DIFTERI
Dosen Pembimbing
dr. Inke Nadia D. Lubis, M.ked(Ped),DTM&H, Sp.A.Phd
Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara
2019
DIFTERI
DEFINISI
Difteri merupakan sebuah penyakit
infeksi akut yang disebabkan oleh
bakteri Corynebacterium diphtheriae
Anamnesa
Keluhan Utama : Nyeri Menelan
Telaah :
Pasien datang ke RS HAM dengan keluhan nyeri menelan, hal ini dialami
sejak 4 hari yang lalu, dan memberat dalam1 hari ini.
Pasien juga mengeluhkan suara menghilang yang dialami sejak 2 hari yang
lalu.
Demam juga dijumpai, demam dialami sejak 4 hari yang lalu dengan suhu
tertinggi tidak jelas / tidak diukur, demam bersifat naik turun, demam
turun dengan obat penurun panas.
Pada pasien dijumpai rasa lemas dan nafsu makan menurun, hal ini
dialami pasien sejak 1 minggu yang lalu.
Batuk juga dijumpai, hal ini dialami pasien sejak 2 hari yang lalu, dengan
frekuensi 5-7 kali/hari, batuk berdahak dijumpai, batuk berdarah tidak
dijumpai.
Muntah tidak dijumpai. Mencret tidak dijumpai.
BAK dijumpai, dalam batas normal. BAB dijumpai, dalam batas normal.
Riwayat Keluarga dengan keluhan yang sama tidak dijumpai.
Riwayat kontak dengan orang yang memiliki keluhan yang sama : tidak
jelas.
Riwayat Imunisasi : tidak lengkap.
RPT : Os merupakan pasien rujukan dari Rs. Metta Medika
dengan diagnosa Susp. Difteri, dan sudah dirawat selama 1 hari.
RPO : Eritromisin 4 x cth I
Inj. Norages 1 x 5 mg
Status GiziPasien:
BB: 20 kg, TB: 105 cm
BB/U : 100 %
TB/U : 92 %
BB/TB: 117 %
Status Presens
Sensorium : Compos mentis
TD : mmHg BB: 20kg ; TB: 105cm
HR : 90 x/i BB/U : 100%
RR : 20 x/i TB/U : 92%
Suhu : 36,6⁰C BB/TB : 117%
SpO2 : 98 %
Dispnea (-), Anemis (-), Sianosis (-), Jaundice (-), Edema (-)
Status Lokalisata
Kepala : Wajah : dalam batas normal
Mata : edema (-), refleks cahaya (+/+), pupil isokor ᴓ
2mm/2mm, konjungtiva palpebra inferior pucat (-/-),
sklera ikterik (-/-).
Hidung : terpasang NGT, pernafasan cuping hidung (-) deviasi
septum nasi (-), epistaksis (-).
Telinga: dalam batas normal
Mulut : dalam batas normal
Gusi : gusi berdarah (-).
Hematologi
Darah Lengkap
Hitung Jenis
- Neutrofil Segmen 76 47 - 80 %
- Limfosit 18 20 - 40 %
- Monosit 5 2-10 %
Mata : dbn
Telinga : dbn
Rencana
- Cek Darah Lengkap, Urinalisa, Elektrolit
- Foto Thorax
- Kultur Swab Tenggorokan
- EKG Serial
FOLLOW UP
Tanggal 31 Juli 2019
S Nyeri menelan dan suara menghilang masih dijumpai, batuk dijumpai, demam dijumpai, NGT
kotor, muntah dijumpai 1 kali berwarna hitam.
O Sensorium: Compos Mentis; Suhu: 37,5⁰C
Kepala: Mata: refleks cahaya (+/+), pupil isokor ᴓ 2mm/2mm, konjungtiva palpebra inferior
pucat (-/-),
Wajah:dalam batas normal
Telinga/Hidung/Mulut: dalam batas normal/ terpasang NGT, keluar cairan kehitaman/ T2 – T2
Tonsil tertutupi oleh pseudomembran
Leher : pembesaran KGB (+)
Dada: Simetris fusiformis tanpa retraksi;
Frekuensi jantung 120x/menit/reguler/tanpa desah
Frekuensi nafas 22x/menit/reguler/tanpa ronkhi
Abdomen: soepel; normoperistaltik, Abdominal rigidity (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <3 detik
A Tonsilitis Difteri + PSMBA
- IVFD D5% NaCl 0,45% 30cc/jam
P - Inj. Procaine Penicillin 1.000.000 IU/12jam/IM (bokong kanan – kiri) selama 10-14 hari
(H 2)
- Inj. Ranitidine 1amp/12jam
- Paracetamol 4 x 300 mg
- EKG/hari
- Diet susu Pediasure 200ml/3jam
- Cek lab DL, CRP, HST
- Konsul Gastroenterohepatology
- Inj. Omeprazol 10mg/12jam
Tanggal 01 Agustus 2019
S Demam dijumpai, batuk dijumpai berkurang, muntah tidak ada, BAB berwarna coklat kehitaman
Inj. Procaine Penicillin 1.000.000 IU/12jam/IM (bokong kanan – kiri) selama 10-14 hari
(H 3)
Telah dilaporkan suatu kasus Tonsilitis Difteri pada seorang anak laki-laki,
usia 5 tahun 8 bulan. Diagnosis ditegakkan berdasarkan klinis, anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pasien selanjutnya ditatalaksana
dengan pemberian terapi non farmakologis berupa tirah baring dan pemasangan
NGT. Untuk tatalaksana farmakologis diberikan terapi cairan, antipiretik, dan
antibiotik.
TERIMA
KASIH