Anda di halaman 1dari 131

NO : 61

Level DIII Kebidanan

Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan :


a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri, profesionalisme dan kepemimpinan
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinik dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen pelayanan kebidanan
Tinjauan 2 Domain :
a. Kognitif
b. Psikomotor (Procedural knowledge)
c. Konatif (afektif knowledge)
Tinjauan 3 Siklus Kesehatan Reproduksi Perempuan Dalam Konteks
Keluarga :
a. Remaja
b. Pra-Konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
e. Nifas
f. Masa Antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru Lahir
i. Bayi dan Balita
Tinjauan 4 Lingkup Praktik Bidan :
a. Fisiologis
b. Deteksi Komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Tinjauan 5 Manajemen Asuhan :

a. Pengkajian
b. Diagnosis
c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi
Tinjauan 6 Sasaran:

a. Individu
b. Keluarga
c. Masyarkat
Tinjauan 7 Setting Pelayanan :

a. Komunitas
b. Klinik / Unit Kesehatan
c. Rumah Sakit

Vignette, Seorang Bidan melakukan kunjungan rumah bersama kader


Lead in dan kesehatan karena ada warganya yang selama hamil tidak mau
Option ANC dan sudah mengeluh kenceng-kenceng. Hasil Anamnesis
Pasien Umur 26 tahun, G1P0A0, hamil 38 minggu dengan
keluhan nyeri menjalar sampai ke pinggang. Hasil Pemeriksaan :
TD 110/90 mmHg, N 86 x/menit, P 24x/menit, S 36,6 0C, DJJ 142
x/menit teratur, kontraksi 2x/10’/15”, punggung kanan, presentasi
kepala, pembukaan serviks belum ada.

Apakah tanda persalinan kasus tersebut?

a. Lightening
b. Bloody Show
c. Timbulnya Kontraksi Uterus
d. Premature Rupture of Membrane
e. Penipisan dan Pembukaan Servix

Kunci C. Timbulnya Kontraksi Uterus


Jawaban

Kata Kunci Pada Soal Pasien dengan keluhan Kenceng-kenceng , nyeri


menjalar sampai ke pinggang. yang merupakan tanda-tanda
persalinan, belum ada penegeluaran bloody show, belum ada
pembukaan serviks dan KK masih utuh.
Pembahasa Tanda-tanda Persalinan Diantaranya adalah
a. Adanya Kontraksi Rahim
n
Secara umum tanda awal bahwa ibu hamil untuk
melahirkan adalah mengejangnya rahim atau dikenal
dengan istilah kontraksi. Kontarksi tersebut berirama,
teratur dan involunter, umumnya kontraksi bertujuan
menyiapkan mulut rahim (serviksi) untuk membesar dan
meningkatkan aliran darah didalam plasenta. setiap
kontraksi uterus memiliki 3 fase yakni, Increment (ketika
intensitas terbentuk), Acme (Puncak atau maksimum) dan
Decement (Ketika otot relaksasi). Kontraksi yang
sesungguhnya akan muncul dan hilang secara teratur
dengan intensitas yang maikin lama makin meningkat.
perut akan mengalami kontraksi dan relaksasi diakhir
kehamilan proses kontraksi akan lebih sering terjadi
(Huliana, 2001). Mulanya kontraksi terasa seperti sakit
pada punggung bawah berangsur –angsur bergeser ke
bagianbawah perut mirip dengan mules saat haid (Rose,
2007). Kontraksi terjadi simetris dikedua sisi perut mulai
dari bagian atas dekat dengan saluran telur ke seluruh
rajim, kontraksi rahim terus berlangsung sampai dengan
bayi lahir (Indiarti, 2008).
b. Blody Show
Lendir disekresi sebagai ahsil proliferasi kelenjar lendir
serviks pada awal kehamilan. lendir mulanya menyumbat
leher rahim, sumbatan yang tebal pada muliut rahim
terlepas sehingga menyebabkan keluarnya lendir yang
berwarna kemerahan bercampur darah dan terdorong
keluar oleh kontraksi yang membuka mulut rahim yang
menandakan bahwa mulut rahim menjadi lunak dan
membuka. lendir inilah yang dimaksud sebagai bloody
slim/ bloody show.
c. Lightening
Lightening yang mulai dirasa kira-kira dua minggu
sebelum persalinan adalah penurunan bagian presentasi
bayi ke dalam pelvis minor. Loghtening menyebabkan TFU
menurun keposisi yang sama dnegan posisi fundus pada
usia kehamilan 8 bulan. Pada primigravida lightening
biasanya terjadi sebelum persalinan, karena kemungkinan
disebabkan oleh kontraksi da tonus otot yang baik.
d. Keluarnya air ketuban (Premature Rupture of Membrane)
Proses penting menjelang persalinan adalah pecahnya air
ketuban. selama 9 bulan masa gesatasi bayi aman
melayang dalam cairan ketuban. keluarnya cairan ketuban
dan jumlahnya cukup banyak berasal dari ketuban yang
pecah akibat kontraksi yang makin sering terjadi.
e. Penipisan dan pembukaan serviks
Penipisan mendahului silatasi serviks, pertama-tama
aktivitas uterus dimulai untuk mencapai penipisan, setelah
penipisan kemudian aktivitas uterus menghasilkan dilatasi
serviks yang cepat. membukanya leher rahim sebagai
respon terhadap kontraksi yang berkembang. tanda ini
tidak dirasakan oleh pasien tetapi dapat diketahui dengan
pemeriksaan dalam. petugas kesehatan akan melakukan
pemeriksaan dalam untuk menentukan pematangan,
penipisan dan pembukaan serviks.
Referensi Elisabet Siwi, 2016. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru
Lahir.Yogyakarta. Pustaka Baru Press.

Penulis Soal Ida Baroroh, S.SiT, M.Kes.

Asal Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan


Institusi

NO : 62

Level DIII Kebidanan

Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan :


a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri, profesionalisme dan kepemimpinan
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinik dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen pelayanan kebidanan
Tinjauan 2 Domain :
a. Kognitif
b. Psikomotor (Procedural knowledge)
c. Konatif (afektif knowledge)
Tinjauan 3 Siklus Kesehatan Reproduksi Perempuan Dalam Konteks
Keluarga :
a. Remaja
b. Pra-Konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
e. Nifas
f. Masa Antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru Lahir
i. Bayi dan Balita
Tinjauan 4 Lingkup Praktik Bidan :
a. Fisiologis
b. Deteksi Komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Tinjauan 5 Manajemen Asuhan :

a. Pengkajian
b. Diagnosis
c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi
Tinjauan 6 Sasaran:

a. Individu
b. Keluarga
c. Masyarkat
Tinjauan 7 Setting Pelayanan :

a. Komunitas
b. Klinik / Unit Kesehatan
c. Rumah Sakit

Vignette, Seorang perempuan umur 25 tahun, G1P0A0, hamil 38 minggu


Lead In dan datang ke Rumah Bidan diantar kader kesehatan dengan keluhan
Option mulas sejak 4 jam yang lalu. Hasil pemeriksaan di rumah bidan:
TD: 120/80 mmHg, N : 84 x/menit, RR : TFU 27 cm, punggung
kanan, kepala sudah masuk 3/5, DJJ : 146 x/menit, kontraksi :
2x/10’/35”, PD : Pembukaan 3 cm, KK (+), presentasi kepala.
Bidan Desa Memberikan Informasi tentang hasil pemeriksaan dan
proses persalinan serta menganjurkan ibu untuk memilih tempat
dan penolong persalinan di Puskesmas.

Apakah Kategori Kebutuhan dalam Proses persalinan pada kasus


tersebut?

a. Kebutuhan Fisiologis
b. Kebutuhan Harga Diri
c. Kebutuhan Rasa Aman
d. Kebutuhan Aktualisasi Diri
e. Kebutuhan Dicintai dan mencintai

Kunci C. Kebutuhan Rasa Aman


Jawaban

Kata Kunci Soal Menyebutkan Pasien dalam Masa Persalinan Kala I Fase
Laten, Bidan Desa Memberikan Informasi tentang hasil
pemeriksaan dan proses persalinan serta menganjurkan ibu
untuk memilih tempat dan penolong persalinan di Puskesmas
yang merupakan Kategori Kebutuhan ibu dalam Proses Persalinan
yakni Kebutuhan Rasa Aman
Menurut Sumarah (2008) dalam Elisabet Siwi (2016) Kategori
Kebutuhan Ibu dalam Proses Persalinan adalalah :
Pembahasan 1. Kebutuhan Fisiologis
a. Oksigen
b. Makan dan minum
c. Istirahat selama tidak ada his
d. kebersihan badan terutama genitalia
e. BAK dan BAB
f. Pertolongan persalinan yang terstandar
g. penjahitan perineum bila perlu
2. Kebutuhan Rasa Aman
a. memilih tempat dan menolong persalinan
b. informasi tentang proses persalinan atau tindakan yang
akan dilakukan
c. posisi tidur yang dikehendaki ibu
d. pendampingan oleh keluarga
e. pantauan selama persalinan
f. intervensi yang diperlukan
3. Kebutuhan Dicintai dan Mencintai
a. penampingan oleh suami dan atau keluarga
b. kontak fisik (memberi sentuhan ringan)
c. masase untuk mengurangi rasa sakit
d. berbicara dengan suara yang lembut dan sopan
4. Kebutuhan Harga Diri
a. merawat bayi sendiri dan menetekinya
b. asuhan kebidanan dengan memperhatikan privasi ibu
c. pelayanan yang ebrsifat empati dan simpati
d. informasi bila akan melakukan tindakan
e. memberikan pujian pada ibu terhadap tindakan positif
yang ibu lakukan
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
a. memilih tempat dan penolong persalinan sesuai
keinginan
b. memilih pendamping selama persalinan
c. Bounding dan attachment
Referensi Elisabet Siwi, 2016. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru
Lahir.Yogyakarta. Pustaka Baru Press.

Penulis Soal Ida Baroroh, S.SiT, M.Kes.

Asal Institusi Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan

NO : 63

Level DIII Kebidanan

Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan :


a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri, profesionalisme dan kepemimpinan
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinik dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen pelayanan kebidanan
Tinjauan 2 Domain :
a. Kognitif
b. Psikomotor (Procedural knowledge)
c. Konatif (afektif knowledge)
Tinjauan 3 Siklus Kesehatan Reproduksi Perempuan Dalam Konteks
Keluarga :
a. Remaja
b. Pra-Konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
e. Nifas
f. Masa Antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru Lahir
i. Bayi dan Balita
Tinjauan 4 Lingkup Praktik Bidan :
a. Fisiologis
b. Deteksi Komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Tinjauan 5 Manajemen Asuhan :

a. Pengkajian
b. Diagnosis
c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
f. Evaluasi
Tinjauan 6 Sasaran:

a. Individu
b. Keluarga
c. Masyarkat
Tinjauan 7 Setting Pelayanan :
a. Komunitas
b. Klinik / Unit Kesehatan
c. Rumah Sakit

Vignette, Seorang perempuan umur 21 tahun, G1P0A0, hamil 38 minggu


melahirkan dirumah secara spontan. Setelah mengetahui istrinya
Lead In dan
melahirkan, suami memanggil bidan kerumah. Hasil pemeriksaan
Option bidan : TD 110/90 mmHg, N 86 x/menit, P 24x/menit, S 36,6 0C,
TFU 2 jari dibawah pusat, Kontraksi Baik, Perdarahan 50 cc, VU
Kosong. Bayi Menangis kuat gerakan aktif , tonus otot baik. Bidan
meletakkan bayi diatas kain bersih yang telah disiapkan di perut
bawah ibu dan meminta ibu untuk memegangi bayi tersebut
Apakah Tindakan Bidan Selanjutnya pada kasus tersebut?

a. Melakukan IMD
b. Memberikan Suntikan Oksitosin
c. Memastikan Kandung Kemih Kosong
d. Memastikan tidak ada bayi lain didalam uterus
e. melakukan Penegangan Tali Pusat Terkendali (PTT)

Kunci D. Memastikan Tidak Ada Bayi Lain didalam Uterus


Jawaban

Kata Kunci Pada Soal Pasien dalam Masa Persalinan Kala III, Bayi Lahir
Spontan, Menangis Kuat, Gerakan Aktif , Tonus otot baik. Setelah
Bayi lahir Bidan meletakkan bayi diatas kain bersih yang telah
disiapkan di perut bawah ibu dan meminta ibu untuk
memegangi bayi tersebut dan kemudian lanjutkan langkah
pemberian suntikan oksitosin. Sebelum memberikan
okstitosin , pastikan tidak ada bayi lain didalam uterus.
Pembahasan Manajemen Aktif Kala III terdiri dari 3 langkah utama yakni :
1. Memberikan Suntikan Oksitosin dalam 1 menit pertama
setelah Bayi Lahir
2. Melakukan Penegangan Tali Pusat Terkendali
3. Massase Fundus Uteri
Langkah Pemberian Suntikan Oksitosin
1. Letakkan BBL diatas kain bersih yang telah disiapkan di
perut bawah ibu dan minta ibu atau pendampingnya untuk
memegangi bayi tersebut
2. Pastikan tidak ada Bayi lain didalam uterus, alasannya
karena oksitosin menyebabkan uterus berkontraksi kuat
dan dapat menuebabkan hipoksia berat pada bayi
kedua atau ruptur uteri.
3. Beritahu ibu akan disuntik
4. segera suntikkan oksitosin 10 I.U IM di perbatasan bawah
dan tengah lateral paha (Option B)
5. letakkan kembali alat suntik pada tempatnya, ganti kain alas
dna penutup tubuh bayi dengan kain bersih dan kering yang
baru kemudian lakukan penjepitam (2-3 menit setelah bayi
lahir) dan pemotongan tali pusat sehingga dari langkah 4-5
ini akan tersedia cukup waktu bagi bayi untuk memperoleh
sejumlah darah kaya zat besi dari ibunya
6. serahkan bayi yang telah terbungkus kain pada ibu untuk
IMD kontak kulit-kulit dengan ibu dan tutupi ibu- bayi dengan
kain (Option A)

Option C : Memastikan Kandung Kemih Kosong sudah ada


dilakukan pada soal
Option E : Dilakukan setelah menyuntikkan oksitosin

Referensi JNPK-KR. 2017. Paket Pelatihan Klinik- Asuhan Persalinan


Normal. Asuhan Esensial Bagi Ibu Bersalin dan BBL Serta
Peantalaksanaan Komplikasi Segera Pasca Persalinan dan Nifas.
Jakarta. JNPK-KR.

Penulis Soal Ida Baroroh, S.SiT, M.Kes.

Asal Institusi Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan


NO : 64

Level DIII Kebidanan

Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan :


a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri, profesionalisme dan kepemimpinan
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinik dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen pelayanan kebidanan
Tinjauan 2 Domain :
a. Kognitif
b. Psikomotor (Procedural knowledge)
c. Konatif (afektif knowledge)
Tinjauan 3 Siklus Kesehatan Reproduksi Perempuan Dalam Konteks
Keluarga :
a. Remaja
b. Pra-Konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
e. Nifas
f. Masa Antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru Lahir
i. Bayi dan Balita
Tinjauan 4 Lingkup Praktik Bidan :
a. Fisiologis
b. Deteksi Komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Tinjauan 5 Manajemen Asuhan :

a. Pengkajian
b. Diagnosis
c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
f. Evaluasi
Tinjauan 6 Sasaran:

a. Individu
b. Keluarga
c. Masyarkat
Tinjauan 7 Setting Pelayanan :

a. Komunitas
b. Klinik / Unit Kesehatan
c. Rumah Sakit

Vignette, Seorang perempuan umur 30 tahun , P1A0, datang ke PMB


Lead In dan dengan keluhan sakit perut menjalar kepinggang. Hasil anamnesis:
Option mengaku 1 jam yang lalu sudah keluar lendir bercampur darah dan
merasa takut menghadapi persalinan. Hasil pemeriksaan: KU baik,
TD 110/80 mmHg, N 80 x/menit, S36 C, P 20x/menit, TFU 4 jari
bawah pusat, PD: 6 cm, kontraksi 3x/10’ /45’’, DJJ 148 x/menit

Apakah peran bidan yang paling tepat pada kasus tersebut?

A. Menjaga privasi ibu


B. Mempertahankan kebersihan diri ibu
C. Menghadirkan pendamping persalinan
D. Mengatur posisi ibu yang paling nyaman
E. Meminta keluarga menyiapkan makanan dan minuman bagi
ibu

Kunci C. Menghadirkan Pendamping Persalinan


Jawaban

Kata Kunci Pada Soal Pasien dalam Masa Persalinan Kala I Fase Aktif,
dengan keluhan sakit perut menjalar kepinggang. merasa takut
menghadapi persalinan.
Pembahasan Peran Bidan adalah memantau dengan seksama dan memberikan
dukungan serta kenyamanan pada ibu baik pada segi perasaan
maupun fisik, seperti :
1. Memberikan dukungan terus menerus (pendamping
persalinan) kepada ibu dengan :
a. mendampingi ibu agar merasa nyaman, agar
terhindar dari rasa takut dan khawatir akan
persalinannya
b. menawarkan minum , mengipasi dan memjiat ibu
2. Menjaga Kebersihan diri (Option B)
a. ibu tetap dijaga kebersihannya agar terhindar dari infeksi
terutama area genitalianya
b. jika ada darah lendir atau cairan ketuban segera
dibersihkan
3. Kenyamanan bagi ibu
Memberikan dukungan mental untuk mengurangi
kecemasan. ketakutan ibu dengan cara :
a. menjaga privasi ibu (Option A)
b. penjelasan tentang proses dan kemajuan persalinan
c. penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan dan
keterlibatan ibu
4. mengatur posisi ibu (Option D)
5. menjaga kandung kemih tetap kosong, ibu dianjurkan
berkemih sesegara mungkin
6. memberikan cukup minum agar memberi tenaga dan
mencegah dehidrasi (Option E)
Referensi Elisabet Siwi, 2016. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru
Lahir.Yogyakarta. Pustaka Baru Press.

Penulis Soal Ida Baroroh, S.SiT, M.Kes.

Asal Institusi Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan


NO : 65
Level DIII Kebidanan

Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan :


a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri, profesionalisme dan kepemimpinan
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinik dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen pelayanan kebidanan
Tinjauan 2 Domain :
a. Kognitif
b. Psikomotor (Procedural knowledge)
c. Konatif (afektif knowledge)
Tinjauan 3 Siklus Kesehatan Reproduksi Perempuan Dalam Konteks
Keluarga :
a. Remaja
b. Pra-Konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
e. Nifas
f. Masa Antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru Lahir
i. Bayi dan Balita
Tinjauan 4 Lingkup Praktik Bidan :
a. Fisiologis
b. Deteksi Komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Tinjauan 5 Manajemen Asuhan :

a. Pengkajian
b. Diagnosis
c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
g. Evaluasi
Tinjauan 6 Sasaran:
a. Individu
b. Keluarga
c. Masyarkat
Tinjauan 7 Setting Pelayanan :
a. Komunitas
b. Klinik / Unit Kesehatan
c. Rumah Sakit
Vignette, Seorang perempuan umur 41 tahun G2 P1A0 usia kehamilan 38
Lead in dan minggu datang ke PMB dengan keluhan mulas yang semakin
Option sering sejak 3 jam yang lalu. Hasil anamnesis: keluar cairan lendir
bercampur darah sejak 1 jam yang lalu, Riwayat Sectio Cesarea 7
tahun yang lalu. Hasil pemeriksaan: TD 100/70 mmHg, N 88
x/menit, P 22 x/menit, S 36,7oC, TFU 42 cm, Kontraksi 3x/10’/40’’,
DJJ 138 x/menit dan teratur, hasil PD: pembukaan 6 cm, portio
tebal, selaput ketuban (+), Penurunan Kepala H II.
Bagaimanakah asuhan yang tepat pada kasus tersebut?
A. Rujuk
B. Memimpin meneran
C. Melakukan induksi oksitosin
D. Memecahkan selaput ketuban
E. Kolaborasi dengan dokter spesialis
Kunci A . Rujuk
Jawaban
Kata Kunci Pasien dalam Masa Persalinan Kala I Fase Aktif, Riwayat SC 7
tahun yang lalu, TBJ Besar berdasarkan TFU (TFU 43 cm)
Pembahasan Indikasi melakukan Tindakan atau Rujukan Segera pada Kala I
Persalinan
Temuan-temuan Anamnesis dan atau pemeriksaaan : Riwayat
Bedah Sesar
Rencana / Asuhan / Perawatan :
1. Segera Rujuk ke fasilitas yang mempunyai kemampuan
untuk melakukan bedah sesar
2. dampingi ibu ke tempat rujukan. Berikan dukungan dan
semangat

Option B : Pimpin Meneran, Tidak boleh dilakukan karena Riwayat


SC dan TBJ Besar
Option C : Melakukan Induksi Oksitosin, Bukan Kewenangan bidan
sesuai tempatnya di PMB
Option D: Memecah Selaput Ketuban, Hanya boleh dilakukan jika
Pembukaan Lengkap dan Tidak ada riwayat patologis
Option E : Kolaborasi dengan DSOG, Hanya dilakukan di tempat
pelayanan Rujukan (RS/ RB) bukan di PMB
Referensi JNPK-KR. 2017. Paket Pelatihan Klinik- Asuhan Persalinan
Normal. Asuhan Esensial Bagi Ibu Bersalin dan BBL Serta
Peantalaksanaan Komplikasi Segera Pasca Persalinan dan Nifas.
Jakarta. JNPK-KR.

Penulis Soal Ida Baroroh, S.SiT, M.Kes.

Asal Institusi Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan

No 66
Level DIII / Profesi
Area Kompetensi Bidan :
a.      Etik legal dan keselamatan pasien
b.      Komunikasi efektif
c.       Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d.      Landasan ilmiah praktik kebidanan
e.      Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f.        Promosi kesehatan dan konseling
g.      Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a.      Kognitif
Tinjauan 2
b.      Psikomotor (prosedural knowledge)
c.       Konatif (apektif knowledge)
Tinjauan 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a.      Remaja
b.      Pra-konsepsi
c.       Hamil
d.      Bersalin
e.      Nifas
f.        Masa antara
g.      Perimenopause
h.      Bayibarulahir
i.        Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a.      Fisiologis
Tinjauan 4 b.      Deteksi komplikasi
c.       Kegawatdaruratan
d.      Rujukan
Manajemen asuhan:
a.      Pengkajian
b.      Diagnosis
Tinjauan 5 c.       Perencanaan
d.      Penatalaksanaan
e.      Evaluasi
 
Sasaran:
a.      Individu
Tinjauan 6
b.      Keluarga
c.       Masyarakat
Setting pelayanan :
a.      Komunitas
Tinjauan 7
b.      Klinik/ unit kesehatan
c.       Rumah sakit
Seorang Perempuan, umur 28 tahun, P3A0 nifas hari ke 14, datang ke
RS dengan keluhan demam sejak dua hari yang lalu. Hasil anamnesis
riwayat melahirkan normal, payudara bengkak, tegang dan nyeri dan
bayi tidak mau menyusu. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 100/70
mmHg, N 88x/menit, S 38,8 ⸰C, P 24x/menit, payudara teraba keras
kemerahan dan nyeri tekan saat palpasi.
Vignette, Lead
Tindakan awal apakah yang paling tepat dilakukan pada kasus
In dan Option
tersebut?
A. Perawatan Payudara
B. Kompres dingin
C. Beri parasetamol 500 mg
D. Suntik antibiotik dosis rendah
E. Gunakan BH yang nyaman
Kunci Jawaban B.Kompres dingin
nifas hari ke 14, Demam sejak dua hari yang lalu, payudara bengkak,
tegang dan nyeri, Hasil pemeriksaan: payudara teraba keras
Kata Kunci
kemerahan dan nyeri tekan saat palpasi merupakan tanda dan gejala
dari Mastitis.
a. Perawatan payudara : dilakukan jika ibu mengalami masalah
dengan pengeluaran ASI dan mencegah terjadinya bendungan
payudara pada masa nifas
b. Kompres dingin : merupakan tindakan awal yang dilakukan kepada
pasien mastitis dengan tujuan untuk mengurangi bengkak dan nyeri
pada payudara.
c. Beri parasetamol 500 mg : golongan obat analgesik merupakan
salah satu terapi farmakologi pada pada ibu nifas yang mengalami
mastitis untuk membantu mengurangi rasa nyeri
Pembahasan
d. Suntik antibiotik dosis rendah : pada pasien mastitis diberikan terapi
antibiotic namun tidak diberikan melalui suntik tetapi diberikan
melalui oral adapun antibiotika yang diberikan : kloksasilin 500 mg
per oral/6 jam selama 10-14 hari atau eritromisi 250 mg per oral 3x1
selama 10-14 hari.
e. Gunakan BH yang nyaman : pada pasien mastitis salah satu KIE
yang harus dilakukan oleh bidan yaitu : menganjurkan ibu untuk
menggunakan penyangga payudara yang pas, tidak ketat dan
membuat ibu merasa nyaman.
 Kemenkes RI. 2013. Buku saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas
Referensi: kesehatan dasar dan rujukan (Pedoman bagi tenaga kesehatan).
Jakarta: Kemenkes RI.
Nama penulis:  Nurannisa Fitria Aprianti, S.Tr.Keb.,M.K.M.
Institusi:  STIKes Hamzar Memben Lombok Timur-NTB

No 67
Level DIII / Profesi
Area Kompetensi Bidan :
a.      Etik legal dan keselamatan pasien
b.      Komunikasi efektif
c.       Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d.      Landasan ilmiah praktik kebidanan
e.      Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f.        Promosi kesehatan dan konseling
g.      Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Tinjauan 2 Domain :
a.      Kognitif
b.      Psikomotor (prosedural knowledge)
c.       Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a.      Remaja
b.      Pra-konsepsi
c.       Hamil
d.      Bersalin
Tinjauan 3
e.      Nifas
f.        Masa antara
g.      Perimenopause
h.      Bayibarulahir
i.        Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a.      Fisiologis
Tinjauan 4 b.      Deteksi komplikasi
c.       Kegawatdaruratan
d.      Rujukan
Manajemen asuhan:
a.      Pengkajian
b.      Diagnosis
Tinjauan 5 c.       Perencanaan
d.      Penatalaksanaan
e.      Evaluasi
 
Sasaran:
a.      Individu
Tinjauan 6
b.      Keluarga
c.       Masyarakat
Tinjauan 7 Setting pelayanan :
a.      Komunitas
b.      Klinik/ unit kesehatan
c.       Rumah sakit
Seorang Perempuan, umur 24 tahun, P1A0 nifas hari ke 3 datang ke
PMB dengan keluhan payudaranya terasa penuh. Hasil anamnesis
riwayat melahirkan normal, payudara penuh, ibu jarang menyusui
bayinya. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 100/70 mmHg, N 80x/menit,
S 36,8 ⸰C, P 20x/menit, payudara teraba bengkak dan keras, Putting
susu datar, ASI (+) TFU setinggi pusat, kontraksi uterus keras,
Vignette, Lead
kandung kemih kosong, perdarahan 100 cc, lochea sanguinolenta.
In dan Option
Tindakan apakah yang paling tepat dilakukan pada kasus tersebut?
A. Breast care
B. Kompres payudara
C. Beri antibiotik
D. Masase payudara
E. Teknik menyusui yang benar
Kunci Jawaban A.Breast care
payudaranya bengkak., payudara penuh, ibu jarang menyusui bayinya.
Kata Kunci Hasil pemeriksaan: payudara teraba bengkak dan keras, Putting susu
datar, ASI(+) merupakan tanda gejala dari bendungan ASI
a. Breast care / Perawatan payudara : dilakukan jika ibu mengalami
masalah dengan pengeluaran ASI dan mencegah terjadinya
bendungan payudara pada masa nifas dengan melakukan
kompres hangat dan dingin guna untuk memperlancar proses
pengeluaran ASI, menjaga kebersihan putting susu
b. Kompres payudara: kompres pada payudara ada 2 yaitu kompres
hangat dan dingin merupakan bagian dari langkah-langkah
perawatan payudara yang bertujuan untuk melancarkan ASI
c. Beri antibiotik : pemberian antibiotic dilakukan pada ibu nifas
Pembahasan
dengan masalah seperti infeksi, atau masalah pada payudara
seperti mastitis
d. Masase payudara merupakan nama lain dari Pijat payudara yang
bermanfaat pada saat ibu menyusui untuk memperlancar
pengeluaran dan memperlancar produksi ASI
e. ASI Perah : ASI perah diberikan pada ibu dengan masalah
menyusui dengan kondisi khusus: ibu bekerja, SC, Ibu memiliki
penyakit menular, sakit atau bayi dengan masalah kesehatan: bayi
premature, BBLR dan gangguan menelan.
 BPPSDMK Kemenkes RI. 2018. Asuhan Kebidanan Nifas dan
Referensi:
Menyusui. Jakarta: BPPSDMK Kemenkes RI
Nama penulis:  Nurannisa Fitria Aprianti, S.Tr.Keb.,M.K.M.
Institusi:  STIKes Hamzar Memben Lombok Timur-NTB
No 68
Level DIII / Profesi
Area Kompetensi Bidan :
a.      Etik legal dan keselamatan pasien
b.      Komunikasi efektif
c.       Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d.      Landasan ilmiah praktik kebidanan
e.      Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f.        Promosi kesehatan dan konseling
g.      Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a.      Kognitif
Tinjauan 2
b.      Psikomotor (prosedural knowledge)
c.       Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a.      Remaja
b.      Pra-konsepsi
c.       Hamil
d.      Bersalin
Tinjauan 3
e.      Nifas
f.        Masa antara
g.      Perimenopause
h.      Bayibarulahir
i.        Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a.      Fisiologis
Tinjauan 4 b.      Deteksi komplikasi
c.       Kegawatdaruratan
d.      Rujukan
Manajemen asuhan:
a.      Pengkajian
b.      Diagnosis
Tinjauan 5 c.       Perencanaan
d.      Penatalaksanaan
e.      Evaluasi
 
Sasaran:
a.      Individu
Tinjauan 6
b.      Keluarga
c.       Masyarakat
Setting pelayanan :
a.      Komunitas
Tinjauan 7
b.      Klinik/ unit kesehatan
c.       Rumah sakit
Seorang perempuan umur 20 tahun, P1A0 nifas 6 jam yang lalu.
Datang ke PMB dengan keluhan belum menyusui bayinya. Hasil
anamnesis: riwayat persalinan normal, payudara penuh. Hasil
pemeriksaan: KU baik, TD 100/70 mmHg, N 80x/menit, S 36,5 °C, P 20
x/menit, ASI (+), TFU 3 jari di bawah pusat, kontraksi uterus keras,
kandung kemih kosong, perdarahan 100 cc, Lochea rubra.
Vignette, Lead Apakah Rencana asuhan yang diberikan pada kunjungan nifas
In dan Option tersebut?
A. Memastikan ibu mendapat istrahat yang cukup
B. Memastikan involusio uterus berjalan dengan normal
C. Menanyakan penyulit-penyulit yang dialami ibu selama masa nifas
D. Konseling pemberian ASI awal
E. Memberikan konseling KB secara Dini

Kunci Jawaban D. Konseling pemberian ASI awal


Kata Kunci nifas 6 jam yang lalu, riwayat persalinan normal, payudara penuh, ASI
(+), TFU 3 jari di bawah pusat, kontraksi uterus keras, kandung kemih
kosong, perdarahan 100 cc, Lochea rubra.
Pembahasan a. Memastikan ibu mendapat istrahat yang cukup: merupakan asuhan
6 hari – 2 minggu post partum
b. Memastikan involusio uterus berjalan dengan normal : asuhan 6
hari-2 minggu masa nifas
c. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi dan perdarahan:
asuhan 6 hari – 2 minggu masa nifas
d. Konseling pemberian ASI awal : asuhan 6-8 jam post partum
e. Memberikan konseling KB secara Dini : asuhan 6 minggu post
partum
Asuhan Selama Kunjungan Masa Nifas

Kunjunga Waktu Asuhan


n
I 6-8 jam  Mencegah Perdarahan masa nifas oleh
Post karena atonia uteri
Partum  Mendeteksi dan perawatan penyebab
lain perdarahan serta melakukan
rujukan bila perdarahan berlanjut
 Memberikan konselng pada ibu dan
keluarga tentang cara mencegah
perdarahan yang disebabkan oleh
atonia uteri
 Pemberian ASI awal
 Mengajarkan cara mempererat
hubungan antara ibu dan bayi baru lahir
 Menjaga bayi tetap sehat melalui
pencegahan hipotermi
 Setelah bidan melakukan pertolongan
persalinan,
maka bidan harus menjaga ibu dan bayi
untuk 2 jam pertama setelah kelahiran
atau sampai keadaan ibu dan bayi baru
lahir dalam keadaan baik.
II 6 Hari  Memastikan involusi uterus barjalan
Post  dengan normal, uterus berkontraksi
Partum dengan baik, tinggi fundus uteri di
bawah umbilikus, tidak ada perdarahan
abnormal.
 Menilai adanya tanda-tanda demam,
infeksi dan perdarahan
 Memastikan ibu mendapat istrhat yang
cukup
 Memastikan ibu mendapat makanan
yang bergizi dan cukup cairan
 Memastikan ibu menyusui dengan baik
dan benar serta tidak ada tanda-tanda
kesulitan menyusui

Memberikan konseling tentang
perawatan bayi baru lahir
III 2 Minggu Sama dengan asuhan yang diberikan pada
Post kunjungan 6 hari post partum.
BPPSDMK Kemenkes RI. 2018. Asuhan Kebidanan Nifas dan
Referensi:
Menyusui. Jakarta: BPPSDMK Kemenkes RI
Nama penulis:  Nurannisa Fitria Aprianti, S.Tr.Keb.,M.K.M.
Institusi:  STIKes Hamzar Memben Lombok Timur-NTB
No 69
Level DIII / Profesi
Area Kompetensi Bidan :
a.      Etik legal dan keselamatan pasien
b.      Komunikasi efektif
c.       Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d.      Landasan ilmiah praktik kebidanan
e.      Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f.        Promosi kesehatan dan konseling
g.      Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a.      Kognitif
Tinjauan 2
b.      Psikomotor (prosedural knowledge)
c.       Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a.      Remaja
b.      Pra-konsepsi
c.       Hamil
d.      Bersalin
Tinjauan 3
e.      Nifas
f.        Masa antara
g.      Perimenopause
h.      Bayibarulahir
i.        Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a.      Fisiologis
Tinjauan 4 b.      Deteksi komplikasi
c.       Kegawatdaruratan
d.      Rujukan
Manajemen asuhan:
a.      Pengkajian
b.      Diagnosis
Tinjauan 5 c.       Perencanaan
d.      Penatalaksanaan
e.      Evaluasi
 
Sasaran:
a.      Individu
Tinjauan 6
b.      Keluarga
c.       Masyarakat
Setting pelayanan :
a.      Komunitas
Tinjauan 7
b.      Klinik/ unit kesehatan
c.       Rumah sakit
Seorang perempuan umur 35 tahun, P3A0 nifas hari ke 7 datang ke
RS dengan keluhan demam dan menggigil. Hasil anamnesis: riwayat
partus lama dengan tindakan episotomi dan ibu susah bergerak. Hasil
pemeriksaan: KU tampak sakit dan lemah, TD 100/60 mmHg, N
88x/menit, S 38 °C, P 24 x/menit, TFU sepusat, , kandung kemih
kosong, luka jahitan bengkak, merah, bernanah dan lochea berbau
Vignette, Lead busuk.
In dan Option Diagnosis apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. vulvitis
B. servisitis
C. Septikimia
D. Abses
E. Sub involusio

Kunci Jawaban A. Vulvitis


demam dan menggigil, riwayat partus lama dengan tindakan episotomi
dan ibu susah bergerak, KU tampak sakit dan lemah, TFU sepusat, ,
Kata Kunci kandung kemih kosong, bengkak, merah, bernanah dan lochea berbau
busuk.

Pembahasan a. Vulvitis : infeksi pada ibu postpartum terjadi pada bekas sayatan
episiotomi atau luka perineum. Jaringan sekitarnya membengkak,
Tepi luka berwarna merah dan bengkak, jahitan mudah lepas, luka
yang terbuka menjadi ulkus dan mengeluarkan nanah.
b. Servisitis adalah infeksi yang sering terjadi pada daerah servik, tapi
tidak menimbulkan banyak gejala. Luka serviks yang dalam dan
meluas dan langsung ke dasar ligamentum latum dapat
menyebabkan infeksi yang menyebar ke parametrium.
c. Septikemia adalah keadaan di mana kuman-kuman atau toksinnya
langsung masuk ke dalam peredaran darah (hematogen) dan
menyebabkan infeksi. Gejala klinik septikemia lebih akut antara
lain: kelihatan sudah sakit dan lemah sejak awal, keadaan umum
jelek, menggigil, nadi cepat 140 – 160 x per menit atau lebih, suhu
BPPSDMK Kemenkes RI. 2018. Asuhan Kebidanan Nifas dan
Referensi:
Menyusui. Jakarta: BPPSDMK Kemenkes RI
Nama penulis:  Nurannisa Fitria Aprianti, S.Tr.Keb.,M.K.M.
Institusi:  STIKes Hamzar Memben Lombok Timur-NTB

No 70
Level DIII / Profesi
Area Kompetensi Bidan :
a.      Etik legal dan keselamatan pasien
b.      Komunikasi efektif
c.       Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d.      Landasan ilmiah praktik kebidanan
e.      Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f.        Promosi kesehatan dan konseling
g.      Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Tinjauan 2 Domain :
a.      Kognitif
b.      Psikomotor (prosedural knowledge)
c.       Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a.      Remaja
b.      Pra-konsepsi
c.       Hamil
d.      Bersalin
Tinjauan 3
e.      Nifas
f.        Masa antara
g.      Perimenopause
h.      Bayibarulahir
i.        Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a.      Fisiologis
Tinjauan 4 b.      Deteksi komplikasi
c.       Kegawatdaruratan
d.      Rujukan
Manajemen asuhan:
a.      Pengkajian
b.      Diagnosis
Tinjauan 5 c.       Perencanaan
d.      Penatalaksanaan
e.      Evaluasi
 
Sasaran:
a.      Individu
Tinjauan 6
b.      Keluarga
c.       Masyarakat
Tinjauan 7 Setting pelayanan :
a.      Komunitas
b.      Klinik/ unit kesehatan
c.       Rumah sakit
Seorang perempuan umur 25 tahun, P1A0 nifas 2 jam yang lalu
datang ke Puskesmas dengan keluhan belum BAK. Hasil anamnesis:
riwayat melahirkan normal, ibu masih merasa kelelahan setelah
melahirkan. Hasil pemeriksaan: KU tampak lelah, TD 100/70 mmHg, N
80x/menit, S 36,5 °C, P 20 x/menit, TFU 2 jari diatas pusat, kontraksi
uterus lembek, kandung kemih penuh, perdarahan 100 cc, Lochea
Vignette, Lead rubra.
In dan Option Tindakan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Berikan uterotonika
B. Masase uterus
C. Mengosongkan kandung kemih
D. Kompresi Bimanual Interna
E. Observasi perdarahan

Kunci Jawaban C.Mengosongkan kandung kemih


nifas 2 jam yang lalu , keluhan belum BAK. Hasil anamnesis: riwayat
melahirkan normal, ibu masih merasa kelelahan setelah melahirkan.
Kata Kunci
TFU 2 jari diatas pusat, kontraksi uterus lembek, kandung kemih
penuh, perdarahan 100 cc,
a. Berikan uterotonika : obat yang merangsang kontraksi uterus
biasanya diberikan pada pasien yang mengalami perdarahan pasca
persalinan.
b. Masase uterus :merupakan tindakan non farmakologi yang
dilakukan untuk mempertahankan kontraksi uterus tetap baik
sehingga mencegah terjadinya perdarahan.
c. Mengosongkan Kandung Kemih : merupakan salah satu kebutuhan
masa nifas berkaitan dengan kebutuhan eliminasi pada ibu nifas
Pembahasan
kandung kemih yang penuh mempengaruhi kontraksi uterus dan
perdarahan sehingga sebaiknya ibu mengosongkan kandung kemih
agar tidak terjadi infeksi saluran kemih akibat urin yang tertahan.
d. Kompresi Bimanual Interna : tindakan yang dilakukan pada pasien
dengan atonia uteri yang merupakan suatu tindakan menekan
rahim uterus agar dapat menghentikan perdarahan.
e. Observasi perdarahan : asuhan ibu selama masa nifas untuk
mencegah terjadinya komplikasi perdarahan post partum.
Rukiyah, AY dan Yulianti Lia. 2018. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas
Referensi:
(berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi). Jakarta: TIM
Nama penulis:  Nurannisa Fitria Aprianti, S.Tr.Keb.,M.K.M.
Institusi:  STIKes Hamzar Memben Lombok Timur-NTB

Soal 71
TINJAUAN 1 Area kompetensi bidan:
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan kliniks dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan
TINJAUAN 2 Domain:
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks
keluarga:
- Remaja
- Pra konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan:
- Fisiologi/normal
- Deteksi dini komplikasi
- Rujukan
- Kegawatdaruratan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan:
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Pelaksanaan
- Evaluasi

TINJAUAN 6 Sasaran:
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ Unit kesehatan
- Rumah sakit
Vignette Seorang bidan desa dipanggil seorang suami perempuan,
umur 32 tahun, Hasil anamnesis : G4P3A0, hamil 9 bulan.,
keluar cairan jernih merembes dari kemaluan sejak 6 jam
yang lalu. Perut tidak mulas dan tidak berkontraksi. Hasil
pemeriksaan fisik : K/U: Lemah , TD 110/70 mmHg, S 37,5◦C,
N 80 x/menit, P 24 x/menit. TFU: 31 cm, punggung kiri, bagian
terendah kepala belum masuk PAP. DJJ: 138 x/menit.

Lead in Apakah tindakan bidan yang paling tepat pada kasus


tersebut?
Option a. Melakukan VT
b. Memasang O2
c. Lakukan Induksi
d. Melakukan Rujukan
e. Memberikan Antibiotik

Jawaban D
Pembahasa a. Tidak ada indikasi untuk dilakukan VT
n b. Dalam kasus KPD ini tidak diperlukan pemasangan O2
c. Bidan tidak diperbolehkan melakukan induksi tanpa advice
dokter
d. Melakukan rujukan merupakan langkah yang paling tepat
supaya pasien mendapatkan penanganan lebih lanjut di RS
e. Bidan tidak memiliki kewenangan untuk memberikan
antibiotic pada kasus KPD

Penulis soal Ita Eko Suparni, SSiT, M.Keb


Asal institusi STIKES Karya Husada Kediri
Referensi Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti , Farid Husin, Sagung Seto,
2014
Soal 72
TINJAUAN 1 Area kompetensi bidan:
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan kliniks dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan
TINJAUAN 2 Domain:
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks
keluarga:
- Remaja
- Pra konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan:
- Fisiologi/normal
- Deteksi dini komplikasi
- Rujukan
- Kegawatdaruratan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan:
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Pelaksanaan
- Evaluasi

TINJAUAN 6 Sasaran:
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ Unit kesehatan
- Rumah sakit
Vignette Seorang bidan melakukan kunjungan rumah pada seorang
perempuan berumur 45 tahun yang hamil anak ke 5 tetapi
tidak mau periksa kehamilannya, usia kehamilan 24 mg. Hasil
anamnesis : ibu mengeluh sering pusing, Riwayat hipertensi
sebelumnya. Hasil pemeriksaan : TD140/90 mmHg, N
84x/menit, P 24x/menit, S 36◦C, Teraba ballottement. Djj:
Belum terdengar jelas. Kaki oedem

Lead in Pemeriksaan apakah yang paling tepat untuk menegakkan


diagnosis kasus tersebut?
Option a. Reduksi
b. Kreatinin
c. Proteinurin
d. Haemoglobin
e. Lakmus Tes

Jawaban C
Pembahasa A. Reduksi digunakan untuk mengetahui kadar glukosa di
n dalam urin . apabila reduksi positif maka mengindikasikan
ibu mengalami Diabetes melitus dalam kehamilan
B. Kreatinin ddigunakan untuk mengetahui apakah ada
kelainan dari fungsi ginjal.
C. Proteinurin untuk mengetahui kadar protein dalam urin.
Apabila positif mengindikasikan terjadi Preeklampisa
dalam kehamilan
D. Haemoglobin digunakan untuk mengetahui kadar HB
dalam darah untuk mendeteksi apakah terjadi anemia atau
tidak
E. Lakmus Tes untuk mengetahui kadar PH dalam urin
apakah asam atau basa. Jika lakmus tes berubaha warna
menjadi biru berarti basa. Air ketuban memiliki sifat basa.

Penulis soal Ita Eko Suparni, SSiT, M.Keb


Asal institusi STIKES Karya Husada Kediri
Referensi Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti , Farid Husin, Sagung Seto,
2014
Soal 73
TINJAUAN 1 Area kompetensi bidan:
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan kliniks dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan
TINJAUAN 2 Domain:
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks
keluarga:
- Remaja
- Pra konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan:
- Fisiologi/normal
- Deteksi dini komplikasi
- Rujukan
- Kegawatdaruratan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan:
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Pelaksanaan
- Evaluasi

TINJAUAN 6 Sasaran:
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ Unit kesehatan
- Rumah sakit
Vignette Seorang bidan desa mengadakan kelas ibu hamil pada ibu
hamil di wilayah kerjanya. Pada kegiatan kelas ibu hamil
tersebut diikuti oleh 25 ibu hamil Trisemester 2 dan Trimester
3. Kegiatan dilaksanakan di Balai Desa. Pada kegiatan kelas
ibu hamil salah satu kegiatannya adalah senam hamil.

Lead in Apakah kontra indikasi untuk mengikuti kegiatan tersebut?


Option a. Anemia
b. Obesitas
c. Riwayat Abortus
d. Antepartum Bleeding
e. Ibu hamil dengan KEK

Jawaban D
Pembahasa a. Ibu hamil dengan anemia diperbolehkan untuk melakukan
n senam hamil
b. Ibu hamil dengan obesitas diperbolehkan melakukan
senam hamil
c. Ibu hamil dengan Riwayat abortus diperbolehkan
melakukan senam hamil pada TM 2 dan TM 3
d. Antepartum Bleeding ( Plasenta Previa ataupun solutio
plasenta merupakan kontraindikasi melakukan senam
hamil dikarenakan akan semakin memicu terjadinya
perdarahan
e. Ibu hamil dengan KEK diperbolehkan untuk melakukan
senam hamil
Penulis soal Ita Eko Suparni, SSiT, M.Keb
Asal institusi STIKES Karya Husada Kediri
Referensi Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti , Farid Husin, Sagung Seto,
2014
Soal 74
TINJAUAN 1 Area kompetensi bidan:
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan kliniks dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan
TINJAUAN 2 Domain:
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks
keluarga:
- Remaja
- Pra konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan:
- Fisiologi/normal
- Deteksi dini komplikasi
- Rujukan
- Kegawatdaruratan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan:
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Pelaksanaan
- Evaluasi

TINJAUAN 6 Sasaran:
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ Unit kesehatan
- Rumah sakit
Vignette Seorang bidan desa bekerja di Polindes, baru bekerja selama
5 bulan. Pada akhir bulan dilakukan evaluasi capaian target
PWS KIA oleh Kepala Puskesmas. Dari hasil evaluasi
didapatkan cakupan K1: 60 % sedangkan cakupan K4 80 %.
Kepala Puskesmas meminta bidan meningkatkan cakupan
pada bulan berikutnya.

Lead in Apakah tindakan yang harus dilakukan untuk mengatasi


masalah tersebut?
Option a. Kunjungan Rumah
b. Program ANC Gratis
c. Pemberdayaan Kader
d. Penyuluhan Masyarakat
e. Pendekatan tokoh masyarakat

Jawaban A
Pembahasa a.Kunjungan rumah sangat efektif untuk meningkatkan
n cakupan K1 dan K4 karena ibu hamil pasti akan dilakukan
pemeriksaan langsung oleh bidan
b.ANC gratis kurang efektif diterapkan karena ibu hamil harus
datang sendiri ke bidan
c. Pemberdayaan kader juga kurang efektif untuk
meningkatkan cakupan K1 dan cakupan K4
d.Penyuluhan Masyarakat kurang efektif karena bersifat
umum dan kurang tepat sasaran
e.Pendekatan tokoh masyarakat kurang efektif bersifat umum
dan kurang tepat sasaran
Penulis soal Ita Eko Suparni, SSiT, M.Keb
Asal institusi STIKES Karya Husada Kediri
Referensi Asuhan Kebidanan Komunitas, Elly Dwi W, Kemenkes RI,
2018
Soal 75
TINJAUAN 1 Area kompetensi bidan:
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan kliniks dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan
TINJAUAN 2 Domain:
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks
keluarga:
- Remaja
- Pra konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan:
- Fisiologi/normal
- Deteksi dini komplikasi
- Rujukan
- Kegawatdaruratan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan:
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Pelaksanaan
- Evaluasi

TINJAUAN 6 Sasaran:
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ Unit kesehatan
- Rumah sakit
Vignette Seorang bidan desa melakukan kunjungan pada seorang
perempuan, umur 23 tahun, usia kehamilan 20 minggu Hasil
anamnesis : ibu sering pusing dan merasa cepat lelah. Hasil
pemeriksaan : K/u sedang, TD: 100/60 mmHg, S: 36◦C, N:
80x/menit, P: 20 x/menit, Teraba balotement. DJJ belum
terdengar jelas. Hb: 10,5 gr%

Lead in Berapakah dosis Fe yang diberikan pada kasus tersebut ?


Option a. 30 mg/hari
b. 40 mg/hari
c. 50 mg/hari
d. 60 mg/hari
e. 70 mg/hari

Jawaban D
Pembahasa Menurut WHO dosis yang direkomendasikan untuk pemberian
n Fe pada ibu hamil adalah 60 mg/hari selama 6 bulan
Penulis soal Ita Eko Suparni, SSiT, M.Keb
Asal institusi STIKES Karya Husada Kediri
Referensi Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti , Farid Husin, Sagung Seto,
2014

No 76
Level DIII / Profesi
Area Kompetensi Bidan :
a.      Etik legal dan keselamatan pasien
b.      Komunikasi efektif
c.       Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d.      Landasan ilmiah praktik kebidanan
e.      Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f.        Promosi kesehatan dan konseling
g.      Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Tinjauan 2 Domain :
a.      Kognitif
b.      Psikomotor (prosedural knowledge)
c.       Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a.      Remaja
b.      Pra-konsepsi
c.       Hamil
d.      Bersalin
Tinjauan 3
e.      Nifas
f.      Masa antara
g.      Perimenopause
h.      Bayi baru lahir
i.        Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a.      Fisiologis
Tinjauan 4 b.      Deteksi komplikasi
c.       Kegawatdaruratan
d.      Rujukan
Manajemen asuhan:
a.      Pengkajian
b.      Diagnosis
Tinjauan 5 c.       Perencanaan
d.      Penatalaksanaan
e.      Evaluasi
 
Sasaran:
a.      Individu
Tinjauan 6
b.      Keluarga
c.       Masyarakat
Tinjauan 7 Setting pelayanan :
a.      Komunitas
b.      Klinik/ unit kesehatan
c.       Rumah sakit
Seorang bidan baru bertugas di desa, hasil pendataan yang dilakukan
didapat : jumlah penduduk sebanyak 1200 jiwa, 80% PUS menjadi
akseptor KB, 70% ibu hamil menderita anemia dan 60% ibu tidak
memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan, sebagian
besar rumah tidak mempunyai jamban, didapatkan 5 orang warga
menderita filariasis, masyarakat desa sangat patuh kepada kepala
desa. Adat kebiasaan ibu hamil berpantang makanan tertentu.
Vignette, Lead
In dan Option
Masalah kebidanan utama di desa pada kasus tersebut adalah
A. 5 Orang menderita filariasis
B. 70% ibu hamil menderita anemia
C. 80% PUS menjadi akseptor KB
D. Mayoritas rumah tidak mempunyai jamban
E. 60% ibu hamil tidak memeriksakan kehamilannya

B. 70% ibu hamil menderita anemia


Kunci Jawaban
Kata kunci nya adalah cari masalah yang persentase nya paling besar
Kata Kunci dan paling urgent yaitu 70% ibu hamil menderita anemia

- Opsi A dan D bukan wewenang dan tugas utama bidan di desa


- Opsi C termasuk sudah cukup baik karena 80% PUS menjadi
akseptor KB dan hanya 20% yang tidak menjadi akseptor KB
Pembahasan
- Opsi E persentase nya masih dibawah masalah anemia.
- Jadi jawaban yang paling tepat adalah B (70% ibu hamil menderita
anemia)

Referensi: Pudiastuti, R. D. (2011). Buku ajar kebidanan komunitas.


Nama penulis:  Husnul Khotimah, S.ST., M.KM
Institusi:  Universitas Faletehan

No 77
Level DIII / Profesi
Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan :
a.      Etik legal dan keselamatan pasien
b.      Komunikasi efektif
c.       Pengembangan diri dan profesionalisme
d.      Landasan ilmiah praktik kebidanan
e.      Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f.       Promosi kesehatan dan konseling
g.      Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a.      Kognitif
Tinjauan 2
b.      Psikomotor (prosedural knowledge)
c.       Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a.      Remaja
b.      Pra-konsepsi
c.       Hamil
d.      Bersalin
Tinjauan 3
e.      Nifas
f.        Masa antara
g.      Perimenopause
h.      Bayi baru lahir
i.        Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a.      Fisiologis
Tinjauan 4 b.      Deteksi komplikasi
c.       Kegawatdaruratan
d.      Rujukan
Tinjauan 5 Manajemen asuhan:
a.      Pengkajian
b.      Diagnosis
c.       Perencanaan
d.      Penatalaksanaan
e.      Evaluasi
 
Sasaran:
a.      Individu
Tinjauan 6
b.      Keluarga
c.       Masyarakat
Setting pelayanan :
a.      Komunitas
Tinjauan 7
b.      Klinik/ unit kesehatan
c.       Rumah sakit
Seorang bidan bertugas di desa, setelah dilakukan pendataan
didapatkan masalah utama yaitu 70% ibu hamil menderita anemia.
Masyarakat desa sangat patuh kepada kepala desa dan adat
kebiasaan ibu hamil berpantang makanan tertentu.
Strategi apa yang paling tepat dilakukan oleh bidan pada kasus
Vignette, Lead
tersebut ?
In dan Option
A. Kuratif
B. Promotif
C. Preventif
D. Rehabilitatif
E. Pengobatan
Kunci Jawaban B. Promotif
Kata kunci nya adalah masalah utama yaitu 70% ibu hamil menderita
anemia, adat kebiasaan ibu hamil berpantang makanan tertentu. Hal
Kata Kunci ini lah yang menyebabkan masalah anemia di desa tersebut sangat
tinggi karena kurangnya kesadaran dan edukasi tentang pentingnya
gizi pada ibu hamil
- Untuk menyelesaikan masalah komunitas harus melakukan upaya
promotif agar memampukan dan memberdayakan masyarakat itu
sendiri untuk melakukan pola hidup sehat dalam hal ini adalah
pentingnya informasi mengenai gizi ibu hamil dan pemberian tablet
Fe sebagai pencegahan dari anemia. Jadi opsi yg paling tepat
Pembahasan adalah B (promotif)
- Opsi A dan E hanya sekedar mengobati misal memberikan tablet
Fe. Tetapi jika kesadaran akan Kesehatan kurang maka tablet Fe
tersebut juga bisa jadi tidak diminum oleh ibu hamil
- Opsi C kurang tepat untuk kasus tersebut
- Opsi D lebih cenderung pada pemulihan pasca sakit
Wahyuni, W., Mustar, M., Yanti, I., Sulfianti, S., Indryani, I., Winarso, S.
Referensi: P., ... & Suryani, L. (2020). Kebidanan Komunitas. Yayasan Kita
Menulis.
Nama penulis:  Husnul Khotimah, S.ST., M.KM
Institusi:  Universitas Faletehan
No 78
Level DIII / Profesi
Area Kompetensi Bidan :
a.      Etik legal dan keselamatan pasien
b.      Komunikasi efektif
c.       Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d.      Landasan ilmiah praktik kebidanan
e.      Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f.        Promosi kesehatan dan konseling
g.      Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a.      Kognitif
Tinjauan 2
b.      Psikomotor (prosedural knowledge)
c.       Konatif (apektif knowledge)
Tinjauan 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a.      Remaja
b.      Pra-konsepsi
c.       Hamil
d.      Bersalin
e.      Nifas
f.        Masa antara
g.      Perimenopause
h.      Bayi baru lahir
i.        Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a.      Fisiologis
Tinjauan 4 b.      Deteksi komplikasi
c.       Kegawatdaruratan
d.      Rujukan
Manajemen asuhan:
a.      Pengkajian
b.      Diagnosis
Tinjauan 5 c.       Perencanaan
d.      Penatalaksanaan
e.      Evaluasi
 
Sasaran:
a.      Individu
Tinjauan 6
b.      Keluarga
c.       Masyarakat
Setting pelayanan :
a.      Komunitas
Tinjauan 7
b.      Klinik/ unit kesehatan
c.       Rumah sakit
Vignette, Lead Seorang perempuan, umur 24 tahun, P1A0 usia kehamilan 28 minggu,
In dan Option datang ke PMB untuk memeriksakan kehamilannya. Hasil anamnesis :
merasakan nyeri pinggang. Hasil pemeriksaan : KU baik, TD 120/80
mmHg, N 80 x/menit, S 36,5°C, P 20 x/menit, TFU 26 cm, hasil leopold
presentasi kepala, punggung kanan, DJJ 145 x/menit. Ibu sudah didata
dan sudah disiapkan angkutan oleh masyarakat desa.
Peran serta masyarakat apakah pada kasus tersebut?
A. Ambulan desa
B. Dasolin (Dana sosial ibu bersalin)
C. Desa siaga
D. Donor darah
E. Bidan siaga
Kunci Jawaban C. Desa siaga
Kata Kunci Ibu sudah didata dan sudah disiapkan angkutan oleh masyarakat desa.
- Dasolin (Dana sosial ibu bersalin) yaitu Dana yang dikumpulkan
dari dan oleh masyarakat untuk membantu pembiayaan ibu
melahirkan.
- Desa siaga yaitu Desa yang masyarakatnya telah mengenal dan
mendata para ibu hamil di desa dan para warga di desa siaga juga
Pembahasan
menyiapkan angkutan
- Bidan siaga yaitu Bidan desa yang siap untuk memberikan
pertolongan terhadap persalinan sesuai dengan standar penanganan
ibu hamil dan melahirkan
- Jawaban yang tepat adalah C (Desa siaga)
Wahyuni, W., Mustar, M., Yanti, I., Sulfianti, S., Indryani, I., Winarso, S.
Referensi: P., ... & Suryani, L. (2020). Kebidanan Komunitas. Yayasan Kita
Menulis.
Nama penulis:  Husnul Khotimah, S.ST., M.KM
Institusi:  Universitas Faletehan
No 79
Level DIII / Profesi
Area Kompetensi Bidan :
a.      Etik legal dan keselamatan pasien
b.      Komunikasi efektif
c.       Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d.      Landasan ilmiah praktik kebidanan
e.      Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f.        Promosi kesehatan dan konseling
g.      Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a.      Kognitif
Tinjauan 2
b.      Psikomotor (prosedural knowledge)
c.       Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a.      Remaja
b.      Pra-konsepsi
c.       Hamil
d.      Bersalin
Tinjauan 3
e.      Nifas
f.        Masa antara
g.      Perimenopause
h.      Bayi baru lahir
i.        Bayi dan balita
Tinjauan 4 Lingkup praktik bidan
a.      Fisiologis
b.      Deteksi komplikasi
c.       Kegawatdaruratan
d.      Rujukan
Manajemen asuhan:
a.      Pengkajian
b.      Diagnosis
Tinjauan 5 c.       Perencanaan
d.      Penatalaksanaan
e.      Evaluasi
 
Sasaran:
a.      Individu
Tinjauan 6
b.      Keluarga
c.       Masyarakat
Setting pelayanan :
a.      Komunitas
Tinjauan 7
b.      Klinik/ unit kesehatan
c.       Rumah sakit
Seorang bayi dibawa ibunya datang ke posyandu untuk dilakukan
penimbangan. Hasil anamnesis : bayi berusia 9 bulan, imunisasi dasar
yang belum didapatkan adalah vaksinasi campak. Hasil pemeriksaan :
KU baik, BB 8 Kg, PB 70 cm. Bidan memberikan suntikan campak
Berada pada meja posyandu ke berapakah kasus tersebut ?
Vignette, Lead
A. 1
In dan Option
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

E. 5
Kunci Jawaban
Kata kunci nya adalah Bidan memberikan suntikan campak yang
Kata Kunci
artinya berada pada meja pelayanan imunisasi (meja 5)
Pembahasan - Meja 1 : pendaftaran balita, ibu hamil dan ibu menyusui
- Meja 2 : penimbangan dan pengukuran balita
- Meja 3 : pencatatan hasil penimbangan dan pengukuran
- Meja 4 : penyuluhan dan pelayanan gizi bagi ibu balita, ibu hamil,
dan ibu menyusui
- Meja 5 : pelayanan Kesehatan, KB dan imunisasi
Wahyuni, W., Mustar, M., Yanti, I., Sulfianti, S., Indryani, I., Winarso, S.
Referensi: P., ... & Suryani, L. (2020). Kebidanan Komunitas. Yayasan Kita
Menulis.
Nama penulis:  Husnul Khotimah, S.ST., M.KM
Institusi:  Universitas Faletehan

No 80
Level DIII / Profesi
Area Kompetensi Bidan :
a.      Etik legal dan keselamatan pasien
b.      Komunikasi efektif
c.       Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d.      Landasan ilmiah praktik kebidanan
e.      Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f.        Promosi kesehatan dan konseling
g.      Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Tinjauan 2 Domain :
a.      Kognitif
b.      Psikomotor (prosedural knowledge)
c.       Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a.      Remaja
b.      Pra-konsepsi
c.       Hamil
d.      Bersalin
Tinjauan 3
e.      Nifas
f.      Masa antara
g.      Perimenopause
h.      Bayi baru lahir
i.        Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a.      Fisiologis
Tinjauan 4 b.      Deteksi komplikasi
c.       Kegawatdaruratan
d.      Rujukan
Manajemen asuhan:
a.      Pengkajian
b.      Diagnosis
Tinjauan 5 c.       Perencanaan
d.      Penatalaksanaan
e.      Evaluasi
 
Sasaran:
a.      Individu
Tinjauan 6
b.      Keluarga
c.       Masyarakat
Tinjauan 7 Setting pelayanan :
a.      Komunitas
b.      Klinik/ unit kesehatan
c.       Rumah sakit
Seorang bidan baru bertugas di desa, hasil pendataan yang dilakukan
didapat : jumlah penduduk sebanyak 1200 jiwa, 80% PUS menjadi
akseptor KB, 70% ibu hamil menderita anemia dan 60% ibu tidak
memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan, sebagian
besar rumah tidak mempunyai jamban, didapatkan 5 orang warga
menderita filariasis. Adat kebiasaan ibu hamil berpantang makanan
tertentu.
Vignette, Lead
In dan Option
Rencana kegiatan apakah untuk mengatasi masalah utama pada
kasus tersebut?
A. Safari KB
B. Perbaikan gizi pada ibu hamil
C. Penyuluhan tentang bahaya filariasis
D. Pembuatan jamban bersama masyarakat
E. Penyuluhan tentang Kesehatan lingkungan
Kunci Jawaban B . Perbaikan gizi pada ibu hamil
Kata kunci nya adalah mencari masalah yang utama yaitu 70% ibu
Kata Kunci hamil menderita anemia karena berdampak paling besar terhadap
Kesehatan masyarakat dan memiliki angka yang paling besar

- Masalah utama Kesehatan pada desa tersebut adalah 70% ibu


hamil menderita anemia maka rencana kegiatan nya adalah
mencari cara untuk mengatasi masalah tersebut yaitu
Pembahasan - Perbaikan gizi pada ibu hamil (opsi B)
- Opsi A, C, D, E tidak dipilih karena tidak berkaitan dengan
masalah utama

Wahyuni, W., Mustar, M., Yanti, I., Sulfianti, S., Indryani, I., Winarso, S.
Referensi: P., ... & Suryani, L. (2020). Kebidanan Komunitas. Yayasan Kita
Menulis.
Nama penulis:  Husnul Khotimah, S.ST., M.KM
Institusi:  Universitas Faletehan
No 81
Level D-III Kebidanan
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Tinjauan 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5
c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi
Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit
Vignette, Lead Seorang perempuan umur 24 tahun G1P0A0 datang ke PMB bersama
In dan Option suami dan keluarga dengan keluhan keluar lendir darah dari vagina
sejak 6 jam yang lalu disertai nyeri perut. Hasil anamnesis nyeri perut
sampai ke pinggang yang sangat sering, keluar cairan ketuban. Hasil
pemeriksan pembukaan 10 cm, TD 110/80 mmHg, N 88 x/menit, R 18
x/menit, S 36,8C. Proses persalinan berlangsung, bidan tidak
memperbolehkan suami atau keluarga masuk pada saat bidan
menolong persalinan, dengan alasan dapat mengganggu proses
persalinan, ruangan persalinan sempit.

Apakah hak pasien yang dilanggar oleh bidan pada kasus tersebut ?

A. Keselamatan
B. Tanpa Diskriminasi
C. Mendapat Konsultasi
D. Memperoleh informasi
E. Mendapat pendampingan
Kunci Jawaban E. Mendapat Pendampingan
Kata Kunci Persalinan, tidak didampingi suami
 Menjelang persalinan, rasa bahagia bisa lebih terasa ketika suami
dan istri bersama-sama menyambut buah hati yang sebentar lagi
akan lahir. Ini menjadi salah satu alasan mengapa suami sebaiknya
mendampingi istri saat hendak menjalani persalinan.
 Namun, apabila suami sedang berhalangan, istri bisa ditemani oleh
Pembahasan orang terdekat lain, seperti ibu, saudara, atau mungkin teman
dekat. Meski demikian, ada banyak manfaat yang bisa diperoleh
saat Anda mendampingi istri menjelang persalinan, antara lain:
1. Mendukung istri secara fisik maupun emosional
2. Membantu istri menyampaikan sesuatu ke dokter
3. Mengingatkan istri untuk lebih tenang
Patimah S., Astuti EW., Tajmuti A., 2016, Modul bahan ajar cetak
kebidanan, praktikum Konsep Kebidanan dan Etika legal dalam praktik
Referensi
Kebidanan, Kementerian Kesehatan RI., PPSDMK., BPPSDMK,
Jakarta
Nama Penulis  Niluh Nita Silfia SST.,M.Keb
Institusi  Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palu

No 82
Level D-III Kebidanan
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Tinjauan 2 Domain :
a. Kognitif
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5
c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi
Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit
Seorang perempuan umur 32 tahun G1P0A0 datang ke PMB bersama
suami dengan keluhan mudah lelah tanpa melakukan aktivitas sejak 8
hari yang lalu. Hasil anamnesis hamil 9 bulan, anak mahal. Hasil
pemeriksaan TD 150/100. N 90 x/m. R 25x/m, S 36,50C, Djj 180x/m.
Bidan melakukan rujukan ke RS.
Vignette, Lead
Kewajiban apakah yang dilakukan oleh bidan pada kasus tersebut?
In dan Option
A. Kewajiban bidan terhadap tugasnya
B. Kewajiban bidan terhadap profesinya
C. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri
D. Kewajiban Bidan terhadap klien dan masyarakat
E. Kewajiban bidan terhadap pemerinah, nusa, bangsa dan tanah air
Kunci Jawaban A. Kewajiban bidan terhadap tugasnya
Kata Kunci Hamil, Rujukan
Kewajiban bidan terhadap tugasnya:
1. Memberikan pelayanan paripurna terhadap klien, keluarga
masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi berdasarkan
kebutuhan klien.
Pembahasan 2. Memberikan sebuah pertolongan dan mempunyai kewenangan
dalam mengambil suatu keputusan dalam tugasnya termasuk
keputusan mengadakan konsultasi atau rujukan.
3. Menjamin atas kerahasiaan dan keterangan klien, kecuali diminta
oleh pengadilan atau sehubungan dengan kebutuhan klien.
Patimah S., Astuti EW., Tajmuti A., 2016, Modul bahan ajar cetak
kebidanan, praktikum Konsep Kebidanan dan Etika legal dalam praktik
Referensi
Kebidanan, Kementerian Kesehatan RI., PPSDMK., BPPSDMK,
Jakarta
Penulias Niluh Nita Silfia SST.,M.Keb
Institusi Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palu

No 83
Level D-III Kebidanan
Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
Tinjauan 5
c. Perencanaan
d. Penatalaksanaan
e. Evaluasi
Tinjauan 6 Sasaran:
a. Individu
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit
Seorang perempuan umur 26 tahun G2P1A0 datang ke PMB bersama
suami dengan keluhan sakit perut sampai ke bagian pinggang disertai
keluar lendir darah dari vagina sejak 6 jam yang lalu. Hasil anamnesis
hamil 9 bulan, cairan
ketuban sudah keluar. Hasil pemeriksaan: TD 110/80 mmHg, N
98x/menit, R 18x/menit, S 37C. PD 4 cm, His 3 x 10’.30”, Ibu tampak
kesakitan setiap kali his, bidan memberi motivasi pada ibu.
Vignette, Lead
In dan Option
Apakah sikap bidan yang tepat pada kasus tersebut ?

A. Menjaga Privacy
B. Memberikan rasa aman
C. Memberikan rasa nyaman
D. Melakukan metode alamiah
E. Memberikan pelayanan sesuai kebutuhan
Kunci Jawaban B. Memberikan rasa aman
Kata Kunci Persalinan, bidan menolong
 Profesionalisme merupakan suatu sikap kerja professional yang
tiada lain adalah perilaku yang mengacu pada kecakapan, keahlian,
dan disiplin dalam bentuk komitmen dari anggota suatu profesi yang
mendasari tindakan atau aktifitas seseorang yang merupakan sikap
dalam menekuni pekerjaan sesuai dengan bidang keahliannya yang
dikuasai dengan melaksanakan aturan-aturan kode etik profesi
Pembahasan
yang berlaku dalam hubungannya dengan masyarakat.
 Sikap bidan yang berkaitan dengan pengembangan professional
yaitu kompetensi akan tumbuh dalam keseharian praktik
dipelayanan. Pengembangan kompetensi secara profesional
tergantung pada keadaan terkait dengan tempat kerja dan
kepercayaan yang dimiliki.
Patimah S., Astuti EW., Tajmuti A., 2016, Modul bahan ajar cetak
kebidanan, praktikum Konsep Kebidanan dan Etika legal dalam praktik
Referensi
Kebidanan, Kementerian Kesehatan RI., PPSDMK., BPPSDMK,
Jakarta
Penulis Niluh Nita Silfia SST.,M.Keb
Institusi Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palu
No 84
Level D-III Kebidanan
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a. Kognitif
Tinjauan 2
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Tinjauan 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
e. Manajemen asuhan:
f. Pengkajian
g. Diagnosis
Tinjauan 5
h. Perencanaan
i. Penatalaksanaan
j. Evaluasi
Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan :
a. Komunitas
Tinjauan 7
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit
Seorang bidan umur 46 tahun telah melakukan Praktik Mandiri Bidan
selama11 tahun, untuk meningkatkan profesionalismenya bidan
tersebut selalu mengikuti pelatihan. Pelatihan terakhir yang diikut
adalah kegawatdaruratan maternal dan neonatal selama 5 hari.

Vignette, Lead Apakah prinsip yang dilakukan oleh bidan pada kasus tersebut ?
In dan Option
A. Reward
B. Reveral
C. Reflective
D. Professional
E. Long life Education
Kunci Jawaban E. Long life Education
Kata Kunci Bidan, Profesionalisme
 Sistem penghargaan bagi bidan terdiri dari reward dan punishment
atau sanksi. Reward berarti penghargaan atau suatu hadiah
adalah perbuatan yang menghargai, penghormatan. Sehingga
dapat diartikan yaitu sebagai penghargaan yang sifatnya
Pembahasan
menyenangkan yang diberikan kepada bidan yang telah
menjalankan tugasnya dengan baik. Sanksi adalah penilaian yang
sifatnya menyakitkan atau hukuman yang biasanya diberikan
kepada seseorang yang melanggar peraturan.
Patimah S., Astuti EW., Tajmuti A., 2016, Modul bahan ajar cetak
kebidanan, praktikum Konsep Kebidanan dan Etika legal dalam praktik
Referensi
Kebidanan, Kementerian Kesehatan RI., PPSDMK., BPPSDMK,
Jakarta
Penulis  Niluh Nita Silfia SST.,M.Keb
Institusi  Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palu

No 85
Level D-III Kebidanan
Area Kompetensi Bidan :
a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikasi efektif
c. Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Tinjauan 2 Domain :
a. Kognitif
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a. Remaja
b. Pra-konsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
Tinjauan 3
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Fisiologis
Tinjauan 4 b. Deteksi komplikasi
c. Kegawatdaruratan
d. Rujukan
a. Manajemen asuhan:
b. Pengkajian
c. Diagnosis
Tinjauan 5
d. Perencanaan
e. Penatalaksanaan
f. Evaluasi
Sasaran:
a. Individu
Tinjauan 6
b. Keluarga
c. Masyarakat
Tinjauan 7 Setting pelayanan :
a. Komunitas
b. Klinik/ unit kesehatan
c. Rumah sakit
Seorang bidan umur 46 tahun bertugas sebagai pembimbing praktik
klinik mahasiswa di sebuah Rumah Sakit pendidikan dengan masa
kerja 25 tahun di Kamar bersalin. Bidan memberikan bimbingan
kepada mahasiswa tentang Asuhan Persalinan Normal.

Vignette, Lead Apakah peran bidan dalam melaksanakan tugasnya pada kasus
In dan Option tersebut ?
a. Peneliti
b. Pendidik
c. Pengelola
d. Pelaksana
e. Investigator
Kunci Jawaban B. Pendidik
Kata Kunci Pembimbing klinik, APN
Pembahasan Peran Bidan
1. Pemberi pelayanan kebidanan
2. Pengelola pelayanan kebidanan
3. Penyuluh dan konselor
4. Pendidik, pembimbing, dan fasilitator klinik
5. Penggerak peran serta masyarakat dan pemberdayaan perempuan
6. Peneliti

Sebagai pendidik bidan memiliki 2 peran yaitu sebagai pendidik dan


sebagai penyuluh kesehatan bagi klien serta pelatih dan pembimbing
kader.
Memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada klien.
1. Bidan memberi pendidikan dari penyuluhan kesehatan kepada klien
(individu, keluarga, kelompok serta masyarakat) tentang
penanggulangan masalah kesehatan, khususnya yang
berhubungan dengan kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana,
mencakup :
a) Mengkaji kebutuhan pendidikan dan penyuluhan kesehatan
khususnya dalam bidang kesehatan ibu, anak, dan keluarga
berencana bersama klien.
b) Menyusun rencana penyuluhan kesehatan sesuai dengan
kebutuhan yang telah dikaji, baik untuk jangka pendek maupun
jangka panjang bersama klien.
c) Menyiapkan alat sertamateri pendidikan dan penyuluhan sesuai
dengan rencana yang telah disusun.
d) Melaksanakan program/rencana pendidikan dan penyuluhan
kesehatan sesuai dengan rencana jangka endek serta jangka
panjang dengan melibatkan unsur-unsur terkait, termasuk klien.
e) Mengevaluasi hasil pendidikan/penyuluhan kesehatan bersama
klien dan menggunakannya untuk memperbaiki serta
meningkatkan program dimasa yang akan datang.
f) Mendokumentasikan semua kegiatan dan hasil
pendidikan/penyuluhan kesehatan secara lengkap serta
sistematis.
2. Melatih dan membimbing kader bidan, peserta didik kebidanan dan
keperawatan, serta membina dukun diwilayah atau tempat
kerjanya, mencakup :
a) Mengkaji kebutuhan peletihan dan bimbingan bagi kader, dukun
bayi serta peserta didik.
b) Menyusun rencana pelatihan dan bimbingan sesuai dengan
hasil pengkajian.
c) Menyiapkan alat bantu mengajar (Audio visual aids, AVA) dan
bahan untuk keperluan pelatihan dan bimbingan sesuai dengan
rencana yang telah disusun.
d) Melaksanakan pelatihan untuk dukun bayi dan kader sesuai
dengan rencana yang telah disusun dengan melibatkan unsur-
unsur terkait.
e) Membimbing peserta didik kebidanan dan keperawatan dalam
lingkup kerjanya.
f) Menilai hasil pelatihan dan bimbingan yang telah diberikan.
g) Menggunakan hasil untuk meningkatkan program bimbingan.
h) Mendokumentasikan semua kegiatan termasuk hasil evaluasi
pelatihan serta bimbingan secara sistematis dan lengkap.
Referensi  UU No. 4 tahun 2019 tentang Kebidanan
Penulis  Niluh Nita Silfia SST.,M.Keb
Institusi  Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palu

86
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks
keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang perempuan umur 36 tahun G6P5A0 hamil 7 bulan,
sedang dilakukan kunjungan rumah oleh bidan. Hasil
anamnesis dan observasi: Pekerjaan suami buruh tani, istri ibu
rumah tangga, riwayat persalinan yang lalu semuanya
dilakukan oleh dukun, tidak pernah ber-KB, anak keempat
tercatat status balita bawah garis merah, anak kelima belum
pernah diimunisasi, kebiasaan makan dengan nasi kecap,
kondisi rumah terdapat banyak sampah, kecoa dan tikus. Hasil
pemeriksaan kehamilan: KU baik, TD 110/70 mmHg, N 80
x/menit, S 36,2 oC, P 20 x/menit, lila 22 cm, TFU 25 cm,
presentasi bokong.
PERTANYAAN Apakah rencana prioritas awal konseling yang harus diberikan?
PILIHAN A. Gizi keluarga
JAWABAN B. Imunisasi balita
C. Sanitasi lingkungan
D. Keluarga berencana
E. Persalinan oleh tenaga kesehatan
KUNCI A. Gizi keluarga
PENULIS SOAL Rizka Ayu Setyani, SST, MPH
ASAL INSTITUSI Universitas Sebelas Maret
REFERENSI Wahyuni ED (2018). Bahan Ajar Kebidanan Asuhan Kebidanan
Komunitas. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia
PEMBAHASAN Sesuai masalah yang ada pada keluarga tersebut, prioritas
masalah yang utama adalah gizi keluarga. Hal ini dikarenakan
anak keempat termasuk balita bawah garis merah (kekurangan
gizi), lila ibu 22 cm mengindikasikan kekurangan energi kronis,
TFU kurang dari normal.
87
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks
keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang bidan yang bertugas di Desa sedang melakukan
pendataan kesehatan masyarakat. Hasil observasi: jumlah
penduduk sebanyak 1200 jiwa, 80% PUS menjadi akseptor KB,
70% ibu hamil menderita anemia dan sebagian besar tidak
memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan, sebagian
besar rumah tidak mempunyai jamban, 5 orang warga
menderita filariasis, pertolongan persalinan banyak dilakukan
oleh dukun bayi yang tidak terlatih, masyarakat desa sangat
patuh kepada kepala desa, serta adat kebiasaan ibu hamil
berpantang makanan tertentu.
PERTANYAAN Apakah masalah kebidanan utama di Desa tersebut?
PILIHAN A. 5 orang menderita filariasis
JAWABAN B. 80% PUS menjadi akseptor KB
C. 70% ibu hamil menderita anemia
D. Persalinan oleh dukun bayi tidak terlatih
E. Mayoritas rumah tidak mempunyai jamban
KUNCI C. 70% ibu hamil menderita anemia
PENULIS SOAL Rizka Ayu Setyani, SST, MPH
ASAL INSTITUSI Universitas Sebelas Maret
REFERENSI Wahyuni ED (2018). Bahan Ajar Kebidanan Asuhan Kebidanan
Komunitas. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia
PEMBAHASAN Pada kasus tersebut, terdapat beberapa masalah komunitas
dengan prioritas masalah kebidanan dari sangat prioritas ke
kurang prioritas:
1. 70% ibu hamil menderita anemia
2. Sebagian besar tidak memeriksakan kehamilannya ke tenaga
kesehatan
3. Pertolongan persalinan banyak dilakukan oleh dukun bayi
yang tidak terlatih
4. Adat kebiasaan ibu hamil berpantang makanan tertentu
5. Sebagian besar rumah tidak mempunyai jamban
6. Lima orang warga menderita filariasis
Nomor 1-4 merupakan prioritas masalah kebidanan sedangkan
nomor 5-6 merupakan masalah kesehatan lainnya.

88
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks
keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang bidan sedang membuat laporan PWS KIA di wilayah
Kabupaten. Angka kelahiran kasar (CBR) di wilayah tersebut
adalah 24,1/1000. Jumlah penduduk adalah 5000 jiwa.
PERTANYAAN Berapakah sasaran ibu bersalin dalam waktu satu tahun di
wilayah kabupaten tersebut?
PILIHAN A. 120
JAWABAN B. 127
C. 128
D. 209
E. 210
KUNCI B. 127
PENULIS SOAL Rizka Ayu Setyani, SST, MPH
ASAL INSTITUSI Universitas Sebelas Maret
REFERENSI Wahyuni ED (2018). Bahan Ajar Kebidanan Asuhan Kebidanan
Komunitas. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia
PEMBAHASAN Rumus menghitung sasaran ibu bersalin adalah
1,05 x CBR x jumlah penduduk = 1,05 x 0,0241 x 5000 = 126,5

89
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks
keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang bidan koordinator membuat pencatatan dan laporan
PWS KIA tentang pelayanan KIA di Puskesmas binaannya.
Pencatatan yang dilakukan dalam grafik PWS. Saat ini bidan
sedang melakukan pembuatan grafik cakupan bayi baru lahir
yang pertama kali mendapatkan kunjungan kesehatan.
PERTANYAAN Apakah grafik yang dibuat bidan pada kasus tersebut?
PILIHAN A. K1
JAWABAN B. K4
C. KF
D. KN1
E. KN2
KUNCI D. KN1
PENULIS SOAL Rizka Ayu Setyani, SST, MPH
ASAL INSTITUSI Universitas Sebelas Maret
REFERENSI Wahyuni ED (2018). Bahan Ajar Kebidanan Asuhan Kebidanan
Komunitas. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia
PEMBAHASAN Grafik KN1 atau kunjungan neonatus 1 untuk mencatat cakupan
bayi baru lahir yang pertama kali mendapatkan kunjungan
kesehatan.

90
TINJAUAN 1 Area Kompetensi Bidan
- Etik legal dan keselamatan pasien
- Komunikasi efektif
- Pengembangan diri dan profesionalisme
- Landasan ilmiah praktik kebidanan
- Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
- Promosi kesehatan dan konseling
- Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN 2 Domain
- Kognitif
- Psikomotor (prosedural knowledge)
- Konatif (afektif knowledge)
TINJAUAN 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks
keluarga
- Remaja
- Pra-konsepsi
- Hamil
- Bersalin
- Nifas
- Masa antara
- Perimenopause
- Bayi baru lahir
- Bayi dan balita
TINJAUAN 4 Lingkup praktik bidan
- Fisiologis
- Deteksi komplikasi
- Kegawatdaruratan
- Rujukan
TINJAUAN 5 Manajemen asuhan
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Penatalaksanaan
- Evaluasi
TINJAUAN 6 Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Masyarakat
TINJAUAN 7 Setting pelayanan
- Komunitas
- Klinik/ unit kesehatan
- Rumah sakit
VIGNETTE Seorang bidan melakukan kunjungan rumah pada seorang
perempuan umur 20 tahun P1A0 nifas 7 hari. Hasil anamnesis:
sudah dapat menyusui bayinya. Hasil pemeriksaan: KU baik,
TD 120/80 mmHg, N 82 x/menit, S 37 oC, mamae lembek,
pengeluaran ASI (+), TFU pertengahan pusat dan simpisis,
lochea merah kecoklatan. Bidan menulis dokumentasi hasil
kunjungan.
PERTANYAAN Apakah nama kunjungan sesuai kasus tersebut?
PILIHAN A. KF1
JAWABAN B. KF2
C. KF3
D. KN1
E. KN2
KUNCI B. KF2
PENULIS SOAL Rizka Ayu Setyani, SST, MPH
ASAL INSTITUSI Universitas Sebelas Maret
REFERENSI Wahyuni ED (2018). Bahan Ajar Kebidanan Asuhan Kebidanan
Komunitas. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia
PEMBAHASAN KF1 = 6 jam hingga 3 hari pasca bersalin
KF2 = 4 hari hingga 28 hari pasca bersalin
KF3 = 29 hari hingga 42 hari pasca bersalin

No 91
DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Level
Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan :
a.      Etik legal dan keselamatan pasien
b.      Komunikasi efektif
c.       Pengembangan diri dan profesionalisme
d.      Landasan ilmiah praktik kebidanan
e.      Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f.        Promosi kesehatan dan konseling
g.      Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a.      Kognitif
Tinjauan 2
b.      Psikomotor (prosedural knowledge)
c.       Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a.      Remaja
b.      Pra-konsepsi
c.       Hamil
d.      Bersalin
Tinjauan 3
e.      Nifas
f.        Masa antara
g.      Perimenopause
h.      Bayi baru lahir
i.        Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a.      Fisiologis
Tinjauan 4 b.      Deteksi komplikasi
c.       Kegawatdaruratan
d.      Rujukan
Manajemen asuhan:
a.      Pengkajian
b.      Diagnosis
Tinjauan 5 c.       Perencanaan
d.      Penatalaksanaan
e.      Evaluasi
 
Tinjauan 6 Sasaran:
a.      Individu
b.      Keluarga
c.       Masyarakat
Setting pelayanan :
a.      Komunitas
Tinjauan 7
b.      Klinik/ unit kesehatan
c.       Rumah sakit
Seorang bidan desa melakukan pendataan ibu hamil.
Berdasarkan hasil pendataan dari 35 ibu hamil, terdapat 24 ibu
hamil yang tidak pernah melakukan kunjungan ANC.
Menindaklanjuti masalah tersebut bidan desa memberikan
penyuluhan tentang penting kunjungan ANC pada ibu hamil.
Vignette, Lead
Apakah upaya kesehatan yang dilakukan bidan pada kasus tersebut?
In dan Option
A. Kuratif
B. Promotif
C. Preventif
D. Tradisional
E. Rehabilitative
Kunci Jawaban B. Promotif
dari 35 ibu hamil, terdapat 24 ibu hamil yang tidak pernah melakukan
Kata Kunci kunjungan ANC, memberikan penyuluhan tentang penting kunjungan
ANC, upaya kesehatan yang dilakukan bidan.
A. Kuratif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan
penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit,
pengendalian penyakit, atau pengendalian kecacatan agar
kualitas penderita dapat terjaga seoptimal mungkin.
B. Promotif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang
bersifat promosi kesehatan.
C. Preventif adalah suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu
masalah kesehatan/penyakit.
Pembahasan D. Tradisional adalah pengobatan dan/atau perawatan dengan
cara dan obat yang mengacu pada pengalaman dan
keterampilan turun temurun secara empiris yang dapat
dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai dengan
norma yang berlaku di masyarakat
E. Rehabilitative adalah kegiatan dan/ atau serangkaian kegiatan
untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat
sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat
yang berguna untuk dirinya dan masyarakat semaksimal
mungkin sesuai dengan kemampuannya

Surahman, Supendi Sudibyo. 2016. Ilmu Kesehatan Masyarakat.


Referensi:
Bppsdm kemenkes : Jakarta
Nama penulis:  Woro Nurul Seftianingtyas, SST, M.Kes
Institusi:  STIKes Bhakti Pertiwi Indonesia
No 92
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Area Kompetensi Bidan :
a.      Etik legal dan keselamatan pasien
b.      Komunikasi efektif
c.       Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d.      Landasan ilmiah praktik kebidanan
e.      Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f.        Promosi kesehatan dan konseling
g.      Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a.      Kognitif
Tinjauan 2
b.      Psikomotor (prosedural knowledge)
c.       Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a.      Remaja
b.      Pra-konsepsi
c.       Hamil
d.      Bersalin
Tinjauan 3
e.      Nifas
f.        Masa antara
g.      Perimenopause
h.      Bayi baru lahir
i.        Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a.      Fisiologis
Tinjauan 4 b.      Deteksi komplikasi
c.       Kegawatdaruratan
d.      Rujukan
Manajemen asuhan:
a.      Pengkajian
b.      Diagnosis
Tinjauan 5 c.       Perencanaan
d.      Penatalaksanaan
e.      Evaluasi
 
Sasaran:
a.      Individu
Tinjauan 6
b.      Keluarga
c.       Masyarakat
Setting pelayanan :
a.      Komunitas
Tinjauan 7
b.      Klinik/ unit kesehatan
c.       Rumah sakit
 
Seorang bidan desa yang sedang bertugas melakukan pencatatan dan
pelaporan hasil pelayanan yang dilakukan dan situasi kesehatan ibu
dan anak melalui PWS KIA. Hasil pencatatan PWS KIA tersebut
disajikan dalam bentuk grafik untuk kebutuhan pelaporan, saat ini
bidan sedang membuat cakupan kunjungan neonatus yang ditangani
Vignette, Lead
oleh tenaga petugas kesehatan.
In dan Option
Apakah symbol grafik yang akan dibuat oleh bidan pada kasus diatas?
A. NK
B. KNL
C. K 1
D. K 4
E. Kf
Kunci Jawaban A. NK
Hasil, pencatatan PWS KIA dalam grafik, Cakupan kunjungan
Kata Kunci
neonatus
Pembahasan Dalam pembuatan grafik cakupan pelayanan kesehatan ibu dan anak
symbol yang sering digunakan adalah :
A. NK (untuk grafik cakupan kunjungan neonatus yang ditangani)
B. KNL (untuk grafik cakupan kunjungan neonatus yang lengkap)
C. K1 (untuk grafik cakupan kunjungan antenatal ke 1)
D. K4 (untuk grafik cakupan kunjungan antenatal ke 4)
E. Kf (untuk grafik cakupan kunjungan nifas)
 Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak, 2017, PPSDM Kemenkes RI :
Referensi:
Jakarta
Nama penulis:  Woro Nurul Seftianingtyas, SST, M.Kes
Institusi:  STIKes Bhakti Pertiwi Indonesia

No 93
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Area Kompetensi Bidan :
a.      Etik legal dan keselamatan pasien
b.      Komunikasi efektif
c.       Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d.      Landasan ilmiah praktik kebidanan
e.      Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f.        Promosi kesehatan dan konseling
g.      Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a.      Kognitif
Tinjauan 2
b.      Psikomotor (prosedural knowledge)
c.       Konatif (apektif knowledge)
Tinjauan 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a.      Remaja
b.      Pra-konsepsi
c.       Hamil
d.      Bersalin
e.      Nifas
f.        Masa antara
g.      Perimenopause
h.      Bayi baru lahir
i.        Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a.      Fisiologis
Tinjauan 4 b.      Deteksi komplikasi
c.       Kegawatdaruratan
d.      Rujukan
Manajemen asuhan:
a.      Pengkajian
b.      Diagnosis
Tinjauan 5 c.       Perencanaan
d.      Penatalaksanaan
e.      Evaluasi
 
Sasaran:
a.      Individu
Tinjauan 6
b.      Keluarga
c.       Masyarakat
Setting pelayanan :
a.      Komunitas
Tinjauan 7
b.      Klinik/ unit kesehatan
c.       Rumah sakit
Berdasarkan data pengkajian yang telah dilakukan oleh masyarakat
desa, diperoleh penduduk yang tergolong lansia sebanyak 20% dan
remaja 30%. 10% lansia menderita hipertensi, 5 % menderita nyeri
pada persendian kaki, 15% remaja setelah tamat SMP segera
menikah, 13% remaja masih bersekolah, sisanya bekerja dan menjadi
penggangguran.
Vignette, Lead
Apakah jenis pengembangan peran serta masyarakat yang sesuai
In dan Option
dengan kasus tersebut?
A. Survey mawas diri
B. Kerjasama lintas sektoral
C. Musyawarah masyarakat desa
D. Pengkajian kesehatan masyarakat
E. Pembangunan kesehatan masyarakat desa
Kunci Jawaban A. Survey MAwas Diri
Pengkajian oleh masyarakat desa, 10% lansia menderita hipertensi, 5
% menderita nyeri pada persendian kaki, 15% remaja setelah tamat
Kata Kunci SMP segera menikah, 13% remaja masih bersekolah, sisanya bekerja
dan menjadi penggangguran.
Jenis pengembangan peran serta masyarakat
A. Survey mawas diri adalah kegiatan pengenalan, pengumpulan
dan pengkajian masalah kesehatan oleh sekelompok
masyarakat setempat dibawah bimbingan petugas kesehatan di
desa/bidan di desa.
B. Kerjasama lintas sektoral merupakan kerja sama yang dilakukan
antara beberapa program dalam bidang yang sama untuk
mencapai tujuan yang sama.
C. Musyawarah masyarakat desa adalah pertemuan perwakilan
warga desa beserta tokoh masyarakatnya dan para petugas
untuk membahas hasil Survei Mawas Diri yang dilakukan oleh
Pembahasan mahasiswa dan merencanakan penanggulangan/intervensi
masalah kesehatan yang diperoleh dari hasil survei mawas diri
yang sudah disepakti
D. Pengkajian kesehatan masyarakat adalah kegiatan untuk
menilai atau mengetahui status/kondisi kesehatan masyarakat.
E. Pembangunan kesehatan masyarakat desa merupakan
rangkaian kegiatan masyarakat yang dilaksanakan atas dasar
gotong royong dan swadaya dalam rangka menolong diri sendiri
dalam memecahkan masalah untuk memenuhi kebutuhannya di
bidang kesehatan dan di bidang lain yang berkaitan agar
mampu mencapai kehidupan sehat sejahtera.
 Husaini. 2016. Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan :
Referensi:
Kalimantan Selatan
Nama penulis:  Woro Nurul Seftianingtyas, SST, M.Kes
Institusi:  STIKes Bhakti Pertiwi Indonesia

No 94
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Area Kompetensi Bidan :
a.      Etik legal dan keselamatan pasien
b.      Komunikasi efektif
c.       Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d.      Landasan ilmiah praktik kebidanan
e.      Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f.        Promosi kesehatan dan konseling
g.      Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Tinjauan 2 Domain :
a.      Kognitif
b.      Psikomotor (prosedural knowledge)
c.       Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a.      Remaja
b.      Pra-konsepsi
c.       Hamil
d.      Bersalin
Tinjauan 3
e.      Nifas
f.        Masa antara
g.      Perimenopause
h.      Bayi baru lahir
i.        Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a.      Fisiologis
Tinjauan 4 b.      Deteksi komplikasi
c.       Kegawatdaruratan
d.      Rujukan
Manajemen asuhan:
a.      Pengkajian
b.      Diagnosis
Tinjauan 5 c.       Perencanaan
d.      Penatalaksanaan
e.      Evaluasi
 
Sasaran:
a.      Individu
Tinjauan 6
b.      Keluarga
c.       Masyarakat
Tinjauan 7 Setting pelayanan :
a.      Komunitas
b.      Klinik/ unit kesehatan
c.       Rumah sakit
Seorang bidan coordinator telah melaksanakan evaluasi program KIA
diwilayah binaannya. Hasil evaluasi yang diperoleh dari 6 desa
binaannya terdapat 4 desa telah melaksanakan kegiatan posyandu
setiap satu bulan sekali dengan jumlah kader sebanyak 4 orang.
Masyarakat aktif melakukan kunjungan posyandu dan pelayanan
kegiatan posyandu terlaksana dengan baik.
Vignette, Lead
Apakah tingkat posyandu yang telah terlaksana sesuai dengan kasus
In dan Option
tersebut?
A. Madya
B. Mandiri
C. Pratama
D. Purnama
E. Lansia
Kunci Jawaban C. Pratama
dari 6 desa binaannya terdapat 4 desa telah melaksanakan kegiatan
Kata Kunci posyandu setiap satu bulan sekali dengan jumlah kader sebanyak 4
orang.
Pembahasan A. Madya adalah Posyandu yang sudah dapat
melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun,
dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih, tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih
rendah, yaitu kurang dari 50%.
B. Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat
melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun,
dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50%,
mampu menyelenggarakan program tambahan, serta
telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat
yang d ikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari
50% KK yang bertempat tinggal di wilayah kerja
Posyandu . lntervensi yang dilakukan bersifat pembinaan
termasuk pembinaan program dana sehat, sehingga
terjamin kesinambungannya
C. Pratama adalah Posyandu yang belum
mantap, yang ditandai oleh kegiatan bulanan Posyandu
belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat
terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang.
D. Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat
melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun,
dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50%,
mampu menyelenggarakan program tambahan, serta
telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat
yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih
terbatas yakni kurang dari 50% KK di wilayah kerja
Posyandu .
E. Lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut
di Desa kekeran yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh
 Kemenkes, 2011, Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu Kemenkes
Referensi:
RI : Jakarta
Nama penulis:  Woro Nurul Seftianingtyas, SST, M.Kes
Institusi:  STIKes Bhakti Pertiwi Indonesia

No 95
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Area Kompetensi Bidan :
a.      Etik legal dan keselamatan pasien
b.      Komunikasi efektif
c.       Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d.      Landasan ilmiah praktik kebidanan
e.      Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f.        Promosi kesehatan dan konseling
g.      Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a.      Kognitif
Tinjauan 2
b.      Psikomotor (prosedural knowledge)
c.       Konatif (apektif knowledge)
Tinjauan 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a.      Remaja
b.      Pra-konsepsi
c.       Hamil
d.      Bersalin
e.      Nifas
f.        Masa antara
g.      Perimenopause
h.      Bayi baru lahir
i.        Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a.      Fisiologis
Tinjauan 4 b.      Deteksi komplikasi
c.       Kegawatdaruratan
d.      Rujukan
Manajemen asuhan:
a.      Pengkajian
b.      Diagnosis
Tinjauan 5 c.       Perencanaan
d.      Penatalaksanaan
e.      Evaluasi
 
Sasaran:
a.      Individu
Tinjauan 6
b.      Keluarga
c.       Masyarakat
Setting pelayanan :
a.      Komunitas
Tinjauan 7
b.      Klinik/ unit kesehatan
c.       Rumah sakit
Vignette, Lead Seorang bidan coordinator telah melaksanakan evaluasi program KIA
In dan Option diwilayah binaannya. Hasil evaluasi yang diperoleh dari 8 desa
binaannya terdapat 7 desa telah melaksanakan kegiatan posyandu
setiap satu bulan sekali dengan jumlah kader sebanyak 5 orang.
Masyarakat aktif melakukan kunjungan posyandu dan pelayanan
kegiatan posyandu terlaksana dengan baik.
Apakah tingkat posyandu yang telah terlaksana sesuai dengan kasus
tersebut?
A. Madya
B. Mandiri
C. Pratama
D. Purnama
E. Lansia
Kunci Jawaban B. Mandiri
dari 8 desa binaannya terdapat 7 desa telah melaksanakan kegiatan
Kata Kunci posyandu setiap satu bulan sekali dengan jumlah kader sebanyak 5
orang.
A. Madya adalah Posyandu yang sudah dapat
melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun,
dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih, tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih
rendah, yaitu kurang dari 50%.
B. Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat
melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun,
dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50%,
mampu menyelenggarakan program tambahan, serta
telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat
yang d ikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari
50% KK yang bertempat tinggal di wilayah kerja
Posyandu . lntervensi yang dilakukan bersifat pembinaan
termasuk pembinaan program dana sehat, sehingga
terjamin kesinambungannya
C. Pratama adalah Posyandu yang belum
Pembahasan mantap, yang ditandai oleh kegiatan bulanan Posyandu
belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat
terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang.
D. Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat
melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun,
dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50%,
mampu menyelenggarakan program tambahan, serta
telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat
yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih
terbatas yakni kurang dari 50% KK di wilayah kerja
Posyandu .
E. Lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia
lanjut di Desa kekeran yang sudah disepakati, yang digerakkan
oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan
kesehatan Posyandu lansia merupakan pengembangan dari
kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia

 Kemenkes, 2011, Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu Kemenkes


Referensi:
RI : Jakarta
Nama penulis:  Woro Nurul Seftianingtyas, SST, M.Kes
Institusi:  STIKes Bhakti Pertiwi Indonesia

No 96
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan :
a.      Etik legal dan keselamatan pasien
b.      Komunikasi efektif
c.       Pengembangan diri dan profesionalisme
d.      Landasan ilmiah praktik kebidanan
e.      Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f.        Promosi kesehatan dan konseling
g.      Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a.      Kognitif
Tinjauan 2
b.      Psikomotor (prosedural knowledge)
c.       Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a.      Remaja
b.      Pra-konsepsi
c.       Hamil
d.      Bersalin
Tinjauan 3
e.      Nifas
f.        Masa antara
g.      Perimenopause
h.      Bayi baru lahir
i.        Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a.      Fisiologis
Tinjauan 4 b.      Deteksi komplikasi
c.       Kegawatdaruratan
d.      Rujukan
Manajemen asuhan:
a.      Pengkajian
b.      Diagnosis
Tinjauan 5 c.       Perencanaan
d.      Penatalaksanaan
e.      Evaluasi
 
Sasaran:
a.      Individu
Tinjauan 6
b.      Keluarga
c.       Masyarakat
Setting pelayanan :
a.      Komunitas
Tinjauan 7
b.      Klinik/ unit kesehatan
c.       Rumah sakit
Vignette, Lead Seorang bidan PTT sedang melakukan perencanaan penyuluhan
In dan Option kesehatan di sebuah SMA pada wilayah kerja puskesmas dengan
program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR). Pada survei
awal didapatkan informasi bahwa sebagian besar siswi lebih menyukai
menggunakan bra berkawat. Hasil pemeriksaan kesehatan di SMA
tersebut terdapat 1 orang siswi ditemukan benjolan pada salah satu
payudaranya.
Apakah informasi yang paling utama diberikan pada penyuluhan
kesehatan di SMA tersebut?
A. Kesehatan reproduksi remaja
B. Kebersihan payudara
Kunci Jawaban C. Kanker mammae
D. Tanda FAM
E. SADARI
Kata Kunci E. SADARI
A. Kesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang
menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh
remaja. Pengertian sehat disini tidak semata-mata berarti bebas
penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara
mental serta sosial kultural.
B. Kebersihan Payudara
Kebersihan payudara lebih identik dengan persiapan ibu menyusui,
namun bukan berarti pada masa remaja tidak perlu dilakukan
kebersihan pada payudara
C. Kanker mammae
Kanker payudara merupakan suatu jenis tumor ganas yang
berkembang pada sel-sel payudara. Kanker ini dapat tumbuh jika
terjadi pertumbuhan yang abnormal dari sel-sel pada payudara.
Pada soal tidak terihat bahwa terdapat kasus kanker mammae,
informasi tentang kanker mammer termasuk informasi yang penting
Pembahasan
namun bukan yang paling utama
D. Tanda FAM
Fibroadenoma mammae (FAM) adalah tumor jinak pada payudara
yang bisa terjadi pada wanita berusia antara 15 dan 35 tahun.
Keberadaan tumor jinak ini biasanya tidak disadari. Selain karena
ukurannya yang biasanya kecil, FAM juga tidak menimbulkan rasa
sakit. Pada soal juga ada kasus dengan kemungkinan FAM,
informasi tentang tanda FAM termasuk informasi yang penting
namun bukan yang paling utama
E. SADARI
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) merupakan upaya deteksi
dini kanker payudara yang dapat dilakukan oleh wanita mulai masa
remaja yang sudah menstruasi sebagai pemeriksaan awal untuk
mengetahui tanda dan gejala adanya kanker payudara (Gilbert,
2006). Hal ini adalah informasi utama yang penting diberikan pada
saat penyuluhan.
Gilbert P, (2006). Payudara Apa Yang Perlu Diketahui Wanita. Arcan;
Referensi:
Jakarta.
Nama penulis:  Ani Triana, SST, M.Kes
Institusi:  STIKes Hang Tuah Pekanbaru
No 97
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Area Kompetensi Bidan :
a.      Etik legal dan keselamatan pasien
b.      Komunikasi efektif
c.       Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d.      Landasan ilmiah praktik kebidanan
e.      Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f.        Promosi kesehatan dan konseling
g.      Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a.      Kognitif
Tinjauan 2
b.      Psikomotor (prosedural knowledge)
c.       Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a.      Remaja
b.      Pra-konsepsi
c.       Hamil
d.      Bersalin
Tinjauan 3
e.      Nifas
f.        Masa antara
g.      Perimenopause
h.      Bayi baru lahir
i.        Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a.      Fisiologis
Tinjauan 4 b.      Deteksi komplikasi
c.       Kegawatdaruratan
d.      Rujukan
Manajemen asuhan:
a.      Pengkajian
b.      Diagnosis
Tinjauan 5 c.       Perencanaan
d.      Penatalaksanaan
e.      Evaluasi
 
Sasaran:
a.      Individu
Tinjauan 6
b.      Keluarga
c.       Masyarakat
Tinjauan 7 Setting pelayanan :
a.      Komunitas
b.      Klinik/ unit kesehatan
c.       Rumah sakit
Seorang bidan PTT melakukan rekapan pencatatan dan pelaporan
PWS KIA. Pada pencatatan bidan tersebut didapatkan data Cakupan
Vignette, Lead K1 bulan ini 75%, sedangkan Cakupan K1 bulan lalu 80%. Untuk target
In dan Option Cakupan K1 di wilayah tersebut adalah 70%.
Apakah status Cakupan K1 berdasarkan rekapan pencatatan dan
pelaporan PWS KIA di wilayah tersebut?
A. Baik
B. Jelek
Kunci Jawaban C. Cukup
D. Kurang
E. Menurun
Kata Kunci D. Kurang
A. Baik
Mempunyai kecenderungan cakupan bulanan yang meningkat jika
dibandingkan dengan cakupan bulan lalu, dan berada diatas target
cakupan.
B. Jelek
Mempunyai kecenderungan cakupan bulanan yang menurun
dibandingkan dengan bulan lalu, dan turun dibandingkan target
cakupan.
C. Cukup
Pembahasan Mempunyai kecenderungan cakupan bulanan yang meningkat jika
dibandingkan dengan cakupan bulan lalu, dan berada pada target
cakupan.
D. Kurang
Mempunyai kecenderungan cakupan bulanan yang menurun jika
dibandingkan dengan cakupan bulan lalu, namun masih berada
diatas target cakupan.
E. Menetap
Mempunyai kecenderungan cakupan bulanan yang menetap atau
sama dengan cakupan bulan lalu.
Kementerian Kesehatan RI (2010). Pedoman Pemantauan Wilayah
Referensi:
Setempat Kesehatan Ibu Dan Anak (PWS-KIA); Jakarta.
Nama penulis:  Ani Triana, SST, M.Kes
Institusi:  STIKes Hang Tuah Pekanbaru
No 98
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Area Kompetensi Bidan :
a.      Etik legal dan keselamatan pasien
b.      Komunikasi efektif
c.       Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d.      Landasan ilmiah praktik kebidanan
e.      Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f.        Promosi kesehatan dan konseling
g.      Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a.      Kognitif
Tinjauan 2
b.      Psikomotor (prosedural knowledge)
c.       Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a.      Remaja
b.      Pra-konsepsi
c.       Hamil
d.      Bersalin
Tinjauan 3
e.      Nifas
f.        Masa antara
g.      Perimenopause
h.      Bayi baru lahir
i.        Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a.      Fisiologis
Tinjauan 4 b.      Deteksi komplikasi
c.       Kegawatdaruratan
d.      Rujukan
Tinjauan 5 Manajemen asuhan:
a.      Pengkajian
b.      Diagnosis
c.       Perencanaan
d.      Penatalaksanaan
e.      Evaluasi
 
Sasaran:
a.      Individu
Tinjauan 6
b.      Keluarga
c.       Masyarakat
Setting pelayanan :
a.      Komunitas
Tinjauan 7
b.      Klinik/ unit kesehatan
c.       Rumah sakit
Seorang bidan PTT telah melaksanakan pendataan pada wilayah
kerjanya. Didapatkan data bahwa di desa tersebut banyak terjadi
kasus kematian ibu pada saat persalinan sekitar 10% dari jumlah ibu
Vignette, Lead hamil yang ditolong oleh tenaga non medis dan terlambat dalam
In dan Option pengambilan keputusan. Masyarakat masih percaya dengan aturan
adat yang berlaku dan setiap keputusan diambil alih oleh tokoh adat
setempat yang dituakan. Rencana asuhan apakah yang paling tepat
dilakukan pada kasus tersebut?
A. Melengkapi sarana dan prasarana
B. Pendekatan tokoh masyarakat
Kunci Jawaban C. Konseling kegawatdaruratan
D. Pelatihan dukun
E. Penyuluhan
Kata Kunci B. Pendekatan tokoh masyarakat
A. Melengkapi sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana memang perlu disediakan jika terjadi
kegawatdaruratan, namun jika terlambat daam pengambilan
keputudsan maka tidak menjadi hal yang utama.
B. Pendekatan Tokoh Masyarakat
Tokoh masyarakat adalah orang- orang yang memiliki pengaruh,
dan ada yang bersifat formal dan informal. Melakukan pendekatan
dengan para tokoh masyarakat setempat adalah salah satu upaya
yang dilakukan bidan agar masyarakat tidak terlambat dalam
pengambilan keputusan.
Pembahasan C. Konseling kegawatdaruratan
Konseling kegawatdaruratan tidaklah tepat diberikan karena
permasalahan pada kasus berkaitan dengan keterlambatan dalam
pengambilan keputusan
D. Pelatihan dukun
Sebenarnya yang perlu dilakukan adalah pembinaan dukun, agar
pertolongan persalinan tetap dapat dilakukan oleh tenaga
kesehatan dengan dukun sebagai mitra.
E. Penyuluhan
Penyuluhan merupakan hal yang sangat luas dalam mengatasi
permasalahan tersebut
Bustami, LES, Insani AA, Iryani D, Yulizawati, (2017). Buku Ajar
Referensi:
Kebidanan Komunitas. Rumahkayu Pustaka Utama; Bukittinggi.
Nama penulis:  Ani Triana, SST, M.Kes
Institusi:  STIKes Hang Tuah Pekanbaru
No 99
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Area Kompetensi Bidan :
a.      Etik legal dan keselamatan pasien
b.      Komunikasi efektif
c.       Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d.      Landasan ilmiah praktik kebidanan
e.      Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f.        Promosi kesehatan dan konseling
g.      Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a.      Kognitif
Tinjauan 2
b.      Psikomotor (prosedural knowledge)
c.       Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a.      Remaja
b.      Pra-konsepsi
c.       Hamil
d.      Bersalin
Tinjauan 3
e.      Nifas
f.        Masa antara
g.      Perimenopause
h.      Bayi baru lahir
i.        Bayi dan balita
Tinjauan 4 Lingkup praktik bidan
a.      Fisiologis
b.      Deteksi komplikasi
c.       Kegawatdaruratan
d.      Rujukan
Manajemen asuhan:
a.      Pengkajian
b.      Diagnosis
Tinjauan 5 c.       Perencanaan
d.      Penatalaksanaan
e.      Evaluasi
 
Sasaran:
a.      Individu
Tinjauan 6
b.      Keluarga
c.       Masyarakat
Setting pelayanan :
a.      Komunitas
Tinjauan 7
b.      Klinik/ unit kesehatan
c.       Rumah sakit
Seorang perempuan, umur 35 tahun, G5P2A2, usia kehamilan 37
minggu datang ke Posyandu untuk jadwal pemeriksaan kehamilan.
Vignette, Lead Hasil anamnesis: perut terasa sesak. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD
In dan Option 120/100 mmHg, N 80x/menit, S 36,4oC, P 24x/menit, letak lintang, DJJ
136 x/menit.
Bagaimana tindakan bidan yang paling tepat untuk kasus tersebut?
A. Beri ibu oksigen
B. Kalaborasi dengan dokter
Kunci Jawaban C. Segera lakukan inform consent
D. Informasikan keluarga akan merujuk ibu
E. Meminta keluarga menyiapkan transportasi
Kata Kunci D. Informasikan keluarga akan merujuk ibu
A. Beri Oksigen
Sesak yang ibu rasakan karena pengaruh dari letak janin, hal ini
tidak harus diberikan oksigen karena pernafasan ibu masih normal.
B. Kalaborasi dengan dokter
Kalaborasi dengan dokter belum tepat untuk kasus tersebut,
apalagi kondisi di pedesaan yang tidak ada dokter spesialis.
C. Segera lakukan inform consent
Inform consent dapat diberikan jika bidan sudah menginformasikan
secara lengkap permasalahan pada ibu.
Pembahasan
D. Informasikan keluarga akan merujuk ibu
Sebelum kita melakukan rujukan, maka hal utama yang harus
dilakukan adalah menginformasikan kepada keluarga kondisi ibu,
karena jika sudah dijelaskan dan ibu harus dirujuk maka keluarga
dapat mengambil keputusan dan meyetujui atau tidak ibu untuk
dilakukan rujukan.
E. Meminta keluarga menyiapkan transportasi
Alat transportasi dapat disiapkan segera setelah mendapatkan
kepastian apakah keluarga menyetujui untuk dilakukan rujukan
Referensi: Megasari, M., Triana, A, Andriyani, R, Ardhiyanti, Y., & Damayanti, I.
(2015). Panduan Belajar Asuhan Kebidanan I. Yogyakarta: Deepublish.
Nama penulis:  Ani Triana, SST, M.Kes
Institusi:  STIKes Hang Tuah Pekanbaru

No 100
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Area Kompetensi Bidan :
a.      Etik legal dan keselamatan pasien
b.      Komunikasi efektif
c.       Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d.      Landasan ilmiah praktik kebidanan
e.      Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f.        Promosi kesehatan dan konseling
g.      Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a.      Kognitif
Tinjauan 2
b.      Psikomotor (prosedural knowledge)
c.       Konatif (apektif knowledge)
Tinjauan 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a.      Remaja
b.      Pra-konsepsi
c.       Hamil
d.      Bersalin
e.      Nifas
f.       Masa antara
g.      Perimenopause
h.      Bayi baru lahir
i.        Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a.      Fisiologis
Tinjauan 4 b.      Deteksi komplikasi
c.       Kegawatdaruratan
d.      Rujukan
Manajemen asuhan:
a.      Pengkajian
b.      Diagnosis
Tinjauan 5 c.       Perencanaan
d.      Penatalaksanaan
e.      Evaluasi
 
Sasaran:
a.      Individu
Tinjauan 6
b.      Keluarga
c.       Masyarakat
Setting pelayanan :
a.      Komunitas
Tinjauan 7
b.      Klinik/ unit kesehatan
c.       Rumah sakit
Seorang bidan koordinator datang ke desa wilayah kerjanya untuk
melakukan PWS KIA. Hasil dari catatan yang didapatkan pada PWS
KIA akan dibuat dalam tabel sebagai keperluan laporan. Saat ini bidan
Vignette, Lead
sedang membuat tabel tentang kunjungan kehamilan yang dilayani 1 x
In dan Option
oleh tenaga kesehatan.
Bagaimana penempatan pembuatan tabel yang tepat sesuai cakupan
pada kasus tersebut?
A. K1
B. K4
Kunci Jawaban C. KF3
D. KN1
E. KN Lengkap
Kata Kunci A. K1
A. K1
Cakupan ibu hamil yang pertama kali mendapat pelayanan
antenatal oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu.
B. K4
Pembahasan Cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal
sesuai dengan standar, paling sedikit empat kali dengan distribusi
waktu 1 kali pada trimester ke-1, 1 kali pada trimester ke-2 dan 2
kali pada trimester ke-3 disuatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
C. KF3
Cakupan pelayanan kepada ibu pada masa 6 jam sampai dengan
42 hari pasca bersalin sesuai standar paling sedikit 3 kali dengan
distribusi waktu 6 jam s/d hari ke-3 (KF1), hari ke-4 s/d hari ke-28
(KF2) dan hari ke-29 s/d hari ke-42 (KF3) setelah bersalin di suatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
D. KN1
Cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar
Kementerian Kesehatan RI (2010). Pedoman Pemantauan Wilayah
Referensi:
Setempat Kesehatan Ibu Dan Anak (PWS-KIA); Jakarta.
Nama penulis:  Ani Triana, SST, M.Kes
Institusi:  STIKes Hang Tuah Pekanbaru

No. 1 101
Level /D3Profesi Bidan(beri warna sesuai level kompetensi soal)
Area Kompetensi Bidan :
a.      Etik legal dan keselamatan pasien
b.      Komunikasi efektif
c.       Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d.      Landasan ilmiah praktik kebidanan
e.      Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f.        Promosi kesehatan dan konseling
g.      Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a.      Kognitif
Tinjauan 2
b.      Psikomotor (prosedural knowledge)
c.       Konatif (apektif knowledge)
Tinjauan 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a.      Remaja
b.      Pra-konsepsi
c.       Hamil
d.      Bersalin
e.      Nifas
f.        Masa antara
g.      Perimenopause
h.      Bayi baru lahir
i.        Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a.      Fisiologis
Tinjauan 4 b.      Deteksi komplikasi
c.       Kegawatdaruratan
d.      Rujukan
Manajemen asuhan:
a.      Pengkajian
b.      Diagnosis
Tinjauan 5 c.       Perencanaan
d.      Penatalaksanaan
e.      Evaluasi
 
Sasaran:
a.      Individu
Tinjauan 6
b.      Keluarga
c.       Masyarakat
Setting pelayanan :
a.      Komunitas
Tinjauan 7
b.      Klinik/ unit kesehatan
c.       Rumah sakit
Vignette, Lead Seorang perempuan umur 28 tahun, G1P0A0 hamil 16 minggu datang
In dan Option ke PMB untuk memeriksakan kehamilannya dengan keluhan merasa
pusing dan cepat lelah. Hasil pemeriksaan : TD 110/80 mmHg, N
84x/menit, P 26x/menit, S 36,90C, DJJ 146x/menit.

Berapah tinggi fundus uteri yang sesuai pada kasus tersebut ?


a. Belum teraba
b. Di belakang simfisis
c. 1-2 jari di atas simfisis
d. 2-3 jari di bawah pusat
e. Pertengahan simfisis-pusat

Kunci Jawaban e. Pertengahan simfisis-pusat


G1POAO Hamil 16 mingg dengan keluhan merasa pusing dan cepat
Kata Kunci
lelah
Ukuran tinggi fundus sesuai usia kehamilan yang diukur menggunakan
(leopold) :
a. Kehamilan 4 minggu sebesar telur ayam (belum teraba bila
dipalpasi)
b. Kehamilan 8 minggu sebesar telur bebek atau Di belakang
Pembahasan
simfisis
c. Kehamilan 12 minggu sebesar telur angsa atau 1-2 jari di atas
simfisis
d. Kehamilan 20 minggu 2-3 jari di bawah pusat
e. Kehamilan 16 minggu pertengahan antara simfisis pusat
 Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan
Referensi: Kesehatan Maternal dan Neonatal. Cetakan Keempat. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Nama penulis:  Bdn. Kursih Sulastriningsih, S.Si.T., M.Kes
Institusi:  Bhakti Pertiwi Indonesia

No 102
Level DIII/ Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Area Kompetensi Bidan :
a.      Etik legal dan keselamatan pasien
Tinjauan 1
b.      Komunikasi efektif
c.       Pengembangan diri dan profesionalisme
d.      Landasan ilmiah praktik kebidanan
e.      Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f.        Promosi kesehatan dan konseling
g.      Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a.      Kognitif
Tinjauan 2
b.      Psikomotor (prosedural knowledge)
c.       Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a.      Remaja
b.      Pra-konsepsi
c.       Hamil
d.      Bersalin
Tinjauan 3
e.      Nifas
f.        Masa antara
g.      Perimenopause
h.      Bayi baru lahir
i.        Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a.      Fisiologis
Tinjauan 4 b.      Deteksi komplikasi
c.       Kegawatdaruratan
d.      Rujukan
Manajemen asuhan:
a.      Pengkajian
b.      Diagnosis
Tinjauan 5 c.       Perencanaan
d.      Penatalaksanaan
e.      Evaluasi
 
Sasaran:
a.      Individu
Tinjauan 6
b.      Keluarga
c.       Masyarakat
Setting pelayanan :
a.      Komunitas
Tinjauan 7
b.      Klinik/ unit kesehatan
c.       Rumah sakit
Seorang perempuan umur 24 tahun melahirkan bayi pertama di PMB
dua hari yang lalu secara spontan. Riwayat kelahiran bayi : normal,
menangis spontan dan bergerak aktif, IMD dilakukan selama 1 jam.
Hasil pemeriksaan : BB 3100 gr, PB 49 cm, LK 30 cm, dan LD 28 cm.
Sebelum pulang, ibu dan ayah bayi sempat menanyakan kepada bidan
bahwa bayi memperlihatkan gerakan terkejut seperti memeluk jika
tersentuh. Mereka khawatir akan hal tersebut.
Vignette, Lead
Apakah refleks yang terjadi pada kasus tersebut?
In dan Option
Option :
A. Moro
B. Graps
C. Rooting
D. Sucking
E. Tonic Neck

Kunci Jawaban A. MORO


Riwayat kelahiran bayi : normal, menangis spontan dan bergerak aktif,
Kata Kunci
memperlihatkan gerakan terkejut seperti memeluk jika tersentuh.
A. Moro
Adalah refleks kejut sebab biasanya akan muncul ketika bayi
mersa terkejut.
B. Graps
Adalah refleks menggenggam
C. Rooting
Terjadi saat sudut mulut bayi disentuh. Ketika mendapatkan
rangsangan seperti itu, bayi akan memutar kepalanya,
Pembahasan
membuka mulut, dan siap menghisap mengikuti arah
rangsangan tersebut.
D. Sucking
Ketika bagian langit-langit mulut bayi tersentu, ia akan refleks
melakukan gerakan menghisap.
E. Tonic Neck
Disebut juga posisi menengadah muncul pada usia 1 bulan dan
akan menghilang pada sekitar usia 5 bulan.
  Fitriana dan Andriyani. 2019. Keterampilan Dasar Kebidanan (KDK).
Referensi:
Yogyakarta: Pustaka Baru Press
Nama penulis:  Bdn. Kursih Sulastriningsih, S.Si.T., M.Kes
Institusi:  Bhakti Pertiwi Indonesia

No 103
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Area Kompetensi Bidan :
a.      Etik legal dan keselamatan pasien
b.      Komunikasi efektif
c.       Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d.      Landasan ilmiah praktik kebidanan
e.      Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f.        Promosi kesehatan dan konseling
g.      Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a.      Kognitif
Tinjauan 2
b.      Psikomotor (prosedural knowledge)
c.       Konatif (apektif knowledge)
Tinjauan 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a.      Remaja
b.      Pra-konsepsi
c.       Hamil
d.      Bersalin
e.      Nifas
f.        Masa antara
g.      Perimenopause
h.      Bayi baru lahir
i.        Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a.      Fisiologis
Tinjauan 4 b.      Deteksi komplikasi
c.       Kegawatdaruratan
d.      Rujukan
Manajemen asuhan:
a.      Pengkajian
b.      Diagnosis
Tinjauan 5 c.       Perencanaan
d.      Penatalaksanaan
e.      Evaluasi
 
Sasaran:
a.      Individu
Tinjauan 6
b.      Keluarga
c.       Masyarakat
Setting pelayanan :
a.      Komunitas
Tinjauan 7
b.      Klinik/ unit kesehatan
c.       Rumah sakit
Vignette, Lead  Seorang perempuan umur 32 tahun, G2P1A0, datang ke PMB karena
In dan Option tidak haid selama 3 bulan. Hasil anamnesis pasien: mual muntah pada
pagi hari sehingga nafsu makan berkurang, anak terakhir berumur 2
tahun, sebelumnya menggunakan KB pil tetapi tidak teratur. Hasil
pemeriksaan : TD 120/70 mmHg, N 88x/menit, R 24x/menit, S 36,4 0C,
TFU 2 jari di atas symphysis, DJJ 144x/menit, HB 10,9 g/dl.

Apakah masalah yang paling diproitaskan oleh bidan untuk di


intervensi pada kasus tersebut ?

A. Nausea
B. Gagal KB
C. Anemia ringan
D. Jarak kehamilan
E. Kebutuhan nutrisi

Kunci Jawaban E. Kebutuhan nutrisi


G2P1A0 tidak haid selama 3 bulan.Mual muntah pada pagi hari
Kata Kunci
sehingga nafsu makan berkurang, HB 10,9 g/dl.
A. Nausea
Merupakan suatu ketidaknyaman yang terjadi pada area perut
atas dan adanya keinginan untuk muntah.
B. Gagal KB
Merupakan upaya yang tidak dapat dilakukan untuk
mengendalikan jumlah anak di dalam sebuah keluarga karena
sebab tertentu.
C. Anemia ringan
Merupakan sel-sel dalam tubuh tidak mendapat oksigen yang
mencukupi dan tidak berfungsi secara normal. Berdasarkan dari
Pembahasan
kadar hemoglobin anemia ringan 8-11 g/dl.
D. Jarak kehamilan
Adalah ruang sela antara persalinan yang lalu dengan
kehamilan berikutnya.
E. Kebutuhan nutrisi
Merupakan suatu kebutuhan dasar manusia yang sangat vital.
Nutrisi merupakan sumber energi untuk segala aktivitas dalam
sistem tubuh. Apalagi untuk ibu hamil sangat penting untuk
kelangsungan hidup bayi kedepannya.

 Fitriana dan Andriyani. 2019. Keterampilan Dasar Kebidanan (KDK).


Referensi:
Yogyakarta: Pustaka Baru Press
Nama penulis:  Bdn. Kursih Sulastriningsih, S.Si.T., M.Kes
Institusi:  Bhakti Pertiwi Indonesia
No 104
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Area Kompetensi Bidan :
a.      Etik legal dan keselamatan pasien
b.      Komunikasi efektif
c.       Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d.      Landasan ilmiah praktik kebidanan
e.      Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f.        Promosi kesehatan dan konseling
g.      Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a.      Kognitif
Tinjauan 2
b.      Psikomotor (prosedural knowledge)
c.       Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a.      Remaja
b.      Pra-konsepsi
c.       Hamil
d.      Bersalin
Tinjauan 3
e.      Nifas
f.        Masa antara
g.      Perimenopause
h.      Bayi baru lahir
i.        Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a.      Fisiologis
Tinjauan 4 b.      Deteksi komplikasi
c.       Kegawatdaruratan
d.      Rujukan
Tinjauan 5 Manajemen asuhan:
a.      Pengkajian
b.      Diagnosis
c.       Perencanaan
d.      Penatalaksanaan
e.      Evaluasi
 
Sasaran:
a.      Individu
Tinjauan 6
b.      Keluarga
c.       Masyarakat
Setting pelayanan :
a.      Komunitas
Tinjauan 7
b.      Klinik/ unit kesehatan
c.       Rumah sakit
 Seorang perempuan, umur 20 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 32
minggu datang ke PMB untuk memeriksakan kehamilannya. Hasil
pemeriksaan : Tanda-tanda vital dalam batas normal, TFU
pertengahan PX dan pusat, janin belum masuk PAP, dan DJJ
146x/menit. Bidan melakukan pemeriksaan panggul luar dengan
mengukur jarak antara tepi atas symphysis ke ujung prosesus
spinosus ruas tulang lumbal kelima.
Vignette, Lead
Pengukuran panggul luar bagian manakah yang dilakukan oleh Bidan
In dan Option
pada kasus tersebut ?

A. Distantia Spinarum
B. Distantia Kristarum
C. Ukuran lingkar panggul
D. Distantia Obliqua Eksterna
E. Conjugata Externa/Boudeluque

E. Conjugata Externa/Boudeluque
Kunci Jawaban
Bidan melakukan pemeriksaan panggul luar dengan mengukur jarak
Kata Kunci antara tepi atas symphysis ke ujung prosesus spinosus ruas tulang
lumbal kelima. Pengukuran panggul luar
Pembahasan Ukuran panggul luar :
A. Distantia Spinarum (24-26)
Jarak antara kedua spina iliaka anterior-superior (SIAS) sinistra
dan dekstra.
B. Distantia Kristarum (28-30)
Jarak terpanjang antara dua tempat yang simetris pada krista
iliaka sinistra dan dekstra.
C. Ukuran lingkar panggul
Jarak dari tepi atas symphisis ke pertengahan antara trochanter
mayor dan spina iliaka anterior superior sinistra ke prosesus
spinosus lumbal ke 5 ke pertengahan mayor dari SIAS dekstra
kembali ke tepi atas symphisis.
D. Distantia Obliqua Eksterna
 Fitriana dan Andriyani. 2019. Keterampilan Dasar Kebidanan (KDK).
Referensi:
Yogyakarta: Pustaka Baru Press
Nama penulis:  Bdn. Kursih Sulastriningsih, S.Si.T., M.Kes
Institusi:  Bhakti Pertiwi Indonesia

No 105
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Area Kompetensi Bidan :
a.      Etik legal dan keselamatan pasien
b.      Komunikasi efektif
c.       Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d.      Landasan ilmiah praktik kebidanan
e.      Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f.        Promosi kesehatan dan konseling
g.      Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Tinjauan 2 Domain :
a.      Kognitif
b.      Psikomotor (prosedural knowledge)
c.       Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a.      Remaja
b.      Pra-konsepsi
c.       Hamil
d.      Bersalin
Tinjauan 3
e.      Nifas
f.        Masa antara
g.      Perimenopause
h.      Bayi baru lahir
i.        Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a.      Fisiologis
Tinjauan 4 b.      Deteksi komplikasi
c.       Kegawatdaruratan
d.      Rujukan
Manajemen asuhan:
a.      Pengkajian
b.      Diagnosis
Tinjauan 5 c.       Perencanaan
d.      Penatalaksanaan
e.      Evaluasi
 
Sasaran:
a.      Individu
Tinjauan 6
b.      Keluarga
c.       Masyarakat
Tinjauan 7 Setting pelayanan :
a.      Komunitas
b.      Klinik/ unit kesehatan
c.       Rumah sakit
Seorang perempuan, umur 24 tahun, P2A1 sedang dalam
pengawasan kala IV di PMB pasien mengalami komplikasi kala II lama
saat proses persalinan, sehingga mengakibatkan bayi mereka
meninggal. Pasien dan suami masih dalam keadaan penyangkalan
atas meninggalnya bayi mereka. Bidan telah melakukan tindakan
sesuai dengan SOP kasus kegawatdaruratan.

Apakah tindakan yang paling tepat pada kasus tersebut ?


Vignette, Lead
In dan Option A. Memberikan dukungan secara positif.
B. Melepaskan pikiran yang membebani pasien dengan
membiarkan mereka menangis.
C. Menjelaskan kepada pasien dengan bahasa yang ringan dan
mudah untuk dimengerti.
D. Membantu pasien untuk merencanakan hal apa yang akan
dilakukan setelah masa kabung selesai.
E. Menjelaskan kepada suami dan keluarga pasien bahwa
kemarahan tersebut normal dan berada pada tahap terbuka
C.Menjelaskan kepada pasien dengan bahasa yang ringan dan mudah
Kunci Jawaban untuk dimengerti.

komplikasi kala II lama, bayi mereka meninggal, dalam keadaan


Kata Kunci
penyangkalan, tindakan yang paling tepat untuk tahap penyangkalan
Tindakan pada pasien yang berada pada tahap penyangkalan, sebagai
berikut :
Mendengarkan pasien yang mau menceritakan perasaannya.
 Jika pasien tidak mau bercerita, motivasilah mereka supaya
mau mengungkapkan apa yang dirasakannya.
Pembahasan  Menjelaskan kepada pasien dengan Bahasa yang ringan dan
mudah untuk dimengerti.
 Membesarkan hati pasien untuk selalu bersabar dan menerima
kenyataan.
 Memberikan penjelasan bahwa kehilangan merupakan bagian
dari kehidupan dan semua orang pasti mengalaminya.
 Fitriana dan Andriyani. 2019. Keterampilan Dasar Kebidanan (KDK).
Referensi:
Yogyakarta: Pustaka Baru Press
Nama penulis:  Bdn. Kursih Sulastriningsih, S.Si.T., M.Kes
Institusi:  Bhakti Pertiwi Indonesia

No 106
Level DIII / Profesi Kebidanan
Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan :
a.      Etik legal dan keselamatan pasien
b.      Komunikasi efektif
c.       Pengembangan diri dan profesionalisme
d.      Landasan ilmiah praktik kebidanan
e.      Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f.        Promosi kesehatan dan konseling
g.      Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a.      Kognitif
Tinjauan 2
b.      Psikomotor (prosedural knowledge)
c.       Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a.      Remaja
b.      Pra-konsepsi
c.       Hamil
d.      Bersalin
Tinjauan 3
e.      Nifas
f.        Masa antara
g.      Perimenopause
h.      Bayi baru lahir
i.        Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a.      Fisiologis
Tinjauan 4 b.      Deteksi komplikasi
c.       Kegawatdaruratan
d.      Rujukan
Tinjauan 5 Manajemen asuhan:
a.      Pengkajian
b.      Diagnosis
c.       Perencanaan
d.      Penatalaksanaan
e.      Evaluasi
 
Sasaran:
a.      Individu
Tinjauan 6
b.      Keluarga
c.       Masyarakat
Setting pelayanan :
a.      Komunitas
Tinjauan 7
b.      Klinik/ unit kesehatan
c.       Rumah sakit
 Seorang Bidan yang bekerja di Puskesmas memegang salah satu
Desa binaan, didapatkan data pengkajian dari Desa tersebut
menunjukan 35% masyarakat terkena hipertensi, 25% lansia, 15%
penderita stroke ringan. Lansia di desa tersebut sudah biasa makan-
makanan yang tinggi natrium seperti ikan asin dan telor asin;
masyarakat belum pernah mendengar informasi ataupun penyuluhan
tentang kesehatan.
Apa penatalaksanaan terkait judul Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Vignette, Lead
pada kasus diatas?
In dan Option

A. Pola makan yang sehat dimasyarakat


B. Penurunan berat badan pada penderita hypertensi
C. Pembatasan konsumsi Alkohol pada hypertensi
D. Pencegahan hypertensi
E. Cara mengatasi stres pada hypertensi

D. Pencegahan hypertensi
Kunci Jawaban
1. masyarakat terkena hipertensi, penyuluhan/penatalaksanaan oleh
Kata Kunci bidan.

Pembahasan A. Pola makan yang sehat dimasyarakat (Bentuk kebiasaan


makanan yg dikonsumsi/masih umum)
B. Penurunan berat badan pada penderita hypertensi (BB Bukan
merupakan faktor penyebab hypertensi sesuai kasus)
C. Pembatasan konsumsi Alkohol pada hypertensi (Alkohol Bukan
merupakan faktor penyebab hypertensi sesuai kasus)
D. Pencegahan hypertensi (menggambarkan penatalaksanaan
masalah)
E. Cara mengatasi stres pada hypertensi (stres Bukan merupakan
1. Runjati, 2010, Asuhan Kebidanan Komunitas, EGC, Jakarta
2. Tambokan SGJ,dkk. 2016. Asuhan Kebidanan Komunitas. In
Media Bogor
Referensi: 3. Hamdani, 2015, Asuhan Kebidanan Komunitas. CV Tans Info
Media.Jakarta
4. Suparmi, Affi,Qana. 2018 .Asuhan Kebidanan Komunitas. CV
Tans Info Media.Jakarta
Nama penulis:  Daini Zulmi.S.S.T., M.Tr.Keb
Institusi:  Akademi Kebidanan La Tansa Mashiro

No 107
Level DIII / Profesi Kebidanan
Area Kompetensi Bidan :
a.      Etik legal dan keselamatan pasien
b.      Komunikasi efektif
c.       Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d.      Landasan ilmiah praktik kebidanan
e.      Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f.        Promosi kesehatan dan konseling
g.      Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a.      Kognitif
Tinjauan 2
b.      Psikomotor (prosedural knowledge)
c.       Konatif (apektif knowledge)
Tinjauan 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a.      Remaja
b.      Pra-konsepsi
c.       Hamil
d.      Bersalin
e.      Nifas
f.        Masa antara
g.      Perimenopause
h.      Bayi baru lahir
i.        Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a.      Fisiologis
Tinjauan 4 b.      Deteksi komplikasi
c.       Kegawatdaruratan
d.      Rujukan
Manajemen asuhan:
a.      Pengkajian
b.      Diagnosis
Tinjauan 5 c.       Perencanaan
d.      Penatalaksanaan
e.      Evaluasi
 
Sasaran:
a.      Individu
Tinjauan 6
b.      Keluarga
c.       Masyarakat
Setting pelayanan :
a.      Komunitas
Tinjauan 7
b.      Klinik/ unit kesehatan
c.       Rumah sakit
Vignette, Lead Seorang Bidan desa yang yang tinggal di daerah desa terpencil, desa
In dan Option tersebut terletak di daerah perbukitan, pengetahuan masyarakt di
desa tersebut masih rendah, sehingga masyarakat belum mengetahui
pentingnya bersalin di tenaga kesehatan yang mengakibatkan
persalinan masih banyak ditolong oleh dukun.
Apa penatalaksanaan peran yang harus dilakukan oleh bidan?
 

A. Survey mawas diri


B. Musyawarah masyarakat desa
C. Membentuk desa siaga
D. Penyuluhan kepada masyarakat
E. Monitoring kepada masyaraka

D. Penyuluhan kepada masyarakat


Kunci Jawaban

pengetahuan masih rendah, sehingga masyarakat belum mengetahui


pentingnya bersalin di Nakes.
Kata Kunci
peran yang harus dilakukan oleh bidan
A. Survey mawas diri (kegiatan pengumpulan dan pengkajian
masalah kesehatan)
B. Musyawarah masyarakat desa (pertemuan masyarakat
desa dalam rangka membahas hasil survei dan merencanakan
penanggulangan masalah kesehatan yang diperoleh dari hasil
survei)
Pembahasan
C. Membentuk desa siaga (peran bidan prefentif dan partisifatif
dalam penanggulangan masalah)
D. Penyuluhan kepada masyarakat (peran bidan sebagai promotif:
untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat)
E. Monitoring kepada masyaraka (peran rehabilitatif)

Runjati, 2010, Asuhan Kebidanan Komunitas, EGC, Jakarta


Hamdani, 2015, Asuhan Kebidanan Komunitas. CV Tans Info
Referensi: Media.Jakarta
Suparmi, Affi,Qana. 2018 .Asuhan Kebidanan Komunitas. CV Tans
Info Media.Jakarta
Nama penulis:  Daini Zulmi. S.S.T., M.Tr.Keb
Institusi:  Akademi Kebidanan La Tansa Mashiro

No 108
Level DIII / Profesi Kebidanan
Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan :
a.      Etik legal dan keselamatan pasien
b.      Komunikasi efektif
c.       Pengembangan diri dan profesionalisme
d.      Landasan ilmiah praktik kebidanan
e.      Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f.        Promosi kesehatan dan konseling
g.      Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a.      Kognitif
Tinjauan 2
b.      Psikomotor (prosedural knowledge)
c.       Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a.      Remaja
b.      Pra-konsepsi
c.       Hamil
d.      Bersalin
Tinjauan 3
e.      Nifas
f.        Masa antara
g.      Perimenopause
h.      Bayi baru lahir
i.        Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a.      Fisiologis
Tinjauan 4 b.      Deteksi komplikasi
c.       Kegawatdaruratan
d.      Rujukan
Manajemen asuhan:
a.      Pengkajian
b.      Diagnosis
Tinjauan 5 c.       Perencanaan
d.      Penatalaksanaan
e.      Evaluasi
 
Tinjauan 6 Sasaran:
a.      Individu
b.      Keluarga
c.       Masyarakat
Setting pelayanan :
a.      Komunitas
Tinjauan 7
b.      Klinik/ unit kesehatan
c.       Rumah sakit
Seorang Bidan melakukan pengkajian data di suatu desa dan
didapatkan data 35 % masyarakatnya menderita hypertensi, 40 %
persalinan masih oleh tenaga paraji, 10% ibu bersalin mengalami
infeksi, setelah dilihat ternyata penduduk desa tersebut masih
banyaknya dukun paraji yang belum terlatih, karakteristik masyarakat :
10% pendidikan tidak lulus SD, 5% masih lekat dengan kepercayaan
Vignette, Lead budaya, 75% ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga.
In dan Option
Apakah gambaran masalah pada kasusu diatas ?

A. Defisiensi kesehatan komunitas


B. Ketidakefektifan manajemen kesehatan
C. Kesiapan untuk meningkatkan pengetahuan
D. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
E. Defisit pengetahuan komunitas

Kunci Jawaban E.Defisit pengetahuan komunitas

2. 40 % persalinan masih oleh tenaga paraji, 75% ibu bekerja sebagai ibu
Kata Kunci rumah tangga.

A. Defisiensi kesehatan komunitas (Adanya satu atau lebih


masalah kesehatan atau faktor yang mengganggu
kesejahteraan)
B. Ketidakefektifan manajemen kesehatan (pengelolaan yang tidak
sesuai dengan upaya pengelolaan  kesehatan)
Pembahasan C. Kesiapan untuk meningkatkan pengetahuan (kajian penanganan
masalah)
D. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan (kajian terkait
pemeliharaan)
E. Defisit pengetahuan komunitas (gambaran kajian masalah
pengetahuan yang kurang di komunitas)
Runjati, 2010, Asuhan Kebidanan Komunitas, EGC, Jakarta
Hamdani, 2015, Asuhan Kebidanan Komunitas. CV Tans Info
Referensi: Media.Jakarta
Suparmi, Affi,Qana. 2018 .Asuhan Kebidanan Komunitas. CV Tans
Info Media.Jakarta
Nama penulis:  Daini Zulmi. S.S.T., M.Tr.Keb
Institusi:  Akademi Kebidanan La Tansa Mashiro

No 109
Level DIII / Profesi Kebidanan
Area Kompetensi Bidan :
a.      Etik legal dan keselamatan pasien
b.      Komunikasi efektif
c.       Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d.      Landasan ilmiah praktik kebidanan
e.      Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f.        Promosi kesehatan dan konseling
g.      Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a.      Kognitif
Tinjauan 2
b.      Psikomotor (prosedural knowledge)
c.       Konatif (apektif knowledge)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a.      Remaja
b.      Pra-konsepsi
c.       Hamil
d.      Bersalin
Tinjauan 3
e.      Nifas
f.        Masa antara
g.      Perimenopause
h.      Bayi baru lahir
i.        Bayi dan balita
Tinjauan 4 Lingkup praktik bidan
a.      Fisiologis
b.      Deteksi komplikasi
c.       Kegawatdaruratan
d.      Rujukan
Manajemen asuhan:
a.      Pengkajian
b.      Diagnosis
Tinjauan 5 c.       Perencanaan
d.      Penatalaksanaan
e.      Evaluasi
 
Sasaran:
a.      Individu
Tinjauan 6
b.      Keluarga
c.       Masyarakat
Setting pelayanan :
a.      Komunitas
Tinjauan 7
b.      Klinik/ unit kesehatan
c.       Rumah sakit
Sorang bidan desa yang tinggal di daerah pesisir pantai, sedang
melakukan pendataan di suatu wilayah, didapatkan hasil pendataan
dari 30 ibu hamil 5 diantaranya mengalami demam berdarah dengue
(DBD) 30 % masyarakat mengalami masalah kesehatan DBD, dimana
daerah tersebut mengalami sebaran penyekit menetap dalam waktu yg
lama.
Vignette, Lead
In dan Option Apa istilah sebaran penyakit yang sedang di landa oleh wilayah
tersebut?
A. Pandemic
B. Endemic
C. Epidemic
D. Sporadic
E. Wabah
Kunci Jawaban B. Endemic
2. Daerah pesisir, penyakit DBD, sebaran penyekit menetap dalam
Kata Kunci waktu yg lama.

Pembahasan A. Pandemic (penyakit yang terjadi serempak dimana-mana,


meliputi daerah geografis yang luas (seluruh Negara/benua)
B. Endemic (penyakit yang muncul dan menjadi karakteristik di
wilayah tertentu)
C. Epidemic (penyakit telah menyebar dengan cepat ke wilayah
atau negara tertentu dan mulai memengaruhi populasi penduduk di
Runjati, 2010, Asuhan Kebidanan Komunitas, EGC, Jakarta
Hamdani, 2015, Asuhan Kebidanan Komunitas. CV Tans Info
Referensi: Media.Jakarta
Suparmi, Affi,Qana. 2018 .Asuhan Kebidanan Komunitas. CV Tans
Info Media.Jakarta
Nama penulis:  Daini Zulmi. S.S.T., M.Tr.Keb
Institusi:  Akademi Kebidanan La Tansa Mashiro

No 110
Level DIII / Profesi Kebidanan
Area Kompetensi Bidan :
a.      Etik legal dan keselamatan pasien
b.      Komunikasi efektif
c.       Pengembangan diri dan profesionalisme
Tinjauan 1
d.      Landasan ilmiah praktik kebidanan
e.      Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f.        Promosi kesehatan dan konseling
g.      Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Domain :
a.      Kognitif
Tinjauan 2
b.      Psikomotor (prosedural knowledge)
c.       Konatif (apektif knowledge)
Tinjauan 3 Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga :
a.      Remaja
b.      Pra-konsepsi
c.       Hamil
d.      Bersalin
e.      Nifas
f.        Masa antara
g.      Perimenopause
h.      Bayi baru lahir
i.        Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a.      Fisiologis
Tinjauan 4 b.      Deteksi komplikasi
c.       Kegawatdaruratan
d.      Rujukan
Manajemen asuhan:
a.      Pengkajian
b.      Diagnosis
Tinjauan 5 c.       Perencanaan
d.      Penatalaksanaan
e.      Evaluasi
 
Sasaran:
a.      Individu
Tinjauan 6
b.      Keluarga
c.       Masyarakat
Setting pelayanan :
a.      Komunitas
Tinjauan 7
b.      Klinik/ unit kesehatan
c.       Rumah sakit
Vignette, Lead Seorang Bidan desa melakukan pembahasan terkait hasil survey
In dan Option mawas diri yang telah didapatkan didesanya, hasil survey
menunjukan terdapat kasus kematia pada ibu bersalin. Penyebab
kematian ibu diakibatkan persalinan oleh dukun. Bidan tersebut
bersama masyarakat desa membuat perencanaan terkait masalah
kesehatan tersebut.

Apa langkah yang dilakukan oleh bidan bersama masyarakat desa ?


A. Survey mawas diri
B. Survey demografi
C. musyawarah masyarakat desa
D. Musyawarah masyarakat RT
E. Rencana tindak lanjut desa

C. musyawarah masyarakat desa


Kunci Jawaban
3. Pertemuan setelah Survey Mawas Diri, membahas hasil.
Kata Kunci

A. Survey mawas diri (pendataan langsung kerumah untuk


mendapatkan sumber data atau informasi masalah
kesehatan)
B. Survey demografi (pendataan langsung terkait dengan
statistik yang menyangkut data populasi penduduk)
C. musyawarah masyarakat desa (pertemuan masyarakat
Pembahasan desa dalam rangka membahas hasil survei dan
merencanakan penanggulangan masalah kesehatan
yang diperoleh dari hasil survei)
D. Musyawarah masyarakat RT (musyawarah masalah
kesehatan tingkat RT)
E. Rencana tindak lanjut desa (rencana yang memuat
tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan)

Runjati, 2010, Asuhan Kebidanan Komunitas, EGC, Jakarta


Tambokan SGJ,dkk. 2016. Asuhan Kebidanan Komunitas. In Media
Bogor
Referensi: Hamdani, 2015, Asuhan Kebidanan Komunitas. CV Tans Info
Media.Jakarta
Suparmi, Affi,Qana. 2018 .Asuhan Kebidanan Komunitas. CV Tans
Info Media.Jakarta
Nama penulis:  Daini Zulmi.S.S.T., M.Tr.Keb
Institusi:  Akademi Kebidanan La Tansa Mashiro

NO : 111
Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan :
h. Etik legal dan keselamatan pasien
i. Komunikasi efektif
j. Pengembangan diri, profesionalisme dan kepemimpinan
k. Landasan ilmiah praktik kebidanan
l. Keterampilan klinik dalam praktik kebidanan
m. Promosi kesehatan dan konseling
n. Manajemen pelayanan kebidanan
Tinjauan 2 Domain :
d. Kognitif
e. Psikomotor (Procedural knowledge)
f. Konatif (afektif knowledge)
Tinjauan 3 Sifat Soal :
 Recalling
 Reasoning
Tinjauan 4 Siklus Kesehatan Reproduksi Perempuan Dalam Konteks Keluarga :
j. Pranikah dan Prakonsepsi
k. Kehamilan
l. Persalinan dan Kelahiran
m. Nifas dan Menyusui
n. Bayi baru Lahir
o. Bayi, Anak Balita dan Prasekolah
p. Kespro dan Keluarga Berencana
Tinjauan 5 Jenis Kasus :
e. Normal
f. Penyimpangan
g. Kegawatdaruratan
Tinjauan 6 Proses Asuhan :
g. Pengkajian
h. Diagnosis / Masalah
i. Perencanaan dan Implementasi
j. Evaluasi
Tinjauan 7 Peran Bidan :
 Mandiri
 Kolaborasi
 Rujukan
Tinjauan 8 Sasaran Praktik Kebidanan :
d. Individu
e. Keluarga
f. Masyarkat
Tinjauan 9 Setting Pelayanan :
d. Rumah / Komunitas
e. Klinik / Puskesmas / PMB
f. Rumah Sakit

Vignette Seorang perempuan. Umur 37 tahun P3A4 nifas 2 hari dengan Riwayat
perdarahan post partum primer di PMB. Hasil anamnesis ibu pernah
mengalami kegagalan KB IUD. Hasil pemeriksaan TD 160/100 mmHg, N
92x/menit. S 36,8°C, P 24x/menit. TFU 3 jari bawah pusat, kontraksi
uterus keras, kandung kemih kosong, tdk ada luka laserasi perineum,
lochea rubra. Bidan memberikan konseling KB dan ibu merencanakan
KB MOW setelah 40 hari masa nifas.
Petanyaan Apakah tindakan pencegahan konflik etik yang tepat pada kasus
tersebut?
Pilihan a. Persuasi
Jawaban b. Negosiasi
c. Pembahasan etik
d. Informed Choice
e. Informed Consent

Kunci D
Penulis Soal Erni Hernawati, S.S.T., M.M., M.Keb
Asal Institusi IKes Rajawali
Referensi Midwifery Update, 2016. PD IBI Jabar
Pembahasan Pencegahan konflik etik dan pelanggaran hak-hak klien/pasien dapat
dilakukan dengan cara melakukan informed choice.
Informed choice adalah membuat pilihan setelah mendapatkan
penjelasan tentang alternatif asuhan yang akan dialaminya. Sebelum
meminta persetujuan klien/pasien mengenai tindakan asuhan yang akan
dilakukan, bidan wajib memberi informasi yang jelas mengenai alternatif
pilihan yang ada, beserta manfaat, risiko yang menyertai, dan
kemungkinan hasil dari pilihannya.
Informed Choice berarti membuat pilihan setelah mendapatkan
penjelasan tentang maksud dan tujuan tindakan, pilinan alternatif
tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi,
Prognosis/Perkiraan harapan dan kekhawatiran setelah dilakukan
tindakan, termasuk perkiraan biaya yang dibutuhkan.
Pilihan (choice) harus dibedakan dari persetujuan (consent). Persetujuan
penting dari sudut pandang Bidan, karena itu berkaitan dengan aspek
hukum yang memberikan otoritas untuk semua prosedur yang akan
dilakukan oleh Bidan.
Sedangkan pilihan (choice) lebih penting dari sudut pandang wanita
(sebagai konsumen penerima jasa asuhan Bidan) yang memberikan
gambaran pemahaman masalah yang sesungguhnya. Tujuannya adalah
untuk mendorong wanita memilih asuhannya. Peran Bidan tidak hanya
membuat keputusan dalam manajemen asuhan kebidanan tetapi juga
menjamin bahwa hak wanita untuk memilih asuhan dan keinginannya
terpenuhi. Bidan wajib menanyakan apakah penjelasan yang diberikan
sudah dapat dipahami atau belum. Bila belum, perlu dijelaskan ulang
atau beri kesempatan klien/pasien untuk bertanya.

NO : 112
Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan :
o. Etik legal dan keselamatan pasien
p. Komunikasi efektif
q. Pengembangan diri, profesionalisme dan kepemimpinan
r. Landasan ilmiah praktik kebidanan
s. Keterampilan klinik dalam praktik kebidanan
t. Promosi kesehatan dan konseling
u. Manajemen pelayanan kebidanan
Tinjauan 2 Domain :
g. Kognitif
h. Psikomotor (Procedural knowledge)
i. Konatif (afektif knowledge)
Tinjauan 3 Sifat Soal :
 Recalling
 Reasoning
Tinjauan 4 Siklus Kesehatan Reproduksi Perempuan Dalam Konteks Keluarga :
q. Pranikah dan Prakonsepsi
r. Kehamilan
s. Persalinan dan Kelahiran
t. Nifas dan Menyusui
u. Bayi baru Lahir
v. Bayi, Anak Balita dan Prasekolah
w. Kespro dan Keluarga Berencana
Tinjauan 5 Jenis Kasus :
h. Normal
i. Penyimpangan
j. Kegawatdaruratan
Tinjauan 6 Proses Asuhan :
k. Pengkajian
l. Diagnosis / Masalah
m. Perencanaan dan Implementasi
n. Evaluasi
Tinjauan 7 Peran Bidan :
 Mandiri
 Kolaborasi
 Rujukan
Tinjauan 8 Sasaran Praktik Kebidanan :
g. Individu
h. Keluarga
i. Masyarkat
Tinjauan 9 Setting Pelayanan :
g. Rumah / Komunitas
h. Klinik / Puskesmas / PMB
i. Rumah Sakit

Vignette Seorang perempuan, 34 tahun, G3P2A0 Inpartu 39 minggu di PMB


dengan keluhan mules sejak 5 jam yang lalu. Hasil anamnesis : setiap
mules ada dorongan ingin meneran, ibu ingin menggunakan fasilitas
BPJS. Hasil pemeriksaan TD 110/70 mmHg, N 84x/menit, S 36,3°C, P
18x/menit, TFU 35 cm, puki, letak kepala sudah masuk PAP, kontraksi
(+) 5x/10’/45”, DJJ 148x/menit teratur. PD pembukaan 9 cm, portio tipis
lunak masih melingkar, selaput ketuban (+), kepala HIII, UUK kiri depan.
Bidan melakukan rujukan dengan alasan tidak menerima persalinan
dengan BPJS.
Petanyaan Apakah pelanggaran kode etik profesi yang sesuai kasus tersebut?
Pilihan a. Tidak berlaku adil kepada pasien
Jawaban b. Melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi
c. Bidan yang berkeberatan terhadap permintaan layanan
d. Tidak menghormati hak asasi manusia sejak dalam kandungan
e. Tidak berpartisipasi dalam pelayanan karena bertentangan dengan
prinsip moralnya

Kunci A
Penulis Soal Erni Hernawati, S.S.T., M.M., M.Keb
Asal Institusi IKes Rajawali
Referensi Midwifery Update, 2016. PD IBI Jabar
Pembahasan Kode Etik Bidan Indonesia adalah norma-norma yang disepakati dan
ditetapkan oleh Profesi Bidan untuk dipatuhi dan diterapkan oleh setiap
anggota profesi Bidan dalam melaksanakan tugas profesinya di
masyarakat. Menurut Surat Keputusan Kongres XVI Ikatan Bidan
Indonesia No. 010/SKEP/KONGRESXVI/IBI/X/2018 tentang Kode Etik
Bidan Indonesia. Bidan memiliki beberapa kewajiban meliputi :
Kewajiban Bidan Terhadap Klien/pasien yaitu:
1. Mengutamakan kepentingan dan hak klien/pasien
2. Berlaku adil, jujur, tidak diskriminatif dan tidak menghakimi
klien/pasien
3. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang
klien/pasien, bahkan juga setelah klien/pasien itu meninggal
dunia kecuali jika diminta kesaksian didepan pengadilan untuk
kepentingan hukum
4. Mendukung hak perempuan dan keluarganya untuk berpartisipasi
aktif dalam pembuatan keputusan
5. Memberdayakan perempuan dan keluarga untuk memecahkan
permasalahan kesehatannya termasuk menyuarakan
permasalahan sosial budaya yang mempengaruhi kesehatan
perempuan dan keluarganya.

NO : 113
Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan :
v. Etik legal dan keselamatan pasien
w. Komunikasi efektif
x. Pengembangan diri, profesionalisme dan kepemimpinan
y. Landasan ilmiah praktik kebidanan
z. Keterampilan klinik dalam praktik kebidanan
aa. Promosi kesehatan dan konseling
bb. Manajemen pelayanan kebidanan
Tinjauan 2 Domain :
j. Kognitif
k. Psikomotor (Procedural knowledge)
l. Konatif (afektif knowledge)
Tinjauan 3 Sifat Soal :
 Recalling
 Reasoning
Tinjauan 4 Siklus Kesehatan Reproduksi Perempuan Dalam Konteks Keluarga :
x. Pranikah dan Prakonsepsi
y. Kehamilan
z. Persalinan dan Kelahiran
aa. Nifas dan Menyusui
bb. Bayi baru Lahir
cc. Bayi, Anak Balita dan Prasekolah
dd. Kespro dan Keluarga Berencana
Tinjauan 5 Jenis Kasus :
k. Normal
l. Penyimpangan
m. Kegawatdaruratan
Tinjauan 6 Proses Asuhan :
o. Pengkajian
p. Diagnosis / Masalah
q. Perencanaan dan Implementasi
r. Evaluasi
Tinjauan 7 Peran Bidan :
 Mandiri
 Kolaborasi
 Rujukan
Tinjauan 8 Sasaran Praktik Kebidanan :
j. Individu
k. Keluarga
l. Masyarkat
Tinjauan 9 Setting Pelayanan :
j. Rumah / Komunitas
k. Klinik / Puskesmas / PMB
l. Rumah Sakit

Vignette Seorang perempuan, 24 tahun G1P0A0 inpartu 38 mg letak sungsang di


rumah. Hasil anamnesis badan bayi seluruhnya sudah lahir tinggal
bagian kepala masih tertahan di jalan lahir. Keluarga memanggil Bidan
desa untuk melakukan pertolongan persalinan. Kepala bayi berhasil
dilahrkan, bayi sudah dalam kondisi meninggal. Selanjutnya kasus ini
diangkat untuk kegiatan AMP dan terdapat temuan SIPB Bidan desa
tersebut kadaluwarsa 1 tahun.
Petanyaan Apakah jenis penyimpangan etik yang sesuai kasus tersebut?
Pilihan a. Moral
Jawaban b. Pidana
c. Yuridis
d. Perdata
e. Administratif

Kunci E
Penulis Soal Erni Hernawati, S.S.T., M.M., M.Keb
Asal Institusi IKes Rajawali
Referensi Midwifery Update, 2016. PD IBI Jabar
Pembahasan Bidan yang akan menjalankan Praktik Kebidanan wajib memiliki izin
praktik. lzin praktik sebagaimana dimaksud diberikan dalam bentuk SIPB.
SIPB sebagaimana dimaksud pada diberikan oleh Pemerintah Daerah
kabupaten/kota atas rekomendasi pejabat kesehatan yang berwenang di
kabupaten/kota tempat Bidan menjalankan praktiknya.
SIPB tidak berlaku apabila: a. Bidan meninggal dunia; b. Habis masa
berlakunya; c. Dicabut berdasarkan ketentuan perundang-undangan;
atau d. Atas permintaan sendiri.
Bidan yang menjalankan Praktik Kebidanan di tempat praktik yang tidak
sesuai dengan SIPB dikenai sanksi administratif berupa: b. Teguran
tertulis; c. Penghentian sementara kegiatan; atau d. Pencabutan izin.

NO : 114
Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan :
cc. Etik legal dan keselamatan pasien
dd. Komunikasi efektif
ee. Pengembangan diri, profesionalisme dan kepemimpinan
ff. Landasan ilmiah praktik kebidanan
gg. Keterampilan klinik dalam praktik kebidanan
hh. Promosi kesehatan dan konseling
ii. Manajemen pelayanan kebidanan
Tinjauan 2 Domain :
m. Kognitif
n. Psikomotor (Procedural knowledge)
o. Konatif (afektif knowledge)
Tinjauan 3 Sifat Soal :
 Recalling
 Reasoning
Tinjauan 4 Siklus Kesehatan Reproduksi Perempuan Dalam Konteks Keluarga :
ee. Pranikah dan Prakonsepsi
ff. Kehamilan
gg. Persalinan dan Kelahiran
hh. Nifas dan Menyusui
ii. Bayi baru Lahir
jj. Bayi, Anak Balita dan Prasekolah
kk. Kespro dan Keluarga Berencana
Tinjauan 5 Jenis Kasus :
n. Normal
o. Penyimpangan
p. Kegawatdaruratan
Tinjauan 6 Proses Asuhan :
s. Pengkajian
t. Diagnosis / Masalah
u. Perencanaan dan Implementasi
v. Evaluasi
Tinjauan 7 Peran Bidan :
 Mandiri
 Kolaborasi
 Rujukan
Tinjauan 8 Sasaran Praktik Kebidanan :
m. Individu
n. Keluarga
o. Masyarkat
Tinjauan 9 Setting Pelayanan :
m. Rumah / Komunitas
n. Klinik / Puskesmas / PMB
o. Rumah Sakit

Vignette Seorang bayi perempuan, umur 1 mg datang di bawa ibunya ke PMB


untuk kontrol. Hasil anamnesis dari kemaluan bayi sering keluar lendir
dan minta bayinya untuk disunat. Hasil pemeriksaan BB : 3600 gr, PB 51
cm, N 128x/menit, S 36,7 °C, P 46x/menit.
Petanyaan Apakah pemecahan dilema moral yang tepat pada kasus tersebut?
Pilihan a. Negosiasi
Jawaban b. Informed Choice
c. Informed Concent
d. Konseling yang tepat
e. Mencari Landasan Hukumnya

Kunci D
Penulis Soal Erni Hernawati, S.S.T., M.M., M.Keb
Asal Institusi IKes Rajawali
Referensi Midwifery Update, 2016. PD IBI Jabar
Pembahasan Di Indonesia, pada tahun 2010, Kementerian Kesehatan pernah
mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.
1636/Menkes/PER/XI/2010 mengenai Sunat Perempuan. Permenkes
tersebut memberikan panduan mengenai prosedur pelaksanaan sunat
perempuan dalam dunia medis. Namun begitu, seiring dengan
perkembangan ilmu kedokteran dan pertentangan atas permenkes
tersebut, pada tahun 2014, Kementerian Kesehatan mengeluarkan
Peraturan Menteri Kesehatan No. 6 Tahun 2014, untuk mencabut dan
menyebabkan tidak berlakunya lagi Permenkes No.
1636/Menkes/PER/XI/2010. Dalam permenkes tersebut, dinyatakan
bahwa “sunat perempuan hingga saat ini tidak merupakan tindakan
kedokteran karena pelaksanaannya tidak berdasarkan indikasi medis
dan belum terbukti bermanfaat bagi kesehatan”.
Dalam lingkup social budaya untuk masalah sunat perempuan
pemecahan masalahnya Perlu Advokasi dan Konseling yang tepat.
NO : 115
Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan :
jj. Etik legal dan keselamatan pasien
kk. Komunikasi efektif
ll. Pengembangan diri, profesionalisme dan kepemimpinan
mm. Landasan ilmiah praktik kebidanan
nn. Keterampilan klinik dalam praktik kebidanan
oo. Promosi kesehatan dan konseling
pp. Manajemen pelayanan kebidanan
Tinjauan 2 Domain :
p. Kognitif
q. Psikomotor (Procedural knowledge)
r. Konatif (afektif knowledge)
Tinjauan 3 Sifat Soal :
 Recalling
 Reasoning
Tinjauan 4 Siklus Kesehatan Reproduksi Perempuan Dalam Konteks Keluarga :
ll. Pranikah dan Prakonsepsi
mm. Kehamilan
nn. Persalinan dan Kelahiran
oo. Nifas dan Menyusui
pp. Bayi baru Lahir
qq. Bayi, Anak Balita dan Prasekolah
rr. Kespro dan Keluarga Berencana
Tinjauan 5 Jenis Kasus :
q. Normal
r. Penyimpangan
s. Kegawatdaruratan
Tinjauan 6 Proses Asuhan :
w. Pengkajian
x. Diagnosis / Masalah
y. Perencanaan dan Implementasi
z. Evaluasi
Tinjauan 7 Peran Bidan :
 Mandiri
 Kolaborasi
 Rujukan
Tinjauan 8 Sasaran Praktik Kebidanan :
p. Individu
q. Keluarga
r. Masyarkat
Tinjauan 9 Setting Pelayanan :
p. Rumah / Komunitas
q. Klinik / Puskesmas / PMB
r. Rumah Sakit

Vignette Seorang bidan , umur 45 tahun bekerja di PMB Berdasarkan UU No. 4


tahun 2019, untuk dapat berpraktik mandiri, bidan tersebut mengikuti
Pendidikan profesi bidan.
Petanyaan Termasuk kewajiban apakah dalam kode etik profesi sesuai kasus
tersebut?
Pilihan a. Tugas
Jawaban b. Profesi
c. Pasien
d. Diri sendiri
e. Teman sejawat

Kunci D
Penulis Soal Erni Hernawati, S.S.T., M.M., M.Keb
Asal Institusi IKes Rajawali
Referensi Midwifery Update, 2016. PD IBI Jabar
Pembahasan Kewajiban Bidan Terhadap Diri Sendiri 1) Memelihara kesehatan dirinya
agar dapat melaksanakan tugas profesi dengan baik dan benar 2)
Mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan, keterampilan sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui
pendidikan berkelanjutan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan
serta tetap menjaga nilai-nilai luhur profesi. 3) Berpenampilan baik sesuai
dengan tugas profesi; dan 4) Menjaga harkat dan martabat sebagai
bidan professional.

116. Seorang bayi perempuan dilahirkan di rumah sakit dengan berat badan 3100
gr, panjang badan 51 cm dan pada pemeriksaan haed to toe terdapat
pembengkakan pada daerah kepala yang disebabkan karena adanya penumpukan
darah akibat perdarahan pada subperiostinum.
Diagnosis apa yang tepat untuk kasus diatas?
a. Cephal Hematome
b. Flexsus
c. Caput Sucedaneum
d. Fraktur Caput
e. Fraktur Klavikula

Kunci Jawaban A
Pembahasan :
Cephal Hematome adalah Pembengkakan daerah kepala yang disebabkan oleh
karena adanya penumpukan darah akibat perdarahan pada subperiostinum.
Etiologi dari Cephal Hemathome adalah disebabkan oleh beberapa kondisi seperti
adanya tekanan jalan lahir yang terlalu lama, molase yang terlalu kuat, dan partus
degan tindakan.
Tanda dan gejala yang muncul pada bayi dengan sefal heatoma adalah sebagai
berikut:
1.  Kepala tampak bengkak dan berwarna merah
2.  Tampak benjolan dengan batas yang tegas dan tidak melampaui tulang
tengkorak
3.  Pada perabaan terasa mula-mula keras kemudian menjadi lunak
4.  Benjolan tampak jelas ± 6 sampai 8 jamsetelah lahir
5.  Benjolan membesar pada hari kedua dan ketiga
6.  Benjolan akan menghilang dalam beberapa minggu

Sumber :
a. Maryunani, anik, 2014. Asuhan Nenatus bayi balita dan anak pra sekolah ,
tumbuh kembag kebutuhan dasar dan penanganan secara umum penyulit dan
komplikasi Neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah, Jakarta : In media
b. Okta Dwienda, Liva Maita, Ika maya S dan Rina, 2014. Buku Ajar Asuhan
kebidanan Neonatus, bayi, balita dan pra sekolah untuk para bidan , Yogyakarta :
Deep Publisher

117. Seorang perempuan 29 tahun dengan usia kehamilan 38 minggu melahirkan


bayi laki-laki di ponkesdes dengan BB 2550 gr, PB 51 cm, Lingkar dada 35 cm
dan lingkar kepala 35 cm dan lingkar dada 36 cm , rambut lanugo tidak terlihat,
frekuensi jantung 150x/menit .
Diagnosa apa yang tepat untuk bayi tersebut adalah ?
a.    BBL Normal
b.    BBLR
c.    Bayi Normal
d.    BBL Prematur
e. Bayi Imatur

Kunci jawaban A
Pemabahasan :

Ciri ciri bayi baru lahir normal adalah berat badan 2500-4000 gr, panjang badan
48-52 cm, Lingkar dada 30-38 cm, lingkar kepala 33-35cm, frekuensi jantung 120-
160x/menit, pernapasan 40-60x/menit, kulit kemerahan dan licin karena jaringan
sub kutan cukup, rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala sempurna, kuku agak
panjang, genetalia pada perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora,
dan pada laki-laki : testis sudah turun dan skrotum sudah ada, eliminasi baik dan
meconium keluar dalam 24 jam pertama berwarna hitam dan kecoklatan.

Sumber :
a. Maryunani, anik, 2014. Asuhan Nenatus bayi balita dan anak pra sekolah ,
tumbuh kembag kebutuhan dasar dan penanganan secara umum penyulit dan
komplikasi Neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah, Jakarta : In media
b. Okta Dwienda, Liva Maita, Ika maya S dan Rina, 2014. Buku Ajar Asuhan
kebidanan Neonatus, bayi, balita dan pra sekolah untuk para bidan , Yogyakarta :
Deep Publisher
118. Seorang bayi baru saja di lahirkan 3 menit yang lalu di dalam mobil
ambulance, saat mau di rujuk ke rumah sakit. Terlihat bayi baru lahir tersebut tidak
segera di keringkan dan tidak segera di selimuti serta terjadi penguapan air
ketuban pada permukaan tubuh bayi tersebut karena ternyata perbekalan baju dan
selimut bayi ketinggalan di rumah, akhirnya bayi di selimuti dengan kain baju
ibunya.
Dalam kondisi tersebut dapat terjadi kehilangan panas secara ……
a.     Konduksi
b.     Evaporasi
c.     Konveksi
d.     Radiasi
e. Perporasi

Kunci jawaban B
Pemabahasan :
Evaporasi adalah kehilangan panas dapat terjadi karena penguapan cairan
ketuban pada permukaan tubuh bayi itu sendiri karena tubuh bayi tidak segera di
keringkan
Konduksi adalah kehilangan panas melalui kontak langsung antara tubuh bayi
dengan permukaan yang dingin
Konveksi adalah kehilangan panas tubuh yang terjadi saat bayi terpapar udara
sekitar yang lebih dingin
Radiasi adalah kehilangan panas yang terjadikarena bayi ditempatkan di dekat
benda-benda yang mempunyai suhu tubuh lebih rendah dari suhu tubuh bayi.

Sumber :
a. Maryunani, anik, 2014. Asuhan Nenatus bayi balita dan anak pra sekolah ,
tumbuh kembag kebutuhan dasar dan penanganan secara umum penyulit dan
komplikasi Neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah, Jakarta : In media
b. Okta Dwienda, Liva Maita, Ika maya S dan Rina, 2014. Buku Ajar Asuhan
kebidanan Neonatus, bayi, balita dan pra sekolah untuk para bidan , Yogyakarta :
Deep Publisher

119. Seorang bayi perempuan lahir di rumah sakit 1 jam yang lalu dengan riwayat
persalinan normal. Pada pemeriksaan ; BB bayi 2550 gr, PB 49 cm, Lingkar dada
35 cm dan lingkar kepala 35 cm dan lingkar dada 36 cm , frekuensi jantung
150x/menit, pernapasan 50x/menit. Bayi menangis kuat tetapi terlihat kelainan
bawaan berupa bibir belah tetapi tidak sampai ke palatum . sehingga bayi tersebut
masih bisa menghisap dot tetapi pada posisi bibir yang tidak belah Bayi tersebut
mengalami ?

a. Labiopalatoskisis
b. Labioskisis
c. Glositis
e. Ginggivitis
d. Pharingitis

Kunci jawaban B
Pemabahasan :
Labiopalatoskisis adalah kelainan bawaan berupa bibir belah sampai pada
palatum, akibat kegagalan proses penutupan maxilla dan pre maxilla selama
embrio. Kelainan ini diduga terjadi akibat infeksi virus yang diterima pada ibu pada
kehamilan trimester 1.

Labioskisis adalah kelainan bawaan berupa bibir belah akibat kegagalan proses
penutupan maxilla dan pre maxilla selama masa embrio

Sumber :
a. Maryunani, anik, 2014. Asuhan Nenatus bayi balita dan anak pra sekolah ,
tumbuh kembag kebutuhan dasar dan penanganan secara umum penyulit dan
komplikasi Neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah, Jakarta : In media
b. Okta Dwienda, Liva Maita, Ika maya S dan Rina, 2014. Buku Ajar Asuhan
kebidanan Neonatus, bayi, balita dan pra sekolah untuk para bidan , Yogyakarta :
Deep Publisher

120. Balita laki-laki berusia 2,5 tahun dibawa ke puskesmas oleh bibi
perempuannya. Bibi perempuan nya mengataan bahwa badan anaknya makin
hari tampak kurus seolah - olah tulang hanya terbungkus kulit, perut buncit,
badan agak bengkak , tangan kaki tampak sembab, balita tersebut tidak tampak
aktip dan sering menangis .
Apakah yang sedang diderita oleh balita tersebut ?
a. Marasmus
b. Kwasiorkor
c. Gizi buruk
d. BBLR
e. KEP (Kurang Energi Protein)

Kunci jawaban B
Pemabahasan :
Kwashiokor adalah keadaan yang di akibatkan oleh kekurangan makanan sumber
protein yang di tandai dengan pertumbuhan terhalang, badan bengkak, tangan,
kaki dan wajah tampak sembab dan ototnya kendor. Wajah tampak pandangan
kosong dan tidak aktip, sering menangis dan rambut tampak lebih terang/
kecoklatan, perut buncit dan kaki kurus dan bengkok. Biasanya terjadi pada balita
usia 1-3 tahun.
Sumber :
a. Maryunani, anik, 2014. Asuhan Nenatus bayi balita dan anak pra sekolah ,
tumbuh kembag kebutuhan dasar dan penanganan secara umum penyulit dan
komplikasi Neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah, Jakarta : In media
b. Poltekes Kemenkes Yogyakarta, 2018. Kekurangan Energi Protein .

Anda mungkin juga menyukai