Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

NY. K.M DENGAN POST PARTUM DI


RUANG RAWAT INAP DELIMA RSUD
KOTA KOTAMOBAGU

STASE MATERNITAS
A. Definisi
Post partum adalah masa sesudah persalinan dapat
juga disebut masa nifas (puerperium) yaitu masa
sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya
kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu.
B. Etiologi
Dalam masa nifas, alat-alat genitalia internal maupun
eksternal dan berangsur pulih kembali seperti
keadaan sebelum hamil. Perubahan-perubahan alat
genitalia ini dalam keseluruhannya disebut inovolusi.
C. Fisiologi

1. Inovolsi
Selama involusi vagina mengeluarkan sekret yang dinamakan lochea
2. laktasi
a. pembentukan/ produksi air susu
b. Pengeluaran air susu

D. Patofisiologi
Dalam masa post partum atau masa nifas, alat-alat genetalia interna
maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih kembali seperti keadaan
sebelum hamil. Perubahan-perubahan alat genetal ini dalam
keseluruhannya disebut “involusi” disamping ivolusi terjadi perubahan-
perubahan penting lain yakni memokonsentrasi dan timbulnya laktasi yang
terakhir ini karena pengaruh lactogenik hormon dari kelenjar hipofisis
terhadap kelenjar-kelenja mama
F. Patway
Post Partum Normal
Perubahan fisiologi Taking in Taking hold Letting go

Proses Vagina dan Lingkungan Belajar Perubahan


involus perineum kurang mengenai menjadi
kondusif perawatan diri orang tua
Peningkatan Ruptur dan bayi
kadar jaringan
Gangguan
ocytosin,
pola tidur Kurang terpapar Menyusui
peningkatan Personal informasi tidak efektif
kontraksi hygiene
uterus kurang baik

Genetalia Ansietas
Nyeri
Akut kotor

Risiko Infeksi
H. Komplikasi

a. Perdarahan post partum


b. Infeksi pascapartum
c. Post partum blues (PPB)
I. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan post partum menurut siswosudarmo (2008):
Pemeriksaan umum: tensi, nadi, keluhan dan sebagainya
Kedaan umum: ttv, selera makan
Payudara: air susu, putting
Dinding perut, perineum, kandung kemih, rectum
Sekres yang keluar atau lochea
Kedaan alat kandungan
Pengkajian
Data umum
Nama klien (inisial): Ny.K.M
Usia : 31 tahun
Status perkawinan: menikah
Pekerjaan : IRT
Pendidikan Terakhir: SMA
Tanggal pengkajian: 17 februari 2022
Nama suami : Tn. M.M
Usia : 36 tahun
Status perkawinan: Menikah
Pekerjaan : Tani
Pendidikan terakhir: SMA
Riwayat Kehamilan dan persalinan yang lalu

No Tahun Jenis Penolong JK Keadaan bayi Masalah


persalinan waktu melahirkan Kehamilan
1 2011 Normal Bidan Laki- Sehat/Hidup Tidak ada
laki
Pengalaman menyusui: ya
Berapa lama: 2 tahun

Riwayat kehamilan saat ini


Berapa kali periksa hami: 3 kali ke puskesmas, 2 kali ke dokter
Masalah kehamilan: tidak ada masalah kehamilan sebelumnya
 
Riwayat persalinan
Jenis persalinan: normal
Jenis kelamin bayi: permpuan (lahir 17/2/2022 jam 08.42)
 Bbl : 3115 gram
 PbL : 46 cm
 Apgar Score: 8-9
 Anus/ mata : ada
 Lk: 33 cm
 LD: 32 cm
Masalah dalam persalinan: bayi lahir spontan, terjadi ruptur perineum
drajat 1 dengan jahitan dalam 1, luar 1, jumlah perdarahan ± 150 cc
 Data umum kesehatan saat ini
 Status obstretik : G2 P1 A0 hamil 36-37 minggu
 Keadaan umum: Sedang
 Kesadaran: compos mentis
 Bb/TB : 80 kg/160 cm (80 BB sebelum melahirkan)
 Tanda vital :TD: 130/80 mmhg
 N: 98x/m
 SB: 36ºC
 R: 24x/m
 Perineum dan genetalia
 Vagina: Integritas kulit: lecet
 Perineum : terdapat luka jahitan ruptur perineum derajat 1 dengan
jahitan dalam 1, luar 1
 Lokia :pengeluaran lokia rubra hari ke 1 merah kehitaman, bau hamis,
banyak±50 cc (setiap gnti duk)
 Masalah khusus: Nyeri
Mobilitas dan latihan
Tingkat mobilitas : Bedrest dan bergerak sangat terbatas
Latihan/senam : Tidak perna
Masalah khusus: Belum dapat melakukan aktivitas

Therapy
Ivfd ca RL 20 tpm dan D5% 20 tpm
Cefixime 2x1 tab
Ondancentron (ekstra) 1 amp 8 mg
Omeprazol injeksi 1x1/iv
 
Hasil Laboratorium
PLT : 406
WBC: 14.3
HGB : 13.4
Analisa Data
NO TGL Data Etiologi Masalah
Keperawatan
1. 17/2/2 DS: Agen Nyeri Akut
022 Klien mengatakan nyeri pada daerah pencedera fisik
perineumakibat luka jahitan post partum (trauma jalan
pagi tadi jam 08.42 lahir)
 
DO:
Pengkajian nyeri PQRST
P: Terdapat luka jahitan di perineum
Q: Seperti teriris-iris
R: Menjalar di area genetalia
S: Skala nyeri 4(nyeri sedang)
T: Timbul saat bergerak
Klien tampak berhati-hati ketika bergerak
ditempat tidur
Klien terlihat meringis menahan nyeri saat
bergerak
Ku: Sedang
Kesadaran: Compos mentis
TTV: TD: 130/80 mmHg
N : 99x/m
R : 24x/m
SB: 36ºC
2. 17/2/2 DS: Personal hygine Risiko infeksi
022 Klien mengatakan terdapat luka di daerah kurang baik
jalan lahir dan rasanya sakit
 
DO
Terdapat luka jahitan ruptur perineum
derajat 1 dengan jahitan dalam 1 dan luar 1
Luka tampak basah
Hasil Lab :HGB: 13.4
WBC: 14.3
PLT: 406
3. 17/2/2 DS: Nyeri Hambatan
022 Klien mengatakan belum bisa beraktivitas mobilitas fisik
terlalu banyak karena merasa sakit pada
daerah yang dijahit
 
DO:
Klien tampak dibantu keluarga saat
beraktivitas
Klien tampak berbaring
Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri akut berhubungan agen pencedera fisik (trauma


jalan lahir)
2. Risiko infeksi berhubungan dengan personal hygiene
kurang baik
3. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri
Intervensi Keperawatan
NO Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
Keperawatan hasil (SIKI)
(SDKI) (SLKI)
1 Nyeri akut Setelah dilakukan (Manajemen nyeri 1.08238)
berhubungan tindakan keperawatan -Observasi
dengan agen diharapkan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
pencedera fisik Kriteria hasil: durasi, frekuensi, kualitas,
(trauma jalan -Nyeri dapat terkontrol intensitas nyeri
lahir) -Mobilitas fisik 2. Identifikasi skala nyeri
membaik -Terapeutik
-Status kenyamanan 1. Berikan teknik nonfarmakologis
membaik untuk mengurangi rasa nyeri
2. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
-Edukasi
1. Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
2. Risiko Setelah dilakuakan tindakan (Edukasi perawatan perineum 1.12430)
infeksi keperawatan diharapkan -Edukasi
berhubungan Kriteria hasil: 1.Jelaskan prosedur perineal hygiene
dengan -Pemulihan perineum 2.Jelaskan tanda-tanda infeksi perineum
personal meningkat 3.Anjurkan selalu menjaga area genitalia
hygiene -Infeksi menurun agar tidak lembab
kurang baik -Aktivitas fisik meningkat 4.Anjurkan menghindari menggunakan
-Kenyamanan meningkat bahan apapun ketika membersikan area
genitalia (kecuali air bersih)
5.Anjurkan sesering mungkin mengganti
pembalut (setiap 4 jam)

3 Hambatan Setelah dilakukan tindakan Dukungan ambulasi 1.06171)


mobilitas keperawatan diharapkan -observasi
fisik Kriteria hasil: 1.Identifikasi adanya nyeri atau keluhan
berhubungan -Toleransi aktivitas membaik fisik lainnya
dengan nyeri -Pergerakan membaik 2.monitor tekanan darah sebelum memulai
mobilisasi
-terapeutik
1.Libatkan keluarga untuk membantu
pasien dalam meningkatkan pergerakan
-Edukasi
1.Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus
dilakukan
Implementasi dan Evaluasi

NO Hari/ Diagnosa Implementasi Evaluasi


TGL Keperawatan
1. Kamis/ Nyeri akut 1.Mengidentifikasi lokasi, karateristik, S:
17/2/202 berhubungan dengan durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri Klien mengatakan nyeri pada
2 agen pencedera Hasil: daerah jalan lahir telah berkurang
fisik(trauma jalan Klien mengatakan nyeri pada daerah O:
lahir) jalan lahir,seperti teriris-iris, timbuk saat P: Terdapat luka jahitan diperineum
bergerak sudah tampak terawat
2.Mengidentifikasi skala nyeri Q: Sedikit perih
Hasil: R: Menjalar diarea genetalia
Skala nyeri 4 (nyeri sedang) S: Skala nyeri 2 (nyeri ringan)
3.Memberikan teknik nonfarmakologis T: ±10 menit
untuk mengurangi rasa nyeri -klien tampak sudah bisa bangun
Hasil: dan berjalan
Klien diajarkan teknik tarik nafas dalam -klien terlihat rileks
lalu hembuskan agar tubuh menjadi rileks Ku: Membaik
dan nyaman Kesadaran: Compos Mentis
4.Mengontrol lingkungan yang memperberat TTV: TD: 110/80 mmhg
nyeri N: 80x/m
Hasil: R: 20x/m
Klien ditempatkan diruangan yang nyaman SB:36ºC
jauh dari kebisingan, suhu ruangan baik dan  
pencahayaan baik A:
5.Menganjurkan memonitor nyeri secara Masalah teratasi sebagian
mandiri P:
Hasil: Intervensi dihentikan
Klien sedikit bisa memonitor nyeri secara
mandiri dengan teknik nafas dalam
2. Kami Risiko 1.Menjelaskan prosedur parineal hygiene S:
s/ infeksi Hasil: Klien mengatakan telah merawat
17/2/ berhubunga Klien mengerti dengan penjelasan tentang luka di daerah jalan lahir
2022 n dengan prosedur perineal hygiene untuk menjaga O:
personal kebersiran serta kesehatan organ reproduksi -Luka tampak terawat
hygiene 2.Menjelaskan tanda-tanda infeksi -Luka tidak lembab
kurang baik Hasil: Ttv: TD: 110/80 mmhg
Klien mengerti dengan penjelasan yang N: 80x/m
diberikan perawat R: 20x/menit
3.Menganjurkan selalu menjaga area genitalia SB: 36ºC
agar tidak lembab A:
Hasil: Masalah teratasi
Luka masi lembab P:
4.Menganjurkan menghindari menggunakan intervensi dihentikan
bahan apapun ketika membersikan area
genitalia (kecuali air bersih)
Hasil:
Klien membersikan area genitalia dengan air
bersih
5.Menganjurkan sesering mungkin mengganti
pembalut (setiap 4 jam)
Hasil:
Klien mengganti pembalut setiap 4 jam atau
pada saat pembalut sudah penuh
3 Kami Hambata 1.mengidentifikasi adanya nyeri atau S:
s/ n keluhan fisik lainnya Klien mengatakan sudah bisa
17/2/ mobilitas Hasil: bangun dan berjalan tanpa
2022 fisik Klien mengatakan nyeri pada daerah dibantu keluarga
berhubun jalan lahir O:
gan 2.Memonitor tekanan darah sebelum -klien tampak bangun dari
dengan memulai mobilisasi tempat tidur
nyeri Hasil: -klien sudah bisa berjalan
TTV:TD: 130/80 mmhg -TTV: TD: 110/80 mmhg
N:99x/m N:80x/m
R: 24x/m R:20x/m
SB: 36º SB: 36ºC
3.Melibatkan keluarga untuk membantu A:
pasien dalam meningkatkan pergerakan Masalah teratasi
Hasil: P:
Keluarga membantu klien dalam Intervensi dihentikan
bergerak
4.Mengajarkan mobilisasi sederhana
yang harus dilakukan
Hasil:
Klien sudah bisa miring kiri dan
miring kanan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai