Anda di halaman 1dari 6

NAMA : DWI ADINDA RAHMADANI ADAMING

NPM : 222303009
RESUME PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Pengertian psikologi pendidikan
Cabang ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran
dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan (Santrock, 2004). Psikologi
Pendidikan adalah ilmu yang memuat pengetahuandan pemahaman mengenai perilaku
manusia dan proses-proses psikologisnya yang terjadi dalam konteks pembelajaran dan
pengajaran di lingkungan pendidikan.
 Psikologi Pendidikan memuat irisan dari psikologiperkembangan, psikologi
belajar, psikologi kognitif, psikologi kepribadian, dan berbagai hasil riset dalam
psikologi dalam memahami karakteristik pembelajar (siswa/pelajar) serta
memahami dinamika hubungan guru-murid agar pembelajarandi kelas menjadi
lebih optimal.
 Psikologi Pendidikan memuat irisan dari psikologi perkembangan, psikologi
belajar, psikologi kognitif, psikologi kepribadian, dan berbagai hasil riset dalam
psikologi dalam memahami karakteristik pembelajar (siswa/pelajar) serta
memahami dinamika hubungan guru-murid agar pembelajaran di kelas menjadi
lebih optimal.
Tiga perintis terkemuka:
1. Wiliam james (1842-1910)
 Tergantung siapa yang dihadapi, bagaimana cara mengajar anak secara
efektif (cara).
 Lebih efektif didalam ruangan dibandingkan diluar( lokasi).
 Lebih muda menyampaikan kepada yang belum tahu (Pengetahuan atau
pemahaman)

2. John Dewey (1859-1952)


 Pembelajaraan akitf (mahasiswa)
 Adapasi
 Kelayakan
3. E.L. Thorndike (1874-1949
 Perhatain
 Penilaian
 pengukuran
Selanjutnya:
B.F Skinner 1950 an
 Skinner terpengaruh oleh Thondike tapi dia tidak sepakat dengan James dan
Dewey
Benjamin Bloom 1950 an
 Pengetahuan
 Pemahaman
 Analisa
 Sinteris
 Evaluasi
Piaget dan Vygotsky
 Hasil kognitif: Vygotsky
 Latar belakang perkembangan: Piaget
TUJUAN ILMU
 Deskripsi (pengambaraan)
 Prediksi ( perkiraan)
 Eksplanasi (penjelasan)
 Aplikasi (penerapan)
FUNGSI PSIKOLOGI SEBAGAI ILMU
Psikologi memiliki tiga fungsi sebagai ilmu yaitu:
1. Menjelaskan, yaitu mampu menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah
laku itu terjadi. Hasilnya penjelasan berupa deskripsi atau bahasan yang bersifat
deskriptif
2. Memprediksikan, yaitu mampu meramalkan atau memprediksikan apa,
bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasil prediksi berupa
prognosa, prediksi atau estimasi
3. Pengendalian, yaitu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang
diharapkan. Perwujudannya berupa tindakan yang sifatnya preventif atau
pencegahan, intervensi atau treatment serta rehabilitasi atau perawatan.

RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN UNSUR PENDIDIKAN


Pertemuan (2)
Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan
a. Pengertian dan Sejarah Psikologi Pendidikan
b. Batasan Pendidikan → Landasan dan Azas
c. Unsur-unsur (Komponen) Pendidikan
d. Perilaku belajar
e. Perilaku mengajar
f. Konteks pembelajaran dan pengajaran
g. Riset-riset.
Pengertian Pendidikan
Berasal dari kata “didik”. Kemudian mendapatkan awalan me- sehingga
menjadi “mendidik”, yang artinya memelihara & memberi latihan. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, “pendidikan” adalah proses pengubahan sikap & tata laku
seseorang atau kelompok orang dalam mendewasakannya melalui upaya pengajaran &
pelatihan.
Pendidikan dapat diartikan dari berbagai sudut pandang yaitu:
 Sebagai sistem
Pendidikan dipandang sebagai keseluruhan gagasan terpadu yang mengatur
usaha-usaha sadar untuk membina seseorang mencapai harkat kemanusiaannya
secara utuh.

 Sebagai proses
Pendidikan dipandang sebagai pelaksanaan usaha-usaha untuk mencapai tujuan
tertentu dalam rangka mencapai harkat kemanusiaannya secara utuh.

 Sebagai hasil
Pendidikan dipandang sebagai sesuatu yang telah dicapai atau dimiliki seseorang
setelah proses pendidikan berlangsung.
Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur,
pantas, benar, dan indah untuk kehidupan. Tujuan pendidikan memiliki dua fungsi yaitu
memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang
ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan.
UNSUR (KOMPONEN) PENDIDIKAN
1. Peserta didik (murid, mahasiswa, anak)
2. Pendidik (guru, dosen, orang tua, mentor.
3. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)
4. Tujuan pendidikan
5. Kurikulum
6. Materi pendidikan
7. Alat dan metode
8. Tempat dimana peristiwa pendidikan berlangsung (lingkungan pendidikan)
9. Evaluasi
LANDASAN DAN AZAS PENDIDIKAN
Pertemuan (3)

Landasan Filosofis
Pendidikan di IndonesiaPancasila sebagai landasan filosofis pendidikan mempunyai
makna:
 Dalam merumuskan pendidikan harus dijiwai dan didasarkan pada Pancasila.
 Sistem pendidikan nasional haruslah berlandaskan Pancasila.
 Hakikat manusia haruslah diwujudkan melalui pendidikan, sehingga tercipta
manusia Indonesia yang dicita-citakan Pancasila.
Landasan Sosiologis
Pendidikan berlangsung secara dinamis. Selalu mengalami perubahan:
1. Perubahan teknologi
2. Perubahan demografi
3. Urbanisasi dan sub-urbanisasi
4. Perubahan politik masyarakat, bangsa dan negara
Landasan Kultural
Pendidikan dapat dikonsepkan sebagai proses budaya manusia. Kegiatannya
dapat berwujud sebagai upaya yang dipikirkan, dirasakan, dan dikehendaki manusia.
Pada hakikatnya manusia sebagai mahkluk budaya dapat menyesuaikan diri dengan
kebudayaan setempat. Salah satu cara untuk memelihara kebudayaan adalah melalui
pengajaran. Jadi pendidikan dapat berfungsi sebagai penyampai, pelestari, dan
pengembang kebudayaan.
Landasan Psikologis
Upaya mengharmonisasikan atau menyeimbangkanaspek2 psikologis individu atau
anak didik sehingga dapat beradaptasi dengan lingkungan secara sehat. Psikologi
sebagai ilmu bantu yang mendasari pelaksanaan pendidikan berorientasi pada tiga hal
yaitu:
 hakikat siswa
 proses belajar
 peranan guru
Landasan Ilmiah dan Teknologis
Salah satu misi pendidikan adalah membekali peserta didik agar dapat
mengembangkan iptek. Hubungan antara pendidikan dan iptek adalah saling timbal
balik, yaitu:
 Kemajuan pendidikan diarahkan untuk kemajuan iptek
 Perkembangan iptek akan berpengaruh pada perkembangan pendidikan
LANDASAN PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA
 Landasan Ideal: Pancasila
 Landasan Konstitusional: UUD 1945
 Landasan Operasional: GBHN dan UUSPN (yang sekarang UU No. 20 Tahun
2003).
AZAS-AZAS PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA
1. Asas semesta, menyeluruh dan terpadu
2. Asas pendidikan seumur hidup
3. Asas tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah
4. Asas pendidikan berlangsung dalam lingkungan rumah tangga, sekolah dan
masyarakat
5. Asas keselarasan dan keterpaduan dengan Ketahanan Nasional dan Wawasan
Nusanta
6. Asas Bhineka Tunggal Ika
7. Asas keselarasan, keserasian dan keseimbangan
8. Asas manfaat, adil, dan merata
9. Asas ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karso, tut wuri handayani
10. Asas mobilitas, efisiensi, dan efektivitas
11. Asas kepastian hukum

PENDIDIKAN BAGI SEMUA (Education for All)


UNESCO pada tahun 2000 di Dakar (Senegal) mencanangkan suatu program
pendidikan bagi semua orang di kawasan Asia dan Pasifik yang disebut APPEAL (Asian
Pacific Programme of Education for All). Melahirkan deklarasi tentang pendidikan bagi
semua, yaitu:
1. Perluasan pendidikan anak dan berbagai kegiatan pengembangannya termasuk
pendidikan bagi anak miskin dan kelainan fisik/mental.
2. Pendidikan dasar semesta diupayakan melalui program pendidikan dasar
sembilan tahun atau program kejar paket A dan B.
3. Pemberantasan buta huruf.
4. Peningkatan mutu pendidikan dasar dan pelatihan keterampilan yang diarahkan
pada peningkatan kesejahteraan kesempatan mendapatkan lapangan kerja dan
peningkatan produktivitas kerja bagi semua kelompok sasaran warga belajar.
5. Peningkatan minat baca bagi seluruh lapisan masyarakat dalam kaitannya
dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan peran
kesetaraannya di dalam kegiatan pembangunan.

Anda mungkin juga menyukai