi
alam sebagai “penyebab perubahan-perubahan menguntungkan”. Akan
tetapi, seperti yang akan kita lihat, mutasi hanya dapat men-jadi
“penyebab perubahan-perubahan merugikan”.

Teori Darwin tentang evolusi melalui seleksi alam didasarkan pada dua
fakta sederhana yaitu:

 Adanya variabilitas
 Kesamaan antara induk dan keturunannya, dan satu kesimpulan
bahwa variasi-variasi yang mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kemungkinan makhluk hidup untuk tertahan dan
berproduksi. darwin percaya bahwa perubahan kondisi akan
menghasilkan variasi baru.

Ini merupakan hasil yang segera tampak sebagai akibat adanya seleksi
dan akhirnya menghasilkan perubahan evolutif yang tetap. Tidak
dipungkiri lagi ide Darwin tentang seleksi alam merupakan konsep
biologi yang sangat penting. Ide seleksi alam sebagai mekanisme evolusi
didasarkan pada beberapa ide yaitu :

1. Mahluk hidup yang dilahirkan jauh lebih banyak daripada mahluk


hidup yang dapat bertahan pada keadaan lingkungan dengan
makanan terbatas.
2. Ketersediaan kebutuhan hidup yang terbatas mengakibatkan
terjadinya kompetisi di antara mahluk hidup. Kompetisi terjadi
sangat hebat di antara individu-individu yang sama jenisnya,
karena mereka memiliki keperluan atau kebutuhan hidup yang
sama.

Dua inti pokok dari teori Darwin :

 Spesies yang hidup dimasa sekarang berasal dari masa lampau.


 Evolusi terjadi karena adanya proses seleksi alam.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Fungsi DNA


Rekombinan Dalam Ilmu Biologi

Peran Kreatif Seleksi Alam


Haldane telah menghitung berapa lama fenotif baru dapat diciptakan.
Misalnya, bila setiap 15 gen berada dalam 1 persen dari individu suatu
populasi, maka kemungkinan 15 gen tersebut terdapat bersama – sama
adalah 1 didalam 1030 individu. Tetapi belum pernah ada suatu populasi
dari organisme tinggi yang terdiri 1030 individu. Jumlah tanaman tinggi
sepanjang sejarah kehidupan belum pernah mencapai angka di atas.
Sehingga kesempatan kelima gen dapat berada bersama adalah sangat
kecil. Lebih – lebih kesempatan ke-15 gen itu berada bersama – sama
pada beberapa individu. Dengan perkataan lain bahwa fenotip yang
dihasilkan oleh aksi bersama dari 15 gen tidak akan terdapat di dalam
populasi.
Masih menurut Haldane, jika terdapat seleksi alam yang berjalan dalam
tingkatan sedang, hanya akan dibutuhkan waktu kurang lebih 10.000
tahun bagi setiap gen untuk bertambah dari frekuensi 1 % menjadi 99 %.
Jika setiap gen telah terdapat di dalam 99 % dari populasi, 86 % dari
individu di dalamnya akan mempunyai ke-15 gen yang telah disebutkan
di atas. Jadi pada peristiwa seleksi, meskipun tanpa adanya mutasi baru
dapat menghasilkan suatu fenotip baru dengan adanya kombinasi gen.

Gambaran sebenarnya dari perubahan yang telah diterangkan di atas


secara hipotesis, telah dibuktikan oleh para ahli pertanian dari
Universitas Illionis (Amerika Serikat). Percobaan tentang seleksi pada
seleksi jangka panjang. Para ahli memilih biji jagung dengan kandungan
minyak tinggi dan dilakukan selama 50 generasi. Dalam waktu tersebut
terdapat kenaikan kandungan minyak secara berangsur – angsur. Hal
tersebut terjadi dari formasi kombinasi gen yang dihasilkan dari suatu
sesi mutasi baru.

Perhitungan sederhana dibawah ini menunjukkan percobaan di atas.


Para ahli pertanian menanam jagung sebanyak 200 – 300 pohon untuk
setiap generasi. Dikalikan dengan angka 50, maka jumlah jagung yang
telah ditanam selama percobaan adalah 10.000 – 15.000, kecepatan
mutasi untuk setiap gen jagung adalah 1 untuk setiap 50.000 tumbuhan.
Hal itulah yang menyebabkan tidak mungkinnya satu mutan ke
penambahan kadar minyak tentu adanya suatu seri mutasi semacam itu
tidak akan terjadi. Penambahan secara berangsur dari kadar minyak
selama 50 generasi dengan seleksi harus bersandar pada pembentukan
suatu kombinasi gen baru dan bukannya karena mutasi.

Kombinasi gen baru yang dihasilkan dari seleksi sering menghasilkan


suatu perubahan alel yang awalnya resesif menjadi dominan. Suatu alel
tidak bertindak secara otomatis sebagai resesif atau dominan. Latar
belakang genetik menentukan aktivitas suatu alel. Bila latar genesis
berubah lewat pergeseran dari suatu gen, maka aktivitas dari gen – gen
lain sampai pada batas tertentu.
Secara ringkas dapat dikatakan bahwa pada populasi biparental, seleksi
alam atau buatan menentukan arah perubahan. Sebagian besar dengan
perubahan frekuensi dari gen yang muncul karena mutasi sembarang
(random mutation) dari beberapa generasi sebelumnya. Hal ini akan
mewujudkan adanya kombinasi gen yang berudan aktivitas gen yang
menghasilkan fenotip baru. Mutasi yang umumnya bukanlah suatu
kekuatan pengaruh pada evolusi, peran evolusi yang terutama bagi
mutasi baru (dan kombinasi baru dari gen) adalah pengganti persediaan
variabilitas di dalam gen pool, yang pada akhirnya melengkapi potensi
mana seleksi yang akan dating dapat bertindak.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : 4 Penggolongan


Bahan Pangan Dalam Biologi

Peran Pengawet (Konservatif) dari Seleksi Alam

Telah dijelaskan tentang peran kreatif seleksi alam yang mengarah ke


pembentukan kombinasi gen baru yang dapat memberi arah terhadap
proses evolusi. Sebaliknya, seleksi alam juga dapat berperan sangat
penting sebagai factor konservatif atau pengawet. Setiap organisme
sepanjang perjalanan evolusinya, telah memiliki susunan gen yang
dapat saling mempengaruhi menurut jalan yang tepat dalam mengatur
proses pertumbuhan, faal, biokimia dimana kelangsungan hidup suatu
spesies tergantung.

Segala sesuatu yang merusak interaksi harmonis dari genbiasanya


merugikan spesies yang bersangkutan. Tetapi pada populasi yang
berbiak secara seksual, penggolongan gen baru ini akan berkurang daya
adaptasinya daripada golongan asli (meskipun beberapa dapat lebih
besar daya adaptasinya). Sebagian besar dari adaptasi baru cenderung
merusak penggolongan gen yang menguntungkan, yang mana kekuatan
hidup dari sesuatu spesies tergantung.

Seleksi alam bekerja secara tetap untuk melenyapkan semua kombinasi,


kecuali kombinasi yang sangat menguntungkan, mengimbangi
rekombinasi dan mutasi merusak. Dengan demikian seleksi alam juga
merupakan faktor utama dalam mempertahankan stabilitas tanpa hal
itu tentu terjadi kekacauan.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Faktor Utama


Penentu Laju Fotosintesis Dalam Biologi

Macam-macam Seleksi Alam


Seleksi alam dalam sebuah populasi untuk sebuah sifat yang nilainya
bervariasi, misalnya tinggi badan, dapat dikategorikan menjadi tiga
jenis. Yang pertama adalah seleksi berarah (directional selection), yang
merupakan geseran nilai rata-rata sifat dalam selang waktu tertentu,
misalnya organisme cenderung menjadi lebih tinggi. Kedua, seleksi
pemutus (disruptive selection), merupakan seleksi nilai ekstrem, dan
sering mengakibatkan dua nilai yang berbeda menjadi lebih umum
(dengan menyeleksi keluar nilai rata-rata). Hal ini terjadi apabila baik
organisme yang pendek ataupun panjang menguntungkan, sedangkan
organisme dengan tinggi sedang tidak. Ketiga, seleksi pemantap
(stabilizing selection), yaitu seleksi terhadap nilai-nilai ektrem,
menyebabkan penurunan variasi di sekitar nilai rata-rata. Hal ini dapat
menyebabkan organisme secara pelahan memiliki tinggi badan yang
sama.

 Seleksi Penstabilan
Seleksi alamiah sering bekerja untuk menyingkirkan individu dari kedua
fenotip ekstrim tersebut,di samping meningkatkan keberhasilan
reproduksi fenotip yang mendekati nilai rata-rata. Dalam hal yang
demikian, seleksi alamiah merupakan kekuatan yang bekerja untuk
memelihara suatu keadaan tetap pada saat tertentu. Misalnya, ekor
panjang dan ekor pendek itu keduanya tidak menguntungkan bagi tikus.
Faktor-faktor yang mungkin melibatkan seperti halnya daya tarik pada
lawan jenis, kemudahan gerak, kerugian karena pemangsa. Pada
manusia misalnya, insiden mortalitas bayi itu lebih tinggi baik pada bayi
dengan bobot sangat berat maupun dengan bobot yang sangat ringan.
Jadi bayi dengan bobot rata-rata pada waktu lahir terseleksi,dan yang
bobotnya pada kedua ekstrim itu tersingkir. Polimorfisme berimbang
yang terjadi karena kemampuan superior heterozigot merupakan
contoh yang lain.

 Seleksi Berarah
Suatu populasi mungkin dapat berada dalam keadaan dimana individu-
individu yang menempati satu ekstrim dari kisaran fenotiplebih disukai
daripada yang lain-lain. Hal ini terjadi akibat perubahan pada
lingkungan fisiknya. Polusi udara yang disebabkan oleh revolusi industri
di Britania Raya berakibat evolusi populasi berwarna lebih gelap pada
banyak sekali spesies ngengat-melanisme industri. Pergeseran fenotip
ini biasa disebut penggantian ciri. Ini adalah akibat dari seleksi berarah.
Jadi seleksi berarah adalah kekuatan dinamis yang menyebabkan
perubahan progressif dalm genotip dan oleh karena itu perubahan
evolusioner.
Gambar diatas menunjukkan bahwa ada tiga cara seleksi alamiah yang
dapat mengubah distribusi fenotipe populasi. Pada setiap kasus, sumbu
X merupakan kisaran variasi sifat yang dipertimbangkan sedangkan
sumbu Y merupakan kisaran jumlah individu dalam populasi di tempat
tersebut.

Grafik sebelah kiri menunjukkan seleksi penstabilan bekerja melawan


individu yang ekstrim dari sifat yang terseleksi. Polimorfisme
berimbang merupakan salah satu contoh seleksi penstabilan. Grafik
tengah menunjukkan seleksi berarah menguntungkan fenotipe pada stu
ujung kisaran tersebut, sehingga menimbulkan pergeseran bertahap
dalam distribusi fenotipe pada populasi tadi. Grafik kanan
menunjukkan seleksi distruptif menguntungkan tipe ekstrim di ats tipe
intermediate. Hal ini dapat menyebabkan pemisahan populasi itu
menjadi dua subpopulasi.

 Seleksi Disruptif
Tampaknya ada keadaan tertentu dimana individu pada kedua ekstrim
dar kisaran fenotipnya lebih sesuai dari pada yang terdapat di tengah-
tengah. Hal ini dinamakan seleksi disruptif atau seleksi terganggu. Arti
penting evulisionermya terdapat pada kenyataan bahwa seleksi disruptif
itu dapat menimbulkan terpecahnya lungkang (pool) gen tungal menjadi
dua lungkang gen yang berbeda.
Hal ini dapat merupakan suatu cara pembentukan spesies baru. Residu
dari operasi pertambahan sering kali mengandung ion metal toksik
dalam konsentrasi sangat tinggi, sehingga sebagian besar tumbuhan tak
dapat tumbuhan ditempat tersebut. Akan tetapi, beberapa spesies yang
kuat, misalnya rumput tertentu, mampu mentebar dari tanah sekitarnya
yang tak terkontaminasi sampai diatas timbunan limbah tersebut.

Pemeriksaan pada tumbuhan ini memperlihatkan bahwa mereka telah


mengembangkan daya tahan yang tinggi terhadap ion-ion toksik,
disamping itu pada saat yang sama mengembangkan pula
kekurangmampuan tumbuh pada tanah yang tak terkontaminasi.
Karena penyerbukan pada rumput terjadi oleh angin, maka terjadi
persilangan antara populasi yang resisten dan tak resisten, namun
akhirnya terjadi seleksi disruptif. Laju kematian yang lebih tinggi pada
tumbuhan yang kurang resisten yang tumbuh pada tanah yang
terkontaminasi, dibandingkan dengan laju kematian yang lebih tinggi
pada tumbuhan yang lebih resisten yang tumbuh pada tanah yang tak
terkontaminasi, menyebabkan divergensi meningkat dan populasinya
terbagi menjadi dua sub populasi dengan perwujudan ekstrim sifat ini.

Kasus khusus seleksi alam adalah seleksi seksual, yang merupakan


seleksi untuk sifat-sifat yang meningkatkan keberhasilan perkawinan
dengan meningkatkan daya tarik suatu organisme. Sifat-sifat yang
berevolusi melalui seleksi seksual utamanya terdapat pada pejantan
beberapa spesies hewan. Walaupun sifat ini dapat menurunkan
keberlangsungan hidup individu jantan tersebut (misalnya pada tanduk
rusa yang besar dan warna yang cerah dapat menarik predator).
Ketidakuntungan keberlangsungan hidup ini diseimbangkan oleh
keberhasilan reproduksi yang lebih tinggi pada penjantan.

Bidang riset yang aktif pada saat ini adalah satuan seleksi, dengan
seleksi alam diajukan bekerja pada tingkat gen, sel, organisme individu,
kelompok organisme, dan bahkan spesies. Dari model-model ini, tiada
yang eksklusif, dan seleksi dapat bekerja pada beberapa tingkatan secara
serentak. Di bawah tingkat individu, gen yang disebut transposon
berusaha menkopi dirinya di seluruh genom. Seleksi pada tingkat di atas
individu, seperti seleksi kelompok, dapat mengijinkan evolusi ko-
operasi.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Penyebab Mutasi Gen


– Pengertian, Alam, Buatan, Faktor, Jenis, Mekanisme, Konsekunsi
Perbedaan Seleksi Alam Dan Seleksi Seksual
1. Pada seleksi generatif meningkatkan keberhasilan perkawinan
atau jumlah sanggama, sementara seleksi alam cenderung
menghasilkan individu yang beradaptasi dengan leingkungan
mereka. Seleksi generatif tidak menghasilkan individu yang
beradaptasi dengan lingkungannya.

2.

Yang tidak seperti seleksi generatif, seleksi alam bekerja pada sifat-
sifat yang meningkatkan kebugaran anggota dalam suatu populasi.

3.

Yang adaptasi tertentu telah diturunkan dari seleksi generatif yang


tidak akan pernah muncul dari seleksi alam saja contoh: leher
jerapah, berbagai bulu burung dari kebanyakan burung jantan dan
lain-lain.

4.

Pilihan generatif umumnya tergantung pada keberhasilan dari satu


jenis kelamin saat seleksi alam tergantung pada keberhasilan dari
kedua jenis kelamin dalam kaitannya dengan kondisi umum
kehidupan.

5.

Seleksi generatif ialah tipe khusus dari seleksi alam, namun untuk
ciri-ciri yang melibatkan preferensi kawin mungkin memiliki
manfaat lain selain fakta bahwa mereka menghasilkan keturunan
yang menarik dengan karakter kawin khusus.

6.

Karakteristik yang telah muncul dari seleksi generatif, mungkin


tidak berguna kecuali untuk tujuan kawin, tetapi karakteristik yang
telah muncul dari hasil seleksi alam biasanya dalam adaptasi baru
pada individu.
7.

Tidak seperti dalam seleksi alam ada istilah yang disebut dengan
pilihan laki-laki dan pilihan perempuan dalam seleksi generatif.

8.

Yang pada sebagian besar hewan, untuk ciri-ciri tertentu yang


terkait dengan proses seleksi generatif mereka tidak
mengungkapkan karakteristik mereka sampai organisme mampu
untuk kawin tetapi sifat yang dipilih secara alami dapat terjadi
pada kelahiran organisme selama proses seleksi alam.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Penjelasan Ciri-Ciri


Borrelia Burgdorferi Dalam Biologi

Contoh seleksi alam


 Peristiwa seleksi alam adalah pada kupu-kupu biston
betularia

Contoh kupu-kupu Biston betulariadi inggris. Kupu-kupu biston


betularia terdapat dua jenis, yaitu yang bersayap terang cerah dengan
yang bersapap gelap. Awal mulanya lingkungan inggris yang bersih
sangat baik untuk adaptasi kupukupu yang bersayap cerah. Namun
karena limbah jelaga industri di inggris yang semakin banyak dan
mengotori pepohonan sehingga pohon menjadi gelap yang akhirnya
menjadi lebih adaptif untuk kupu-kupu yang bersapap gelap daripada
yang terang. Hasilnya perkembangan kupu-kupu bersayap gelap
meningkat tajam dan sayap cerah berkurang drastis.
Pada saat sebelum terjadinya revolusi di Inggris, udara di Inggris masih
bebas dari asap industri, sehingga populasi ngengat biston betularia
hitam menurun karena tidak dapat beradaptsi dengan lingkungannya.
namun setelah revolusi industri, udara di Inggris menjadi gelap oleh
asap dan debu industri, sehingga populasi ngengat biston betularia putih
menurun karena tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan, akibatnya
mudah ditangkap oleh pemangsanya. Kettlewell’s seorang dari Oxford
University pada tahun 1966 telah menyelidiki kupu hitam dan putih
Biston betularia (di Inggris). Kupu hitam banyak ditemui di daerah
industri (tercemar) dan sedikit di daerah yang tidak tercemar, dan kupu
putih sebaliknya.

Untuk mengecek adanya perbedaan yang dikaitkan dengan


penambahan lingkungan maka Kettlewell’s mempelajari perkembangan
populasi kupu ini dengan cara “Marking recapture” yaitu menandai
sejumlah kupu dari dua warna itu, kemudian dilepas di daerah tercemar
(Birminghan) dan di daerah yang tidak tercemar (Dorset), setelah
beberapa waktu ditangkap kembali, hasilnya sebagai berikut:
Birminghan Ditangkap
Dilepas
(tercemar) kembali

Hitam 477 19%

Putih 137 40%

Dorset(tak
tercemar)

Hitam 437 6%

Putih 496 12,5%

Kesimpulan dari tabel diatas adalah:

 Penyebaran kupu hitam berkorelasi dengan derajat pencemaran.


 Ada mutasi putih ke hitam.

Demikian pula yang diperlihatkan dalam penggunaan DDT terhadap


serangga. Peningkatan penggunaan DDT mengakibatkan berkurang
kekebalannya terhadap serangga.

 Terjadinya spesies baru burung Finch di Kepulauan


Galapagos

Kepulauan Galapagos berada di kawasan Amerika Selatan. Pada waktu


melakukan ekspedisi di Kepulauan Galapagos, Darwin menemukan
berbagai jenis burung yang sebelumnya tidak pernah dikenal. Burung-
burung memiliki paruh dan kebiasaan makan yang berbeda-beda.
Darwin memeperkirakan burung-burung tersebut merupakan
keturunan burung Finch yang berasal dari daratan Amerika Selatan.
Pada mulanya lingkungan dan makanannya yang baru. Lama-kelamaan
muncullah berbagai spesies burung Finch yang baru. Berung Finch yang
tidak dapat beradaptasi akan terseleksi, sehingga hanya burung-burung
Finch yang mampu beradaptasi saja yang dapat bertahan hidup.
 Zarafah yang berleher panjang

Menurut Darwin, pada mulanya tidak semua zarafah berleher panjang.


Oleh karena sumber makanan mereka yang berupa daun-daun muda di
pucuk-pucuk pohon yang tinggi, hanya zarafah berleher panjang saja
yang dapat bertahan hidup. Zarafah-zarafah berleher pendek punah
terseleksi oleh alam.

Punahnya dinosaurus dan reptil-reptil raksasa


Punahnya dinosaurus dan reptil-reptil raksasa lainnya diduga karena
tidak dapat beradaptasi terhadap perubahan-perubahan lingkungan
yang terjadi pada zaman Mesozoikum 180 juta tahun yang lalu. Para
peneliti menduga bahwa pada saat itu terjadi tabrakan antara bumi dan
meteor. Tabrakan tersebut menyebabkan bumi tertutup debu.
Akibatnya, sinar matahari tidak sampai ke permukaan bumi. Hal ini
menyebabkan tumbuhan tidak dapat melakukan fotosintesis dan
akhirnya mati. Matinya tumbuhan diikuti dengan matinya dinosaurus
pemakan rumbuh-tumbuhan dan akhirnya dinosaurus pemakan daging
juga mati.
 Contoh seleksi alam pada manusia

Manusia merupakan organisme paling maju di bumi. Manusia,


organisme yang tidak mempunyai senjata untuk membela diri,
merupakan satu-satunya organisme yang kemudian menggunakan
kemampuan otak untuk dapat bertahan hidup. Secara umum terlihat
bahwa evolusi memberikan kecenderungan penyempurnaan. Hal-hal
baik dipertahankan, sedangkan hal yang buruk terseleksi dan punah.
Salah satu hal baik yang selalu kita jumpai adalah pertambahan ukuran
yang berarti evolusi menuju kepada komponen tersier.

Seleksi alam dalam sebuah populasi untuk sebuah sifat yang nilainya
bervariasi, misalnya tinggi badan, dapat dikategorikan menjadi tiga
jenis. Yang pertama adalah seleksi berarah (directional selection), yang
merupakan geseran nilai rata-rata sifat dalam selang waktu tertentu,
misalnya organisme cenderung menjadi lebih tinggi. Kedua, seleksi
pemutus (disruptive selection), merupakan seleksi nilai ekstrem, dan
sering mengakibatkan dua nilai yang berbeda menjadi lebih umum
(dengan menyeleksi keluar nilai rata-rata). Hal ini terjadi apabila baik
organisme yang pendek ataupun panjang menguntungkan, sedangkan
organisme dengan tinggi menengah tidak. Ketiga, seleksi pemantap
(stabilizing selection), yaitu seleksi terhadap nilai-nilai ektrem,
menyebabkan penurunan variasi di sekitar nilai rata-rata. Hal ini dapat
menyebabkan organisme secara pelahan memiliki tinggi badan yang
sama.

Gen manusia berevolusi dengan cepat di benua Eropa, Asia dan Afrika.
Namun perubahan tersebut berbeda-beda sesuai dengan benua asalnya.
Akibatnya, manusia secara genetik menjadi semakin berbeda satu
dengan lainnya. Contoh karakter yang semakin muncul adalah mata biru
dan kulit putih di Eropa Utara serta ketahanan terhadap malaria di
Afrika. Hal itu terjadi karena turunnya tingkat kawin mawin antar benua
dibanding pada masa nenek moyang manusia modern meninggalkan
Afrika untuk menyebar ke seluruh dunia Lima ribu tahun merupakan
waktu yang sangat singkat bila menyangkut sebuah proses evolusi.
Namun dalam evolusi manusia ini, hanya dalam 100 sampai 200
generasi, gen yang menguntungkan dan terseleksi telah dimiliki oleh
30%-40% populasi manusia. Salah satu faktor yang menyebabkan
evolusi cepat ini adalah perubahan lingkungan. Pola dan bahan
makanan kita berubah dengan cepat, demikian juga dengan timbulnya
berbagai penyakit. Ini semua memaksa spesies manusia untuk
’berubah’, agar dapat terus bertahan hidup walau apa pun yang terjadi.
 Facebook0
 Twitter0
 Print0
 Email0
 WhatsApp
 Yahoo Mail
 Gmail
 Evernote
 Line
 SMS
 Telegram
 Facebook Messenger
 Total: 0
Posting terkait:

Pengertian, Dan Rumus Gaya Lorentz Beserta Contohnya Secara Lengkap

Pengertian Flora – Klasifikasi, Asiatis, Ciri, Persebaran, Jenis, Flora


Indonesia

Pengertian, Rumus Dan Contoh Gaya Gesek Secara Lengkap

Posting pada Biologi, SMA, SMKDitag apa perbedaan seleksi alam dan
evolusi, arti seleksi seksual, ciri ciri seleksi alam, contoh seleksi
alam,contoh seleksi alam brainly, faktor seleksi alam,faktor yang
mempengaruhi seleksi alam, jelaskan apa yang dimaksud dengan
seleksi seksual intraspesies dan interspesies, jurnal seleksi alam
pdf,kesimpulan runtuhnya teori evolusi darwin,kesimpulan seleksi
alam, konsep seleksi alam, Latar Belakang Hukum Seleksi
Alam, macam macam seleksi alam, macam macam seleksi alam dan
contohnya, makalah evolusi darwin, makalah seleksi alam, manfaat
ekologi dari keanekaragaman hayati,materi evolusi dan seleksi
alam, menjelaskan akibat adanya seleksi alam, pengertian seleksi
alam,pengertian seleksi alam dan contohnya, Pengertian Seleksi
Seksual, Peran Kreatif Seleksi Alam, Peran Pengawet (Konservatif)
dari Seleksi Alam, peran seleksi alam, Perbedaan Seleksi Alam Dan
Seleksi Seksual, sebutkan teori-teori evolusi, sebutkan usaha mencegah
kepunahan, Sejarah Seleksi Alam, seleksi adalah, seleksi alam dalam
organisasi, seleksi alam dan adaptasi, seleksi alam dan adaptasi adalah
dua konsep dasar yang bersumber dari teori, seleksi alam karena
pengaruh manusia, seleksi alam menurut darwin, seleksi alam pada
jerapah, seleksi alam pdf, seleksi alam quotes, seleksi interseksual
adalah, seleksi intraseksual, teori kreasionisme, teori seleksi alam

Pos-pos Terbaru

 Pengertian, Dan Rumus Gaya Lorentz Beserta Contohnya Secara


Lengkap
 Pengertian Flora – Klasifikasi, Asiatis, Ciri, Persebaran, Jenis,
Flora Indonesia
 Pengertian Deposito – Pembukaan, Bunga, Perpanjangan,
Pencairan, Perpindahan,Sertifikat Atau Berjangka
 Kerajaan Ternate dan Tidore
 Pengertian, Rumus Dan Contoh Gaya Gesek Secara Lengkap
 Mikroskop Adalah – Pengertian, Sejarah, Jenis, Bagian, Fungsi,
Cara, Perawatan
 Definisi Sistem Pemerintahan 2 Kamar Beserta Contohnya
 Komunikasi Sosial – Pengertian, Pembentukan, Pernyataan,
Perubahan, Jenis, Unsur, Budaya, Para Ahli
 Pembelahan Sel – Pengertian, Jenis, Mitosis, Meiosis,
Gametogenesi, Perbedaan, Fungsi, Tujuan
 Nama Nama Planet
Materi Pilihan

 Sejarah BPUPKI
 Sejarah PPKI
 Tugas DPR Hak, Dan Fungsi DPR
 Laju Reaksi
 Nama Nama Tarian Daerah Indonesia
 Kingdom Monera
 Kingdom Protista
 Jaringan Ikat
 Panca Indera
 Sejarah Pramuka Di Indonesia
 Lensa Cembung
 Anatomi Tubuh Manusia
 Sejarah Bahasa Indonesia
 Rantai Makanan Dan Contohnya
 Gelombang Elektromagnetik
 Gotong Royong
 Jangka Sorong
 Sejarah Nama Kerajaan Di Indonesia
 Penulisan Daftar Pustaka
 Tes Pauli
 Tes Kraepelin
 Tes Wartegg
 Dioda
 Kenakalan Remaja
 29+ Contoh Surat Kuasa
 Seni Rupa Murni
 Tabel Periodik
 Rukun Shalat
 Mandi Wajib

Created By : GuruPendidikan.Com | 2014

 Home

 SMP

o Agama

o Bahasa Indonesia

o Kewarganegaraan

o Pancasila

o IPS

o IPA

 SMA

o Agama

o Bahasa Indonesia

o Kewarganegaraan

o Pancasila

o Akuntansi

o IPA

 Biologi

 Fisika

 Kimia

o IPS

 Ekonomi
 Sejarah

 Geografi

 Sosiologi

 SMK

 S1

o PSIT

o PPB

o PTI

o E-Bisnis

o UKPL

o Basis Data

o Manajemen

o Riset Operasi

o Sistem Operasi

o Kewarganegaraan

o Pancasila

o Akuntansi

o Agama

o Bahasa Indonesia

 S2

 Matematika

 Umum

 Tutup Menu
undefined

Anda mungkin juga menyukai