ARSITEKTURAL
RUMAH ADAT (SAORAJA) LANGKANAE
DI PALOPO
TARI KARNELIA
D51115024
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai macam suku, budaya
dan adat istiadat. Latar belakang indonesia yang amat luas dan memiliki banyak
pulau menyebabkan perbedaan budaya yang cukup banyak, arsitektur tradisional
merupakan salah satu parameter kebudayaan yang ada di Indonesia karena
biasanya arsitektur terkait dengan sistem sosial, keluarga, sampai ritual
keagamaan.
Salah satu dari arsitektur tradisional di Indonesia yang memiliki nilai-nilai
kearifan lokal yaitu rumah – rumah adat yang tersebar di berbagai daerah di
nusantara. Salah satu daerah yang memiliki berbagai ragam budaya adat
istiadat adalah Sulawesi Selatan yang mana didaerah ini pernah berdiri
kerajaan tertua yaitu Kerajaan Luwu atau biasa dikenal dengan sebutan Bumi
Sawerigading.
LATAR BELAKANG
Di Istana Luwu terdapat dua bangunan, yaitu Langkanae dan salassae’. Langkanae
adalah sebutan lain dari Istana. Langkanae ini dijadikan cagar budaya buatan Belanda untuk
menggantikan Langkanae yang dulu. Belanda membangunnya untuk kedatuan ketika
Langkanae terbakar. Sedangkan Salassae’ adalah tempat pertemuan atau perjamuan para
tamu-tamu Istana Rumah Adat Langkanae yang artinya Istana. Lokasi tepat berada jl.
Landau No.18, Batupasi, Kec. Wara , Luwu Utara, Kota Palopo. Rumah adat suku Luwu
dikenal dengan istilah ‘saoraja’, berarti rumah besar yang di tempati oleh keturunan Raja
(kaum bangsawan).
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana karakteristik bentuk dari
Rumah Adat (Saoraja) Langkanae di
palopo?
2. Bagaimana Estetika bentuk
Arsitektural dari Rumah Adat
(Saoraja)Langkanae di palopo?
TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk menganalisis karakteristik
bentuk dari Rumah Adat (Saoraja)
Langkanae di Palopo.
2. Untuk menganalisis Estetika
bentuk Arsitektural dari Rumah
Adat (Saoraja) Langkanae di
Palopo.
MANFAAT PENELITIAN
01 Manfaat Teoritis
Memberikan sumbangan berupa informasi tentang
perkembangan kajian ilmu Arsitektur, khususnya
tentang penerapan teori Estetika dalam dunia
arsitektur.
02 Manfaat Praktis
-Bagi Pengelola atau yang berwenang pada Rumah
Adat Langkanae: sebagai bahan masukan dan
pertimbangan dalam mengambil keputusan
bijaksana tentang peningkatan bangunan dari
rumah adat tersebut.
-Bagi Peneliti: Menambah wawasan dan
pengetahuan.
-Bagi Peneliti Selanjutnya: Dapat dijadikan sebagai
referensi dan acuan.
METODE PENELITIAN
Metode Pembahasan
• Mengadakan wawancara terhadap pihak-pihak
yang dapat menunjang pembahasan masalah
Jenis penelitian ini adalah ini.
penelitian kualitatif dengan • Mengadakan observasi lapangan serta mencari
metode deskriptif data-data untuk perbandingan terutama dalam
wawancara dan observasi langsung di rumah
kualitatif.
adat langkanae.
• Studi kepustakaan-literatur.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Estetika
Definisi Umum
-Estetika adalah cabang filsafat yang membahas
mengenai keindahan/hal yang indah, yang
terdapat pada alam dan seni.
MEMBUTUHKAN BANYAK
BENTUK ATAP Contents
AREA RESAPAN AIR
Bentuk atap adalah yang Konsep arsitektur
paling menonjol akibat nusantara harus memiliki
iklim banyak area resapan air
dikarenakan curah hujan di
Contents
Contents Indonesia cukup tinggi,
PENGGUNAAN MATERIAL KAYU sehingga butuh banyak
Pada abad ke-7 dan ke-8 konstruksi area resapan air.
kayu mulai diperkenalkan kepada
rakyat
Contents
RUMAH ADAT DI SULAWESI SELATAN
Saoraja Rumah Adat Suku Tongkonan Rumah Adat Balla Lompoa Rumah
Bugis Suku Toraja Adat Suku Makassar
RUMAH ADAT (SAORAJA)
Istana Langkanae terletak di kota Palopo dibangun oleh
LANGKANAE pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1920 an di atas
tanah bekas Saoraja. Sebelumnya bangunan ini terbuat
dari kayu dan dihiasi dengan tiang berjumlah 88 buah,
namun bangunan unik tersebut kemudian diratakan oleh
ISTANA LANGKANAE
Pemerintahan Belanda yang tengah berkuasa saat itu .
ISTANA LANGKANAE
Pembuatan Parewa Mallepang
Mappattama Arateng dan Pattolo
Mappatettong Bola (Pendirian
Kerangka Rumah)
Pemasangan Pelengkap Rumah
PENELITIAN TERDAHULU
Penelitian selanjutnya oleh Dewi Yuniarti Bayu pada
tahun 2021 dengan judul skripsi “Eksplorasi
Penelitian oleh Indri Angraeni, 2 Etnomatematika Pada Rumah AdatLangkanae Di Kota
Moh. Thamrin Mappalahere, Palopo” dengan fokus pembahasan pada
1 Hasnawati dalam jurnal “Bentuk
Dan Makna Simbolik Rumah Adat
etnomatematika serta makna simbolik yang terdapat
pada rumah adat Langkanae di Kota Palopo.
Langkanae Luwu Di Kota Palopo”
yang mengkaji bentuk dan makna
simbolis.
Penelitian oleh Askhabul Kahfi
5 Fathoni “Perancangan Sistem
Tanda Dan Informasi
Museum/Istana Langkanae Kota
Palopo” yang bertujuan untuk
Penelitian oleh Aishiyah Saputri Laswi merancang sebuah sistem
Penelitian dilaksanakan
di Jl Landau No.18,
Batupasi, Wara Utara,
Kota Palopo, Sulawesi
Selatan. Penelitian ini
dilaksanakan pada
Maret 2021- April 2021.
LOKASI
PENELITIAN
PEMBAHASAN
Jenis Rumah Adat Luwu
- Langkanae:
- Nilai estetika lainnya juga
- Saorajae
terdapat pada kesatuan dan
keserasian elemen pelengkapnya
Estetika Bentuk Rumah Adat yang dapat dilihat pada
keserasian besar tiang dengan
Langkanae
tebal pattolo dan arateng,
- Tingkatan kasta atau derajat keserasian tinggi kolong dengan
tinggi dindingnya, serta antara
berdasarkan timpa’ laja.
- Bentuk unik yang dimilikinya. besar badan rumah dengan tinggi
puncaknya.
Bentuk persegi panjang rumah ini
- memilliki ragam hias bercorak
ditopang oleh tiang-tiang yang
flora-fauna nusantara dengan
diatur rapi.
- Rumah ini ditutup oleh dinding, makna tersendiri, khususnya
ornamen bunga parengreng dan
disediakan jendela, dan dinaungi
ukiran kanji pada bagian rumah
atap berbentuk prisma.
PEMBAHASAN
1. Konsep Makrokosmos
Rumah Adat (Saoraja)
Langkanae.
5. Lawasuji
Bab 3, Pada bagian peta lokasi, lampirkan peta yang memperjelas letak bangunan
5.
rumah adat (Saoraja) Langkanae di palopo..
7. Lampirkan denah dan tampak, potongan rumah adat (Saoraja) Langkanae di palopo.
2. Dokumentasi Posi’ Bola dan gambar lainnya sudah di lampirkan dengan hasil dokumentasi dari
penulis. Dapat dilihat di draf skripsi.
3. Membuat tabel tentang estetika bentuk dari rumah adat (Saoraja) Langkanae di palopo
Gambar Keterangan
4. Ukiran kanji pada lisplank: Ukiran kanji memiliki makna yang tinggi. Ukiran
Kanji sama maknanya dengan Singkerru Mulajaji yang melambangkan
rahasia takdir yang diemban Manurungnge atas amanah Tuhan Yang Maha
Kuasa bermakna pengenalan (Pappejeppu) terhadap sifat keabadian Tuhan
Yang Maha Kuasa.
Hasil Revisi
Gambar Keterangan
4. Penulisan sumber pada gambar yang di lampirkan telah di perbaiki, dapat dilihat pada draft skripsi.
Hasil Revisi
5. Lampirkan peta lokasi yang memperjelas letak bangunan rumah adat (Saoraja) Langkanae di
palopo.
Gambar Potongan
• KESIMPULAN
Bentuk rumah adat (Saoraja) Langkanae Luwu tersusun dari tiga
tingkatan yang berbentuk “segi empat”, atau disebut Sulapa’ eppa’ yang
berbentuk belah ketupat.
Pada tiga tingkatan ini, dihubungkan dengan kehidupan dunia manusia yaitu
dunia atas (boting langi’), dunia tengah (ale bola) dan dunia bawah (awa
bola). Pada dunia atas disebut dengan rakkeang, rakkeang adalah tempat
untuk pemyimpanan padi, anak gadis dan kucing, dari ketiga isi dari
rakkeang/loteng ini dianggap manurung/malebbi’ artinya mulia.
Dunia tengah atau ale bola adalah tempat untuk melaksanakan kehidupan
sehari-hari.
Tangga (sapana) merupakan simbol rumah adat, tangga tidak boleh genap,
harus ganjil yang bermakna hidup karena yang akan tinggal di rumah adalah
mahluk hidup.
Pada ukiran kanji diartikan perjanjian antara Tuhan yang mempunya arti
yang sama dengan singkerru mulajaji yang tidak ada awal dan akhirnya.
Pim posi’/Posi Bola sangat penting karena dianggap sebagai tiang utama
rumah yang merupakan kebudayaan kita pada pendirian rumah panggung.
• SARAN