Anda di halaman 1dari 2

1.

Tari Saman

Tari Saman - Tarian Adat Aceh

Tari Saman merupakan kesenian asli suku Gayo di dataran tinggi Gayo, Provinsi Aceh Tenggara. Tari yang
kental dengan nuansa Islam ini termasuk di antara kesenian tradisional Indonesia yang telah mendunia.
Bahkan pada tahun 2011, tarian ini ditetapkan UNESCO sebagai Daftar Representatif Budaya Takbenda
Warisan Manusia.

Selain ditampilkan dalam perayaan adat, Tari Saman juga sering dipertunjukkan untuk merayakan
kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tari ini disajikan tanpa iringan musik eksternal, iringan tarinya berasal
dari suara dan tepuk tangan para penarinya

2. Tari Seudati

Tari Seudati - Tari yang berasal dari Aceh

Seudati merupakan tarian khas Aceh yang keberadaan awalnya diketahui dari Kabupaten Pidie dan
Kabupaten Aceh Utara. Tari ini dulunya bernama Ratoh yang berarti penceritaan tentang apa saja yang
berhubungan dengan aspek sosial-kemasyarakatan. Adapun nama Seudati berasal dari shahadatayn
(dua kalimat syahadat).

Seudati merupakan media dakwah yang disampaikan dalam keindahan dan kekompakkan gerak. Berciri
khas heroik, gembira serta menggambarkan kebersamaan dimana seluruh bagian tubuh para penari
bergerak ketika menarikannya.
4. Tari Likok Pulo

Tari Likok Pulo - Tari Tradisional Aceh

sumber : www.wacana.co

Likok Pulo adalah seni tari pesisir. Hal ini telah diisyaratkan oleh namanya, “Likok” berarti gerakan tari
sedangkan “Pulo” berarti pulau. Pulau yang dimaksudkan disini adalah Pulo Aceh atau Pulau Beras
(Breuh) yakni sebuah pulau yang berada di daerah Aceh Besar di ujung pelosok utara Pulau Sumatera.

Tari ini dibawakan oleh 10-12 penari dengan properti bambu seukuran jari telunjuk. Mereka menari
dalam formasi duduk memanjang dengan posisi selang seling atas bawah. Setiap gerakan yang
dihadirkan biasanya memuat nasehat-nasehat yang disampaikan melalui syair oleh penari utama yang
biasa disebut Syekh.

Anda mungkin juga menyukai