Anda di halaman 1dari 7

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

IKIP BUDI UTOMO MALANG

Nama Mata Kuliah : Pengantar Pendidikan


Bobot Sks : 3 sks
Prodi : PJKR
Dosen Pembina : Praharisti Kurniasari, S.Pd, M.Pd

Petunjuk Pengerjaan
1. Jawaban diketik dengan format font arial 12 pada kertas A4
2. Outline Penulisan : Soal disertai jawaban
3. Jawaban dikumpulkan dalam bentuk soft copy
4. Jawaban diupload via edlink masing-masing mahasiswa dengan format
judul NAMA_KELAS_NPM
5. Paling lambat pengiriman tanggal 27 Nopember 2021.

Jawablah pertanyaan berikut dengan benar dan jelas!


1. Apa Pengertian dan Makna Pendidikan menurut UU No. 20 Tahun 2003?
Jelaskan!
2. Apa Fungsi dan tujuan pendidikan?
3. Apa perbedaan mendidik dan mengajar? Jelaskan disertai dengan contoh!
4. Jelaskan Batasan-batasan dan faktor-faktor Pendidikan!
5. Jelaskan 4 dasar aliran pendidikan (Empirisme, Naturalisme, Nativisme, dan
Pandangan Konvergensi).
Nama : Auliah Amina Zulfah
NPM : 2211000510190
Kelas : PJKR E21

(1.)
Menurut Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional, yang dimaksud Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Adapun yang dimaksud Pendidikan
nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan UndangUndang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama,
kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
Sedangkan sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang
saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Menurut Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan
informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. Jenjang pendidikan formal
terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Adapun
Jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi,
keagamaan, dan khusus. Jalur, jenjang, dan jenis pendidikan dapat diwujudkan dalam
bentuk satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah,
dan/atau masyarakat.
(2.) Fungsi Pendidikan
Secara umum, pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kompetensi atau
kemampuan peserta didik, juga membentuk karakter dan kepribadiannya supaya
peserta didik menjadi pribadi yang bermartabat. secara sosiologis, pendidikan memiliki
4 fungsi utama, antara lain:
a. Sosialisasi
Salah satu fungsi pendidikan yang paling utama adalah memberikan pengetahuan agar
peserta didik dapat kembali, hidup, dan beradaptasi di tengah masyarakat sekitarnya
dengan baik
b. Integrasi Sosial
Secara umum, integrasi sosial merupakan istilah untuk menyebut keadaan di dalam
masyarakat yang berhasil berbaur sedemikian rupa meskipun memiliki latar belakang
yang berbeda-beda sehingga menjadi satu kesatuan masyarakat. Sedangkan menurut
Sosiolog Indonesia, Kun Maryati dan Juju Suryawati, integrasi sosial merupakan proses
penyesuaian unsur-unsur yang berbeda di dalam masyarakat sehingga menjadi satu
kesatuan.
c.Penempatan Sosial
Salah satu hal yang menjadi fungsi sekaligus tujuan pendidikan adalah membantu anak
dalam mengidentifikasi potensi dan ketertarikan atau minat anak. Untuk kemudian
mengembangkan potensi dan mengasah keterampilannya sesuai dengan bidang yang
disukainya. Hal inilah yang akan mengantarkan anak pada penempatan sosialnya di
masa depan.
d. Inovasi Sosial
Fungsi pendidikan sebagai sarana terwujudnya inovasi sosial erat kaitannya dengan
segala penemuan baru dalam berbagai bidang kehidupan yang dapat memengaruhi
dan memungkinkan terjadinya perubahan sosial di dalam kehidupan sosial individu dan
masyarakat.
Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan adalah salah satu unsur pendidikan berupa rumusan tentang
apa yang harus dicapai oleh anak didik, yang berfungsi sebagai pemberi arah bagi
semua kegiatan pendidikan. Adapun tujuan pendidikan secara umum antara lain:
a. Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan pendidikan nasional merupakan tujuan yang ingin dicapai dan didasari oleh
falsafah negara Indonesia (didasari oleh pancasila). Tujuan pendidikan nasional yaitu
tujuan dari keseluruhan satuan, jenis dan kegiatan pendidikan, baik pada jalur
pendidikan formal, informal dan nonformal dalam konteks pembangunan nasional.
b. Tujuan Institusional / Lembaga
Tujuan institusional merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh setiap sekolah atau
lembaga pendidikan. Tujuan institusional ini merupakan penjabaran dari tujuan
pendidikan sesuai dengan jenis dan sifat sekolah atau lembaga pendidikan
c. Tujuan Kulikuler
Tujuan kulikuler adalah tujuan yang ingin dicapai oleh setiap bidang studi. Tujuan ini
dapat dilihat dari GBPP (Garis – garis Besar Program Pembelajaran) setiap bidang
studi. Tujuan kulikuler merupakan penjabaran dari tujuan institusional sehingga
kumulasi dari setiap tujuan kulikuler ini akan menggambarkan tujuan istitusional.
Artinya, semua tujuan kulikuler yang ada pada suatu lembaga pendidikan diarahkan
untuk mencapai tujuan institusional yang bersangkutan.
d. Tujuan Instruksional / Tujuan Pembelajaran
Tujuan instruksional adalah tujuan yang ingin dicapai dari setiap kegiatan instruksional
atau pembelajaran.

(3.) MENGAJAR
Mengajar adalah kegiatan yang dilakukan guru dalam mentrasnfer atau memberi
pengetahuan dan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa sesuai dengan
pedoman dan petunjuk yang telah ditetapkan. Aspek dominan yang dikembangkan
dalam mengajar adalah asfek kognitif ( pengetahuan )
Contoh: Seorang guru menyampaikan materi kepada muridnya.
MENDIDIK
Mendidik adalah kegiatan guru dalam memberi contoh , tuntunan yang dapat memberi
petujuk dan keteladanan yang dapat ditiru dan diterapkan oleh sikap dan prilaku
( ahlakul karimah ) dalam kehidupan sehari-hari. Aspek yang dominan yang dapat
dikembangkan dalam proses pendidikan adalah aspek afektif ( nilai dan sikap ).
Contoh : Seorang guru yang memberikan keteladanan kepada siswanya.

(4.) Batasan-Batasan Pendidikan:


a. Pendidikan sebagai Proses Transformasi Budaya
Sebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan
budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai budaya tersebut mengalami
proses transformasi dari generasi tua ke generasi muda.
b. Pendidikan sebagai Proses Pembentukan Pribadi
Sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan
yang sistematik dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. c.
c. Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Warga Negara
Pendidikan sebagai penyiapan warga Negara diartikan sebagai suatu kegiatan yang
terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga Negara yang baik.
d. Pendidikan sebagai Penyimpanan Tenaga Kerja
Pendidikan sebagai penyimpanan tenaga kerja diartikan sebagai kegiatan membimbing
peserta didik sehingga memiliki bekal dasar untuk bekerja. Pembekalan dasar berupa
pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan kerja pada calon luaran.
e. Definisi Pendidikan Menurut GBHN
GBHN 1988(BP 7 pusat, 1990) memberikan batasan tentang pendidikan nasional
sebagai berikut: pendidikan nasiaonal yang berakar pada kebudayaan bangsa
indonesia dan berdasarkan pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan
untuk memingkatkan kecerdasan serta dapat memenuhi kebutuhan pembangunan
nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
Faktor-Faktor Pendidikan:
a. Faktor Tujuan
Menurut Sadullah, dkk tujuan pendidikan pada hakikatnya memiliki kedudukan yang
menentukan dalam kegiatan pendidikan.

b.Faktor Pendidik
Pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung jawab memberi pertolongan kepada
peserta didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya, agar mencapai tingkat
kedewasaan, mampu berdiri sendiri dan mematuhi tingkat kedewasaannya, mampu
berdiri sendiri memenuhi tugasnya .
c. Faktor Peserta Didik

Peserta didik adalah obyek dan subyek pendidikan yang memiliki fitrah, potensi dan
kodrat tertentu. Sebab sejak manusia dilahirkan ke dunia ia telah memiliki fitrah jasmani
dan rohani (akal).
d. Faktor Alat Pendidikan
Faktor keberhasilan pendidikan yang keempat adalah alat pendidikan. Alat pendidikan
adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik terhadap peserta
didik dengan maksud untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh pendidik yang
menggunakan alat pendidikan tersebut.(Uyoh Sadullah, 2010)
e. Faktor Lingkungan
Faktor keberhasilan tercapainya pendidikan yang kelima adalah faktor lingkungan.
Faktor lingkungan memegang peranan yang sangat penting dalam mendukung
keberhasilan pendidikan. Baik, pendidikan formal, non formal, maupun informal.
Lingkungan pendidikan yang baik akan menghasilkan pendidikan yang baik.

(5.) a. Aliran Nativisme


Tokoh aliran ini adalah Arthur Schoupenhauer, ia berpendapat bahwa perkembangan
manusia itu telah ditentukan oleh faktor- faktor yang dibawa manusia sejak lahir,
Pembawaan yang telah terdapat pada waktu dilahirkan itulah yang menentukan hasil
perkembangan. Jadi, pendidikan tidak dapat mengubah sifat-sifat pembawaan dengan
kata lain faktor lingkungan maupun faktor pendidkan kurang berpengaruh terhadap
perkembangan dan pendidikan anak.
b. Aliran Naturalisme
Aliran ini dipelopori oleh J.J Rosseau. Rosseau berpendapat bahwa semua anak baru
dilahirkan mempunyai pembawaan BAIK. Pembawaan baik akan menjadi rusak karena
dipengaruhi lingkungan. Pendidikan yang diberikan orang dewasa malah dapat
merusak pembawaan baik anak itu. Sehingga faktor lingkungan dan faktor pendidikan
sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan pendidikan anak.
c. Aliran Empirisme
Aliran ini dipelopori oleh John Locke, yang bertolak belakang dengan aliran nativisme,
karena aliran empirisme berpendapat bahwa dalam perkembangan anak menjadi
manusia dewasa itu ditentukan oleh lingkungan, pendidikan, dan pengalaman yang
diterimanya sejak kecil. Sehingga sifat bawaan dari lahir tidak menentukan
perkembangan anak.
d. Aliran Konvergensi
Aliran Konvergensi dipelopori oleh William Stern, ia berpedapat bahwa seorang anak
dilahirkan di dunia sudah disertai pembawaan baik maupun pembawaan buruk. Proses
perkembangan anak, baik faktor pembawaan maupun faktor lingkungan sama sama
mempunyai peranan sangat penting. Bakat yang dibawa pada waktu lahir tidak akan
berkembang dengan baik tanpa adanya dukungan lingkungan sesuai untuk
perkembangan anak itu.

Anda mungkin juga menyukai