Anda di halaman 1dari 23

Komplikasi Dalam

Persalinan Persalinan
Premature & Kelainan His
Kelompok 6:
Putri Dwi Lestari
2115201110
Iik Komara 2115201066
Reni Rusniawati
2115201067
Citra Juwita Lahagu
2115201071
Latar Belakang
• Pada dasarnya persalinan merupakan suatu keadaan yang alamiah dan fisiologis namun
dalam prosesnya terdapat kemungkinan keadaan tersebut berubah menjadi keadaan patologis
yang dapat mengancam jiwa ibu dan bayi.
• Dua per tiga kematian ibu disebabkan oleh komplikasi persalinan. Adanya kesakitan atau
kematian pada ibu maupun janin, dapat diartikan sebagai pengertian dari komplikasi
persalinan, kejadian ini dapat disebabkan oleh penyebab langsung dari persalinan.
• Adapun komplikasi yang sering terjadi saat persalinan yaitu persalinan premature (preterm
labour) dan kelainan his (rhythmic variations of labour). Oleh karena itu, sangat penting
bagi petugas kesehatan terutama bidan untuk melakukan penanganan yang tepat untuk
memastikan keselamatan ibu dan janin.
Sub Materi Bahasan

Komplikasi Komplikasi Kelainan


01 Persalinan Premature
(Preterm Labour)
02 His (Rhythmic
Variations Of Labour)
Referensi Bahan Diskusi
Drastita, Panada Sedianing dkk. 2022. Faktor Resiko Terjadinya
Persalinan Prematur. Jawa Timur: OKSITOSIN: Jurnal Ilmiah
Kebidanan. Vol 9, No 1
Hernawati, Erni, Lia Kamila. 2017. Buku Ajar Bidan
Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal (Dengan Soal-Soal
Latihan Kasus Berbasis Uji Kompetensi Nasional). Jakarta: CV.
Trans Info Media
Maternity, Dianty, dkk. 2016. Asuhan Kebidanan Patologis.
Tangerang: Binarupa Aksara Publisher
Solehati, Tetti, dkk. 2020. Intervensi Selama Kehamilan Untuk
Mencegah Kelahiran Prematur: Systematic Literature Review.
Lampung: Holistik Jurnal Kesehatan. Vol 14, No 2
Suparti, Ipang, Ullys Indraria Prihadi. 2017. Efektivitas Massage
Lumbal Dan Breast Massage Terhadap Kontraksi Uterus Pada
Ibu Bersalin Kala I. Semarang: Jurnal Kebidanan Vol 6, No 2
01
Persalinan Premature
(Preterm Labour)
Partus prematurus adalah persalinan pada usia
kehamilan kurang dari 37 minggu atau berat badan lahir
rendah 500-2.499 gram (Maternity dkk, 2016)
Penyebab Kelahiran
Premature

1. Hipertensi
2. Perkembangan janin terhambat
3. Solusio plasenta
4. Plasenta previa
5. Diabetes
6. Vaginitis trikomonas dan candida
7. Infeksi cairan amnion dan korioamnion
Kondisi Yang Menimbulkan
Kontraksi

1. Kelainan bawaan uterus


2. Ketuban pecah dini
3. Serviks inkompeten
Tanda Dan Gejala
a. Nyeri menstruasi seperti kram mungkin sulit dibedakan dengan
nyeri di sekitar ligamen.
b. Nyeri tumpul di punggung berbeda dengan nyeri punggung yang
biasa dialami oleh wanita hamil.
c. Nyeri di suprapubic atau tekanan sulit dibedakan dengan UTI
(urinary tract infection).
d. Rasa berat dan tekanan pada panggul.
e. Perubahan karakter atau jumlah rabas dari vagina (kental, encer,
mengandung air, bercampur darah, kecoklatan, pucat).
f. Diare.
g. Kontraksi uterus yang tidak dapat dipalpasi (dengan atau tanpa
nyeri) terasa setiap 10 menit atau lebih sering, selama 1 jam atau
lebih dan tidak sembuh dengan berbaring.
h. Ketuban pecah dini.
—Penanganan

Perlu dilakukan penilaian dengan:


a. Usia kehamilan, karena lebih bisa dipercaya untuk penentuan
prognosis daripada berat janin.
b. Demam atau tidak.
c. Kondisi janin (jumlahnya, letak/presentasi, taksiran berat janin,
hidup/mati/gawat janin, kelainan kongenital dan sebagainya) dengan
USG.
d. Letak plasenta perlu diketahui untuk antisipasi irisan sectio caesarea
e. Fasilitas dan petugas yang mampu menangani calon bayi terutama
adanya seseorang neonatologis, bila perlu dirujuk.
Penanganan Persalinan Premature
Puskesmas Rumah Sakit
a. Konfirmasi usia
kehamilan a. Pemeriksaan USG usia
b. Melakukan perkiraan kehamilan, presentasi,
berat badan janin malformasi, lokasi plasenta
c. Menilai apa masih dan kesejahteraan janin
mungkin diberikan b. Penilaian apakah masih bisa
tokolitik dipertahankan (kontraksi
d. Konseling uterus, pembukaan serviks)
e. Berikan tokolitik c. Tentukan adanya faktor
f. Rujuk komplikasi klinis
02
Kelainan His (Rhythmic
Variations Of Labour)
His yang tidak normal dalam kekuatan atau sifatnya
menyebabkan hambatan pada jalan lahir yang lazim
terdapat pada setiap persalinan, jika tidak diatasi dapat
mengakibatkan kemacetan persalinan.
Kelainan his dapat menimbulkan
kesulitan, yaitu:
1. Kematian atau jejas persalinan
2. Bertambahnya resiko infeksi
3. Kelelahan dan dehidrasi dengan tanda-
tanda: nadi dan suhu meningkat,
pernafasan cepat, turgor berkurang,
meteorismus dan asetonuria.
Inersia Uteri (Hypotonic Uterine Contraction)
• Adalah kelainan his dengan kekuatan yang lemah/tidak adekuat untuk melakukan
pembukaan serviks atau mendorong bayi ke luar. Disini kekuatan his lemah dan
frekuensinya jarang.
• Tanda dan gejala disfungsi uterus hipotonik adalah sebagai berikut:
a. Riwayat: kontraksi saat ini tidak nyeri sekali, persalinan mengalami kemajuan
dengan baik sampai fase aktif kala I persalinan atau kala II kemudian berhenti
b. Pemeriksaan fisik uterus: kontraksi tidak sering, durasi singkat dan intensitas ringan
c. Pemeriksaan pelvis: tidak ada kemajuan dilatasi serviks atau penurunan janin
karena kontraksi tidak efektif
Inersia Uteri (Hypotonic Uterine Contraction)
• Macam-macam:
a. Inersia uteri primer
b. Inersia uteri sekunder
• Penatalaksanaan:
a. Keadaan umum penderita harus segera diperbaiki. Gizi selama kehamilan harus
diperbaiki.
b. Penderita dipersiapkan menghadapi persalinan dan dijelaskan tentang
kemungkinan-kemungkinan yang ada.
c. Teliti keadaan serviks, presentasi dan posisi, penurunan kepala/bokong bila sudah
masuk PAP pasien disuruh jalan, bila his timbul adekuat dapat dilakukan persalinan
spontan, tetapi bila tidak berhasil maka akan dilakukan sectio caesarea.
Tetania Uteri (Hypertonic Uterine Contraction)
• His yang terlalu kuat dan terlalu efisien menyebabkan persalinan selesai dalam waktu
yang sangat singkat. Partus yang sudah selesai kurang dari 3 jam, dinamakan partus
presipitatus yang ditandai dengan his yang normal, tonus otot diluar his juga biasa,
kelainannya terletak pada kekuatan his.
• Bahaya partus presipitatus bagi ibu ialah perlukaan yang luas pada jalan lahir baik
serviks, vagina dan perineum, sedangkan bayi bisa mengalami tekanan kuat dalam
waktu yang singkat seperti perdarahan intracranial dan hipoksia janin karena gangguan
sirkulasi uteroplasenter.
• Tanda dan gejala disfungsi uterus hipotonik adalah sebagai berikut:
a. Riwayat: biasanya terjadi pada primigravida, kontraksi terasa sangat nyeri selama
periode persalinan dan keparahan kontraksi saat palpasi, terjadi pada awal
persalinan selama fase laten
b. Pemeriksaan fisik: kontraksi sering terjadi dan tonisitas tidak teratur
Tetania Uteri (Hypertonic Uterine Contraction)
• Penatalaksanaan:
a. Dilakukan pengobatan simptomatis untuk mengurangi tonus otot, nyeri dan
mengurangi ketakutan. Denyut jantung janin harus terus dievaluasi.
b. Berikan obat seperti morfin, luminal, dan sebagainya asal janin tidak akan lahir
dalam waktu dekat (4-6 jam).
c. Bila ada tanda-tanda obstruksi, persalinan harus segera diselesaikan dengan sectio
caesarea.
d. Pada partus presipitatus tidak banyak yang dapat dilakukan karena janin lahir tiba-
tiba dan cepat.
His Yang Tidak Terkoordinasi (Incoordinate
Uterine Action)
• Sifat his yang berubah-ubah, tidak ada koordinasi dan sinkronisasi antar kontraksi dan
bagian-bagiannya. Jadi kontraksi tidak efisien dalam mengadakan pembukaan, apalagi
dalam pengeluaran janin. Pada bagian atas dapat terjadi kontraksi tetapi bagian tengah
tidak, sehingga menyebabkan terjadinya lingkaran kekejangan yang mengakibatkan
persalinan tidak maju.
• Tanda dan gejala disfungsi uterus hipotonik adalah sebagai berikut:
a. Kontraksi tidak berlangsung seperti biasa karena tidak ada sinkronisasi antara
kontraksi pada setiap bagian uterus
b. Tidak adanya koordinasi antara kontraksi bagian atas, tengah dan bawah uterus
menyebabkan his tidak efisien dalam mengadakan pembukaan
His Yang Tidak Terkoordinasi (Incoordinate
Uterine Action)
• Penatalaksanaan:
a. Untuk mengurangi rasa takut, cemas dan tonus otot, berikan obat-obatan anti sakit
dan penenang (sedative dan analgetika) seperti morfin, pethidine dan valium.
b. Apabila persalinan berlangsung lama dan berlarut-larut, selesaikanlah partus
menggunakan hasil pemeriksaan dan evaluasi, dengan ekstraksi vakum, forceps
atau sectio caesarea.
Jurnal Penelitian Terkait
Nama Penulis /
No Judul Penelitian Hasil Penelitian
Tahun

1 Pananda Sedianing Faktor Risiko Terjadinya Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Drastita dkk / 2022 Persalinan Prematur diuraikan diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa Usia ibu, Anemia, dan KPD
meningkatkan risiko lebih tinggi
menyebabkan terjadinya persalinan
premature. Sedangkan dari penelitian ini
hasil analisis menunjukkan bahwa riwayat
persalinan premature sebelumnya
menunjukkan tidak berhubungan dengan
terjadinya persalinan premature di
kehamilan selanjutnya.
Jurnal Penelitian Terkait
Nama Penulis /
No Judul Penelitian Hasil Penelitian
Tahun

2 Tetti Solehati dkk / Intervensi Selama Kehamilan Intervensi yang secara efektif dapat
2020 Untuk Mencegah Kelahiran diberikan dalam pencegahan kelahiran bayi
Prematur: Systematic prematur pada ibu hamil dapat dilakukan
Literature Review dengan pemberian suplemen
hydroxyprogesteron caproate, pengurangan
paparan asap rokok di lingkungan ibu hamil,
dan penatalaksanaan secara cepat oleh
petugas kesehatan dengan cara deteksi dini
terhadap ibu hamil yang berisiko tinggi
terhadap kelahiran premature.
Jurnal Penelitian Terkait
Nama Penulis /
No Judul Penelitian Hasil Penelitian
Tahun

3 Ipang Suparti, Ullys Efektivitas Massage Lumbal Sebagian besar ibu bersalin dengan kala I
Indraria Prihadi / 2017 Dan Breast Massage Terhadap lama sebelum diberikan breast massage
Kontraksi Uterus Pada Ibu mempunyai frekuensi His dalam kategori
Bersalin Kala I tidak ada kontraksi, yaitu sebanyak 21 orang
(52,5%). Sebagian besar ibu bersalin dengan
kala I lama setelah diberikan breast massage
mempunyai frekuensi His dalam kategori
teratur, yaitu sebanyak 32 orang (80,0%).
Terdapat perbedaan kontraksi uterus
sebelum dan setelah dilakukan Breast
Massage terhadap peningkatan kontraksi
uterus pada ibu bersalin kala I lama.
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik
Please keep this slide for attribution
Kesimpulan
Persalinan merupakan suatu proses fisiologis
yang dialami oleh wanita. Pada proses ini
terjadi serangkaian perubahan besar yang
terjadi pada ibu untuk dapat melahirkan
janinnya melalui jalan lahir. Tujuan dari
pengelolaan proses persalinan adalah
mendorong kelahiran yang aman bagi ibu dan
bayi sehingga dibutuhkan peran dari petugas
kesehatan untuk mengantisipasi dan menangani
komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan
bayi, sebab kematian ibu dan bayi sering terjadi
terutama saat proses persalinan.

Anda mungkin juga menyukai