Anda di halaman 1dari 10

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Undang-Undang No. 20 tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 (1) p
endidikan adalah: “upaya mendasar dan terencana untuk menciptakan lingkungan belajar d
an proses pembelajaran bagi peserta didik untuk secara aktif mengembangkan potensi mer
eka, masyarakat, bangsa, dan bangsa. ” Dalam hal ini, tentu saja, pendidikan profesional d
iperlukan; yaitu, guru di sekolah dasar dan menengah, serta dosen di perguruan tinggi seb
agaimana diatur dalam Bab XI Pasal 39 (2) UU Pendidikan. Untuk melaksanakan profesinya,
para pendidik dan guru khususnya membutuhkan berbagai pengetahuan dan keterampilan
mengajar dalam arti bahwa mereka sesuai dengan perkembangan zaman dan kemajuan dal
am sains dan teknologi. Di antara pengetahuan psikologi terapan adalah pendekatan baru y
ang terkait erat dengan proses belajar dan mengajar dalam waktu yang sangat berbeda da
n menantang seperti saat ini. Untuk memenuhi kebutuhan psikologi terapan dengan pendek
atan baru ini, makalah ini Pendidikan Psikologi dirancang, dengan tujuan memberikan kont
ribusi yang bermakna dan meningkatkan kualitas kompetensi calon guru dan fakultas profes
ional di bidangnya masing-masing.
B. Pemecahan Masalah

1. Apa arti psikologi pendidikan?


2. Apa sejarah singkat psikologi pendidikan?

3. Apa objek psikologi pendidikan?

4. Apa manfaat psikologi pendidikan?

5. Apa yang ada dalam lingkup psikologi pendidikan?

BAB II DISKUSI

A. PEMASARAN

a) Psikologi

Psikologi yang telah lama disebut psikologi berasal dari kata psikologi bahasa Inggris . Kata
psikologi adalah dua akar bahasa Yunani (Greek), yaitu:1) jiwa yang berarti jiwa; 2) logo
yang berarti sains. Jadi, secara harfiah psikologi berarti psikologi. Sebagai hasilnya, kita da
pat menarik kesimpulan bahwa psikologi adalah ilmu yang menyelidiki dan membahas peril
aku terbuka dan tertutup pada manusia, sebagai individu dan kelompok, dalam kaitannya d
engan lingkungan. Lingkungan dalam hal ini mencakup semua orang, benda, keadaan, dan
peristiwa di sekitar manusia.

b) Pendidikan
Pendidikan berasal dari kata "mendidik", dan kemudian kata itu memilih saya untuk "mendi
dik", yang berarti memelihara dan melatih. Dalam memelihara dan memberikan pelatihan a
da kebutuhan untuk instruksi, bimbingan, dan bimbingan tentang moral dan kecerdasan (lih
at Kamus Bahasa Indonesia, 1991; 232 ) . Lebih jauh, definisi "pendidikan" menurut Kamus
Bahasa Indonesia adalah proses mengubah sikap dan perilaku seseorang atau sekelompok or
ang dalam upaya untuk mempengaruhi umat manusia melalui upaya pengajaran dan pelatih
an.
c) Psikologi Pendidikan

Psikologi pendidikan menurut beberapa ahli adalah pembagian psikologi daripada psikologi
itu sendiri. Mereka menyimpulkan bahwa psikologi pendidikan tidak memiliki teori, konsep,
dan metode sendiri. Secara lebih sederhana dan praktis,Barlow (1985) mendefinisikan psik
ologi pendidikan sebagai sebuah badan pengetahuan yang didasarkan pada penelitian psikol
ogis yang menyediakan daftar sumber daya untuk membantu Anda berfungsi lebih efektif d
alam proses belajar mengajar . Psikologi pendidikan adalah pengetahuan yang didasarkan p
ada penelitian psikologis yang menyediakan berbagai sumber daya untuk membantu Anda
memenuhi peran Anda sebagai guru dalam proses pengajaran secara efektif. Tekanan defin
isi ini semata-mata didasarkan pada proses interaksi siswa-guru di kelas. Lebih jauh, Withe
rington dalam bukunya terjemahan Psikologi Pendidikan M. Buchori (1978) mendefinisikan
psikologi pendidikan sebagai studi sistematis dari proses dan faktor-faktor yang terlibat dal
am pendidikan manusia disebut psikologi pendidikan, yaitu bahwa psikologi pendidikan adal
ah studi sistematis proses dan faktor-faktor yang terkait dengan pendidikan manusia. Terle
pas dari apa yang para ahli katakan dalam psikologi pendidikan, dapat disimpulkan bahwa
psikologi pendidikan adalah cabang psikologi dalam penyebarannya dan penelitiannya mene
kankan pada pertumbuhan dan perkembangan anak-anak, baik fisik dan mental, yang berka
itan erat dengan masalah pendidikan terutama yang mempengaruhi proses dan belajar suks
es.

