yg ditetapkan bersama dan diterima oleh seluruh anggota suatu profesi. Kode etik pada dasarnya ad/suatu hukum etik sikap mental yg wajib dipatuhi oleh para anggotanya dalam menjalankan tugas. Kode etik merupakan aturan2 susila, atau sikap akhlak yg ditetapkan bersama dan diaati bersama oleh para anggota, yg tergabung dalam suatu organisasi Pengguna jasa keperawatan perlu terlindungi KODE ETIK ad/ jaminan bahwa kepentingan konsumen akan terjamin. Kode etik pedoman tertulis yg mengatur ttg norma-norma berperilaku. Kode etik produk etika terapan ; penerapan dari pemikiran etis atas suatu wilayah tertentu yaitu PROFESI. Agar berfungsi secara sempurna, kode etik harus dibuat oleh profesi itu sendiri, sehingga benar-benar dijiwai oleh cita2 dan nilai yg hidup dalam kalangan profesi tersebut. Tujuan Kode etik : Tanpa sanksi hukum, kode etik tidak akan dilanggar oleh para anggotanya.
Sebagai jaminan kpd msy bahwa anggota profesi akan memberikan yg terbaik baginya. Fungsi Kode Etik Keperawatan
Kode etik profesi memberikan pedoman bagi
setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi, pelakasana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dia lakukan dan yang tidak boleh dia lakukan . Pada umumnya kode etik akan mengandung sanksi2 yg dikenakan pada pelanggar. Kasus pelanggaran akan dinilai dan ditindak oleh suatu “Dewan kehormatan” atau komisi yang dibentuk khusus untuk itu. Tujuan ; mencegah perilaku yg tidak etis Sebagaimana halnya dg dokter, perawat merupakan tenaga kesehatan profesional yg menghadapi banyak masalah moral/etik
PPNI 26 Januari 2002 ; Membentuk Majelis
Kode Etik Keperawatan Tk.Pusat, akan bertanggung jawab menangani masalah2 etik. Komite Keperawatan Rumah Sakit - mempunyai tugas pokok menyelesaikan masalah-masalah etik yang terjadi bagi tenaga keperawatan (anggota profesi). - melakukan pembinaan etika profesi. Pekerjaan perawat adalah panggilan kemanusiaan, maka imbalan jasa yg menjadi haknya tidak dapat disamakan dg jasa dalam usaha lain, krn sifat pekerjaan perawat adalah pekerjaan mulia. Kode Etik Keperawatan Autonimi: menghargai hak orang lain Beneficience: berbuat baik Non maleficience: tidak merugikan pasiem Veracity: berbuat/berkata jujur Fidelity: menepati janji Confidentiality: menjaga kerahasiaan Justice: adil Acoountability: tindakan sesuai SOP Study kasus penerapan etik keperawatan Kasus 1 Seorang laki-laki berusia 34 tahun dirawat di ruang penyakit dalam karema terinfeksi HIV. Hasil pengkajian: nyeri menelan, terdapat candidiasis oral, pemeriksaan hiv (+), kondisi pasien hanya diketahui oleh istrinya. Istrinya melarang perawat menyampaikan kondisi pasien sebenarnya kepada amggota keluarga yang lain. Apakah prinsip etik pada kasus tersebut? (veracity) Study kasus penerapan etik keperawatan Kasus 2 Seorang perawat menggunakan media slide dalam pemberian pendidikan kesehatan tentang risiko penularan TBC paru pada sebuah keluarga. Pada slide tampak ilustrasi foto anak tersebut terlihat jelas tanpa disamarkan atau ditutupi. Prinsip etik manakah yang dilanggar oleh perawat dalam kasus? ( confidentiality) Study kasus penerapan etik keperawatan Kasus 3 Pasien laki-laki berusia 80 tahun dirawat dengan gagal jantung grade IV. Pasien memyatakan telah siap meninggal dan lebih berbahagia bisa bertemu Tuhannya dan menolak untuk dilakukan tindakan apapun. Kondisi pasien menurun kesadaran sopor koma dan mengalami henti jantung. Perawat tetap melakukan tindakan RJP. Manakah prinsip etik yang dilanggar perawat pada kasus tersebut? (beneficience) Pendekatan/teori yang sering digunakan saat membuat keputusan:
1. Consequentialisme: dilihat hasil konsekuensi
tindakan baik atau buruk 2. Utilitariajism: praktek yang baik membawa kebaikan untuk orang banyak 3. Deontological: penekanan pada hak, tugas, tanggung jawab. Moralitas pada praktek tidak ditetapkan dengan konsekuensi. Wassalam……