Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PSIKOLOGI

PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN DUKUNGAN PSIKOLOGI BAGI


KESEMBUHAN PASIEN

Dosen Pembimbing:
Retno Setyowati, S. Psi., Psi

Disusun Oleh
Nama : BAYU KRISNA ANGGARA MUKTI
NIM : 17010

AKPER PEMERINTAHAN KABUPATEN PURWOREJO


2018
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan banyak
nikmatnya kepada penulis sehingga atas berkat dan rahmat serta karunia-Nyalah penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Peran Perawat Dalam Memberikan Dukungan
Psikologi Bgi Kesembuhan Pasien” ini sesuai dengan waktu yang penulis rencanakan.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalh ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karenan pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini

Wasalamualaikum wr.wb

Purworejo, 3 Desember 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii


DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
C. Tujuan Makalah............................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Perawat ........................................................................................................... 2
B. Peran Perawat .............................................................................................................. 2
C. Fungsi Perawat ............................................................................................................ 3
D. Tugas Perawat ............................................................................................................. 4
E. Peran Psikologi Dalam Keperawatan .......................................................................... 5
F. Hubungan Psikologi Dalam Keperawatan .................................................................... 6

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ................................................................................................................. 7
B. Saran ............................................................................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini dunia keperawatan semakin berkembang. Hampir dua dekade profesi ini
menyerukan perubahan paradigma. Perawat dianggap sebagai salah satu profesi kesehatan
yang harus dilibatkan dalam pencapaian tujuan pembanguanan kesehatan baik di dunia maupun
di Indonesia.

Sebagai sebuah profesi yang masih berusaha menunjukkan jati diri, profesi keperawatan
dihadapkan pada banyak tantangan. Tantangan ini bukan hanya dari eksternal tapi juga dari
internal profesi ini sendiri. Untuk itu perawat dituntut memiliki skill yang memadai untuk
menjadi seorang perawat profesional. Saat ini perawat memiliki peran yang lebih luas dengan
penekanan pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit , juga memandang klien
secara komprehensif.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana peran perawat dalam memberikan dukungan psikologis bagi keembuhan pasien?

C. Tujuan Makalah

Untuk mengetahui/menjelaskan peran perawat dalam membantu psikologi pasien


BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Perawat

Perawat atau Nurse berasal dari bahasa latin yaitu dari kata Nutrix yang berarti merawat
atau memelihara. Perawat adalah seorang yang berperan dalam merawat atau memelihara,
membantu dan melindungi seseorang karena sakit, injury dan peroses penuaan (Harlley, 1997).

Menurut UU RI NO 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, mendefinisikan Perawat adalah


mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan tindakkan keperawatan
berdasarkan ilmu yang dimilikinya, yang diperoleh melalui pendidikan keperawatan.

Sedangkan menurut international Council of Nurses (1965), perawat adalah seseorang yang
telah menyelesaikan program pendidikan keperawatan, berwenang di Negara bersangkutan
untuk memberikan pelayanan dan bertanggung jawab dalam peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit serta pelayanan terhadap pasien.

B. Peran Perawat

Peran perawat merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang
sesuai dengan kedudukan dalam system, di mana dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial baik
dari profesi perawat maupun dari luar profesi keperawatan yang bersipat konstan. Peran
perawat menurut konsorsium ilmu kesehatan tahun 1989 terdiri dari:

a. Pemberi Asuhan Keperawatan

Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilakukan perawat dengan
memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian
pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan
diagnosis keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai
dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat
perkembangannya. Pemberian asuhan keperawatan ini dilakukan dari yang sederhana sampai
dengan kompleks.
b. Advokat Klien

Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam
menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain khusunya
dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien, juga
dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi hak atas
pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk
menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian.

c. Edukator

Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan
kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi perubahan
perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.

d. Koordinator

Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi


pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah
serta sesuai dengan kebutuan klien.

e. Kolaborator

Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri
dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan
keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk
pelayanan selanjutnya.

f. Konsultan

Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan
keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap
informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.

g. Peneliti / Pembaharu

Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan, kerjasama,


perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan
keperawatan.
C. Fungsi Perawat

Dalam menjalankan perannya, perawat akan melaksanakan berbagai fungsi diantaranya:

a. Fungsi Independent

Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat dalam
melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan
tindakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti pemenuhan kebutuhan
fisiologis (pemenuhan kebutuhan oksigenasi, pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit,
pemenuhan kebutuhan nutrisi, pemenuhan kebutuhan aktifitas dan lain-lain), pemenuhan
kebutuhan keamanan dan kenyamanan, pemenuhan cinta mencintai, pemenuhan kebutuhan
harga diri dan aktualisasi diri.

b. Fungsi Dependen

Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatan atas pesan atau instruksi dari
perawat lain. Sehingga sebagian tindakan pelimpahan tugas yang diberikan. Hal ini biasanya
dilakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum atau dari perawat primer ke perawat
pelaksana.

c. Fungsi Interdependen

Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan di antara
tim satu dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan
kerja sama tim dalam pemberian pelayanan seperti dalam memberikan asuhan keperawatan
pada penderita yang mempunyai penyakit kompleks. Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan
tim perawat saja melainkan juga dari dokter ataupun yang lainnya.
D. Tugas Perawat

Tugas perawat dalam menjalankan perannya sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat
dilaksanakan sesuai dengan tahapan dalam proses keperawatan. Tugas perawat ini disepakati
dalam lokakarya tahun 1983 yang berdasarkan fungsi perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan adalah:

A. Mengumpulkan data.
B. Menganalisis dan mengintrepetasi data.
C. Mengembangkan rencana tindakan keperawatan.
D. Menggunakan dan menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmu perilaku,
sosial budaya, ilmu biomedik dalam melaksanakan asuhan keperawatan dalam rangka
memenuhi KDM.
E. Menentukan kriteria yang dapat diukur dalam menilai rencana keperawatan.
F. Menilai tingkat pencapaian tujuan.
G. Mengidentifikasi perubahan-perubahan yang diperlukan.
H. Mengevaluasi data permasalahan keperawatan.
I. Mencatat data dalam proses keperawatan.
J. Menggunakan catatan klien untuk memonitor kualitas asuhan keperawatan.
K. Mengidentifikasi masalah-masalah penelitian dalam bidang keperawatan.
L. Membuat usulan rencana penelitian keperawatan.
M. Menerapkan hasil penelitian dalam praktek keperawatan.
N. Mengidentifikasi kebutuhan pendidikan kesehatan.
O. Membuat rencana penyuluhan kesehatan.
P. Melaksanakan penyuluhan kesehatan.
Q. Mengevaluasi penyuluhan kesehatan.
R. Berperan serta dalam pelayanan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
S. Menciptakan komunikasi yang efektis baik dengan tim keperawatan maupun tim
kesehatan lain.
E. Peran Psikologi dalam Keperawatan (Kesehatan)

Berikut adalah peranan psikologi dalam keperawatan :

1. Terjalinnya hubungan interpersonal

Hubungan interpersonal yang baik memungkinkan pasien untuk lebih terbuka terhadap
apa yang dirasakannya dan kemudian menyampaikannya pada perawat. Hal ini akan sangat
membantu perawat untuk memberikan pilihan yang terbaik selama masa pengobatan dan juga
dapat menurunkan tingkat kecemasan. Dengan hubungan interpersonal yang baik, klien merasa
lebih senang, merasa lebih puas terhadap pelayanan, merasa aman, klien percaya dengan semua
rencana tindakan yang akan dilakukan, klien lebih kooperatif, dan manfaat baik lainnya.

2. Komunikasi yang baik antara perawat dan klien

Komunikasi yang baik perlu selalu dijaga. Komunikasi yang baik bertujuan untuk
mendorong klien menyampaikan keluhan yang sedang dirasakan dan juga komunikasi yang
baik membantu perawat penyampaikan rencana tindakan yang mudah dipahami. Dalam
komunikasi antara kedua pihak akan memunculkan rasa diperhatikan yang lebih dan memberi
kepuasaan pelayanan. Komunikasi efektif terdiri dari verbal dan nonverbal.

Komunikasi verbal dilakukan dengan beberapa hal berikut : memperhatikan intonasi suara
yang halus, kata – kata yang mudah dimengerti, dan nada suara yang tetap.

Sedangkan komunikasi nonverbal terdiri dari : sikap tubuh, perilaku, kontak mata, raut wajah,
senyum, dan lainnya. Komunikasi non verbal ini biasa disebut dengan 5S atau Senyum, Salam,
Sapa, Sopan dan Santun.

3. Menumbuhkan rasa saling percaya antara klien dengan perawat

Rasa saling percaya antara klien dengan perawat akan tercipta apabila kedua peran diatas
sudah dilakukan dengan baik. Rasa percaya ini akan mempermudah proses pemberian asuhan
keperawatan karena klien menjadi sangat kooperatif. Menanamkan rasa percaya tersebut
merupakan bentuk pendekatan secara psikologis.
4. Memberikan motivasi pada klien

Apabila ketiga tahap peran perawat diatas sudah dilakukan, maka perawat dapat
memberikan dukungan atau motivasi untuk klien dan keluarga dalam bentuk berupa sikap
menghibur agar klien tertawa, memberikan keyakinan pada klien terhadap kesembuhannya,
memberi keyakinan pada klien terhadap suatu treatment tertentu yang mendukung
kesembuhan, memotivasi klien untuk berani ketika mendapatkan tindakan, dan juga
memotivasi pikiran positif lainnya.

F. Hubungan Psikologi dalam Keperawatan

Psikologi dan keperawatan saling berhubungan. Psikologi sangat dibutuhkan dalam praktek
keperawatan. Ilmu psikologi ini dapat membantu perawat dalam mengkaji dan memberikan
asuhan keperawatan secara terintegrasi dan holistik tidak hanya meliputi kondisi fisik saja
melainkan juga dari sisi psikologi pasien.

Menurut konsep kajian keperawatan yang berdasarkan pada respon bio, psiko, sosio,
spiritual, dan kultural ini psikologi masuk pada salah satu kajian profesi keperawatan. Perawat
juga perlu menggali kondisi pasien lebih dalam terhadap kondisi fisik, sosio, spiritual, dan
kultural melalui pendekatan psikologi dengan menanamkan rasa percaya pada pasien.

Perawat mengkaji kondisi pasien dari segi psikologi untuk menjadi dasar hubungan
terapeutik dan komunikasi efektif dengan menerapkan ilmu psikologi dalam keperawatan,
perawat menjadi lebih sensitif untuk terbuka dan memahami perasaan pasien ketika sakit,
sumber – sumber penguat bagi pasien, keinginan pasien lebih dalam, harapan , dan lainnya.

Psikologi dalam keperawatan tidak hanya diterapkan pada pasien saja namun juga pada
keluarga, rekan perawat, dan juga kolaboratif dengan tenaga medis yang lain. Psikologi
digunakan dalam beragam konteks di dunia keperawatan untuk memberikan pelayanan yang
holistik dan berkualitas, menitikberatkan pada kepuasan pasien secara fisik dan psikologis
selama menerima perawatan dalam suatu rumah sakit.
Keluarga

Penggunaan psikologi dalam keperawatan dalam lingkup lain seperti keluarga juga perlu
diperhatikan. Pada keluarga, psikologi digunakan keperawatn dalam mengkaji situasi keluarga
tehadap responnya terhadap anggota keluarga yang sakit, peran keluarga, masalah keluarga
yang menyertai, kondisi perekonomian, dan lain sebagainya yang dapat berdampak pada
kondisi sakit pasien.

Dukungan keluarga, peran pasien dalam keluarga, kondisi ekonomi, dan lainnya yang
berhasil dikaji oleh perawat bisa menjadi dasar penguat atau memberikan solusi dan semangat
pada pasien untuk lebih berjuang lagi dengan kondisi sakitnya. Proses ini dilakukan dengan
pendekatan psikologis dari hati ke hati oleh perawat

Psikologi dalam hubungan dengan teman sejawat juga perlu dilakukan untuk memahami
tugas masing – masing dan saling membantu demi terciptanya budaya kerja yang baik untuk
pemberian pelayanan pada pasien yang terbaik juga. Selain itu psikologi juga digunakan
keperawatan dalam interaksid engan tenaga kesehatan lainnya dalam kolaborasi treatment
dengan tujuan yang baik untuk pasien. Penggunaan psikologi dalam interaksi ini akan
memuncuklak proses kolaborasi yang kondusif dan tidak ada ego antar tenaga kesehatan karena
mengutamakan tujuan kesehatan yang terbaik bagi pasien.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat membantu klien mendapatkan kembali
kesehatannya melalui proses penyembuhan. Perawat memfokuskan asuhan pada
kebutuhan kesehatan klien secara holistic, meliputi upaya untuk mengembalikan
kesehatan emosi, spiritual dan sosial. Dalam melaksanakan peran ini perawat bertindak
sebagai comforter, protector, advocate, communicator serta rehabilitator.

B. Saran
Bagi Perawat yang akan datang kita harus menjalankan peran perawat secara
komprehensip dari segi bio, psiko, sosio dan spiritual apalagi yang terpenting dari segi
spritual karena spiritual yang memberikan ketenangan, kedamaian pada psikis pasien
.
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A. Aziz Alimul. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Edisi 2, Jakarta: Salemba
Medika, 2009.

http://perawat77.blogspot.com/2010/05/definisi-peran-fungsi-dan-tugas-perawat.html
Diposkan oleh rhandhyie di 23.31 .

Ali,Zaidin,H. 2006. Dasar-dasar keperawatan professional. Jakarta: Widya Medika

Hidayat, Aziz Alimul. 2008.Konsep Dasar Keperawatan.jakarta:Salemba Medika

Haryono,rudi. 2011 .Etika Keperawatan. Gosyen publishing

Perry & potter.2006. Fundamental Keperawatan: Konsep,proses,dan praktik Ed.4 Volume 1


jakarta: EGC

Rifiani,Nisya & Hartanti Sulihandari.2013. Prinsip-prinsip Dasar Keperawatan.. Jakarta


Timur: Dunia Cerdas

Simamora, Roymond H. 2009. Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta: EGC

http://kti-akbid.blogspot.co.id/2011/03/makalah-peran-psisikologi-dalam-dunia.html

Anda mungkin juga menyukai