kasus Osteosarkoma hasil observasi yang akan ditemukan adalah : 1. Teraba massa tulang dan peningkatan suhu kulit di atas massa serta adanya pelebaran vena. 2. Pembengkakan pada atau di atas tulang atau persendian serta adanya pergerakan yang terbatas. 3. Nyeri tekan atau nyeri lokal yang semakin progresif (yang awalnya ringan dan intermiten 1. Nama namun lama kelamaan menjadi semakin hebat dan Pemeriksaan Fisik 2. Umur menetap) Identitas Pasien 3. Jenis Kelamin 4. Kekuatan otot berkurang. 4. Alamat 5. Rentang gerak pada ekstremitas pasien menjadi 5. Identitas Orang Tua terbatas karena adanya massa, nyeri atau fraktur patologis. 6. Pengkaian status fungsional pada area yang sakit Pasien datang ke RS dengan keluhan nyeri di : adanya tanda-tanda inflamasi, nodus limfe daerah kaki atau tangan yang mengalami regional Keluhan Utama pembengkakan, pembengkakakn bisanya terjadi di 7. Edema jaringan lunak daerah tulang panjang 8. Penurunan Berat Badan
Pengkajian Keperawatan Perlu dikaji apakah pasien pernah mengalami
1. Radiologi Konvensional : menunjukan jenis Riwayat Penyakit Terdahulu trauma prosedur operatif dan penggunaan obat- osteosarkoma yang terjadi (Osteosarkoma obat tertentu. konvensional, parosteal, High grade surface) 2. CT Scan : berguna untuk memperlihatkan detail lesi pada tulang kompleks dan mendeteksi matriks Pasien mengeluh nyeri pada daerah tulang, pasien ossifikasi minimal. Riwayat Penyakit Sekarang mengatakan adanya keterbatasan gerak/sulit untuk 3. MRI : digunakan untuk evaluasi ekstensi lokal beraktifitas tumor dan membantu menentukan manajemen bedah yang paling sesuai. 4. Kedokteran Nuiklir : Bone scintigraphy atau Kaji adanya kemungkinan anggota keluarga yang Bone Scan digunakan untuk menunjukkan suatu Riwayat Penyakit Keluarga mengalami gangguan hormonal skip metastasis atau suatu osteosarkoma Pemeriksaan Diagnostik multisentrik. 5. Ultrasonografi : ultrasonografi abdomen dilakukan untuk skrining metastasis intraabdomen. Selain itu USG juga dapat digunakan debagai 1. Nyeri berhubungan dengan obstruksi jaringan tuntunan biopsi. saraf 6. Biopsi : Pemeriksaan patologi anatomi dilakukan dengan menggunakan biposi jarum halus (fine 2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan needle apiration biopsy-FNAB/ sitopatologik) atau kerusakan muskuloskeletal dan neuromuskuler dengan core biopsy bila hasil FNAB inkonklusif. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan FNAB mempunyai ketepatan diagnosis antara kelemahan 70-90%. Diagnosa Keperawatan 4. Risiko tinggi cidera berhubungan dengan proses keganasan 5. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan hipermetabolik Daftar Pustaka 6. Gangguan Citra Tubuh berhubungan dengan pengobatan (pembedahan)
1. Marilyn J. Hockenberry, D. W. (2015). Wong’s
Nursing Care of Infants and Children. In Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952. (10th ed.). Elsevier Mosby. 2. Nanda. (2015). Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2015-2017 Edisi 10 editor T Heather Herdman, Shigemi Kamitsuru. Jakarta: EGC