Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

PERSALINAN NORMAL
STASE MATERNITAS

OLEH:
NAMA : MAHRIDA
NPM : 2014901110043

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROFESI NERS
TAHUN AKADEMIK 2020
A. Definisi
Persalinan adalah suatu proses terjadinya pengeluaran bayi yang cukup
bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan
selaput janin dari tubuh ibu. Persalinan normal adalah proses pengeluaran
janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir
spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18
jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.
Persalinan normal adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan aterm
(bukan prematur atau postmatur), mempunyai omset yang spontan (tidak
di induksi), selesai setelah 4 jam dan sebelum 24 jam sejak saat awitannya
(bukan partus presipitatus atau partus lama), mempunyai janin (tunggal)
dengan presentasi verteks (puncak kepala) dan oksiput pada bagian
anterior pelvis, terlaksana tanpa bantuan artifisial (seperti forseps), tidak
mencakup komplikasi (seperti perdarahan hebat), mencakup kelahiran
plasenta yang normal.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengertian dari persalinan
normal (eutosia) adalah proses kelahiran janin pada kehamilan cukup
bulan (aterm 37-42 minggu), pada janin letak memanjang dan presentasi
belakang kepala, yang disusul dengan pengeluaran plasenta dan seluruh
proses kelahiran itu berakhir dalam waktu kurang dari 24 jam, tanpa
tindakan atau pertolongan buatan dan tanpa komplikasi.

B. Mekanisme patofisiologi
Fisiologi persalinan berdasarkan (Winkjosastro, 2005) yang menyatakan
bahwa sebab – sebab terjadinya persalinan masih merupakan teori yang
komplek. Perubahan – perubahan dalam biokimia dan biofisika telah
banyak mengungkapkan mulai dari berlangsungnya partus antara lain
penurunan kadar hormon progesteron dan esterogen. Progesteron
merupakan penenang bagi otot – otot uterus. Menurunnya kadar hormon
ini terjadi 1-2 minggu sebelum persalinan. Kadar prostaglandin meningkat
menimbulkan kontraksi myometrium. Keadaan uterus yang membesar
menjadi tegang mengakibatkan iskemi otot – otot uterus yang
mengganggu sirkulasi uteroplasenter sehingga plasenta berdegenerasi.
Tekanan pada ganglion servikale dari fleksus frankenhauser dibelakang
servik menyebabkan uterus berkontraksi.

C. Pathway

Kehamilan (37-42 minggu)

Tanda – tanda inpartu

Proses persalinan

Kala I Kala II Kala III Kala IV

Kontraksi uterus Partus Pelepas plasenta Post partum

Kelelahan Tekanan mekanik Resiko cidera Nyeri akut


pada presentasi maternal
Nyeri akut
Nyeri akut
Kekurangan
volume cairan
Trauma jaringan laserasi

Resiko infeksi
D. Rencana asuhan keperawatan
1. Pengkajian
Tujuan anamnesis adalah mengumpulkan informasi tentang riwayat
kesehatan, kehamilan dan persalinan. Informasi ini digunakan dalam
proses membuat keputusan klinik untuk menentukan diagnosis dan
mengembangkan rencana asuhan atau perawatan yang sesuai, meliputi;
a. Nama, umur, dan alamat
b. Gravida dan para
c. HPHT
d. Kapan bayi akan lahir (menurut taksiran ibu)
e. Riwayat alergi obat-obat tertentu
f. Riwayat kehamilan sekarang dan sebelumnya
g. Riwayat medis lainnya (masalah pernapasan, hipertensi, gangguan
jantung, berkemih dan lain-lain)
h. Riwayat medis saat ini (sakit kepala, gangguan penglihatan, pusing
atau nyeri epigastrum bagian atas)

Tujuan pemeriksaan fisik adalah untuk menilai kondisi kesehatan ibu


dan bayinya serta kenyamanan fisik ibu bersalin, meliputi;
pemeriksaan abdomen. Pemeriksaan abdomen digunakan untuk :

a. Menentukan tinggi fundus uterus


b. Memantau kontraksi usus
c. Memantau denyut jantung janin
d. Menentukan presentasi
e. Menentukan penurunan bagian terbawah janin

Berdasarkan (Prawirohardjo, 2006) bahwa pemeriksaan dalam


diperlukan untuk menilai :

a. Vagina, terutama dindingnya, apakah ada bagian yang menyempit


b. Keadaan serta pembukaan serviks
c. Kapasitas panggul
d. Ada atau tidak adanya penghalang (tumor) pada jalan lahir
e. Sifat fluor albus dan apakah ada alat yang sakit umpamanya
batholmitis, urethritis, sistitis, dan sebagainya
f. Pecah tidaknya ketuban
g. Presentasi kapada janin
h. Turunnya kepala dalam ruang panggul
i. Penilaian besarnya kepala terhadap panggul
j. Apakah partus telah mulai atau sampai dimanakah partus telah
berlangsung.

Mendokumentasi hasil anamnesa, pemeriksaan fisik kedalam patograf


meliputi: informasi tentang ibu, kondisi janin, kemajuan persalinan,
jam dan waktu, kontraksi uterus, obat – obatan dan cairan yang
diberikan, kondisi ibu dan asuhan serta pengamatan klinik, mencatat
dan mengkaji hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik.

E. Pemeriksaan penunjang
Berdasarkan (saifuddin, 2002) bahwa cara menentukan persalinan sudah
pada waktunya adalah :
1. Melakukan anamnesa dengan menanyakan hal-hal sebagai berikut:
a. Permulaan timbulnya kontraksi
b. Pengeluaran pervaginam seperti lendir, darah, dan atau cairan
ketuban
c. Riwayat kehamilan, riwayat medik, riwayat sosial, masalah
kesehatan ibu dan kesehatan reproduksi yang pernah dialami
2. Pemeriksaan umum meliputi tanda – tanda vital, BB, TB, oedema,
kondisi puting susu, kandung kemih
3. Pemeriksaan abdomen meliputi bekas luka operasi, tinggi fundus uteri
(TFU), kontraksi, penurunan kepala, letak janin, besar janin, denyut
jantung janin (DJJ)
4. Pemeriksaan vagina meliputi pembukaan dan penipisan servik, selaput
ketuban penurunan dan molase, anggota tubuh janin yang sudah teraba
5. Pemeriksaan penunjang berupa:
a. Urine : warna, kejernihan, bau, protein, BJ, dan lain-lain
b. Darah : Hb, BT/CT, dan lain-lain

F. Diagnosa keperawatan
1. Ansietas b.d krisis situasi kebutuhan tidak terpenuhi
2. Kurang pengetahuan tentang kemajuan persalinan b.d kurang
mengingat informasi yang diberikan, kesalahan interpretasi informasi
3. Resiko tinggi terhadap infeksi maternal b.d pemeriksaan vagina
berulang dan kontaminasi fekal
4. Resiko tinggi terhadap kekurangan cairan b.d masukan dan
peningkatan kehilangan cairan melalui pernafasan mulut
5. Resiko tinggi terhadap koping individu tidak efektif b.d
ketidakadekuatan sistem pendukung

G. Intervensi keperawatan
1. Diagnosa keperawatan I:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan ansietas klien
berkurang dengan kriteria hasil :
- TTV
- Klien dapat mengungkapkan perasaan cemasnya
- Lingkungan sekitar klien tenang dan kondusif

Intervensi :

a. Orientasikan klien pada lingkungan, staf dan prosedur


b. Berikan informasi tentang perubahan psikologis dan fisiologi pada
persalinan
c. Kaji tingkat dan penyebab ansietas
d. Pantau tekanan darah dan nadi sesuai indikasi
e. Anjurkan klien mengungkapkan perasaanya
f. Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman untuk klien
2. Diagnosa keperawatan II :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pengetahuan klien tentang
persalinan meningkat dengan kriteria hasil :
- Klien dapat mendemonstrasikan teknik pernafasan dan posisi yang
tepat untuk fase persalinan

Intervensi:

a. Kaji persiapan, tingkat pengetahuan dan harapan klien


b. Beri informasi dan kemajuan persalinan normal
c. Demonstrasikan teknik pernapasan atau relaksasi dengan tepat
untuk setiap fase persalinan

3. Diagnosa keperawatan III :


Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan infeksi maternal
dapat terkontrol dengan kriteria hasil:
- TTV
- Tidak terdapat tanda-tanda infeksi
a. Kaji latar belakang budaya klien
b. Kaji sekresi vagina, pantau tanda-tanda vital
c. Tekankan pentingnya mencuci tangan yang baik
d. Gunakan teknik aseptic saat pemeriksaan vagina
e. Lakukan perawatan perineal setelah eliminasi

4. Diagnosa keperawatan IV :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan cairan seimbang
dengan kriteria hasil :
- TTV
- Input dan output cairan seimbang
- Turgor kulit baik
Intervensi :

a. Pantau suhu setiap 4 jam atau lebih sering bila suhu tinggi, pantau
tanda-tanda vital. DJJ sesuai indikasi
b. Kaji produksi mucus dan turgor kulit
c. Kolaborasi pemberian cairan parenteral
d. Pantau kadar hematokrit

5. Diagnosa keperawatan V:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan koping klien
efektif dengan kriteria hasil :
- Klien dapat mengungkapkan perasaannya

Intervensi :

a. Tentukan pemahaman dan harapan terhadap proses persalinan


b. Anjurkan mengungkapkan perasaan
c. Beri anjuran kuat terhadap mekanisme koping positif dan
d. Bantu relaksasi
DAFTAR PUSTAKA

Depkes.(2008). Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: USAID

Mc Closky & Bulechek. (2000). Nursing Intervention Classification (NIC).


United States of America: Mosby

Mitayani. (2009). Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai