Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENDEKATAN KURIKULUM

Dosen Pengampu :

Muhammad Ikrom Karyodiputo

Disusun Oleh:

Aminullah (202091260002)

Lita Putri Destiani (202091260013)

Khofifah Eka Prasasti (202091260011)

Intan Permata (202091260009)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)

AT TAQWA BONDOWOSO
TAHUN 2021

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam
senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga,
sahabat, serta semua umatnya hingga kini. Dan semoga kita termasuk dari golongan
yang kelak mendapatkan syafaatnya.

Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga selesainya
makalah ini. Harapan kami semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat
sebagai salah satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan
serta pengalaman, sehingga nantinya kami dapat memperbaiki bentuk ataupun isi
makalah ini menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................4
A. Latar Belakang...............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................4
C. Tujuan.............................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................5
A. Pengertian Kurikulum...................................................................................................5
B. Pengembangan Kurikulum............................................................................................5
C. Landasan Pengembangan Kurikulum..........................................................................6
D. Pendekatan Pengembangan Kurikulum.......................................................................8
BAB III PENUTUP....................................................................................................................12
A. Kesimpulan...................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................13
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pengembangan kurikulum itu dilakukan oleh sekolah atau lembaga pendidikan


tersebut, yang lebih mengerti dan paham kurikulum seperti apa yang lebih dibutuhkan.
Pengalaman selama setengah abad negeri ini mengelola sendiri sistem pendidikannya
menunjukkan, setiap kali muncul pembicaraan yang mengarah pada upaya perbaikan
sistem pendidikan nasional selalu yang menjadi titik berat perhatian adalah pembenahan
kurikulum.

Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Apakah benar kurikulum memang memiliki
dasar dan landasan yang kuat yang memang disiapkan agar peserta didik, pendidik,
orang tua dan komponen pendidikan lainnya sesuai dengan tujuan pendidikan dan
standar pendidikan. Apa yang mendasari itu semua? Benarkah kurikulum itu dibuat
untuk memperbaiki kurikulum yang lama dengan kurikulum yang baru, yang sering
disebut dengan evaluasi kurikulum? Dimana sistem evaluasi digunakan  untuk
menentukan tingkat pencapaian keberhasilan peserta didik dalam bentuk hasil khusus.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian Kurikulum
2. Apakah Pengembangan Kurikulum
3. Bagaimana Landasan Pengembangan Kurikulum
4. Bagaimana Pendekatan-Pendekatan Pengembangan Kurikulum

C. Tujuan
1. Dapat mengetahui Pengertian Kurikulum
2. Dapat Mengetahui Pengembangan Kurukilum
3. Dapat Mengetahui Landasan Pengembangan Kurikulum
4. Dapat Mengetahui Pendekatan Kurikulum
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum

Kurikulum merupakan suatu alat yang dipakai untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional dengan memperhatikan tahap perkembangan peserta didik dan kesesuaiannya
dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta kesenian, sesuai dengan jenis dan jenjang masing
masing satuan pendidikan. Sejalan dengan ketentuan tersebut, perlu ditambahkan bahwa
pendidikan nasional berakar pada kebudayaan nasional dan pendidikan nasional
berdasarkan Pancasila dan undang Undang Dasar 1945.1

Kurikulum senantiasa berkembang sejalan dengan perkembangan teori dan


perkembangan teknologi dengan beragamnya pendapat mengenai pengertian kurikulum
maka secara teoritis agak sulit menentukan suatu pengertian yang dapat merangkum
semua pendapat tentang kurikulum perubahan kurikulum yang dilakukan oleh
pemerintah adalah niatan untuk perbaikan sistem pendidikan meskipun pada
kenyataannya setiap kurikulum memiliki kekurangan dan perlu dievaluasi serta
diperbaiki lagi.

B. Pengembangan Kurikulum

Pengembangan kurikulum (curriculum development/curriculum


planning/curriculum design) adalah perencanaan kesempatan-kesempatan belajar yang
ditujukan untuk membawa siswa ke arah perubahan-perubahan yang diinginkan dan
menilai perubahan-perubahan itu telah terjadi pada diri siswa. Pengembangan
kurikulum adalah proses yang mengaitkan satu komponen kurikulum lainnya untuk
menghasilkan kurikulum yang lebih baik.2

1 Depdikbud.Kurikulum 1978.1979.hlm 37

2 Kompas: Selasa, 1 Mei 2001


Sukadinata (2000) mengemukakan bahwa pengembangan kurikulum adalah
penyusunan kurikulum yang sama sekali baru (curriculum construction), bisa juga
menyempurnakan kurikulum yang telah ada (curriculum improvement).

Dalam hal ini, pengembangan kurikulum adalah suatu proses siklus yang tidak
pernah akhirnya. Sebab, pengembangan kurikulum ini merupakan suatu proses yang
bertumpu pada unsur-unsur dalam kurikulum, yang di dalamnya meliputi tujuan,
metode dan material, penilaian dan balikan (feedback). Tujuan menggambarkan semua
pengetahuan dan pertimbangan tujuan-tujuan pembelajaran, baik berhubungan dengan
mata pelajaran maupun kurikulum secara keseluruhan. Metode dan material
menggambarkan metode-metode dan material sekolah guna mencapai tujuan-tujuan
tersebut. Penilaian, berhubungan dengan sejauh mana keberhasilan kegiatan yang telah
dikembangkan tujuan baru. Balikan (feedback), merupakan semua pengalaman yang
telah diperoleh dan pada gilirannya menjadi titik tolak bagi langkah pengembangan.
Dari kurikulum 1994, suplemen 1999, KBK dan KTSP. Dan kurikulum yang sekarang
kita pakai adalah kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkatan Satuan Pendidikan) dalam
KTSP, pengembangan kurikulum dilakukan oleh Guru, Kepala Sekolah serta Komite
Sekolah dan Dewan Pendidikan.

Pengembangan kurikulum merupakan bagian yang esensial dalam proses


pendidikan. Sasaran yang dicapai bukan semata mata memproduksi bahan pelajaran
melainkan lebih dititikberatkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dari beberapa
pendapat para ahli diatas kami menyimpulkan Pengembangan kurikulum adalah
kegiatan yang mengacu pada usaha untuk melaksanakan dan mempertahankan dan
menyempurnakan kurikulum yang telah ada guna memperoleh hasil yang lebih baik
lagi.

C. Landasan Pengembangan Kurikulum

Menurut Tyler, landasan kurikulum terdiri dari landasan filosofis, sosial, budaya dan
psikologis. Pendapat tersebut sejalan dengan yang dikemukakan Murray Print,
Perkembangan ilmu dan teknologi, perkembangan terakhir beliau menambahkan atau
melengkapi landasan tersebut dengan landasan manajemen (organisatoris).3

3 Subandijah. Pengembangan dan Inovasi Kurikulum.(Jakarta: Grafindo,1986) hlm.37


Beberapa landasannya antara lain:

1.      Landasan Pengembangan Secara Filosofis

Landasan filosofis pancasila yang dianut oleh Negara kita dengan prinsip demokratis,
mengandung makna bahwa peserta didik diberi kebebasan untuk berkembang dan
mampu berfikir intelegen dikehidupan masyarakat, melakukan aktivitas yang dapat
memberikan manfaat terhadap hasil akhir dan menekankan nilai-nilai manusiawi dan
kultural dalam pendidikan.

2.      Landasan Pengembangan Secara Psikologis

Teori belajar dijadikan dasar bagi proses belajar mengajar. Dengan demikian ada
hubungan yang erat antara kurikulum dengan psikologi belajar dan psikologi anak.

3.      Landasan Pengembangan  Secara Sosial Budaya.

Masyarakat merupakan suatu faktor yang begitu penting dalam penggembangan


kurikulum sehingga aspek sosiologis dijadikan salah satu asas. Dalam hal ini pun kita
harus menjaga, agar asas ini jangan terlampau mendominasi sehingga timbul kurikulum
yang berpusat pada masyarakat atau “ society centered curriculum “. Di Indonesia
belum tertuju kearah itu, tetapi perhatian terhadap perkembangan kebudayaan yang ada
di masyarakat sudah diwujudkan dalam bentuk kurikulum muatan lokal di tiap daerah.
Dengan dijadikannya sosiologis sebagai landasan pengembangan kurikulum, maka
peserta didik nantinya diharapkan mampu bekerja sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.4

4.      Landasan Pengembangan Kurikulum Dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Dengan IPTEK sebagai landasan, peserta didik diharapkan mampu mengikuti


perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan kesenian sesuai dengan sistem nilai,
kemanusiawian dan budaya bangsa.

5.      Landasan Pengembangan Kurikulum Secara Organisatoris

4 Abdul Madjid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Konsep dan
Implementasi kurikulum 2004.hlm 56-63
Landasan ini berkenaan dengan bentuk organisasi bahan pelajaran yang disajikan.
Bagaimana bahan pelajaran akan disajikan. Apakah dalam bentuk bidang studi yang
terpisah-pisah, ataukah di usahakan adanya hubungan antara pelajaran yang diberikan,
misalnya dalam bentuk broad field atau bidang studi seperti yang dilaksanakan di
Indonesia pada saat ini.

Mengacu kepada landasan pengembangan kurikulum di atas, maka tujuan kegiatan


siswa akan menekankan pada pengembangan sikap dan perilaku agar berguna dalam
suatu kehidupan masyarakat yang demokratis.

Herman H.Horne, memberikan dasar atau asas kurikulum dengan tiga macam yaitu:

1.      Dasar Psikologis, yang digunakan untuk mengetahui kemampuan yang diperoleh


dari pelajar dan kebutuhan anak didik (The ability and needs of children).

2.      Dasar Sosiologis, yang digunakan untuk mengetahui tuntutan yang sah dari
masyarakat (The legitimate demans of society).

3.      Dasar Filosofis, yang digunakan untuk mengetahui keadaan alam semesta tempat
kita hidup (the kind of univrse in which we live).

Sedangkan As Syaibani menetapkan dasar pokok kurikulum pendidikan yaitu


dengan menambahkan unsur religi didalamnya.

D. Pendekatan Pengembangan Kurikulum

Pendekatan merupakan titik tolak atau sudut pandang seseorang terhadap suatu
proses tertentu. Sehingga bila dikaitkan dengan kurikulum, pengembangan kurikulum
dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang secara umum tentang proses
pengembangan kurikulum. Pendekatan, lebih menekankan pada usaha dan penerapan
langkah-langkah atau cara kerja dengan menerapkan suatu strategi dan beberapa metode
yang tepat, yang dijalankan sesuai dengan langkah-langkah yang sistematik untuk
memperoleh hasil kerja yang lebih baik. Jadi pendekatan pengembangan kurikulum
adalah cara kerja dengan menerapkan strategi dan metode yang tepat dengan mengikuti
langkah-langkah pengembangan yang sistematis untuk menghasilkan kurikulum yang
lebih baik.
Dengan melihat cakupan pengembangan kurikulum, ada dua pendekatan yang dapat
diterapkan dalam pengembangannya. Pertama, pendekatan top down atau pendekatan
administratif, yaitu pendekatan dengan sistem komando dari atas ke bawah, dan kedua
adalah pendekatan grassroot, yaitu pengembangan kurikulum dari bawah ke atas, yang
diawali oleh inisiatif dari bawah kemudian disebarluaskan pada tingkat dan skala yang
lebih luas.

1.      Pendekatan Top Down

Pengembangan kurikulum pada pendekatan ini muncul dari pejabat pendidikan


atau para administrator atau pemegang kebijakan pendidikan seperti dirjen atau Kepala
Kantor Wilayah. Semacam garis komando, pengembangan kurikulum kemudian
diteruskan ke bawah, sehingga pendekatan ini disebut juga line staff model. Pendekatan
ini biasa digunakan Negara yang memiliki sistem pendidikan sentralisasi.

Prosedur kerja atau proses pengembangan kurikulum dengan pendekatan ini adalah
sebagai berikut:

a.       Pembentukan tim pengarah oleh pejabat pendidikan. Anggota tim biasanya terdiri


dari pejabat di bawahnya, seperti pengawas pendidikan, ahli kurikulum dsb. Tim
pengarah ini bertugas merumuskan konsep dasar, garis-garis besar kebijakan,
menyiapkan rumusan falsafah pendidikan, dan tujuan umum pendidikan.

b.      Menyusun tim atau kelompok kerja untuk menjabarkan kebijakan atau rumusan-
rumusan yang telah disusun tim pengarah. Anggota tim ini adalah para ahli kurikulum,
ahli disiplin ilmu dari perguruan tinggi, ditambah dengan guru-guru senior yang sudah
berpengalaman. Tim ini bertugas merumuskan tujuan-tujuan yang lebih operasional dari
tujuan umum, memilih dan menyusun sequence bahan pelajaran, memilih strategi
pengajaran dan alat bantu petunjuk evaluasi, serta menyusun pedoman pelaksanaan
kurikulum untuk guru.

c.       Bila kurikulum sudah selesai disusun oleh tim atau kelompok kerja, selanjutnya
hasilnya diserahkan kepada tim perumus untuk dikaji dan diberi catatan atau revisi. Bila
perlu kurikulum tersebut akan diujicoba , dievaluasi, dan disempurnakan.
d.      Para asministrator selanjutnya memerintahkan kepada setiap sekolah untuk
mengimplementasikan kurikulum yang telah disusun tersebut.

