Dosen Pengampu:
Afif Rusdiawan, S.Pd, M.Kes
Disusun Oleh:
Auliah Amina Zulfah
NPM 2211000510190
KELAS E
Sejarah Olahraga Indonesia dari masa purba – masa penjajahan (Hal 17-25)
BANGSA CINA PURBA
Bangsa Cina Purba sudah mengenal peradaban tinggi sejak tahun 2300 SM. Pada tahun
1600 SM, di bawah Kaisar Shih Huang-ti, sudah ada latihan jasmani yang bernama kuang-fou,
yaitu sejenis heilgymnastiek (orthopaedi) yang dimaksudkan untuk membetulkan pertumbuhan
badan yang rusak atau salah. Tahun 1122-249 SM merupakan jaman keemasan Cina Purba,
karena adanya pendidikan yang praktis, harmonis dan seimbang, baik perkembangan fisik
maupun psikis anak. Sehingga muncullah pemuda-pemuda yang cakap dan terpilih untuk
memerintah.
BANGSA ROMAWI
Romawi sebagai negara republik yang independen di mulai sekitar tahun 500 SM dan
berlangsung hingga pertengahan abad kesatu SM. Negara Romawi yang sistem pemerintahannya
oligarkhi liberal, membagi penduduk ke dalam dua golongan, yaitu:
(1) Patricia
(2) Peblea
Bangsa Romawi tidak mempunyai peradaban atau kebudayaan sendiri, mereka
menggunakan kebudayaan Hellenistik yaitu perpaduan antara peradaban atau kebudayaan kuno
dengan peradaban Timur. Peradaban mereka menonjolkan segi kepraktisan sebagai gaya
Romawi. Pendidikan di Romawi bukan tanggungjawab negara, melainkan menjadi tanggung
jawab serta diserahkan sepenuhnya kepada keluarga, sehingga keluarga merupakan inti
masyarakat.
Olahraga populer di masyarakat Romawi adalah harpastum (main bola) dan angkat besi.
Selain itu, mereka sangat menggemari tontonan yang berupa tinju, pancration (gabungan tinju-
gulat), gladiator, dan perkelahian manusia dengan binatang yang dilakukan di colloseum. Rakyat
Romawi sangat memuji-muji para pemenang pertandingan dan perkelahian, yang kemudian
menimbulkan dampak buruk bagi bangsa Romawi pada abad keruntuhan, karena latihan-latihan
jasmani dilakukan dengan tidak sewajarnya serta terjadi perubahan dari kultur tubuh menjadi
kultus tubuh.
ABAD PERTENGAHAN
Dalam abad pertengahan, pendidikan sangat dipengaruhi oleh cita-cita hidup kaum
gereja. Hidup ini dipandang sebagai persiapan untuk menjadi warga kerajaan Tuhan (hidup
untuk alam baka). Sehingga pada abad ini terdapat dua aliran yang saling mempengaruhi, yaitu: