Anda di halaman 1dari 17

TUGAS PENGANTAR FISIOTERAPI

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Pengantar Fisioterapi

Dosen pengampuh: Bpk.Agus Widodo,M.Kes

Disusun Oleh:

Imro’atul Muflikha

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS


MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah pengantar fisioterapi
ini. Saya beterimakasih kepada Bapak Agus Widodo, M.kes selaku dosen mata kuliah Pengantar
Fisioterapi.. Dan tak lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak
yang telah memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi diri saya sendiri, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik agar saya dapat memperbaiki makalahm ini.

Surakarta,12 september 2019

Penyusun

ii
Daftar isi
Halaman judul………………………………………………………………………………,…i

Kata pengantar…………………………………………………………………………………ii

Daftar Isi.....................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................................................1

B. RumusanMasalah................................................................................................................2

C. Tujuan Penulisan.................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………….....2

A. Pengertian fisioterapi……………………………………………………………………… 3

B. Ruang lingkup fisioterapi........................................................................................................4

C. Karir fisioterapi di masa depan...............................................................................................5

D. Dinamika fisioterapi di era 4.0................................................................................................5

E. Cedera olahraga………………............................................................................................7

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………..12

A. Kesimpulan…………………………………………………………………………………..12

B. Saran……………………………………………………………………....………………….13

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fisioterapi merupakan sebuah profesi yang dinamis dengan dasar teori dan
aplikasi klinik yang luas untuk memelihara, mengembangkan, dan memulihkan fungsi fisik
secara optimal(Journal The American Physical Therapy Association). Pengembangan
pelayanan fisioterapi pada pelayanan medik didasari pada spesifikasi problem kesehatan
pasien, seperti Fisioterapi Muskuloskeletal yaitu penyembuhan dan pemulihan gangguan
anggota gerak tubuh yang terdiri dari otot, tulang, sendi, jaringan ikat,
Cedera atau luka adalah sesuatu kerusakan pada struktur atau fungsi tubuh yang
dikarenakan suatu paksaan atau tekanan fisik maupun kimiawi.
Cedera adalah suatu akibat daripada gaya-gaya yang bekerja pada tubuh atau
sebagian daripada tubuh dimana melampaui kemampuan tubuh untuk mengatasinya, gaya-
gaya ini bisa berlangsung dengan cepat atau jangka lama.
Cedera sering dialami oleh seorang atlit, seperti cedera goresan, robek pada
ligamen, atau patah tulang karena terjatuh. Cedera tersebut biasanya memerlukan
pertolongan yang profesional dengan segera.
Cara yang lebih efektif dalam mengatasi cedera adalah dengan memahami beberapa
jenis cedera dan mengenali bagaimana tubuh kita memberikan respon terhadap cedera
tersebut. Juga, akan dapat untuk memahami tubuh kita, sehingga dapat mengetahui apa
yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya cedera, bagaimana mendeteksi suatu
cedera agar tidak terjadi parah, bagaimana mengobatinya dan kapan meminta pengobatan
secara profesional (memeriksakan diri ke dokter).

Cedera olahraga merupaka cedera yang terjadi saat melakukan olahraga, istilah
cedera olahraga biasanya digunakan untuk cedera-cedera yang terjadi pada sistem otot
dan tulang (muskuloskeletal), meskipun cedera mungkin terjadi pada bagian tubuh
manapun saat berolahraga.

1
Jika sudah mengalami cedera tersebut maka tubuh penderita akan bereaksi berupa
peradangan dari dalam tubuh berupa kemerahan, tumor atau rasa nyeri.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang maslah di atas, maka dapat dirumuskan masalah, yaitu:
1. Apa itu fisioterapi ?
2. Apasaja ruang lingkup fisioterapi?
3. Seperti apa prospek kerja fisioterapi?
4. Seperti apa dinamaika fisioterapi di era 4.0 ini?
5. Apa yang dimaksud dengan cedera olaraga, jenis-jenisnya, factor penyebab,dan cara
penanganannya,?

C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai penulisan dalam menyusun makalah ini:
1. Untuk mengetahui apa itu fisiotrapi
2. Untuk mengetahui apasaja ruang lingkup fisioterapi
3. Mengetahui karier fisioterapi di masa depan
4. Dan mengetahi seprtiapa fisioterapi di era milenial ini
5. Mengetaui tentang apa itu cedera olahraga, penyebab, dan pengobatannya.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian fisioterapi

Fisioterapi adalah proses merehabilitasi seseorang agar terhindar dari cacat fisik
melalui serangkaian pencegahan, diagnosis, serta penanganan untuk menangani gangguan
fisik pada tubuh akibat cedera atau penyakit. Fisioterapi bisa dilakukan pada pasien dari
semua rentang usia, misalnya untuk mengobati sakit punggung, persiapan olahraga,
hingga persiapan persalinan.

Dan menurut WCPT Fisioterapi adalah suatu ilmu atau kiat untuk melakukan
suatu pengobatan dengan memanfatkan khasiat alam seperti cahaya, air, listrik, latihan-
latihan dan manual.

Menurut Goddenson Fisioterapi memainkan peranan penting dalam rehabilitasi


untuk cacat tubuh dan tanggung jawab pada kapsitas fisik dan keterbatasan serta
perencanaan program penanganan yang meringankan sakit memperbaiki atau
memperkecil keburukan, menambah kekuatan dan gerakan pada umumnya memperbaiki
kesehatan , fisioterapis memberi motifasi dan instruksi pada pasien, keluarga dan
masyarakat yang mungkin telah membantu mempengaruhi dalam perilakunya dan
program rehabilitasinya.

Selain itu, terapi ini juga bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terluka atau
sakit di kemudian hari. Perawatan ini berupa gerakan, latihan, terapi manual, edukasi dan
saran. Semua kalangan dari berbagai umur bisa mengikuti terapi ini. Perawatan akan
dipandu oleh seorang terapis yang membantu pasien untuk mengatasi rasa sakit.

Fisioterapi adalah terapi yang dilakukan berdasarkan ilmu pengetahuan dan


pendekatan ‘keseluruhan’ terhadap kesehatan dan kesejahteraan, termasuk gaya hidup
pasien secara umum.

3
Tak hanya itu, Anda bisa melakukan terapi ini untuk mengelola kondisi medis
jangka panjang seperti asma, bahkan bisa dilakukan bagi Anda yang sedang
mempersiapkan persalinan.

Fisioterapi adalah proses merehabilitasi seseorang agar terhindar dari cacat fisik
melalui serangkaian pencegahan, diagnosis, serta penanganan untuk menangani gangguan
fisik pada tubuh akibat cedera atau penyakit. Fisioterapi bisa dilakukan pada pasien dari
semua rentang usia, misalnya untuk mengobati sakit punggung, persiapan olahraga,
hingga persiapan persalinan.

B. Ruang lingkup fisioterapi

Berdasarkan ruang lingkup pelayanan fisioterapi dan tuntutan kebutuhan masyarakat


serta globalisasi maka pelayanan fisioterapi dikembangkan sesuai kebutuhan masyarakat
baik yang bersifat umum ataupun kekhususan seperti berikut ini:
a. Fisioterapi Kesehatan Wanita
b. Fisioterapi Tumbuh Kembang
c. Fisioterapi Kesehatan dan Keselamatan Kerja
d. Fisioterapi Usia Lanjut
e Fisioterapi Olahraga
f. Fisioterapi Kesehatan Masyarakat
g. Fisioterapi Pelayanan Medik
Pengembangan pelayanan fisioterapi pelayanan medik didasari pada spesifikasi
problem kesehatan pasien, seperti Fisioterapi Muskuloskeletal (penyembuhan dan
pemulihan gangguan anggota gerak tubuh terdiri dari otot, sendi, jaringan ikat), Fisioterapi
Kardiovaskulopulmonal (penyembuhan dan pemulihan pada gangguan jantung, pembuluh
darah dan paru), Fisioterapi Neuromuskular (penyembuhan dan pemulihan pada gangguan
sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi), Fisioterapi Integumen (penyembuhan dan
pemulihan pada kecacatan fisik dan kulit) dan lain-lain.
4
C. Karir fisioterapi di masa depan

Fisioterapi adalah profesi yang bergelar dan berbasis pada ilmu pengetahuan yang
mengembangkan kemampuan komunikasi, kerja tim, penelitian dan proses
pemecahan masalah. Fisioterapi menggunakan ilmu pengetahuan yang tinggi dan
ketrampilan untuk membantu mengembalikan dan meningkatkan gerak dan fungsi
berbagai kondisi yang terkait dengan dasar ilmu untuk sistem yang berbeda-beda
didalam tubuh seperti ; sistem neurologis (Stroke, Multiple Sclerosis, Guillan barre
syndrome, Parkinson), sistem muskuloskletal ( nyeri punggung, gangguan terkait
whiplash injury, cedera olahraga, arthritis), sistem kardiovaskuler ( penyakit jantung
kronis, rehabilitasi paska serangan jantung, penyakit jantung bawaan), sistem
kardiorespirasi ( asthma, penyakit paru obstruktif kronik, fobrosis kistik), sistem
integumen (luka bakar, bedah plastik, bedah rekonstruksi) dan beberapa aplikasi
keilmuan seperti fisioterapi K3 dan Ergonomi, fisioterapi manajemen bencana,
fisioterapi kegawatdaruratan, fisioterapi anak, fisioterapi orangtua, fisioterapi
kesehatan wanita dan kandungan, fisioterapi wellness, fisioterapi olahraga, dan
fisioterapi kecantikan. Fisioterapi bekerja di berbagai spesialisasi keilmuan dalam
perawatan kesehatan maupun sosial, selain itu beberapa ahli fisioterapi terlibat dalam
penyelenggaraan pendidikan fisioterapi, penelitian-penelitian fisioterapi dan manajer
dalam pelayanan fisioterapi.
Fisioterapi menjaga, mengembalikan dan meningkatkan kemampuan gerak dan fungsi
manusia sepanjang daur kehidupan artinya adalah segala usia dalam siklus kehidupan
dimulai dari dalam kandungan hingga menjemput ajal semua mampu ditangani
fisioterapi.
Intervensi fisioterapi yang merupakan proses tindakan fisioterapi bertujuan untuk
membantu mendorong pengembangan dan memberikan fasilitas dalam proses
pemulihan oleh karena cidera atau gangguan gerak fungsi lain sehingga akan
memungkinkan seseoranG dapat kembali beraktifitas, bekerja seperti sedia kala dan
membantu memberikan pemahaman agar gangguan gerak dan fungsi tidak terulang
kembali.

5
Hal ini sangat dimungkinkan oleh karena Fisioterapi adalah merupakan profesi yang
berdasarkan atas ilmu pengetahuan dan mengambil secara utuh pola pendekatan kesehatan
dan kesejahteraan pasien yang meliputi gaya hidup pasien secara khusus.

Karir fisioterapi profesional dimasa depan akan semakin cemerlang, karena


pemerintah telah meninjau pelayanan kesehatan untuk masyarakat mulai dari puskesmas,
klinik, sampai rumah sakit nasional untuk mengidentifikasi cara terbaik untuk meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan agar derajat kesehatan meningkat demi kualitas kehidupan
masyarakat yg lebih baik,melalui cara yang lebih efektif, aman dan lebih personal untuk
mendekatkan pelayanan kesehatan dengan masyarakat.

Ruang yang lebih luas untuk karir fisioterapi semakin meningkat, bahkan bagi
mahasiswa fisioterapi yang baru menyelesaikan program profesi Fisioterapis nya kesempatan
berkarir sangat menjanjikan, karena seorang mahasiswa yang baru menyelesaikan program
profesi fisioterapi dibekali keilmuan untuk mampu melihat kepeluangan yang lebih luas,
memiliki jiwa kewirausahaan karena kesempatan karir fisioterapi ada pada banyak sektor,
sehingga karir fisioterapi unik dan tidak hanya dibatasi bekerja untuk memberikan pelayanan
kepada orang sakit saja di Rumah sakit atau puskesmas, fisioterapi bekerja dengan orang
sehat dan orang yang ingin lebih sehat. Misalnya, praktek-praktek swasta yang memberikan
pelayanan pada pasien secara independen melakukan pelayanan dengan tujuan
mengembalikan seseorang pada gerak dan fungsi seperti sedia kala, sebagai fisioterapi pada
sebuah tim olahraga untuk membuat atlit mampu segera pulih dari cidera, mencegah terjadi
cidera, dan meningkatkan serta menjaga performa atlit pada performa terbaik mereka.
Kesempatan pada sektor birokrasi dalam pengembangan kebijakan dan penelitian yang akan
terus mendorong pengembangan pelayanan inovatif yang membuat fisioterapi menjadi
bagian terpenting dalam proses pelayanan kesehatan modern.

6
D. DINAMIKA FISIOTERAPI DI ERA 4.0
Era industri 4.0 menjadi tantangan tersendiri untuk masyarakat dunia tanpa batas
wilayah administrasi negara. Masa ketika teknologi terus menerus berkembang
menyebabkan perubahan di banyak lini, termasuk pada bidang kesehatan. Ilmu dan
teknologi di bidang kesehatan telah berkembang pesat, namun masih ada permasalahan
kesehatan lain yang belum mampu diselesaikan.

Prioritas kesehatan global di era 4.0 tersebut adalah: penyakit menular baik yang
baru muncul maupun muncul kembali, resistensi antibiotik, penyakit tidak menular,
kesehatan ibu dan anak, akses ke pelayanan kesehatan dan kualitas layanan kesehatan, serta
kesehatan global seperti perubahan iklim. Selain permasalahan tersebut, prioritas
kesehatan global di era 4.0 lainnya adalah mengembangkan teknologi alat kesehatan untuk
mendiagnosa dan pengobatan.

Gaya hidup modern memunculkan permasalahan seperti obesitas dan penyakit


jantung yang parah, populasi indonesia semakin tua sehingga kajian pemerintah ini
difokuskan pada penanganan dengan pola pendekatan fisioterapi untuk terus
mengarahkan pasien melakukan pencegahan penyakit dan tetap meminta setiap pasien
bertanggung jawab terhadap kesehatan diri mereka sendiri, hal ini yang pada akhirnya
akan memberikan kesempatan besar kepada fisioterapi untuk menjadi penggagas dan
pemimpin dalam memberikan pelayanan terbaik pada pasien.

E. Salah satu penyakit yang bisa di bantu oleh fisioterapi “CEDERA OLAHRAGA”
 CEDERA OLAHRAGA
Dalam arti umum cedera adalah kerusakan atau luka yang dialami atau
diderita oleh seseorang. Dengan demikian, cedera olahraga dapat diartikan
sebagai cedera yang terjadi pada waktu seseorng melakukan aktivitas fitness,
latihan, atau pertandingn olahraga.

7
Sedangkan cedera olahraga adalah cedera yang terjadi pada sistem otot dan
rangka tubuh selama olahraga akibat suatu ketidaksengajaan (kecelakaan) maupun
kesalahan yang sebenarnya dapat dihindari seperti kurang pemanasan, faktor
motorik, Intensitas latihan yang terlalu berat, dan tingkat stress yang tinggi. Cedera
olahraga yang paling sering terjadi yaitu keseleo, cedera lutut, otot bengkak, cedera
tendon, fraktur dan disklokasi.
cedera olahrag banyakjenisnya dan dapt dikelompokkan atas dasar
tempat,proses,dan waktu terjadinya cedera. Berdasarkan tempat terjadinya, cedera
olahraga dibedakan menjadi cedera jaringan lunak dan cedera jaringan keras.
Cedera jaringan lunak adalah cedera pada otot, saraf, tedon, ligamen, kulit,
pembuluh darah, dll, sedangkan cedera jaringan keras adalah cedera pada tulang
berupa retak atau patah seluruhnya.

 MACAM-MACAM CEDREA OLAHRAGA


a. Sprain (keseleo) Sprain adalah bentuk cidera berupa penguluran atau kerobekan
pada ligament (jaringan yang menghubungkan tulang dengan tulang) atau kapsul
sendi, yang memberikan stabilitas sendi. Gejalanya dapat berupa nyeri,
inflamasi/peradangan, dan pada beberapa kasus, ketidakmampuan menggerakkan
tungkai.
b. Sprain Tingkat I
Pada cedera ini terdapat sedikit hematoma dalam ligamentum dan hanya beberapa
serabut yang putus. Cedera menimbulkan rasa nyeri tekan, pembengkatan dan rasa
sakit pada daerah tersebut. cedera pada tingkat ini cukut diberikan istirahat saja
karena akan sembuh dengan sendirinya
c. Sprain tingkat II
Pada cedera ini lebih banyak serabut dari ligamentum yang putus, tetapi lebih
separuh serabut ligamentum yang utuh. Cedera menimbulkan rasa sakit, nyeri
tekan, pembengkakan, efusi, (cairan yang keluar) dan biasanya tidak dapat
menggerakkan persendian tersebut.

8
d. Srain
Strain.Strain adalah bentuk cidera berupa penguluran atau kerobekan pada struktur
muskulo-tendinous (otot dan tendon). Jenis cedera ini terjadi akibat otot tertarik
pada arah yang salah, kontraksi otot yang berlebihan atau ketika terjadi kontraksi,
otot belum siap.
e. Knee Injuries
Knee Injuries Adalah cidera yang terjadi karena adanya paksaan dari tendon. Saat
mengalami cidera ini akan merasakan nyeri tepat dibawah mangkuk lutut setelah
melakukan latihan olahraga.
f. Compartment Syndrome
Compartment Syndrome.Para atlet pada umumnya sering mengalami
permasalahan (gangguan rasa nyeri atau sakit) yang terjadi pada kaki bawah
(meliputi daerah antara lutut dan pergelangan kaki).
g. Shin Splints
Shin Splints.Istilah shin aplints kadang-kadang digunakan untuk menggambarkan
adanya rasa sakit (cidera pada kaki bagian bawah yang seringkali terjadi terjadi
akibat melakukan berbagai aktivitas olahraga, termasuk olahraga lari.
h. Achilles Tendon
Achilles Tendon Injuries.Cedera pada tendon achilles ini menempati peringkat
pertama yang sering terjadi pada atlet dan paling sulit untuk
merawat/menyembuhkannya.
i. Fractures.Ceder
Fractures.Cedera seperti ini dialami apabila pemain yang bersangkutan
mengalami benturan dengan pemain lain atau sesuatu yang keras.

 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA CEDERA OLAHRAGA


Cedera yang dialami oleh seseorang yang melakukan aktivitas fisik dapat
disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor penyebab terjadinya cedera,

9
sebagai berikut:

a. External violence (sebab-sebab yang terjadi dari luar) yaitu cedera yang
timbul / terjadi karena pengaruh atau sebab yang berasal dari luar. Luka
atau cedera yang timbul bisa berasal dari luar : luka lecet, robek kulit,
tendon / memar dan feraktur.
b. Internal violence (sebab- sebab yang berasal dari orang tersebut) cedera
ini terjadi karena koordinasi otot-otot dan sendi yang kurang sempurna,
sehingga menimbulkan gerakan-gerakan yang salah sehingga
menimbulkan cedera. Macam cedera dapat berupa robeknya otot, sendi
atau ligamentum.
c. Over use (pemakai terus menerus terlalu lelah) cedera ini terjadi karena
pemakaian otot yang berlebihan. Biasanya cedera akibat over use
terjadinya secara perlahan-lahan (bersifat keronis). Gejala-gejala dapat
ringan yaitu kekuatan otot, strain, sprain dan yang paling parah adalah
terjadi stress fraktur.

o PENANGANAN CEDERA OLAHRAGA

Ketika terjadi cedera pada tubuh saat berolahraga, maka segera


hentikan segala aktivitas. Tetap memaksa tubuh untuk berolahraga dan
menahan rasa sakit hanya akan memperparah kondisi cedera. Pada tahapan
ini, bagian tubuh yang mengalami cedera akan mengalami inflamasi, yaitu
terasa sakit, bengkak, berwarna kemerahan dan terasa panas. Gejala ini
menggambarkan reaksi kimia di otot yaitu pemicuan terjadinya perbaikan di
jaringan otot yang rusak. Jika tahap ini tidak ditangani dengan tepat, maka
dapat menimbulkan kerusakan jaringan yang lebih parah.
Pengobatan cedera biasanya diawali dengan melakukan metode “RICE”
yaitu Rest, Ice, Compression, and Elevation untuk membantu menghilangkan
rasa sakit, mengurangi pembengkakan, dan mempercepat penyembuhan.
10
- Rest. Istirahatkan bagian tubuh yang mengalami cedera.
- Ice. Letakkan bungkusan es (ice pack) pada bagian tubuh yang mengalami
cedera. Lakukan selama 20 menit, 4 – 8 kali sehari.
- Compressing. Balut bagian tubuh yang mengalami cedera dan ditekan
agar tidak terjadi pembengkakkan.
- Elevation. Tinggikan posisi bagian tubuh yang mengalami cedera agar
transportasi aliran darah kembali lancar.

o Setelah melakukan metode RICE, jika kondisi cedera tidak kunjung membaik,
biasanya tenaga ahli akan melakukan beberapa tindakan lain sesuai dengan cedera
yang dialami, diantaranya :
o Obat Anti-Inflamasi Nonsteroid (NSAIDs)
Obat anti inflamasi biasanya diberikan untuk mengurangi rasa sakit dan kak,
contohnya aspirin atau ibuprofen.
o Imobilisasi
Ini adalah pengobatan umum pada cedera, yaitu dengan sling, splint dan gips untuk
melindungi bagian tubuh yang cedera dari gerakan dan mencegah kerusakan yang
lebih parah.
o Operasi
Pada kondisi teretentu, tenaga ahli harus melakukan tindakan operasi untuk
memperbaiki cedera. Operasi biasanya dilakukan pada kondisi cedera tendon robek,
ligamen, dan fraktur (patah tulang).
o Terapi
Contoh terapi yang biasa diberikan yaitu Arus listrik ringan (electrostimulation),
gelombang suara (ultrasound) dan pijat (massage).
Selanjutnya pemulihan cedera masuk ke tahap poliferasi, yaitu tahap dimana jaringan
otot yang rusak sudah berangsur hilang dan mulai tumbuh jaringan otot baru sedikit
demi sedikit. Pertumbuhan jaringan baru ini berlangsung hingga jaringan terbentuk
dengan sempurna dan siap menggantikan jaringan sebelumnya yang sudah rusak.

11
Tahapan terakhir pada pemulihan cedera adalah tahap rehabilitasi. Pada tahap
ini, bagian tubuh yang mengalami cedera dilatih dan mulai digerakkan secara
perlahan-lahan dan bertahap untuk mengembalikan fungsi normalnya, termasuk
pemulihan kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas. Tahap ini tidak boleh dilakukan
dengan terburu-buru agar cedera dapat sembuh total dan tidak menimbulkan cedera
berulang (repetitive injury) di kemudian hari.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Cedera adalah suatu akibat daripada gaya-gaya yang bekerja pada tubuh atau
sebagian daripada tubuh dimana melampaui kemampuan tubuh untuk mengatasinya,
gaya-gaya ini bisa berlangsung dengan cepat atau jangka lama.
Cedera sering dialami oleh seorang atlit, seperti cedera goresan, robek pada
ligamen, atau patah tulang karena terjatuh. Cedera tersebut biasanya memerlukan
pertolongan yang profesional dengan segera. Banyak sekali permasalahan yang dialami
oleh atlit olahraga, tidak terkecuali dengan sindrom ini. Sindrom ini bermula dari adanya
suatu kekuatan abnormal dalam level yang rendah atau ringan, namun berlangsung secara
berulang-ulang dalam jangka waktu lama. Jenis cedera ini terkadang memberikan respon
yang baik bagi pengobatan sendiri.
Cedera Olahraga adalah rasa sakit yang ditimbulkan karena olahraga, sehingga
dapat menimbulkan cacat, luka dan rusak pada otot atau sendi serta bagian lain dari
tubuh.

12
B. Saran

Untuk mahasiswa, agar lebih mendalami pengetahuan dan keterampilan penanganan


cedera olahraga yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan seharihari dan dalam kegiatan
keolahragaan.

Untuk fisioterapi diharapkan fisioterapi untuk lebih mengetahui betul dan memahami
tentang kasus “cedera olahraga dan penanganannya” sebelum memberikan tindakan terapi agar
terapi yang dilakukan dapat memberikan dampak perbaikan yang signifikan.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.sportsinjuryclinic.net/rehabilitation-exercises

http://www.niams.nih.gov/health_info/sports_injuries/sports_injuries_ff.asp

(Hardianto Wibowo 1995: 22).

rusli lutan,2001: 43

(Wibowo, 1995:12)

(congeni,2004: 1; Dunkin,2004: 2)

13

Anda mungkin juga menyukai