Anda di halaman 1dari 42

Dasar Dasar Ilmu Pendidikan

Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan

Dibimbing oleh ibu Abna

kelompok 7 :
BAYU DWI NUGRAHA (1303134) BENNY SEPTA UTAMA (1303160) FIKRIYATUL KHAIRAT (1301334) YUNESTI (1301374)

Pemikiran klasik tentang pendidikan


Aliran Empirisme

Aliran Nativisme
Aliran Naturalisme

Aliran Konvergensi

A. Aliran Empirisme
Berasal dari bahasa latin, empiri yang berarti pengalaman.

Dipelopori oleh Jhon Locke (inggris) yang terkenal dengan teorinya Tabularasa artinya meja berlapis lilin yang belum ada tulisan di atasnya.
Perkembangan seseorang tergantung seratus persen pada pengaruh lingkungan atau pada pengalaman-pengalaman yang diperoleh dalam kehidupannya. pendapat kaum empiris ini terkenal dengan nama optimisme pedagogis

B. Aliran Nativisme
Berasal dari bahasa Latin, native yang berarti terlahir
dipelopori oleh Schophenhauer(Jerman) yang berpendapat bahwa pendidikan adalah membiarkan seseorang bertumbuh berdasarkan pembawaannya. Hasil akhir perkembangan dan pendidikan manusia ditentukan oleh pembawaannya dari lahir. Pendidikan tidak mengubah sifat-sifat pembawaan. Jadi jika pendapat tersebut benar, percumalah kita mendidik. Dengan kata lain pendidikan tidak perlu. Dalam ilmu pendidikan, hal ini disebut pesimisme pedagogis

C. Aliran Naturalisme
Berasal dari bahasa latin, nature yang artinya alam, tabiat dan pembawaan Dipelopori oleh JJ Rousseau (Perancis), berkata : semua anak adalah baik pada waktu baru datang dari tangan Sang Pencipta, tetapi semua menjadi rusak di tangan manusia Aliran ini biasa disebut juga aliran negativisme, karena pendidik harus membiarkan pertumbuhan anak pada alam. Jadi pendidikan dalam arti bimbingan dari orang luar (orang dewasa) tidak diperlukan

D. Aliran Konvergensi
Konvergensi berasal dari bahasa inggris yaitu convergency yang artinya pertemuan pada suatu titik. Dipelopori oleh William Stern, seorang ahli pendidikan bangsa Jerman

William berpendapat bahwa seorang anak dilahirkan di dunia sudah disertai pembawaan baik maupun pembawaan buruk. Dalam proses perkembangan anak, baik faktor pembawaan maupun faktor lingkungan sama-sama mempunyai peranan yang sangat penting

Pemikiran baru tentang pendidikan


Pengajaran alam sekitar Pengajaran pusat perhatian Sekolah kerja Pengajaran proyek Home schooling Sekolah alam Pendidikan berasrama (boarding school)

A . Pengajaran Alam Sekitar

Pengajaran Alam Sekitar

Perintis
FR. A. Finger (Jerman) dengan Heimatkunde (pengajaran alam sekitar) J. Lingthart (1859-1916) di Belanda dengan Het Volleleven (kehidupan senyatanya).

Pengajaran Alam Sekitar

prinsip gerakan Heimatkunde :


Dengan pengajaran alam sekitar ini guru dapat memperagakan secara langsung Pengajaran alam sekitar memberikan kesempatan sebanyak-banyaknya agar anak aktif Pengajaran alam sekitar memungkinkan untuk memberikan pengajaran totalitas Pengajaran alam sekitar memberi kepada anak bahan apresiasi intelekrtual yang kokoh dan tidak verbalitas. Pengajaran alam sekitar memberikan apresiasi emosional, karena alam sekitar mempunyai ikatan emosional dengan anak.

Pegangan Het Vol le Leven (J. Lingthart ):


Anak harus mengetahui barangnya terlebih dahulu sebelum mendengar namanya. Pengajaran sesungguhnya itu harus mendasari pengajaran selanjutnya, atau mata pelajaran yang lain harus dipusatkan atas itu.
Haruslah diadakan perjalanan memasuki hidup senyatanya kesemua jurusan agar murid faham akan hubungan antara bermacam-macam lapangan dalam hidupnya.

Pengajaran Alam Sekitar

Langkah-langkah pokok pengajaran alam sekitar :


Mentapkan tujuan, yang harus diperhatikan ialah kemampuan dan tingkat perkembangan anak.

Pengajaran Alam Sekitar

Persiapan perlu dilakukan, baik persiapan guru maupun persiapan murid.


Jika langkah persiapan telah ditangani dengan baik, pelaksanaan pengamatan biasanya dapat berjalan dengan lancar. Langkah pengolahan tidak harus dilakukan di luar proses kegiatan pengamatan itu sendiri

Keuntungan pengajaran alam sekitar


Pengajaran itu menentang verbalisme dan intelektualisme. Obyek alam sekitar akan dapat membangkitkan perhatian spontan dari anak-anak yang akan mendorongnya melakukan kegiatan dengan sepenuh hati. Anak-anak selalu didorong untuk aktif dan kreatif. Bahan-bahan yang diajarkan dapat mempunyai nilai praktis bagi anak-anak. Anak-anak dijadikan subyek bagi alam sekitarnya

Pengajaran Alam Sekitar

B . Pengajaran Pusat Perhatian

Pengajaran Pusat Perhatian

Pengajaran Pusat Perhatian


Dirintis oleh Ovideminat Decroly (18711932) dari belgia dengan pengajaran melalui pusat-pusat minat (centres dinteret) Anak harus dididik untuk dapat hidup dalam masyarakat dan dipersiapkan dalam masyarakat, anak harus diarahkan kepada pembentukan individu dan anggota masyarakat. Oleh karena itu, anak harus mempunyai pengetahuan terhadap diri sendiri (tentang hasrat dan cita-citanya) dan pengetahuan tentang dunianya (lingkungannya, tempat hidup di hari depannya)

Asas-asas pengajaran pusat perhatian


didasarkan atas kebutuhan anak dalam hidup dan perkembangannya. Setiap bahan pengajaran harus merupakan suatu keseluruhan, tidak mementingkan bagian, tetapi mementingkan keberartian dari keseluruhan ikatan dari bagian. Hubungan keseluruhan antara bagian itu adalah hubungan simbiosis, yaitu hubungan saling butuh membutuhkan.

Pengajaran Pusat Perhatian

Asas-asas pengajaran pusat perhatian


Anak didorong dan diransang untuk selalu aktif dan dididik untuk menjadi anggota masyarakat yang dapat berdiri sendiri dan bertanggung jawab. Harus ada hubungan kerjasama yang erat antara rumah dan sekolah.

Pengajaran Pusat Perhatian

1.Sekolah kerja

C . Sekolah Kerja

Sekolah Kerja

Sekolah Kerja
Sekolah kerja ini bertolak dari pandangan bahwa pendidikan itu tidak hanya demi kepentingan individu tetapi berkewajiban menyiapkan warga Negara yang baik, yakni: Tiap orang adalah pekerja dalam salah satu lapangan jabatan, Tiap orang wajib menyumbangkan tenaganya untuk kepentingan Negara, Dalam menunaikan kedua tugas tersebut haruslah selalu diusahakan kesempurnaannya, agar dengan jalan itu tiap warga Negara ikut membantu mempertinggi dan menyempurnakan kesusilaan dan keselamatan Negara.

Tujuan Sekolah Kerja


Menurut G. Kereschensteriner tujuan sekolah kerja adalah:
Menambah pengetahuan anak, yaitu pengetahuan yang didapat dari buku atau orang lain, dan yang didapat dari pengalaman sendiri. Agar anak dapat memiliki kemampuan dan kemahiran tertentu. Agar anak dapat memiliki pekerjaan sebagai persiapan jabatan dalam mengabdi kepada Negara..

Sekolah Kerja

Tiga golongan sekolah kerja menurut Kereschenstriner :


Sekolah-sekolah perindustrian (tukang cukur, tukang becak, tukang kayu, dan lainlain). Sekolah-sekolah perdagangan (makanan, pakaian, bank, asuransi, dan lain-lain). Sekolah-sekolah rumah tangga, bertujuan mendidik para calon ibu yang diharapkan akan menghasilkan warga Negara yang baik.

Sekolah Kerja

Macam-macam sekolah kerja menurut Leo de Paeuw (Belgia):


Sekolah teknik kerajinan

Sekolah Kerja

Sekolah dagang,
Sekolah pertanian bagi anak-laki-laki Sekolah rumah tangga kota Sekolah rumah tangga desa.

1.Sekolah kerja 1.Pengajaran proyek

D . Pengajaran Proyek

Pengajaran Proyek

Dasar filosofis dan pedagogis dari pengajaran proyek diletakkan oleh John Dewey (1859-1952), namun pelaksanaannya dilakukan oleh pengikutnya yaitu W.H. Kilpatrick. Dalam pengajaran proyek anak bebas menentukan pilihannya (terhadap pekerjaan), merancang, serta memimpinnya. Proyek yang ditentukan oleh anak, mendorongnya mencari jalan pemecahan bila ia menemui kesukaran. Anak dengan sendirinya giat dan aktif karena sesuai dengan apa yang diinginkannya.

Langkah-langkah pokok pengajaran proyek


Persiapan, yaitu penetapan masalah yang akan dibahas.
Kegiatan belajar, diawali dengan perjalanan sekolah, karya wisata, peninjauan atau pengamatan suatu objek, membaca buku, majalah dan membuat catatan tentang apa yang diamati dan/atau dibaca itu. Penilaian. Bentuk penilaian yang sering dilakukan adalah dengan mengadakan pameran.

Pengajaran Proyek

1.Sekolah kerja 1.Pengajaran proyek

E . Home Schooling

Home Schooling

Pengertian Home Schooling


Sekolah rumah adalah proses pendidikan yang secara sadar, teratur dan terarah dilakukan oleh orang tua/keluarga di rumah atau tempat lain, dimana proses belajar mengajar berlangsung dalam suasana yang kondusif dan menyenangkan dengan tujuan agar setiap potensi anak yang unik dapat berkembang secara maksimal

alasan orang tua memilih home schooling sebagai pola pembelajaran anak :
1. Orang tua sering berpindah tempat karena profesinya. 2. Ada keluarga yang merasa bahwa anaknya membutuhkan lebih dari sekedar akademis. 3. Mempertahankan keimanan dan ritual keagamaan anak.

Home Schooling

alasan orang tua memilih home schooling sebagai pola pembelajaran anak :
4. Menghindari dan menjaga dari lingkungan sekolah yang berbahaya seperti dipalak atau dikompas anak nakal, tawaran narkoba, seks bebas atau tindakan kriminal lainnya.
5. Meningkatkan keakraban keluarga di jaman di mana anak lebih banyak dididik oleh pengasuhnya atau orang dewasa lain atau dititipkan di sekolah yang sekaligus melayani penitipan anak.

Home Schooling

1.Sekolah kerja 1.Pengajaran proyek

F . Sekolah Alam

Sekolah Alam

Sekolah bermetode alam adalah bentuk pendidikan alternatif yang menggunakan alam sebagai media utama pembelajaran murid

Fungsi Sekolah Alam :


Alam sebagai ruang belajar. Alam sebagai media dan bahan mengajar. Alam sebagai objek pembelajaran.

Home Schooling

Ciri khas sekolah alam


Para murid lebih banyak belajar di alam terbuka. Metode belajar mengajar lebih banyak menggunakan metode action learning, yaitu anak belajar melalui pengalaman. Jika mengalaminya secara langsung, ia akan belajar lebih bersemangat, tidak bosan, dan lebih aktif. Penggunaan alam sebagai media belajar bertujuan agar murid lebih peduli dengan lingkungan dan bisa menerapkan pengetahuan yang dipelajari

Home Schooling

Kelebihan
Anak tidak hanya terpaku pada teori saja, tetapi bisa mengalami langsung pengetahuan yang dipelajari. Meninggalkan sistem belajar mengajar konvensional, yaitu guru menerangkan dan murid mendapat pengetahuan hanya dengan mengandalkan buku panduan. Ruang kelas terbuka atau tidak mengungkung anak di dalam 4 sisi dinding.

Home Schooling

Kekurangan
Karena belajar di alam, anak dengan gaya belajar visual akan mudah terganggu oleh sesuatu yang bergerak.

Karakteristik anak yang pas:


Anak yang secara seimbang bisa menggunakan gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik.

1.Sekolah kerja 1.Pengajaran proyek

G . Pendidikan Berasrama (Boarding School)

Boarding School

Boarding School
Boarding School adalah sistem sekolah dengan asrama, peserta didik tinggal dalam lingkungan sekolah dalam waktu tertentu biasanya satu semester diselingi dengan berlibur satu bulan sampai menamatkan sekolahnya

Boarding School

Manfaat Boarding School


Peserta didik fokus kepada pelajaran Pembelajaran hidup bersama Terhindar dari hal-hal yang negatif seperti merokok narkoba Bebas dari kemacetan saat peserta didik berangkat sekolah Bebas dari tawuran

Boarding School

Manfaat Boarding School


Bebas dari tayang/ film/ sinetron yang tidak mendidik Lingkungan nyaman, udara bersih bebas polusi Orang tua tidak terlalu khawatir terhadap anaknya, karena aman

pertanyaan
Julia : sejauh mana aliran konvergensi dapat mempengaruhi perkembangan anak ,sementara aliran ini menggabungkan 2 aliran yang bertentangan Mona : mengapa aliran empiris disebut aliran optimisme Aziz : pemikiran baru mana yang cocok untuk pengajaran saat ini ?

Dian : apakah peserta didik home schooling tetap mengikuti pembelajaran di sekolahn ? Jika tidak bagaimana dengan tanda tamat belajar nya ? Nurfitriana : apakah ada praktek pemikiran klasik itu dalam pendidikan ? Jika ada, kapan munculnya?

Anda mungkin juga menyukai