Dari langkah-langkah tersebut tampak bahwa inisiaif pengembangan kurikulum


berasal dari pemegang kebijakan pendidikan, sedangkan guru hanya bertugas sebagai
pelaksana kurikulum yang telah ditentukan oleh para pemegang kurikulum, sehingga
disebut pendekatan dengan system komando.

2.      Pendekatan Grass roots

Pada pendekatan grass roots,inisiatif pengembangan kurikulum dimulai dari


lapangan atau dari guru-guru sebagai implementator, kemudian menyebar pada wilayah
yang lebih luas, karena itu pendekatan ini disebut pendekatan dari bawah ke
atas. Pendekatan ini lebih banyak digunakan untuk penyempurnaan kurikulum
(curriculum improvement), walaupun terkadang juga digunakan dalam pengembangan
kurikulum baru (curriculum construction).

Dalam pelaksanaanya terdapat dua syarat yang harus dipenuhi :

a.       Kurikulum yang dikembangkan bersifat lentur sehingga memberikan kesempatan


kepada setiap guru secara terbuka untuk memperbarui atau menyempurnakan kurikulum
yang sedang diberlakukan.

b.      Guru memiliki sikap professional yang tinggi disertai kemampuan yang memadai,
yang ditandai dengan keinginan untuk mencoba dan mencoba sesuatu yang baru dalam
upaya meningkatkan kinerjanya, selalu menambah pengetahuan dan wawasannya, untuk
menacapai kesempurnaan.

Adapun langkah-langkah untuk melaksanakan pendekatan ini adalah sebagai berikut :

a.       Menyadari adanya masalah, karena pendekatan ini biasanya diawali dari


keresahan guru tentang kurikulum yang berlaku.

b.      Mengadakan refleksi, yaitu dengan mengkaji literatur yang relevan misalnya


dengan membaca buku, jurnal hasil penelitian, internet, diskusi, wawancara dsb.
c.       Mengajukan hipotesis atau jawaban sementara, dengan memetakan berbagai
kemungkinan munculnya masalah dan cara penanggulangannya.

d.      Menentukan hipotesis yang sangat mungkin dekat dan dapat dilakukan sesuai
dengan situasi dan kondisi lapangan. Penentuan di sini juga disertai dengan kajian
terhadap berbagai hambatan yang akan terjadi sehingga lebih dini untuk dapat diatasi.

e.       Mengimplementasikan perencanaan dan mengevaluasinya secara terus menerus


hingga masalah yang dihadapi dapat terpecahkan. Di sini bisa dilakukan dengan diskusi
antar teman sejawat.

f.       Membuat dan menyusun laporanhasil pelaksanaan pengembangan melalui


grassroot. Langkah ini penting dilakukan sebagai bahan publikasi dan diseminasi,
sehingga memungkinkan dapat dimanfaatkan dan diterapkan oleh orang lain sehingga
hasil pengembangan tersebut semakin tersebar.

Pada pedekatan ini guru berperan lebih dari sekedar pelaksana kurikulum,
bahkan peran guru sebagai implementator perubahan dan penyempurnaan kurikulum
sangat menentukan, sedangkan administrator tidak lagi berperan sebagai pengendali
pengembangan, tetapi hanya sebagai motivator dan fasilitator.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pengembangan kurikulum adalahkegiatan yang mengacu pada usaha untuk
melaksanakan dan mempertahankan dan menyempurnakan kurikulum yang telah
ada guna memperoleh hasil yang lebih baik lagi.
2. Landasan Pengembangan Kurikulum adalah Filosofis, Sosiologis, Psikologis
Organisatoris dan ditambah dengan religi
3.  Secara umum pendekatan-pendekatan pengembangan dalam kurikulum adalah :
a. Pendekatan Sentralistik   
b. Pendekatan Desentralistik

DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 1989.Pengembangan Kurikulum di Sekolah.Bandung: Sinar
Baru1989.

Indonesia journal of history education, vol .3(1) tahun 2014

Arifin, M. 1987.Filsafat Pendidikan Islam.Jakarta: Bina Aksara

Depdikbud.1979.Kurikulum 1978

Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara

Idi, Abdullah. 2007. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik.Jogjakarta: Ar-Ruzz


Media

Muhaimin. 2010. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah,


Madrasah dan Perguruan Tinggi.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai