Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH CEDERA OLAHRAGA

Makalah ini disusun guna memenuhi Tugas MK Pencegahan dan Perawatan Cedera Olahraga.

Dosen Pengampu:

Disusun Oleh :
Auliah Amina Zulfah
NPM 2277700042
Kelas 5/A PMM

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah “ Cedera
Olahraga ”. Makalah ini diharapkan mampu membantu kita dalam memperdalam ilmu
keperawatan dalam kegiatan belajar. Selain itu makalah ini diharapkan agar dapat menjadi
bacaan para pembaca agar menambah wawasan yang luas dan bertanggung jawab karena materi
disajikan mengarah pada topik permasalahan yang berkaitan dengan keperawatan.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan adanya penyusunan
makalah seperti ini kita dapat mempelajari kembali pada kesempatan yang lain untuk
kepentingan proses belajar kita terutama dalam ilmu pendidikan jasmani, kesehatan dan rekreasi.

Bersama ini kami juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu hingga terselesaikannya tugas ini, terutama kepada Ibu Anisa Andiyani sebagai
Dosen pengampu yang telah memberikan banyak saran, petunjuk dan dorongan dalam
melaksanakan tugas ini, juga rekan-rekan mahasiswa semua. Semoga segala yang telah kita
kerjakan merupakan bimbingan yang lurus dari Yang Maha Kuasa.

Dalam penyusunan makalah ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu segala kritik dan
saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini dan untuk
pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan tugas-tugas yang lain di masa mendatang. Semoga
dengan adanya tugas ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita.

Kupang, 09 September 2022


DAFTAR ISI

Judul........................................................................................................................................
Kata Pengantar.......................................................................................................................
Daftar Isi.................................................................................................................................
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah...............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................
BAB II Pembahasan
2.1 Mengadakan Rencana Pengobatan Sendiri..................................................................
2.2 Cedera Kaki..................................................................................................................

Daftar Pustaka........................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah


Cedera olahraga memiliki arti yang luas, mengacu pada jenis cedera yang terjadi
selama olahraga atau latihan. Cedera olahraga adalah segala bentuk ruda paksa/trauma
sebagai akibat berolahraga.
Cedera olahraga terjadi karena ketidakmampuan jaringan (otot, persendian, tendon,
kulit) dan organ tubuh lainnya dalam menerima beban latihan pada saat berolahraga, baik
beban berulang yang terjadi secara terus menerus atau beban langsung akibat trauma.
Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak orang dari segala usia mengalami cedera
olahraga dan tidak terbatas hanya pada olahragawan saja.
Cedera olahraga mencakup seperempat dari semua cedera yang terkait pada anak-
anak dan remaja, dan insiden ini meningkat karena meningkatnya partisipasi olahraga
oleh orang-orang dari berbagai kalangan umur. Namun sayangnya, peningkatan aktivitas
olahraga pada masyarakat tanpa disertai pengetahuan yang baik dan benar tentang proses
pemanasan, aktivitas olahraga yang benar dan penggunaan peralatan olahraga yang sesuai
dengan kondisi fisik yang dimilikinya.
Pencegahan cedera olahraga dapat terwujud dengan adanya peningkatan
penyuluhan untuk semua orang dan tidak terbatas hanya pada para olahragawan saja
tentang kebutuhan spesifik dari olahraga tertentu dan risikonya.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, munculah berbagai permasalahan
diantaranya:
1. Mengadakan Rencana Pengobatan Sendiri
a. Prinsip – prinsip perawatan sendiri
b. Terapi fisik di rumah
c. Obat – obatan over the counter ( OTC ) yang biassa di gunakan para atlet
2.Cedera Kaki
a. Kuku jari kaki hitam
b. Kuku berjamur
c. Kutu air
d. Sesamoiditis
e. Lepuhan
f. Stress fraktur
g. Sindrom pergeseran tulang cuboid
h. Neuroma tumit
i. Memar pada tumit
j. Kelainan bentuk Haglund
k. Sindrom tarsal tunnel
BAB II
PEMBAHASAN

1. Mengadakan Rencana Pengobatan Sendiri


A. Prinsip – prinsip perawatan sendiri
Prinsip-prinsip Perawatan Personal, antara lain :
a. Perawat menggunakan keterampilan komunikasi terapeutik.
b. Perawat mengintegrasikan startegi perawatan.
c. Perawat mempertimbangkan keterbatasan fisik klien.
d. Perawat menghormati pilihan budaya, kepercayaan, dan kebiasaan.
e. Perawat menjaga kemandirian klien, menjamin privasi klien, menyampaikan rasa hormat, dan
mendorong kesehatan fisik klien.

Prinsip-prinsip etik yang harus dimiliki oleh seorang perawat, meliputi:


a. Otonomi (Autonomy)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu
membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat
sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang
lain. Prinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau dipandang sebagai
persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi merupakan hak kemandirian
dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek profesional merefleksikan
otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang perawatan
dirinya.
b. Berbuat baik (Beneficience)
Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan, memerlukan pencegahan
dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan
oleh diri dan orang lain. Terkadang, dalam situasi pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara
prinsip ini dengan otonomi.
c. Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang lain yang
menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam prkatek
profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan
keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
d. Tidak merugikan (Nonmaleficience)
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien.
e. Kejujuran (Veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh pemberi pelayanan
kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien
sangat mengerti. Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan
kebenaran. Kebenaran merupakan dasar dalam membangun hubungan saling percaya.
f. Menepati janji (Fidelity)
Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya terhadap orang
lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia klien.
Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seseorang untuk mempertahankan komitmen yang
dibuatnya. Kesetiaan, menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode etik yang menyatakan
bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah
penyakit, memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan.
g. Kerahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga privasi klien.
Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam
rangka pengobatan klien. Tidak ada seorangpun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali
jika diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan,
menyampaikan pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus
dihindari.
h. Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional dapat dinilai
dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.
B.Terapi fisik di rumah
Fisioterapi adalah perawatan yang dilakukan untuk membantu mengembalikan fungsi dan gerak
bagian tubuh seseorang akibat luka, sakit, atau hilangnya kemampuan tubuh. Terapi ini juga bisa
dilakukan untuk mengurangi risiko terluka atau sakit di kemudian hari.
Perawatan fisik ini berupa gerakan, latihan, terapi manual, edukasi, dan saran. Semua kalangan
dari berbagai umur bisa mengikuti terapi ini. Perawatan akan dipandu oleh seorang terapis yang
membantu pasien untuk mengatasi rasa sakit.
Fisioterapi adalah terapi yang dilakukan dengan menggunakan berbagai jenis perawatan. Di
bawah berbagai perawatan yang umumnya digunakan.
1. Terapi manual
Terapi manual adalah teknik yang digunakan oleh ahli terapi fisik untuk melenturkan sendi
dengan memijatnya langsung menggunakan tangan.
2. Stimulasi saraf transkutan listrik
Terapi ini dilakukan dengan menggunakan perangkat kecil yang digerakkan oleh baterai yang
digunakan untuk mengirim arus tingkat rendah melalui elektroda yang ditaruh di permukaan
kulit.Alat fisioterapi yang satu ini bermanfaat untuk meredakan rasa sakit di berbagai bagian
tubuh.
3. Terapi magnetic
Terapi yang satu ini dilakukan dengan menggunakan elektromagnet dengan berbagai jenis dan
ukuran. Sama seperti stimulasi saraf transkutan listrik, alat ini bermanfaat untuk mengurangi rasa
sakit yang menyerang.
4. Taping
Taping adalah alat fisioterapi berupa plester elastis yang dimaksudkan untuk menyembuhkan
secara alami bagian tubuh yang cedera. Caranya dengan menyangga dan menstabilkan otot serta
sendi tanpa membatasi geraknya.Alat yang diberi nama kinesio tape ini dipercaya mampu
meningkatkan sirkulasi, mempercepat pemulihan cedera, meringankan rasa sakit, hingga
membantu mengatasi peradangan di dalam kulit.
5. Diathermy
Diathermy merupakan jenis terapi dengan menggunakan panas yang dialirkan melalui arus
elektromagnetik berfrekuensi tinggi untuk menyembuhkan berbagai kondisi.
6. Ultrasound dan phonophoresis
Ultrasound terapeutik membantu menurunkan peradangan dengan mendorong panas ke daerah
yang cedera sehingga menyembuhkan kejang otot, meningkatkan metabolisme, dan
meningkatkan aliran darah ke jaringan yang rusak.
Sementara phonophoresis adalah teknik yang memanfaatkan gelombang ultrasonik untuk
membantu penyerapan obat oles secara maksimal.

Prosedur Fisioterapi:
Selama fisioterapi berjalan, ada beberapa prosedur yang akan dilakukan oleh fisioterapis. Berikut
ini beberapa prosedur fisioterapi yang akan dilakukan.
a. Edukasi. Fisioterapis akan memberikan berbagai saran secara menyeluruh mengenai hal-hal
yang akan berpengaruh pada aktivitas keseharian Anda, seperti mengontrol berat badan dan
melakukan olahraga rutin.
b. Latihan. Anda akan disarankan untuk melakukan beberapa aktivitas fisik untuk meningkatkan
kesehatan secara menyeluruh. Gerakan yang diberikan sudah disesuaikan dengan kondisi fisik
Anda.
c. Terapi. Anda juga akan mendapatkan terapi manual agar membantu memperkuat bagian-
bagian tubuh tertentu.
C.Obat – obatan yang biasa di gunakan para atlet
Zat Ergogenik: bahan-bahan yg dpt membantu meningkatkan performance atlet.
1. Antioksidan
• Substansi yg dpt mengatasi radikal bebas
• Enzim, vitamin, mineral, phytochemical
Klaim:
• Mengurangi gejala/risiko yg terkait dg banyaknya radikal bebas yg terbentuk akibat exercise.
• Melindungi thd penyakit akibat penuaan
• Anti-aging
Fakta Antioksidan:
• Riset penggunaan antioksidan pd atlet memberikan hasil yg bervariasi.
• Riset: antioksidan dlm bentuk campuran (multivitamin) memberikan manfaat yg lebih baik
selama latihan intensitas tinggi.
• Hati-hati: riset biasanya utk penggunaan jangka pendek. Utk pengunaan jangka panjang blm
cukup informasi ttg hal tsb.
Berapa banyak kebutuhan untuk atlet:
• Beta karoten: 15-25 mg
• Vitamin C: 150 mg
• Vit E: 50-80 mg
• Selenium: 50-100 μg
Efek samping:
• Asal dosis sesuai tidak ada efek samping.
• Dosis selenium lebih dari 900 μg 􏰀toksik (mual, muntah).
• Untuk vitamin larut lemak (A,D,E,K) 􏰀􏰀 bila dosis 10xlipat dosis yg dianjurkan bisa toksik.
2. Suplemen Protein:
• Bisa berupa bubuk yg dicampur ke susu atau air atau berupa protein batangan.
• Sebagian besar berupa protein susu
Klaim:
• Dapat menstimulasi sistem imun, mencegah menurunnya sistem imun akibat latihan berat.
Dosis:
30-60 mg (1x sehari).
Efek samping:
• Protein yg berlebihan berefek buruk & tidak bermanfaat (2-3x sehari) berefek ke ginjal.
3. Ginseng
Klaim:
• Meningkatkan pembentukan energi • Meningkatkan konsentrasi
• Meningkatkan libido
• Membantu dlm mengurangi BB
• Menjaga kesehatan
Riset:
• Memberikan hasil yg bervariasi tergantung pd dosis, cara pemberian, desain penelitian & tipe
ginseng yg digunakan.
• 100 g ginseng mengandung 338 kalori, 12,2 g protein, 70 g KH, bbrp vit & mineral, & zat-zat
aktif lain.
• Beberapa sediaan ginseng mengandung produk herbal lain, misal efedrin, yg tdk selalu tertulis
di kemasan.
• Dosis harian dari akar kering ginseng: 0,5-2 g per hari. Dosis toksik pd manusia blm diketahui.
4. L-Carnitin:
• Asam karboksilat rantai pendek, yg dlm tubuh dibentuk dari asam amino lisin & metionin.
Klaim:
• Meningkatkan aerobic power & energi, menurunkan lemak tubuh.
Fakta:
• Tidak ada efek ergogenik stlh pemberian L-carnitin (4 g selama 7 hari) dg lat anaerob intensitas
tinggi hanya meningkatkan kadar serum carnitin.
• Dosis besar: diare
Riset: Tidak ada efek suplementasi L-carnitin dlm meningkatkan kadar asam lemak,
meningkatkan VO2max atau meningkatkan performance.
5. Kafein
• Stimulan
Klaim: meningkatkan kewaspadaan, konsentrasi, & endurance
Efek samping: kecemasan, gangg.tidur.
Efek diuretik: dehidrasi.
6. Creatin Monohydrate
Klaim:
• Meningkatkan kekuatan otot
• Memperbesar otot
• Membantu membakar lemak
• Meningkatkan daya tahan & menunda kelelahan
Creatin:
• Salah satu komponen dlm sumber makanan tinggi protein, spt daging merah.
• Secara endogen dibentuk dari asam amino glisin, arginin, & metionin oleh hati, ginjal, &
pancreas.
• 95% creatin disimpan di otot skelet; 5% di jantung, otak, & testis.
Fakta:
• Beberapa studi memperlihatkan efek jk.pendek suplementasi creatin dalam aktivitas yg
nenbutuhkan kekuatan & power (knee extension, bench press, cycling sprint).
• Suplementasi creatin tidak berdampak
2. Cedera Kaki
A.Kuku jari kaki hitam
Kuku jari yang sehat umumnya berwarna putih bening alami.
Penyebab kuku kaki menghitam:
1. Trauma kuku kaki
Kuku kaki menghitam bisa disebabkan karena hantaman benda keras. Misalnya kaki Anda
terlindas ban motor atau tertimpa lemari. Tak jarang, hal itu bisa menyebabkan pembuluh darah
di sekitar jari kaki pecah dan akhirnya memar menghitam. Hal ini bisa juga sering disebut
sebagai perdarahan dalam. Kondisi ini juga bisa menyebabkan jari kaki terasa sakit dan bengkak.
Dokter akan mengobati kondisi ini dengan cara mengalirkan darah lewat jarum suntik ke dalam
kaki yang terluka.
2. Infeksi jamur
Infeksi jamur bisa membuat kuku jadi menghitam dan lepas dengan sendirinya. Jamur yang
tumbuh di kuku biasanya akan merubah warna kuku menjadi kusam dan bahkan gelap. Infeksi
ini sering disebabkan oleh kaki yang lembab dan kotor.
3. Melanoma
Melanoma adalah bakal dari adanya kanker pada kulit. Melanoma bisa menyebabkan kulit atau
jari timbul bercak gelap yang tidak beraturan. Nah, dalam beberapa kasus melanoma ini bisa
muncul di bawah kuku, atau di kulit kuku bagian dalam. Anda harus segera memeriksakan
kondisi kuku ke dokter.
4. Pigmen kuku yang berubah
Warna kulit seseroang, biasanya bisa berubah secara alami. Untuk orang yang kulitnya gelap,
terkadang lebih mudah untuk mengalami perubahan pigmen, termasuk pada warna kukunya.
Perubahan pigmentasi ini biasanya akan berpengaruh kepada jari-jari kaki yang lainnya.
5. Kondisi lain
Ada beberapa kondisi medis lainnya yang bisa menyebabkan kuku kaki menghitam, antara lain:
Diabetes,Penyakit ginjal,Penyakit jantung,Anemia.
B.Kuku berjamur
Onychomicosis (Jamur Kuku)
Onychomicosis adalah infeksi jamur pada lempeng kuku, dasar kuku atau keduanya. Infeksi ini
memang sering terjadi dan diperkirakan menyebabkan sekitar setengah dari semua penyakit
kuku. Onychomicosis menular melalui kontak kulit langsung ke kulit, tetapi lebih sering
menyebar melalui sel kulit mati yang terinfeksi atau kuku dan benda-benda yang terkontaminasi
jamur.
Penyebab Onychomicosis:
Onychomicosis disebabkan oleh dermatofita yang dikenal sebagai tinea unguium. Dermatofit
yang terlibat termasuk Trichophyton rubrum, T. mentagrophytes T. soudanense, T. tonsurans,
Epidermophyton floccosum. Non-dermatofit yang terlibat sebagai penyebab onychomicosis
adalah Hendersonula toruloidea dan Scytalidium hyalinum, Aspergillus sp, Acremonium sp,
Fusarium oxysporum, Scopulariopsis brevicaulis dan spesies candida yang terlibat terutama pada
orang dengan penurunan daya tahan tubuh (misal HIV) adalah C. albicans.
Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko onychomicosis: usia lanjut,berkeringat
banyak.,adanya cedera pada kuku atau psoriasis,memakai sepatu yang sempit.melakukan
olahraga seperti berlari atau berenang,sering berjalan tanpa alas kaki di area umum yang lembab,
seperti kamar mandi, kolam renang atau gym.riwayat infeksi jamur di tempat lain di tubuh,orang
dengan daya tahan tubuh yang lemah (termasuk diabetes).
Gejala Onychomicosis:
Terdapat beberapa tipe gejala penyakit ini. Subtipe klinis yang paling umum dari Onychomicosis
adalah Onychomicosis subungual lateral distal (DSLO). Pada kondisi ini ujung kuku menebal
dan rapuh. Pada tipe Onychomicosis dangkal putih (SWO) terdapat seperti tumpukan kapur
putih pada permukaan lempeng kuku yang terkena.Pada Onychomicosis subungual proksimal
(PSO) terjadi kerusakan pada bantalan kuku. Tipe ini sering kali dikaitkan dengan AIDS dan
mungkin menyebar ke dalam darah. Adapun Onychomicosis dystropik total (TD) memiliki ciri
bentuk penebalan kulit di bawah kuku hingga lempeng kuku hancur yang abnormal dan kuku
terangkat.
Pengobatan Onychomicosis:
Onychomicosis cukup sulit disembuhkan. Beberapa metode pengobatan sejauh ini yang dikenal
antara lain: mengoleskan obat antijamur,menggunakan obat antijamur oral,cat kuku
antijamu,krim kuku obat.
C.Kutu air
Kutu air atau tinea pedis adalah infeksi jamur pada kaki. Infeksi jamur ini biasanya bermula dari
sela jari kaki kemudian menyebar ke semua area kaki. Kondisi ini dapat terjadi pada semua
golongan usia.Kutu air dikenal juga dengan istilah athlete’s foot atau kurap kaki. Kutu air
merupakan penyakit menular. Penularan kutu air bisa terjadi melalui kontak langsung dengan
penderita kutu air atau dengan benda yang terkontaminasi jamur, seperti handuk, lantai, sepatu,
atau pakaian.
Faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami kutu air, yaitu:
• Beraktivitas di tempat umum tanpa menggunakan alas kaki, seperti kolam renang umum atau
kamar mandi umum
• Memiliki kondisi kaki yang sering berkeringat
• Memiliki luka di kulit atau kuku kaki
• Berbagi barang pribadi, seperti kaus kaki, sepatu, atau handuk, dengan penderita kutu air
• Menggunakan sepatu yang terlalu sempit
• Menggunakan kaus kaki yang basah
• Memiliki kebiasaan jarang mengganti kaus kaki
Pengobatan kutu air:
Bertujuan untuk meredakan infeksi serta mencegah penyebaran dan kekambuhan infeksi. Perlu
diingat, bahwa pengobatan untuk infeksi jamur dapat membutuhkan waktu hingga beberapa
minggu.Kutu air dapat diobati dengan menggunakan obat antijamur oles (topikal) atau obat
minum. Beberapa jenis antijamur yang bisa digunakan untuk mengatasi kutu air
adalah:Miconazole, Econazole, Clotrimazole,Terbinafine, Ketoconazole, Ciclopirox,
Itraconazole, Fluconazole, Naftifineya, Tolnaftate.Jenis obat, dosis, dan cara penggunaann akan
disesuaikan dengan kondisi dan tingkat keparahan yang dialami oleh pasien. Penderita kutu air
disarankan untuk menjaga agar kaki tidak lembap, rutin mengganti kaus kaki, serta memilih
sepatu atau alas kaki yang nyaman dan sesuai dengan ukuran kaki.
D.Sesamoiditis
Sesamoiditis/turf toe, yaitu nyeri pada bantalan atau telapak kaki akibat radang menahun karena
gerakan tari yang terpusat menahan badan dengan posisi berjinjit.
E. Lepuhan
Lepuhan pada kaki biasanya disebabkan oleh gesekan dan tekanan yang juga menimbulkan rasa
sakit. Pertama-tama, akan muncul benjolan berisi darah yang tentu saja tidak boleh dipecahkan
begitu saja.Biasanya, kondisi ini muncul sebagai akibat sistem kekebalan tubuh Anda melawan
infeksi bakteri. Pada umumnya, kaki melepuh akan membaik seiring dengan berjalannya waktu.
Namun, tetap saja Anda harus menghindari menggunakan sepatu yang bisa melukai lepuhan
pada kaki Anda.
cara untuk enyembuhannya:
1. Kompres dengan es
2. Mengeringkan lepuhan
3. Ganjal kaki dengan bantal
4. Jangan dulu pakai sepatu atau kaus kaki
5. Jaga kebersihan area kulit yang melepuh
F.Stress fraktur
Fraktur stres adalah retakan kecil di permukaan tulang, biasanya di tungkai bawah atau
metatarsal kaki. Fraktur stres sering terjadi ketika kita terlalu meningkatkan intensitas dan
volume latihan.Perubahan biomekanik Anda saat berlari juga bisa menjadi tanda fraktur
stres.Banyak faktor fraktur stress pada kaki, mulai dari volume latihan hingga kepadatan tulang
yang rendah.
Pengobatan Fraktur Stres:
Setelah mencurigai Anda mengalami fraktur stres, obati area tersebut dengan es dan minum obat
antiradang sesuai dosis yang disarankan, tetapi perlu diingat bahwa fraktur stres bukanlah jenis
cedera yang didiagnosis sendiri atau diobati sendiri. X-ray atau scan tulang yang tepat diperlukan
untuk meresepkan pengobatan dan tergantung pada lokasi fraktur, rekomendasi medisnya
mungkin berbeda pada setiap orang. Beberapa fraktur stres tidak akan terlihat pada sinar-X, jadi
MRI biasanya dilakukan untuk mendiagnosis fraktur stres secara pasti karena dapat mendeteksi
reaksi stres dan fraktur stres. Setelah Anda didiagnosis, penting bagi Anda memberikan waktu
yang cukup bagi tulang untuk sembuh. Satu hal yang dicatat adalah bahwa fraktur stres yang
berada jauh dari jantung Anda sembuh lebih lambat karena menerima aliran darah yang lebih
sedikit.
G.Sindrom pergeseran tulang cuboid
Penyebab paling umum rasa sakit di sisi kaki adalah sindrom kuboid atau cuboid syndrome dan
itu terjadi ketika kuboid (tulang penghubung dengan jari-jari kaki) mengalami dislokasi. Ini bisa
merupakan akibat dari cedera pada pergelangan kaki atau karena gerakan berulang yang
memberi tekanan pada kaki bagian luar.Sindom kuboid menyebabkan nyeri pada sisi lateral kaki
yang merupakan sisi kelingking kaki. Sindrom kuboid, yang istilah medisnya adalah subluksasi
sendi midtarsal, merupakan akibat dari dislokasi parsial tulang di bagian tengah kaki.
Secara khusus, sindrom kuboid berkembang ketika tulang kuboid kaki bergerak ke bawah dan
tidak sejajar dengan tulang lain di sendi, yaitu tulang calcaneus. Kondisi ini mungkin terjadi
setelah mengalami cedera tiba-tiba atau penggunaan sendi kaki yang berlebihan. Gejala paling
umum dari sindrom kuboid adalah rasa sakit di sisi lateral kaki, yaitu di sisi jari kelingking kaki.
Gejala lainnya yang mungkin dirasakan bisa meliputi:
• Kemerahan di dekat area yang mengalami cedera.
• Hilangnya mobilitas di pergelangan kaki atau sisi lateral kaki.
• Kelemahan jari-jari kaki di sisi lateral kaki
• Nyeri tekan pada sisi lateral kaki atau kaki.
• Pembengkakan di dekat ligamen yang terkilir atau pergelangan kaki karena penumpukan cairan
(edema).
Sindrom ini juga dapat menyebabkan gaya berjalan antalgik, yang terjadi saat penderitanya
mengubah cara berjalan untuk meminimalkan rasa sakit. Gaya berjalan antalgik dapat berupa
pincang atau bergoyang dari sisi ke sisi.
H.Neuroma tumit
Neuroma morton atau sering disebut dengan morton metatarsalgia adalah rasasakit yang muncul
di kaki dapat dirasakan seperti rasa terakar, mati rasa atau nyeri. Keadaan ini pada umumnya
terjadi di area antara jari ketiga dan keempat.Neuroma morton disebabkan oleh adanya iritasi,
tekanan atau cedera pada saraf di lokasi jari-jari kaki Anda.
Pengobatan yang diberikan pada penderita neuroma morton akan bergantung pada tingkat
keparahan gejala yang dialami. Pada umumnya pembuatan lengkungan dan bantalan kaki di
dalam sepatu akan membantu mengurangi tekanan pada saraf.
I.Memar pada tumit
Gerakan berulang yang berlebihan, penggunaan sepatu yang tidak pas saat jogging, penggunaan
sepatu heels, hingga jatuh tiba-tiba dapat menyebabkan tumit kaki memar.Memar tersebur terjadi
karena terganggunua pembulih darah di otot dan jaringan lunak pada tumit, sehingga terjadi
pendarahan dibawah kulit meskipun kulit tidak pecah.Cedera pada tumit dapat membuat kaki
tidak stabil yang resikonya dapat menyebabkan cedera lainnya sehingga hindari dulu aktivitas
berat.
J.Kelainan bentuk Haglund
Deformitas Haglund, juga disebut tumit Haglund, adalah pertumbuhan tulang atau batu bara di
bagian belakang tumit. Deformitas Haglund dapat menyebabkan radang mukosa tumit (sebagai
semacam mekanisme pertahanan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut) - juga disebut bursitis
retrocalcaneal. Ini juga dapat menyebabkan iritasi dan kerusakan Tendon Achilles akhirnya jika
bebannya tidak berkurang. Tumit Haglund terbentuk karena iritasi biomekanik yang
berkepanjangan dan konstan pada pemasangan tumit dan tumit.
Tumit Haglund paling sering menyerang orang yang lebih muda berusia 15-35 tahun. Kondisi ini
sering memengaruhi wanita daripada pria karena pilihan alas kaki - termasuk sepatu hak tinggi,
yang memberikan lengkungan tinggi secara artifisial, dan sepatu dengan tepi tumit yang keras.
Gejala paling khas dari tumit Haglund adalah pertumbuhan tulang yang jelas di bagian belakang
tulang tumit - dikombinasikan dengan rasa sakit di bagian belakang tumit. Akan ada batu bara
yang terlihat di area tumit tempat tendon Achilles menempel pada tulang tumit. Bola tulang ini
bisa sangat menyakitkan jika disentuh atau karena tekanan dari sepatu yang ketat. Saat
kondisinya semakin parah, kita juga akan bisa melihat pembengkakan kemerahan dan tanda-
tanda peradangan pada kantung lendir. Ini karena tekanan antara tulang tumit dan jaringan lunak.
K.Sindrom tarsal tunnel
Tarsal Tunnel Syndrome (TTS) atau disebut juga Sindrom Terowongan Tarsal adalah nyeri
pergelangan kaki akibat tekanan pada saraf tibialis. Saraf tibialis berfungsi merasakan sensasi
dan mengendalikan gerakan pergelangan kaki. Letaknya melintang melewati struktur tulang
yang berbentuk seperti terowongan (tarsal tunnel).
Penyebab dan Faktor Risiko Tarsal Tunnel Syndrome tekanan pada saraf tibialis adalah
penyebab utama TTS. Tekanan yang terjadi dalam waktu lama, lambat laun bisa merusak saraf
tersebut. Munculnya tekanan ini umumnya disebabkan oleh masalah medis, seperti:Kaki datar,
Keseleo di pergelangan kaki, Patah tulang, Kista ganglion,Varises, Tumor di pergelangan kaki,
Hipotiroidisme, Diabetes, Radang sendi.
Sebagian besar pengidap TTS, mengalami cedera di bagian pergelangan kakinya. Dilansir dari
Cleveland Clinic, lebih dari 2 dari 5 pengidap TTS memiliki riwayat cedera seperti keseleo
pergelangan kaki.
DAFTAR PUSTAKA

https://fikes.almaata.ac.id/prinsip-etik-dalam-
keperawatan/http://staffnew.uny.ac.id/upload/131405898/pengabdian/ZAT+ERGOGENIK.pdf
https://aido.id/amp/health-articles/bingung-dengan-prosedur-perawatannya-berikut-ini-seluk-
beluk-fisioterapi-di-rumah/detail
https://hellosehat.com/penyakit-kulit/perawatan-kuku/penyebab-kuku-kaki-menghitam/?amp=1
https://www.halodoc.com/kesehatan/onychomicosis-jamur-kuku
https://www.alodokter.com/tinea-pedis
https://www.rscarolus.or.id/article/mengenal-problema-nyeri-kaki-pada-penari-seri2
https://hellosehat.com/penyakit-kulit/kulit-lainnya/cara-mencegah-dan-mengatasi-kaki-
melepuh/?amp=1
https://www.yesdok.com/id/article/mengatasi-masalah-fraktur-stres-pada-kaki/
https://www.idntimes.com/health/medical/amp/andarin-astaria/sindrom-kuboid-c1c2
https://www.alodokter.com/komunitas/topic/obat-untuk-menyembuhkan-neuroma-morton
https://www.vondt.net/id/hvor-har-du-vondt/vondt-i-haelen-haelsmerter/haglunds-deformitet/
https://m.tribunnews.com/amp/kesehatan/2019/05/19/cara-redakan-memar-pada-tumit-akibat-
olahraga-berlebih-dan-penggunaan-heels
https://www.halodoc.com/kesehatan/tarsal-tunnel-syndrome

Anda mungkin juga menyukai