Anda di halaman 1dari 16

GERAKAN BARU PENDIDIKAN DAN PENGARUHNYA

TERHADAP PELAKSANAAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

Disusun Oleh:
Kelompok 3

Erma Nur Setiyaningrum (K4319035)


Indah Nurlita Trisnawati (K4319042)
Kaysa Hafshah S. (K4319047)
Meisi Anggraini R. (K4319052)
Musfinda Al Fisani (K4319054)
Gerakan Baru Dalam Pendidikan, meliputi:

1 Pengajaran Alam Sekitar

Pengajaran Pusat Perhatian 2

3 Sekolah Kerja

Pengajaran Proyek 4
Pengajaran Alam Sekitar

• Merupakan proses pengajaran yang menggunakan alam


sekitar sebagai pangkal semua pendidikannya.

• Tokoh perintisnya yaitu Fr. A. Finger (1808-1888) di Jerman


dengan heimatkunde (pengajaran alam sekitar) dan J. Ligthart
(1859-1916) di Belanda dengan Het Volle Leven (kehidupan
senyatanya)
Ruang Lingkup Pendidikan Alam Sekitar

Lingkungan Keluarga

Lingkungan Sekolah

Lingkungan Masyarakat
Pengajaran Pusat Perhatian

• Dikemukaan oleh Ovideminat Declory (1871-1932) dari Belgia


• Pengajaran melalui pusat-pusat minat (centres d’nternet)
• Berdasar pada semboyan ecole pour ia vie, par la vie (sekolah untuk hidup
dan oleh hidup)
• Anak diarahkan kepada pembentukan individu dan anggota masyarakat
Pendapat Declory

Metode global (keseluruhan) 1

2 Pusat-pusat minat (Centre d’interet)


Sekolah Kerja

• Yaitu titik kulminasi dari pandangan yang mementingkan keterampilan


dalam pendidikan
• J.A Comunity menekankan supaya pendidikan mengembangkan pemikiran,
ingatan, bahasa, dan tangan (keterampilan)
• G. Kereschensteiner dijuliki bapak sekolah kerja dengan arbeitschule
(sekolah kerja) di Jerman
Sekolah berkewajiban menyiapkan warga negara yang baik, yakni:
1. Tiap orang adalah pekerjaan dalam salah satu lapangan kerja.
2. Tiap orang wajib menyumbangkan tenaganya untuk kepentingan negara.
3. Dalam menunaikan keduanya harus dilengkapi dengan kesempurnaan.
Menurut G.Kerschenister tujuan sekolah kerja adalah:
1. Menambah pengetahuan anak yaitu pengetahuan yang didapat dari buku
buku atau orang lain atau didapatkan dari pengalaman sendiri.
2. Agar anak dapat memiliki kemampuan dan kemahiran.
3. Agar anak dapat memiliki pekerjaan sebagai persiapan jabatan dan
mengabdi pada Negara.
Sekolah kerja di bagi menjadi tiga golongan besar yaitu:
1. Sekolah-sekolah perindustrian (tukang cukur, tukang cetak, tukang kayu,
tukang daging, masinis, dll).
2. Sekolah sekolah perdagangan (makanan, pakaian, bank, asuransi, dll).
3. Sekolah sekolah rumah tangga, bertujuan mendidik para calon ibu yang
diharapkan akan menghasilkan warga negara yang baik.
Dasar dasar sekolah kerja:
1. Di dalam sekolah kerja anak aktif.
2. Pusat kegiatan dan pengajaran ialah anak.
3. Sekolah kerja mendidik anak menjadi pribadi yang berani berdiri sendiri
dan bertanggung jawab sebagai anggota masyarakat baru.
4. Bahan pelajaran disusun dalam suatu keseluruhan yang berpusat pada
masalah Kehidupan.
5. Sekolah kerja tidak mementingkan pengetahuan yang bersifat hafalan atau
hasil peniruan tetapi pengetahuan praktek dan dapat dipergunakan untuk
berprakarsa, mencipta dan membuat.
6. Pendidikan kecerdasan tidak bisa hanya dengan memberitahu dan
menerangkan tetapi anak itu sendiri yang melakukan.
7. Sekolah kerja itu semacam masyrakat yang didalamnya terdapat anak anak
mendapat pelatihan atau secara langsung melakukan praktek.
Pengajaran Proyek

• Dalam pengajaran proyek anak bebas menentukan pilihannya, merancang,


serta memimpinnya.
• Pekerjaan dikerjakan secara berkelompok untuk menghidupkan rsa gotong-
royong.
Langkah-langkah Pokok Pengejaran Proyek

Persiapan Penetapan masalah yang akan dibahas

Pelaksanaan dari rencana yang telah


Kegiatan Belajar dipersiapkan

Biasanya dilakukan dengan mengadakan


pameran semua hasil kegiatan yang
Penilaian dilakukan siswa (misalnya gambar,
karangan, laporan, dan sebagainya)
Pengaruh Gerakan Baru Pendidikan Terhadap
Penyelenggaraan Pendidikan Di Indonesia

Gerakan baru dalam pendidikan berkaitan dengan kegiatan belajar


mengajar di sekolah. Namun dasar pemikirannya menjangkau semua segi
dari pendidikan, baik aspek konseptual maupun operasional.
Kajian tentang pemikiran-pemikiran pendidikan pada masa lalu sangat
bermanfaat untuk memperluas pemahaman tentang seluk beluk
pendidikan, serta memupuk wawasan histori dari setiap keputusan dan
tindakan di bidang pendidikan, termasuk di bidang pembelajaran, akan
membawa dampak bukan hanya pada kini, tetapi juga pada masa depan.

Anda mungkin juga menyukai