B. Sejarah Singkat PSIKOLOGI PENDIDIKAN


Sejarah khusus yang mengungkapkan dengan sangat hati-hati dan luas tentang psikologi pe
ndidikan masih harus ditemukan. Ini terbukti karena sebagian besar makalah yang mengung
kapkan "Sejarah hidup" psikologi pendidikan masih sangat jarang. Makalah-makalah yang be
rhubungan dengan sejarah psikologis saat ini umumnya membahas berbagai psikologi yang
dicampur bersama, sehingga menyulitkan untuk mengidentifikasi jenis-jenis psikologi terten
tu yang ingin kita ketahui secara spesifik. Deskripsi skizofrenia khusus terkait dengan psikol
ogi pendidikan telah disarankan sebelumnya oleh beberapa sarjana seperti Boring dan Murp
hi pada tahun 1929 dan Burt pada tahun 1957, tetapi terbatas pada psikologi pendidikan d
i wilayah Inggris (David, 1972). Tentu saja, sejarah psikologi pendidikan yang mereka tulis
tidak dapat merujuk kepada kita tidak hanya karena keterbatasan area pengembangan, tet
api juga pada berakhirnya karya-karya tersebut. Fakta yang tak terbantahkan bahwa pengg
unaan psikologi dalam dunia pendidikan telah ada sejak zaman kuno. Meskipun istilah WJS
Purwadarminta ( Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Perpustakaan . Namun, ketika ilmu pen
getahuan dan teknologi berkembang, kelahiran cabang khusus psikologi yang disebut psikolo
gi pendidikan lahir dan dikembangkan. Menurut David (1972) sebagian besar sarjana mema
ndang Johan Friedrich Herbart sebagai bapak psikologi pendidikan yang oleh sebagian sarja
na diyakini masih merupakan disiplin ilmu psikologi lainnya. Herbart adalah seorang filsuf d
an dermawan yang lahir di Oldenburg, Jerman, pada 4 Mei 1776. Pada usia 29 ia adalah s
eorang profesor filsafat di Göttingen dan mencapai puncak karirnya pada tahun 1809 ketik
a ia diangkat sebagai kepala filsafat di Konisberg hingga tahun 1833. Dia meninggal di Göt
tingen pada 14 Agustus 1841. Nama Herbart kemudian diadopsi sebagai nama aliran psikolo
gis yang disebut Herbartianisme pada tahun 1820-an. Konsep utama Herbartianisme adalah
massa aperseptif , istilah yang khusus untuk pengetahuan yang dimiliki individu. Dalam pan
dangan Herbart, proses belajar atau memahami sesuatu tergantung pada pengakuan individ
u tentang hubungan antara ide-ide baru dan pengetahuan yang ada. Konsep ini hingga hari
ini masih banyak digunakan di dunia pengajaran, yang kita kenal dengan istilah aperture s
ebagai salah satu tahapan dalam pengajaran pengajaran (lihat Bab 8 Sub-Bagian E). Aliran
pemikiran Herbartianisme, menurut Rebert (1988), adalah cikal bakal pemikiran psikoanaliti
k Freud dan memiliki pengaruh mendalam pada pemikiran psikologis eksperimental Wundt.
Dia juga

