Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

TUBERCULOSIS ( MIGRAIN )

Topik penyuluhan : Migrain


Permasalahan : kurang informasi tentang bahayanya Migrain
Hari / tanggal : Kamis, 24 November 2016
Tempat penyuluhan : Ruangan kelas
Jam : 10: 00 - selesai
Waktu : 30 Menit
Penyaji : Mahasiswa STIKES jayapura
Sasaran : Masyarakat umum

1. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan ini, diharapkan peserta penyuluhan dapat mengerti,
memahami tentang Migrain
b. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan ini, peserta penyuluhan dapat :

1. Menjelaskan pengertisn dari Migrain


2. Menjelaskan penyebab Migrain
3. Menjelaskan gejala dan penderita Migrain
4. Menjelaskan factor- factor yang mempengaruhi Migrain
5. Menjelaskan penularan Migrain
6. Menjelaskan resiko penularan Migrain
7. Menyebutkan cara pencegahan Migrain

2. MATERI
1. Pengertian Migrain
2. Penyebab Migrain
3. Tanda dan gejaqla Migrain
4. Faktor- factor yang mempengaruhi Migrain
5. Penularan Migrain
6. Resiko penularan Migrain
7. Pencegahan Migrain
3. MEDIA
- Leaflet
- SAP
- Powert point

4. METODE
- Penyuluhan
- Tanya jawab

KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

NO Tahap waktu Kegiatan penyuluhan Media


Kegiatan
1 Pendahuluan 10 menit a. Memberi salam,
memperkenalakan diri dengan
baik.
b. Menjelaskan matei secara
umum
c. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
2 Penyajian 15 menit a. Memberikan penjelasan
tentang
Pengertian Migrain
Klasifikasi Migrain
Jenis jenis Migrain
Penyebab/ etiologi
Migrain
Tanda dan gejala
Migrain
Faktor- factor yang
mempengaruhi
Migrain
Komplikasi Migrain
Pencegahan Migrain

b. Memberikan kesempatan
peserta untuk bertanya
c. Menjawab pertanyaan
3 Penutup 5 menit a. Evaluasi
b. Menutup dan memberi salam

5. Metode Evaluasi
- Metode Evaluasi
- Jenis evaluasi
- Tanya jawab
- Lisan

6. Kriteria Evaluasi

Peserta mampu menjelaskan kembali tentang materi penyuluhan Migrain yang


disampaikan.
MIGRAIN

(SAKIT KEPALA SEBELAH)

Lampiran Materi

A. Pengertian
Migrain adalah nyeri kepala sedang hingga parah yang terasa berdenyut yang
umumnya hanya mengenal sebelah sisi kepala saja( Satyanegara, 2011).

B. Klasifikasi Migrain
1. Migraine biasa : nyeri berdenyut disalah satu sisi kepala dengan intensitas sedang
hingga berat.
2. Migrain klasik : gangguan penglihatan seperti melihat garis bergelombang, cahaya
terang, bintik gelap, atau tidak dapat melihat benda dengan jelas.
3. Migraine haid : umumnya timbul beberapa hari sebelum, saat atau sesudah haid
4. Migrain komplikasi : sering disertai gangguan system saraf seperti mati rasa pada
kulit dan geli, kesulitan dalam berbicara atau mengerti pembicaraan, tidak mampu
menggerakkan lengan dan kaki.

C. Jenis jenis Migrain


1. Migrain tanpa aura : sakit kepala migrain yang terjadi tanpa tanda- tanda/ gejala.
Migran tanpa aura didiagnosis setelah pasien memiliki serangan migrain sebanyak
lima kali.
2. Migrain dengan aura : dikenal dengan migraine klasik, biasa dialami sepertiga dari
pengidap migrain.
3. Aura migrain tanpa sakit kepala: migraine terjadi ketika pengidap merasakan aura
atau gejala migrant yang lain, tapi tanpa diuiringi sakit kepala.
D. Etiologi/ penyebab
Penyebab pasti migraine belum begitu jelas. Diperkirakan, adanya hiperaktifitas impuls
listrik otak meningkatkan aliran darah diotak, akibatnya terjadi pelebaran pembuluh
darah otak serta proses inflamasi. Pelebaran dan inflamasi ini menyebabkan timbulnya
nyeri dan gejala yang lain, misalnya mual. Semakin berat inflamasi yang terjadi, semakin
berat pula migraine yang diderita.

