Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

``TERAPI BIO FEEDBACK``

DISUSUN OLEH
Kelompok 6
Asiswan
Dina Marselina Yusakh
Evita Satria
Neneng Tarmila
Rini Endriani
Vianti Mala
Liza Sasmita

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR 

Dengan mengucap syukur kehadirat Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha
Penyayang serta salawat serta salam kepada Rasulullah SAW, Kami mengucap
syukur Alhamdulillah yang mana atas berkat dan rahmatnya akhirnya kami dapat
menyelesaikan tugas ini. Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas Sistem
Komplementer dengan judul ´Terapi Biofeedback´.
Kami yakin pasti makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu Kami terbuka
untuk menerima kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan tugas ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah informasi bagi Kita
semua.

Padang, 30 Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii

BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................................

B. Rumusa Masalah..........................................................................................................

C. Tujuan ..........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Terapi Komplementer ...............................................................................

B. Pengertian Biofeedback................................................................................................

C. Deskripsi ......................................................................................................................

D. Tujuan............................................................................................................................

E. Manfaat (Efek Terapi Terhadap Suatu Penyakit)..........................................................

F. Indikasi..........................................................................................................................

G. Kontra Indikasi..............................................................................................................

H. Cara Kerja......................................................................................................................

I. Efek Samping................................................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................................................................

B. Saran.............................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna (QS: 95:4). Tiap
insan dilengkapi dengan alat dan organ tubuh yang canggih, seimbang dan diatas segalanya
diberi akal fikiran yang dapat digunakan untuk menimbang yang baik dan yang buruk,
dan juga untuk mempelajari segala sesuatu yang diciptakan Tuhan di alam ini. Tidak
ada makhluk ciptaan Tuhan selengkap dan sesempurna manusia, dan justru karena itu
juga, manusialah yang ditugasi sebagai wakil Tuhan untuk mengurus alam ini sebagai
khalifah- Nya. Dengan akal fikiran itu, manusia

Selain anugerah yang telah disebutkan diatas, Tuhan juga telah melengkapi tubuh
kita dengan suatu Sistem Pertahanan dan Kekebalan Tubuh yang super canggih untuk
melindungi tubuh kita dari setiap bentuk gangguan dan serangan musuh, baik yang
datang dari luar, seperti bakteri, virus, jamur, parasit, polusi lingkungan, dan sebaginya,
maupun musuh yang ada didalam tubuh, seperti radikal bebas, racun-racun hasil samping
metabolisme, sel-sel kanker, dan sebagainya. Sistem kekebalan tubuh berhubungan erat
dengan sistem-sistem lain dalam tubuh kita. Bila sistem kekebalan tubuh bekerja secara
arif dan efektif, maka kita akan senantiasa berada dalam keadaan sehat, namun bila sistem
kekebalan tubuh mengalami kelelahan atau bekerja tidak dengan kapasitas penuh, maka
bagian-bagian tubuh anda yang lain terbiar dan mudah diserang oleh kuman-kuman,
virus dan bakteri-bakteri yang bertaburan di lingkungan hidup kita saat ini ataupun
digerogoti oleh radikal bebas, sel-sel kanker, dsb. Bila anda masih pula membebani
tubuh anda dengan diet yang buruk, tidak melakukan latihan jasmani yang cukup, serta
pola hidup yang syarat tuntutan (ketegangan), maka sistem kekebalan anda sama
sekali tak mendapatkan bantuan yang sangat diperlukannya. Pada hal sistem
kekebalan tubuh harus bekerja sepanjang waktu untuk melindungi anda, dan karena hal-
hal tersebut, seringkali dia akan gagal melindungi anda pada saat-saat yang paling
dibutuhkan dan anda dapat menderita sakit.

Dan karena anda sudah terserang penyakit, maka kelemahan dan ketidak
berdayaan Sistem Pertahanan dan Kekebalan Tubuh anda harus dibantu, agar dapat
kembali berfungsi dengan efektif.
hal tersebut, seringkali dia akan gagal melindungi anda pada saat-saat yang
 paling dibutuhkan dan anda dapat menderita sakit.
Dan karena anda sudah terserang penyakit, maka kelemahan dan ketidak
berdayaan Sistem Pertahanan dan Kekebalan Tubuh anda harus dibantu, agar
dapat kembali berfungsi dengan efektif.
Hal inilah yang dilakukan dalam Terapi Komplementer yang saya
laksanakan dengan beragam cara, termasuk berdo¶a sebagai terapi spiritual,
karena kesembuhan hanya datang dari Yang Maha Kuasa. Dan salah satu dari
Terapi tersebut adalah Terapi Biofeedback, maka dari itu kami akan
membahasnya di dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah
Beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain
sebagai berikut:
1. Apakah pengertian dari terapi komplementer dan terapi biofeedback?
2. Bagaimanakah deskripsi dari terapi komplementer dan terapi biofeedback?
3. Apakah tujuan dari terapi komplementer dan terapi biofeedback?
4. Apakah manfaat (efek terapi terhadap suatu penyakit) dari terapi
komplementer dan terapi biofeedback?
5. Apakah indikasi dari terapi komplementer dan terapi biofeedback?
6. Apakah kontraindikasi dari terapi komplementer dan terapi biofeedback?
7. Bagaimanakah cara kerja (proses ilmiah terapi terhadap suatu penyakit) dari
terapi komplementer dan terapi biofeedback?
8. Apakah efek samping dari terapi komplementer dan terapi biofeedback?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan memahami
beberapa hal antara lain:
1. Pengertian dari terapi komplementer dan terapi biofeedback 
2. Deskripsi dari terapi komplementer dan terapi biofeedback 
3. Tujuan dari terapi komplementer dan terapi biofeedback 
4. Manfaat (efek terapi terhadap suatu penyakit) dari terapi komplementer dan
terapi biofeedback 
5. Indikasi dari terapi komplementer dan terapi biofeedback 
6. Kontraindikasi dari terapi komplementer dan terapi biofeedback 
7. Cara kerja (proses ilmiah terapi terhadap suatu penyakit) dari terapi
komplementer dan terapi biofeedback 
8. Efek samping dari terapi komplementer dan terapi biofeedback 
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Terapi Komplementer 


Terapi Komplementer adalah cara Penanggulangan Penyakit yang
dilakukan sebagai pendukung kepada Pengobatan Medis Konvensional atau
sebagai Pengobatan Pilihan lain diluar Pengobatan Medis yang Konvensional.
Terapi Komplementer,pada dasarnya bertujuan untuk memperbaiki fungsi dari
sistem-sistem tubuh, terutama ³Sistem Kekebalan dan Pertahanan Tubuh´,
agar tubuh dapat menyembuhkan dirinya sendiri yang sedang sakit, karena
tubuh kita sebenarnya mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan dirinya
sendiri, asalkan kita mau mendengarkannya dan memberikan respon dengan
asupan nutrisi yang baik dan lengkap serta perawatan yang tepat.

B. Pengertian Biofeedback 
Biofeedback adalah metode yang menggunakan pikiran
untuk mengendalikan fungsi tubuh yang normal tubuh mengatur secara
otomatis, seperti kulit suhu, ketegangan otot, jantung tingkat, atau tekanan
darah. (Healthwise)
Tiga organisasi biofeedback profesional, Asosiasi Terapan
 psikofisiologi dan Biofeedback (AAPB), Biofeedback Lembaga Sertifikasi
Amerika (BCIA), dan Masyarakat Internasional untuk Neurofeedback dan
Penelitian (ISNR), melalui konsensus biofeedback pada tahun 2008
mendefinisikan Biofeedback adalah sebuah proses yang memungkinkan
seorang individu untuk belajar bagaimana mengubah aktivitas fisiologis untuk
tujuan meningkatkan kesehatan dan kinerja. Instrumen yang tepat mengukur
aktivitas fisiologis seperti gelombang otak, fungsi jantung, pernapasan,
aktivitas otot, dan suhu kulit. Instrumen ini dengan cepat dan akurat 'umpan
balik' informasi kepada pengguna. Penyajian informasi ini seringkali dalam
hubungannya dengan perubahan dalam pemikiran, emosi, dan perilaku -
mendukung perubahan fisiologis yang diinginkan. Seiring waktu, perubahan
ini dapat bertahan tanpa terus menggunakan instrumen.
Biofeedback adalah sebuah teknik terapi yang membantu klien
mengembangkan kemampuan untuk mengendalikan proses fisiologis tertentu.
Sarana untuk melakukan hal ini mencakup pemantauan respon fisiologis di
klien dan menampilkan sinyal yang dihasilkan oleh teknik  pemantauan ke
terapis dan klien. Klien menggunakan umpan balik  biologis untuk
mempelajari dan menguasainya respon. Biofeedback Oleh karena itu, proses
pendidikan di mana klien dibantu untuk belajar mengendalikan proses
fisiologis tertentu, tetapi itu adalah klien yang mengasumsikan tanggung
jawab dan menjadi peserta aktif dalam perbaikan sendiri. (Mike, SHSU).

C. Deskripsi
a) Terapi Komplementer 
Beberapa pengobatan komplementer dan alternatif berkembang dari
praktek yang diwariskan turun temurun. Masyarakat dahulu mengembangkan
pendapat atau teorinya masing-masing tentang penyakit dan praktek untuk
menyembuhkan penyakit.
Pada jaman dulu orang mencari pengobatan dari alam sekitarnya, bila
mereka menderita berbagai macam penyakit. Pengobatan mulai dari air, pasir,
tanaman, maupun melakukan pemijitan. Pengobatan tersebut menjadi sulit
dipisahkan dari kepercayaan yang berkembang saat itu.
Pada masyarakat Mesir kuno, kurang lebih tahun 1.500 sebelum
Masehi telah dituliskan pada kertas papirus tentang penyakit dan terapi
tradisional untuk mengobatinya, termasuk jimat dan benda-benda berkekuatan
gaib, dan sepertiga dari semua bahan yang juga dikenal saat ini termasuk
opium dan minyak kastor. Diagnosa dibuat berdasarkan gejala dari panas,
nyeri dan benjolan. Pengobatan didasarkan atas diit, tanaman-tanaman obat
maupun psikoterapi.
Di India ditemukan suatu teks tentang pengobatan yang dikenal
dengan  Athardaveda yang memuat rumus-rumus ramuan magis melawan
setan, dan penyembuhan sepenuhnya ada pada tangan Dewa Brahma. Dewa
penyembuhnya adalah Dhanvantari. Konsep dasarnya adalah keseimbangan
dari tiga unsur dalam tubuh yaitu udara, lendir dan cairan empedu, bila ada
gangguan terhadap salah satu diantaranya maka terjadi penyakit. Pengobatan
didasarkan atas higiene, diit dan pencahar. Pengobatan Ayurveda ini masih
dipraktekkan di India sampai saat ini.
Di Cina, pengobatan tradisional berkembang pada jaman kaisar Fu
Hsi (th 2.800 SM) yang mencanangkan filosofi tentang Yin dan Yang dari
alam, Kaisar Shen Nung (2.700 SM) yang mengembangkan pengobatan
dengan herbal dan akupuntur; dan Kaisar Huang Ti (2.600 SM) yaitu
pengarang teks kedokteran kuno  Nei Ching (Kitab dasar kedokteran Cina)
yang sangat terkenal hingga saat ini.
Lebih lanjut jaman Hippocrates (460-370 SM) di Roma, beliau adalah
orang yang mengembangkan pendapat bahwa penyakit adalah proses alam
seperti lingkungan, diit dan gaya hidup. Tubuh membuat sendiri keseimbangan
di dalamnya. Tulisannya merupakan pengamatan terhadap kenyataan. Dia dan
muridnya menemukan berbagai jenis penyakit dan menekankan latihan,
pemijitan, diit dan obat-obat untuk menyembuhkannya.
Pada abad 19 khususnya di Amerika Serikat berkembang
Chiropractic, ketika D. D. Palmer seorang penyembuh di Iowa
menyembuhkan seorang tuli dengan melakukan manipulasi pada daerah
servikalnya. Beliau mengembangkan suatu sistim penyembuhan penyakit
yang didasarkan atas subluksasio dari vertebra yang menggangu impuls saraf
dan menyebabkan gangguan di jaringan pada akhirnya menyebabkan
malfungsi dan penyakit.
Pada tahun 1970 diperkenalkan Pengobatan Cina Tradisional- sistem
dating kembali ke Zaman Perunggu atau sebelumnya yang digunakan
akupunktur, herbal, diet dan olahraga. Ada lebih dari 2.000 praktisi terdaftar
di Inggris. Dampak pada CAM imigrasi massal ke Inggris terus berlanjut di
abad ke dua puluh satu.
b) Biofeedback 
Selama berabad-abad, pengikut praktek Timur kuno seperti meditasi
dan yoga telah mengklaim mereka dapat mengendalikan proses fisik biasanya
dianggap melampaui kekuatan pikiran sadar. Studi tentang bagaimana
bekerja biofeedback tidak dilakukan sampai tahun 1970-an. Awalnya, itu
digunakan oleh konselor, psikolog, dan profesional kesehatan mental. Hari
ini, dokter dan profesional kesehatan lainnya di Amerika Serikat menggunakan
biofeedback sebagai terapi komplementer untuk mempromosikan relaksasi dan
mengobati sakit kepala, migrain, dan insomnia.
Claude Bernard pada tahun 1865 mengusulkan bahwa tubuh
berusaha untuk mempertahankan kondisi mapan di lingkungan internal
(lingkungan intérieur), memperkenalkan konsep homeostasis. Pada 1885, JR
Tarchanoff menunjukkan bahwa kontrol sukarela dari detak jantung bisa
cukup langsung (kortikal-otonom) dan tidak tergantung pada "kecurangan"
dengan mengubah laju pernapasan.

Setelah Perang Dunia II, matematikawan Norbert


Wiener mengembangkan teori cybernetic, yang mengusulkan bahwa sistem
dikendalikan dengan memonitor hasil mereka. Para peserta pada konferensi
1969 tengara di Inn Surfrider di Santa Monica diciptakan dengan biofeedback
istilah dari Weiner itu umpan balik. Konferensi ini menghasilkan berdirinya
Research Society Bio-Feedback, yang mengizinkan peneliti biasanya terisolasi
untuk menghubungi dan berkolaborasi satu sama lain, serta mempopulerkan
istilah "biofeedback." Pekerjaan BF Skinner membawa para peneliti untuk
menerapkan instrumental pengkondisian untuk biofeedback, menentukan
respon dapat dikontrol secara sukarela dan yang tidak bisa. Efek dari persepsi
aktivitas sistem saraf otonom pada awalnya dieksplorasi oleh George
Mandler kelompok itu pada tahun 1958.
Pada tahun 1965, Maia Lisina dikombinasikan pengkondisian klasik
dan operan untuk melatih subjek untuk mengubah diameter pembuluh darah,
memunculkan dan menampilkan perubahan aliran darah refleksif mengajar
mata pelajaran bagaimana untuk secara sukarela mengontrol suhu kulit
mereka. Pada tahun 1974, HD subyek Kimmel dilatih untuk keringat
menggunakan respon kulit galvanik.
Data biofeedback dan teknologi biofeedback digunakan oleh
Massimiliano Peretti di lingkungan seni kontemporer, Amigdalae proyek.
Proyek ini mengeksplorasi cara di mana reaksi emosional filter dan
mendistorsi manusia persepsi dan observasi. Selama pertunjukan, biofeedback
teknologi medis, seperti EEG, suhu tubuh variasi, detak  jantung, dan
tanggapan galvanik, yang digunakan untuk menganalisis emosi audiens
sementara mereka menonton seni video. Menggunakan sinyal-sinyal,
perubahan musik sehingga suara yang konsekuen lingkungan secara
bersamaan cermin dan mempengaruhi pemirsa keadaan emosional. Informasi
lebih lanjut tersedia di website Pusat CNRS Perancis Nasional Penelitian
Neural.

Charles Wehrenberg diimplementasikan kompetitif-relaksa si sebagai


paradigma game dengan Game Will Bola sekitar tahun 1973. Dalam bio-
mekanik versi pertama, perbandingan input GSR dimonitor respons relaksasi
masing-masing pemain dan pindah  Ball akan melintasi lapangan bermain
tepat menggunakan stepper motor. Pada tahun 1984 Wehrenberg diprogram
permainan  Bola Will  untuk komputer Apple II. Bola akan permainan itu
sendiri digambarkan sebagai murni relaksa sikompetitif; Bola Otak  adalah
duel antara belahan otak kiri dan kanan satu pemain yang otak; Bola
mood adalah sebuah game kendala berbasis;. Dice P s  ycho adalah permainan
psiko-kinetik Pada tahun 1999 Institut Heart Math mengembangkan
sistem pendidikan yang didasarkan pada pengukuran dan menampilkan
irama jantung pada Personal Computer (Windows/Macintosh). Sistem mereka
telah disalin oleh banyak tapi masih unik dalam cara mereka membantu orang
untuk belajar tentang dan mengelola sendiri fisiologi mereka. Sebuah versi
handheld dari sistem mereka dirilis pada 2006 dan benar-benar portabel
menjadi ukuran sebuah  ponsel kecil dan memiliki baterai isi ulang. Dengan
unit ini satu dapat bergerak dan pergi tentang bisnis sehari-hari sambil
mendapatkan umpanbalik tentang batin psiko-fisiologis negara.
David Rosenboom telah bekerja untuk mengembangkan instrumen
musik yang akan menanggapi perintah mental dan fisiologis. Bermain
instrumen ini dapat dipelajari melalui proses biofeedback.

D. Tujuan
Biofeedback adalah proses menjadi sadar dari berbagai fisiologis fungsi
menggunakan instrumen yang memberikan informasi tentang aktivitas sistem-
sistem yang sama, dengan tujuan untuk dapat memanipulasi mereka di akan. Proses
yang dapat dikendalikan termasuk gelombang otak, tonus otot, konduktansi kulit,
detak jantung dan nyeri persepsi.
Biofeedback dapat digunakan untuk meningkatkan kesehatan atau kinerja,
dan perubahan fisiologis sering terjadi bersamaan dengan perubahan pikiran,
emosi, dan perilaku. Akhirnya, perubahan ini dapat dipertahankan tanpa
menggunakan peralatan tambahan.

E. Manfaat (Efek Terapi Terhadap Suatu Penyakit)


Biofeedback digunakan untuk membantu seseorang mengatur fungsi
tubuh tertentu. Dengan membantu pasien atau perubahan detak jantungnya nya,
suhu kulit, laju pernapasan, ketegangan otot dan aktivitas lain seperti itu di tubuh,
biofeedback dapat mengurangi stres dan ketegangan otot dari sejumlah penyebab.
Hal ini dapat mempromosikan relaksasi, membantu inkontinensia yang benar, dan
mengobati migrain dan sakit kepala kurang serius. Ini membantu beberapa orang
dengan penyakit Raynaud (masalah sirkulasi darah yang membuat jari tangan dan
kaki merasa sangat dingin, kebas, atau bahkan menyakitkan) meningkatkan suhu
tangan dan jari kaki. Melalui kesadaran yang lebih besar fungsi tubuh, dapat
membantu seseorang mengatur atau mengubah fungsi fisik lainnya yang mungkin
menyebabkan ketidaknyamanan. Biofeedback juga berguna dalam pelatihan
kembali setelah cedera otot, atau dalam otot mengajar untuk mengambil alih untuk
otot-otot lain yang tidak bisa lagi melakukan seperti yang diperlukan.
Biofeedback digunakan dalam berbagai stres dan kecemasan
memproduksi situasi. Situasi ini melibatkan pekerjaan atau studi yang terkait
dengan masalah fisik dan psikologis, serta kasus-kasus dimana seseorang ingin
belajar lebih rileks. Dalam semua kasus ini, stres dan kecemasan terstruktur
mengurangi intervensi menggunakan biofeedback telah terbukti efektif.
Biofeedback telah menunjukkan pada dasarnya tidak ada efek samping negatif
dalam situasi-situasi.
Biofeedback akan berguna jika dan hanya jika klien bersedia
untuk mengambil waktu yang diperlukan untuk mempelajari pengendalian diri
keterampilan dan kemudian praktek mereka dengan sungguh-sungguh diperlukan.
Ingat, terapis mungkin telah merancang program yang terbaik, tetapi jika klien
mengikuti itu, tidak ada manfaat akan diperoleh.

F. Indikasi
Orang paling sering menggunakan biofeedback untuk mengendalikan
masalah yang terkait dengan stres atau aliran darah, seperti sakit kepala, tekanan
darah tinggi, dan tidur gangguan. Menggunakan juga dapat membantu
mengendalikan jangka panjang (kronis) nyeri.
Biofeedback tampaknya efektif untuk berbagai masalah kesehatan.
Sebagai contoh, hal itu menunjukkan janji untuk mengobati inkontinensia urin,
yang merupakan masalah bagi lebih dari 15 juta orang Amerika. Beberapa orang
memilih biofeedback atas obat karena kurangnya efek samping. Berdasarkan
temuan dalam studi klinis, Badan Kebijakan Kesehatan Perawatan dan Penelitian
telah merekomendasikan terapi biofeedback sebagai pengobatan untuk
inkontinensia urin. Hal ini juga dapat membantu orang dengan inkontinensia tinja.

Penelitian juga menunjukkan bahwa biofeedback termal dapat


meringankan gejala penyakit Raynaud (suatu kondisi yang menyebabkan
berkurangnya aliran darah ke jari, jari kaki, hidung atau telinga) sedangkan EMG
biofeedback telah terbukti untuk mengurangi rasa sakit, kekakuan pagi, dan
jumlah poin tender pada orang dengan fibromyalgia. Sebuah tinjauan studi klinis
ilmiah menemukan bahwa biofeedback dapat membantu orang dengan insomnia
tidur jatuh.
Biofeedback juga dapat digunakan secara efektif pada anak-anak. Sebagai
contoh, neurofeedback EEG (terutama bila dikombinasikan dengan terapi kognitif)
telah dilaporkan untuk memperbaiki perilaku dan skor kecerdasan pada anak-
anak dengan defisit perhatian / hyperactivity disorder (ADHD). Biofeedback,
dikombinasikan dengan serat dalam diet, dapat membantu meringankan
sakit perut pada anak-anak. Biofeedback termal membantu meringankan migrain
dan sakit kepala kronis ketegangan antara anak-anak dan remaja juga.
Biofeedback juga dapat berguna untuk masalah-masalah kesehatan sebagai
berikut:
1. Anorexia nervosa
2. Kegelisahan
3. Asma
4. Autisme
5.  Nyeri punggung
6. Pembasahan
7. Nyeri kronis
8. Sembelit
9. Depresi
10. Diabetes
11. Epilepsi dan gangguan kejang terkait
12. Kepala cedera
13. Tekanan darah tinggi
14. Ketidakmampuan belajar 

15. Motion sickness


16. Kejang otot
17. Gangguan seksual, termasuk sakit dengan hubungan seksual
18. Cedera sumsum tulang belakang
Berikut adalah beberapa panduan untuk membantu menentukan siapa yang
akan (atau tidak akan) manfaat dari biofeedback:
a. Responsivitas Fisiologis: klien harus menunjukkan beberapa tingkat responsivitas
fisiologis dinyatakan prosedur biofeedback tidak akan sangat berguna.

 b. Motivasi: Klien harus dimotivasi. Membaca artikel, brosur, atau berbicara dengan
mantan klien yang sukses tentang biofeedback dapat membantu klien memahami
manfaat dari prosedur ini.
c. Kepribadian karakteristik: Klien dengan ciri-ciri kepribadian yang kaku tidak
sangat responsif terhadap suatu teknik pengobatan psychophysiologically
berbasis.

d. Keuntungan sekunder: Klien mendapatkan simpati dan perhatian berlebihan dari


gejala mereka tidak mungkin bersedia untuk menyerah gejala-gejala. Masalah ini
harus diselesaikan sebelum biofeedback dicoba.

G. Kontra Indikasi

Biofeedback tampaknya memiliki potensi yang sangat rendah untuk kerusakan


(jika digunakan dengan benar, tentu saja.) Tidak ada kontraindikasi absolut dan
kontraindikasi relatif sedikit untuk teknik terapi ini:
a) Unevaluated gejala
Biofeedback tidak boleh digunakan untuk mengobati gejala unevaluated seperti:
1. Medis: Biofeedback biasanya menghasilkan perasaan yang disempurnakan
kesejahteraan umum. Mengurangi gejala-gejala dapat menutupi masalah medis
yang mendasari. Untuk aplikasi yang aman dan efektif, Formulir Persetujuan
Biofeedback (evaluasi medis dari klien) diperlukan oleh Pusat Konseling
sebelum menerapkan biofeedback.

2. Psikologis: Biofeedback kontraindikasi untuk psikosis dan gangguan


afektif besar.
b) Kerusakan kognitif 
gangguan kognitif yang mengganggu dengan pemahaman tentang
 proses biofeedback dapat menghalangi pengobatan yang berhasil.
c) Klien khawatir 
Jika klien views biofeedback dengan ketakutan prosedur tidak harus
diterapkan.
H. Cara Kerja (Proses Ilmiah Terapi Terhadap Suatu Penyakit)
Tiga bentuk yang paling umum digunakan terapi biofeedback adalah:

 Elektromiografi (EMG), yang mengukur ketegangan otot

 Thermal biofeedback, yang mengukur suhu kulit

  Neurofeedback atau electroencephalography (EEG), yang mengukur


aktivitas gelombang otak 

Peneliti Aren't tahu persis bagaimana atau mengapa bekerja biofeedback.


Namun, ada tampaknya menjadi setidaknya satu benang merah: kebanyakan orang
yang mendapatkan manfaat dari biofeedback memiliki kondisi yang dibawa pada
atau diperburuk oleh stres. Untuk alasan ini, banyak ilmuwan percaya bahwa
relaksasi adalah kunci untuk terapi biofeedback sukses. Ketika tubuh sedang
mengalami stres kronis, proses internal seperti tekanan darah menjadi terlalu
aktif. Dipandu oleh seorang terapis biofeedback, seseorang dapat belajar untuk
menurunkan tekanan darah melalui teknik relaksasi dan latihan mental. Ketika
berhasil, seseorang akan melihat hasilnya
 pada monitor, yang akan mendorong usahanya. Dalam sesi biofeedback yang
normal, elektroda melekat pada kulit. Mereka mengirim informasi ke kotak
pemantauan kecil yang menerjemahkan pengukuran ke nada yang bervariasi di
lapangan, satu meter visual yang bervariasi dalam kecerahan, atau layar komputer
yang menunjukkan garis bergerak di grid. Para terapis biofeedback kemudian
menyebabkan seseorang dalam latihan mental. Melalui trial and error, seseorang
segera dapat belajar untuk mengidentifikasi aktivitas mental yang akan membawa
tentang perubahan fisik yang diinginkan.Dalam sesi biofeedback yang normal,
elektroda melekat pada kulit. Mereka mengirim informasi ke kotak pemantauan
kecil yang menerjemahkan

