NY UK
Disusun oleh :
Putri Septyasari
0504.84
KATA PENGANTAR
2.
3.
4.
Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan support yang sangat
besar kepada penulis.
5.
Dan seluruh teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
yang telah memberikan bantuan sehingga tersusun laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan demi perbaikan di
masa mendatang. Semoga laporan ini bermanfaat. Amin.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang.
Abortus incomplete merupakan perdarahan yang terkadang banyak
tetapi jarang sampai fatal. Seorang ibu hamil yang mengalami perdarahan
harus masuk rumah sakit untuk mengetahui tentang keadaan yang
dialaminya. Menurut obstetric William pada keadaan abortus incomplete
umumnya tidak perlu melakukan dilatasi sebelum melakukan curettage.
Angka kejadian abortus incomplete di Indonesia cukup tinggi
karena factor kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang abortus incomplete
yang bias terjadi pada ibu hamil sebelum usia kehamilan 22 minggu,
kebanyakan terjadi abortus incomplete pada usia kehamilan 2 bulan.
Sehingga apabila tanda-tanda abortus benar-benar muncul maka ibu hamil
harus sesegera mungkin memeriksakan dirinya ke bidan atau dokter agar
bisa mendapatkan pemeriksaan yang lengkap dan tindakan yang cepat dan
tepat supaya tidak terjadi komplikasi yang lebih lanjut dari keguguran yang
dialaminya.
1.2
Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa dapat menerapkan asuhan kebidanan pada klien dengan
gemeli sehingga dapat memperluas, memperbanyak pengetahuan dan
ketrampilan mengenai asuhan kebidanan pada pasien dengan
kegawatdaruratan obstetric.
1.2.2 Tujuan Khusus
Agar mahasiswa mampu melakukan pengkajian data klien
Agar mahasiswa mampu mengidentifikasi diagnosa dan masalah
berdasarkan data klien
Sistematika Penulisan
BAB I
: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Penulisan
1.3 Metode Penulisan
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II
: TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Abortus Incomplete
2.2
BAB III
: TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian Data
3.2 Identifikasi Diagnosa dan Masalah
3.3 Antisipasi Masalah Potensial
3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera
3.5 Intervensi
3.6 Implementasi
3.7 Evaluasi.
BAB IV
: PEMBAHASAN
BAB V
: PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Daftar Pustaka.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Definisi Persalinan
Persalinan (Partus) adalah suatu proses mengeluarkan hasil
konsepsi (janin + urin) yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim
melalui jalan lahir atau dengan jalan lain (Mochtar, 1998)
Persalinan adalah proses mengeluarkan hasil konsepsi (janin +
Urin) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan
melalui jalan lahir atau melalui jalan lain dengan bantuan atau tanpa
bantuan (kekuatan sendir) (Manuaba, 1998).
2.1.2
Penyebab persalinan
Prostaglandin
dihasilkan
oleh
disedua
dan
konsentrasinya
1. Kala I (pembukaan)
Adalah kala pembukaan serviks dari 0 10 cm.
b.
Pembukaan
: 0 -3 cm
Lamanya
: 7 8 jam
Fase aktif
Pembukaan
: 3 10 cm
Lamanya
: 6 jam
Ada 3 subfase
Periode akselerasi
Pembukaan 3 cm menjadi 4 cm berlangsung 2 jam.
Periode dilatasi maksimum
Pembukaan 4 cm menjadi 9 cm berlangsung 2 jam.
Periode deselerasi
Pembukaan 9 cm menjadi 10 cm berlangsung 2 jam.
Kala 1
Lama
Primigravida
13 14 jam
6 7 jam
Multigravida
Servik
atau
Primi
: 1 - 2 jam.
Multi
: - 1 jam
Periksa Dalam
(5 jam)
5/5
(Hodge)
H I H II
4/5
Keterangan
Kepala diatas PAP sulit digerakkan, bagian terbesar
kepala belum masuk panggul
3/5
H II III
2/5
H III +
1/5
H III IV
0/5
H IV
3. Kala III
Setelah kala II, kontraksi uterus berhenti sekitar 5 10 manit
(Manuaba, 1998). Beberapa saat kemudian timbul HIS pelepasan dan
pengeluaran urin. Seluruh proses biasanya berlangsung 5 30 manit
setelah bayi lahir (Moachtar, 1998).
4. Kala IV
Adalah pengawasan selama 1 -2 jam setelah bayi dan urin lahir
untuk mengamati adanya tanda dan gejala pendarahan yang potensial.
2.2
Definisi
Abortus incomplete adalah perdarahan pada kehamilan muda
dimana sebagian dari hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri
melalui kanalis servikalis.
(Saifuddin,2000)
Hamil Kembar adalah apabila dalam rahim terdapat lebih dari satu
janin dan besar rahim tidak sesuai dengan umur kehamilannya
yaitu jauh lebih besar.
(Perawatan Ibu di Pusat Kesehatan Masyarakat, Dep.Kes
RI)
2.1.2
Etiologi
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah : bangsa, umur, dan
paritas, sering mempengaruhi kehamilan kembar 2 telur.
2. Faktor obat-obat induksi ovulasi : Profertil, Clomid, dan
hormone gonadotropin dapat menyebabkan kehamilan dizigotik
dan kembar lebih dari dua.
3. Faktor keturunan
4. Faktor yang lain belum diketahui.
(Rustam Muchtar, Sinopsis Obstetri)
2.1.3
Jenis Gemelli
1. Gemelli Dizigotik ( = kembar 2 telur, heterolog, bio ovuler, dan
fraternal), kedua telur bisa berasal dari :
o
melekat
satu
dengan
yang
lainnya.
Misalnya
Superfekundasi
adalah
pembuahan
dua
telur
yang
2.1.4
2.
3.
4.
darah
janin
yang
satu
pertumbuhannya.
2.1.5
o
(44 47 %)
o
%)
o
2.1.6
Anamnesis
-
Gerakan
janin
lebih
banyak
Uterus
terasa
lebih
cepat
membesar.
-
2.
3.
5.
Ultrasonografi
Bila tampak 2 janin atau dua jantung yang berdenyut yang telah
dapat ditentukan pada triwulan I.
6.
Elektrokardiogram total
Terdapat gambaran dua EKG yang berbeda dari kedua janin.
7.
Reaksi Kehamilan
Karena pada hamil kembar umumnya plasenta besar atau ada 2
plasenta, maka produksi HCG akan tinggi, jadi titrasi reaksi
kehamilan bisa positif, kadang-kadang sampai 1/200. Hal ini
dapat dikacaukan dengan mola hidatidosa. Kadangkala diagnosa
baru diketahui setelah bayi pertama lahir, uterus masih besar dan
ternyata ada satu janin lagi dalam rahim. Kehamilan kembar
sering terjadi bersamaan dengan hidramnion dan toksemia
gravidarum.
.
akan
zat-zat
bertambah,
sehingga
dapat
Penanganan
a. Dalam Kehamilan
1.
dihindari,
karena
akan
merangsang
gurita
yang
tdak
partus
prematurus.
3.
Pemakaian
korset
terlalu
ketat
b. Dalam Persalinan
1.
2.
3.
4.
Waspadalah
atas
kemungkinan
perdarahan
6.
Plasenta previa
7.
2.1.9
Prognosis
Prognosis untuk ibu lebih jelek bila dibandingkan pada
kehamilan tunggal, karena seringnya terjadi toksemia gravidarum,
hidramnion, anemia, pertolongan obstetric operatif, dan perdarahan
postpartum. Angka kematian perinatal tinggi terutama karena (Ilmu
Kebidanan, YBP-SP)
ibu,
untuk
mengetahui
dimana
ibu
bekerja
karena
untuk
pendidikannya.
memberi
bimbingan
sesuai
dengan
tingkat
Nutrisi
Makan 3 kali sehari, dengan porsi : nasi 1 pirng, sayur, lauk pauk
(tempe, tahu, ikan atau telur), dan buah-buahan.
Eliminasi
BAB
BAK
Istirahat
Aktifitas
Personal Hygiene
Mandi
Keramas
Gigi
Payudara
Vulva / Vagina
Kesadaran
TB
BB
Nadi
Pernafasan
Suhu
3. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Kepala
Muka
Hidung
Telinga
Mulut
Gigi
Leher
Dada
Genetalia luar
Ekstremitas
b. Palpasi
Leher
Payudara : tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan, dan
terdapat pengeluaran colostrum
Perut
Leopold I
Leopold II
Leopold III
Leopold IV
Ekstremitas
c. Auskultasi
Dada
Perut
d. Perkusi
Ekstremitas
4. Pemeriksaan Penunjang
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA dan MASALAH
Diagnosa
DS
DO
:
Keadaan Umum
Kesadaran
Nadi
Pernafasan
Suhu
Leopold I
Leopold II
Leopold III
Leopold IV
DJJ
INTERVENSI
Diagnosa
Tujuan : - keadaan ibu dan janin baik, dan janin dapat lahir dengan
selamat.
Kriteria hasil
Intervensi
1.
2.
3.
Mencuci tangan.
R/ Mencegah dan mengurangi penularan mikroorganisme
4.
5.
6.
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal :
Jam
Dx
: .
: Ny. GP. Ab UK mgg ,tunggal , hidup, let.su, intra
uterine,inpartu kala.. fase
VII. EVALUASI
Tanggal :
Jam
: .
Dx
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 PENGKAJIAN DATA
MRB tanggal : 11 September 2008
Jam
: 18.00 WIB
: Ny. L
Usia
: 26 tahun
Usia
: 29 tahun
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaaan
: Swasta
Pendidikan
: SLTP
Pendidikan
: SLTP
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Alamat
: Jenggolo II no 59
Sidoarjo.
2. Keluhan Utama.
Ibu mengatakan merasa kenceng-kenceng sejak jam 09.00 WIB pada
tanggal 11 September 2008, dan mengeluarkan lendir dan darah dari
kemaluannya.juga ketuban sudah merembes mulai jam 11.00 WIB
3. Riwayat Haid
Siklus haid
: teratur, 28 hari
Lama
: 5 - 6 hari
Banyaknya
Menarche
: 14 tahun.
HPHT
TP
4. Riwayat Pernikahan
Umur nikah
: 24 tahun
: 2 tahun
Hamil
Persalinan
Jenis
Pnlg
Peny
Nifas
ASI Peny
Sex
Anak
BBL
H/M
KB
Hamil
ini
Trimester II
b. Pola Nutrisi
Sebelum hamil : ibu mengatakan makan 3 kali sehari dengan
komposisi : 1 piring nasi, sayur, lauk pauk (tempe,
tahu, telur, atau ikan), buah-buahan dan 1 gelas air
putih.
Selama hamil
c. Pola Aktifitas
Sebelum hamil :
Selama hamil
d. Pola Eliminasi
Sebelum hamil : BAK = 4-5 kali sehari, BAB = 1-2 kali sehari.
Selama hamil
Psikologi
Ibu mengatakan merasa senang dengan kehamilannya sekaligus ada
perasaan takut dan khawair menjelang persalinannya ini.
Sosial
Hubungan ibu dan suami serta keluarga tampak baik.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum
: Cukup
Kesadaran
: Composmentis
: 120 / 90 mmHg
Nadi
: 84 x/menit
Pernafasan
: 24 x/ menit)
Suhu
: 37C
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Kepala
Muka
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
: bibir lembab, tidak pucat, tidak ada caries gigi, tidak ada
caries gigi.
Leher
Payudara : tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan, dan
terdapat pengeluaran colostrum
Perut
Leopold I
Leopold II
: PUKI.
Leopold III
: teraba bokong
Leopold IV
His
: 10. 3. 40
Ekstremitas
c. Auskultasi
Dada
Perut
d. Perkusi
:-
4. Pemeriksaan Dalam
VT : 2 cm, effacement 25 %, ketuban (-), teraba bag terdahulu bokong,
Hodge I.
DS
DO
HPHT
TP
Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Perut
Genetalia : bersih, terdapat lendir dan darah juga cairan ketuban yang
keluar dari genetalia ibu.
b. Palpasi
Perut
Leopold I
Leopold II
: PUKI.
Leopold III
: teraba bokong
Leopold IV
His
: 10. 3. 40
c. Auskultasi
Perut
d. Perkusi
Pemeriksaan Dalam
VT : 2 cm, efficement 25 %, ketuban (-), bag terdahulu teraba bokong,
Hodge I.
3.3 ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
Hipoksi
Partus lama
Distorsia bahu
After cominghead
3.4 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi
- Sectio sesarea.
3.5 INTERVENSI
Diagnosa : Ny. L GI P0000 Ab000 UK 38-39 minggu ,tunggal, hidup, let.su,,
intrauterine, inpartu kala I fase laten dengan pre op.
Tujuan : - keadaan ibu dan janin baik, dan janin dapat lahir dengan
selamat.
Kriteria hasil : - keadaan janin baik (DJJ dalam keadaan normal, N : 120160 x/menit)
- TTV ibu tetap dalam batas normal.
Tekanan Darah : Normal / tidak (N : systole : 110-120
mmHg atau diastole : 80 90 mmHg)
Nadi
Pernafasan
Suhu
2.
3.
Cuci tangan.
R/ Mencegah dan mengurangi penularan mikroorganisme
4.
5.
7.
3.6 IMPLEMENTASI
Tanggal : 11 September 2008
Diagnosa : Ny. L GI P0000 Ab000 UK 38-39 minggu ,tunggal, hidup, let.su,
intrauterine, inpartu kala I fase laten
Implementasi :
1.
2.
3.
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir agar dapat mencegah
dan mengurangi penularan mikroorganisme penyebab infeksi.
4.
5.
: 84 x / menit
Suhu
: 37C
RR
: 24 x / menit
His : 10. 3. 40
Membersihkan
daerah
genetalia
pasien
termasuk
3.7 EVALUASI
Tanggal : 11 September 2008
Jam
: 19.40 WIB.
Dx
: - Keadaan umum
- Kesadaran
- TTV :
: cukup
: composmentis.
: 88 x/menit
Pernafasan
: 24 x/ menit)
Suhu
: 37 C
- kateter terpasang
- infuse RL (ringer laktat) terpasang.
A
BAB IV
PEMBAHASAN
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta)
yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau
melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan.
Letak sungsang merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang
dengan kepala di fundus dan bokong berada dibagian bawah kavum uteri.
(Wiknjostastro, 1999 : 606)
Pada Ny. L GI P0000 Ab000 UK 38-39 minggu ,tunggal, hidup, let.su,
intrauterine, inpartu kala I fase laten. diklasifikasikan persalinan yang berbahaya
karena potensial terjadi after coming head. Maka dari itu diindikasikan untuk
dilakukan persalinan melalui sectio sesarea.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny. L penulis dapat menarik
kesimpulan sebagai berikut :
1.
Dari pengkajian didapatkan diagnosa Ny. L GI P0000 Ab000 UK 3839 minggu ,tunggal, hidup, let.su, intrauterine, inpartu kala I fase laten
dengan pre op.
2.
3.
Kriteria hasil yang dibuat tercapai yaitu keadaan ibu dan janin
masih baik, dan ibu serta keluarga menyetujui untuk dilakukan operasi.
B. SARAN
Umum
Diharapkan bagi setiap wanita yang siap hamil maupun sedang hamil,
harus memeriksakan dirinya dan kehamilannya agar dapat dideteksi lebih
awal mengenai kehamilan kembar ini sehingga tidak meningkatkan resiko
komplikasi pada persalinannya nanti.
Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa dapat memahami bagaimana penatalaksanaan pre
op pada persalinan dengan letsu baik yang supportif maupun konservatif.
DAFTAR PUSTAKA
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi,
Edisi 2. Jakarta : EGC.
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Dep. Kes RI. , 2000. Perawatan Ibu di Pusat Kesehatan Masyarakat. Cetakan
Ketiga. Surabaya.
Saifuddin, Abdul Bari. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Cunningham, Mc Donald. 1995. William Obstetri. Jakarta : EGC
Manuaba, Ida Bagus Gde. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana. Jakarta : EGC
Mochtar, Rustam, 1998 Sinopsis Obstetri Jilid 1 Jakarta : EGC