KRISTEN SWANSON
OLEH :
BIOGRAFI
• Kristen M. Swanson, RN, PhD, FAAN, lahir di Providence, Rhode Island.
• Dia memperoleh gelar sarjana muda (magna cum laude) dari Universitas Rhode Island, Sekolah Tinggi
Keperawatan pada tahun 1975.
• Menerima gelar master dalam keperawatan pada tahun 1978.
• Swanson menerima beasiswa postdoctoral National Research Service dari National Center for Nursing Research,
yang diselesaikannya di bawah arahan Dr. Kathryn E. Barnard di University of Washington di Seattle.
• Dia bergabung dengan fakultas di Sekolah Keperawatan Universitas Washington dan melanjutkan pekerjaan
ilmiahnya sebagai profesor dan ketua Departemen Perawatan Anak Keluarga hingga musim panas 2009.
.
BIOGRAFI
• Pada tahun 2009, Swanson ditunjuk sebagai Dekan dan Profesor Terhormat Alumni di Sekolah
Keperawatan Universitas North Carolina (UNC) di Chapel Hill dan Kepala Perawat Associate
untuk Urusan Akademik di Rumah Sakit UNC.
• . Dr. Swanson melanjutkan beasiswa, yang dalam beberapa tahun terakhir beralih ke penelitian
translasi dan konsultasi dengan berbagai organisasi untuk memberlakukan Theory of Caring dalam
praktik klinis, pendidikan, dan penelitian.
• Swanson dilantik sebagai anggota di American Academy of Nursing pada tahun 1991, menerima
Penghargaan Alumni Terhormat dari Universitas Rhode Island pada tahun 2002, dan terpilih
sebagai anggota untuk program Perawat Eksekutif Perawat Robert Wood Johnson Foundation pada
tahun 2004
TEORI
-- Cara memelihara suatu hubungan dengan menghargai orang lain serta komitmen dan tanggung jawab
(Potter &Perry, 2010)
-- Caring merupakan inti fenomena keperawatan, tetapi bukan sesuatu yang unik dalam pratik keperawatan.
-- Tujuan dari hasil caring perawat untuk meningkatkan kesejahteraan pasien selama menerima asuhan
keperawatan atau pelayanan Kesehatan.
-- Teori ini berfokus pada kepentingan dalam memperhatikan kebutuhan dan kesejahteraan pasien, teori ini
memberikan kontribusi yang unik dalam membangun hubungan antar perawat (Kavanaugh et al, 2010).
- Dalam teori ini tedapat 5 kategori dalam proses caring, yaitu maintaining belief, knowing, being with,
doing for and enabling.
ANALISIS TEORI
• A. Scope Theory
Theory of Caring Swanson dapat diterapkan dalam penelitian dan pekerjaan klinis dengan populasi yang beragam. Teori
ini dapat digeneralisasikan untuk hubungan perawat-klien di banyak pengaturan klinis.
1. Praktek
Proposisi bahwa merawat adalah pusat praktik keperawatan berawal dari wawasan ahli teori itu sendiri tentang
pentingnya merawat dalam praktik keperawatan profesional dan dalam temuan dari penyelidikan fenomenologi
Swanson. Caring perawat diwujudkan dalam berbagai cara dan konteks praktik.
LANJUTAN
2. Pendidikan
Teori Swanson menawarkan kepada pendidik perawat cara sederhana untuk menginisiasi siswa ke dalam profesi
dengan membenamkan mereka dalam bahasa tentang apa artinya merawat dan dirawat untuk mempromosikan,
memulihkan, atau mempertahankan kesehatan optimal individu.
3. Penelitian
Swanson terus mengembangkan teorinya, menjelaskan dan mendefinisikan konsep perawatan dan proses
perawatan dasar, pengembangan instrumen, dan pengujian dalam penelitian.
B. CONTEXT THEORY
c. Kesehatan
Menurut Swanson, mengalami kesehatan dan kesejahteraan adalah: “. . . untuk menjalani pengalaman keutuhan yang subjekti
dan penuh makna. Keutuhan melibatkan rasa integrasi dan keberadaan di mana semua aspek keberadaan bebas untuk
diekspresikan. Segi-segi keberadaan mencakup banyak diri yang menjadikan kita manusia: spiritualitas, pikiran, perasaan
kecerdasan, kreativitas, keterkaitan, feminitas, maskulinitas, dan seksualitas, dan lain-lain”.
d. Lingkungan
Swanson mendefinisikan lingkungan berdasarkan situasi. Dia berpendapat bahwa untuk keperawatan itu adalah "konteks apa
pun yang mempengaruhi atau dipengaruhi oleh klien yang ditunjuk". Swanson menyatakan bahwa ada banyak jenis pengaruh
terhadap lingkungan, seperti budaya, sosial, biofisik, politik, dan ekonomi.
CONTENT THEORY
-Swanson menjelaskan middle range theory of caring.Caring didefinisikan bahwa memberikan asuhan keperawatan yang bernilai kepada klien dengan penuh rasa
komitment dan tanggung jawab.
Asumsi dasar dari teori ini ditemukan dalam gagasan caring yang dijelaskan Swanson, Caring adalah multifase yang selalu ada di dalam dinamika hubungan klien dan
perawat.
. b. Knowing (mengetahui)
Perawat harus mengetahui kondisi klien, memahami arti dari suatu peristiwa dalam kehidupan, menghindari
asumsi, fokus pada klien, mencari isyarat, menilai secara cermat dan menarik.
Indikator knowing adalah:
1) Mengetahui kebutuhan dan harapan pasien
2) Manfaat perawatan dan kejelasan rencana perawatan
3) Hindari persyaratan untuk bertindak, karena perawat peduli pasien
4) Tidak hanya mengerti kebutuhan dan harapan tetapi fokus pada merawat yang benar atau efisien dan berhasil
guna atau efektif.
LANJUTAN
• Sharing feelings: Berbagi pengalaman bersama klien yang berhubungan dengan usaha dalam meningkatkan kesehatan klien.
LANJUTAN
Doing for berarti bekerja sama melakukan sesuatu tindakan yang bisa dilakukan, mengantisipasi kebutuhan yang diperlukan, kenyamanan, menjaga privasi dan martabat
klien.
•Subdimensi dari doing for antara lain:
1) Comforting ( memberikan kenyamanan)
• Dalam memberikan intervensi keperawatan perawat harus bisa memberi kenyamanan dan menjaga privasi klien..
2).Performing competently ( menunjukkan ketrampilan)
• Sebagai perawat professional perawat dituntut tidak hanya bisa berkomunikasi tapi juga harus bisa memperlihatkan kompetensi maupun skill yang dimiliki
seorang perawat yang professional.
3). Preserving dignity (menjaga martabat klien)
• Menjaga martabat klien sebagai individu atau memanusiakan manusia.
4). Anticipating ( mengantisipasi )
• Selalu meminta izin ataupun persetujuan dari klien ataupu keluarga dalam melakukan tindakan keperawatan.
5). Protecting (melindungi)
• Menjaga hak-hak klien dalam memberikan asuhan keperawatan dan tindakan medis
LANJUTAN
e. Enabling (Memampukan)
Enabling adalah memampukan atau memberdayakan klien, perawat memberikan informasi,
menjelaskan memberi dukungan dengan fokus masalah yang relevan, berfikir melalui masalah dan
menghasilkan alternatif pemecahan masalah agar klien mampu melewati masa transisi dalam hidup
yang belum pernah dialaminya sehingga bisa mempercepat penyembuhan klien ataupun supaya klien
mampu melakukan tindakan yang tidak biasa dilakukannya. memberikan umpan balik / feedback.
LANJUTAN