E. Tanda dan gejala


1. Gejala awal : satu atau dua hari sebelum timbul migraine, penderita biasanya
mengalami gejala awal seperti lemah, menguap berlebih, sangat menginginkan suatu
jenis makanan( misalnya coklat), gampang tersinggung, dan gelisah.
2. Aura : hanya didapati pada migraine klasik. Biasanya terjadi dalam 30 menit sebelum
timbulnya migraine. Aura dapat berbentuk gangguan penglihatan seperti melihat garis
yang bergelombang, cahaya terang, bintik gelap, atau tidak dapat melihat benda
dengan jelas. Gejala aura yang lain adalah rasa geli atau rasa kesemutan ditangan.
3. Sakit kepala dan gejala penyerta: penderita merasakan nyeri berdenyut pada satu sisi
kepala, sering terasa dibelakang mata. Nyeri dapat berpindah pada sisi sebelahnya
pada serangan berikutnya, atau mengenai kedua belah sisi.
4. Gejala akhir : setelah nyeri kepala sembuh, penderita mungkin merasa nyeri pada
ototnya, lemas, atau bahkan merasakan kegembiraan yang singkat. Gejala- gejala ini
menghilang dalam 24 jam setelah hilangnya sakit kepala. Dan tanpa pengobatan, sakit
kepala biasanya sembuh sendiri dalam 4 sampai 72 jam.

F. Faktor- faktor yang mempengaruhi


1. Kecemasan
2. Stress atau tekanan emosi
3. Kurang tidur atau tidur yang berlebihan
4. Pola makan yang tidak teratur
5. Cahaya yang berlebihan
6. Perubahan hormone( pada wanita )
7. Perubahan cuaca atau tekanan
G. Komplikasi
1. Masalah perut
Obat penghilang rasa sakit tertentu yang disebut obat anti-inflamasi nonsteroid
(NSAID), seperti ibuprofen (Advil, Motrin IB, dll), dapat menyebabkan sakit perut,
perdarahan, ulkus dan komplikasi migrain lainnya, terutama bila dikonsumsi dalam
dosis tinggi atau dalam jangka waktu panjang .
2. Sakit kepala karena over dosis
Sakit kepala karena over dosis terjadi ketika obat tidak hanya berhenti
menghilangkan rasa sakit, namun juga menyebabkan sakit kepala. Pasien kemudian
akan menggunakan obat penghilang rasa sakit dengan dosis yang lebih tinggi, dan
terus berlanjut bagaikan lingkaran setan. Penderita akan mengalami komplikasi
migrain yang serius.
3. Serotonin Syndrome
Komplikasi migrain ini merupakan kondisi yang berpotensi mengancam jiwa yang
terjadi ketika tubuh Anda memiliki terlalu banyak serotonin, yang merupakan bahan
kimia yang ditemukan dalam sistem saraf. Ini dapat terjadi jika Anda mengambil
obat migrain yang disebut triptans dan antidepresan yang dikenal sebagai selective
serotonin reuptake inhibitor (SSRI) atau serotonin dan norepinefrin reuptake
inhibitor (SNRIs).

H. Pencegahan

1. Tidur dan beraktivitas dengan teratur


2. Makan teratur dan menghindari faktor pencetus terjadinya migraine
3. Menghindari asap rokok baik itu perokok aktiv maupun perokok pasif
4. Mengatasi stress
5. Gunakan suplemen pencegah migraine
6. Rutin berolahraga
7. Hindari kebisingan dan sinar cahaya lampu yang terang
DAFTAR PUSTAKA

Sadeli H. A. 2006. Penatalaksanaan Terkini Nyeri Kepala Migrain. Dalam Kumpulan Makalah
Pertemuan Ilmiah Nasional II Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. Airlangga
University Press. Surabaya.
Harsono. 2005. Kapita Selekta Neurologi, edisi kedua. Gajahmada University Press.
Yogyakarta.
Dahlem M., Podoll K. 2007. Migraine Headache. http://www.migraine-
aura.com/content/e27892/index_en.html
Purnomo H. 2006. Migrainous Vertigo. Dalam Kumpulan Makalah Pertemuan Ilmiah
Nasional II Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. Airlangga University Press.
Surabaya.
Benson AG, Robbins W. 2006. Migraine Associated Vertigo.
http.www.emedicine.com/ent/topic727.htm
Zuraini, Yuneldi anwar, Hasan Sjahrir. 2005. Karakteristik Nyeri Kepala Migren dan Tension
Type Headeche Di Kotamadya Medan, Neurona, Vol 22 No. 2
Wibowo S., Gofir A. 2001. Farmakologi dalam Neurologi. Salemba Medika. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai