MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Pengantar Pendidikan
Yang Dibina oleh: Kukuh Miroso Raharjo,S.Pd, M.Pd.
Disusun oleh :
Kelompok 12 Offering B Tahun 2019
Annisa Aulia Maghfirlana (190341621608)
Dhani Zummar Setyonoaji(190341621701)
Durrotul Qomaria (190341621602)
Edo Gilang Pratama (190341621653)
Imanda Agustina (190341621664)
Imarayna Izzata (190341621682)
Pendidikan menurut sistem adalah suatu keseluruhan yang terpadu dari sejumlah
komponen yang saling berinteraksi dan melaksanakan fungsi-fungsi tertentu dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan.
Menurut pendapat ahl, pendidikan adalah setiap pergaulan yang terjadi antara orang dewasa
dengan anak-anak merupakan lapangan dalam suatu keadaan dimana pekerjaan mendidik itu
berlangsung.
Menurut disiplin ilmu, pendidikan sebagai ilmu yaitu perenungan tentang pendidikan, dalam
arti luas ilmu pendidikan yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari soal-soal yang timbul
dalam praktek pendidikan.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui maksud dari landasan pendidikan
2. Uuntuk mengetahui hubungan antara sosiologi dengan pendidikan
3. Unuuk mengetahui maksud dari landasan ekonomi dalam pendidikan
4. Untuk mengetahui maksud dari landasan psikologi dalam pendidikan
1.4 Manfaat
Kita dapat mengetahui maksud dari landasan pendidikan, landasan ekonomi dan
landasan psikologi dalam pendidikan serta hubungan antara sosiologi dengan pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Landasan Pendidikan
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok
orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses,
cara, perbuatan mendidik. (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2002 : 263) .
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (UU RI
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1)
Pendidikan dapat berlangsung dalam Tri Pusat pendidikan, yaitu :
1. Rumah / keluarga
2. Sekolah / lembaga pendidikan formal
3. Masyarakat / lembaga pendidikan nonformal.
Landasan adalah alas atau dasar pijakan dari sesuatu hal; suatu titik tumpu atau titik tolak
dari suatu hal ; atau suatu fundasi tempat berdirinya sesuatu hal. Landasan pendidikan
merupakan norma dasar ataupun seperangkat asumsi yang dijadikan titik tolak dalam rangka
pendidikan.
A. Psikologi Perkembangan
Pada cabang ilmu psikologi pendidikan, terdapat tiga teori pendekatan perkembangan:
1. Pendekatan pertahapan, yaitu pandangan bahwa setiap individu memiliki tahapan-
tahapan untuk berproses.
2. Pendekatan diferensial, memandang individu memiliki kesamaan dan perbedaan,
membuat kelompok berdasarkan perbedaan bakat, suku, agama, ras, jenis kelamin,
kemampuan intelektual, status sosial ekonomi, dan sebagainya.
3. Pendekatan ipsatif, yaitu memandang perkembangan orang lain dengan sudut pandang
ssecara individual.
Menurut J.J. Rousseau perkembangan psikologi dibagi berdasarkan masa perkembangan
anak atas empat tahap:
1. Masa bayi, dari usia 0-2 tahun yang sebagian besar merupakan perkembangan fisik.
2. Masa anak, dari usia 2-12 tahun yang dinyatakan perkembangannya baru hidup.
3. Masa pubertas, dari usia 12-15 tahun yang ditandai dengan perkembangan pikiran dan
kemauan untuk bertualang.
4. Masa adolesen, dari usia 15-25 tahun yang ditandai dengan pertumbuhan seksual yang
menonjol, moral, kata hari, sosial, dan mulai sadar berbudaya.
Psikologi perkembangan sebenarnya mencangkup dua bahasan umum, yaitu afeksi dan
kognisi. Dalam mengoperasikan pendidikan, penting bagi para pendidik untuk memberi
petunjuk berharga. Seorang pendidik harus dapat memahami tahap perkembangan pada anak-
anak secara optimal sehingga tidak terjadi kesalahpahaman.
Perkembangan individu sejak kecil sampai dewasa melalui proses dan pematangan
interaksi lingkungan, meliputi:
a. Kemampuan belajar melalui persepsi.
b. Mencapai pertimbangan berdasarkan pengalaman.
c. Berpikir imajinatif, kreatif, dan mencari sendiri.
B. Psikologi Belajar
Konsep belajar mencangkup kegiatan belajar yang disadari atau tidak disadari dan
dari hal yang sederhana menuju hal yang kompleks. Perbahan perilaku atau cara pandang
seseorang melalui hasil pengalaman merupakan salah satu akibat dari perkembangan
psikologi belajar. Proses belajar ini bisa dimulai dari diri sendiri, lingkungan keluarga,
sekolah, maupun masyarakat. Adapun prinsip-prinsip belajar yang harus diperhatikan, di
antarnya: percaya diri, motivasi positif, kontinguitas, pengulangan, penguatan, materi
pelajaran, keterampilan intelektual, dll. Sedangkan perlengkapan yang harus dimiliki, antara
lain: watak, kepribadian, kemampuan umum, bakat, kecerdasan, kecakapan, kreativitas, latar
belakang.
Perkembangan belajar melalui proses peniruan, pengingatan, latihan, pembiasaan,
pemahaman, penerapan, pemecahan masalah. Menurut Gagne prinsip belajar dapat dilakukan
perubahan yang berkenaan dengan kapabilitas individu. Sedangkan menurut Hilgard &
Bower, perubahan terjadi karena interaksi dengan lingkungan sebagai reaksi terhadap situasi
yang dihadapi.
C. Psikologi Sosial
Pada psikologi sosial, pembahasan yang diteliti adalah dampak atau pengaruh sosial
terhadap perilaku manusia dan pengaruh masyarakat terhadap interaksi antar individu.
Psikologi sosial akan menjelaskan keterkaitan lingkungan sekitar dengan tiap individu.
Pembentukan kesan pertama terhadap orang lain memiliki tiga kunci utama yaitu kepribadian
seseorang, perilaku seseorang, dan latar belakang situasi (Pidarta, 2009:209). Dalam dunia
pendidikan, salah satu yang harus diperhatikan adalah para pendidik harus mampu
membangkitkan kesan pertama positif dan tetap positif untuk hari-hari berikutnya. Sikap dan
perilaku pendidik seperti ini sangat penting artinya bagi kemauan dan semangat belajar anak-
anak (Binti Maunah, 2009:92).
Faktor penting lain dalam proses pendidikan ialah kesepakatan dan kepatuhan. Dengan
adanya kesepakatan, akan memudahkan perencanaaan dan pelaksanaan sesuatu, terutama
dalam bekerja kelompok.
Ada beberapa hal yang mempengarui terjadinya kesepakatan, yaitu:
a. Penjelasan tentang pentingnya persatuan dan kesatuan.
b. Perasaan takut akan disisihkan.
c. Keintiman anggota-anggota kelompok.
d. Tingkatan keahlian anggota kelompok.
e. Besarnya kelompok.
f. Kepercayaan diri masing-masing anggota.
g. Keakraban dan perbaruan anggota-anggota kelompok.
h. Komitmen masing-masing terhadap kewajiban-kewajiban dalam kelompok.
Dalam psikologi sosial, terdapat 3 konsep penting yang harus diperhatikan, yaitu:
1) Pembentukan kesan pertama, meliputi:
a. Kepribadian orang yang diamati
b. Perilaku orang tersebut.
c. Latar belakang situasi waktu mengamati.
2) Presepsi diri sendiri, dibentuk oleh faktor:
a. Minat dan kebutuhan individu.
b. Presepsi terhadap tugas yang menantang.
c. Harapan sukses.
3) Keinginan hubungan, hal ini biasanya disebabkan oleh perilaku agresif, seperti insting
berkelahi/bersaing dan gangguan dari pihak lain. Jenis perilaku agresif antara lain:
anti sosial (eg: memaki-maki), prososial (eg: menembak teroris), dan sanksi (eg:
menampar orang yang melecehkanya).
Kurikulum yang saat ini sedang dikembangkan adalah kurikulum berbasis kompetensi.
Kompetensi bertujuan untuk mengembangkan kemampuan pada ketrampilan, pengetahuan,
dan refleksi dalam berfikir dan bertindak. Kebiasaan berfikir dan bertindak dengan refleksi
diri yang konsisten memungkinkan terbentuknya suatu individu individu yang unggul dan
kompeten.
Terkait dengan teori teori psikologi yang berdampak pada seseorang dalam bertingkah
laku, psikologi juga mempengaruhi sistem pembelajaran pada dunia pendidikan dengan
positif. Siswa menjadi bersungguh – sungguh belajar ketika respon psikologinya dibimbing
oleh pengajar dengan baik.
Dan juga, proses pemahaman pembelajaran suatu topik menjadi lebih mudah dengan
penyelesaian masalah-masalah pembelajaran yang dialami. Keinginan atau hasrat menjadi
lebih tinggi dengan pendekatan psikologi dari guru dengan interaksi dan komunikasi yang
menyenangkan.
Selain itu psikologi pendidikan juga telah melahirkan prinsip prinsip pembelajaran seperti
yang dipaparkan oleh Sudirwo, 2002 :
o Seseorang yang belajar harus memiliki sebuah tujuan.
o Tujuan dilahirkan dari kebutuhan bukan paksaan
o Harus bersedia mengalami beberapa kesulitan.
o Belajar itu dibuktikan dengan perubahan perilaku.
o Belajar membutuhkan insight apa yang harus dipelajari dan dipahami.
o Seseorang membutuhkan bimbingan.
o Ujian perlu dilakukan namun didahului dengan pemahaman.
Psikologi juga telah memberikan peranannya dalam sistem penilaian. Misalnya, dengan
tes psikologi untuk mengetahui tingkat kecerdasan siswa, tes bakat untuk mengetahui bakat
yang potensial terdapat dalam diri siswa sehingga lebih mudah memberikan bimbingan dalam
membantu mengembangkan potensi diri siswa.
Tes aspek kepribadian juga dapat membantu guru mengenal lebih baik pribadi siswanya
sehingga bisa memberikan pendekatan yang lebih baik lagi dalam proses pembelajaran.
Berbagai tes psikologi tersebut membantu memberikan penilaian terhadap masing masing
siswa untuk mempermudah menjembatani keinginan, potensial, maupun impian siswa sesuai
dengan kemampuan dan bakatnya.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB IV
DAFTAR RUJUKAN
Referensi :
Kusmana. Cecep, Hikmat. Agus.2015. Keanekaragaman Hayati Flora di Indonesia. Jurnal
Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Vol.5(2):187-198
Anna C. Evely, et al.2010. Defining and Evaluating the Impact of Cross-Disciplinary
Conservation Research. Enviromental Censervation Journal. Vol.37(4):442-450
Sutoyo.2010. Keanekaragaman Hayati Indonesia. Buana Sains. Vol.10(2):101-106
Upaya Konservasi Alam yang Berbasis pada Sustainable Development di Perum Jasa Tirta I.
Dari jasatirta1.co.id. Diakses pada 4 September 2019
Krisis Keanekaragaman Hayati Butuh Perhatian Pemerintah. Dari lipi.go.id. Diakses pada 4
September 2019
Biodiversitas Indonesia; Penurunan dan Upaya Pengelolaan Untuk Menjamin Kemandirian
Bangsa. Dari biodiversitas.mipa.uns.ac.id. Diakses pada 4 September 2019
Nahdi S. Maizer.2008. Konservasi Ekosistem dan Keanekaragaman Hayati Hutan Tropis
Berbasis Masyarakat. Kaunia. Vol.4(2):159-172