pengukuran ke nada yang bervariasi di lapangan, satu meter visual yang


bervariasi dalam kecerahan, atau layar komputer yang menunjukkan garis bergerak
di grid. Para terapis biofeedback kemudian menyebabkan seseorang dalam latihan
mental. Melalui trial and error, seseorang segera dapat belajar untuk
mengidentifikasi aktivitas mental yang akan membawa tentang perubahan fisik
yang diinginkan.
Setiap sesi umumnya berlangsung kurang dari 1 jam. Jumlah sesi yang
dibutuhkan tergantung pada kondisi yang sedang dirawat. Banyak orang mulai
melihat hasil dalam waktu 8-10 sesi. Pengobatan sakit kepala, inkontinensia, dan
penyakit Raynaud membutuhkan setidaknya 10 sesi mingguan dan beberapa
tindak lanjut sesi sebagai kesehatan membaik. Kondisi seperti tekanan darah
tinggi, Namun, biasanya membutuhkan 20 sesi biofeedback mingguan sebelum
melihat perbaikan. Selain itu juga akan diajarkan latihan mental dan teknik
relaksasi yang dapat dilakukan di rumah untuk setidaknya 5-10 menit setiap hari.

I. Efek Samping
Biofeedback dianggap aman. Tidak ada efek samping negatif telah
dilaporkan. Biofeedback merupakan prosedur yang aman. Hal ini paling efektif
bila diajarkan oleh seseorang yang terlatih dalam teknik biofeedback.
Beberapa mungkin terjadi seperti akibat sensor yang ditempatkan pada
kulit untuk mengukur fungsi tubuh dapat mengiritasi kulit.
Biofeedback dianggap teknik yang aman. Hal ini noninvasif dan
memerlukan sedikit usaha. Ada laporan sesekali pusing, gelisah, disorientasi, dan
sensasi mengambang, yang mungkin secara emosional menjengkelkan bagi
beberapa orang. Biofeedback membutuhkan seorang profesional terlatih dan
bersertifikat untuk mengelola peralatan, menafsirkan perubahan, dan memonitor
pasien. Baterai dioperasikan perangkat yang dijual untuk digunakan di
rumah belum ditemukan dapat diandalkan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Biofeedback adalah sebuah teknik terapi yang membantu klien
mengembangkan kemampuan untuk mengendalikan proses fisiologis tertentu.
Sarana untuk melakukan hal ini mencakup pemantauan respon fisiologis di klien
dan menampilkan sinyal yang dihasilkan oleh teknik pemantauan ke terapis dan
klien. Klien menggunakan umpan balik biologis untuk mempelajari dan
menguasainya respon. Oleh karena itu, proses pendidikan di mana klien
dibantu untuk belajar mengendalikan proses fisiologis tertentu, tetapi itu adalah
klien yang mengasumsikan tanggung jawab dan menjadi peserta aktif dalam
perbaikan sendiri.

Biofeedback adalah pengobatan utama untuk sindrom migren sedang atau


berat, sakit kepala ketegangan, dan penyakit Raynaud. Biofeedback juga
merupakan terapi tambahan yang penting untuk kondisi klinis lain. Biofeedback
tampaknya memiliki potensi yang sangat rendah untuk kerusakan (jika digunakan
dengan benar). Tidak ada kontraindikasi absolut dan kontraindikasi relatif sedikit
untuk teknik terapi ini.

B. Saran

Biofeedback akan berguna jika dan hanya jika klien bersedia


untuk mengambil waktu yang diperlukan untuk mempelajari pengendalian diri
keterampilan dan kemudian praktek mereka dengan sungguh-sungguh diperlukan.
Ingat, terapis mungkin telah merancang program yang terbaik, tetapi jika klien
mengikuti itu, tidak ada manfaat akan diperoleh.
DAFTAR PUSTAKA

Brown, B. 1977. St  re s dan seni bio feedback. New York: Harper & Row.
 Nestoriuc Y, Martin A. 2007. "K eampuhan bio feedback  untu  k  migrain: suat u
meta anali si s" N  yeri.
Peper, E., & Shaffer, F. Se  jarah bio feedback:  Se  buah  pandangan alternatif 
 Bio feedback.
http://google.com, diakses 5 November 2011 http://wikipedia.com, diakses 5
November 2011

Anda mungkin juga menyukai