Anda di halaman 1dari 7

TUGAS AKHIR MODUL 1

1. Berdasarkan materi yang disajikan dalam KB 1 buatlah sebuah peta konsep


yang menggambarkan hubungan antar landasan pendidikan serta fungsi
landasan pendidikan bagi tenaga pendidik!
Jawab :

Landasan
Pendidikan

Berdasarkan Berdasarkan
Sumbernya
Sifat Isi dan Asumsi-asumsinya

Landasan Relijius Landasan Deskriptif

Landasan Filosofis Landasan Perskriptif

Landasan Empiris
Fungsi Bagi Tenaga
Pendidik
Landasan Yuridis

Sebagai titik tolak praktik pendidikan


yang dilaksanakan

Sebagai titik tolak studi pendidikan

2. Seorang petani memiliki anak kembar bernama A dan B. Setelah tamat SD, A
dibawa pindah ke kota oleh pamannya yang bekerja sebagai supir. Sedangkan B
tetap tinggal di desa dengan bapaknya. Setelah dewasa, pada usia 24 tahun A
bekerja menjadi supir online di kota dan B menjadi buruh tani di
desa. Penampilan dan pola hidup A berbeda dengan penampilan dan pola hidup
B, padahal mereka bersaudara bahkan kembar. Coba anda jelaskan mengapa A
dan B berbeda perkembangan pribadinya?
Ada 2 faktor yang paling mendominasi dari kasus yang disebutkan, penyebab
mengapa A dan B berbeda perkembangan pribadinya.
a. Status Sosial
A tinggal bersama pamannya yang berprofesi sebagai sopir dan B tinggal
bersama bapaknya yang berprofesi sebagai petani. Pekerjaan orang tua dari
anak sangat besar pengaruhnya dalam mempengaruhi pola fikir anak, terutama
dalam menentukan cita-cita. Hal ini tidak dipungkiri karena setiap hari
pemandangan yang ia saksikan adalah mengenai bagaimana stau sebagai apa
orangtuanya bekerja. Maka sangat besar kemungkinan bagi mereka untuk
berkeinginan hanya sekedar menjadi penerus profesi dari orangtua mereka.
b. Perkembangan sosial
Di antara yang mempengaruhi perkembangan sosial adalah status sosial yang
telah disebutkan sebelumnya. Dalam kasus ii ada 2 hal yang berpengaruh
besar dalam kasus yang telah disebutkan :
1) Keluarga, A yang tinggal tidak bersama ayah kandungnya ada
kecenderungan lebih dibebaskan atau dimanja. Sedagkan B yang bersama
ayah kandungnya cenderung dididik dengan pendidikan keluarga yang
lebih ketat dibanding A. Dari kemungkinan inilah maka bisajadi yang
menyebabkan pola hidup keduanya berbeda.
2) Teman Sebaya/Pergaulan, A yang hidup di kota tentunya memiliki teman
hidup yang lebih dinamis dari sisi tren, mode pakaian, dengan
kecenderungan perubahan yang lebih cepat di lingkungan kota. Sementara
si B yang berada di desa biasanya cenderung statis, apa adanya dan
sederhana. Sehingga bisa jadi hal inilah yang berpengaruh dari sisi
penampilan keduanya.
3. Bapak Sigit adalah seorang guru yang bertugas di sekolah “X” yang terletak di
perkotaan dengan fasilitas sarana dan prasarana yang sangat lengkap dan
dukungan dari para wali murid yang sangat baik. Namun para peserta didik di
sekolah tersebut kurang mandiri dan kurang disiplin. Berdasarkan kondisi
tersebut, kembangkan sebuah desain pembelajaran berdasar pada teori belajar
tertentu!
Jawab :
Analisis Permasalahan
No Permasalahan Implikasi
1. Fasilitas sarana dan prasarana yang Adanya fasilitas yang sangat lengkap
sangat lengkap dan dukungan dari berarti di sekolah tersebut tersedia
para wali murid yang sangat baik berbagai fasilitas media yang
lengkap, sehingga memungkinkan
guru memanfaatkan multi media
dalam pembelajaran, seperti
presentasi dengan power point,
penggunaan software-software
matematika dsb.
Demikian juga dukungan dari wali
murid yang baik menunjukkan
kepedulian wali murid terhadap
kemajuan pendidikan murid.
Sehingga untuk pembelajaran tidak
hanya dikembangkan di lingkungan
sekolah tapi juga di lingkungan
keluarga murid melalui pembelajaran
online dengan melibatkan peran aktif
orang tua.
Apalagi untuk lingkungan perkotaan
juga sangat kecil hambatan untuk
dilakukan pembelajaran online.
2. Peserta didik kurang mandiri Dengan adanya latar belakang siswa
yang kurang mandiri, perlu
pembelajaran yang bertujuan untuk
memprioritaskan perubahan tingkah
laku siswa berupa pemberian
stimulus dan pemberian respon dari
peserta didik (teori behavioristik),
walaupun dalam beberapa
kesempatan siswa perlu dilatih
beberapa kali dengan pembelajaran
mandiri yang bersifat konstruktif
3. Peserta didik kurang disiplin Peserta didik yang kurang disiplin
perlu ditekankan penekanan
penilaian sikap terutama dalam hal
kedisiplinan, edukasi ketika
pembelajaran dan sebagainya.

Dari analisis permasalahan tersebut maka teori yang paling mendominasi digunakan
dalam pembelajaran adalah teori behavioristik.
Desain pembelajaran yang dirancang adalah sebagai berikut :
1. Tujuan dari desain pembelajaran yang dirancang adalah agar anak mencapai
kompetensi dengan perubahan tingakah laku yang diharapkan dengan optimal
dengn memanfaatkan sarana prasarana yang ada.
2. Pembelajaran dilakukan dengan memberikan stimulus-respon(teori behavioristik)
dengan pemanfaatan berbagai media seperti presentasi power point untuk
mempermudah mengkomunikasikan materi dengan siswa. Bisa juga pemanfaatan
fasilitas laboratorium untuk pembelajaran anak yang lebih mandiri lewat
praktikum-praktikum atau eksperimen, tetapi tetap dengan bimbingan yang
banyak dari guru.
3. Di samping pembelajaran tatap muka, sekolah juga dapat memanfaatkan mode
online untuk pembelajaran dan komunikasi dengan siswa ketika di rumah.
Pemanfaatan komunikasi online ini bisa dimanfaatkan untuk pemberian tugas,
konsultasi kesulitan belajar, pantauan aktifitas anak ketika masa-masa libur
sekolah atau untuk tujuan yang lain.
4. Adapun dari sisi evaluasi kekurang disiplinan siswa dalam pembelajaran perlu
menekankan penilaian sikap agar ada perhatian dari siswa dalam masalah sikap
terutama kedisiplinan. Penilaian yang bisa dipakai untuk kondisi yang disebutkan
di mana yang menjadi tujuan adalah perubahan sikap adalah skor perkembangan
individul seperti yang terdapat dalam kooperatif learning. Penilaian dilakukan
dengan melihat selisih skor dari sebuah penilaian dengan penilaian selanjutnya.

Skor Perkembangan Individu


Skor Kuis Skor Perkembangan Individu
Turun lebih dari 10 0

Turun sampai dengan 10 10

Sama dengan nilai awal atau naik


20
sampai dengan 10

Naik lebih dari 10 30

Tetap berada di puncak 30

4. Coba anda lakukan indentifikasi tentang gaya belajar peserta didik pada kelas
anda!
Gaya belajar siswa terdiri dari 3 jenis visual, auditori, dan kinestetik. Identifikasi gaya
belajar ini perlu dilakukan dalam rangka menentukan perlakuan yang paling tepat
terhadap masing-masing anak didik. Untuk mengidentifikasi gaya belajar yang
dimiliki anak maka kita melakukan observasi kepada siswa dengan melihat
kesesuaian karakter masing-masing siswa dengan karakteristik masing-masing gaya
belajar :
No Jenis Gaya Belajar Karakteristik
1 Visual -Belajarnya paling baik melalui
visual
-Kesulitan jika pembelajaran
dilakukan melalui peresentasi
verbal tanpa disertai gambar/visual
-Memiliki kekuatan visual
2 Auditori -Belajarnya paling baik melalui
pendengaran
-Menyukai materi ceramah dan
diskusi
-Memiliki kekuatan mendengar
sangat baik.
-Kemampuan lisan hebat
-senang bercerita
-Mampu mengingat materi yang
didiskusikan
-mengenal banyak lag dan dapat
menirukannya
-Kehilangan konsentrasi jika ada
suara berisik di sekitarnya
-Tidak suka tugas membaca
-Tidak suka jumlah group yang
terlalu besar

3 Kinestetik -Melakukan aktivitas belajarnya


secara fisik engan cara bergerak,
meraba/menyentuh dan melakukan.
-Lebih banyak menggunakan fisik
daripada melihat atau
mendengarkan seperti senang
bergerak, menggoyang-goyangkan
anggota tubuh.
-Suka menulis/mengerjakan sesuatu
dengan tangan
-Banyak mnggunakan bahasa no
verbal
-Sulit berdiam diri pada waktu yang
lama
-Sulit mempelajari sesuatu yang
abstrak
-Kurang mampu menulis dengan
rapi.

5. Buatlah strategi implementasi kurikulum 2013 yang dapat menyiapkan peserta


didik hidup di masa depan
a. Tujuan kurikulum
Kurikulum yang disusun dirancang untuk membentuk peserta didik yang
kompetitif dengan 4 kompetensi yang disingkat dengan 4C (Critical thinking
skills, Creative, Communicative, dan Collaborative) , berwawasan global, dan
memiliki kemampuan memecahkan masalah dengan memanfaatkan
perkembangan teknologi saat ini.
b. Perencanaan
Beberapa hal yang perlu dipersiapkan yaitu :
1) PTK yang memiliki kompetensi pada bidangnya dan memiliki pengusaan
teknologi.
2) Sarana prasarana yang mendukung kebutuhan teknologi saat ini terutama
teknologi yang berbasis online.
3) Materi pembelajaran yang disusun sedemikian rupa, cukup komunikatif
sehingga peserta didik dapat belajar secara mandiri. (heutagogy)
4) Konten pembelajaran yang berbasis pemecahan masalah, dan pemahaman
bukan hanya hafalan. (Critical thinking skills)
5) Memasukkan nilai-nilai relijius sebagai dasar dari segala kegiatan
pembelajaran, menekankan pentingnya nilai-nilai toleransi agar para siswa
bersikap dewasa dan benar bersikap di tengah perbedaan. (Communicative)
6) Perlu adanya identifikasi karakteristik siswa, baik kemampuan awal, gaya
belajar dll
7) Pembelajaran yang diarahkan agar siswa dapat menghasilkan sebuah produk,
bukan hanya sebagai user. (Creative)

c. Pelaksanaan Pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan mengembangkan berbagai model
pembelajaran, di antaranya model pembelajaran kooperatif, yang melatih murid
untuk bekerja sama dengan yang lain.
Di antara yang perlu dikembangkan dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu :
Pemilihan metode belajar mempertimbangkan dengan karakteristik siswa.
(collaborative)
Demikian juga dikembangkan kegiatan ekstrakurikuler sesuai minat dan bakat
siswa.

d. Evaluasi Pembelajaran.
1) Menggunakan pemanfaatan teknologi untuk penilaian seperti intranet untuk
jaringan lokal, dengan memanfaatkan laboratorium komputer dalam
menyelenggarakan tes.
2) Melakukan penilaian yang menyeluruh dari peserta didik dalam berbagai
aspek , tidak hanya menekankan penilaian kognitif saja, tetapi juga sikap dan
keterampilan.
3) Pengembangan LMS untuk perencanaan, pelaksanaan dan manajemen
penilaian.

Anda mungkin juga menyukai