Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

NURSING ADVOCACY
Dosen Mata Kulliah : Ns.Rista Nora S.Kep,M.Kep

Oleh : Kelompok 6
 Yossiana Dalimunte
 Sarah Zakiyah Putri
 Ade Jumadil Wahyuni

PRODI S – 1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA
BARAT
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang


telah memberikah nikmat dan rahmatnya, berupa karunia
sehat jasmani dan rohani. Kami selaku penulis, mengucapkan
syukur kepada Allah SWT, karena telah melimpahkan
kenikmatan kepada para hambanya. Sehingga, kami bisa
membuat makalah yang berjudul “Nursing Advocacy”.
Adapun pembuatan makalah tersebut, merupakan salah satu
wujud pemenuhan tugas Konsep dasar keperawatan yang
telah diselesaikan secara tepat waktu.
Dengan menyelesaikan makalah ini, diharapkan bagi para
pembaca bisa mengambil secuil ilmu yang terkandung di
dalamnya. Semoga dengan selesainya makalah ini, bisa
bermanfaat dan membantu memberikan penjelasan mengenai
ilmu secara umum kepada para pembaca.
Penulis menyadari bahwa ia hanyalah hamba biasa yang
pastinya memiliki keterbatasan dan kesalahan. Begitu pula
dalam mekanisme penyusunan makalah yang telah
diselesaikan. Oleh karena itu, makalah ini tidak bisa
diselesaikan dengan sangat sempurna, karena kesempurnaan
hanyalah milik Sang Kuasa. Tidak semua hal di dalam
makalah ini dipaparkan secara jelas dan terperinci,
dikarenakan keterbatasan pengetahuan kami sebagai seorang
mahasiswa.
Bukittinggi, 2 Januari 2023
Daftar Isi
Kata Pengantar....................................................
Daftar Isi.............................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
1.Latar Belakang..........................................
2. Rumusan Masalah ...................................
3. Tujuan Penulisan......................................
BAB II PEMBAHASAN
1.Nursing Advocacy.....................................
BAB III PENUTUP
1.Kesimpulan.................................................
2.Saran...........................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
l.Latar Belakang
Secara umum, keperawatan telah berjalan dengan komitmen
utamanya terhadap klien, diakhir-akhir ini advokasi klien pun
telah disahkan dalam peranan keperawatan itu sendiri.
Advokasi menjadi satu hal yang harus
diperhatikan,sebagaimana pengertiannya "perlindungan dan
dukungan terhadap hak-hak orang lain". Sebagai kewajiban
moral yang jelas bagi perawat, hal ini (advokasi) telah
menemukan justifikasi (pembenaran) kepada pendekatan
keperawatan yang didasarkan pada prinsip maupun asuhan
kedalam etika keperawatan. Oleh sebab itu pada kesempatan
ini kami akan mencoba membahas tentang "advokasi dalam
keperawatan".

2. Rumusan Masalah
1). Apakah yang dimaksud dengan Nursing Advocacy ?
2). Bagaimana pengertian peran dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya ?
3). Bagaimana peran perawat sebagai advokator ?
3. Tujuan Penulisan
1). Memahami arti dari advokasi
2). Mengetahui arti peran dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya
3). Mengetahui bagaimana peran perawat sebagai advokator
BAB II
PEMBAHASAN
A. Nursing Advocacy
1. Pengertian Advocacy
Definisi perawat advokat proses dimana perawat secara
objektif memberikan klien informasi yang dibutuhkan untuk
membuat keputusan dan mendukung klien apapun keputusan
yang ia buat. Perawat sebagai advokat yaitu sebagai
penghubung antara klien-tim kesehatan lain dalam rangka
pemenuhan kebutuhan klien, Membela kepentingan klien dan
membantu klien, memahami semua informasi dan upaya
kesehatan yang diberikan tim kesehatan dengan pendekatan
tradisional maupun profesional.

Definisi Perawat Advokat menurut para Ahli


1. Ana (1985) Advokasi adalah melindungi klien atau
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dan keselamatan
praktik tidak sah yang tidak kompeten dan melanggar etika
yang dilakukan oleh siapapun.
2. Fry (1987) mendefenisikan advokasi sebagai dukungan
aktif terhadap setiap hal yang memiliki penyebab atau dampak
penting .
3. Gondow (1983) menyatakan bahwa advokasi merupakan
dasar falsafah dan ideal keperawatan yang melibatkan bantuan
perawat secara aktif kepada individu secara bebas
menentukan nasibnya sendiri. Tanggung jawab perawat secara
umum mempunyai tanggung jawab dalam memberikan
asuhan keperawatan meningkatkan ilmu pengetahuan dan
meningkatkan diri sebagai profesi,Tanggung jawab secara
khusus adalah memberikan asuhan keperawatan kepada klien
mencakup aspek bio-psiko-sosio-kultural-spritual-yang
khomperensif dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasarnya.
Peran perawat sebagai advokasi
a.Pengertia peran
Peran adalah harapan tentang bagaimana seseorang
menduduki posisinya menunjukkan perilaku terhadap orang
yang berada di posisi lain (Roy 1994).
Selanjutnya, menurut (Baylon and Maglaya
1997).Menegaskan bahwa peran adalah serangkaian perilaku
yang diharapkan oleh lingkungan sosial yang berhubungan
dengan fungsi di masyarakat dan keluarga.
Sedangkan ,menurut (Stuart and seundeen 1998). Peran
adalah serangkaian pola dan prilaku yang diharapkan oleh
lingkungan sosial yangberhubungan dengan fungsi individu
diberbagai kelompok.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terlaksananya peran
Menurut Green cit Notoatmodjo (1993) peran atau perilaku
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
1. Pengetahuan, merupakan dominan yang penting untuk
terbentuknya tindakan, serta kesiapan individu untuk
bertindak dalam atau predisposisi suatu perilaku.
2. Keyakinan, menjadi pegangan setiap orang
menyelenggarakan hidup bermasyarakat.
3. Nilai nilai, adalah suatu kepercayaan terhadap objek.
Pengertian perawat
Menurut Depkes RI (2002) perawat adalah seorang yang
memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dimana
pelayanan tersebut berbentuk pelayanan bioligis-psikologi-
sosial-spiritual yang ditujukan kepada individu, keluarga dan
masyarakat.Seorang perawat dikatakan profesional jika
memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan keperawatan, dan
bertanggung jawab serta berkewenangan melaksanakan
asuhan keperawatan. Perawat profesional adalah perawat yang
bertanggung jawab dan berwewenang memberikan pelayanan
keperawatan secara mandiri dan atau berkolaborasi dengan
tenaga kesehatan lain sesuai dengan kewenangannya (Depkes
RI, 2002).
Peran perawat
Peran perawat adalah tingkah laku yang diharapkan oleh
orang lain terhadap seseorang yang memenuhi kualifikasi
sehingga dibenarkan mempunyai kedudukan dalam suatu
sistem pelayanan kesehatan, (pusdiknakes, 1989).
Menurut Doheney (1992) peran perawat terdiri dari:
1.Caregiver/pemberi pelayanan
a. Mempertahankan individu dalam konteks sesuatu
kebutuhan klien.
b. Perawat menggunakan Nursing proses untuk
mengidentifikasi diagnosa keperawatan, mulai dan masalah
fisik (fisiologis) sampai masalah psikologis.
c. Memberikan pelayanan keperawatan kepada individu,
keluarga, kelompok atau masyarakat sesuai diagnosa
keperawatan yang terjadi mulai dari masalah yang sederhana
sampai dengan komplek.
2. Clien Advocate/pembela klien
Perawat bertanggung jawab untuk membantu klien dan
keluarga dalam menginterprestasi informasi dari berbagai
