Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN KANKER SERVIKS

STASE KEPERAWATAN MATERNITAS

Oleh :

Nama : Mahrida, S.Kep


NPM : 2014901110043

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Definisi
Kanker serviks adalah tumor ganas yang tumbuh didalam leher rahim atau
serviks yang terdapat pada bagian terendah dari rahim yang menempel pada
puncak vagina . Kanker serviks merupakan gangguan pertumbuhan seluler
dan merupakan kelompok penyakit yang dimanifestasikan dengan gagalnya
untuk mengontrol proliferasi dan maturasi sel pada jaringan serviks. Kanker
serviks biasanya menyerang wanita berusia 35 - 55 tahun, 90% dari kanker
serviks berasal dari sel kelenjar penghasil lendir pada saluran servikal yang
menuju kedalam rahim. (Manuaba, 2010 dan Indriyani dkk, 2014).
B. Mekanisme fisiologis sesuai kebutuhan dalam bentuk skematik

Virus herpes
Virus HPV Faktor resiko
simplex
Sito megalo virus

Penekanan sel
Ca Serviks Ca pada saraf

Nyeri

Psikologis Pendarahan Bau busuk Pengobatan

(-)pengetahuan
Hipovolemi Ggn. Bodi Ggn. Pola Ekstern radiasi
Anemia image Seksual

Ansietas
Resti
Infeksi Kulit merah, Depresi Mulut
kering sumsum kering
Intolerans tulang stomatitis
i aktifitas

Hb

Anemia

Sel kurang O2

Gastro kurang O2

Mual, muntah

Nutrisi kurang

Kelemahan/kelelaha
n

Daya tahan tubuh (-)


Resiko injury

Resiko tinggi infeksi


C. Rencana asuhan klien

1. Riwayat Keperawatan
(Indriyani dkk, 2014)
1. Usia saat pertama kali melakukan hubungan seksual
2. Pola perilaku seks berganti - ganti pasangan
3. Sosial Ekonomi (pemeriksaan pap dan pola hubungan seksual yang tidak sehat)
4. Perineum: keputihan, bau, kebersihan
5. Nyeri ( daerah panggul atau tungkai )
6. Perasaan berat daerah perut bagian bawah (gangguan syaraf)
7. Gaya hidup (makan - makanan cepat saji dapat memicu sel kanker)
8. Siklus Menstruasi
9. Riwayat Keluarga (riwayat ibu yang mengalami kanker serviks)
2. Pemeriksaan fisik:
1. Keputihan yang makin lama makin berbau akibat infeksi dan nekrosis jaringan
2. erdarahan spontan
3. Hematuria
4. Nyeri pada pinggang bagian bawah (akibat infiltrasi sel tumor ke serabut syaraf)
5. Keluar keputihan atau cairan encer dari kelamin wanita
6. Amenorhea
7. Hipermenorhea
8. Anemia akibat pendarahan berulang (Kartikawati, 2013)

D. Pemeriksaan penunjang(secara ringkas) (Indriyani dkk, 2014)


No Jenis Pemeriksaan Nilai Normal Manfaat
1. Sitologi (pap smear) Negative (tidak ada sel tes papanicolaous
abnormal atau tidak mengetahui sel servik
menderita kanker yang sehat/terganggu
serviks)
2. Kolposkopi Bentuk normal serviks menilai perubahan pola
dan vagina epitel dan vascular
serviks
3. Biopsi Jaringan normal Mengambil sampel
jaringan yang dicurigai
ataau bermasalah
4. Konisasi/ biopsi Sel normal pengeluaran sebagian
kerucut jaringan serviks

E. Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul


1. Diagnosa 1: nyeri akut bd agens cidera biologis (Ca. serviks) (hal.445, domain 12,
kelas 1, kode 00132)
a) Definisi
Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan
kerusakkan jaringan actual atau potensial dengan durasi < 3 bulan.
b) Batasan karakteristik
- Bukti nyeri (PQRST)
- Ekspresi wajah
- Sikap melindungi area nyeri
- Laporan tentang nyeri
- Keluhan tentang intensitas nyeri (skala nyeri)
- Perilaku protektif
c) Faktor yang berhubungan
agens cidera biologis (Ca. serviks)
2. Diagnosa 2: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan bd.asupan diet kurang
(hal. 153, domain 2, kelas 1, kode 00002)
a) Definisi
Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik
b) Batasan karakteristik
- Nyeri abdomen
- Gangguan rasa sensasi
- Sariawan
c) Faktor yang berhubungan
Asupan diet kurang
3. Diagnosa 3: Ansietas bd. Stressor (hal. 324, )
a) Definisi
Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang samar disertai respons otonom
b) Batasan karakteristik
- Khawatir
- Gelisah
- Putus asa
- Nyeri abdomen
- Mual
- Pusing
- Melamun
c) Faktor yang berhubungan
Stressor

F. Perencanaan
1. Nyeri akut bd agens cidera biologis (Ca. serviks)
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan nyeri hilang atau berkurang
Kriteria :
- Pasien mengatakan nyeri hilang atau berkurang dengan skala nyeri 0- 3
- Ekspresi wajah rileks.
- Tanda - tanda vital dalam batas normal.
Intervensi
1. Kaji riwayat nyeri, lokasi, frekuensi, durasi, intensitas, dan skala nyeri
2. Berikan tindakan kenyamanan dasar: relaksasi, distraksi, imajinasi, message.
3. Awasi dan pantau tanda-tanda vital
4. Berikan posisi yang nyaman
5. Kolaborasi pemberian analgetik
Rasional
1. Mengetahui tingkat nyeri pasien dan menentukan tindakan yang akan dilakukan
selanjutnya
2. Mengurangi rasa nyeri
3. Mengetahui tanda kegawatan
4. Memberikan rasa nyaman dan membantu mengurangi nyeri
5. Mengontrol nyeri maksimum.
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan bd.asupan diet kurang
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan status nutrisi dipertahankan untuk
memenuhi kebutuhan tubuh
Kriteria hasil :
- Pasien menghabiskan makanan yang telah diberikan oleh petugas
- Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik
- Berat badan klein normal
Intervensi :
1. Kaji status nutrisi pasien
2. Ukur berat badan setiap hari atau sesuai indikasi.
3. Dorong Pasien untuk makan - makanan tinggi kalori, kaya protein dan tetap sesuai
diit ( Rendah Garam)
4. Pantau masukan makanan setiap hari
5. Anjurkan pasien makan sedikit tapi sering
Rasional :
1. Untuk mengetahui status nutrisi
2. Memantau peningkatan BB
3. Kebutuhan jaringan metabolik adequat oleh nutrisi
4. Identifikasi defisiensi nutrisi
5. Agar nutrisi terpenuhi
3. Ansietas bd. Stressor
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan kecemasan hilang atau berkurang
Kriterial hasil :
- Pasien mengatakan perasaan cemasnya hilang atau berkurang
- Terciptanya lingkungan yang aman dan nyaman bagi pasien
- Pasien tampak rileks, tampak senang karena mendapat perhatian
Intervensi
1. Dorong pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya
2. Beri lingkungan terbuka dimana pasien merasa aman untuk mendiskusikan
perasaan atau menolak untuk bicara
3. Pertahankan bentuk sering bicara dengan pasien, bicara dengan menyentuh klien.
4. Bantu pasien atau orang terdekat dalam mengenali dan mengklarifikasi rasa takut
5. Beri informasi akurat, konsisten mengenai prognosis, pengobatan serta dukungan
orang terdekat.
Rasional
1. Memberikan kesempatan untuk mengungkapkan ketakutannya
2. Membantu mengurangi kecemasan
3. Meningkatkan kepercayaan klien
4. Meningkatkan kemampuan kontrol cemas
5. Mengurangi kecemasan
Daftar Pustaka

Butcher, Howard, Bulechek, Gloria, Dochterman, Joanne and Wagner, Cheryl. .


2018. Nursing Interventions Classifications (NIC). 7th Edition.
Singapore: Elsevier Inc.
Herdman, T. Heather. 2018. NANDA-I Diagnosis Keperawatan: Definisi dan
Klasifikasi 2018-2020. Edisi. 11. Jakarta: EGC.
Indriyani, Diyan & Asmuji. 2014. Buku Ajar Keperawatan Maternitas.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Kartikawati, E. 2013. Awas!!! Bahaya Kanker Payudara & Kanker Serviks.
Bandung : Buku Baru
Maharani, S. 2012 kanker : Mengenal 13 Jenis Kanker dan Pengobatannya
Jakarta: kata hati
Manuaba, Ida Ayu Chandranita, dkk. 2010. Buku Ajar Penuntun Kuliah
Ginekologi. Jakarta: TIM
Moorhed, Sue, Swanson, Elizabeth, Johnson, Marion and L. Maas, Meridean.
2018. Nursing Outcomes Classifications (NOC). 6th Edition. Singapore:
Elsevier Inc.
Rasjidi. 2009. Deteksi Dini & Pencegahan Kanker Pada Wanita. Jakarata:
Sagung Seto

Banjarmasin, 07 Desember 2020

Preseptor akademik, Preseptor klinik,

(................................................................ (................................................................
.) .)

Anda mungkin juga menyukai