A. Definisi
Kista gartner adalah tumor kistik vagina yang bersifat jinak, berasal dari sisa
duktus gartner atau the em bryonic mesonephros maupun system duktus wolffian.
Kista gartner berdinding tipis transulen yang terdiri dari epitel gepeng berlapis atau
epitel kolumnar atau dapat kedua-duanya. Tumor ini biasanya terdapat pada dinding
vagina dan jarang terjadi pada daerah labia minora, klitoris atau hymen (Pritchard et
al., 1985)
B. Etiologi
Faktor yang menyebabkan gejala kista meliputi:
a. Gaya hidup tidak sehat diantaranya:
1. Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kuran serat
2. Zat tambahan pada makanan
3. Kurang olahraga
4. Merokok dan konsumsi alcohol
5. Terpapar dengan polusi dan agen infeksius
6. Sering stress
b. Faktor genetik
Dalam tubuh terdapat gen-gen yang berpotensi memicu kanker, yaitu yang disebut
protoonkogen, karena suatu sebab tertentu, misalnya karena makanan yang
bersifat karsinogen, polusi, atau terpapar zat kimia tertentu atau karena radiasi,
protoonkogen ini dapat berubah menjadi onkogen, yaitu gen pemicu kanker.
C. Patofisiologi
Kista gartner berkembang didaerah duktus gartner, biasanya di dinding vagina.
Duktus ini aktif saat perkembangan janin namun biasanya menghilang setelah lahir.
Pada beberapa kasus, sebagian duktus ini terisi cairan yang berkembang menjadi kista
(Sarwono, 2005).
D. Pemeriksaan penunjang
Biopsi, atau pengambilan sampel jaringan dari kista, guna menyingkirkan
kemungkinan terdapatnya keganasan
Pemeriksaan cairan vagina atau serviks untuk menentukan terdapatnya infeksi
menular seksual (IMS)
Pemeriksaan computerized tomography (CT), magnetic resonance imaging
(MRI), atau ultrasonografi bila dinilai dibutuhkan, untuk melihat hasil pencitraan
dari kista
E. Penatalaksanaan
1. Observasi
Jika kista tidak menimbulkan gejala, maka cukup dimonitor (dipantau)
selama 1 -2 bulan, karena kista fungsional akan menghilang dengan sendirinya
setelah satu atau dua siklus haid. Tindakan ini diambil jika tidak curiga ganas
(kanker)
2. Terapi bedah atau operasi
Kista berukuran besar dan menetap setelah berbulan-bulan biasanya
memerlukan operasi pengangkatan.
DAFTAR PUSTAKA
Pritchard, J.A., McDonald, P.C. & Gant, N.E., 1985. The Anatomy of the Reproductive
Tract of Women. In Williams Obstetrics ED.7 . Norwalk: Practice Hall International
Inc. pp.29-30.
Seorang ibu rumah tangga bernama Ny. B dengan umur 30 tahun, datang bersama
suaminya ke BPS Amanah untuk memeriksakan keadaanya kerena Ny. B
mengeluh bahwa terasa nyeri saat berhubungan.
Hasil yang didapatkan adalah sbb :
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 84 kali /rmenit
Pernafasan : 20 kali /menit
Suhu : 36 C
TB : 155 cm
BB : 50 kg
A. PENANGANAN
1) PENGKAJIAN DATA
Biodata / Iden titas pasien suami
a. Nama : Ny. B Tn. A
b. Umur : 30 tahun 35 tahun
c. Agama : Islam Islam
d. Suku Bangsa : Jawa/ Indonesia Jawa/ Indonesia
e. Pendidikan : SMA STM
f. Pekerjaan : IRT Swasta
g. Alamat : Jln. Gunung Pring
h. No. Telp : 081234567xxx 081234566xxx
2) DATA SUBYEKTIF
a. Kunjungan saat ini kunjungan ulang
Keluhan utama pasien mengatakan sering mengalami nyeri saat berhubungan.
b. Riwayat Perkawinan
Pasien sudah menikah selama 5 tahun .
c. Riwayat menstruasi
Menarche pada umur 16 tahun, kadang sering terjadi gangguan menstruasi seperti
siklus yang tidak teratur .
d. Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu: P2Ab0Ah2
e. Riwayat kontrasepsi yang digunakan: pasien mengatakan menggunakan alat
kontrasepsi suntik
f. Riwayat kesehatan
Penyakit sistemik yang pernah/ sedang diderita
Pasien mengatakan tidak pernah dan tidak sedang menderita penyakit berat
seperti hipertensi, DM, jantung, TBC
Penyakit yang pernah/ sedang di derita keluarga
Pasien mengatakan dari keluarga tidak ada yang pernah dan sedang menderita
penyakit berat seperti hipertensi, DM, jantung, TBC, keganasan
Riwayat penyakit ginekologi
Pasien mengatakan tidak pernah menderita penyakit ginekologi
g. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
Pola nutrisi makan minum
Frekuensi 2 kali sehari 3 – 4 kali sehari
Macam nasi dan lauk susu, dan teh
Jumlah 1 porsi habis 1 gelas habis
Keluhan tidak ada tidak ada
Pola eliminasi BAB BAK
Frekuensi tidak teratur 2 – 3 kali sehari
Warna kuning kehijauan kuning jernih
Bau khas khas
Konsistensi lunak encer
Keluhan tidak ada nyeri
Pola aktivitas
Ibu mengatakan kegiatan sehati-harinya adalah pekerjaan rumah tangga
Istirahat/ tidur: siang tidak pernah, malam 7 jam
Seksualitas: 1 kali dalam satu minggu
Personal hygiene
Kebiasaan mandi 2 kali perhari
Kebiasaan membersihkan alat kelamin: saat mandi, sehabis buang air kecil dan
besar.
Kebiasaan mengganti pakaian dalam: setiap habis mandi
Jenis pakaian dalam yang digunakan: katun
h. Keadaan psiko social spiritual
Pengetahuan pasien tentang gangguan/ penyakit yang diderita saat ini
Menurut pasien, apa yang dialaminya tidak normal
Pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi
Menurut pasien, gangguan reproduksi yang dialaminya tidak normal dan sangat
mengganggu.
Dukungan keluarga
Keluarga menyarankan pasien untuk melakukan pemeriksaan ke pelayanan
kesehatan agar dapat diketahui penyebab pasien belum juga haid.
Ketaatan beribadah
Pasien taat menjalankan sholat 5 waktu, namun setelah mengalami keadaan
sekarang yang sedang dialami pasien mengatakan tidak dapat melaksanakan 5
waktu secara penuh.
3) DATA OBJEKTIF
a. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum baik, kesadaran composmenthis
2) Tanda vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 84 kali permenit
Pernafasan : 20 kali permenit
Suhu : 36 0C
3) TB : 155 cm
BB : 50 kg
4) Kepala dan leher
Hiperpigmentasi : tidak ada hiperpigmentasi pada wajah dan leher
Mata : simetris, sclera putih, konjungtiva merah muda
Mulut : bibir merah muda, lembab
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan vena jugularis
5) Payudara : pembesaran payudara normal
6) Abdomen :
7) Ekstermitas
Edema : tidak ada
Varices : tidak ada
Reflek patella : positif
8) Genetalia luar
Tampak kemerahan dan teraba benjolan, nyeri saat dipegang .
Tanda chadwich : tidak ada
Varices : tidak ada
Bekas luka : tidak ada
Kelenjar bartholini: tidak ada
Pengeluaran : lendir warna kuning kehijauan berbau
9) Anus : tidak ada hemoroid
b. Pemeriksaan dalam/ ginekologis
c. Pemeriksaan penunjang
USG, pengambilan jaringan biopsy
B. DIAGNOSA
Herdman (2011), kemungkinan diagnosa yang muncul pada pasien dengan kista
adalah :
Pre Operasi
1. Nyeri akut b.d agen cedera biologi
2. Ansietas b.d perubahan status kesehatan
Post Operasi
1. Nyeri akut b.d agen cedera biologi
2. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur pembedahan
3. Hambatan mobilisasi fisik b.d kelemahan fisik
C. INTERVENSI
Pre Operasi
RENCANA KEPERAWATAN
N DIANGOSA
TUJUAN (NOC) INTERVENSI (NIC)
O KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan asuhan keperawatan NIC :
cidera biologi selama 3x24 jam diharapkan nyeri Pain Management
pasien berkurang - Lakukan pengkajian nyeri secara
NOC : komprehensif termasuk lokasi,
Pain Level, karakteristik, durasi, frekuensi,
Pain control, kualitas dan faktor presipitasi
Post Operasi
RENCANA KEPERAWATAN
N DIANGOSA
TUJUAN (NOC) INTERVENSI (NIC)
O KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan asuhan NIC :
injuri fisik keperawatan selama 3x24 jam Pain Management
diharapkan nyeri pasien - Lakukan pengkajian nyeri secara
berkurang komprehensif termasuk lokasi,
NOC : karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
Pain Level, dan faktor presipitasi
Pain control, - Observasi reaksi nonverbal dari
normal personal)
- Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
menentukan intervensi
- Ajarkan tentang teknik non farmakologi
- Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
- Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
- Tingkatkan istirahat
- Kolaborasikan dengan dokter jika ada
keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
2. Resiko infeksi b.d Setelah dilakukan asuhan NIC :
penurunan keperawatan selama 3x 24 jam Infection Control (Kontrol infeksi)
pertahanan primer diharapakan infeksi terkontrol - Bersihkan lingkungan setelah dipakai
NOC : pasien lain
Immune Status - Pertahankan teknik isolasi
Knowledge : Infection - Batasi pengunjung bila perlu
control - Instruksikan pada pengunjung untuk
Risk control mencuci tangan saat berkunjung dan
- Klien bebas dari tanda dan - Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci
untuk mencegah timbulnya - Ganti letak IV perifer dan line central dan