pemberi pelayanan dan memberikan informasi lain yang
diperlukan untuk mengambil persetujuan atas tindakan
keperawatan yang diberikan.
3. Consellor/konseling
a. Tugas utam perawat adalah mengidentifikasi perubahan
pola interaksi klien terhadap keadaan sehat sakitnya.
b. Adanya pola interaksi ini merupakan dasar dalam
merencanakan metode untuk meningkatkan kemampuan
adaptasinya.
c. Konseling diberikan kepada individu atau kelurga dalam
mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan pengalaman
masa lalu.
d. Pemecahan masalah difokuskan pada masalah mengubah
perilaku hidup sehat (perubahan pola interaksi).
4. Edukator/pendidik
a. Peran ini dilakukan pada klien, keluarga, tim kesehatan
lain baik secara spontan maupun secara disiapkan.
b. Tugas perawat adalah membantu mempertinggi
pengetahuan klien dalam upaya meningkatkan kesehatan,
gejala penyakit sesuai kondisi dan tindakan yang spesifik.
c. Dasar pelaksanaan peran ini adalah Nursing Care Planning
5. Coordinator/koordinator
Peran perawat adalah mengarahkan, merencanakan,
mengorganisasikan pelayanan dari semua tim
kesehatan ,Karena klien menerima banyak pelayanan dari
banyak profesional misalnya, nutrisi maka aspek yang harus
diperhatikan adalah jenis, jumlah, komposisi, persiapan,
pengelolahan, cara memberikan, monitoring motivasi edukasi
dan sebagainya.
6. Collaborator/kolaborasi
Dalam hal ini perawat bersama klien, keluarga dan tim
kesehatan lainnya berupaya mengidentifikasi pelayanan
kesehatan yang diperlukan. termasuk tukar pendapat terhadap
pelayanan yang diperlukan klien, memberi dukungan, paduan
keahlian dan keterampilan dari berbagai profesional pemberi
pelayanan kesehatan.
7. Consultan/konsultan Elemen ini secara tidak langsung
berkaitan degan permintaan klien dan informasi tentang
tujuan keperawatan yang diberikan. Dengan peran ini dapat
dikatan keperawatan adalah sumber informasi yang berkaitan
dengan kondisi spesifik klien.
8. Changeagent/perubah
Elemen ini mencakup perencanaan, kerja sama, perubahan
yang sistematis dalam hubungan dengan klien dan cara
pemberian keperawatan kepada klien.
Peran Perawat sebagai Advokat
1. Sebagai penghubung antara klien-tim kesehatan lain dalam
rangka pemenuhan kebutuhan klien.
2. Membela kepentingan klien dan membantu klien dalam
menyatakan hak- haknya bila dibutuhkan.
3. Memahami semua informasi dan upaya kesehatan yang
diberikan tim kesehatan dengan pendekatan tradisoinal
maupun profesional.
4. Bertindak sebagai narasumber dan fasilitator dalam tahap
pengambilan keputusan terhadap upaya kesehatan yang harus
dijalani oleh klien.
5. Melindungi dan memfasilitasi keluarga dan masyarakat
dalam pelayanan keperawatan.
6. Mempertahankan dan melindungi hak-hak klien (hak atas
informasi).
7. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib
dan peraturan yang berlaku di rumah sakit/sarana pelayanan
kesehatan tempat klien menjalani perawatan.
Hak-hak mendapat informasi meliputi hal-hal sebagai
berikut:
1. Penyakit yang dideritanya
2. Tindakan medik apa yang hendak dilakukan
3. Kemungkinan penyulit sebagai akibat tindakan tersebut dan
tindakan untuk mengatasinya
4. Alternati terapi lain beserta resikonya
5. Prognosis penyakitnya
6. Perkiraan biaya pengobatan/rincian biaya atas penyakit
yang dideritanya
7. Hak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur
8. Hak untuk memperoleh pelayanan keperawatan dan asuhan
yang bermutu sesuai dengan standar profesi keperawatan
tanpa diskriminasi
9. Hak menyetujui/memberi izin persetujuan atas tindakan
yang akan dilakukan oleh perawat atau tindakan medik
sehubungan dengan. penyakit yang dideritanya (informed
consent)
10.Hak menolak tindakan yang hendak dilakukan tehadap
dirinya dan mengakhiri pengobatan serta perawatan atas
tanggung jawab sesudah memperoleh informasi yang jelas
tentang penyakitnya.
11.Hak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis
12.Hak menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan yang
tidak mengganggu pasien lain
13.Hak atas keamanaan dan keselamatan dirinya selama
dalam perawatan dirumah sakit
14.Hak mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan
rumah sakit terhadap dirinya
15.Hak menerima/menolak bimbingan moral maupun
spiritual
16.Hak didampingi perawat keluarga pada saat diperiksa
dokter
17.Hak untuk memilih dokter, perawat atau rumah sakit dan
kelas perawatan sesuai dengan peraturan yang berlaku
dirumah sakit atau sarana pelayanan kesehatan
18.Hak atas rahasia medik atau hak atas prifacy dan
kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya
19.Hak meminta konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar
dirumah sakit tersebut (second opion), terhadap penyakit yang
dideritanya dengan sepengetahuan dokter yang menangani.
BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan
Sebagaimana yang kami paparkan diatas, maka yang menjadi
kesimpulan adalah: → Nursing Advokasi adalah penghubung
antara klien-tim kesehatan lain dalam rangka pemenuhan
kebutuhan klien. Membela kepentingaan klien, dan membantu
klien memahami semua informasi dan upaya kesehatan yang
diberikan tim kesehatan dengan pendekatan secara tradisional
maupun profesional. → Peran adalah harapan dari
seseorang/pasien terhadap perawat dalam menjalankan peran
dan fungsinya dalam memberikan asuhan keperawatan yang
profesional
Faktor-faktor yang mempengaruhi terlaksananya peran:
• Pengetahuan, merupakan dominan yang penting untuk
terbentuknya tindakan, merupakan kesiapan individu untuk
bertindak atau predisposisi suatu perilaku. Keyakinan,
menjadi pegangan setiap orang dalam menyelenggarakan
hidup bermasyarakatNilai-nilai adalah suatu kepercayaan
terhadap objek.
Sebagai odvokat klien, perawat berfungsi sebagai penghubung
antara klien dengan tim kesehatan lain dalam upaya
pemenuhan kebutuhan klien, membela kepentingan klien dan
membantu klien memahami semua informasi dan upaya
kesehatan yang diberikan oleh tim kesehatan dengan
pendekatan tradisional maupun bertindak sebagai narasumber
dan fasilitator dalam tahap pengambilan keputusan terhadap
upaya kesehatan yang harus dijalani oleh klien.
Dalam menjalankan peran sebagai advokat (pembela klien)
perawat harus dapat melindungi dan memfasilitasi kelurga
dan masyarakat dalam pelayanan keperawatan.

2. Saran
Adapun yang menjadi saran dari paparan kami diatas adalah:
Dengan mengetahui arti dari advokasi, peran dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya diharapkan kepada seluruh perawat
agar mampu menjadi advokator yang baik dan handal, yang
tidak hanya menjadi advokator pasian/klien, tetapi juga
menjadi pembela kelayanan untuk kelurga pasien, baik itu
dari segi kenyamanan, kelayakan dan juga peleyanan
pelayanan keperawatan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

(PPT) Nursuing Advocacy https://www.academia.edu


MAKALAH ADVOKASI DALAM
KEPERAWATANAsyifusyine
https://azaharnasri.blogspot.com
ADVOKASI DALAM KEPERAWATAN, Stikes-liliy
juliaanaa95.blogspot.com (DOC) NURSING ADVOCACY
esssa asaa-Academia.edu https://www.academia.edu

Anda mungkin juga menyukai