dianggap sebagai katalis untuk ide-ide pendidikan gaya baru yang pengaruhnya masih teras
a sampai sekarang. Buku Pedagogik (pengajaran sains) adalah karyanya yang dianggap mon
umental, "sesuatu yang hebat." Karya besar lain yang terkait dengan psikologi pendidikan a
dalah Aplikasi Fsichology untuk Ilmu Pendidikan . Sebagai catatan komprehensif dari cende
kiawan berpengaruh, kompiler merangkum beberapa pandangannya terkait dengan pendidik
an, yaitu: menganggap sejarah yang paling kuat untuk dipelajari dalam mengembangkan ka
rakter anak, di sampingnya adalah kelas (David, 1972) . Dalam pandangan Herbart, subjek
yang paling penting untuk mengembangkan karakter anak adalah penulis. Kemudian untuk
pelajaran berikutnya adalah ilmu alam, dan sebagai pelajaran terakhir yang akan diberikan
kepada anak adalah bidang studi formal seperti membaca, menulis, dan berhitung. Selanj
utnya, psikologi pendidikan berkembang pesat di Amerika Serikat, meskipun tempat kelahir
annya di Eropa. Kemudian, dari negara adikuasa tersebar di seluruh benua ke Indonesia. M
eskipun perkembangan psikologi pendidikan di Eropa dianggap tidak signifikan, faktanya ad
alah bahwa psikologi belum hilang atau digantikan oleh perkembangan pengajaran dan teol
ogi psikologi seperti yang telah mengemuka. Salah satu bukti bahwa psikologi masih diguna
kan dan dikembangkan di Eropa, terutama di Inggris adalah bahwa itu masih diterbitkan da
lam jurnal internasional yang disebut British Journal of Educational Psychology. Saat ini, se
iring bertambahnya usia psikologi pendidikan, semakin banyak psikolog dan pendidik menge
mbangkannya. Ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah fakultas psikologi dan pendidikan
di universitas-universitas terkenal di dunia yang berspesialisasi dalam spesialisasi psikologi
pendidikan dengan fasilitas belajar yang lengkap dan modern. Sayangnya, di negara kita pe
ndidikan psikologi - biasanya ditambah dengan bimbingan dan konseling (BP) - jarang diada
kan di fakultas negeri atau swasta. Pernyataan lain yang menunjukkan perkembangan pesat
psikologi pendidikan adalah meningkatnya variasi cabang psikologi dan aliran psikologi yan
g juga merupakan pusat penelitian psikologi pendidikan. Cabang-cabang dan aliran psikologi
yang datang satu sama lain menanamkan pengaruhnya terhadap psikologi pendidikan, di a
ntaranya adalah:

1. Aliran humanisme dengan karakter utama JJ Rousseau. Abraham Maslow, C. Rogers;


2.Aliran behaviorisme dengan karakter utama JB Watson. EL Thorndike, dan BF Skiner.

3. Aliran kognitif dengan tokoh kunci J. Piaget, J. Bruner, dan D. Ausbel.

C. TUJUAN PSIKOLOGI

Objek diskusi psikologis adalah manusia. Karena sifat manusia sangat kompleks dan unik. S
edangkan objek psikologis biasanya dibagi menjadi dua jenis;

a.Objek material adalah objek yang dipandang secara keseluruhan. Objek material psikolog
i adalah manusia. Selain menjadi objek psikologis, manusia juga objek untuk ilmu lain. Co
ntoh; sosiologi, kedokteran, antropologi dan sebagainya.

b.Objek formal, mengingat aspek psikologi mana yang penting. Dalam hal ini, objek formal
psikologi adalah benda sesuai dengan perubahan zaman dan pandangan ahli masing-masing
. Dalam bahasa Yunani kuno hingga abad pertengahan, misalnya, objek formal studi psikolo
gis adalah esensi jiwa. Kemudian pada saat Deskripsi, objek psikologi adalah gejala kesada
ran , yang merupakan sesuatu yang langsung kita alami dalam kesadaran kita; kesan, peras
aan, emosi, keinginan dan sebagainya. Dalam aliran Behaviorisme yang muncul di Amerika
pada awal abad ke-20 yang seolah menjadi objek perilaku manusia(secara lahiriah). Semen
tara jalur psikologi dipelopori oleh Freud, objeknya adalah gejala ketidaksadaran manusia.
Manusia adalah makhluk yang sangat kompleks dan unik. Karena itu, sejak tahap awal psik
ologi, psikologi telah berkembang begitu pesat, sehingga kita sekarang mengenal semacam
psikologi. Menurut Muhibbin Syah objek-objek psikologi pendidikan dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Siswa, yaitu pelajar, termasuk pendekatan strategi, faktor dan pengaruh, dan prestasi.

2. Guru, yaitu mereka yang bertanggung jawab atau yang bertanggung jawab untuk menga
jar termasuk metode, model, strategi dan lain-lain yang terkait dengan penyajian materi p
elajaran.

D.MANFAAT PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Manfaat mempelajari psikologi pendidikan bagi guru dan calon guru dapat dibagi menjadi
dua aspek:

1. Untuk Mempelajari Situasi Dalam Proses Pembelajaran Psikologi pendidikan memberikan


kontribusi yang signifikan bagi guru dan calon guru dalam meningkatkan efisiensi proses pe
mbelajaran dalam kondisi yang berbeda seperti yang dijelaskan di bawah ini.

a. Memahami Perbedaan Individual (Peserta Didik) Seorang guru harus berurusan dengan se
kelompok siswa di kelas dengan hati-hati, karena karakteristik setiap siswa berbeda-beda.
Oleh karena itu penting untuk memahami perbedaan karakteristik siswa ini di berbagai ting
kat pertumbuhan dan perkembangan untuk menciptakan proses pembelajaran yang efektif
dan efisien. Psikologi pendidikan dapat membantu guru dan calon guru memahami perbeda
an dalam karakteristik mereka.

b. Menciptakan Iklim Belajar yang Kondusif di Kelas Pemahaman yang baik tentang ruang k
elas yang digunakan dalam proses pembelajaran membantu guru mengkomunikasikan materi
secara efektif kepada siswa. Iklim belajar yang kondusif perlu diciptakan oleh guru agar p
roses pengajaran dapat bekerja secara efektif. Seorang guru perlu mengetahui prinsip-prins
ip yang tepat dalam proses pengajaran, pendekatan berbeda untuk mengajar untuk hasil b
elajar mengajar yang lebih baik. Psikologi pendidikan berperan dalam membantu guru men
ciptakan iklim sosio-emosional yang kondusif di kelas, sehingga proses pembelajaran di kel
as bisa efektif.

c. Pemilihan Strategi dan Metode Pembelajaran Metode pembelajaran didasarkan pada kara
kteristik perkembangan siswa. Psikologi pendidikan dapat membantu guru dalam menentuka
n strategi dan metode pembelajaran yang tepat, dan dapat menghubungkannya dengan kar
akteristik dan keunikan individu, jenis pembelajaran dan gaya serta tingkat perkembangan
yang dialami oleh peserta didik.

d. Berikan Bimbingan untuk Pelajar Seorang guru harus memainkan peran yang berbeda di
sekolah, tidak hanya dalam pelaksanaan pembelajaran, tetapi juga sebagai mentor bagi pe
serta didik. Bimbingan adalah jenis bantuan bagi siswa untuk memecahkan masalah yang m
ereka hadapi. Pengetahuan tentang psikologi pendidikan memungkinkan guru untuk member
ikan bimbingan pendidikan dan kejuruan yang diperlukan bagi siswa dari berbagai usia.

e. Mengevaluasi Hasil Belajar Guru harus melakukan dua kegiatan penting di kelas seperti
mengajar dan mengevaluasi. Kegiatan evaluasi membantu mengukur hasil belajar siswa. Psi
kologi pendidikan dapat membantu guru dan calon guru dalam mengembangkan evaluasi pe
mbelajaran siswa yang lebih adil, baik dalam evaluasi teknis, dalam penerapan prinsip-prin
sip evaluasi atau dalam menentukan hasil evaluasi.

2. Menerapkan Prinsip-Prinsip Pembelajaran Mengajar

a. Menetapkan Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran mengacu pada perubahan perila


ku yang dialami siswa setelah proses pembelajaran dilaksanakan. Psikologi pendidikan mem
bantu guru dalam menentukan jenis perubahan perilaku yang mereka inginkan sebagai tuju
an pembelajaran.

b. Penggunaan Media Pembelajaran Pengetahuan tentang psikologi pendidikan diperlukan b


agi guru untuk merencanakan dengan tepat media pembelajaran apa yang digunakan. Ambi
l media audio-visual, misalnya, untuk memberi peserta didik gambaran yang jelas.

c. Pengaturan Jadwal Pelajaran Jadwal pelajaran harus disusun berdasarkan kondisi psikolo
gis siswa. Sebagai contoh, mata pelajaran yang dianggap sulit bagi siswa seperti matematik
a ditempatkan pada awal pelajaran, di mana kondisi siswa segar dan bersemangat untuk m
enerima materi. Berdasarkan uraian ini, dapat disimpulkan bahwa psikologi pendidikan seca
ra keseluruhan berperan dalam membantu guru merencanakan, mengatur dan mengevaluas
i kegiatan belajar mengajar di sekolah. Setiap pengetahuan memiliki manfaat dan manfaat
nya. Seperti halnya patologi pendidikan, tentu ada manfaatnya. Beberapa tokoh telah men
jelaskan manfaat psikologis ini. Menurut Lindgren seperti dikutip oleh Muhibbin Syah - juga
dikutip dari kutipan Surya, manfaat psikologi pendidikan adalah untuk membantu guru dan
calon guru dalam mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang pendidikan dan pr
oses mereka. Sedangkan Chaplin (1972) menekankan manfaat psikologi pendidikan untuk m
enyelesaikan masalah di dunia pendidikan dengan menggunakan metode yang terorganisir d
an sistematis. Ini tercermin dalam ekspresinya. aplikasi metode formal untuk menyelesaika
n masalah ini.Tidak perlu menentukan apakah masalah psikologis muncul dari guru, siswa,
atau situasi mengajar yang dihadapi guru dan siswa. Setidaknya ada 10 jenis kegiatan pend
idikan yang membutuhkan prinsip-prinsip psikologis berikut:

1) penerimaan siswa baru;

2) perencanaan pendidikan;

3) persiapan kurikulum;

4) penelitian pendidikan;
5) administrasi pendidikan;

6) pilihan materi pelajaran;

7) interaksi belajar-mengajar;

8) layanan bimbingan dan konseling;

9) metodologi pengajaran;

10) pengukuran dan evaluasi.

Dalam menerapkan prinsip-prinsip ini, dibutuhkan figur guru yang kompeten.

E. RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Psikologi pendidikan pada dasarnya adalah disiplin psikologis yang secara khusus mempelaja
ri, meneliti, dan membahas semua perilaku manusia yang terlibat dalam proses pendidikan
termasuk perilaku belajar (oleh siswa), perilaku mengajar (oleh guru), dan perilaku belajar
-mengajar (mis. guru dan siswa berinteraksi satu sama lain). Inti dari masalah psikologis da
lam psikologi pendidikan, tanpa mengabaikan psikologi guru, terletak pada siswa. Pendidika
n, pada kenyataannya, adalah layanan yang dirancang khusus untuk siswa. Oleh karena itu,
ruang lingkup dasar psikologi pendidikan, di samping teori psikologi pendidikan sebagai sai
ns, serta berbagai aspek psikologis siswa terutama karena mereka terlibat dalam proses be
lajar mengajar. Secara umum, banyak anggota membatasi pohon psikologi pendidikan dibag
i menjadi tiga jenis.

1. Topik "belajar", yang meliputi teori, prinsip, dan karakteristik pembelajaran siswa, dan
sebagainya.

2 Topik "proses pembelajaran" adalah tahap tindakan dan peristiwa yang terjadi dalam keg
iatan belajar siswa.

3. Subjek "situasi belajar", yaitu, kondisi lingkungan dan lingkungan baik fisik maupun non-
fisik dalam kaitannya dengan kegiatan belajar siswa. Sementara itu, Samuel Smith, sebagai
mana dikutip oleh Suryabrata (1984), menguraikan 16 topik terperinci berikut:
1.Pengetahuan tentang psikologi pendidikan.

2.Keturunan atau karakteristik keturunan dari keturunan.

3.Lingkungan fisik.

4.Pertumbuhan siswa (pertumbuhan).

5.Proses perilaku.

6.Sifat dan ruang lingkup pembelajaran.

7.Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran.

8. Hukum dan teori belajar.

9. Pengukuran, yaitu prinsip dasar dan batasan pengukuran / evaluasi (pengukuran: prinsi
p dasar dan definisi).

10. Transfer pembelajaran, materi pelajaran (transfer pembelajaran: materi pelajaran).

11. Aspek praktis pengukuran.


12. Statistik dasar.

13. Kesehatan spiritual (kebersihan mental)

14. Pendidikan membentuk karakter.

15. Pengetahuan psikologis mata pelajaran sekolah menengah.

16. Pengetahuan psikologis mata pelajaran sekolah dasar.

Enam belas subjek dikatakan telah dihilangkan oleh hampir semua ahli yang telah diselidi
ki Smith, meskipun porsi (porsi / ransum) yang diberikan dalam deduksi tidak sama. Dari
versi Smith dari serangkaian topik dan tiga tema yang sebelumnya menjadi andalan, jelas
bahwa belajar adalah masalah yang paling sentral dan vital dalam psikologi pendidikan. D
ari semua proses pendidikan, belajar siswa adalah kegiatan yang paling penting. Ini berart
i bahwa keberhasilan yang berhasil dalam mencapai tujuan pendidikan banyak berkaitan d
engan pembelajaran siswa baik di dalam maupun di luar kelas. Selain itu, sementara bela
jar adalah masalah sentral dan vital, itu tidak berarti bahwa masalah lain tidak perlu dit
angani oleh psikologi pendidikan. Masalah pengajaran dan proses belajar-mengajar seperti
ditekankan sebelumnya, juga dibahas dengan sebagian besar dan luas psikologi pendidikan
. Pentingnya proses pengajaran terbukti dari jumlah penelitian yang dilakukan dan buku-b
uku psikologi pendidikan yang secara khusus membahas masalah interaksi instruksional (hu
bungan guru-siswa) antara guru dan siswa. Khusus tentang proses pengajaran, psikolog pe
ndidikan seperti Barlow (1985) dan Good & Brophy (1990) memecah diskusi menjadi tujuh
bagian.

1. Manajemen kelas (setidaknya) yang mencakup manajemen kelas dan penciptaan iklim k
elas.

2.Metodologi kelas (metode pengajaran).

3.Memotivasi peserta didik.


4.Mendukung siswa berprestasi.

5.Penanganan siswa adalah perilaku menyimpang.

6.Pengukuran kinerja akademik siswa.


7. Gunakan umpan balik dan tindak lanjut.
Dalam hal manajemen (penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan) kelas atau mana
jemen kelas, tugas utama guru adalah:

1) melakukan kontrol terhadap seluruh situasi dan aktivitas kelas;

2) Menciptakan iklim kelas sedemikian rupa sehingga proses pengajaran dapat adil dan lanc
ar. Kontrol atau kontrol yang dilakukan seorang guru, menurut tinjauan psikologi pendidi
kan harus selalu berorientasi pada pencapaian disiplin. Disiplin dalam hal ini berarti bah
wa semua sikap, sikap, dan tindakan siswa sesuai dalam proses belajar mengajar. Sedang
kan untuk penciptaan iklim kelas, guru sangat diharapkan untuk membangun lingkungan
psikologis di kelas yang berisi suasana.

BAB III PENUTUP

1. KESIMPULAN

a) Terlepas dari apa yang dikatakan para ahli dalam psikologi pendidikan, dapat disimpulka
n bahwa psikologi pendidikan adalah cabang dari psikologi dalam studinya dan penekana
nnya lebih pada pertumbuhan dan perkembangan anak-anak, baik fisik dan mental, yang
berkaitan erat dengan masalah pendidikan terutama yang mempengaruhi proses dan kebe
rhasilan pembelajaran.

b) Deskripsi beasiswa yang secara khusus berkaitan dengan psikologi pendidikan telah disar
ankan oleh beberapa sarjana seperti Boring dan Murphi pada tahun 1929 dan Burt pada t
ahun 1957, tetapi terbatas pada psikologi pendidikan di wilayah Inggris (David, 1972). Te
ntu saja, sejarah psikologi pendidikan yang mereka tulis tidak dapat merujuk kepada kit
a tidak hanya karena keterbatasan area pengembangan, tetapi juga pada berakhirnya kar
ya-karya tersebut.

c) Menurut Muhibbin Syah objek-objek psikologi pendidikan dibagi menjadi 2, yaitu: 1. S


iswa, yaitu pelajar, termasuk pendekatan strategi, faktor dan pengaruh, dan prestasi. 2.
Guru, yaitu mereka yang bertanggung jawab atau yang bertanggung jawab untuk men
gajar termasuk metode, model, strategi dan lain-lain yang terkait dengan penyajian mat
eri pelajaran.

d) Manfaat mempelajari psikologi pengunjung no 1. Untuk Mempelajari Situasi Dalam Prose


s Pembelajaran

a. Memahami Perbedaan Individual (Peserta Didik)

b. Menciptakan Iklim Belajar yang Kondusif di Kelas


c. Pemilihan Strategi dan Metode Pembelajaran

d. Berikan Bimbingan untuk Pelajar

e. Mengevaluasi Hasil Belajar

2. Menerapkan Prinsip-Prinsip Pembelajaran Mengajar

a. Menetapkan Tujuan Pembelajaran

b. Penggunaan Media Pembelajaran


c. Pengaturan Jadwal Pelajaran

e) Secara umum, banyak ahli membatasi materi pelajaran psikologi pendidikan menjadi tig
a jenis.

1. Topik "belajar", yang meliputi teori, prinsip, dan karakteristik pembelajaran siswa, dan
sebagainya.

2. Topik "proses pembelajaran" adalah tahap tindakan dan peristiwa yang terjadi dalam k
egiatan belajar siswa.

3. Subjek "situasi belajar", yaitu, kondisi lingkungan dan lingkungan baik fisik maupun non
-fisik dalam kaitannya dengan kegiatan belajar siswa. Sementara itu, Samuel Smith seper
ti dikutip dalam Suryabrata (1984), menguraikan 16 topik diskusi psikologis berikut secar
a terperinci:

1.Pengetahuan tentang psikologi pendidikan.

2.Keturunan atau karakteristik keturunan dari keturunan.

3.Lingkungan fisik.

4.Pertumbuhan siswa (pertumbuhan).

5.Proses perilaku.

6.Sifat dan ruang lingkup pembelajaran.

7.Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran.

8.Hukum dan teori belajar.

9.Pengukuran, yaitu prinsip dasar dan batasan pengukuran / evaluasi (pengukuran: prinsi
p dasar dan definisi).

10.Transfer pembelajaran, materi pelajaran (transfer pembelajaran: materi pelajaran).

11.Aspek praktis pengukuran.

12.Statistik dasar.
13.Kesehatan spiritual (kebersihan mental)

14.Pendidikan membentuk karakter.

15.Pengetahuan psikologis mata pelajaran sekolah menengah.

16.Pengetahuan psikologis mata pelajaran sekolah dasar.

REFERENSI

Syah, Muhibbin, 2010. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru ,, Bandung: Rosdaka
rya Youth . Purwanto, Ngalim, 2010. Psikologi Pendidikan, Bandung: Rosdakarya Youth.
Wahyono , Budi , http://www.pendidikanekonomi.com/2012/05/manfaat-mempelajari-psi
kologi.html . P kul 19:48 WIB, tanggal 18 september 2014 . [1] Muhibbin Syah, Mengunju
ngiPsikologi Dengan Pendekatan Baru,, Bandung: Remja Rosdakarya, 2010. Bab 13 [2] Ng
alim Purwanto,Psikologi Pendidikan,Bandung: Rosdakarya Youth, 2010. Bab 9 [3] Muhibbin
Syah,Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru,, Bandung: Rosdakarya Youth, 2010.
Bab 24 [4] Ngalim Purwanto,Psikologi Pendidikan,Bandung: Rosdakarya Youth, 2010. Bab
4 [5] Muhibbin Syah,Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru,, Bandung: Rosdakarya
Youth, 2010. Bab 14 [6] Budi Wahyono,http://www.pendidikanekonomi.com/2012/05/man
faat-mempelajari-psikologi.html pkul 19:48WIB, tanggal 18 september 2014 [7] Muhibbin
Syah,Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru,Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011
. Bab 18. [8] Muhibbin Syah,Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru,Bandung: PT R
e m a j a R o s d a k a r y a , 2 0 1 1 . B a b 2 4

Sumber: https://makalahnih.blogspot.com/2014/09/download-power-point-disini-bab-i.htm
l ? m = 1
Silahkan mengcopy paste dan menyebarkan artikel ini selama masih menjaga amanah ilm
iah dengan menyertakan sumbernya

Anda mungkin juga menyukai