NURSING ADVOCACY
Di Susun Oleh
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat bimbingan dan rahmat-nya sehingga kami dapat merangkai
makalah ini dari awal hingga selesainya.
Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai “Nursing Advocacy”
melalui makalh ini harapan kami agar apa yang kami kemukakan dalam
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca terutama para calon
perawat dan menerapkannya dalam kehidupan masyarakat.
Tiada pekerjaan tanpa hambatan, maka dari itu kami masih banyak
kekurangan yang terdapat dalam makalah ini, oleh sebab itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun darah parah
pembaca demi kesempurnaan makalah kami.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini.
DAFTAR ISI
halaman judul.........................................................................................
Kata Pengantar.......................................................................................
Daftar Isi................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang........................................................................................................
2. Rumusan Masalah..................................................................................................
3. Tujuan Penulisan....................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
1. Nursing Advocacy....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Secara umum, keperawatan telah berjalan dengan komitmen utamanya
terhadap klien, diakhir-akhir ini advokasi klien pun telah disahkan dalam
peranan keperawatan itu sendiri. Advokasi menjadi satu hal yang harus
diperhatikan, sebagaimana pengertiannya “perlindungan dan dukungan
terhadap hak-hak orang lain”. Sebagai kewajiban moral yang jelas bagi
perawat, hal ini (advokasi) telah menemukan justifikasi (pembenaran)
kepada pendekatan keperawatan yang didasarkan pada prinsip maupun
asuhan kedalam etika keperawatan. Oleh sebab itu pada kesempatan ini
kami akan mencoba membahas tentang “advokasi dalam keperawatan”.
2. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Nursing Advocacy?
2. Bagaimana pengertian peran dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya
3. Bagaimana peran perawat sebagai advokator
3. Tujuan Penulisan
1. Memahami arti dari advokasi
2. Mengetahui arti peran dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
3. Mengetahui bagaimana peran perawat sebagai advokator
BAB II
PEMBAHASAN
A. Nursing Advocacy
1. Pengertian Advocacy
Definisi perawat advokat proses dimana perawat secara objektif
memberikan klien informsi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan
dan mendukung klien apapun keputusan yang ia buat.
Pengertian perawat
Menurut Depkes RI (2002) perawat adalah seorang yang memberikan
pelayanan kesehatan secara profesional dimana pelayanan tersebut
berbentuk pelayanan bioligis-psikologi-sosial-spiritual yang ditujukan
kepada individu, keluarga dan masyarakat.
Seorang perawat dikatakan profesional jika memiliki ilmu
pengetahuan, keterampilan keperawatan, dan bertanggung jawab serta
berkewenangan melaksanakan asuhan keperawatan.
Perawat profesional adalah perawat yang bertanggung jawab dan
berwewenang memberikan pelayanan keperawatan secara mandiri dan
atau berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sesuai dengan
kewenangannya (Depkes RI,2002).
Peran perawat
Peran perawat adalah tingkah laku yang diharapkan oleh orang
lailn terhadap seseorang yang memenuhi kualifikasi sehingga dibenarkan
mempunyai kedudukan dalam suatu sistem pelayanan kesehatan,
(pusdiknakes, 1989).
Menurut Doheney (1992) peran perawat terdiri dari:
1. Caregiver/pemberi pelayanan
a. Mempertahankan individu dalam konteks sesuatu kebutuhan klien
b. Perawat menggunakan Nursing proses untuk mengidentifikasi
diagnosa keperawatan, mulai dari masalah fisik (fisiologis) sampai
masalah psikologis.
c. Memberikan pelayanan keperawatan kepada individu, keluarga,
kelompok atau masyarakat sesuai diagnosa keperawatan yang terjadi
mulai dari masalah yang sederhana sampai dengan komplek.
3. Consellor/konseling
a. Tugas utam perawat adalh mengidentifikasi perubahan pola interaksi
klien terhadap keadaan sehat sakitnya.
b. Adanya pola interaksi ini merupakan dasar dalam merencanakan
metode untuk meningkatkan kemampuan adaptasinya.
c. Konseling diberikan kepada individu atau kelurga dalam
mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan pengalaman masa
lalu.
d. Pemecahan masalah difokuskan pada masalah mengubah perilaku
hidup sehat (perubahan pola interaksi).
4. Edukator/pendidik
a. Peran ini dilakukan pada klien, keluarga, tim kesehatan lain baik secara
spontan maupun secara disiapkan.
b. Tugas perawat adalah membantu mempertinggi pengetahuan klien
dalam upaya meningkatkan kesehatan, gejala penyakit sesuai kondisi
dan tindakan yang spesifik.
c. Dasar pelaksanaan peran ini adalah Nursing Care Planning.
5. Coordinator/koordinator
Peran perawat adalah mengarahkan, merencanakan, mengorganisasikan
pelayanan dari semua tim kesehatan. Karena klien menerima banyak
pelayanan dari banyak profesional misalnya, nutrisi maka aspek yang
harus diperhatikan adalah jenis, jumlah, komposisi, persiapan,
pengelolahan, cara memberikan, monitoring, motivasi edukasi dan
sebagainya.
6. Collaborator/kolaborasi
Dalam hal ini perawat bersama klien, keluarga dan tim kesehatan lainnya
berupaya mengidentifikasi pelayanan kesehatan yang diperlukan
termasuk tukar pendapat terhadap pelayanan yang diperlukan klien,
memberi dukungan, paduan keahlian dan keterampilan dari berbagai
profesional pemberi pelayanan kesehatan.
7. Consultan/konsultan
Elemen ini secara tidak langsung berkaitan degan permintaan klien dan
informasi tentang tujuan keperawatan yang diberikan. Dengan peran ini
dapat dikatan keperawatan adalah sumber informasi yang berkaitan
dengan kondisi spesifik klien.
8. Changeagent/perubah
Elemen ini mencakup perencanaan, kerja sama, perubahan yang
sistematis dalam hubungan dengan klien dan cara pemberian
keperawatan kepada klien.
1. Kesimpulan
Sebagaimana yang kami paparka diatas, maka yang menjadi kesimpulan
adalah:
Nursing Advokasi adalah penghubung antara klien-tim kesehatan
lain dalam rangka pemenuhan kebutuhan klien. Membela
kepentingaan klien, dan membantu klien memahami semua
informasi dan upaya kesehatan yang diberikan tim kesehatan
dengan pendekatan secara tradisional maupun profesional.
Peran adalah harapan dari seseorang/pasien terhadap perawat
dalam menjalankan peran dan fungsinya dalam memberikan
asuhan keperawatan yang profesional.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terlaksananya peran:
Pengetahuan, merupakan dominan yang penting untuk
terbentuknya tindakan, merupakan kesiapan individu
untuk bertindak atau predisposisi suatu perilaku.
Keyakinan, menjadi pegangan setiap orang dalam
menyelenggarakan hidup bermasyarakat.
Nilai-nilai adalah suatu kepercayaan terhadap objek.
Sebagai odvokat klien, perawat berfungsi sebagai penghubung
antara klien dengan tim kesehatan lain dalam upaya pemenuhan
kebutuhan klien, membela kepentingan klien dan membantu klien
memahami semua informasi dan upaya kesehatan yang diberikan
oleh tim kesehatan dengan pendekatan tradisional maupun
bertindak sebagai narasumber dan fasilitator dalam tahap
pengambilan keputusan terhadap upaya kesehatan yang harus
dijalani oleh klien. Dalam menjalankan peran sebagai advokat
(pembela klien) perawat harus dapat melindungi dan memfasilitasi
kelurga dan masyarakat dalam pelayanan keperawatan.
2. Saran
Adapun yang menjadi saran dari paparan kami diatas adalah:
Dengan mengetahui arti dari advokasi, peran dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya diharapkan kepada seluruh perawat agar mampu
menjadi advokator yang baik dan handal, yang tidak hanya menjadi
advokator pasian/klien, tetapi juga menjadi pembela kelayanan untuk
kelurga pasien, baik itu dari segi kenyamanan, kelayakan dan juga
peleyanan-pelayanan keperawatan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA