Anda di halaman 1dari 21

Menerapkan konsep umum

persalinan
Dosen Pengampu : Nelly Dameria Sinaga, SST., M.Keb

0LEH KELOMPOK 1 :

• Agnes Monika Harita (2211003)


• Cindi Oktisa Audrey Tarigan (2211003)
• Cindy RosaPutry Hutapea (2211004)
• Hana Methanoia Br Sitohang (2211008)
• Nona Octarifka Br Pinem (2211012)
Definisi Persalinan

Persalinan adalah suatu proses dimana seorang wanita melahirkan bayi yang diawali dengan
kontraksi uterus yang teratur dan memuncak pada saat pengeluaran bayi sampai dengan
pengeluaran plasenta dan selaputnya dimana proses persalinan ini akan berlangsung selama 12
sampai 14 jam (Mayles, 1996).

Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan
cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan, dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung
dalam 18 jam, tanpa komplikasi maupun janin (Prawirohardjo, 2016).
Jenis-Jenis Persalinan

a. Persalinan Spontan
Yaitu persalinan yang berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri, melalui jalan
lahir ibu tersebut.
b. Persalinan Buatan
Bila persalinan dibantu dengan tenaga dari luar misalnya ekstraksi forceps, atau dilakukan
operasi Sectio Caesaria.
c. Persalinan Anjuran
Persalinan yang tidak dimulai dengan sendirinya tetapi baru berlangsung setelah pemecahan
ketuban, pemberian pitocin atau prostaglandin.
(Ari Kurniarum, S.SiT., 2016)
Persalinan Spontan Persalinan Menggunakan Ekstraksi Persalinan Dilakukan Operasi
Forceps Sectio Caesaria
Persalinan Di Air (Water Birth)

Persalinan di dalam air merupakan metode melahirkan normal yang mengharuskan Ibu
berendam di dalam bak atau kolam berisi air hangat.
Melahirkan di air dipercaya bisa mengurangi stres pada ibu dan memudahkan bayi
lahir.
Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan
a. Faktor Power
power adalah tenaga atau kekuatan yang mendorong janin keluar
b. Faktor Passanger (Jalan Janin)
faktor yang mempengaruhi terhadap persalinan seperti :
faktor janin, letak, presentasi, bagian bawah dan posisi janin.
c. Faktor Passange (Jalan Lahir)
Passage atau faktor jalan lahir dibagi menjadi:
1) Bagian keras: tulang-tulang panggul (rangka panggul)
2) Bagian lunak: otot-otot, jaringan-jaringan dan ligament?ligament.
d. Faktor Psikologi Ibu
Keadaan psikologi ibu mempengaruhi proses persalinan. Ibu bersalin yang didampingi oleh suami
dan orang-orang yang dicintainya cenderung mengalami proses persalinan yang lebih lancer
dibandingkan dengan ibu bersalin yang tanpa didampingi oleh suami atau orang-orang yang
dicintainya. Ini menunjukkan bahwa dukungan mental berdampak positif bagi keadaan psikis ibu,
yang berpengaruh pada kelancaran proses persalinan.
LANJUTAN..

Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan

e. Faktor Penolong
Kompetensi yang dimiliki penolong sangat bermanfaat untuk memperlancar proses persalinan
dan mencegah kematian maternal neonatal. Dengan pengetahuan dan kompetensi yang baik
diharapkan kesalahan maupun malpraktek dalam memberikan asuhan tidak terjadi (Asrinah et
al.,2010: 9).
Sebab-Sebab Mulainya Persalinan
Mochtar (1983)
mengatakan sebab yang mendasari terjadinya partus secara teoritis masih merupakan
kumpulan kompleks teori yang turut memberikan andil dalam proses terjadinya persalinan
antara lain:

a. Penurunan kadar progesterone


Progesterone menimbulkan relaksasi otot-otot rahim, sebaiknya estrogen meningkatkan
kontraksi otot rahim. Selama kehamilan terdapat keseimbangan antara kadar progesterone dan
estrogen didalam darah tetapi pada akhir kehamilan kadar progesterone menurun sehingga
menimbulkan his.
b. Teori oksitosin
Pada akhir kehamilan kadar oksitosin bertambah. Oleh karena itu timbul kontraksi oto-otot
rahim.
Sebab-Sebab Mulainya Persalinan
Mochtar (1983) mengatakan sebab yang mendasari terjadinya partus secara teoritis masih
merupakan kumpulan kompleks teori yang turut memberikan andil dalam proses terjadinya
persalinan antara lain:

c. Peregangan otot-otot
Dengan majunya kehamilan, maka makin tereganglah otot otot rahim sehingga timbullah
kontraksi untuk mengeluarkan janin.
d. Pengaruh janin
Hipofise dan kadar suprarenal janin rupanya memegang peranan penting oleh karena itu
anchepalus kelahiran sering lebih lama.e. Teori prostaglandinKadar prostaglandin dalam
kehamilan dari minggu ke -15 hingga aterm, terutama saat persalinan yang menyebabkan
kontraksi miometrium
( et al,2009: 3).
Tahap Persalinan

Ada 4 Kala dalam persalinan normal yaitu :


• Kala 1
Fase ini sering disebut sebagai fase pembukaan mulut rahim, yang sudah dimulai sejak
adanya kontraksi dari rahim. Fase ini terbagi menjadi dua tahapan, yaitu Kala 1 laten dan
Kala 1 aktif.
Kala 1 laten:
merupakan tahapan lambat ketika pembukaan mulut rahim kurang dari 4 cm, dan butuh
setidaknya 8 jam untuk mengalami kemajuan pembukaan bagi ibu yang pertama kali
melahirkan. Bagi yang sudah pernah melahirkan, tahapan ini bisa berjalan lebih cepat.
Pada Kala 1 aktif:
terjadi pembukaan mulut rahim 4-10 cm, yang disertai dengan penurunan bagian bawah
dari janin.
Tahap Persalinan
Kala 2
Setelah fase pembukaan sudah lengkap, masuklah Kala dua, yaitu tahapan pengeluaran janin. Apabila
muncul rasa ingin mengejan yang semakin kuat, bunda harus mengikuti arahan dari bidan yang
membantu jalannya persalinan.
Kala 3
Fase ketiga dimulai setelah bayi lahir. Tahapan ini merupakan proses pengeluaran plasenta. Proses ini
berlangsung sekitar 6-15 menit setelah bayi lahir, dan tak boleh lebih dari 30 menit. Jika lebih,
kemungkinan komplikasi seperti perdarahan dapat terjadi.
Kala 4
Setelah plasenta dikeluarkan, maka bunda perlu menjalani observasi selama 2 jam setelah kelahiran
berlangsung. Pada tahapan ini, komplikasi masih berlanjut, sehingga perlu dilakukan monitoring ketat
terhadap tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi, dan laju napas), kontraksi uterus, maupu banyaknya
perdarahan yang keluar.
Tanda-Tanda Persalinan (Inpartu)
Berikut adalah tanda-tanda persalinan inpartu:
1. Rasa nyeri oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.
2. Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena robekan- robekan kecil pada pada
serviks.
3. Kadang-kadang, ketuban pecah dengan sendirinya
4. Pada pemeriksaan dalam, serviks mendatar dan telah ada pembukaan.
Lima Benang Merah Dalam Asuhan Persalinan

1. Membuat Keputusan Klinik


Membuat keputusan merupakan proses yang menentukan untuk menyelesaikan masalah
dan menentukan asuhan yang diperlukan oleh pasien. Keputusan itu harus akurat,
komprehensif dan aman, baik bagi pasien dan keluarganya maupun petugas yang
memberikan pertolongan.
Tujuan langkah dalam membuat keputusan klinik :
a) Pengumpulan data utama dan relevan untuk membuat keputusan
b) Menginterpretasikan data dan mengidentifikasi masalah
c) Membuat diagnosa atau menentukan masalah yang terjadi dihadapi
d) Menilai adanya kebutuhan dan kesiapan
2. Asuhan sayang ibu
Asuhan sayang ibu dalam proses persalinan
a) Panggil ibu sesuai dengan namanya, hargai dan perlakukan ibu sesuai martabatnya
b) Jelaskan semua asuhan dan perawatan kepada ibu sebelum memulai asuhan
c) Jelaskan proses persalinan
d) Anjurkan ibu untuk bertanya
e) Dengarkan dan tanggapi pertanyaan ibu
f) Berikan dukungan pada ibu
g) Anjurkan ibu untuk ditemani suami/keluarga
h) Ajarkan keluarga cara memperhatikan dan mendukung ibu
i) Lakukan praktek pencegahan infeksi yang baik
j ) Hargai privasi ibu
k) Anjurkan ibu memilih posisi persalinan
l) Anjurkan ibu untuk makan dan minum
m) Hargai praktek tradisional yang tidak merugikan kesehatan ibu
n) Hindari tindakan berlebihan yang membahaykan ib
o) Anjurkan ibu untuk memeluk bayinya sesegera mungkin
p) Membantu memulai IMD
q) Siapkan rencana rujukan (bila perlu)
r) Mempersiapkan persalinan dengan baik.
Lima Benang Merah Dalam Asuhan Persalinan

3. Pencegahan infeksi
Tindakan pencegahan infeksi
a) Cuci tangan
b) Memakai sarung tangan dan perlengkapan pelindung lainnya
c) Menggunakan teknik asepsis atau aseptic
d) Memproses alat bekaspakai
e) Menangani peralatan tajam dengan aman
f) Menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan
4. Pencatatan ( Rekam Medik ) Asuhan Persalinan
Pencatatan (pendokumentasian) adalah bagian penting dari proses membuat keputusan
klinik karena memungkinkan penolong persalinan untuk terus menerus memperhatikan
asuhan yang diberikan selama proses persalinan dan kelahiran bayi. Partograf adalah
bagian terpenting dari proses pencatatan selama persalinan.
Pencatatan rutin adalah penting karena :
a) Sebagai alat bantu untuk membuat keputusan klinik dan mengevaluasi kesesuaian dan
keefektifan asuhan atau perawatan, mengidentifikasi kesenjangan pada asuhan yang diberikan dan
untuk membuat perubahan dan peningkatan pada rencana asuhan atau perawatan.
b) Sebagai tolak ukur keberhasilan dalam proses membuat keputusan klinik.
c) Sebagai catatan permanen tentang asuhan, perawatan dan obat yang diberikan.
d) Dapat dibagikan di antara para penolong persalinan sehingga lebih dari satu penolong
persalinan akan memberikan perhatian dan asuhan pada ibu atau bayi baru lahir.
e) Dapat mempermudah kelangsungan asuhan dari satu kunjungan ke kunjungan berikutnya, dari
satu penolong persalinan ke penolong persalinan lainnya, atau dari seorang penolong persalinan ke
fasilitas kesehatan lainnya.
f) Dapat digunakan untuk penelitian atau studi kasus.
g) Diperlukan untuk memberi masukan data statistik nasional dan daerah, termasuk catatan
kematian dan kesakitan ibu atau bayi baru lahir.
Lima Benang Merah Dalam Asuhan Persalinan

5.Rujukan
Jika ditemukan suatu masalah dalam persalinan, sering kali sulit untuk melakukan upaya
rujukan dengan cepat, hal ini karena banyak faktor yang mempengaruhi.

Dibawah ini merupakan akroinim yang dapat digunakan petugas kesehatan dalam
mengingat hal-hal penting dalam mempersiapkan rujukan untuk ibu dan bayi yang
disingkat dengan B A K S O K U DA :
a. B (Bidan)
b. A (Alat)
c. K (Keluarga)
d. S (Surat)
e. O (Obat)
f. K (Kendaraan)
g. U (Uang)
h. DA (Darah & doA)
Tujuan Asuhan Persalinan
Adalah menjaga kelangsungan hidup dan memberikan derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu
dan bayinya, melalui berbagai upaya terintegrasi dan lengkap tetapi dengan intervensi yang
seminimal mungkin agar prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat
yang diinginkan (optimal).
Kompetensi Bidan Dalam Asuhan Selama Proses
Persalinan Dan Kelahiran
Terbagi menjadi :
• Pengetahuan dasar
• Pengetahuan tambahan
• Keterampilan tambahan

Peran Dan Tanggung Jawab Dalam Asuhan Evidence Based Persalinan

a. Care Provider (Pemberi Asuhan Kebidanan)


b. Community Leader (Penggerak Masyarakat) dalam bidang kesehatan ibu dan anak
c. Communicator (Komunikator)
Lanjutan...

Peran Dan Tanggung Jawab Dalam Asuhan Evidence Based Persalinan

d. Decision Maker (Pengambil Keputusan Dalam Asuhan Kebidanan)


e. Manager (Pengelola)
Thank you for your attention
Nggoreng ikan dicampur bakmi
Digoreng terpisah jangan sekaligus
Cukup sekian presentasi kami
Moga dapat nilai yang bagus

if you have any questions, we


welcome :)

Salam manis dari kelompok 1 <3

Anda mungkin juga menyukai